Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok akan membahas kesenjangan antara teoritis dan tinjauan kasus
pada pasien dengan Ca Servik stadium IIIB yang menjalani rawat jalan dan kemoterapi di
Instalasi Seruni Kanker Terpadu RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Tinjauan kasus merupakan
permasalahan yang kelompok temukan di poli dan ruangan. Pembahasan ini dibuat dengan
langkah proses keperawatan yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi keperawatan.
A. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada Ny. R pada tanggal 15 Januari 2019 didapatkan bahwa
pasien memiliki riwayat Ca Servik dan saat ini sedang menjalani kemoterapi I. Kanker servik
adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau servik yang terdapat pada bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. (Diananda,Rama, 2009). Kanker
servik biasanya menyerang wanita berusia 35 - 55 tahun, 90% dari kanker servik berasal dari
sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam rahim. Kanker
servik terjadi jika sel - sel servik menjadi abnormal dan membelah secara tidak terkendali,
jika sel - sel servik terus membelah, maka akan terbentuk suatu masa jaringan yang disebut
tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas, jika tumor tersebut ganas maka keadaannya disebut
kanker servik (Rasjidi, 2010).
Pada saat pengkajian pasien mengeluhkan tidak nafsu makan, makanan selalu bersisa
pasien mengalami sakit sudah sejak 1tahun terakhir. Pasien sudah menjalani nefrostomi
pemasangan digisten dan colostomi. Pasien saat ini menjalani rawat jalan di polo seruni
dengan kemoterapi 1.

B. Diagnosa keperawatan
Tahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan kelompok dalam melakukan asuhan
keperawatan pada Ny. R dengan Ca Servik yang sedang menjalani rawat jalan dan
kemoterapi. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Ca Servik yang
sedang menjalani rawat jalan dan kemoterapi meliputi:
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
karena proses eksternal Radiologi.
2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan pengeluaran pervaginam
(darah/keputihan) dan pemasangan selang digisten.
3. Resiko tinggi kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan efek dari prosedur
pengobatan.

Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu sebanyak 3 diagnosa dan akan dipaparkan di
bawah ini sebagai berikut:
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
karena proses eksternal Radiologi.
Pengangkatan diagnosa ini didapatkan dari hasil pengkajian bahwa pasien
mengatakan merasakan mual dan muntah yang lebih dari 10x/hari, pasien juga tidak
nafsu untuk makan, pasien selama di ruang kemoterapi tidak menghabiskan makanan
yang dihidangkan
2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan pengeluaran pervaginam
(darah/keputihan) dan pemasangan selang digisten.
Pengangkatan diagnosa ini didapatkan dari hasil pengkajian bahwa pasien
mengatakan sudah pernah dioperasi laparatomi dan dilakukan pemasangan digisten,
pasien juga mengatakan masih mengalami perdarahan dan keputihan yang bau.
3. Resiko tinggi kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan efek dari prosedur
pengobatan.
Pengangkatan diagnosa ini didapatkan dari hasil pengkajian bahwa pasien
mengatakan pasien pada tahun 2018 dilakukan operasi dan dilakukan pengobatan
dengan radiasi, pasien sekarang terpasang selang digisten dan terdapat colonostomi
sejak ±2 bulan yang lalu.
C. Intervensi keperawatan
Penyusunan intervensi keperawatan dilakukan sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah ditegakkan.Adapun acuan kelompok dalam membuat intervensi keperawatan
berdasarkan diagnosa NANDA dan intervensi NIC NOC, dan yang disesuaikan dengan
keadaan pasien.
Intervensi keperawatan yang dibuat mengacu pada kebutuhan yang dibutuhkan oleh
pasien untuk mengatasi masalah yang dirasakannya saat pengkajian serta dengan
landasan teori.Rencana yang dibuat telah diprioritaskan sesuai dengan masalah kesehatan
yang dihadapi pasien saat ini.
D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien untuk mengurangi permasalahan yang dialami oleh pasien
dengan Ca Servik yang menjalani rawat jalan dan kemoterapi, sehingga tujuan
keperawatan akan tercapai. Melakukan implementasi keperawatan kelompok berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan asuhan keperawatan dengan cara menyesuaikan
antara kebutuhan pasien dan teoritis.
Asuhan keperawatan pada Ny.R dilakukan dari tanggal 15 Januari dan 16 Januari
2019 dengan menyesuaikan jadwal dinas anggota kelompok. Kegiatan yang
kelompoklakukan adalah mengobservasi perkembangan kesehatan pasien dengan
membuat catatan perkembangan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan serta
mengevaluasi masalah kesehatan yang dialami pasien selama menjalani perawatan di
Intlasi Seruni Kanker Terpadu RSUD Arifin Ahmad.
E. Evaluasi keperawatan
Kelompok melakukan evaluasi kepada pasien beberapa jam setelah intervensi dalam 2
x 8 jam sesuai dengan jadwal dinas anggota kelompok. Diagnosa yang telah teratasi
adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual muntah karena proses eksternal radiologi dan gangguan kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan efek dari prosedur pengobatan/colostomy.

Anda mungkin juga menyukai