Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR, GAYA DAN SIFAT-SIFAT INTI ATOM

Oleh :
Eucharistia Oktavia F.L. 17030234031/KB2017

Norviria T.A. 17030234035/KB 2017

Eka Yulia M. 17030234036/KB 2017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM

KIMIA

2019
SEJARAH DITEMUKANNYA INTI ATOM

Atom berasal dari Bahasa Yunani ( ἄτομος/atomos), berarti tidak


dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep
ini pertama kali dicetuskan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir
abad ke- 19 dan awal abad ke-20, para ilmuan berhasil menemukan
struktur dan komponen-komponen sub-atom di dalam atom, hal ini
membuktikan bahwa ‘atom’masih dapat dibagi-bagi lagi. Sampai akhirnya
J.J Thomson menemukan elektron. Elektron adalah partikel bermuatan
1
negatif yang mempunyai massa1835dari massa atom hidrogen. Dengan

ditemukan elektron, maka pendapat dan aksioma yang menyatakan bahwa


atom adalah materi terkecil yang tidak dapat berubah dan bersifat kekal
dapat dibantah. Kemudian, Thomson menjelaskan model atom, bahwa
atom mempunyai bentuk seperti bola yang muatan positifnya terbagi rata
ke seluruh isi atom. Muatan positif tersebut dinetralkan oleh elektron-
elektron bermuatan negatif yang tersebar merata diantara muatan positif
itu.

Untuk menguji model atom yang dikemukakan Thomson, E.


Rutherford melakukan percobaan dengan menembakkan partikel alfa pada
suatu lempeng emas yang sangat tipis, sekitar 0,01 mm. Apabila model
atom Thomson benar maka gerakan partikel alfa tidak akan dibelokkan
atau memantul ketika menumbuk lempeng emas, karena energi partikel
alfa dan massanya jauh lebih besar dibanding elektron dan muatan positif
yang menyebar. Dari percobaan itu didapatkan bahwa partikel alfa yang
ditembakkan ke lempeng emas tidak seluruhnya mampu menembus
lempeng emas secara lurus. Beberapa partikel alfa dibelokkan dan
sebagian lagi dipantulkan kembali. Hal ini menunjukkan bahwa muatan
positif tidak menyebar, tetapi mengumpul. Rutherford berkesimpulan,
sebagian partikel alfa yang dipantulkan kembali adalah karena
bertumbukan dengan bagian yang sangat keras dari atom, yang kemudian
dinamakan inti atom.
A. STRUKTUR INTI

Pada tahun 1932 seorang sarjana inggris, yaitu Chadwick,


menemukan netron. Chadwick menemukkan ketika mengamati adanya
jenis radiasi yang berbeda dengan jenis radiasi-radiasi lainnya yaitu
sebagai hasil tumbukan partikel alfa dengan keeping Berilium. Ternyata
partikel tersebut adalah neutron yang memiliki massa hampir sama
dengan massa proton yaitu (Sumardi, 2016):

Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg

Massa electron = 1.67482 x 10-27 kg

Dari hal tersebut diketahui bahwa partikel-partikel yang


membangun inti yaitu proton dan netron yang sering disebut nukleon.
Proton bermuatan positif sedangkan neutron tidak bemuatan listrik
sehingga secara keseluruhan inti atom bermuatan positif.

1. Ukuran Inti Atom

Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara
10.000 dan 100.000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari
99% dari massa sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti
atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan
proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta
yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir.
Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan
bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya
kepadatan yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan
jumlah proton dan neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel
lebih agak lebih besar. Inti atom terdiri atom proton-proton dan
neutron-neutron.

1⁄
Jari − jari inti (R) = R 0 × A 3

R 0 = Jari − jari atom 1,33 × 10−3 cm


A = Nomor massa

2. Partikel Penyusun

Massa sebuah atom


dipusatkan di inti atom. Inti atom
yang kecil tersebut terdiri atas
proton-proton yang bermuatan
positif. Kesimpulan ini didapatkan
dari riset yang dilakukan oleh
Rutherford yang menembaki inti atom dengan partikel alfa.
Proton-proton dalam inti atom dikelilingi elektron-elektron
yang bermuatan negatif, dimana jumlah elektron sama dengan
jumlah proton sehingga secara keseluruhan atom bersifat netral.
Pada tahun 1932 oleh Chadwick berhasil menemukan partikel
netral yang menyumbang massa atom dan partikel ini disebut
neutron.

