Anda di halaman 1dari 9

STr No.

Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR No. Revisi :

TERAPI SURFAKTAN Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana :


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Surfaktan Zat yang terdiri dari fosfolipid, neutral lipid,dan protein yang
membentuk lapisan di antara permukaan alveolar dan mengurangi
kolaps alveolar dengan cara menurunkan ketegangan permukaan
alveoli

Indikasi Pengobatan profilaksis untuk


A. Bayi dengan resiko tinggi mengalami PMH karena
prematuritas (<32 minggu) atau BBLR (<1300 gr), yang
diduga kuat mempunyai paru imatur.
B. Bayi dengan bukti laboratorium mengalami defisiensi
surfaktan seperti rasio lesitin/sfingomielin kurang dari 2:1.
C. Tes kocok menunjukan imaturitas paru-paru.

Pengobatan penyelamatan atau terapeutik diindikasikan untuk


bayi prematur atau cukup bulan yang memerlukan intubasi
endotrakeal dan ventilasi mekanik yang disebabkan oleh
A. Peningkatan usaha napas yang di tandai dengan peningkatan
frekuensi napas,retraksi substrenal dan suprasternal,merintih
atau napas cuping hidung.
B. Peningkatan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan warna
kulit pucat atau sianosis,gelisah, dan penurunan PaO2,SaO2
walaupun FiO2 meningkat.
Kedua kondisi tersebut diatas disertai adanya bukti klinis
PMH, yaitu:
1. Karakteristik PMH pada foto thorak
2.Mean Airway Pressure lebih tinggi dari 7 cmH2O untuk
mempertahankan PaO2, SaO2, atau SpO2
3.Sindroma Aspirasi Mekonium dan Pneumonia

Fungsi 1. Surfaktan paru-paru sangat diperlukan untuk fungsi normal


paru setelah lahir
2. Kekurangan surfaktan primer pada bayi preterm akan
menghambat pengisian udara ke paru-paru, dan
menyebabkan sindrom gawat napas
Persiapan tempat dan Peralatan untuk memberikan surfaktan
alat 1. semprit yang berisi surfaktan dengan dosis yang dianjurkan
,hangat sampai sama dengan suhu ruangan
2. Pipa lambung ukuran Fr.5 atau kateter
3. Ventilator mekanik
Peralatan Resusitasi
1. Laringoskop dan pipa endotrakeal
2. Balon dan sungkup
3. Sumber oksigen
4. Perlengkapan penghisap (kateter,sarung tangan steril,botol
dan vakum generator )
Peralatan untuk memonitor
1. monitor volume tidal neonatal bila ada
2. Pulse oksimetri

Persiapan pasien
Persiapan lingkungan

Pelaksanaan PROSEDUR INSTILASI SURFAKTAN

1. Siapkan dosis surfaktan sebelum dimasukkan


2. Pastikan tidak ada perubahan warna dari surfaktan
3. Apabila terdapat endapan di dasar vial, secara berhati-hati
supaya endapan hilang,”jangan dikocok”
4. Hangatkan surfaktan dengan meletakkan di suhu kamar
selama 20 mnt.jangan mengunakan filter atau dikocok
5. Sambungkan spuit yang telah terisi surfaktan dengan cateter
no 5 dengan lubang di ujung atau menggunakan pipa lambung
no 5 .aisi kateter tersebut dengan surfaktan.
6. Sebelum surfaktan diberikan pastikan petensi dan letak pipa
endotrakeal. Jika perlu lakukan isap lendir sebelum surfakta
dimasukkan
CARA MEMASUKKAN SURFAKTAN ADA 2 CARA :
1. Surfaktan dimasukkan dalam sekali pemberian pada posisi
terlentang kepala lurus sedikit extensi
2. setelah dimasukkan dosis pertama lakukan ventilasi dengan
balon dan sungkup dengan kecepatan 60x/mnt dan konsentrasi
oksigen 100% sebelum masuk dosis berikutnya.Ventilasi
dilakukan selama paling tidak 30 detik sampai bayi stabil.
3. Jangan lakukan suction setelah pemberian surfaktan
4. B. Surfaktan dibagi menjadi 3 dosis dan dimasukkan secara
sama dengan posisi bayi sebagai berikut:
5. Bayi terlentang dengan posisi kepala lurus
6. Bayi terlentang dengan kepala menoleh ke kanan
7. Bayi terlentang dengan kepala menoleh ke kiri

PERSIAPAN
1. Timbang bayi
2. Lakukan intubasi dengan pipa endotrakeal yang sesuai
3. Stabilkan kondisi bayi
4. Masukkan surfaktan secepatnya ,dalam 15 mnt pertama
setelah lahir sesuai prosedur intilasi surfaktan
TERAPI
A. Dosis pertama harus segera diberikan setelah bayi
terdiagnosis PMH,paling baik dalam 8 jam pertama.
B. Sesat sebelum instilasi ganti setting ventilator sebagai
berikut:
1. respiratory Rate 60 kali/ mnt
2. inspirasi time : 0,5 detik
3. FiO2 :100 %
4. Instilasi surfaktan sesuai prosedur

Sikap

Evaluasi
SETTING VENTILASI MEKANIK

I. Persiapan alat
1. Mesin ventilator
2. Tubing ventilator steril
3. Humidifier set (penghangat)
4. Kertas filter
5. Aquadest steril
6. Sarung tangan steril 1 buah
7. Test lung
II. Persiapan petugas
1. Petugas melepas semua perhiasan yang digunakan
2. Petugas memakai APD
III. Pelaksanaan prosedur
1. Siapkan alat-alat setting ventilator
2. Lakukan cuci tangan dan pakailah sarung tangan steril
3. Pasang humidifier (masukkan kertas filter pada tabung penghangat,kemudia tutup)
4. Hubungkan tubing inspirasi dari ventilator ke humidifier (in)
5. Pasang tubing inspirasi panjang dengan menggunakan kawat pengait masukkan wire
heater kemudian hubungkan dengan humidifier (out)
6. Ujung tubing inspirasi panjang pasang Y piece (lubang kabel penghangat ada jalur
inspirasi
7. ujung Y piece yang lain pasang tubing ekspirasi,diantara tubing ekspirasi pasang water
trap,dan ujung tubing ekspirasi yang lain hubungkan dengan valve ekspirasi
8. ujung Y piece yang lain pasangkan urogeted ujung yang satu pasang konektor dan
ujung yang lain pasang Elbow
9. ujung urogeted yang dipasang konektor dihubungkan dengan ujung Y piece
10. ujung urogeted yang dipasang elbow dihubungkan dengan test lung
11. hubungkan sumber udara tekan (air compressor) dengan ventilator
12. hubungkan sumber oksigen dengan ventilator
13. hubungkan power ventilator dan humidifier dengan sumber listrik
14. hidupkan power on pada ventilator dan humidifier
15. lakukan setting sesuai dengan order dokter
a. mode CMV/IPPV/BIPAP/SIMV/ASB
b. tentukan tidal volume 8-10 cc/kgbb
c. tentukan respirasi rate 12-15x/menit
d. berikan oksigenasi (FiO2)mulai 100% sampai 40 % dengan target saturasi (SPO2)
95-100%
e. atur PEEP mulai 3 CmH2O
f. atur tekanan puncak (peak press) 30-40 mBar
g. atur flow oksigen 30-40 liter/menit
h. atur batas alarm 10% diatas dan 10% dibawah mode yang diset
i. atur invers rasio inspirasi dan ekspirasi (I;E ratio) 1;2/1;5;1,5 dll

16. cek display apakah sudah sesuai dengan yag kita setting
17. jika setting sesuaindengan yang kita kehendaki maka hubungkan konektor urogeted ke
tubing endotracheal/tracheostomy pada pasien
18. observasi hemodinamik secara ketat
19. rapikan pasien dan alat yag telah digunakan
20. lakukan cuci tangan 6 langkah.
BRONKHIAL TOILET ATAU SUCTION PADA PASIEN
TERPASANG VENTILATOR MEKANIK

