Anda di halaman 1dari 23

PROSEDUR

KSO MJPL-MURZA
DOCUMENT NO. REV. : 3
HYDROSTATIC TEST PIPA PAGES :
HSN-PR-00-034-A4
12 of 15

Ditekan kembali menggunakan air compressor dan di ujung pipa di sediakan balok yang
dilapisi oleh masking tape untuk mengetahui keberhasilan pipa tersebut.

14.0 HYDROSTATIC TEST PIPELINE

I. Hydrostatic test

Rencana Hydrotest

NO SEQUENCE HYDROTEST *
1 Pig Launcer - Insulation Joint TBBM (Above Ground)
2 Insulation Joint (IJ) TBBM - Insulation Joint (IJ) DPPU (Under ground)
3 Insulation Joint (IJ) DPPU – Pig Reciver (Above Ground)

II. PERSIAPAN

Persiapan merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan seluruh apa
yang akan digunakan pada saat hydrostatic test sehingga proses pengujian dapat dilakukan
dengan baik.
Berikut merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan pada fase persiapan :
j. Sebelum pengisian dengan air, pipa penyalur harus sudah bersih. Pembersihan pipa
penyalur sudah dilakukan pada saat proses penyambungan, dimanaujung-ujung pipanya
ditutup.
k. Penganalisaan air untuk pengetesan perlu dilakukan untuk mengetahui kadar PHnya, PH
yang diizinka nuntuk air yang akan digunakan adalah ± 7.
l. Air yang digunakan air bersih dan bukan air laut. Air yang akan dimasukan kedalam pipa
penyalur harus melalui filter untuk mencegah adanya benda-benda yang akan ikut masuk
kedalam pipa penyalur.
m. Pemasangan temperature gauge dan pressure recorder pada test header
untukpencatatan hydrostatic test.
n. Menutup valve-valve dan melepaskan peralatan lain agar tidak ikut dilakukan pengetesan.
o. KONTRAKTOR harus menyediakan strainer dan/atau filter untuk mencegah terpompanya
lumpur, pasir dan partikel asing kedalam system selama pengisian
p. Temporary Support harus dipasang, tapi tidak diperbolehkan ada pengelasan ke piping.
q. Temporary scaffolding, temporary platform dan/atau temporary ladder etc. harus disiapkan
untuk memeriksa kebocoran.
r. Temporary blind plate harus dilengkapi dengan lifting lug dan di cat merah
PROSEDUR
KSO MJPL-MURZA
DOCUMENT NO. REV. : 3
HYDROSTATIC TEST PIPA PAGES :
HSN-PR-00-034-A4
13 of 15

III. PENGISIAN PIPA PENYALUR

Pengisian pipa salur adalah suatu proses pengisian air bersih yang digunakan sebagai media
dalam melakukan pengujian hydrostatic test.
Pompa pengisian dilengkapi dengan filter dan meteran air dipasang pada selang hydrant.
Pressure gauge dan temperature gauge dipasang pada blind flange pada kedua ujung pipa.
Pengisian air pada pipa penyalur harus konstan. Apabila air yang diisikan pada pipa penyalur
telah keluar dari blind flange, maka harus ditutup rapat. Sedangkan vent dibuka sampai
seluruh udara yang ada dalam pipa penyalur keluar semuanya.
Pada saat pipa penyalur diisi dengan air, udara dari dalam pipa penyalur akan keluar ke
atmosphere melalui vent. Apabila air yang keluar telah kelihatan konstan dan bersih, maka
pompa pengisian dihentikan dan ditutup.
Blind flange, cap/plug atau spol pipa harus dipasang pada semua valve, kecuali valve yang
akan dihubungkan dengan pompa penekan (pressure pump) dan pressure recorder (lihat
schematic water filling).

IV. TEST PRESSURE

Sebelum dilakukan pekerjaan hydrostatic test, akan dilakukan stabilisasi selama maksimal 1
jam. Hidrostatic test pressure akan dilakukan dengan tekanan 797.708 (55 bar) atau 1,25 x
Desig Pressure sesuai dengan ASME B.3.1.4 dan tidak melebihi 90% dari SMYS material
berdasarkan ketebalan pipa minimum pada saat pengetesan.
Peralatan untuk hydrostatic test, terutama pressure gauge dan temperature gauge harus
mempunyai satuan yang sama (psi, ºC/ºF).