Unsur-unsur yang
berbeda memiliki
jumlah atom yang
berbeda pula. Dengan
demikian, partikel
penyusun inti dapat dilambangkan seperti gambar disamping:

Z = Bilangan yang menunjukkan jumlah proton

A =Bilangan yang melambangkan jumlah dari proton dan


netron (A= Z + N)

N = Bilangan yang melambangkan jumlah netron.

Sifat-sifat kimia unsur tertentu tergantung pada nomor atom


Z, tidak tergantung pada nomor massa A. Oleh karena itu, ada
beberapa inti yang mempunyai nomor atom Z sama tetapi
mempunyai nomor massa berbeda yang disebut isotop. Ada juga
isotop yang tidak stabil yang dihasilkan dalam reaksi inti; isotop ini
disebut isotop radioaktif atau radioisotop. Atom-atom dari
beberapa inti ini mempunyai sifat kimia yang sama, tetapi
mempunyai perbedaan massa dan sifat-sifat yang tergantung pada
massa (Sumardi, 2016).

B. SIFAT-SIFAT INTI ATOM

Sifat inti atom dibagi menjadi 2, yaitu:

A. Sifat inti yang tidak bergantung waktu


1. Muatan Inti
 Model atom Rutherford dapat menjelaskan spektra sinar-X unsur-
unsur yang diukur oleh Moseley (1913). Dari data Moseley
diketahui bahwa muatan inti adalah Z.e, dengan Z = nomor atom,
dan e = + 1,602 x 10-19 Coulomb.

2. Massa Inti
 Menurut hipotesa Dalton (1803) atom-atom suatu unsur identik.
Prout (1815) menyatakan bahwa semua unsur tersusun atas
hidrogen, dan massanya dapat dinyatakan sebagai :

 Ternyata Inti Atom belakangan diketahui terdiri atas proton dan


neutron, sehingga massa inti dinyatakan sebagai :

Dengan z dan n adalah jumlah proton dan neutron, dan MN adalah


massa neutron.
 Skala Massa Atom :
1 Skala Massa Kimia (Skala Atomik)
2 Skala Fisika (Skala Isotopik)
3 Skala Massa 12C
3. Jari-Jari (Radius) Inti
 Jari-jari inti belum bisa ditentukan/diukur secara langsung
 Ada dua metode, yaitu cara Nuklir dan Cara Elektromagnetik.
 Jika diasumsikan inti bulat (bola), maka jejarinya ditentukan degan
persamaan:
R= ro.A1/3
ro ditentukan melalui eksperimen, yaitu :

a. Cara Nuklir :
Cara ini diukur jari-jari gaya inti (nuclear force radius),yaitu jarak
dari pusat inti (core) ke jarak jangkauan gaya inti.
Cara yang termasuk metode ini :
 Hamburan partikel alfa, diperoleh ro=1,414 F
 Peluruhan alfa dengan hasil ro=1,48 F
 Hamburan neutron cepat dengan hasil ro=1,37 F
b. Cara Elektromagnetik
Jari-jari yang diukur adalah jari-jari muatan inti. Percobaan yang
termasuk dalam ketegori ini, yaitu :
 Hamburan electron dengan hasil ro=1,26 F
 Mesonik atom dengan hasil ro=1,2 F
 Inti cermin dengan hasil ro=( 1,28 ± 0,05) F
 Hamburan proton dengan hasil ro=( 1,25 ± 0,05) F
 Pergeseran isotopic dengan hasil ro=1,20 F
4. Momentum Sudut Inti
 Momentum sudut inti dapat diketahui dari struktur halus
(hyperfine structure), dapat diamati menggunakan dengan
spektrometer dengan resolusi tinggi.
 Nukleon mempunyai spin ½. Karena nukleon bergerak,
maka proton dan neutron juga mempunyai momentum
sudut orbital.
 Momentum sudut total (spin inti) I, merupakan jumlah
vektor momentum sudut orbital, L dan momentum sudut
spin, S tiap nukleon.

