Anda di halaman 1dari 17

6/5/2010

Disampaikan
p oleh:
Retna Siwi Padmawati
KMPK--2009
KMPK

Tujuan
‹ Memberi pengantar tentang disain
metode penelitian
‹ Memahami perbedaan penelitian
desk
deskripti
riptiff dan analytic
‹ Mengidentifikasi hirarki disain
penelitian, serta kekuatan dan
kelemahan
‹ Menerapkan disain penelitian yang
berbeda untuk pertanyaan penelitian
yang sama
2

1
6/5/2010

Tipe penelitian

‹ Penelitian deskriptif
‹ Penelitian analitik observa
observas
sional
– Penelitian Cross Sectional
– Penelitian Case Control
– Penelitian Cohort

‹ Penelitian Experimental
– Randomized controlled trials
3

Hirarki tipe penelitian

Descriptive Analytic
•Case report
•Case series
•Survey Observational Experimental
•Cross sectional •Randomized
Randomized
•Case-control controlled trials
•Cohort studies

2
6/5/2010

Penelitian Descriptive
‹ Mendapatkan data dasar
– Survey
‹ “berapa orang mendapatkan kecelakaan
kerja di pabrik kulit di Jogjakarta pada
tahun 2004?”
‹ Menggambarkan fenomena terkini
/baru
– Laporan kasus atau “case
“case series”
series”
‹ Kecelakaan kerja dan hubungannya
dengan asuransi
5

Penelitian Descriptive
‹ Tidak bisa mendapatkan hubungan kausal
‹ Masih mempunyai peran penting dalam
menggambarkan tren dan merumuskan
hipotesis tentang asosiasi yang baru

3
6/5/2010

Penelitian Analytic

‹ Berusaha membuat hubungan kausal antara


prediktor/faktor resiko dengan keluaran/
outcome..
outcome

‹ Penelitian analitik mempunyai ciri khas


dalam pertanyaan penelitian
– Lebih besar, lebih sedikit, menyebabkan,
menjadikan, dibandingkan dengan, lebih mungkin
dibanding, dihubungkan dengan, berhubungan
dengan, sama dengan, berkorelasi dengan...

Penelitian Cross
Cross--sectional
Populasi penelitian

Pengawasan baik Pengawasan kurang


baik

Kecelakaan kerja Kecelakaan kerja Kecelakaan kerja Kecelakaan kerja


tinggi
gg Rendah tinggi Rendah

waktu

4
6/5/2010

Penelitian Cross
Cross--sectional
‹ Descriptive
– Berapa banyak pekerja mengalami kecelakaan kerja
– Umur, pendidikan, dan jenis kelamin pekerja yang pernah
mengalami kecelakaan kerja
‹ Analytic:
– Aoakah ada hubungan antara pengawasan dan kecelakaan
kerja pada pekerja tambang batubara....?

Penelitian Cross
Cross--sectional
‹ Plus ‹ Minus
– Mencari prevalensi – Tidak dapat melihat
(bukan insidensi) kualitas
– Cepat/tidak mahal – Tidak dapat
– Tidak ada yang meneliti kasus
hilang di tengah jarang
jalan
– Hubungan
b d
dapat
diteliti

10

5
6/5/2010

Disain Penelitian Cohort


‹ Suatu cohort di definisikan sebagai
kelompok individu yang di follow up
secara bersama menurut waktu
‹ Peneliti memilih kelompok subyek yang
belum menunjukkan outcome,
outcome, yang
diharapkan, dan kepada mereka
dilakukan follow up untuk kemudian
menentukan adanya kelainan atau
kebaikan yang timbul.

11

Disain Penelitian Cohort

ƒ Untuk menetapkan beban paparan,


paparan,
variabel paparan diukur dengan metoda
wawancara atau observasi pada suatu
periode waktu tertentu
‹ Disain cohort mungkin secara murni
merupakan penelitian deskriptif dengan
maksud melakukan penelitian tentang
perjalanan alamiah penyakit
‹ Yang paling sering adalah penelitian yang
bermaksud melakukan analisis,
menetapkan risiko akibat paparan
terhadap insiden outcome spesifik pada
mereka yang mendapat maupun yang 12
tidak mendapat paparan