V. PRESSURIZATION

Sebelum pressurizationdimulai, pressure gauge dan pressure recorder dipastikan sudah


terpasang pada launcher dan pressure gauge pada receiver. Grafik (chart test) catatan
tekanan dan temperatur ditanda tangani oleh KONTRAKTOR, OWNER dan PIHAK KETIGA
serta mulai merekam sesuai perubahan waktu. Pekerjaan pressurization dilakukan dengan
tahapan sbb :
a. Pressurization dimulai dari 0 psi
b. Kemudian dilanjutkan dengan mengisi tekanan sampai 35% atau 279.2 Psi dari test
pressure dan di tahan selama 15 menit untuk memastikan tidak ada kebocoran pada pipa
dan tekanan sudah merata sepanjang section pipa.
c. Jika tidak ada kebocoran, dilaksanakan dengan menambah tekanan sampai 95% atau
757.8 psi dari test pressure dan di tahan selama 15 menit.
PROSEDUR
KSO MJPL-MURZA
DOCUMENT NO. REV. : 3
HYDROSTATIC TEST PIPA PAGES :
HSN-PR-00-034-A4
14 of 15

d. Jika tidak ada kebocoran, dilanjutkan dengan menaikakan tekanan sampai 100% atau
797.8 Psi dari keperluan test pressure.
e. Penaikan tekanan dibatasi sampai dengan maksimal 1bar/ menit.
f. Selama pressurizing, pressure dan temperature di periksa setiap 15 menit dan fitting
connection diperiksa secara berkala dari kebocoran.

VI. TEST PRESSURE HOLDING

Setelah final pressure tercapai, pressure dicatat dari dead weight tester dan ditahan selama 24
jam.
Tekanan dan temperature diperiksa dan dicatat berdasarkan barton chart, pressure gauge,
temperature gauge dan dead weight tester.
Jika terjadi perbedaan tekanan selama awal sampai akhir holding time, KONTRAKTOR akan
mengevaluasi perubahan tekanan yang dipengaruhi oleh keadaan temperature.

VII. DEPRESSURIZATION

Setelah hasil tes diterima, tekanan pada pipa diturunkan sesuai step depressuraization sampai
tekanan 0 psi.

VIII. DIAGRAM HOLDING TIME

Gambar 1. Grafik chart pressurizing dan depressurizing di jalur pipeline

IX. DEWATERING DAN SWABBING

Proses dewatering dilakukan dengan cara mempompa keluar air yang ada dalam pipa setelah
hydrostatic test selesai dilaksanakan, sisa air yang masih terperangkap di dalam jalur pipa
dikeluarkan dengan menggunakan foam pig (pigging material) yang ditekan dengan
menggunakan kompresor. Proses pengeluaran air dengan menggunakan foam pig ini
dilakukan berulang-ulang sampai air yang ada dalam pipa betul-betul kering, foam pig yang
digunakan setelah keluar dari jalur pipa juga dalam keadaan kering. Proses pembersihan dan
pengeringan (dewatering) air yang ada didalam jalur pipa secara detail diuraikan pada
PROSEDUR
KSO MJPL-MURZA
DOCUMENT NO. REV. : 3
HYDROSTATIC TEST PIPA PAGES :
HSN-PR-00-034-A4
15 of 15

prosedur pigging dan cleaning dengan nomor dokumen : HSN-PR-00-029-A4, (lihat schematic
dewatering- Swabbing TBBM to B.V-2 dan DPPU to B.V-2 )

X. SAFETY

Secara umum prosedur kesehatan keselamatan kerja dan lindung lingkungan yang dibuat
harus memperhatikan hal – hal berikut :
- Melakukan pembatasan area dan hanya personil berwenang yang dapat mengakses
daerah tersebut.
- Informasi pengetesan harus diumumkan di tempat yang aman dan diketahui oleh semua
pihak yang berkepentingan.
- Tidak ada aktifitas yang diijinkan untuk dilakukan di sekitar lokasi pengetesan, terutama
memicu kegiatan potensial.
- Pastikan valve – valve yang tidak diopearsikan untuk proses pengetesan dalam kondisi
tertutup/ close.
- Pastikan bahwa persyaratan keselamatan telah selesai dilakukan sebelum pengetsan
dimulai.
- Toolbox Meeting/ Safety talk dilakukan sebelum pekerjaan dimulai yang diikuti oleh semua
personil yang telibat dalam pengujian. Toolbox meeting harus menguraikan pekerjaan
yang akan dilakukan dan tindakan yang perlu diambil apabila terjadi kesalahan yang
menyebabkan bahaya dan gagal pengujian.
- Peringatan “BERBAHAYA! PIPA BERTEKANAN” dibuat dan diletakkan pada daerah yang
relative ramai dan terbukan.
- Pemberian barricade dan tanda yang menyatakan bahwa personel yang tidak
berkepentingan dilarang masuk area kerja dimana peralatan pengujian ditempatkan untuk
mencegah pihak yang tidak berkepentingan memasuki area kerja.
- Tidak ada pekerjaan yang diperbolehkan pada jalur pipa yang diuji sampai tekanan
diturunkan.

XI. LAMPIRAN

a. Job Safety Analysis


b. Test Package Limit

Anda mungkin juga menyukai