5. Momen Magnetik
 Di dalam inti atom nukleon-nukleon mengalami gerak orbital, baik
proton maupun neutron mempunyai momen magnetik.
 Untuk proton, momen magnetik proton, Mp, dan momentum sudut
orbital, Lp.

6. Momen Listrik Inti


 Momen listrik Inti pertama kali dijelaskan oleh Schuler dan Schmidt
(1935), pada hyperfine struktur Eu-151 dan Eu-153.
 Adanya momen kuadrupol inti berarti menunjukkan distribusi inti tidak
simetris bola.
 Konsep multipol listrik dapat dijelaskan berdasarkan teori potensial
listrik.

B. Sifat inti yang bergantung waktu


1. Peluruhan radioaktif
Radioaktifitas atau peluruhan radioaktif didefinisikan sebagai
perubahan inti atom unsure yang spontan yang tidak bergantung pada
umur maupun keadaan fisis dan kimia unsure. Perubahan inti atom
menghasilkan pembentukan inti atom baru dengan mekanisme
pancaran partikel alpha,beta dan gamma.
 Peluruhan sinar alfa

Sinar alpa merupakan radiasi partikel bermuatan positif.


Partikel ini merupakan inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan
2 neutron. Sifat-sifat sinar alfa adalah memiliki daya tembus kecil (
daya jangkau 2,8 – 8,5 cm dalam udara ). Radiasi sinar alfa ini terdiri
dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-
partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya
4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti
atom helium, memiliki daya tembus kecil ( daya jangkau 2,8 – 8,5 cm
dalam udara ) serta dapat mengionisasi molekul yang dilaluinya. sinar
alfa ini dapat menyebabkan satu atau lebih electron suatu molekul
lepas sehingga molekul berubah menjadi ion ( ion positif dan electron )
per cm bila melewati udara, dalam medan listrik dapat dibelokkan ke
kutub negative. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara
2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 – 10 persen kecepatan cahaya.

 Peluruhan beta’

Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negative yang


identik dengan electron. Sinar beta ini bermuatan negative dan
bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 10-4 sma dan diberi symbol beta atau
e. sifat-sifat sinar-sinar beta adalah memiliki daya tembus yang jauh
lebih besar daripada sinar alfa ( dapat menembus lempeng timbel
setebal 1 mm ), daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa, bermuatan
listrik negative sehingga dalam medan listrik dibelokkan kearah kutub
positif.

 Peluruhan gamma

Sinar gamma merupakan radiasi gelombang


elektromagnetik, sejenis dengan sinar X, dengan panjang
gelombang pendek. Sifat-sifat sinar gamma adalah tidak memiliki
massa, memiliki daya tembus sangat kuat ( dapat menembus
lempeng timbale setebal 20 cm ) dan ionisasinyapaling lemah,
tidak bermuatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh
medan listrik.

