Anda di halaman 1dari 1

Dusun Tompu, salah satu dusun dari Desa Ngatabaru, Kec. Sigibiromaru, Kab.

Sigi, Provinsi
Sulawesi Tengah. Jaraknya sekitar 5 Km dari pusat desa, ditempuh dengan waktu 45 menit
menggunakan sepeda motor melalui jalan setapak. Mayoritas penduduk merupakan suku Kaili
Ledo dengan jumlah kepala keluarga sekitar 60 KK. Dusun ini berada di ketinggian sekitar 1060
MDPL dengan suhu 15-20 derajat celcius. Konon katanya dusun Tompu merupakan kampung tua
yang telah ada jauh sebelum adanya Desa Ngatabaru.

Rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya pemahaman bahasa indonesia, kurangnya kesadaran


tentang pola hidup bersih dan sehat (Khususnya MCK), sumber air bersih yang cukup jauh, akses
jalan yang sulit dan masalah lain terkait ekonomi warga, merupakan masalah yang paling krusial
di dusun tersebut.

Konsekuensinya, anak-anak di dusun tersebut hanya dapat menempuh pendidikan sampai


Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jauhnya jarak menuju Sekolah Menengah Atas (SMA) di
desa, mengakibatkan lulusan SMA dapat hitung jari sampai sekarang. Bahkan dari info yang kami
peroleh bahwa hanya 2 orang yang sempat melanjutkan studinya. Selain itu, komunikasi dengan
warga terhambat oleh bahasa dan tingginya buta huruf.

Oleh karena itu, Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) melaksanakan
program Pengabdian Masyarakat. Dengan fokus program pada pembangunan Rumah Baca
ukuran 6mx6m yang mana dapat pula berfungsi sebagai Bantaya (Aula Pertemuan). Struktur
utama bangunan menggunakan material bambu ampel, yang mana banyak terdapat di sekitar
dusun tersebut. Program tersebut merupakan program berkelanjutan FKMTSI dengan membuat
Tompu menjadi desa binaan.

Selain itu, dilakukan pula diskusi bersama warga tentang metode pengawetan dan struktur
bangunan bambu, pembagian sembako bagi warga dan alat tulis untuk anak-anak dusun
tersebut.

Semoga dengan adanya rumah baca tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
dusun Tompu.

Anda mungkin juga menyukai