Bab 1 - 07412141038 PDF
Bab 1 - 07412141038 PDF
PENDAHULUAN
terbuka). Dalam bentuk badan usaha ini, perusahaan dikelola oleh manajemen
yang ditunjuk oleh para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan akan
jawabnya. Laporan keuangan perlu diaudit oleh pihak ketiga yang independen,
maupun yang tidak disengaja. Ketiga, laporan keuangan yang sudah diaudit
dapat yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang
material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum
1
2
Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas
Auditor eksternal yang independen menjadi salah satu profesi yang dicari.
kepercayaan pada pemeriksaan dan pendapat yang diberikan. Oleh karena itu,
auditor eksternal.
Dalam pekerjaan audit, seorang auditor tidak lepas dari salah satu
prosesnya, yaitu Penentuan Risiko Audit. Adanya Risiko Audit diakui dalam
“keyakinan memadai” apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Audit, “Risiko Audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa
Audit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah, yang menurut pertimbangan
keuangan (Sukrisno Agoes, 1999: 107). Risiko Audit dapat ditentukan dalam
Risiko Audit merupakan hal yang penting dalam proses pengauditan suatu
audit yang dilakukan. Untuk itu besaran Risiko Audit perlu ditaksir dengan
penentuan besarnya Risiko Audit. Oleh karena itu, penentuan besarnya Risiko
perkuliahan agar memiliki bekal kemampuan yang cukup untuk bisa menjadi
Akan tetapi, jika dikaji lebih mendalam, penentuan besarnya Risiko Audit
(Empathy), dan Keterampilan sosial (Social Skills) atau sering disebut sebagai
akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak
Proses audit dalam berbagai aspek sangat terkait dengan Pengenalan diri,
maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip
bersikap kepada orang lain. Seorang mahasiswa, yang juga sebagai calon
auditor harus bisa mengenal kemampuan diri sendiri dengan baik untuk dapat
melaksanakan audit dengan baik dan benar. Risiko Audit yang ditaksir, juga
dalam keadaan tak pasti dan tertekan. Seorang auditor yang mempunyai
Pengenalan Diri yang buruk tidak dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan
ambisi dan kemampuan keras mereka dengan kendali diri sehingga mampu
Pengendalian Diri yang baik seorang auditor akan berpikiran negatif, mudah
goyah, tidak dapat berpikir jernih dan tidak fokus meskipun dalam tekanan.
baik. Dengan adanya motivasi seseorang bertindak untuk meraih apa yang
diinginkan. Para auditor yang memiliki upaya untuk meningkatkan diri akan
meraih prestasi. Tanpa motivasi seorang auditor menjadi tidak semangat dan
empati hubungan manusia akan gagal karena berarti tidak mampu memahami
perasaan orang lain. Akibatnya akan sering terjadi salah persepsi dan konflik
dengan orang lain. Kerjasama dalam tim merupakan suatu hal yang penting
dalam audit. Maka dari itu dibutuhkan kekompakkan dalam tim tersebut. Di
dalam tim yang kompak terdapat rasa empati yang kuat dalam setiap anggota
tim. Seorang auditor dituntut untuk belajar bekerja sama dalam tim untuk
6
auditor yang memiliki rasa empati rendah kurang dapat bekerja sama dalam
lain dengan cara-cara yang khusus yang dapat diterima secara sosial maupun
nilai-nilai dan di saat yang sama berguna bagi dirinya dan orang lain. Dengan
Keterampilan Sosial yang baik, seseorang akan mudah bergaul dengan siapa
saja. Semakin erat koordinasi antar anggota dalam kelompok, semakin besar
Keterampilan Sosial yang kurang baik dapat berakibat seorang auditor kurang
kehidupan. Hal ini menjadi motivasi penulis untuk meneliti tentang tema
B. Identifikasi Masalah
pekerjaan audit.
kinerja seseorang.
4. Seorang auditor yang mempunyai Pengenalan Diri yang buruk tidak dapat
5. Tanpa Pengendalian Diri yang baik seorang auditor akan berpikiran negatif,
mudah goyah, serta tidak dapat berpikir jernih dan tidak fokus meskipun
dalam tekanan.
8
6. Tanpa motivasi seorang auditor menjadi tidak semangat dan enggan untuk
7. Seorang auditor yang memiliki rasa empati rendah kurang dapat bekerja
sama dalam kelompok serta kurang bias memahami keutuhan klien dengan
baik.
C. Pembatasan Masalah
yang diuji menjadi lebih spesifik sehingga menghasilkan penelitian yang lebih
efektif. Masalah yang menjadi pilihan untuk diteliti dalam penelitian ini
adalah:
1. Seorang auditor yang mempunyai Pengenalan Diri yang buruk tidak dapat
2. Tanpa Pengendalian Diri yang baik seorang auditor akan berpikiran negatif,
mudah goyah, serta tidak dapat berpikir jernih dan tidak fokus meskipun
dalam tekanan.
3. Tanpa motivasi seorang auditor menjadi tidak semangat dan enggan untuk
4. Seorang auditor yang memiliki rasa empati rendah kurang dapat bekerja
sama dalam kelompok serta kurang bias memahami keutuhan klien dengan
baik.
9
D. Perumusan Masalah
Audit?
Risiko Audit?
10
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian