Anda di halaman 1dari 16

HANDOUT MODUL PBK

JABATAN KERJA : PELAKSANA LAPANGAN PERKERASAN


JALAN BETON

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SPL.KS11.222.00

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
UMUM
Materi pelatihan mencakup pelaksanaan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
perkerasan jalan beton, sesuai dengan yang ditentukan dalam
SKKNI Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton, yaitu :

A. Menjelaskan potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi


dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan.
B. Memberikan masukan perlunya pembentukan unit organisasi
keselamatan dan kesehatan kerja
C. Melaksanakan K3 dalam setiap tahapan pekerjaan
A. Potensi Kecelakaan Kerja

 Pada dasarnya penyebab utama kecelakaan kerja


pada pekerjaan konstruksi adalah:
 Faktor manusia (faktor internal)
 Faktor teknis (faktor eksternal)

 Secara khusus, faktor-faktor yang sering mengakibatkan


kecelakaan pada proyek konstruksi antara lain adalah:
Pelaku konstruksi Peralatan konstruksi
Material konstruksi Metode konstruksi
Desain struktur
A. Potensi Kecelakaan Kerja (Lanjutan)

Dengan melihat penyebab terjadinya kecelakaan, pelaksana


konstruksi dapat mengantisipasi atau mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, sebagai berikut :
1. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari pelaku
konstruksi
2. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari material
konstruksi
3. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari metode
dan peralatan konstruksi
4. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari desain
konstruksi
5. Antisipasi potensi kecelakaan kerja berasal dari pengguna
jalan
B. Pembentukan Unit Organisasi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

Yaitu suatu unit yang akan secara langsung melaksanakan,


memantau, dan melaporkan serta bertanggungjuawab atas
pelaksanaan K3.
Tugas pokok dan fungsi unit ini mencakup antara lain:
 Menjadi agen perubahan sekaligus fasilitator dalam unit
kerjanya.
 Menjaga konsistensi penerapan sistem manjemen K3.
 Menjadi penghubung antara manjemen dengan unit kerjanya.
 Memantau secara terus menerus atas penerapan sistem
manjemen K3.
 Mengkoordinasikan semua kegiatan berkaitan dengan K3 di
antara sub-unit kerja di lingkungan unit kerja.
 Melakukan koordinasi dengan instansi berwenang terkait
dengan K3.
B. Pembentukan Unit Organisasi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (Lanjutan)

Pembentukan unit organisasi K3 tersebut dengan


mempertimbangkan tingkat kesulitan kerja pada perusahaan
yang bersangkutan. Dapat dilakukan langkah pembentukan
sebagai berikut :
 Pengkajian tingkat kesulitan pekerjaan terhadap pembentukan

unit organisasi K3
 Pembentukan unit organisasi K3 sesuai dengan hasil kajian

tingkat kesulitan
 Penyiapan perlengkapan dan peralatan keselamatan kerja
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton

Pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen K3 pada


pekerjaan konstruksi dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
 Penyuluhan dan penjelasan kepada seluruh staf proyek.

 Identifikasi potensi kecelakaan kerja

 Pengendalian potensi kecelakaan kerja

 Pemantauan

 Dokumentasi, pencatatan dan manajemen informasi

 Pelaporan

 Audit sistem manajemen K3


C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

Pengaturan mengenai K3 yang bersifat umum dan khusus untuk


penyelenggaraan konstruksi yakni:
 UU Nomor. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
 PERMENAKER No. Per-01/Men/1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
 PERMENAKER No. Per-05/Men/1996 tentang Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri

Pekerjaan Umum masing-masing Nomor Kep.174/MEN/1986


dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

1. Ketentuan K3 terkait pelaksanaan pekerjaan perkerasan


jalan beton, yaitu :
a) Ketentuan Administrasi
• Kewajiban Umum
• Laporan Kecelakaan
• Pembiayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

b) Ketentuan Teknis
• Tempat Kerja dan Peralatan
• Pencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam
kebakaran
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

Ketentuan K3 terkait pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan


beton (Lanjutan) :
c) Alat Pemanas (Heating Appliances)
d) Bahan-bahan yang mudah terbakar
e) Cairan yang mudah terbakar
f) Inspeksi dan pengawasan
g) Perlengkapan peringatan dan informasi
h) Perlindungan terhadap benda-benda jatuh dan bagian
bangunan yang roboh
i) Perlindungan agar orang tidak jatuh/terali pengaman dan
pinggir pengaman.
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

Ketentuan K3 terkait pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan


beton (Lanjutan) :
j) Lantai Terbuka, lubang pada lantai
k) Lubang pada dinding
l) Tempat-tempat kerja yang tinggi
m) Pencegahan terhadap bahaya jatuh ke dalam air
n) Kebisingan dan getaran (vibrasi)
o) Penghindaran terhadap orang yang tidak berwenang
p) Struktur bangunan dan peralatan konstruksi bangunan
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

Ketentuan K3 terkait pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan


beton (Lanjutan) :
q) Pemeriksaan dan pengujian pemeliharaan
r) Pengawasan
s) Pemeriksaan bahaya
t) Pemantauan lingkungan kerja
u) Peralatan pemeriksaan, pengukuran dan pengujian
v) Pemantauan Kesehatan
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

2. Daftar simak potensi dan bahaya kecelakaan kerja dalam


pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton:

 Identifikasi potensi dan bahaya kecelakaan pada


pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton. Yaitu
meliputi pada tahapan pekerjaan tanah, pemasangan
sambungan, pengecoran dan pemadatan beton
 Pengisian Daftar Simak, dengan faktor potensi dan
bahaya kecelakaan pada kegiatan –kegiatan, Lokasi
fasilitas dan kegiatan pekerjaan, serta Fungsi atau proses
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

3. Tindakan turun tangan pada kecelakaan kerja dalam


pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton, meliputi :
 Identifikasi bahaya
 Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
 Tindakan penanggulangan terhadap kebakaran.
 Tindakan terhadap kecelakaan akibat pengoperasian
peralatan
 Tindakan terhadap longsoran tanah.
 Tindakan terhadap terkena tumpahan beton
 Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
 Tindakan terhadap kecelakaan pada penyimpanan dan
penanganan bahan.
C. Pelaksanaan K3 dalam Pekerjaan
Perkerasan Jalan Beton (Lanjutan)

4. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dalam


pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton
Meliputi :
 Pengertian P3K,
 Maksud dan Tujuan P3K,
 Flowchart Penanganan Kecelakaan,
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam P3K, dan
 Ketentuan-Ketentuan P3K.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai