Anda di halaman 1dari 39

PELATIHAN ONLINE 2018

KEBUMIAN – PAKET 2
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

STRUKTUR BUMI DAN GEOLOGI DINAMIK

Bagian 1 – STRUKTUR BUMI

Dalam mempelajari struktur bumi, akan lebih mudah apabila kita mengetahui secara jelas terlebih
dahulu mekanisme pembentukan bumi dari awal hingga berkembang menjadi sempurna seperti
sekarang. Sejauh ini, terdapat berbagai macam teori pembentukan tata surya (tentu saja Bumi juga
termasuk) yang dapat dilihat pada berbagai sumber, internet maupun textbook. Pembahasan lebih
lanjut akan diberikan pada modul yang akan datang.
AWAL PEMBENTUKAN TATA SURYA (Ilustrasi oleh NASA: https://go.nasa.gov/2vdeTUG)
Sekitar 5 milyar tahun yang lalu, materi-materi yang membentuk tata surya sekarang adalah
awan debu dan gas yang berotasi lambat di ruang angkasa. Awan ini terbentuk dari material yang
dilontarkan akibat ledakan bintang (baca mengenai Big Bang). Lebih dari 99% awan ini tersusun atas
hidrogen dan helium, dua unsur yang paling ringan dan penyusun paling banyak dunia ini. Suhu
awan ini sekitar -270oC. Tarikan gravitasi yang kecil namun signifikan antara partikel debu dan gas
menjadikan mereka semakin mendekat satu sama lain dan lambat laun menjadi padat. Awan yang
awalnya tak beraturan kemudian perlahan menjadi bola (sphere). Seiring dengan pemadatan, awan
ini kemudian berotasi semakin kencang (baca hukum momentum fisika), dan awan berbentuk bola
ini berubah bentuk menjadi cakram (disk). Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ledakan sebuah
bintang yang dekat menciptakan gelombang yang memicu pemadatan dan pendinginan awan ini.
Lebih dari 90% materi awan ini jatuh ke bagian tengah cakram (akibat gravitasi yang sangat
besar dan terkonsentrasi di pusat), membentuk proto-matahari (proto-sun). Panasnya berasal dari
benturan antara partikel berkecepatan tinggi yang melepaskan panas. Proto-matahari ini belum
dapat dikatakan sebagai sebuah bintang karena energi yang dihasilkan bukan berasal dari fusi nuklir.
Panas dari protomatahari ini menghangatkan bagian dalam cakram. Ketika keruntuhan
gravitasi nyaris selesai, cakram kemudian mendingin. Gas pada bagian luar cakram berkondensasi
membentuk agregat kecil yang saling melekat. Akibat tarikan gravitasi antarpartikel ini, lambat laun
mereka berkembang semakin besar, menarik semakin banyak partikel, dan membentuk
planetesimal. Dipengaruhi oleh jarak dari matahari dan gaya tarik gravitasi ini matahari,
planetesimal-planetesimal ini memiliki komposisi yang berbeda-beda.
Seiring dengan pembentukan planetesimal, gravitasi pada inti proto-matahari semakin besar
dan mengakibatkan kenaikan suhu dan tekanan yang ekstrem, sehingga inti Hidrogen bergabung
satu sama lain menjadi Helium. Proses ini dikenal dengan fusi nuklir (fusi: bergabung).
Penggabungan ini melepaskan energi, yang menjadi panas matahari.
TATA SURYA MODERN
Panas dari matahari menghembuskan Hidrogen, Helium, dan ruang angkasa. Karena unsur-
unsur ini sangat ringan, mereka dapat berhembus hingga radius yang sangat jauh dari matahari.
Akibatnya, material yang lebih berat terkonsentrasi dekat dengan matahari. Oleh karena itu, 4
planet terdekat dengan matahari: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars umumnya tersusun oleh
bebatuan dengan inti logam. Empat planet ini disebut planet kebumian (terrestrial planet). Empat
planet terluar: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus lebih tersusun atas gas, sehingga dikenal sebagai
planet Jovian, yang tersusun atas gas dengan inti sedikit logam dan bebatuan.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

EVOLUSI BUMI

[1]
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Umumnya terdapat dua model untuk menjelaskan mekanisme pembentukan planet (termasuk
bumi):
1. Model Akresi (Pengerucutan) Inti dan Diferensiasi (Pemisahan) Unsur
Saat pembentukan planetesimal Bumi, material-material berat seperti Fe dan Ni mulai
“tenggelam” menuju pusat gravitasi Bumi dan berbenturan satu sama lain, membentuk inti
bumi. Material yang lebih ringan “terapung” dan menyusun bagian luar, membentuk kerak.
Pada saat ini diperkirakan medan magnet bumi sudah terbentuk. Gas-gas yang lebih berat
(O2, CO2, N2, dll) terpengaruhi oleh gravitasi, sementara yang ringan (H, He) hanya sedikit
yang tertarik, dan sisanya lepas ke ruang angkasa. Udara-udara ini kemudian membentuk
atmosfer. Model ini hanya berlaku untuk planet kebumian, namun tidak dapat diterapkan
untuk planet Jovian.

[2]

2. Model Ketidakstabilan Cakram (Disk Instability Model)


Model ini menjelaskan pembentukan planet dengan mengikuti hukum termodinamika.
Pembentukan planet terbentuk akibat pecahan dari cakram protoplanet (protoplanetary
disk) karena ketidakstabilan gravitasi yang membentuk gumpalan gas, yang kemudian
berkembang menjadi planet. Maksudnya, model ini menjelaskan bahwa tidak perlu adanya
tarikan antar benda padat yang menggumpal (seperti arkresi), melainkan hanya dari
kondensasi debu dan gas.

SIFAT FISIK BUMI


1. Gaya tarik (gravitasi) bumi
 Umumnya dipengaruhi oleh letak dan susunan batuan. Apabila di dalam tanah ada
massa batuan yang lebih besar dan berat, maka gravitasi akan bekerja lebih besar.
Sementara apabila di dalam tanah terdapat rongga, maka gravitasi daerah tersebut
akan semakin kecil dari sekitarnya. Peristiwa ini terjadi akibat perbedaan massa jenis
batuan antara satu lokasi dan lokasi lain, yang disebut sebagai anomali gaya berat. Hal
ini akan dibahas lebih lanjut pada modul yang akan datang (geofisika).
 Bentuk Bumi yang pejal dan pepat pada kedua kutub (Rkutub<Rkhatulistiwa) mengakibatkan
gravitasi di kutub lebih besar dari khatulstiwa (ingat! Semakin dekat dengan pusat
gravitasi maka tarikannya akan semakin besar pula)

2. Ukuran Bumi
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

 Bentuk bumi bulat pepat (oblate ellipsoid), agak menggembung (jari-jari lebih besar) di
khatulistiwa. Bayangkan bentuk bumi seperti telur yang tidur.
 Radius bumi rata-rata: 6371 km. Rkutub: 6356 km, Requator: 6378 km.
 Luas permukaan bumi: 510.100.934 km2.

3. Magnet Bumi
 Dipengaruhi oleh waktu, konsentrasi mineral magnetik, kedudukan bumi terhadap
matahari, gempa, dan kegiatan gunung api.
 Medan magnet bumi berubah-ubah sepanjang sejarah. Ada masa ketika kutub utara
magnetik bumi menunjuk pada utara bumi, ada masa menunjuk ke selatan bumi. Hal ini
disebut sebagai pembalikan medan magnet bumi.

4. Suhu Bumi
 Suhu bumi umumnya akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Hal ini disebut
sebagai gradien geothermal, dengan rata-rata semakin dalam 100 m ke inti bumi, suhu
akan meningkat sekitar 3oC, sehingga dapat ditulis gradien geothermal: 0.3oC/km.
Besarnya suhu akan berubah-ubah tergantung dengan lokasinya. Apabila dekat dengan
sumber panas (magma, gunung api), maka pertambahan suhunya juga akan semakin
besar, misal 3,2oC atau 3,5oC.
 Faktor yang mempengaruhi: konduktivitas thermal batuan, pengaruh air permukaan
dan bawah permukaan, dan kadar mineral radioaktif dalam batuan.
 Bagian dalam inti bumi diperkirakan sekitar 4800oC-6000oC, yang setara dengan panas
fotosfer matahari (“kulit” terluar dari matahari).