6
6/5/2010

Disain Penelitian Cohort

‹ Keuntungan
– Mampu menunjukkan urutan kejadian
hubungan antara paparan sebagai faktor
resiko terhadap timbulnya outcome tertentu
‹ Urutan kejadian terserbut penting untuk
menggambarkan kesimpulan tentang
faktor resiko / kausal
‹ Kohort berguna jika paparan jarang dan
kohort dapat disusun serta diklasifikasi
menurut kelompok paparan
‹ Berguna juga untuk meneliti kejadian
ganda 13

Disain Penelitian Cohort

‹ Kerugian
– Tidak mudah dilakukan jika kejadian
(outcome) tersebut jarang dijumpai di
populasi
‹ Jikakejadian (outcome) jarang
dijumpai dibutuhkan populasi dalam
dijumpai,
jumlah besar yang harus difollow up
untuk mendapatkan kejadian yang
cukup banyak guna dianalisis
14

7
6/5/2010

Disain Penelitian Cohort

‹ Framingham Heart Study


– Dimulai pada 1948 dan masih tetap
berlangsung
g gp
pada 1993
– Follow up terhadap 5200 orang dewasa
– Dievaluasi setiap 2 tahun
– Mengikuti beberapa faktor resiko yang
berkaitan dengan kejadian PJK
– Disain ini memberikan kemungkinan
g
mengukur bentuk hubungan dengan
faktor prediktif / prognosis

15

Disain Penelitian Cohort

‹ Penelitian ini kemudian diperluas


dengan mengikuti anak dari subyek
awal
‹ Data digunakan untuk meneliti
berbagai faktor resiko,
resiko termasuk
yang berkaitan dengan kelainan
fisik, stroke, dan kejadian yang
bergantian 16

8
6/5/2010

Disain Penelitian Cohort


‹ Kohort dapat dilakukan secara prospektif
maupun retrospektif sesuai dengan urutan
waktu timbulnya kejadian dan awal penelitian

17

‹ Keuntungan prospektif
– Mampu mengendali dan memonitor
pengumpulan, pengukuran dan
penyimpanan data
– Mampu mengukur variabel secara
lengkap
‹ Disain ini bermanfaat untuk
mengukur
e gu u kejadian
ejad a yang
ya g sering
se g
terjadi dan subyek mudah
diidentifikasi
‹ Mahal dan makan waktu dan lepas
tindak lanjut
18

9
6/5/2010

‹ Kohort retrospektif biasanya sudah


terjadi
‹ Menetapkan
p bagaimana
g variabel timbul,
menurut waktu, dalam kaitannya dengan
outcome
‹ Murah, cepat dan efisien bagi kelainan
yang masa laten lama
‹ Data
D t sering
i tidak
tid k lengkap
l k atau
t tidak
tid k
adekuat baik pada rekam medik, ingatan
subyek, ingatan dan penilaian anggota
keluarga atau sing ngopeni
19

Pemilihan Subyek
‹ Harus sesuai dengan pertanyaan
penelitian
‹ Dalam penelitian deskriptif
deskriptif, sampel harus
mewakili populasi yang diteliti sesuai
dengan tujuan generalisasi hasil
‹ Sampel probailitas dianjurkan namun
makan duit dan keterbatasan akses
‹ Walaupun dengan random, terkadang
subyek terpilih tidak mau berpartispasi
‹ Jumlah subyek harus cukup banyak
untuk outcome yang diharapkan pada
kelompok terpapar
20

10
6/5/2010

Disain Case-
Case-Control

‹ Suatu metoda penelitian epidemiologi


yang kelompok individu dipilih
berdasarkan pada ada dan tidak adanya
kelainan (penyakit) yang diteliti
‹ Mereka yang mempunyai kelainan adalah
kelompok Kasus
‹ Mereka yang tidak mempunyai kelainan
adalah kelompok Kontrol
21

Disain Case-
Case-Control

‹ Si peneliti kemudian melihat masa


lampau, melalui wawancara, kuesioner
dengan pos,
pos atau kartu review yang telah
dikumpulkan terlebih dahulu.
‹ Kegiatan tersebut untuk menentukan
perbedaan kelompok menurut riwayat
paparan atau karakteristik individu untuk
menetapkan status faktor risiko
‹ Keadaan tersebut kemudian dihubungkan
dengan keadaan subyek sekarang,
OUTCOME
22

