Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Mikrobiologi

Mikrobiologi

Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan ditemukannya mikroskop oleh


Leeuwenhoek (16331723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, dilengkapi
satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan
jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali. Leeuwenhoek melakukan pengamatan tentang
strukturmikroskopisbiji,jaringantumbuhan dan invertebrata kecil, tetapi penemuan yang terbe
sar adalah diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai “animalculus” atau hewan kecil.
Animalculusadalahjenisjenis mikroba yang sekarang diketahui sebagai protozoa, algae, kha
mir, dan bakteri.Dalam bahasa Yunani mikrobiologi dibagi menjadi tiga kata yaitu micros
artinya kecil, bios artinya hidup, logos artinya ilmu. Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai jasad hidup yang berukuran mikroskopis. Jasad hidup yang berukuran mikroskopis itu
disebut mikroorganisme, mikroba, protista, atau jasad renik.. Dengan kata lain, mikrobiologi
adalah cabang studi biologi yang khusus mempelajari organisme mikroskopis. Perkembangan
ilmu ini diawali dengan ditemukannya mikroba sekitar 4 juta yang lalu dari senyawa organik
kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang
mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan
nenek moyang dari semua makhluk hidup.

Jasad hidup yang termasuk dalam mikroba sangat beranekaragam antara lain bakteri,
protozoa, microalgae, jamur lender, fungi, bahkan virus. Mikroba merupakan bentuk kehidupan
yang tersebar paling luas dan terdapat paling banyak di bumi. Mikroba terdapat pada permukaan
tubuh manusia, dalam mulut, hidung, organ tubuh makluk hidup, sampai dilingkungan sekitar.
Mikroba terdapat paling banyak dan berkembang sangat baik pada tempat-tempat yang
mengandung nutrisi, kelembaban, dansuhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan reproduksinya.
Mikroba dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang telah melanda peradaban manusia.
Namun mikroba juga mempunyai peranan penting pada lingkungan kehidupan manusia.
Perkembangan tentang mikroba tidak lepas dari kemajuan IPTEK manusia.

Mikrobiologi dapat dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu. Pengelompokan ini dapat
berdasarkan tipe mikroba (pendekatan taksonomi) dan berdasarkan aktivitas mikroba
(pendekatan fungsional). Pendekatan Taksonomi antara lain: bakteriologi yang mempelajari
tentang bakteri, mikologi yang mempelajari tentang jamur, fikologi yang mempelajari ganggang,
protozoogi yang mempelajari protozoa dan virology yang mempelajari tentang virus. Pendekatan
Fungsional antara lain : mikrobiologi industry mempelajari tentang aktivitas mikroba yang
bermanfaat bagi manusia, mikrobiologi kedokteran mempelajari tentang kesehatan dan penyakit,
mikrobiologi pertanian mempelajari peranan mikroba pada tanah, tanaman dan hewan.
Mikrobiologi pangan mempelajari peranan mikroba dalam produksi, pengawetan, dan perusakan
bahan pangan. Terakhir Ekologi Mikroba mempelajari tentang mikroba di lingkungan
alamiahnya.

Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa


ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan
dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa
mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab proses
fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga
menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini
merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan
dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa
mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui
penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut
dengan biochemial divesity atau keanekaragaman biokimia yang menjadi ciri khas
mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisme perubahan kimia oleh
mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang artinya bahwa proses biokimia
pada mikroorganisme adalah sama dengan proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk
manusia. Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua organisme
dari mikroba hingga manusia adalah DNA.

Penemuan mikroskop pertama kali oleh Robert Hooke (1635-1703) seorang peneliti asal
Inggris telah mengembangkan penemuan-penemuan mengenai mikroba. Antony van
Leeuwenhoek (1632–1723) seorang penguji rasa anggur dari Belanda
menemukan animalcules yang menurutnya adalah benda-benda bergerak yang tidak terlihat oleh
mata telanjang. Penemuan ini menjadi perdebatan para ilmuwan ketika itu. Ada dua pendapat
mengenai hal ini, yaitu pertama mengatakan animacules ada karena proses pembusukan tanaman
atau hewan, melalui fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung teori yang mengatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari proses benda mati melalui abiogenesis. Konsep ini dikenal
dengan generatio spontanea. Pendapat kedua mengatakan bahwa animalcules berasal
dari animalcules sebelumnya seperti halnya organisme tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini
disebut biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan tersebut terselesaikan
dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis.

Pembuktian ketidakbenaran teori abiogenesis ditunjukkan oleh beberapa eksperimen para


ilmuwan. Franscesco Redi (1626–1697) menunjukkan bahwa ulat yang ada dalam daging busuk
adalah larva, yang berasal dari telur lalat, bukan hasil dari generatio spontanea. Lazarro
Spalanzani (1729–1799) merebus kaldu daging selama 1 jam dan menempatkannya pada toples
yang disegel/ditutup rapat menunjukkan tidak ditemukannya mikroorganisme dalam kaldu
tersebut. Jadi eksperimen ini menentang teori abiogenesis. Tetapi Neddham (1713–1781),
seorang pendukung teori generatio spontanea, mengatakan bahwa sumber makhluk hidup tadi
adalah udara dimana pada percobaan Spalanzani tersebut tidak berinteraksi langsung dengan
udara. Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan perdebatan tersebut dengan
melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang telah dipanaskan. Ke
dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya
dibiarkan terbuka. Dengan demikian mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan
tidak ditemukannya mikroba dalam kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori generatio
spontanea adalah salah.

Teori biogenesis pertama kali dibuktikan melalui eksperimen oleh Fransis Louis Pasteur
(1822–1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisme. Penelitiannya
lebih menitikberatkan pada peran mikroba dalam industri anggur dalam pembuatan alkohol.
Pasteur melakukan serangkaian eksperimen, ia menggunakan bejana dengan leher panjang dan
dibengkokkan yang dikenal dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian
dipanaskan. Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi
tidak ditemukan adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu/asap
akan mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak dapat mencapai kaldu. Ia
juga membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan bahwa
mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni
udara yang masuk ke dalam bejana, semakin sedikit kontaminasi yang terjadi. Selanjutnya
munculah John Tyndall (1820-1893) yang mengatakan bahwa udara dapat dengan mudah
dibebaskan dari mikroorganisme dengan cara melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung
reaksi berisi kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar masuk ke dalam kotak melalui
pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U seperti spiral. Terbukti bahwa meskipun
udara luar dapat masuk ke dalam kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun
tidak ditemukan adanya mikroba.

Anda mungkin juga menyukai