5. Atmosfer Bumi
 Tersusun atas dua macam lapisan:
Homosfer: Troposfer (0-18 km), Stratosfer (18-49 km), Mesosfer (49-82 km).
Heterosfer: Termosfer (82-500 km), Eksosfer (>500 km).
 Komposisi utamanya adalah: N2 (78,08%), O2 (20,95%), Ar (0.93%), CO2 (0,034%).

6. Hidrosfer
 Sekitar 71% (361.000.000 km2) permukaan Bumi adalah lautan, sedangkan daratan
hanya menyusun 39% (149.000.000 km2)
 Unsur yang mendominasi adalah Cl- (55,04%), diikuti oleh Na+ (30,61%).

7. Biosfer
 Tahap perkembangan kehidupan makhluk hidup di muka bumi ada 3:
Masa tidak ada kehidupan (Arkeozoikum)
Masa kehidupan awal (Proterozoikum)
Masa kehidupan sepenuhnya (Phanerozoikum)

STRUKTUR INTERNAL BUMI


Karena belum ada teknologi yang mampu membuat manusia menyentuh inti bumi dengan tangan,
ilmuwan menggunakan pendekatan geofisika untuk memperkirakan struktur internal bumi, baik
secara fisik maupun kimia. Umumnya, pembagian struktur internal bumi mengikuti dua standar:
Secara Fisika Secara Kimia
Litosfer Kerak
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Astenosfer Mantel
Mesosfer Inti Luar
Barisfer Inti Dalam

Bumi hanya ada satu, namun pembagiannya ada dua jenis, fisika dan kimia. Lantas, bagaimana
hubungan antara kedua pembagian ini?

Secara Fisika Secara Kimia


Kerak benua dan/atau samudera Kerak
Litosfer
Mantel atas bagian atas
Astenosfer Mantel atas bagian bawah Mantel
Mesosfer Mantel bawah
Inti Luar
Barisfer Inti
Inti Dalam

Pembagian secara kimiawi:


1. Kerak
Merupakan bagian terluar bumi yang tersusun atas dua jenis:
a. Kerak Samudera
 Umumnya memiliki ketebalan sekitar 7 km.
 Seluruh kerak samudera terbentuk pada mid oceanic ridge (punggungan tengah
samudera)
 Mempunyai berat jenis sekitar 3,0 g/cm3, unsur penyusun dominan adalah Si dan Mg (Si-
Ma), sehingga mendekati jenis batuan beku basalt dan gabbro (batuan beku basa).
Pembentukan kerak samudera akan dibahas pada modul yang akan datang (geologi
dinamik).
 Umumnya sifat antar kerak samudera hampir sama di seluruh muka bumi (homogen)
karena bersumber pada asal yang sama (magma) dengan komposisi yang hampir
homogen pula.

b. Kerak Benua
 Memiliki sifat kimia yang berbeda-beda antar kerak benua (heterogen).
 Memiliki ketebalan rata-rata sekitar 40 km, sedangkan yang paling tebal adalah 70 km
(pada lempeng yang mengandung Pegunungan Himalaya dan lempeng dengan
Pegunungan Andes).
 Kecepatan seismik berubah-ubah di dalam kerak benua, dipengaruhi oleh batuan yang
menyusun kerak ini.
 Berat jenis rata-rata 2,7 g/cm3, lebih ringan daripada berat jenis kerak samudera dan
mantel, sehingga kerak benua seakan-akan “mengapung” di atas mantel, dan tidak
tenggelam ketika bertabrakan dengan kerak samudera.
 Komposisi kimiaya tersusun dominan oleh unsur Si dan Al (Si-Al).

MOHOROVICIC DISCONTINUITY
Di antara kerak dan mantel, terdapat sebuah zona dimana gelombang P (primer) yang merambat
dari permukaan berubah dari 6 km/s (di dalam kerak), berubah menjadi 8 km/s. Batas yang
menandai dimana gelombang merambat lebih cepat secara tiba-tiba ini dikenal dengan batas
Mohorovicic, yang ditemukan oleh Andrija Mohorovicic pada tahun 1909. Atas dasar penemuan
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

ini, Mohorovicic mengambil kesimpulan bahwa gelombang merambat pada dua medium yang
berbeda. Zona ini terdapat pada kedalaman sekitar 8 km di bawah kerak samudera dan 27 km di
bawah kerak benua (tergantung ketebalan dari masing-masing kerak).

2. Mantel
Lebih dari 82% volume bumi tersusun atas mantel. Pada lapisan ini, baik gelombang P (primer)
mau S (sekunder) dapat menembus, sehingga disimpulkan bahwa lapisan ini bersifat padat
dengan komposisi mineral silikat kayak Si dan Mg.
a. Mantel Atas
 Memiliki kedalaman dari lapisan Moho hingga 660 km.
 Tersusun atas 3 sub-lapisan:
a. Mantel atas bagian atas (bersama dengan kerak membentuk litosfer), yang bersifat
padat dan kaku (stiff-solid).
b. Mantel atas bagian bawah (serupa dengan astenosfer), yang bersifat lebih lunak
dibandingkan litosfer.
c. Zona transisi (410-660 km).
 Untuk mengetahui komposisi mantel, gelombang seismik ditembakkan ke dalam mantel
dan dengan memperhitungan kecepatan rambat pantulannya di muka bumi, angka
kecepatan ini dibandingkan dengan cepat rambat batuan melalui tes laboratorium.
Hasilnya, komposisi mantel sebanding dengan batuan beku jenis peridotit yang
mengandung mineral olivin dan piroksen, yang keduanya kaya akan unsur Mg dan Fe.
 Pada zona transisi, ditemukan kenaikan densitas dari 3,5 menjadi 3,7 g/cm3. Seperti batas
Moho, lapisan ini memantulkan gelombang seismik ke permukaan. Komposisi kimia di
atas dan di bawah zona ini tetap sama, namun bentuk kristal mineral olivin berubah,
menjadi β-spinel di bagian atas, sementara di bagian bawah menjadi mineral
ringwoodite.

b. Mantel Bawah
 Terdapat pada kedalaman 660-2891 km.
 Olivin dan piroksen berubah menjadi mineral perovskit (Fe, Mg)SiO3.

LAPISAN D”
Lapisan ini merupakan lapisan batas antara mantel yang padat dan berbatu dengan inti luar yang
cair. Sifat lapisan ini tidak seragam, ada yang padat, semipadat, bahkan cair, yang kadang
mengakibatkan kecepatan gelombang P berkurang sebesar 10% dan gelombang S melambat 30%.

GUTTENBERG DISCONTINUITY
Richard Dixon Oldham membuktikan bahwa Bumi memiliki inti dengan komposisi dan sifat
tertentu. Namun pada tahun 1914, Beno Gutenberg mengukur kedalaman inti, yakni sekitar 2900
km. Oldham mengamati bahwa pada saat gelombang merambat dari satu titik ke titik lain di bumi
dengan menembus inti, di belahan bumi lain terdapat daerah-daerah (umumnya sekitar 100 o
lingkaran bumi) yang tidak merekam adanya gelombang P. Daerah ini disebut sebagai daerah
bayangan seismik. Oldham memperkirakan hal ini disebabkan karena inti bumi yang padat
dengan densitas yang sangat tinggi membelokkan (refraksi) gelombang, sehingga tidak mengenai
daerah bayangan seismik.

3. Inti
a. Inti Luar
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

 Terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang P dari mantel ke inti, dari 13,7 menjadi
8,1 km/s, sementara gelombang S dari 7,3 km/s menjadi 0. Karena gelombang S tidak
mampu menembus cairan, maka diperkirakan inti luar bersifat cair.
 Komposisinya diketahui berdasarkan meteorit dan matahari, yakni Fe, Ni, dan unsur yang
lebih ringan: S, O, Si, H.

LEHMAN DISCONTINUITY
Ditemukan oleh Inge Lehman pada tahun 1936 dengan menggabungkan prinsip trigonometri dan
perhitungan matematis yang kompleks pada data refraksi gelombang di zona bayangan seismik.
Hasilnya adalah bahwa terdapat batas perubahan fisik antara inti luar yang cair dan inti dalam
yang padat.

b. Inti Dalam
 Pada pembentukan bumi tidak berbentuk padat, namun seiring dengan pendinginan, Fe
berubah menjadi kristal dan terkonsentrasi pada bagian paling dalam.
 Inti dalam yang padat berotasi lebih cepat dibandingkan inti luar yang cair, mantel, dan
kerak.
 Ukuran inti dalam relatif kecil, sehigga sulit untuk dipelajari.

