1
2
3
KATA PENGANTAR
dan rahmatnya antara lain berupa kekuatan lahir dan tak lupa pula kita
yang telah membawa kita dari zaman gelap menjadi zaman terang
sekali kendala dan hambatan yang penulis dapatkan namun atas bimbingan
dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak secara moril atau pun materil
juga menyucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada pembimbing I
kasih:
4
3. Para Wakil Ketua STIKES-MW (bidang akademik, Non akademik
dan Kemahasiswaan).
stafnya.
7. Kepada kedua Orang Tua dan saudara saya yang telah mendoakan
membantu saya.
5
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .......................................................................................... 1
B. RumusanMaslah ....................................................................................... 6
C. TujuanPenelitian ...................................................................................... 6
D. ManfaatPenelitian..................................................................................... 7
A. TinjauanumumLokasipenelitian................................................................ 10
B. TinjauanUmumTentangLansia ................................................................. 11
C. TinajaunUmumAsamUrat......................................................................... 13
D. TinjauanTentangSenamLansia .................................................................. 28
A. DasarPikirPenelitian ................................................................................. 34
B. KerangkaKonsep ...................................................................................... 35
C. VariabelPenelitian .................................................................................... 35
D. DefinisiOperasionaldanKriteriaObjektif ................................................... 36
6
E. HipotesisPenelitian ................................................................................... 37
A. JenisdandesainPenelitian .......................................................................... 38
B. Tempatdanwaktupenelitian ....................................................................... 38
C. Populasidansampel ................................................................................... 39
D. Kriteriasampel .......................................................................................... 40
G. EtikaPenelitian ......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dengan sehat, maka setiap orang dapat melakukan aktifitas dengan lancar tanpa
harapa hidup manusia semakin banyak pula penyakit yang di derita lansia
kejadian Gout pada lansia pria sebesar 19,7% dan prevalensi Gout pada lansia
akut yang ditandai dengan adanya nyeri akibat penimbunan kristal monosodium
urat pada persendian maupun jaringan lunak di dalam tubuh (Shetty et al.,
8
2011). Gout ditandai dengan peningkatan kadar asam urat> 7 mg/dl pada laki-
laki dan> 6 mg/dl pada perempuan (Sudoyo et al.,2010). Asam urat banyak
makanan kaya purin, dan kurangnya intak cairan (air putih), sehingga proses
pola makan tidak diubah maka kadar asam urat dalam. Darah yang berlebihan
akan menimbulkan penumpukan Kristal asam urat, apabila Kristal berada dalam
nyeri sendi, selain itu juga dapat menyebabkan resiko komplikasi yang tinggi
penyakit asam urat perlu penanganan yang tepat dan aman, penanganan asam
lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas. Komposisi penduduk tua bertambah dengan pesat baik di negara maju
maupun negara berkembang, hal ini disebabkan oleh penurunan angka fertilitas
9
(Life Expectancy), yang mengubah struktur penduduk secara keseluruhan.
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang semakin baik. Secara global
gambar di bawah. Dari gambar juga menunjukkan bahwa baik secara global,
Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk menua
provinsi Indonesia yang memiliki struktur penduduk tua. Dari data WHO ada
Jawa Tengah (12,59) dan Jawa Timur (12,25%). Sementara itu, tiga provinsi
dengan persentase lansia terkecil adalah Papua (3,20%), Papua Barat (4,33%)
dan Kepulauan Riau (4,35%), dan Sulawesi Tenggara masuk 10 terbesar yang
152.848 orang atau 5,83 % dari keseluruhan penduduk Jumlah penduduk lansia
perempuan (69.929 orang) lebih banyak dari jumlah penduduk lansia laki-laki
10
ketergantungan lansia. Ketergantungan ini disebabkan oleh kemunduran fisik,
psikis, dan sosial lansia yang dapat digambarkan melalui empat tahap, yaitu
Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan, akan tetapi kita bisa menangani keterbatasan tersebut
untuk mengambil obat jenis allopurinol untuk menurunkan kadar asam urat.
Kebanyakan pasien diberi dosis 100 mg/hari dan dititrasi sesuai kebutuhan.
Waktu allopurinol berkisar antara 2 jam pada pasien dengan fungsi ginjal
pencernaan , memicu munculnya ruang kulit, kurangnya sel darah putih, bahkan
WITA, gejala seperti nyeri sendi pada malam hari sebelum tidur yang
merupakan salah satu tanda dari peningkatan kadar asam urat telah berkurang
11
tanpa harus melakukan kebiasaan mereka meminum obat-obat asam urat.
WITAsamapaiselesai.
Kebugaranjasmanijugasangatdiperlukanuntukmencegahataumenundapenyak
itpenyakitdegeneratifdanpenyakitkelainanmetabolisme.Perluadanyaupayaupaya
baikbesifatperawatan, pengobatan,
polahidupsehatdanjugaupayalain,sepertisenambugarlansiauntukmempertahanka
mengenaianalisispolakonsumsidanpolaaktivitasfisikdengankadarasamuratpadala
konsumsipurinperharipadakelompokdengankandunganasamurat yang
tinggilebihbanyakdibandingkandengan rata-
ratakonsumsikelompokdengankandunganasamurat normal,
antarakonsumsipurindengankadarasamuratdalamdarah.
12
Urat Pada Penderita Gout Athritis di Wilayah Kerja Puskesmas
B. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang di atas,
makapenelitimembuatrumusanmasalahyakni:
1. apakahadapengaruhsenambugarlanjutusiapadalansiaterhadappenurunankada
wilayahkerjapuskesmasLampeapikabupatenKonaweKepualauan?
C. TujuanPenelitian
1. TujuanUmum
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmenganilisispengaruhsenambugarlanjutusiat
wilayahkerjaPuskesmasLampeapiKabupatenKonaweKepulauan.
2. TujuanKhusus
Untukmengetahuipengaruhsenambugarlanjutlansiaterhadappenurunankadara
wilayahkerjaPuskesmasLampeapiKabupatenKoanweKepualaun.
D. ManfaatPenelitian
1. ManfaatTeoristis
Hasilpenelitianinidapatmenambahkhasanahpustakamengenaipengaruhsenam
wilayahkerjapuskesmasLampeapikabupatenkonaweKepulauan.
2. Manfaat Praktis
13
A. BagiKecematanWawonii Tengah
Hasilpenelitianini di
terapi non
farmakologiuntukmenurunkankadarasamuratsepertisenambugarlanjutusia.
B. BagiPenderita
Hasilpeneltiandapatmenjadibahanpertimbanganuntukmemiliterapinon
farmakologi yang
tepatdanperaktisdalammenurunkankadarasamuratpedapenderitaasamurat.
C. Manfaatbagipeneliti
Dapatmenambahilmupengetahuandanmemperdalampengalamanpenelititenta
ngrisetkeperawatansertapengembanganwawasantentangpengaruhsenambugarlanj
utusiaterhadappenurunanasamuratpadalansiapenderitagout arthritis
danPenelitidapatmemicupenelitian non
berikankepadapenderitaasamurat
E. Keaslian Penelitian
14
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya disajika
15
(6,1%)
seringolah raga
denganintensit
asnyerisendika
tegoriringan
4 AnisKoma PengaruhSenamE Independen; Quasi Ada
ria rgonomisterhadap Senamergonomisdansen experiment pengaruhsenamer
kadarasamuratpad ambiasa. gonomisterhadap
alansiapadaGout Dependen: penurunankadara
di kadarasamurat samuratdalamdar
posbinaanterpadu ahlansia,
kelurahanpisanga
nciputattimur
5 Nurul EfektifitasSenam Independen; quasy Senam
Fatimah ErgonomikTerhad senamergonomis experimental ergonomic
apPenurunan Dependen; Penurunan berpengaruhterha
Kadar Kadar dappenurunankad
AsamUratPadaLa AsamUratpadaLansiade arasamuratdalam
njutUsiaDenganA nganAthritis Gout darahpadalanjutu
thritis Gout
siadenganarthriti
s gout di Wilayah
KerjaPuskesmas
Tuppu, Kec.