11
6/5/2010

Disain Case-
Case-Control

‹ Pendekatan
tersebut untuk
menentukan
mengapa KASUS
mempunyai dan
KONTROL tidak
mempunyai
paparan/outcome
‹ Contoh

23

Disain Case-
Case-Control

‹ Disain ini tidak hanya meneliti tentang


paparan dan faktor risiko.
risiko Tetapi juga
penelitian yang berkaitan dengan
intervensi medis
‹ Contoh
– Penelitian tentangg stroke dalam
hubungannya dengan kemampuan mobilisasi
3 bulan pasca serangan. Kasus
menggunakan dan Kontrol tidak
menggunakan kursi roda. Intervensi berupa
terapi fisik sebagai paparan selama 3 bulan.
24

12
6/5/2010

Disain Case-
Case-Control

‹ Keuntungan
– Mendapatkan sampel relatif mudah
– Digunakan pada penyakit yang jarang
– Untuk penyakit dengan masa laten lama
‹ Kerugian
– Tidak mampu mengatasi temporality dan bias
– Proporsi kases dan kontrol tidak sesuai dengan
keadaan di p
populasi
p
– Bias dan Pracondong
‹ Hanya sebagai angka estimasi dan harus
dihubungkan dengan disain lain
25

Pemilihan Kasus dan Kontrol


‹ Validitas penelitian tergantung pada
beberapa hal
– Definisi Kasus dan pemilihan Kontrol
‹ Definisi Kasus tergantung pada
diagnostik dan kriteria klinik
– Harus jelas, komprehensif, dan lengkap
– Dapat membedakan Kasus dan Kontrol
– Homogeneitas sampel penelitian dapat
tercapai
26

13
6/5/2010

Pemilihan Kasus dan Kontrol

‹ Pemilihan
P ilih K
Kasus sesuaii dengan
d definisi
d fi i i
‹ Kasus dipilih dari mereka yang mendapatkan
pengobatan oleh karena penyakit nya
‹ Penelitian berbasis institusi
‹ Lebih sering dipakai, Kasus lebih mudah
diperoleh dan dihubungi

27

Pemilihan Kasus dan Kontrol

‹ Dicari dari populasi umum dengan


penyakit yang diteliti
‹ Penelitian berbasis
be basis populasi
pop lasi
‹ Generalisasi lebih dapat dicapai

‹ Mahal dan masalah logistik

‹ Kasus tidak harus mewakili seluruh


karakteristik populasi
– Kelompok umur tertentu, jenis kelamin,
berada di daerah tertentu

28

14
6/5/2010

Pemilihan Kasus dan Kontrol

‹ Mengikutkan insidensi atau prevalensi


– Lama sakit, hubungan temporal tidak jelas
– Lebih cenderung pada insidensi atau dalam
periode tertentu

29

Pemilihan Kasus dan Kontrol

‹ Pemilihan Kontrol
– Lebih menantang
– Maksud utama membedakan frekuensi
paparan atau faktor risiko pada Kasus
dan Kontrol
– Kontrol harus diambil dari populasi di
mana
a a Kasus
asus direkruit
d e ut
– Batasan dan kriteria yang dipakai pada
pemilihan Kasus juga diterapkan

30

15
6/5/2010

Pemilihan Kasus dan Kontrol

‹ Kontrol di match dengan Kasus


dalam beberapa kriteria: umur,
pekerjaan, jenis kelamin atau
variabel yang dapat
mempengaruhi status penyakit

31

Sumber Kontrol

‹ Kontrol dapat diperoleh dari beberapa


sumber

– Institusi atau rumah sakit di mana Kasus


diperoleh

‹ Kemudahan didapat dan kesamaan motivasi

– Mereka orang sakit dan mempunyai


beberapa hal yang tidak sama dengan orang
sehat yang juga terpapar atau punya faktor
risiko 32

16
6/5/2010

Sumber Kontrol

‹ Pasien rawat inap lebih banyak yang


merokok,
k k menggunakan k kontrasepsi
k t i
oral, dan peminum alkohol
Bias
‹ Penyakit apa yang diderita oleh
Kontrol faktor risiko / paparan
‹ Kadang juga keluarga atau teman:
kelompok dan pola hidup sama

33

17

Anda mungkin juga menyukai