[3]
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[4]

Bagian 2 – GEOLOGI DINAMIK


LEMPENG TEKTONIK
Litosfer merupakan bagian dari bumi yang memiliki sifat rigid (keras). Litosfer ini terpecah-
pecah menjadi beberapa keping yang disebut sebagai lempeng. Hal ini dapat dianalogikan sebagai
berikut. Kalau kamu membuat pizza, adonan dan topping kita ibaratkan sebagai litosfer. Setelah
selesai memanggang, satu loyang itu kamu potong-potong menjadi bentuk segitiga. Masing-masing
bentuk segitiga itu adalah lempeng.

Kamu tentu masih ingat bahwa litosfer tersusun atas kerak, baik kerak benua dan/atau kerak
samudera dan mantel atas bagian atas. Nah, roti pizza itu kita ibaratkan sebagai mantel atas bagian
atas, sedangkan toppingnya, misalkan pepperoni sebagai kerak benua, dan tomat sebagai kerak
samudera. Ingat bahwa tomat lebih berat daripada pepperoni, mencirikan kerak samudera lebih
berat dari kerak benua.

 Seloyang pizza sebelum dipotong = litosfer


 Potongan pizza (segitiga) = lempeng
 Roti pizza = mantel atas bagian atas
 Topping pepperoni = kerak benua
 Topping tomat = kerak samudera

Dalam kasus bumi, kamu harus membayangkan bahwa satu potong pizza mungkin
ukurannya tidak seragam, ada yang ukurannya kecil, ada yang ukurannya sangat besar. Selain itu,
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

toppingnya juga tidak rata. Ada satu potong yang isinya hanya tomat saja, ada satu potong yang
isinya pepperoni saja, ada satu potong yang isinya ada pepperoni dan ada tomat. Begitu pula bumi,
ada lempeng yang isinya hanya kerak benua saja (cth: Lempeng Arab), ada lempeng yang isinya
hanya kerak samudera saja (cth: Lempeng Pasifik), dan ada lempeng yang isinya ada kerak benua
dan kerak samudera (cth: lempeng Eurasia dan Indo-Australia).

Nah setelah memahami istilah di atas, apakah kamu pernah mendengar istilah “lempeng
benua” dan “lempeng samudera”? Sesungguhnya, kedua istilah itu kurang tepat karena seakan-
akan menggambarkan bahwa satu lempeng hanya boleh punya satu buah kerak. Jadi bagaimana
istilah yang tepat?
Kita harus memahami bahwa lempeng-lempeng saling berinteraksi melalui mekanisme
konvergen (saling mendekat/bertabrakan), divergen (saling menjauh), dan transform (saling
bergesekan). Lempeng apapun dapat berinteraksi dengan ketiga mekanisme berikut. Nah apabila
di buku-buku, terutama buku Bahasa Indonesia, kamu mendengar istilah “pada mekanisme
konvergen, lempeng samudera menyusup ke dalam lempeng benua”, apa maksudnya?
“Lempeng samudera” yang dimaksud adalah sebuah lempeng yang ujungnya saling
bertabrakan adalah mengandung kerak samudera, terlepas apalah lempeng itu hanya mempunyai
kerak samudera seluruhnya ataupun mengandung kerak samudera dan kerak benua, namun yang
bertabrakan adalah kerak samuderanya saja. Begitu pula dengan “lempeng benua”, terlepas
apakah lempeng itu seluruhnya hanya terdiri dari kerak benua, ataupun ada kerak benua dan
samudera, asalakan sisi yang aktif punya kerak benua di atasnya, maka dikatakan sebagai “lempeng
benua”.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[5]
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

MEKANISME GERAKAN LEMPENG:


Segala macam interaksi antarlempeng terjadi pada bagian sisi, yang disebut sebagai boundaries.

1. Divergent (constructive margins – sisi yang membangun)


Divergen berarti saling menjauh. Mekanisme yang umum terjadi di muka bumi adalah divergen
antara kerak samudera-kerak samudera, dan kerak benua-kerak benua. Tidak ditemukan
interaksi divergen antara kerak samudera-kerak benua.

Ketika dua lempeng kerak samudera yang rigid saling menjauh, maka akan terjadi kekosongan
di antaranya. Akibatnya, magma dari astenosfer akan naik dan mendingin, satu ke sisi kiri dan
satu ke sisi kanan, menempel pada lempeng yang lama. Inilah yang menyebabkan mengapa
lempeng benua memiliki unsur-unsur berat dan serupa dengan magma yang basa, karena
berasal dari astenosfer. Hasil dari pemekaran lempeng samudera-samudera dikenal sebagai
punggungan tengah samudera (mid-oceanic ridge, cth: Mid Atlantic Ridge). Lain halnya dengan
lempeng benua-benua. Apabila kedua lempeng ini saling menjauh, maka akan terjadi lembahan
dan material kerak akan runtuh mengisi ke dalamnya. Hal ini dikenal sebagai rift (cth: East
African Rift).

Mengapa divergen disebut sebagai konstruktif? Karena pemekaran lantai samudera bersifat
“membangun” lempeng yang baru dengan material yang lebih segar pula (fresh dari
astenosfer!).
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[6]

2. Convergent (destructive margins – sisi yang merusak)


Konvergen berarti saling mendekat. Mekanisme ini sangat umum dan dapat terjadi pada semua
lempeng. Bisa lempeng benua-benua, lempeng samudera-samudera, atau lempeng benua-
samudera.

Interaksi lempeng benua-samudera: masih ingat bahwa densitas kerak samudera (basa) > kerak
benua (asam)? Apa yang akan terjadi ketika kedua lempeng ini bertabrakan? Tentunya yang
memiliki densitas berat akan “masuk/menyusup” ke bawah yang lebih ringan. Dalam hal ini
kerak samudera akan masuk ke bawah (bukan ke dalam!) kerak benua. Kemudian, kerak
samudera akan terkena efek panas dari astenosfer dan “meleleh” menjadi magma. Magma ini
bersifat ringan sehingga akan mengapung, naik kembali ke permukaan, menembus kerak benua
hingga ke permukaan (bisa juga terhenti di dalam kerak benua, tergantung pada sifat magma
yang menembus, ingat tebal kerak benua bisa sampai >30 km!). Pencampuran magma yang
sifatnya basa dengan kerak benua yang asam akan meghasilkan gunung api intermediet.
Fenomena ini umum terjadi di Jawa, dimana lempeng samudera Indo-Australia bertabrakan
dengan lempeng benua Eurasia, masuk ke dalam, mencair, magmanya naik menembus Pulau
Jawa. Akibatnya, gunung-gunung di Pulau Jawa bersifat intermediet. Mekanisme ini juga
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

menciptakan palung laut (trench), sebuah daerah depresi dimana lempeng yang dipaksa masuk
akan membengkok. Selain itu, juga dapat terjadi gempa yang dalam.