2. Reaksi Inti

Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti atom
induk ditembak dengan partikel yang berenergi dan menghasilkan
inti baru atau inti anak yang disertai pelepasan sejumlah energy.
Dalam reaksi inti harus dipenuhi hal-hal sebagai berikut :
 Hukum kekekalan momentum : momentum sebelum dan
momentum sesudah reaksi sama.
 Hukum kekekalan energy : energy sebelum energy sesudah
reaksi sama.
 Hukum kekekalan nomor atom : jumlah nomor atom sesudah
dan jumlah nomor atom sebelum reaksi sama.
 Hukum kekakalan nomor massa : jumlah nomor massa sebelum
dan jumlah nomor massa sesudah reaksi sama.
Jenis-jenis reaksi inti ada dua, yaitu sebagai berikut :
a. Reaksi fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat
menjadi inti atom baru yang lebih ringan dan disertai dengan
pelepasan energy. Reaksi fisi dapat dilakukan dengan
menembaki inti berat dengan partikel-partikel elementer, seperti
neutron, partikel alfa, deutron dan sinar gamma. Pada reaksi fisi
menghasilkan energy dan neutron. Neutron-neutron yang
dihasilkan akan menumbuk inti induk lain sehingga terjadi
reaksi fisi berikutnya. Reaksi ini berlangsung terus-menerus
sehingga disebut reaksi berantai yang menghasilkan energy
besar. Reaksi inti berantai digunakan sebagai dasar pembuatan
reactor nuklir dan bom atom.
b. Raksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti
ringan menjadi inti yang lebih berat yang disertai dengan
pemancaran energy. Reaksi fusi merupakan reaksi yang terjadi
pada bintang ( matahari ) dan bom hydrogen. Reaksi fusi hanya
dapat terjadi dalam keadaan suhu sangat tinggi, yaitu 10^8⁰C.
Dalam tabel periodik, terdapat beberapa unsur yang memiliki
nomor massa maupun nomor atom yang sama. Hal ini dapat digolongkan
sebagai:
a. isotop adalah nuklida yang jumlah protonnya sama, tetapi
jumlah netronnya berbeda.
b. Isobar adalah nuklida dengan nomor massa sama, tetapi
nomor atom berbeda.
c. Isoton adalah nuklida-nuklida yang jumlah netron dalam
intinya sama
C. GAYA INTI

Gaya inti merupakan gaya tarik menarik antar nukleon dan


merupakan gaya terkuat di bandingkan gaya gravitasi dan gaya eletrostatis.
Hal ini yang menyebabkan nuekleon-nuekleon tetap terikat dalam inti
atom walaupun terjadi gaya tolak menolak antara proton dan proton.
Menurut teori proton-proton, inti terdiri atas proton-proton dan neutron-
neutron. Karena proton bermuatan listrik positif, maka gaya tolak
elektrostatik antara proton-proton cenderung memisahkan nukleon-
nukleon itu. Oleh karena itu, agar stabilitas inti terjadi harus ada gaya tarik
yang kuat antar nukleon yang disebut gaya inti atau gaya antar nukleon.

Gaya inti yang dihasilkan oleh inti jauh lebih besar dari pada gaya
coloumb, sehingga resultan gayanya adalah tarik menarik. Gaya-gaya ini
diklasifikasikan sebagai interaksi kuat oleh fisikawan Jepang Hideki
Yukawa. Beliau mengemukakan karakteristik gaya-gaya inti dan
mempostulatkan adanya partikel yang sekarang disebut pion. Pion bisa
bermuatan (π+ dan π- ) atau netral ( π0 ). Massa diam pion bermuatan kira-
kira 273 me (273 kali massa diam elektron) dan massa diam pion netral
adalah 264 me . Pion termasuk dalam kelompok partikel elementer yang
disebut meson; istilah pion berasal dari π meson. Pion mempunyai peranan
penting dalam menjelaskan gaya inti (atau gaya nuklir).

Menurut teori Yukawa, tiap nukleon terus-menerus memancarkan


dan menyerap pion. Jika jarak antara nukleon-nukleon sangat dekat maka
gaya inti akan saling tolak-menolak dan pada jarak yang agak jauh gaya
inti saling tarik-menarik. Misalkan suatu inti hanya terdiri atas sebuah
proton dan sebuah neutron. Neutron itu memancarkan pion dan juga
mempunyai gaya tarik yang kuat terhadap pion. Proton yang berdekatan
juga melakukan gaya yang cukup kuat, mungkin cukup kuat untuk
menyerap pion itu. Sementara itu proton ini juga memancarkan pion yang
dapat diserap oleh neutron. Jadi, proton dan neutron tersebut masing-
masing melakukan gaya kuat ketika terjadi pertukaran partikel (pion),
sehingga keduanya tampak melakukan gaya satu sama lain.
Pada saat inti atom saling tolak-menolak dan tarik-
menarik,maka diperlukan sebuah energi yang disebut dengan
energi ikat inti atom. Energi ikat inti atom adalah jumlah energi
yang harus diberikan untuk memecahkan inti menjadi proton dan
neutron. Dengan kata lain,energi inti menggambarkan energi yang
diperlukan untuk melepas ikatan proton dan neutron menjadi
terpisah. Energi ikat inti dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :

E = ∆m c2 Atau E = ∆m 931,5 meV.