Lembang, Kab.
Pinrang
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
16
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas
17
b. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan yang
kerjanya.
kesejahteraan lansia pada bab I pasal 1 ayat 2, yang di maksud lanjut usia
18
di jalani sumua individu,di tandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
1. Batasan Lansia
2) Usia : 75 – 89 tahun
3) Lansia resiko tinggi, yaitu seorang yang erusia antara 70 tahun atau
lebih
19
1. Usia biologis,yang menunnjuakan pada jangka waktu seseorang
usianya.
Definisi lanjut usia tersebut belum bisa di pastikan secara tepat oleh
East Asia Regional Office) di New Delhi adalah 60 tahun keatas dan di
20
dalam rongga-rongga sendi,sehingga mengakibatkan yang peradangan akut
asam uart ini sudah menahun dan kronis,maka akan menibulkan tofus yaitu
benjolan-benjolan yang berisi cairan putih yang mengandung Kristal asam urat.
Asam urat adalah nama senyawa turunan dari purin atau produk
akhir dari pecahan purin.sekitar 85 % asam urat dapat di produksi sendiri oleh
GMP),isonic acid (IMP),dan adenic acid (AMP),dalam duia medis asam urat
disebut dengan penyakit pirai atau arthritis gout aan tetapi,dalam masyrakat
penyaki ini lebih dikenalpenyakit asam urat.asam uarat adalah penyakit radang
dalam darah sehingga terjadi penumpuan Kristal asam urat di persendian dan
21
1. Metabolisme Asam Urat
purin adalah protein yang termasuk golongan nukleo protein. Purin berasal
atau didapat dari makanan dan berasal dari penghancuran sel-sel tubuh yang
sudah tua. Pembuatan atau sintesis purin juga bisa- dilakukan oleh tubuh
sendiri dari bahan-bahan seperti : CO2, glutamin, glisin, asam aspartat, asam
(Misnadiarly, 2007).
Asam urat adalah asam lemah yang pada pH normal akan terionisasi
didalam darah dan jaringan, menjadi ion urat. Dengan berbagai kation yang
ada, ion urat akan membentuk garam. Sembilan puluh delapan persen (98%)
asam urat extraselluler (di luar sel) akan membentuk garam Mono Sodium
b. Temperatur lokal.
22
Kelarutan garam urat dan asam urat amat penting dalam
pembentukan kristal. Garam urat lebih mudah larut di plasma, cairan sendi,
dan urin. Kelarutan asam urat di urin akan menngkatkan bila pH lebih dari
tingkatkan tertentu. Tetapi bila kadar asam urat plasma melebihi daya
larutnya, misal >7 mg/dl, maka plasma darah menjadi amat jenuh. Keadaan
mampu lagi menampung asam urat sehigga terjadi pengendapan kristal urat
konsentrasi asam urat darah dalam batas-batas normal, asam urat tersebut
harus dikeluarkan dari tubuh. Untuk itu asam urat ini melalui aliran darah
boleh melebihi kadar normal. Kadar asam urat pada setiap orang memang
berbeda-beda. Untuk kadar asam urat normal pada pria berkisar antara 3,5 –
7 mg/dl, dan pada wanita 2,6-6 mg/dl. Eksresi netto asam urat total pada
manusia normal rat-rat adalah 400 – 600 mg/24 jam. Menurut tes enzimatik,
kadar asam urat normal maksimal 7 mg/dl, sedangkan pada teknik biasa,
kadar asam urat melampaui standar normal, maka dapat dipastikan bahwa
23
Umumnya, seseorang mengeluarkan asam urat 200 – 600 mg/hari
dan usus halus, yang kemudian dirusak oleh kuman-kuman di dalam usus
besar. Dalam keadaan normal, asam urat dalam urin adalah 350 – 590 mg/24
jam. Apabila lebih dari 600 mg/24 jam, maka hal ini menunjukkan adanya
4. Etiologi
gout) dan kalsium pirofosfat dihidrat (CPPD, pseudogout), serta pada tahap
yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi (Amin, 2015).
