No Kriteria Bo
1 Diagnosa Keperawatan (PE): Nyeri akut berhubungan dengan agen bot
10
cedera biologis (mis., infeksi, iskemia, neoplasma)
(Herdman & Kamitsuru, 2015)
2 Data Subjekif: 10
Pasien mengatakan nyeri pada kedua lutut dan pada bagian tulang
ekor
Urin lengkap
Kejernian: agak keruh, nilai normal : jernih
pH : 6,0 nilai normal : 7,35-7,45
Terapi:
protein : positif, nilai normal: negatif
leukosit : 2-4, nilai normal: 0-3/LBP
eritrosit : 1-2, nilai normal: 0-1/LBP
epitel: positif
bakteri: positif, nilai normal: negatif
Terapi :
Ranitidin 50 mg 2x/hari
Ringer Lacta 500 ml/8 jam
Paracetamol 1 gram 3x/hari
Ondancentron 4 mg 3x/hari
Ceftriaxone 2 gram 1x/hari
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan: 10
o Melihat IMR dan data pasien *
o Kontrak waktu dengan pasien*
o Double check dengan perawat untuk memberikan edukasi teknik relaksasi
nafas dalam*
o Pergi ke ruangan pasien *
o Identifikasi pasien dengan mintapasien menyebutkan nama dan tanggal
lahirnya
o Cuci tangan pakai handrub*
o Memperkenalkan diri*
o Identifikasi pasien*
o Jelaskan manfaat edukasi yang akan diberikan*
o Jaga privasi pasien dengan menutup sampiran*
o Mengatur posisi nyaman pasien*
o Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengatasi nyeri*
o Tanya respon pasien setelah teknik relaksasi nafas dalam diberikan*
o Rapihkan pasien*
o Cuci tangan pakai handrup*
o Melakukan terminasi, dengan kontrak waktu akan kembali lagi sekitar 30
menit kemudia*
o Menulis dokumentasi tindakan yang telah diberikan*
5 Dasar Pemikiran: 15
Infeksi saluran kemih sama dengan sistitis adalah inflamasi akut pada
mukosa kemih akibat infeksi oleh bakteri yang disebabkan oleh penyebaran
infeksi dari bakteri (Rendy & Margareth, 2012). Infeksi saluran kemih
adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan
mikroorganisme (MO) dalam urin. Bakteriuria bermakna (significant
bacteriuria): bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan
mikroorganisme murni lebih dari 105 colony forming unit (cfu/ml) pada
biakan urin. Bakteriuria bermakna mungkin tanpa disertai presentasi klinis
ISK dinamakan bakteriuria asimtomatik (convert bacteriuria). Sebaliknya
bakteriuria bermakna disertai persentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria
bermakna asimtomatik. Pada beberapa keadaan pasien dengan persentasi
klinis tanpa bekteriuria bermakna. Piuria bermakna (significant pyuria), bila
ditemukan netrofil >10 per lapangan pandang (Sudoyo, 2009). Infeksi
saluran kemih dibedahkan menjadi infeksi saluran kemih bagian bawah dan
infeksi saluran kemih bagaian atas. Menurut gejala infeksi saluran kemih
bagian bawah yaitu disuria, polakisuria atau frekuensi urgensi, stranguria,
nyeri suprasimfisis dan enesmus, dan enuresisi nokturnal. Gejala infeksi
saluran kemih bagian atas dapat berupa demam, menggigil, nyeri pinggang,
nyeri kolik, mual, muntah, nyeri ketok sudut kostovertebrata, dan hematuria.
Selain itu juga ditemukan manifestasi tidak khas infeksi saluran kemih yang
berupa nyeri badomen, nyeri kepala, nyeri punggung dan diare (Sutarman,
2014).
6 Prinsip Tindakan: 5
Salah pasien
Kelelahan pada pasien
Sesak nafas
Pencegahan:
Periksa IMR dan data pasien
Mengatur posisi yang lebih nyaman bagi pasien
Perhatikan tanda-tanda vital pasien
9 Hasil yang didapat: 5
Pinandita, I., Purwanti, E., & Utoyo, B. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi
Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
Operasi Laparatomi. Kebumen: STIKES Muhammadiyah Gombong.
Rendy, C., & Margareth. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Bekasi: Nuha Medika.
Sudoyo AW. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi 5. Jakarta:
Internal Publishing. 1008-14.