Jika energi ikat tersebut dibagi dengan nomor massa


atom,maka energi ini menjadi energi ikat rata-rata setiap nukleon
dan dinyatakan sebagai berikut :
E0 = E/A
.

Yukawa mengemukakan beberapa karakteristik gaya-gaya inti


sebagai berikut:

1. Gaya-gaya inti hanya efektif pada jangkauan pendek.


2. Gaya-gaya inti lemah pada jarak jauh yang berorde ukuran
atom.
3. Gaya-gaya inti tidak tergantung muatan inti.
4. Gaya-gaya inti merupakan gaya yang paling kuat di alam.
5. Gaya-gaya inti termasuk gaya tolak yang mempertahankan
nukleon nukleon pada jarak rata-rata tertentu.
6. Gaya-gaya mempunyai komponen tak-sentral

Untuk mengamati gaya inti maka di adakan pemisahan-pemisahan:

a. Gaya inti dapat di nyatakan dengan suatu interaksi antara dua


benda.
b. Interaksi tersebut dapat di nyatakan dengan suatu potensial.
c. Pengaruh relativitas dapat di abaikan.
PERTANYAAN

1. Bagaimana cara ilmuan menemukan inti atom?


Pembahasan:
Inti atom ditemukan ketika Rutherford menguji pendapat J.J Thomson
yang mengatakan bahwa suatu atom berbentuk seperti bola yang
bermuatan positif dan tersebar elektron di sisi atom seperti roti kismis.
Untuk menguji model atom yang dikemukakan Thomson, E. Rutherford
melakukan percobaan dengan menembakkan partikel alfa pada suatu
lempeng emas yang sangat tipis, sekitar 0,01 mm. Apabila model atom
Thomson benar maka gerakan partikel alfa tidak akan dibelokkan atau
memantul ketika menumbuk lempeng emas, karena energi partikel alfa
dan massanya jauh lebih besar dibanding elektron dan muatan positif yang
menyebar. Dari percobaan itu didapatkan bahwa partikel alfa yang
ditembakkan ke lempeng emas tidak seluruhnya mampu menembus
lempeng emas secara lurus. Beberapa partikel alfa dibelokkan dan
sebagian lagi dipantulkan kembali. Hal ini menunjukkan bahwa muatan
positif tidak menyebar, tetapi mengumpul. Rutherford berkesimpulan,
sebagian partikel alfa yang dipantulkan kembali adalah karena
bertumbukan dengan bagian yang sangat keras dari atom, yang kemudian
dinamakan inti atom.
2. Jika diketahui sebuah nuklida 35
80𝐵𝑟 maka, jelaskan partikel penyusunnya..

Pembahasan:

Partikel penyusun dari nuklida 35


80𝐵𝑟 sebagai berikut:

Unsur Br memiliki Nomor atom (Z) sebanyak 35. Hal ini berarti,
unsur Br memiliki jumlah proton sebanyak 35 proton. Karena, jumlah
proton dan elektron sma, maka unsur Br tersusun oleh 35 elektron.
Sedangkan, unsur Br memiliki nomor massa (A) sebesar 80, hal ini
mengartikan unsur Br memiliki 45 neutron yangdidapat dari:
A=Z+N
80 = 35 + N, Maka N = 80 – 35 = 45 neutron.
35
Sehingga, partikel yang penyusun 80𝐵𝑟 adalah 35 proton, 35 elektron dan

45 neutron.

