Anda di halaman 1dari 2

Meminimalisir Sengketa Pajak, Ini Yang Dilakukan Pemerintah

Bisnis.com, 27 Februari 2019 14:40 WIB

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya meminimalkan sengketa pajak dengan perusahaan yang memiliki transaksi
terafilisasi terus dilakukan.

Teranyar, seperti yang diumumkan baru-baru ini, Ditjen Pajak telah menandatangani kesepakatan harga
transfer unilateral dengan salah satu perusahaan Jepang.

Pelaksanaan kesepakatan harga transfer atau lazim dikenal dengan istilah Advance Pricing
Agreement(APA) merupakan pelaksanaan Pasal 18 ayat (3a) Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984
dan perubahannya serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 7/PMK.03/2015 tentang Tata Cara
Pembentukan dan Pelaksanaan Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing Agreement).

"Tujuannya untuk mencegah timbulnya sengketa pajak transfer pricing dikemudian hari," kata John
kepada Bisnis, Rabu (27/2/2019).

Otoritas pajak memiliki ekspektasi yang cukup besar, skema APA unilateral bisa memberi kepastian
hukum dan perbaikan iklim investasi bagi wajib pajak. Di samping itu, pelaksanaan APA juga dapat
mengurangi jumlah sengketa perpajakan internasional yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Adapun, untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia perpajakan muakhir, Ditjen Pajak akan
melakukan penyempurnaan dua ketentuan bagi perpajakan. Dua kebijakan terkait dengan praktik
perpajakan dan sengketa pajak internasional.

Pertama, penyederhanaan mekanisme penyelesaian sengketa pajak internasisonal melalui mutual


agreement procedure (MAP). Dalam mekanisme baru ini wajib pajak cukup menyampaikan permohonan
MAP ke Ditjen Pajak. Otoritas pajak akan melakukan perundingan dengan negara-negara lainnya.

Syaratnya WP harus transparan, dengan demikian proses dijamin akan sesuai dengan standar
internasional yakni 2 tahun.

Kedua, penyederhanaan advance pricing agreement (APA). Sama halnya dengan skema di atas, WP
hanya menyampaikan APA ke Ditjen Pajak, untuk kemudian dirundingkan dengan proses paling lama
dua tahun.

Dua skema penyelesaiaan sengketa yang rencananya akan ditempuh oleh otoritas pajak ini merupakan
sebuah solusi dari kebijakan yang berlangsung sekarang ini. Pasalnya dengan simplifikasi prosedur
tersebut, WP terhindar dari proses pemajakan berganda, dan juga mencegah terjadinya
sengketa transfer pricing.
Untuk skema APA sendiri, mencakup kesepakatan harga transfer adalah perjanjian tertulis antara
Direktur Jenderal Pajak dan Wajib Pajak atau Direktur Jenderal Pajak dengan otoritas pajak pemerintah
negara mitra atau yurisdiksi mitra P3B yang melibatkan wajib pajak untuk menyepakati kriteria-kriteria
atau menentukan harga wajar atau laba wajar dimuka.

Dengan skema APA, sengketa pajak bisa semakin diperkecil. Apalagi jumlah pajak yang harus dibayarkan
oleh seorang wajib pajak sudah diketahui karena kesepakatan harga transfer sudah dibicarakan dari
awal. Kesepakatan ini selain memberikan kepastian bagi WP, juga bisa menghindarkan wajib pajak dari
proses pemajakan berganda atau double taxation.

Skema APA diprioritaskan kepada negara-negara yang memiliki reputasi sebagai investor paling besar di
Indonesia. Jepang misalnya, negara sakura itu tercatat sebagai salah satu investor paling besar di
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai