Anda di halaman 1dari 34

KEBUTUHAN CAIRAN

Christina Yuliastuti
Departemen Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat
SISTEM VASKULER
(SIRKULASI / PEMBULUH DARAH)
• Sistem sirkulasi sangat penting dalam
mempertahankan hidup. Fungsi
utamanya adalah menghantarkan
oksigen dan nutrisi ke semua sel, hasil-
hasil metabolisme, hormon-hormon
serta zat-zat anti, mengangkut zat
buangan seperti karbon dioksida,
membantu menjaga keseimbangan
air dan elektrolit.
Jantung

Sirkulasi
Pembuluh
Darah
darah
Fungsi sistem KARDIOVASKULER (Circulation)
tergantung pada interaksi antara:

1. Jantung : sebagai pompa


2. Pembuluh darah : sebagai saluran untuk
mengarahkan dan mendistribusikan darah,
dan kembali ke jantung
3. Darah : sebagai medium transportasi
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Cairan berada dalam 2 kompartemen utama, yaitu :

Cairan Intraseluler (CIS) 40%BB

Membran sel

Cairan intravaskuler (plasma) 5% BB

Cairan ekstraseluler (CES) 20% BB


Cairan interstitial (diantara sel) 15% BB

Cairan Transel tdd : cairan otak, c.mata, c.sendi, c.pleura, c.perikardium


KEBUTUHAN CAIRAN
Bayi dan anak
Berat Keb Air / hari
Badan
Sampai 10 kg 100 ml/kgBB
11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB (untuk tiap
kg diatas 10 kg)

>20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB (untuk tiap


kg diatas 20 kg)

Evers, AS, and Mervyn Maze. Anesthetic Pharmacology: Physiologic Principles and
Clinical Practice. United Kingdom : Churchill Livingstone. 2004
Berat badan Kebutuhan cairan
10 kg pertama berat badan 1 liter cairan
10 kg kedua berat badan 500 mililiter cairan,
sisanya setiap kilogram 20 mililiter cairan/Kg
berat badan

Contoh :
BB 50 kg.
Maka 10 kg pertama berat badan = 1 liter,
10 kg kedua = 500 ml,
sisanya 30 (50 kg-10-10) x 20 ml = 600 ml.
Jadi kebutuhan cairan keseluruhan adalah
1.000 + 500 + 600 = 2.100 ml atau 2,1 liter per hari.
KEBUTUHAN CAIRAN
Orang dewasa

 Pada orang dewasa kebutuhannya yaitu :


Kebutuhan air sebanyak 30 -50 ml/kgBB/hari

 Contoh :
 BB = 50 Kg
Maka keb air = 1500-2500 ml/hari

Latief, AS, dkk. Petunjuk Praktis Anestesiologi : Terapi Cairan Pada Pembedahan.
Edisi Kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, FKUI. 2002.
Sirkulasi tidak normal

 Perfusi perifer berkurang, jika makin berat 


 Hipotensi, jika makin menjadi berat 
 Shock, jika makin menjadi berat 
 Cardiac arrest, henti jantung
TANDA SIRKULASI NORMAL

 Perfusi perifer  telapak tangan dan kaki


 Hangat, kering, warna akral  merah
 Nadi60-100 per menit, teratur
 Tekanan darah > 90 - 100 mmHg
 Cappilary refill time < 2 detik

 Sadar baik
 Urine > 1 cc/kgBB/jam
Shock  tanda penting
Gangguan Perfusi Perifer
Raba telapak tangan
• Hangat, kering, merah : Normal
• Dingin, basah, pucat : Shock
Tekan  lepas ujung kuku/telapak tangan

• Merah kembali < 2 detik : normal


• Merah kembali > 2 detik : Shock
• Bandingkan dengan tangan pemeriksa
Tanda lain
Raba nadi radialis
• Nadi < 100 : normal
• Nadi > 100 : Shock
Periksa tekanan darah
• Sistolik > 100 : normal
• < 100 : Tekanan darah turun : Shock
Raba nadi
• Nadi radialis teraba = sistolik > 80
• Nadi brachialis teraba = sistolik > 70
• Nadi karotis teraba = sistolik > 60
Shock hipovolemia
 Perdarahan  %EBV (70cc/KgBB ml)  Blood
loss estimation  trauma status (hitung EBL)
Giesecke
◦ <15%
◦ 15-30%
◦ 30-40%
◦ >40%
 Dehidrasi  %BB  fluid loss estimation 
Pierce
◦ Ringan (3-5% BB)
◦ Sedang (6-8% BB)
◦ Berat (9-10%)
 Plasma  combustio  rule of 9
KEBUTUHAN CAIRAN
Perdarahan
Trauma Status dari GIESECKE (1991)
Class Lost EBV TD nadi Tanda lain

