DISUSUN KELOMPOK 1
Pasien : Begini dok, beberapa hari terakhir saya merasa sering buang air
kecil di malam hari, berat badan saya turun tapi saya mudah lapar,
dan selalu merasa haus. Dan terkadang kaki dan tangan saya tiba-
tiba kesemutan.
Pasien : Oh iya, penglihatan saya juga kadang kabur, dan badan saya
selalu terasa lemah letih dan lesu.
Pasien :Iya dok benar sekali. Dan menurut istri saya, bau mulut saya
manis.
Dokter :Oke pak saya sudah mengetahui gejala yang bapak alami. Dan
saya telah memiliki hipotesis namun untuk memastikan apakah
hipotesis saya benar, saya akan melakukan pemeriksaan fisik
bapak dulu.
Tn. Alfan berbaring diatas bed, dan dr. Safrida menyiapkan pen
light untuk memeriksa kondisi oral dan reflek pupil dan warna konjungtiva
Tn. Alfan. Setelah memeriksa fisik Tn. Alfan, dr. Safrida memanggil salah
satu perawat yang bertugas di ruangan untuk mengambil sampel darah
serta memeriksa tanda-tanda vital Tn. Alfan. Setelah perawat mendapatkan
sampel darah Tn. Alfan, setengah jam kemudian dr. Safrida memanggil
Tn. Alfan ke ruangannya untuk menginformasikan hasil pemeriksaan
darah.
Dokter :Begini pak. Menurut hasil lab dari sampel darah bapak, bapak
memiliki riwayat Diabetes Mellitus dengan kadar gula darah 200
mg/dl.
Dokter : Bapak saya kasih resep ini untuk menurunkan kadar gula darah
bapak. Dan mohon untuk tidak makan makanan yang manis.
Hindari makanan berminyak dan juga produk susu. Hindari
stress. Dan jangan sampai terluka ya pak.
Tn. Alfan kembali ke rumah sakit ditemani oleh sang istri Ny.
April dengan keadaan kaki yang terluka, lalu Tn. Alfan langsung menemui
dr. Safrida untuk berkonsultasi lanjut tentang luka yang dideritanya.
Ny. April : Begini dok, kaki suami saya terluka dan sudah lima hari belum
mengering juga, malah semakin parah dan mengeluarkan
nanah.
Perawat (Iif) : Mari pak, silahkan duduk. kami akan membawa bapak ke
ruang Bedah H, nomor sembilan.
Dokter : Baik. Saya akan mengecek kondisi pasien. Anda ikut dengan
saya.
Dokter : Begini bu. Kondisi luka ganggreng pada kaki Tn. Alfan semakin
memburuk dan menjalar ke area lain. Saya menyarankan Tn.
Alfan untuk menjalankan operasi amputasi kaki hingga lutut.
Karena jika tidak dilakukan amputasi maka luka tersebut bisa
menjalar hingga mengenai organ vital dan menganggu
fisiologisnya. Bagaimana ibu? Apa ibu bersedia untuk itu?
Silahkan dipikirkan dulu sebelum mengambil keputusan. Semua
ada ditangan ibu dan bapak.
Dokter : Iya bu. Amputasi adalah satu-satunya yang bisa dilakukan kami
untuk mengurangi resiko penyakit Tn. Alfan
Ny. April : Lakukan yang terbaik untuk suami saya. Saya mohon
sembuhkan suami saya.
Dokter : Pasti bu. Saya akan melakukan semampu saya. Kalau begitu,
silahkan isi surat persetujuan ini ya bu. Nanti bapak akan
menyusul tanda tangannya. Dan saya akan menyampaikan hal
ini pada Tn. Alfan
Perawat: saya sudah selesai pak, nanti ada dokter yang akan menemui
bapak untuk memberikan hasil dari pemeriksaan kaki bapak.
………………………..
Dokter: demi organ tubuh bapak yang lain supaya tidak terinfeksi seperti
kaki bapak sekarang.
Pasien: pokoknya saya tidak mau dokter (dongkol sendiri ditempat tidur)
Pasien: untuk apa makan dan minum obat kalau kaki saya masih harus
diamputasi
Perawat (yunita): bapak tidak boleh begitu ini hanya cobaan tuhan saja
pak, banyak diluar sana yang tidak memiliki kaki
bahkan tidak punya keluarga yang merawat, jadi bapak
harus bersyukur masih memiliki keluarga.
Perawat (iif): ibu disini kami akan mempersiapkan Tn. Alfan untuk
melakukan operasi, permisi ya bu
Perawat (yunita): Ibu banyak berdoa ya supaya operasi suami ibu berjalan
lancar
Ny. April: Aamiin, saya selalu berdoa untuk kesembuhan suami saya sus
Tn. Alfan: Alhamdulillah lebih baik dari pada sebelum dioperasi sus
Perawat (yunita): satu lagi pak, jangan putus asa ya berjuanglah untuk
terus maju dan pantang menyerah
Ny. April: terimaksih juga suster telah merawat dan memberikan semangat
kepada suami saya sehingga dia mampu bangkit dari
keterpurukannya