Anda di halaman 1dari 6

NAMA : CHEALSE TAMARA S

NPM : 110110160307
MATA KULIAH : HUKUM PENGAWASAN
DOSEN : BU NIA
PERTEMUAN : 1

PENGERTIAN HAN

Hukum Administrasi Negara adalah kelanjutan dari HTN, yaitu bahwa HAN
mewujudkan tugas dari HTN artinya bahwa HTN memberikan wewenang
kepada badan-badan kenegaraan yang kemudian berdasarkan
wewenangnya itu masing-masing badan kenegaraan itu melakukan pelbagai
perbuatan, baik perbuatan membuat peraturan, maupun perbuatan-
perbuatan yang menyelesaikan suatu peristiwa konkret tertentu berupa
pemberian-pemberian keputusan yang disebut ketetapan-ketetapan, dan ini
semua dilakukannya dalam usaha melaksanakan “bestuurszorg”nya sebagai
tugas pokok dari administrasi negara

OBJEK HAN
1. Material
Objek material dalam HAN adalah manusia, dalam hal ini adalah aparat
pemerintah atau administrasi negara sebagai pihak yang memerintah
dan warga masyarakat atau suatu badan hukum privat sebagai pihak
yang diperintah. Antara kedua pihak ada hubungan hukum public
2. Formal
Objek formal adalah perilaku atau kegiatan atau pula keputusan
hukum, badan pemerintah, baik yang bersifat peraturan (regeling)
maupun yang bersifat ketetapan (beschikking)

RUANG LINGKUP HAN


1. HAN berkaitan dengan pemerintahan yang tidak semuanya ditentukan
secara tertulis dalam peraturan perundang-undangan.
2. Perbuatan peraturan, keputusan-keputusan dan istrumen hukum
lainnya tidak hanya terletak pada suatu lembaga
3. HAN berkembang sejalan dengan perkembangan tugas-tugas
pemerintahan dan kemasyarakatan
4. Dinamis/berkembang lebih cepat.
5. Perbuatan pemerintah dalam bidang publik
6. Kewenangan bidang pemerintahan, di dalamnya diatur mengenai dari
mana, dengan cara apa, dan bagaimana pemerintah menggunakan
kewenangannya
7. Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan atau penggunaan
kewenangan tersebut
8. Penegakan hukum dan penerapan sanksi dalam bidang pemerintahan
HUBUNGAN HAN DAN HTN
- HTN mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara serta
hubungan kekuasaan antara alat perlengkapan, serta hubungan antara
pemerintah pusat dengan daerah.
- HAN mengatur cara menjalankan tugas dari kekuasaan dari alat
perlengkapan negara.
KAJIAN HTN
- Jabatan-jabatan apa yang ada di dalam susunan suatu negara
- Siapakah yang mengadakan jabatan-jabatan itu
- Cara bagaimanakah jabatan-jabatan itu ditempati oleh pejabat
- Fungsi jabatan
- Kekuasaan hukum jabatan tersebut
- Hubungan antara masing-masing jabatan itu
- Batas-batas mana organisasi jabatan itu dapat melakukan tugasnya.
FUNGSI HAN

1. Fungsi Normatif
- Norma baik tertulis maupun tidak tertulis
2. Fungsi Instrumental
- Fungsi perizinan
3. Fungsi Jaminan
- Adanya perlindungan hukum bagi masyarakat

CIRI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Mengkaji Adanya pejabat Melakukan


hubungan administrasi tugas khusus
hukum negara

Menyelenggarakan
kesejahteraan
umum

Mengatur
penggunaan
wewenang pejabat
Administrasi Negara

PENDAHULUAN

- Indonesia negara hukum (Pasal 1 ayat (3) UUD 1945);


- Tujuan negara  alinea 4 Pembukaan UUD 1945
- Perwujudan kesejahteraan/welfare state/(Pancasila Sila 5)
- Diperlukan sarana hukum untuk mencapai tujuan (HAN)

FUNGSI HAN DALAM MENGAPLIKASIKAN TUJUAN NEGARA

- Alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945


- Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
- Negara mempnyai kewenangan untuk mengatur peruntukan dan
persediaan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
- Personifikasi daripada Negara adalah pada Pemerintah (Administrasi
Negara)