I <15% Msh normal hipotensi +- <100 Agak gelisah


Sistolik + tetap Nafas 14-20

II 15-30% Distolik naik, tekanan >100 Agak gelisah


nadi turun hipotensi Nafas 20-30

III 30-40% Sistolik turun >120 CRT lambat, oliguria, gelisah


bingung, nafas 30-40
IV >40% Sistolik sgt turun >140 Kulit dingin keabuan
Anuria
Bingung, letargy
Pasien perdarahan  shock (BB= 50 Kg)
A = Pertahankan bebas
B = Beri Oksigen
C = posisi shock
Pasang double line infus jarum besar
Ambil sample darah  cari donor (20-40 cc)/KgBB/10’-20’
 grojog
Perkirakan Atau
vol darah yg 20 cc/KgBB grojog
hilang (EBL) Infus RL 1000 (+1000 lagi) Diulangi lagi 20cc/KgBB
 grojog

Perfusi HKM perfusi jelek


Nadi < 100, T-sist >100 Nadi > 100, T-sist<100

Lambatkan infus Tambah RL lagi


sampai 2-4x vol perdarahan
Prinsip-prinsip pemberian cairan pada
perdarahan :

 Perdarahan kurang dari 10% EBV tidak diperlukan cairan


secara parenteral.
 Perdarahan antara 10% - 15% volume darah diganti dengan
cairan kristaloid (Ringer Laktat, Ringer Asetat /Asering, dan
NaCl) dengan volume 2,5 – 4 kali jumlah darah yang hilang.
 Perdarahan antara 15% - 20% volume darah diganti dengan
cairan koloid sejumlah darah yang hilang.
 Perdarahan lebih dari 20% volume darah diganti dengan darah
sesuai dengan darah yang hilang.
 Setiap pemberian cairan pengganti perdarahan, pertama kali
yang diberikan adalah Kristaloid lebih dahulu baru kemudian
sisa perdarahan diganti dengan koloid dan darah sesuai
procentase darah yang hilang.
KEBUTUHAN CAIRAN
Diare

Tanda dehidrasi ??
Rehidrasi dengan metode Pierce
 Berdasarkan keadaan klinis :

 Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan 5% x KgBB


 Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan 8% x KgBB
 Dehidrasi berat, kebutuhan cairan 10% x KgBB
KEBUTUHAN CAIRAN
Luka bakar
Luas luka bakar  dewasa (Rule of Nine)
Bagian Tubuh Prosentase
Kepala 9%
Ekstremitas atas kanan 9%
Ekstremitas atas kiri 9%
Dada 9%
Perut 9%
Punggung 18 %
Perineum 1%
Ekstremitas bawah kanan 18 %
Ekstremitas bawah kiri 18 %
Total 100 %
Pedoman dan Rumus Penggantian cairan
Formula Baxter

a. Formula : 4 ml x KgBB x %LB (Total Body Surface


Area)
b. Cairan : Ringer Laktat (RL)
c. Waktu :
Hari pertama :
50% diberikan 8 jam pertama (waktu dihitung
mulai saat kejadian)
25% diberikan 8 jam kedua
25% diberikan 8 jam ketiga
Resusitasi cairan px luka bakar dengan shock

Apabila ada shock, Grojog 20-40 cc/KgBB selama :


 Pada org dewasa 10-20’
 Anak-anak 30-60’

Sisa cairan diberikan selama sisa waktu (dari 8 jam I)

50% Area 8 jam I 25% Area 8 jam II 25% Area 8 jam III

Shock  Sisa cairan

Onset RS

Grojog
Contoh

 PX dengan BB 50 Kg
 Kejadian luka bakar jam 03.00, px sampai RS jam 06.00, luka
mengenai :
◦ Lengan kiri depan belakang
◦ Dada depan
◦ Perut depan
 Keadaan lemah, akral dingin, pucat, basah, CRT > 3 detik,
nadi 112 x/mnt, TD. 90/50 mmHg
 Hitung kebutuhan cairan dan pemberian resusitasi
cairannya !
 Resusitasi dilakukan sampai jam berapa?
Resusitasi

 Baxter = 27% x 50 Kg x 4 ml = 5400 cc


 2700 ml 8 jam I (dihitung sejak kejadian sehingga
wkt tinggal 5 jam) dan 2700 ml 16 jam berikutnya

 Apabila ada shock  grojog 20 cc/KgBB selama


20’
20 x 50 Kg = 1000 ml selama 20’  cek perfusi,
hemodinamik

Sisa cairan 1700 cc habiskan dalam 4 jam 40’


Terapi cairan
 Resusitasi
◦ Kristaloid : RL, NaCl, Asering
◦ Koloid : Albumin
 Rumatan
◦ Elektrolit : NaCl
◦ Nutrisi : Dextrose, Aminoleban
Hasil terapi infus (dgn kristaloid)
Sirkulasi membaik lalu stabil
• Good respons, normovolemia

Sirkulasi membaik lalu merosot lagi


• Transient respons, msh hipovolemia, ada perdarahan
lanjut
Sirkulasi tidak membaik
• No respons,, masih tetap hipovolemia
PERHITUNGAN TETESAN INFUS
Tetesan/mnt = Jumlah cairan (cc) x faktor tetesan
Lama pemberian x 60 mnt

Faktor tetesan makro  1 cc = 20 tts


mikro  1 cc = 60 tts

 Tetesan/mnt = Jumlah cairan (cc) x 20


(makro) Lama pemberian x 60 mnt

 Tetesan/mnt = Jumlah cairan (cc) x 60


(mikro) Lama pemberian x 60 mnt

Anda mungkin juga menyukai