(Setiyohadi,2006), yaitu :
a. Penyakit primer
24
Meningkatnya produksi asam urat dipengaruhi oleh pola makan atau diet
mengandung kadar purin yang tinggi seperti (jeroan, melinjo, dll). Purin
5. Manifestasi Klinik
sebagai berikut :
asam urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari
asam urat yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan
25
penonjolan sendi bengkak.Gout dapat merusak ginjal, sehingga
dapat dilihat pada penderita gout arthritis (Reni Yuli, 2014), yaitu :
a. Gejala Klinis
b. Gangguan Akut
1. Nyeri Hebat.
3. Sakit kepala.
4. Demam.
5. Gangguan Kronis
6. Serangan akut.
Patofisiologi
26
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh
normal, metabolisme purin menjadi asam urat melibatkan dua jalur yaitu
(asam inosiat, asam guanilat, asam odenilat). Jalur ini dikendalikan oleh
purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalis oleh dua enzim : hipoxantin
fosforiboiltransferase (APRT).
27
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan
2014).
ginjal.
kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini meupakan suatu zat
28
Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi
b. Makrofag yang juga terekrut pada kristal urat dalam sendi akan melakukan
proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan
sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini
terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi. Tofus (tophus)
ditulang rawan dan kapsul sendi. Ditempat tersebut endapan akan memicu
(kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibrolas dan sel raksasa benda
sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis).
29
d. Pemeriksaan Diagnostik
2. Leukosit
urat dipersendian.
750 mg/24 jam asam urat didalam urin. Ketika produksi asam urat
meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari
30
800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan eksresi pada pasien
menampung semua urin dengan feses atau tisu toilet selama waktu
diindikasikan.
Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
6. Pemeriksaan Radiografi
dan penanganan hiperurisemia pada pasien arthritis kronik. Ada 3 tahapan dalam
b. Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat pada
31
Sedangkan menurut Reni Yuli (2014) penatalaksanaan gout bergantung pada
1.Penatalaksanaan Farmakologi
xanthin oksidase.
nonsteroid atau kolkisin. Obat-obat ini diberikan dalam dosis tinggi atau dosis
penuh untuk mengurangi peradangan akut sendi. Kemudian dosis ini diturunkan
4) Indometamin 4 x 50 mg sehari.
6) Penderita dianjurkan untuk diet rendah purin, hindari alkohol dan obat-obat
32
B. Stadium 3 (Tahap Inter Kritis)
produksi asam urat atau meningkatkan eksresi asam urat oleh ginjal. Obat
hipoxantin) dengan menghambat enzim xantin oksidase. Obat ini dapat diberikan
3) Tofi yang besar atau tidak hilang dengan pengobatan konservatif perlu dieksis.
A. Pembatasan Purin
urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan
makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak
mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin
menjadi 100 – 150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600 –
1.000 mg purin per hari). Makan – makanan yang mengandung purin antara lain :
33
Jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan, herring, kacang-
berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga
bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya bahan keton yang akan
C. Tinggi Karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi sangat baik
pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya
tidak kurang dari 10 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis frukstosa seperti
gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa
D. Rendah Protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewan dalam jumlah
yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang
dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau
34
0,8 – 1 gram/kg berat badan / hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein
E. Rendah Lemak
Lemak dapat menghambat eksresi asam urat melalui urin. Makanan yang
F. Tinggi Cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui
urin. Karena itu disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter
atau 10 gelas sehari. Air minum ini berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selai
dari minum, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung
banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang
lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit megandung purin.
Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
G. Tanpa Alkohol
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma.
Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
H. Olahraga
35
Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh dan pikiran, salah satunya
untuk mencegah dan mengatasi penyakit asam urat. Bagi penderita asam urat
relaksasi saraf yang terjadi saat olahraga dapat bermanfaat untuk mengatasi nyeri
akibat asam urat, memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta
memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Salah satu
olahraga yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar asam urat adalah senam
bugar lansia.