FUNGSI HAN DALAM MENGAPLIKASIKAN UUD 1945

- Pemerintah sebagai sarana mencapai tujuan negara


- Pemerintah membuat kebijakan/peraturan
- Pemerintah sekaligus mempunyai wewenang memberikan sanksi HAN
LANDASAN FILOSOFIS

- Teori Hans Kelsen  berkaitan dengan hukum dan negara


- Negara adalah sebagai personifikasi tata hukum nasional sehingga
negara dilepaskan atau dimurnikan dari pengaruh disiplin ilmu lainnya
serta tidak memiliki hak dan kewajiban. Organ negara adalah individu
yang menjalankan fungsi tertentu yang ditetapkan oleh tata hukum,
negara dapat melakukan hubungan hukum baik bersifat public
maupun privat.
- Konsep negara hukum yang menjunjung supremasi hukum. Maka
keberadaan hak asasi manusia mendapat perlindungan baik dalam
perspektif penormaan maupun penegakannya.
- Ajaran kedaulatan hukum yang menjunjung tinggi supremasi hukum
seperti yang dikembangkan oleh Hans Kelsen cukup tepat untuk diikuti
dan diimplementasikan dalam perlindungan terhadap hak asasi
manusia, sehingga dapat diminimalisir ikut sertanya kepentingan
politik, ekonomi, maupun pertahanan keamanan di dalam penormaan
maupun penegakan hukum HAM bersangkutan.

HUKUM PENGAWASAN PUBLIK DI BIDANG EKSEKUTIF

- Pengawasan yang dikembangkan dalam pemerintahan sekarang


setelah era reformasi dilihat secara makro terhadap tindakan
pemerintah secara keseluruhan atau umum maupun secara
sectoral.
- Contoh: kebijakan tentang pengadaan tanah untuk pembangunan
kepentingan umum, untuk pembangunan infrastruktur bagaimana
pengawasannya, apakah benar pembangunan infrastruktur misal jalan
tol telah memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan umum.
Pada era sebelum reformasi, birokrasi yang diawasi sebagai triger
pembangunan, tetapi saat ini birokrasi dilihat dalam fungsi legislasi. Terkait
dengan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, terdapat 5 faktual bahwa birokrasi
berwenang:

1. Membuat kebijakan (beleid)


2. Melakukan tindakan pengurusan (bestuurdaad)
3. Melakukan pengaturan (beheersdaad), dan
4. Pengawasan (toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Sebagai suatu norma kewenangan (bevoegdheidsnorm), Pasal 33 ayat (3)


tersebut telah mengatribusikan kewenangan kepada subjek hukum “Negara”
untuk melakukan perbuatan hukum terhadap sumber daya alam (bumi, air,
serta kekayaan alam yg terkandung di dalamnya.

Sebagai konsekuensi asas ini, pemerintah harus diberi wewenang


berdasarkan undang-undang untuk mengatur, mengelola, menata, dan
mengendalikan pemanfaatan, penggunaan, dan peruntukan SDA.
Kewenangan pemerintah itu sejalan dengan prinsip “Negara Pengurus” di
mana pemerintah selaku personifikasi negara berkewajiban untuk
membangun kesejahteraan rakyat.

Agar pemerintah tidak sekehendak hati menafsirkan “blaneo mandate” Pasal


33 ayat (3) UUD 1945, maka kewenangan itu harus didasarkan pada prinsip-
prinsip hukum yang fundamental, yakni:

- Asas tanggung jawab negara (state liability)


- Asas legalitas, yang memberikan jaminan keadilan, kepastian, dan
perlindungan
- Asas keberlanjutan (sustainability) yang mengakui, dan menyadari
bahwa sumber daya itu bersifat terbatas dan adanya jaminan untuk
dapat dinikmati oleh generasi kini dan yang akan datang
- Asas manfaat baik secara ekonomi maupun sosial, dan
- Asas subsidiaritas, yakni pemberian kepercayaan dan kewenangan
kepada subunit pemerintahan yang lebih rendah melalui sistem
desentralisasi yang demokratis
ASAS HAN

- Asas larangan detournement de pouvoir


- Asas pemberian sanksi
- Asas persamaan
- Asas freies ermessen

Anda mungkin juga menyukai