Disusun Oleh :
Nama NIM
1. Husni Muluuk 16501241015
2. Jannah Robiah Nur Rahayu 16501241016
3. Nadia Khoirunnisa Savitri 16501241014
A. LATAR BELAKANG
Mengingat letak geografis Indonesia yang dilalui garis katulistiwa menyebabkan
Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki hari guruh rata-rata pertahun
yang sangat tinggi. Demikian memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan
akibat terkena sambaran petir. Pembangunan gedung bertingkat menjadi solusi karena
semakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinya
bangunan bertingkat, beberapa permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi
penting untuk diperhatikan, karena bangunan bertingkat lebih rawan mengalami
gangguan, baik gangguan secara mekanik maupun gangguan alam. Salah satu
gangguan alam yang sering terjadi adalah sambaran petir.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi petir?
2. Bagaimana proses terjadinya petir?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari sambaran petir?
4. Komponen apa saja yang ada dalam sistem penangkal petir?
5. Apa bahaya akibat sambaran petir?
6. Apa jenis-jenis penangkal petir?
7. Bagaimana pemasangan dari alat penangkal petir?
8. Mengetahui sistem penangkal petir pada kapal laut
9. Mengetahui jenis dan fungsi komponen-komponen yang terdapat pada sistem
penangkal petir kapal laut.
10. Mengetahui prosedur pemasangan alat penangkal petir pada kapal laut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.Kabel Konduktor
Kabel Konduktor merupakan sebuah bagian atau komponen dari penangkal petir
yang berupa jalinan kawat tembaga, Biasanya jalinan kabel konduktor ini sekitar
1cm hingga 2 cm. Kabel konduktor sendiri berfungsi untuk meneruskan aliran
muatan listrik ke tanah. Dan kabel konduktor ini biasanya di pasang pada
dinding bagian luar bangunan atau gedung.
3.Tempat Pembumian
Pempat pembumian atau Grounding merupakan sebuah komponen atau bagian
dari penangkal petir yang terbuat dari bahan tembaha berlapis baja dengan
diameter sekitar 1,5cm dan panjang sekitar 1,8m – 3m. Tempat pembumian
sendiri berfungsi untuk mengalirkan muatan listrik dari kabel kondukstor ke
batang pembumian atau ground rod yang tertanam di dalam tanah.
Pembuatan Alat
Dalam perancangan sistem penangkal petir pada kapal laut tersebut
dibutuhkan beberapa alat yang digunakan. Perangkat keras yang digunakan adalah
sebagai berikut:
b. Siedarc Electrode
Merupakan elektroda yang berfungsi sebagai terminal untuk membuang muatan
listrik dari sambaran petir ke dalam air laut.
c. H Strips
Merupakan plat yang dipasang pada lambung kapal yang berfungsi sebagai
grounding untuk membuang muatan listrik ke dalam air.
d. Spitzer
e. Kabel konduktor beserta tiang
KESIMPULAN
SARAN
Setelah kami menyusun maklh proteksi penangkal petir pada gedung, berikut adalah
saran yang dapat kami kemukakan
a. Sebaiknya pemilihan instalasi penangkal petir yang paling baik untuk daerah
tropis adalah instalasi penangkal petir flash vectron.
b. Saat penanaman elektroda diharapkan hasil yang maksimal yaitu >5 ohm, dengan
cara pemasangan elektroda secara paralel untuk mendapatkan tahanan yang lebil
kecil.
c. Untuk pemasangan penangkal petir dengan radiasi/jangkauan yang luas
pemasangan penangkal petir radio aktif lebih di utamakan karena pada prinsipnya
penangkal petir radio aktif yaitu mencegah proses terjadinya petir.
d. Saat penentuan kualifikasi bangunan sebaiknya memperhitungkan jenis
bangunan,kontruksi bangunan, tinggi bangunan, situasi bangunan, dan hari guruh.
Referensi
http://www.baliorange.web.id/petir-antara-musibah-atau-berkah/
http://solusipetir.com/petir/bahaya-petir.html
http://riri.blueline.co.id/infra/Lightning%20Protection%20SNI%20&%20Referenc
es/SNI%2003-7015
2004%20Sistem%20proteksi%20petir%20pada%20bangunan%20gedung.pdf
http://xa.yimg.com/kq/groups/16188850/1041303682/name/Teori+Penyalur+Petir.
pdf