1. Pengertian Senam
Senam dalam bahasa Inggris disebut “gymnastic” yang berasal dari kata
gymnos bahasa Yunani yang berarti berpakaian minim atau telanjang. Orang
Yunani Kuno melakukan latihan senam disebuah ruangan khusus yang disebut
gymnasium. Tujuan utama dari melakukan latihan snam adalah untuk mendapatkan
Senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas atau banyak atau menyeluruh
dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti
pergelengan tangan, punggung, lengan, dan sebagainya. Senam atau latihan tersebut
Senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara
36
pesatnya. Perkembangan itu terlihat dalam bentu-bentuk gerakan, sistematika,
latihan maupun tujuan-tujuannya. Ada banyak jenis senam yang ada di Indonesia
yang sudah lazim dilakukan oleh masyrakat Indonesia, seperti senam nifas, senam
diabetes, senam hamil, senam kegel, senam osteoporosis, senam asma, senam
lansia, senam otak dan masih banyak jenis senam lainnya. Masing-masing jenis
senam ini mempunyai gerakan, sistem, latihan, dan tujuan yang berbeda-beda pula
(Anggriyana, 2010).
Namun demikian, tujuan akhir dari semua jenis senam ini terutama adalah
(Anggriyana, 2010).
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
terdapat istilah exercise atau aerobic yang merupakansuatu aktifitas fisik yang dapat
memacu jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan manfaat
kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa yunani yaitu gymnastic (gymnos) yang
berarti telanjang, dimana pada zaman tersebut orang yang melakukan senam harus
telanjang, dengan maksud agar keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan yang
37
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk
tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle
Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
puskesmas.(Suroto, 2004).
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu
tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong
berkeliaran di dalam tubuh. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang
teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang
2. Manfaat Senam
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
mereka yang memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas).
38
Orang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani,yang
baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak,
meningkatkan jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak,
sehingga akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang
dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan
lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran
tetap segar.
fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh
kecepatan denyut jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu
istirahat.Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus
menurun.
tulang. Senam yang diiringi dengan latihan stretching dapat memberi efek otot yang
tetap kenyal karena ditengah-tengah serabut otot ada impuls saraf yang dinamakan
muscle spindle, bila otot diulur (recking) maka muscle spindle akan bertahan atau
39
yang melakukan stretching akan menambah cairan sinoval sehingga persendian
metabolic yang dikalkulasi termasuk penambahan sel-sel darah merah dan enzim
darah, menambah kekuatan otot, dan merangsang pernafasan dalam. Selain itu
(Sumintarsih, 2006).
a. Pemanasan
fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat
latihan sebenarnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain
40
detak jantung telah mencapai 60% detak jantungmaksimal, suhu tubuh naik 1ºC -
2ºC dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan
b. Kondisioning
yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai
c. Penenangan
41
BAB III
KERANGKA KONSEP
Asam urat merupakan gangguan inflamasi akut yang ditandai dengan adanya
jaringan lunak di dalam tubuh.Asam urat ditandai dengan peningkatan kadar asam
urat > 7 mg/dl pada laki-laki dan > 6 mg/dl pada perempuan.
dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan ginjal dan gangguan saluran
cerna.
menurunkan kadar asam urat yang berlebihan adalah melakukan senam bugar lanjut
42
usia antara lain yang berfungsi membersihkan tubuh dari pengaapuran dan sistem
pembakaran (asam urat, kolesterol, gula adarh,asam laktat dan Kristal Oxalate).
Senam Bugar Lansia Indonesia adalah senam yang diciptakan sesuai dengan
standart lanjut usia yang sesuai dengan karateristik dan kebutuhan gerak bagi
saudara kita yang telah memasuki tahap lanjut usia (Rasida, 2015).