[7]

Interaksi lempeng samudera-samudera: apabila kedua lempeng samudera yang sama-sama


berat bertabrakan, maka salah satu harus mengalah. Lempeng yang berat akan menunjam ke
bawah lempeng yang lebih ringan, mencair, dan magmanya naik menembus… kerak samudera!
Karena kerak ini tipis, maka magma yang menembus kerak samudera yang mengapung juga
banyak, menghasilkan gunung-gunung api basa yang ukurannya sangat besar (gunung api
bawah laut/volcanic island arc)! Mengapa island? Karena ketika mencuat ke atas permukaan
air, maka hanya tampak sedikit saja, seperti pulau. Contohnya adalah Kepulauan Aleut,
Mariana, dan Tonga. Selain itu, mekanisme ini juga menghasilkan palung laut (trench).
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[8]

Interaksi lempeng benua-benua: berbeda dengan lempeng samudera-samudera, ketika ada dua
tubuh yang sama-sama ringan, keduanya tidak mau mengalah dan menunjam ke bawah
lempeng yang lain. Alih-alih, mereka sepakat untuk sama-sama menekan dan naik ke atas.
Fenomena ini disebut “collision”. Akibatnya, pegunungan yang terbentuk tidak bersifat aktif
karena tidak ada lempeng yang melebur menjadi magma. Contoh yang paling terkenal adalah
Pegunungan Himalaya. Karena tidak ada lempeng yang menunjam, maka tidak tercipta palung.
Di samping itu, juga dapat memicu terjadinya gempa laut yang dalam.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[9]
3. Transform Fault Boundaries (conservative margin)
Dimana kedua lempeng saling berpapasan satu sama lain, tanpa merusak maupun membangun
lempeng yang baru. Biasanya hanya terjadi gempa dangkal saja. Biasanya transform
berhubungan dengan mekanisme divergen di tengah lantai samudera. Batas antar lempeng
samudera tidak bersifat lurus, yakni zig-zag atau seperti tangga. Ada yang vertikal dan ada yang
horizontal. Bayangkan ketika pemekaran lantai samudera (divergen) terjadi pada arah kiri-
kanan, ketika yang vertikal memisah, maka ada ruang kosong dan mekanisme divergen terjadi.
Di batas horizontal, maka kedua lempeng akan bergesekan saja, tanpa menciptakan ruang
kosong. Untuk lebih jelasnya, lihat ilustrasi di bawah. Transform antar lempeng benua sangat
jarang terjadi, kecuali di San Andreas Fault, saat Lempeng Pasifik bersinggungan dengan
Lempeng Amerika Utara.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[10]

Perlu diperhatikan bahwa salah satu mekanisme pasti diikuti fenomena lain, untuk
“menyeimbangkan” ukuran Bumi. Misalnya pada ujung suatu lempeng terjadi divergensi, maka di
sisi lain akan terjadi konvergensi, karena semua lempeng saling mendesak. Ringkasan dinamika
pergerakan lempeng dapat dilihat pada tabel ini:
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[11]

HOTSPOT (MANTLE PLUME)


Terdapat sebuah fenomena gunung api yang tidak dapat dijelaskan oleh ketiga mekanisme di
atas. Divergensi dan konvergensi menjelaskan bahwa gunung api selalu terbentuk pada atau
dekat dengan batas lempeng. Namun di lempeng Pasifik, terdapat kepulauan gunung api Hawaii
yang terletak di tengah lempeng. Teori hotspot menjelaskan bahwa di mantel terdapat suatu
titik yang terus menyemburkan magma ke kerak. Karena lempeng bergerak sementara titik ini
tetap, maka ketika sampai di permukaan bumi, magma yang mendingin akan membentuk suatu
gugusan kepulauan.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[12]
PERKEMBANGAN TEORI MENGENAI LEMPENG TEKTONIK

1. Teori Geosinklin
Teori ini dipegang ilmuwan pada abad ke-19 s/d 20 setelah kembangkan oleh James Hall
dan James Dana. Teori ini sangat berpusat pada gerakan vertikal dari kerak bumi dan
materi sedimen untuk menjelaskan berbagai fenomena di muka bumi. Prinsipnya adalah
materi sedimen mengontrol bentuk muka bumi, baik tinggian (anticline) maupun rendahan
(sinklin). Apabila sedimen masuk dan mengisi sebuah cekungan, maka beban daerah itu
akan meningkat dan menekan masuk cekungannya, sementara sebagai kompensasi, pada
daerah lain akan terjadi tinggian. Ibaratnya, apabila kamu menaruh kerikil pada selembar
kertas HVS, bagian itu akan menekuk, sementara bagian lain akan meninggi. Semakin
banyak kamu menaruh kerikilnya, semakin tinggi pula bagian yang merendah dan
meninggi. Setelah itu, fenomena lain mengikuti, misalnya intrusi batuan beku (intrusion),
perlipatan (folding), pensesaran (faulting), dll.

 Miogeosyncline: terjadi pada passive margin sebuah benua, dimana sedimen yang
berperan adalah batugamping (limestone), batupasir (sandstone), dan serpih
(shale).
 Eugeosyncline: terjadi pada laut dalam, dimana sedimen yang berperan adalah
greywacke, chert, slate, tuff, dan submarine lava

Passive margin adalah istilah untuk bagian dimana kerak benua dan samudera saling
bertemu, namun tidak ada mekanisme subduksi. Biasanya ada pada kerak benua dan
samudera pada satu lempeng yang sama. Contohnya Lempeng Indo-Australia: Benua
Australia dan India adalah kerak benua, sementara Samudera Atlantik adalah kerak
samudera. Tidak ada subduksi antara keduanya).
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Active margin adalah istilah untuk bagian dua kerak saling bertemu dan terjadi konvergensi.
Biasanya pada batas antara dua lempeng, misal Indonesia di antara Lempeng Eurasia dan
Indo-Australia.

2. Teori Apungan Benua (Continental Drift)


Dicetuskan oleh Alfred Wegener pada tahun 1915. Ia memandang bahwa pinggir barat
benua Afrika dan timur benua Amerika cocok satu sama lain seperti potongan puzzle. Maka,
sepertinya pada zaman dahulu kala, kedua benua ini pernah bergabung namun lambat laun
memisah. Ia kemudian mengembangkan teorinya bahwa pada zaman Mesozoikum (sekitar
200 juta tahun yang lalu), seluruh daratan pernah bergabung menjadi sebuah daratan luas
bernama Pangea. Bukti-bukti yang mendukung teori Wegener adalah:

 Bukti fosil: Mesosaurus hanya ditemukan di bagian timur Amerika Latin dan barat
Afrika, dimana kedua benua ini diperkirakan pernah bersatu. Selain Mesosaurus,
juga digunakan fosil tumbuhan Glossopteris.

 Bukti kesamaan jenis batuan dan struktur: Wegener mengamati bahwa adanya zona
pegunungan yang menerus antara barat Afrika dengan timur Amerika Utara (Peg.
Appalachia), Kepulauan Inggris, barat Finlandia (Peg. Kaledonia), dan timur
Greenland, yang mempertegas bahwa daratan ini pernah bersatu.

 Bukti iklim purba: Wegener mengumpulkan bukti-bukti endapan glasial (es) yang
berumur sekitar 300 juta tahun yang lalu di Kutub Selatan dan India. Lapisan yang
sama juga ditemukan di Afrika selatan dan Amerika selatan, serta Australia. Ia
mengambil kesimpulan bahwa daratan-daratan yang kini terletak sekitar 30o LS
seharusnya berada bersama-sama di kutub selatan. Dengan menggunakan data ini,
Wegener menyusun potongan-potongan benua menjadi sebuah daratan yang besar
(Pangea).

Walaupun didukung oleh banyak bukti, teori ini ditentang peneliti karena tidak dapat
menjelaskan penyebab dan mekanisme perpindahan benua-benua tersebut. Wegener
berpendapat bahwa benua saling bergerak memotong benua dan samudera lain, seperti es
bergerak memotong es. Namun tidak ada bukti dari pendapatnya ini, sehingga teori ini
ditinggalkan. Jawabannya baru muncul puluhan setelah kematian Wegener.

3. Teori Pemekaran Lantai Samudera


Hipotesis ini bermula dari pemetaan lantai samudera oleh Amerika Serikat saat Perang Dunia
II. Mereka menemukan adanya bentukan punggungan (tinggian) yang memanjang di
Samudera Atlantik. Ahli geofisika kemudian bekerja di daerah ini dan menemukan bahwa di
kiri dan kanan punggungan mempunyai arah kutub magnet yang berubah-ubah, dan
keduanya saling bercerminan. Mereka berkesimpulan bahwa pembentukan lantai samudera
kiri dan kanan haruslah bersamaan (simetris).

Pada tahun 1960-an, Harry Hess mengungkapkan sebuah hipotesis bernama pemekaran
lantai samudera. Menurutnya, lempeng-lempeng terletak di atas mantel yang cair dan
berputar secara konvektif. Ibaratnya, seperti koper di tempat pengambilan bagasi bandara.
Dalam kasus Mid Atlantic Ridge, Hess berkesimpulan bahwa di mantel terdapat arus
konvektif yang berputar, menyebabkan dua lempeng samudera saling menjauh.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[13]

4. Teori Lempeng Tektonik


Setelah lahirnya kedua teori di atas, peneliti masih berbeda pendapat, ada yang mendukung
Wegener, ada yang mendukung Hess. Tahun 1965, Tuzo Wilson mencetuskan teori yang
menggabungkan kedua teori di atas. Menurutnya, kulit bumi terpecah-pecah menjadi
beberapa lempeng yang berinteraksi satu sama lain, dengan tenaga yang menggerakkannya
adalah arus konveksi. Selain itu, ia juga menyebutkan tiga mekanisme pergerakan lempeng:
konvergen, divergen, dan transform.

