Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP KERJA SISTEM MINIMUM MIKROPROSESOR

Prinsip Kerja Sistem Minimum Mikroprosesor


Sistem minimum adalah penerapan mikroprosesor pada suatu rangkaian
digital, dengan komponen minimal sehingga sistem mikroprosesor dapat bekerja.
Mikroprosesor merupakan suatu rangkaian digital terpadu berbentuk fisik sebuah
chip (IC) yang memiliki dimensi ukuran sangat kecil dan merupakan jantung sistem
kendali otomasi yang bekerja melalui program. Mikroprosesor dapat berfungsi
dengan memerlukan sebuah sistem yang disebut sistem mikrprosesor.
Sistem mikroprosesor adalah gabungan dari beberapa komponen dalam hal
ini Memory Unit, Input dan Output Unit, dan CPU yang bekerja sebagai pengolah
data elektronik digital. Pada sistem mikroprosesor prinsip kerjanya adalah
mengolah suatu data masukan, yang kemudian hasil olahan tersebut akan
menghasilkan keluaran yang dikehendaki. Proses pengolahan datanya dapat
difungsikan sesuai dengan instruksi yang diprogramkan. Masing – masing
mikroprosesor memiliki bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Namun secara
prinsip, dasar dari tiap mikroprosesor adalah sama.

Konfigurasi Dasar Mikroprosesor


Dalam mikroprosesor terdapat suatu unit untuk mengerjakan fungsi – fungsi
logika dan aritmetika, register – register untuk menyimpan data sementara dan unit
pengendalian. Komponen utama sebuah sistem mikroprosesor tersusun dari lima
unit pokok yaitu unit mikroprosesor atau Microprocessor Unit ( MPU) atau dapat
disebut CPU, unit memori baca atau Read Only Memory (ROM), unit memori baca
tulis atau Read Write Memory (RWM), unit masukan keluaran terprogram atau
Programmable Input Output (PIO) dan unit Clock. Sistem MPU. Perhatikan
Gambar 2.1 yang menunjukkan konfigurasi dasar sistem minimum mikroprosesor,
tiap mikroprosesor memiliki satu bus data, satu bus alamat dan satu bus kendali
yang digunakan sebagai saluran berkomunikasi dengan unit memori maupun unit
I/O.

Gambar 2.1 Konfigurasi Dasar Sistem Minimum Mikroprosesor

Tiap bus/saluran memiliki peran penting dalam sistem mikroprosesor,


berikut merupakan fungsi setiap bus/saluran komunikasi pada sistem
mikroprosesor:

1. Bus Data
Berfungsi sebagai mengirim/menerima data dari mikroprosesor ke unit lain atau
dari unit lain ke mikroprosesor. Memiliki dua arah saluran yaitu keluar dan kedalam
MPU

2. Bus Alamat
Berfungsi sebagai menetapkan kemana data itu akan dikirim atau dari mana data
itu akan diambil. Memiliki satu arah saluran yaitu dari MPU keluar ke unit lain.

3. Bus Kendali
Berfungsi untuk mensinkronkan kerja antara mikroprosesor dengan unit luar
sistem, seperti memori, I/O, clock, read/write dan interrupt.
4. Jalur R/W
Jalur RD (read) dan WR (write) berfungsi untuk memberitahu memori apakah ia
harus membaca atau menulis data di lokasi yang dialamati.

5. Jalur Clock
Berfungsi memberikan deretan pulsa clock pada mikroprosesor.

6. Jalur Reset
Berfungsi mereset penghitung program ke nol (atau ke sesuatu nilai) dan memulai
lagi pekerjaan/program dari awal.

Sistem Kerja CPU


CPU (Central Processing Unit) merupakan unit yang mengendalikan seluruh
kerja sistem mikroprosesor. CPU dapat disebut juga Microprossesor Unit atau
MPU dalam sustem mikroprosesor. MPU adalah sebuah CPU yang tersusun dari
tiga bagian pokok yaitu:

1. Control Unit
Berfungsi untuk mengambil dan mendekodekan instruksi dari memori
program dan membangkitkan sinyal kendali yang diperlukan oleh bagian lain dari
mikroprosesor untuk melaksanakan instruksi tersebut

2. ALU (Algorithm and Logic Unit)


Berfungsi untuk mengerjakan perintah – perintah logika dan operasi
aritmetika. Fungsi logika antara lain fungsi AND, OR, XOR, CPL, dan NEG.
Sedangkan fungsi Aritmetika antara lain: ADD, SUB, ADC, SBC, INC, dan DEC.
Instruksi dalam operasi ini melibatkan satu atau dua operand. Operasi ALU
menghasilkan juga sinyal status yang dikirim ke register, yaitu sinyal untuk
mengubah status bit – bit flag sesuai hasil operasi suatu instruksi.
3. Register
Berfungsi untuk menyimpan data, alamat, kode instruksi dan bit status
berbagai operasi mikroprosesor. Prinsip dari register – register pada berbagai
mikroprosesor adalah sama, namun memiliki perbedaan dalam struktur registernya.

Sistem Kerja Memori


Setiap sistem mikroprosesor memiliki memori, guna menyimpan program
dan datanya. Sistem operasi kerja memori, prinsipnya terdiri dari dua yaitu operasi
baca dan operasi tulis. Bila mikroprosesor melakukan perintah baca ke memori
maka mikroprosesor mengirimkan alamat data yang akan diakses, kemudian
mengirimkan sinyal kendali read (baca) yang memerintahkan pada memori untuk
mengeluarkan data pada alamat yang ditunjukkan pada bus data. Operasi tulis yaitu
bila prosesor akan menyimpan data, informasi, instruksi atau kode operasi ke
memori.
Dalam operasi tulis data, mikroprosesor terlebih dahulu mengirimkan alamat
melalui bus alamat ke memori, yang menunjukkan lokasi alamat data pada memori
yang akan ditulis. Selanjutnya sinyal write (tulis) dikirimkan yang memberikan
perintah kepada memori untuk menyediakan tempat pada memori untuk data yang
ada pada bus data dengan alamat sesuai yang ditunjukkan pada bus alamat.
Memori pada mikroprosesor memiliki beberapa jenis yaitu:

1. ROM (Read Only Memory)


Berfungsi untuk menyimpan instruksi (perintah program) dasar yang
disediakan di dalam sebuah mikroprosesor. ROM memiliki beberapa jenis yaitu:
a. PROM (Programmable ROM) yaitu memory yang sekali tulis saja tidak dapat
dihapus
b. EPROM (Erasable PROM) yaitu memory yang dapat dihapus dengan sinar
UV, dapat ditulis ulang dan data permanen.
c. EEPROM (Electric EPROM), yaitu memory yang dapat dihapus dengan
elektrik dan dapat ditulis ulang.
2. RAM (Random Access Memory)
Berfungsi untuk menyimpan pemrosesan sementara. Memori ini mudah terhapus
dan dapat menyimpan informasi selama catu daya sistem mikroprosesor belum
dimatikan. Informasi akan hilang apabila catu daya memori dimatikan

Anda mungkin juga menyukai