Keterangan :
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
C. Variable penelitian
43
1. Variabel Independent (bebas)
dependent (terikat). Variabel Independent dalam penelitian ini adalah senam bugar
lansia.
bebas. Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah penurunan
Senam bugar lansia merupakan senam dengan gerakan sholat dengan model
gerakan lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, sujud syukur, dan berbaring
mencegah pengerasan pembuluh arteri. Selain itu senam bugar lansia sangat efisien,
dan mudah dilakukan, sehingga cocok diterapkan untuk lansia dan senam ini
2. Asam Urat
a. Definisi operasional
Asam urat adalah nama senyawa turunan dari purin atau produk akhir dari
pecahan purin.sekitar 85% asam urat dapat di produksi sendiri oleh tubuhh melalui
Metabolism Nukleotida Purin Endogen, Guanic Acid (GMP), Isonic Acid (IMP)
dan Adenic Acid ( AMP), dalam duia medis asam urat disebut dengan penyakit pirai
44
atau Gout Atrhitis akan tetapi,dalam masyrakat penyaki ini lebih dikenalpenyakit
asam urat. Asam uarat adalah penyakit radang sendi yang dapat menimbulkan rasa
nyeri, panas, bengkak, dan kaku pada persedia. Penyakit ini disebabkan oleh
kandungan asam urat yang berlebih dalam darah sehingga terjadi penumpuan kristal
b. Kriteria objektif
Tidak terjadi penurunan s:Jika nilai kadar asam urat setelah di lakukan senam
sebelumnya.
(Nursalam 2013)
E. Hipotesis Penelitian
Ho :Tidak ada pengaruh latihan senam bugar lansia terhadap perubahan asam urat
Kepulauan.
Ha :Ada pengaruh latihan senam bugar lanjut usia terhadap penurunan asam urat
Kepulauan.
45
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Pre eksperimental dimana bentuk desain yang
Rancanganpenelitianinisebagaiberikut :
O1 X O2
Keterangan:
P 1 : sebelum di berikansenambugarlansia
P 2 : setalah di berikansenamlansia
46
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
dilakukanwilayahkerjaPuskesmasLampeapikabupatenKonaweKepulauankec
ematanWawonii Tengah
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2018 di
wilayahkerjaPuskesmasLampeapikabupatenKonaweKepulauanberjumlah
141
2. Sampel
a. Jumlah sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N =Jumlah Populasi
47
d =Tingkat signifikasi (0,20)
Hasilperhitungandidapatkan :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
141
𝑛=
1 + 141 (0.20)2
141
𝑛=
1 + 141 (0,0620)
141
𝑛=
1 + 8,8125
141
𝑛=
9,8125
𝑛 =14,4
𝑛 =15
acaksederhanadimanasetiapanggotaatau unit
daripopulasimempunyaikesempatan yang
samauntukdiseleksisebagaisampel (Notoadmojo,2013).
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Penderita asamurat,
48
2) Jenis kelamin laki-laki dan perempuan,
4) Bertempat di wilayahkerjaPuskesmasLampeapi,
b. Kriteria Ekslusif
2) Ada komplikasi,
1. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pasien.
lembar observasi dilakukan dua kali yaitu sebelum diberi intervensi dan
b. Data Sekunder
49
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari pihak lain,
badan atau instansi atau lembaga yang secara rutin mengumpulkan data.
Data sekunder merupakan data yang sudah ada dan peneliti tinggal
athritisdi PuskesmasLampeapikabupatenKonawekepulauan.
setelah perlakuan.
1. Pengolahan Data
disusun secara skematis dan disajikan dengan baik agar data tersebut dapat
dimengerti. Pada penelitian ini penyajian ini akan menggunakan tabel sesuai
dengan kebutuhan dan jenis data kemudian akan dinarasikan agar lebih
50
muda dipahami.Sebelum data diolah secara sistematis terlebih dahulu
ini, data
dijumlahkanapakahjumlahnyasudahlengkapataubelumdandikoreksiapakahpe
c. Scoring
d. Tabulating
e. Processing
51
hasil data dari pengukuran tekanan darah pada lansia penderita gout
athtritis.
f. Cleaning
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
f
𝑥 = 𝑛 xk
Keterangan :
52
n : Jumlah sampel
k : Konstanta (100%)
b. Analisis Bivariat
signifikasi antara dua variabel. Untuk mengetahui pengaruh dari hasil penelitian
Apabila p value < nilai 0.20 maka terdapat hipotesis alternatif diterima.