3. Jika unsur Ni memiliki nomor atom 27 dan nomor massa 59, ion Ni2+
memiliki jumlah proton, elektron dan neutron berturut – turut adalah...
Pembahasan:
Z Ni = 27 (Jumlah proton Ni sebanyak 27 proton)
A Ni = 59  Maka, A = Z + N
59= 27 + N, Sehingga N = 59 – 27 = 32
Maka, banyak neutron unsur Ni sebanyak 32 neutron.
Jika, Ni2+ , maka, Z Ni2+ = Jumlah proton – muatan
= 27 – 2 = 25
Dengan demikian,
A Ni2+ = Z + N
59 = 25 + N, maka N = 59 – 25 = 34 neutron
Jumlah Proton = Jumlah Elektron
Sehingga, ion Ni2+ memiliki jumlah proton, elektron, dan neutron berturut-
turut sebanyak 25, 25, 34.
4. Pada unsur kimia ada beberapa sifat yang menunjukkan kesamaan jumlah
nomor massa maupun nomor atom. Nomor mana pada unsur yang
menentukan sifat suatu unsur tersebut? Mengapa?
Pembahasan:
Nomor yang menentukan kesamaan sifat dari suatu unsur adalah nomor
atom. Hal ini karena, pada nomor atom, maka dapat menentukan elektron
valensi unsur tersebut. Unsur yang memiliki kesamaan elektron valensi
akan menjadi satu golongan. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki
sifat yang sama.
5. Massa inti atom 38Sr88 adalah 87,62 sma. Jika massa proton = 1,0078 sma
88
dan neutron = 1,0087 sma, defek massa pembentukan 38Sr adalah.....
Pembahasan:

Diketahui: Z = 38

A = 88

N = A – Z = 88 – 38 = 50

mi = 87,62 sma

mP = 1,0078 sma

mN = 1,0087

Ditanya: Δm = ...

Jawab:

Δm = [(Z . mP + N . mN) – mi]

Δm = [(38. 1,0078 + 50 . 1,0087) – 87,62]

Δm = (38,2964 + 50,435) – 87,62

Δm = 88,7314 – 87,62

= 1,1114 sma

6. Nuklida A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan nuklida B


mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. kedua nuklida tersebut
disebut dengan
Pembahasan:

Pada nuklida A jumlah netron = 12

Pada nuklida B jumlah neutron = 23-11 = 12

Dengan demikian nuklida A dan B merupakan isoton.


7. Apabila massa inti 6C12 = 12, massa proton = 1,00783 sma, dan massa
neutron = 1,008665 sma (1 sma = 931 meV), maka energi ikat inti tersebut
adalah.....
Pembahasan:

Diketahui : mp = 1,00783 sma

mn = 1,008665 sma

m 6C12 = 12 sma

Ditanya :E

Dijawab :

Δm = [(Z . mP + N . mN) – mi]

= [(6 . 1,00783 + 6 . 1,008665) – 12]

= (6,04698 + 6,05199) – 12

= 12,09897 – 12

= 0,09897 sma

E = Δm . 931 meV

= 0,09897 . 931 meV

= 92,141 meV

8. Perhatikan reaksi fusi berikut:

1H1 + 1H1 → 1H2 + 1e0 + E

Jika massa atom 1H1 = 1,009 sma, 1H2 = 2,014 sma, 1e0 = 0,006 sma
dan 1 sma setara dengan energi 931 meV,maka energi yang dihasilkan dari
reaksi ini adalah....

Pembahasan :

Diketahui : m1H1 = 1,009 sma


m1H2 = 2,014 sma

m1e0 = 0,006 sma

Ditanya : E

Jawab :

E =[( m1H1 + m1H1)-( m1H2 + m1e0 )] 931 meV

= [(1,009+1,009) – (2,014+0,006)] 931 meV

= (2.018-2.02)931 meV

= -0,002 X 931 meV

= -1.862 meV

9. Gaya tarik-menarik antara proton dengan neutron disebut dengan gaya....

Pembahasan :

Disebut gaya gravitasi karena gaya gravitasi merupakan gaya tarik


menarik antara partikel bermassa (neutron dan proton).

10. Mengapa kecepatan berputar elektron yang dekat dengan inti harus cepat?

Pembahasan:

Karena agar elektron tersebut tidak jatuh tersedot ke dalam inti


atom. Jika kecepatan berputar elektron tersebut tidak cepat maka elektron
tersebut bisa jatuh ke dalam inti atom sehingga terjadi tubrukan dan
hancur. Jika elektron tersebut tidak bergerak sama sekali, maka dia akan
ditelan oleh inti tersebut karena tidak bisa mengimbangi gaya gravitasi
yang dimiliki oleh inti atom.

Anda mungkin juga menyukai