1. Langkah prosedur
Mengidentifikasi klien/pasien yang mempunyai resiko gangguan jalan nafas atau yang
pasien dengan pemasangan ETT.
1.1 data pasien yang menggunakan ETT diidentifikasi :berat badan,tanda –tanda
vital,skin turgor,stabilitas localmuscular,review hasil lab,akibat/efek obat-obat
tertentu,proses penyakit tertentu
2. Menyiapkan klien/pasien sebelum melakukan tindakan brochial toilet
Instruksi kerja:
a. Auskultasi suara paru
b. Pasien diberitahu jika sadar
c. Hubungkan mesin suction dengan sumber listrik dan atur kekuatan suction.
d. Cuci tangan
e. Observasi vital sign
f. Pakai sarung tangan steril
g. Ambil chateter suction steril dan hubungkan dengan slang suction
h. Hidupkan mesin sustion dengan tangan kiri
i. Dengan tangan kiri lepas cubing ventilator/sumber oksigen dari jalan nafas.
j. Dengan tangan kanan masukkan chateter steril ke dalam trachea (ETT,canul
tracheostomy) dalam keadaan tidak menghisap sampai terjadi reflek batuk atau
masukkan lebih dalam jika pasiennya tidak punya reflek batuk,ketika pasien batuk
tarik chateter 1-2 cm kemudian lakukan pengisapan dengan cara menutup lubang
chateter pada daerah proksima dengan ibu jari sambil di tarik pelan-pelan dengan
posisi chateter di putar
k. Lama pengisapan 10-15 detik untuk dewasa dan 5-10 detik untuk anak atau bayi
l. Berikan oksigenasi dengan ambu bag atai jeesen risk dan atau hubungankan dengan
ventilator serta berikan oksigenasi 100%.
m. Cateter diusap dengan kassa steril dan dibilas dengan air steril
n. Lanjutkan suction sampai jalan nafas bebas atau suara nafas bersih
o. Setelah jalan nafas bersih,lakukan suction pada mulut dan hidung
p. Bersihkan cateter dengan kapas atau kassa alkhohol bilas dengan air steril
q. Lepas cateter dari selang suction dan masukkan cateter ke dalam ember yang berisi
cairan desinfektan
r. Setelah selesai rapikan pasien dan bersihkan alat-alat
3. Dokumentasikan produksi sekret dan tanda –tanda vital pasca brochial toilet
PENYAPIHAN VENTILATOR MEKANIK

I. Persipan alat :
1. Alat suction
2. Suction cateter stiril ( diameter ½ dari diameter Ett/canul tracheostomy)
3. Sarung tangan stiril
4. Sumber oksigen dan slang oksigen
5. Ambu bag ,Jacson Rees, stetoskop
6. Bengkok
7. Bed set monetor
II. Pelaksanaan Prosedur
1. Lakukan cuci tangan 6 langkah
2. Auskultasi suara paru
3. Berikan penjelasan pada pasien
4. Cek tensi ,nadi,pernapasan dan suhu sebelum pelepasan ventilator
5. Lepaskan konektor ventilator dengan pasien
6. Pasang jacson Rees atau trache T yang sudah dihubungkan oksigen 5-12 lpm
7. Cek tensi, nadi, pernapasan dan suhu setelah pelepasan ventilator
8. Pasang kembali apabila ada tanda-tanda vital tidak normal:
8.1. RR > 25x/menit
8.2. TD meningkat > 25%
8.3. Nadi >120x/menit
8.4.Aritmia
8.5.BGA memburuk
8.6.Penggunaan otot pernapasan
8.7.Pasien tampak kelelahan
8.8.Gelisah sampai kesadaran menurun
8.9.Diaporesis
9. Periksa BGA setelah 1 jam

Anda mungkin juga menyukai