Artinya ada pengaruh antara kedua variabel penelitian yang signifikasi dan
apabila kebalikannya yaitu p value > nilai 0.20 maka hipotesis alternatif
variabel penelitian.
d
thit= sd
√n
Keterangan :
sd = Standar deviasi
n = Jumlah sampel
Apabila thit > ttabel maka terdapat hipotesis alternatif diterima artinya ada
kebalikannya yaitu t hit< ttabel maka hipotesis alternatif ditolak. Artinya tidak
53
F. Etika Penelitian
yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul
maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak
pengumpulan data yang diisi subyek, tetapi hanya diberikan kode tertentu
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Amin HudanurafS.kep., Ns dkk
2015AsuhankeperawatanberdasarkandiaagnosanmedisdannandaNic.nocjilid 2
Astariputudyah (2013)
pegaruhsenamlansiatehadaptekanandarahlansiadenganhipetrtensipadakelompoksena
mlansia di banjarkajasesatan Denpasar selatan
Darulazharvol 2 No 1 Agustus 2016 faktor factor yang berhubungandengankejadian
gout padalansia di wilayahkerjapuskesmassiturajatahun 2014
Ekokurniad,pengertianlansiauniversitasmuhammadiyah Semarang
Efendy F, makhfudii,KeperwatanKesehatanKomunitas.jakarta.SalembaMedika
2009
Gout Dan Hiperusimia Volume 4 Nomor 3 Jaunuari 2015
HubberI.tataradkkjurnale-biomedik (ebm) volume 1,nomor 1 Maret
2013.penagaruh senambugarlanjutusia (lansia)
terhadappenurunankadarasamuratpenederiahipertensi.fakultaskedokteransamratulan
gi
Irmawatililian 2013
pengaruhsenamlansiaterhadaptekanandarahpadalansiapenderitahipeternsi di
desaleyangankecematanunggurantimur.
Mahardikaj.joni h danabu b 2010
hubunganketerarturanmengikutisenamlansiadankebutuhantidurlansia di UPT PSLU
pasuruan di bababtlamongan.surabay.fakultaskeperwatan,universitaserlangga.
Maryam R. Sittidkk 2008 menegenalusialanjutdenganperawatannya Jakarta
salembamedika
Metodepenelitianilmukeperawatan :pendekatanpraktisedisi
3/NursalamJakarta:salemba medika,2013
56
Ribkadkkjurnalkeperawatan volume 4 nomor 1 februari 2016 hubunganantaraneyri
gout arthritisdengankemenadirianlanisqa di
puskesmastowuntutimurkecematanpasankabupatenminahasatenggara,programstudii
lmukeperawanfakultaskedokteran
57
LEMBAR KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
1.Nomor Responden :
2.Nama Responden :
3.Jenis Kelamin :
4.Umur :
Petunjuk Pengisian
1.Pewawancara memberikan tanda ceklis (√)pada kotak kecil () didepan salah satu
jawaban yang dianggap paling tepat dan yang dirasakannyerinya dengan mengisi
B. DATA UMUM
0 –6 bulan
Sendi siku
Sendi lutut
58
Sendi jari-jari tangan
Lain-lain
59
Lampiran 1
(………………….)
60
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Sayayang bertadatangan menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari
(…………………)
61
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR SENAM
LANSIA
Pengertian Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan, tidak
2010).
Tujuan Menurut Debra (2015) tujuan dari senam lansia, antara lain:
3. Memperbaiki keseimbangan
a. Pemanasan (5menit)
b. Inti (20menit)
a) Bahu
turunkanlengan.
b) Siku
keatas.
d) Pinggul danlutut
kakikiri.
kakikiri.
sebelahkiri.
samping.
c. Pendinginan (5menit)