MEKANISME PENGGERAK LEMPENG – ARUS KONVEKSI

Ada dua gaya yang menyebabkan lempeng bergerak: slab-pull (pada konvergensi) dan ridge-push
(pada divergensi).
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[14]

Setidaknya, terdapat tiga model yang menjelaskan bagaimana arus konveksi ini bekerja:

1. Batas 660 km
Terdapat dua buah konveksi besar: yang tipis (di atas 660 km) dan tebal (di bawah 660 km).
Model ini dapat menjelaskan mengapa sifat kimia batuan gunung yang terbentuk dari
hotspot dan divergensi berbeda. Alasannya adalah karena batuan hasil divergensi berasal
dari arus konveksi yang tipis, sementara hotspot berasal dari tempat yang jauh lebih dalam
(lebih basa).

2. Konveksi Seluruh Mantel


Model ini lebih sederhana, dimana hanya ada satu arus konveksi yang besar.

3. Model Lapisan Dalam


Model ini menyerupai prinsip kerja lava lamp, dimana arus konveksi terjadi secara acak dari
lapisan yang sangat dalam. Model ini memberikan gambaran tentang hotspot dan tiga
mekanisme lain dalam satu buat gagasan (tidak terpisah).
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

[15]
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Referensi/Bacaan Lebih lanjut:

1. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
2. Introduction to Physical Geology (Thompson & Turk)

Daftar gambar:

[1]. Slide materi Pelatnas IESO, WR


[2]. Slide materi Pelatnas IESO, WR
[3]. Introduction to Physical Geology (Thompson & Turk)
[4]. Introduction to Physical Geology (Thompson & Turk)
[5]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[6]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[7]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[8]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[9]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[10]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[11]. Introduction to Physical Geology (Thompson & Turk)
[12]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[13]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[14]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
[15]. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

SOAL

1. Apabila kita menembakkan gelombang ke dalam bumi, maka hal yang dapat terjadi adalah….
a. Gelombang P akan sampai tegak lurus dari tempat ditembakkannya gelombang
b. Gelombang S akan menembus inti luar bumi dan dipantulkan kembali ke permukaan
c. Gelombang P akan dibelokkan ketika menembus inti dalam
d. Gelombang P akan hilang, sementara gelombang S akan ditangkap di belahan bumi lain
e. Semua gelombang akan hilang ketika menembus inti bumi

2. Perbedaan antara kerak benua dan samudera adalah sebagai berikut …


a. Densitas
b. Komposisi kimia penyusun kerak
c. Kecepatan rambat gelombang
d. Ketebalan
e. Semua benar

3. Batas antara inti luar dan inti dalam disebut:


a. Mohorovvicic discontinuity
b. Gutenberg discontinuity
c. Lehman discontinuity
d. Wegener discontinuity
e. Smith discontinuity

4. Pada umur berapa atmosfer sudah terbentuk stabil seperti kondisi pada saat ini?
a. 5 milyar tahun yang lalu
b. 4 milyar tahun yang lalu
c. 3,5 milyar tahun yang lalu
d. 3 milyar tahun yang lalu
e. 2,5 milyar tahun yang lalu

5. Bagian mantel bumi terutama tersusun oleh batuan beku dengan komposisi:
a. Anothosite
b. Pyroxenite
c. Granite
d. Gabbro
e. Peridotite

6. Kerak bumi mengapung di atas litosfer dalam kondisi setimbang, dan dalam kaitan dengan teori
tektonik serta medan gravitasi, pola apungan tersebut dijelaskan dalam….
a. Teori Gondwana
b. Teori Isostasi
c. Teori Rotasi
d. Teori Revolusi
e. Teori Pangaea

7. Gunung api di Hawaii merupakan produk dari fenomena….


a. Konvergensi
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

b. Divergensi
c. Transform-fault
d. Hotspot
e. Tidak ada yang benar

8. Lempeng-lempeng litosfer yang saling bergerak secara horizontal dikenal sebagai teori tektonik
lempeng. Cara mengetahui batas suatu lempeng adalah sebagai berikut, kecuali….
a. Sebaran gunung api
b. Sebaran gempa bumi
c. Garis tepi suatu benua
d. Kehadiran patahan transform
e. MOR

9. Manakah yang di antara berikut bukan merupakan pendukung teori Wegener?


a. Kehadiran pegunungan di pantai Amerika, Afrika, dan Eropa
b. Adanya endapan glasial daratan lintang 30o
c. Kecocokan pantai timur Amerika dan pantai barat Afrika
d. Adanya pola kemagnetan yang berubah-ubah secara sistematis pada batuan di dasar
samudera
e. Persebaran fosil Mesosaurus

10. Pada zaman apa Pangea bersatu?


a. Kambrium
b. Trias
c. Kapur
d. Devon
e. Tersier

Gambar di bawah ini adalah untuk soal no. 11-14

11. Bagian yang ditunjukkan dengan huruf A adalah….


a. Trench
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

b. Fore arc basin


c. Volcanic range
d. Back arc basin
e. Accretional prism
12. Bagian yang ditunjukkan dengan huruf B adalah….
a. Trench
b. Fore arc basin
c. Volcanic range
d. Back arc basin
e. Accretional prism

13. Bagian yang ditunjukkan dengan huruf C adalah….


a. Trench
b. Fore arc basin
c. Volcanic range
d. Back arc basin
e. Accretional prism

14. Pada bagian C, terdapat suatu zona yang memiliki ciri-ciri terdiri dari campuran berbagai
jenis batuan dengan umur yang berbeda-beda, dikarenakan tumbukan yang kuat antara
lempeng samudera dan benua, sehingga material-material ini naik ke permukaan dan
bercampur aduk. Zona ini disebut sebagai….
a. Trench
b. Melange
c. Island arc volcano
d. Rift valley
e. Fore arc basin

Tabel berikut adalah untuk soal no. 15-18


PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

15. A adalah….
a. Mid-oceanic ridge
b. Continent-continent
c. Ocean-continent
d. Mountain range
e. Salah semua
16. B adalah….
a. Mid-oceanic ridge
b. Continent-continent
c. Ocean-continent
d. Mountain range
e. Salah semua
17. C adalah….
a. Mid-oceanic ridge
b. Continent-continent
c. Ocean-continent
d. Mountain range
e. Salah semua

18. D adalah…..
a. Mid-oceanic ridge
b. Continent-continent
c. Ocean-continent
d. Mountain range
e. Salah semua

19. Islandia merupakan negara yang terbentuk


karena adanya proses divergensi Lempeng
Amerika Utara dan Eurasia, serta terletak pada
titik hotspot. Oleh karena itu, batuan yang
ditemukan pada pulau ini seharusnya memiliki
sifat…
a. Asam
b. Intemediet
c. Basa
d. Tidak menentu
e. Tidak ditemukan batuan

20. (IESO 2007) Perhatikan gambar kepulauan Hawaii di bawah ini!


PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Angka masing-masing pulau merupakan umur pulau tersebut (dalam jutaan tahun). Dengan
memahami konsep hotspot, maka arah pergerakan lempengnya….
a. Dari timur ke barat kemudian berbelok ke selatan
b. Dari utara ke selatan kemudian berbelok ke barat
c. Dari selatan ke utara kemudian berbelok ke barat laut
d. Dari utara ke selatan kemudian ke tenggara
e. Dari tenggara ke barat laut kemudian ke utara

21. Dengan menganggap jarak antara Suiko Seamount dan Daikakuji Seamount adalah 1720 km.
perhitungkan berapa kecepatan rata-rata pembentukan pulau Suiko sampai Daikakuji!
a. 0,1 km/juta tahun
b. 1 km/juta tahun
c. 10 km/juta tahun
d. 100 km/juta tahun
e. 1000 km/juta tahun

22. Beberapa fenomena geologi yang dapat terjadi akibat tumbukan antar lempeng adalah….
a. Gempa bumi
b. Pembentukan gunung api
c. Penunjaman lempeng samudera di bawah lempeng benua
d. A, B, dan C benar
e. Tidak ada yang benar
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

23. Gunung-gunung api di sepanjang Jawa dan Sumatera terbentuk karena…


a. Subduksi antara lempeng samudera dan lempeng samudera
b. Subduksi antara lempeng benua dan lempeng samudera
c. Kolisi antara lempeng benua dan lempeng benua
d. Divergensi antara lempeng samudera dan lempeng samudera
e. Divergensi antara lempeng benua dan lempeng benua

24. Di antara lempeng-lempeng berikut yang terletak paling jauh dari Indonesia adalah…
a. Lempeng Indo-Australia
b. Lempeng Pasifik
c. Lempeng Eurasia
d. Lempeng Filipina
e. Lempeng Nazca

25. Pegunungan Alpen di Eropa merupakan hasil dari proses....


a. Kolisi antara lempeng Afrika dan Eurasia
b. Kolisi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia
c. Subduksi antara lempeng Amerika Utara dan Amerika Selatan
d. Subduksi antara lempeng Afrika dan Amerika Selatan
e. Transform antara lempeng Pasifik dan lempeng Afrika

26. Kerak dan mantel bagian paling atas memiliki sifat yang keras dan rigid sehingga dikenal
sebagai litosfer. Teori lempeng tektonik menyatakan bahwa litosfer ini terpecah-pecah
menjadi banyak semen yang dikenal sebagai lempeng. Di antara pernyataan-pernyataan
berikut yang benar adalah….
a. Lempeng-lempeng tersebut memiliki bentuk yang sama
b. Jumlah lempeng yang ada tidak diketahui
c. Masing-masing lempeng ini bergerak dan berubah bentuk serta ukuran secara kontinyu
d. Lempeng-lempeng tersebut tidak diketahui arah pergerakannya
e. Lempeng-lempeng tersebut tidak bergerak.

27. Subduksi adalah istilah untuk…


a. Tubrukan antara lempeng benua dan benua, namun tidak ada yang menunjam
b. Tubrukan antara lempeng benua dan benua, salah satunya menunjam ke bawah yang
lain
c. Tubrukan antara lempeng benua dan samudera, samudera menunjam ke bawah benua
d. Tubrukan antara lempeng samudera dan samudera, salah satunya menunjam ke bawah
yang lain
e. C dan D benar

28. Contoh hasil bentukan zona konvergen pada batas pertemuan lempeng tektonik adalah….
a. Mid Oceanic Ridge (MOR) di tengah Samudera Atlantik
b. East African great rift valley
c. Gunung api di Hawaii
d. Pulau Islandia
e. Pegunungan Himalaya

29. Indonesia terletak pada posisi tempat pertemuan tiga lempeng besar, yaitu…
a. Eurasia, Pasifik, Indo-Australia
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

b. Indo-Australia, Eurasia, Antartika


c. Eurasia, Nazca, Indo-Australia
d. Asia, Indo-Australia, Hindia
e. Filipina, Indo-Australia, Pasifik

30. Metode yang digunakan untuk mengetahui struktur internal bumi berdasarkan sifat fisiknya
adalah….
a. Seismik
b. Resistivitas
c. Elektrisitas
d. Densitas
e. Elastisitas
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

PEMBAHASAN SOAL PAKET 1


STRUKTUR BUMI, KRISTAL, DAN MINERAL

1. Jawaban: C
Salah satu sifat mineral adalah ketahanan terhadap goresan. Dalam skala Mohs, mineral yang
memiliki angka lebih tinggi dapat menggores mineral dengan angka yang lebih rendah.
Susunannya adalah sebagai berikut: Talk – Gipsum – Kalsit – Fluorit – Apatit – Feldspar
(ortoklas) – Kuarsa – Topaz – Korundum – Intan. Mineral yang terletak lebih ke kanan dapat
menggores mineral yang lebih kiri. Oleh karena itu, pernyataan yang tepat adalah kuarsa dapat
menggores gipsum.

2. Jawaban: B
Isometrik: a = b = c dan α = β = γ = 90o
Ortorombik: a ≠ b ≠ c dan α = β = γ = 90o
Triklin: a ≠ b ≠ c dan α ≠ β ≠ γ ≠ 90o
Tetragonal: a = b ≠ c dan α = β = γ = 90o
Monoklin: α = γ = 90o ≠ β

3. Jawaban: A
Mineral yang bersifat ferromagnetik maupun diamagnetik umumnya memiliki unsur logam.
Magnetit (Fe3O4), pirhotit (Fe1-xS), ilmenit (FeTiO3), hematit (Fe2O3) memiliki unsur logam,
namun albit tidak.

4. Jawaban: A
Polimorfisme (poli: banyak; morf: bentuk) adalah kumpulan mineral yang memiliki rumus kimia
sama namun bentuk/sistem kristal yang berbeda.
Contoh:
Rumus Kimia Nama Mineral Sistem kristal
Intan Isometrik
C
Grafit Heksagonal
Pirit Isometrik
FeS2
Markasit Ortorombik
Kalsit Rhombohedral
CaCO3
Aragonit Ortorombik
Kuarsa rendah Rhombohedral
Kuarsa tinggi Heksagonal
Tridimit tinggi Heksagonal
SiO3
Kristobalit rendah Isometrik
Koesit Monoklin
Stisovit Tetragonal

Isomorfisme (iso: sama; morf: bentuk) adalah keadaan zat atau mineral yang memiliki rumus
kimia yang analog dan struktur dalam yang serupa dengan bentuk luar yang serupa juga.
Contoh:
Rumus Kimia Nama Mineral Kalompok (Bentuk)
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

BaCO3 Witerit
PbCO3 Serusit
Aragonit (ortorombik)
SrCO3 Stronsianit
CaCO3 Aragonit
CaCO3 Kalsit
MnCO3 Rodokrosit
FeCO3 Siderit Kalsit (trigonal)
ZnCO3 Smitsonit
MgCO3 Magnesit

Pseudomorfisme adalah penggantian mineral oleh mineral lain tanpa melalui perubahan bentuk
luar mineral yang diganti. Mineral yang terbentuk disebut pseudomorf. Umumnya terjadi
karena pelapukan yang mengubah struktur dalam atau komposisi kimianya, tapi bentuk luarnya
tetap. Contoh: mineral pirit (FeS2) lapuk menjadi limonit (FeO(OH).n(H2O)), namun bentuk
luarnya masih berupa pirit.

Mineraloid adalah mineral yang bersifat non-kristalin, yaitu mineral amorf (mineral gel atau
gelas, seperti mineral opal atau limonit) dan metamik (mineral kristalin pada awal pembentukan
namun kemudian struktur kristalnya hancur karena pengaruh radiasi unsur radioaktif).

5. Jawaban: D
Mineral logam seperti magnetit, hematit, rutil, dan galena adalah mineral opaque. Kalsedon
umumnya bersifat translusen.

6. Jawaban: E
Coba menghafal beberapa sifat mineral-mineral umum dari buku referensi Rocks and Minerals
maupun internet (wikipedia atau mineral.dat).

7. Jawaban: B
Rhodokrosit biasanya memberikan warna merah atau merah muda, terkadang putih.
Umumnya sifat yang dilihat dalam memberikan warna adalah cerat, bukan warna mineral asli
karena sebagai pewarna, mineral akan ditumbuk menjadi tepung kemudian dicampur dengan
cairan lain.

8. Jawaban: E
Sphalerite adalah mineral logam berumus (Zn,Fe)S
Beberapa jenis mineral mika adalah biotit, lepidolit, phloglopit, dan illit. Untuk mengetahui
perbedaanya, lihat di wikipedia, mineral.dat atau buku referensi Rocks and Minerals.

9. Jawaban: D
Mineral yang memiliki unsur alumnium adalah gibbsite (Al(OH)3), boehmite (γ-AlO(OH)),
diaspore (α-AlO(OH)).

10. Jawaban: C
Materi ini akan dibahas lebih lanjut dalam bagian petrologi.
Batuan beku yang cenderung asam akan mengandung mineral terang, di bawah deret Bowen:
kuarsa, muskovit, ortoklas (feldspar), plagioklas
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Batuan beku yang cenderung basa akan mengandung mineral gelap, di bagian atas deret
Bowen: olivin, piroksen, amfibol, biotit.

11. Jawaban: A
Limonit adalah mineral hasil pelapukan yang menyebabkan tanah berwarna kuning kemerahan.
Kecubung (amethyst), kristobalit, opal, tuqruoise adalah mineral yang berwarna terang dan
mencolok, sehingga biasanya digunakan sebagai perhiasan. Lihat pembahasan masing-masing
mineral di buku Rocks and Minerals.

12. Jawaban: C
Aquamarin: beryl berwarna hijau kebiruan karena pengotor Fe
Morganit: beryl berwarna merah karena pengotor Mn
Amethyst: kuarsa berwarna ungu karena pengotor Fe
Rubi: korundum berwana merah karena pengotor Cr
Jadeit: piroksen berwarna hijau karena pengitor Fe

13. Jawaban: C
Mineral felsik (terang) umumnya tersusun atas unsur yang ringan: silika, aluminium.
Mineral mafik (gelap) umumnya tersusun atas unsur yang berat: besi, magnesium, kalsium.

14. Jawaban: B
Halit merupakan mineral dengan rumus kimia NaCl, berwarna putih, transparan-translusen, dna
rasanya asin.
Dunit, granit, dan diorit merupakan nama batuan (bukan mineral!) beku.
Filit merupakan nama batuan metamorf.
Setelah mengenal batuan pada modul selanjutnya, diharapkan teman-teman dapat
membiasakan diri untuk membedakan mana yang batuan dan mana yang mineral, terlebih
untuk nama-nama dengan akhiran -it.

15. Jawaban: C
Di daerah Martapura, penghasil emas di Kalimantan, selain emas yang ditambang, juga terdapat
emas berupa serpihan halus yang terbawa oleh aliran sungai. Biasanya masyarakat mendulang
dengan menggunakan panci khusus sehingga emas tertinggal di bawah panci bersama kerikil.

16. Jawaban: A
Jarum mempunyai kekerasan skala 3 Mohs, sehingga mampu menggores gipsum (skala 2).

17. Jawaban: A
Iridiscence: efek pelangi (cth: feldspar labradorit, kadang opal)
Adulerecence: sinar biru keperakan (cth: feldspar moonstone, kadang opal)
Chatoyancy: pengaruh pantulan sinar dan serabut mineral kelihatan seperti garis cahaya (cth:
kuarsa mata kucing, mata macan, krisoberil mata kucing)
Asterism: efek mata kucing pada pantulan cahaya (cth: rubi dan safir bintang)

18. Jawaban: D
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Mineral primer adalah mineral yang umumnya terbentuk langsung dari pembekuan magma,
atau yang terbentuk langsung melalui mekanisme lain, bukan mineral ubahan dari suatu
mineral ke mineral lain.
Mineral sekunder adalah mineral yang terbentuk dari mineral lain. Misalnya hematit (Fe 2O3)
sebagai hasil lapukan dari magnetit (Fe3O4).

19. Jawaban: B
Pirit merupakan mineral logam berumus kimia FeS2. Biasanya ditemukan berbentuk kubus dan
memiliki kilap logam dan berwarna emas sampe abu-abu hitam. Yang berwarna emas sering
dikira sebagai emas, sehingga pirit disebut juga “the fool’s gold”

20. Jawaban: A
Belahan satu arah maksudnya adalah berbentuk lembaran (karena lembaran hanya bisa dibelah
pada satu arah, seperti tumpukan kertas), sempurna adalah memiliki bidang belah yang jelas.
Mineral yang memiliki sifat ini adalah golongan mika, seperti muskovit, biotit, phloglopit, dll.

21. Jawaban: D
Mineral olivin memiliki rumus (Fe,Mg)2SiO4. Dua jenisnya adalah forsterit (Mg2SiO4) dan fayalit
(Fe2SiO4). Kelompok olivin adalah sekumpulan mineral-mineral yang mempunyai struktur mirip
dengan olivin, yakni: tephorite (Mn2SiO4), monticellite (CaMgSiO4), dan kirschsteinite
(CaFeSiO4).

22. Jawaban: A
Talk memiliki kilap earthy/dull (tanah) dalam berupa tepung, sementara dalam bentuk mineral
greasy atau pearly.

23. Jawaban: D
Dua jenis mineral piroksen adalah klinopiroksen dan orthopiroksen.
Klinopiroksen: sistem kristal monoklin (cth: aegirin, augit, diopsit, jadeit)
Orthopiroksen: sistem kristal ortorombik (cth: hypersten, enstatit, ferrosilit)

24. Jawaban: E
Biotit berwarna hitam hingga coklat tua
Lepidolit berwarna pink, ungu, kuning, abu-abu, hingga putih
Phloglopit berwarna merah kecoklatan, coklat tua, hijau, kuning kehijauan, putih
Zinnwaldit berwarna abu-abu kecoklatan, kuning, hijau tua
Illit berwarna abu-abu keperakan, putih

25. Jawaban: C
Muskovit: warna putih atau pink, bentuk lembar, kilap vitreous/silky/pearly, kekerasan 2-2,5
Peridotit: batuan beku ultrabasa
Kalsit: warna putih, kilap kaca, kekerasan 3, transparan
Biotit: warna hitam/coklat tua, bentuk lembar, kilap vitreous/silky/pearly, kekerasan 2-2,5

26. Jawaban: B
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Pembentukan stalaktit dan stalagmit adalah karena dinding-dinding gua tersusun oleh mineral
karbonat (umumnya kalsit dan/atau dolomit) yang mengalami pelarutan akibat air hujan
maupun sungai yang mengalir di atasnya.

27. Jawaban: D
Aragonit merupakan bentuk polimorf dari kalsit, namun ketika hewan mati, maka perlahan
mineral ini akan menyesuaikan kestabilan atom-atomnya dengan berubah bentuk ke trigonal
yang lebih stabil (kalsit).

28. Jawaban: E
Bentuk-bentuk mineral:
 Masif (tidak punya bentuk tertentu): kalkopirit, tembaga
 Reniformis (bentuk ginjal): hematit, kalkopirit
 Dendritik (bentuk pohon): tembaga, emas, perak
 Botryoidal (bentuk anggur): malakit, arsenit, pirit
 Kolumnar (pilar/pipa): Turmalin, witerit
 Asikular (bentuk jarum): natrolit, epidot
 Stelar (bentuk bintang): gipsum
 Granular (bentuk butir): magnetit, kuarsa, halit
 Piramidal (ujung kristal membentuk sudut): kasiterit, nikel

29. Jawaban: C
Masif, reniform (menyerupai ginjal), botryoidal (menyerupai anggur), dan granular (berbutir
seperti pasir) merupakan istilah bentuk (habit) dari mineral. Sementara greasy (berlemak)
merupakan salah satu kilap (luster).

30. Jawaban: E
Lihat pembahasan pada no. 4.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

KISAH PERJALANAN MEDALIS


Putu Agus Hendra Satriawan (T.Telekomunikasi ITB 2013) – Bidang Fisika

Aku menyukai bidang Fisika sejak duduk di bangku SMP. Siang malam aku selalu
membaca buku-buku tentang fisika dan matematika. Tapi ketertarikanku sempat pudar
karena mengalami kecanduan bermain game on-line. Hari demi hari berlalu, saat aku mulai
beranjak ke kelas 3 SMP, semangatku mulai muncul kembali untuk mendalami fisika.
Sampai suatu saat, pihak sekolah megadakan seleksi olimpiade di SMP Negeri 1 Singaraja,
memilih murid-murid untuk dikirim ke olimpiade Sains di SMA Negeri 4 Denpasar. Aku
mendaftarkan diri sebagai “underdog” karena aku satu-satunya orang “baru” yang mengikuti
seleksi tersebut. Dengan semangat tinggi aku mengumpulkan semua buku,catatan, soal-soal
di semua tempat. Latihan soal setiap hari sampai aku lupa tidur. Saat yang di tunggu-tunggu
telah tiba, tes seleksi dimulai tepat pukul 07.00. Walaupun perasaan gugup menghantui, tapi
aku tidak gentar. Aku tetap berkosentrasi dengan apa yang aku kerjakan. Keesokan harinya,
hasil seleksi diumumkan, dan aku mendapat peringkat 2 dari 30 murid.. Saat itulah pertama
kali aku mengikuti ajang kompetisi fisika, dan aku sangat senang sampai berlari-lari di
halaman rumahku. Tapi sayangnya pada olimpiade di SMA N 4 Denpasar aku tidak
mendapatkan juara, tapi aku tidak menyerah dan akan tetap berjuang.
Masa SMP berakhir, aku menjadi murid SMA Negeri 1 Singaraja. Saat itu aku
,melihat banyak murid-murid berprestasi khususnya di bidang fisika. Aku hanyalah seorang
pendatang baru yang bermimpi untuk menjadi juara di bidang fisika. Di bulan pertama masuk
SMA, SMA N 1 Singaraja mengadakan seleksi untuk 10 siswa yang ingin bergabung di KSP
Sains. KSP (Kelompok Siswa Pelajar) adalah sebuah wadah untuk mengasah kemampuan
siswa untuk mengikuti ajang kompetisi di bidangnya. Dengan segera aku mendaftarkan diri
KSP fisika dan langsung mengumpulkan referensi Fisika di Perpustakaan. Setelah
diumumkan akhirnya aku lolos dan menjadi peserta KSP Fisika. Pertemuan pertama KSP ini,
pembinaku berkata bahwa sekolah sedang mempersiapkan murid-murid untuk mengikuti
ajang OSN. Saat itulah untuk pertama kalinya aku berkenalan dengan “Olimpiade Sains
Nasional” yang membuat semangatku bertambah.
Memasuki Bulan ketiga SMA, pembinaan OSN sudah dimulai. Tahap pertama yang
harus dilewati adalah OSK. Aku semakin meningkatkan kadar latihanku untuk
mempersiapkan ajang ini, aku mengumpulkan semua referensi yang ada serta soal-soal dari
tahun sebelumnya. Sayangnya pembinaan yang dijalankan sekolah menurutku tidak cukup
untuk menambah ilmu. Jadi aku hanya belajar sendiri dari referensi yang ada dan terkadang
bertanya-tanya pada alumni-alumni OSN di SMA-ku. Hari demi hari berlalu, akhirnya ajang
OSK akan dimulai. Sebelum berangkat ke tempat tes, aku menyempatkan diri untuk berdoa
agar diberikan jalan yang terbaik. Setelah itu aku berangkat dan memasuki ruang tes.
Akhirnya tes dimulai, perasaan gugup itu masih kerap menghantui di awal-awal aku
mengerjakan soal, tapi aku tidak gentar untuk menjawabnya. Setelah selesai tes, aku
beristirahat makan sejenak sambil menunggu hasil tes. Beberapa jam kemudian, hasil tes
diumumkan, dan aku mendapatkan juara 3. Aku sangat senang saat itu dan langsung
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

mempersiapkan diri untuk OSP. Kali ini aku mempersiapkan semuanya dengan lebih matang.
Aku semakin sering bertanya-tanya pada guru dan alumni-alumni OSN.
Memasuki bulan keempat, aku merasa semakin merasa dikejar waktu, karena ajang
OSP akan sgera dimulai. Anehnya menjelang ajang tersebut dimulai, aku malah sedikit
santai, karena sudah merasa cukup “lelah”. Beberapa hari kemudian ajang OSP dimulai, pagi-
pagi aku bangun dari tidur dan bersiap-siap untuk berangkat dari Singaraja ke Denpasar.
Sesampai disana, aku memenangkan diri sejenak sebelum tes dimulai. Berjalan-jalan di
sekitar halaman untuk mencari udara segar, Beberapa jam kemudian, akhirnya aku memasuki
ruangan. Tes dimulai, aku mengerjakan soal dengan kurang semangat entah kenapa aku tidak
tahu alasannya. Setelah tes berakhir aku berangkat ke rumah dan tidur.
Satu bulan kemudian, hasil tes diumumkan, dan ternyata aku tidak lolos ke OSN.
Aku sangat kecewa saat itu, aku merasa perjuanganku sia-sia. Bahkan aku sempat tidak ingin
mendalami fisika lagi. Tapi beberapa hari berlalu, aku mulai berpikir bahwa kita tidak boleh
menyerah begitu saja, aku mulai bangkit kembali untuk berlatih dan berlatih lagi.
Memasuki tahun ajaran baru, aku naik ke kelas 2 SMA. Masih tetap sama, aku
masih berlatih soal-soal fisika dari semua referensi yang ada. Tidak terasa beberapa minggu
lagi ajang OSK akan dimulai lagi. Kali ini aku harus lebih bersemangat lagi dan harus
mempersiapkan semuanya dengan baik, OSK adalah langkah awal. Dan bagiku langkah awal
adalah langkah yang peling penting. Akhirnya saat itu dating juga, beberapa jam lagi OSK
akan segera dimulai ditempat yang sama seperti tahun lalu. Tes dimulai, aku mengerjakan
soal dengan lebih tenang kali ini. Semua soal aku jawab dengan semua kemampuan.
Akhirnya tes berakhir, aku beristirahat makan sejenak. Sesaat kemudian, hasil tes
diumumkan. Dan aku mendapat juara 2 kali ini, tapi aku tidak begitu senang, karena aku akan
menghadapi OSP bulan depan.
Satu bulan kemudian, ajang OSP dimulai. Kali ini aku harus bersemangat lagi, tidak
seperti tahun lalu. Bangun pagi dan berangkat menuju Denpasar ke lokasi tes diadakan.
Sampai disana aku mencari ketenangan dulu, dengan meminum kopi di warung sebelah
lokasi tes. Beberapa jam kemudian tes dimulai. Dengan tenang dan penuh semangat aku
memasuki ruangan dan duduk. Kemudian aku mengerjakan semua soal dengan teliti dan
santai, kali ini aku tidak merasakan rasa gugup sedikit pun. Akhirnya waktu berakhir, setelah
istirahat makan aku langsung pulang ke rumah.
Beberapa bulan kemudian, hasil tes diumumkan. Akhirnya, kali ini aku lolos ke
OSN yang akan diadakan di Jakarta. Aku sangat senang, dan berlari-lari di halaman rumah.
Tapi aku tidak boleh larut dalam perasaan itu terlalu lama, aku harus mempersiapkan dengan
lebih baik lagi untuk bertarung di ajang OSN. Setiap hari aku berlatih dan berlatih, tanpa
mengikuti pembinaan khusus. Aku hanya memanfaatkan buku-buku yang ada, dan guru serta
alumni-alumni.
Tak terasa beberapa hari lagi OSN akan segera dimulai. Aku sudah merasa cukup
siap untuk menghadapinya. Aku sudah tidak sabar untuk segera menjawab soal-soal yang
ada. Satu hari sebelum berangkat, orang tua ku, saudara-saudara semuanya memberikan
dukungan dan doa, agar bias sukses dalam mengikutu ajang bergengsi tersebut. Malam
harinya aku tidur dengan nyenyak.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 2

Keesokan hari, aku berangkat bersama Tim OSN bali. Sampai di Jakarta, aku
menginap di hotel di Jakarta bersama tim biologi, kimia dan matematika. Keesokan harinya
aku mengikuti kegiatan pembukaan OSN. Aku menurunkan kadar belajar saat berada di
hotel, untuk menenangkan diri sebelum menghadapi tes. Hari ketiga akhirnya, tes teori
dimulai. Aku mengerjakan dengan perasaan sedikit gugup, karena ini pertama kalinya aku
mengikuti ajang nasional. Setelah tes berakhir, aku langsung balik ke hotel dan istirahat
siang.
Keesokan harinya, tes praktikum dimulai. Kali ini aku sedikit merasa kesulitan
karena aku jarang berlatih pada bagian ini, tapi aku tetap akan melakukan yang terbaik.
Setelah tes selesai aku merasa gagal karena aku tidak dapat menjawab dengan baik saat tes
praktikum. Dengan tidak semangat aku balik ke hotel dan tidur.
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu
pengumuman peraihan medali. Aku bersama tim bali
menikmati acara sebelum pengumuman
dikumandangkan. Beberapa saat kemudian, hasil tes
diumumkan. Aku resah karena namaku tidak
dipanggil untuk ke depan, dimulai dari nomor 30 dan
seterusnya. Akhirnya pada urutan ke 18 namaku
dipanggil dan meraih medali perunggu.
Demikianlah kisah perjalanku dalam ajang
OSN, saya sangat bersyukur dan berterimakasih pada
Tuhan Yang Maha Esa, semiua keluarga dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan sampai
sejauh ini.

Anda mungkin juga menyukai