Anda di halaman 1dari 11

Panduan Tugas Individu-1

Cara mengerjakan:
1. Mahasiswa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui SCELE
2. Tiap mahasiswa mengisi daftar tilik KDB sesuai dengan kasus pemicu dari
masing-masing KDB serta menjelaskan alasannya.
3. Beri tanda centang pada salah satu kolom di setiap daftar tilik yang menurut
Anda sesuai dengan kasus pemicu dan tuliskan kalimat mana atau situasi
kondisi apa yang ditemukan dalam kasus pemicu.
4. Tugas setiap mahasiswa diunggah di Scele paling lambat hari Senin, 24
September 2018, pk. 18.00 WIB (Sesuai jam Scele).
5. Diskusi mengenai KDB dilakukan pada saat GD 1 hari Selasa tanggal 25
September 2018.
Kasus Pemicu Beneficence
Bahan diskusi: BENEFICENCE

Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya. Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan
sebaik-baiknya. Seperti di hari Sabtu yang hujan deras hari itu, Ns. Sitta tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan
jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil. Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi,
suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu. Ia kemudian menuliskan semua datanya pada lembar
perawatan. Ketika dokter bangsal datang, Ns. Sitta memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien
serta terapi lanjutan bagi pasien-pasien yang dirawatnya.
Check List Beneficence

Kriteria Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung


Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa Ns. Sitta tetap datang ke rumah sakit meskipun hujan
pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang √ deras dan datang 15 menit sebelum pergantian shift.
lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat Ns. Sitta adalah sosok perawat yang selalu
manusia memperhatikan keadaan pasiennya, seperti dalam
√ penulisan laporan dengan detail dan ikut
mendiskusikan keadaannya kepada dokter demi
kemajuan kondisi pasien.
3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan
sejauh menguntungkan dokter memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien

dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan
keluhan mereka saat itu.
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih Ns. Sitta selalu berusaha untuk datang lebih awal agar

banyak dibandingkan dengan keburukannya dapat melayani pasien dengan baik.
5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang Ns. Sitta membaca status rawat bangsal dengan lebih
√ detil dan jelas serta menyapa setiap pasien dengan
ramah.
6. Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia Ns. Sitta selalu membaca lembar data keperawatannya
bahkan juga mendiskusikan kemajuan perawatan

pasien serta terapi lanjutan bagi pasien yang
dirawatnya.
7. Pembatasan goal-based √ Hal ini tidak dibahas dalam bahan diskusi
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi Ns. Sitta selalu datang lebih awal di tiap shift agar

pasien dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya
9. Minimalisasi akibat buruk Ns. Sitta selalu membaca catatan keperawatan secara

detail dan mendiskusikannya dengan dokter.
10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan
memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien
√ dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan
keluhan mereka saat itu, karena peran advokasi
perawat.
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara Ns. Sitta selalu datang lebih awal dan menanyakan

keseluruhan kondisi dan perasaan pasiennya.
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
16. Menerapkan Golden Rule Principle Ns. Sitta berusaha untuk melakukan kewajibannya
√ sebagai seorang perawat seharusnya yang selalu
bersikap ramah, sopan dan perhatian kepada pasiennya

Bahan diskusi: NONMALEFICENCE


Dokter Prima adalah seorang Spesialis Bedah di kota Manokat, sebuah Ibu Kota Kabupaten. Selain berpraktek di RS Kabupaten, ia juga
membuka praktek pribadi di rumahnya pada pagi hari sebelum ke RS dan sore setelah dinas di RS. Suatu pagi ditempat praktek pribadinya, ia
kedatangan seorang pasien dari desa. Pasien itu korban tabrak lari, ia mengeluh nyeri perut kiri atas akibat benturan dengan sepeda motor yang
menabraknya.
Keadaan pasien saat datang masih sadar. Setelah diperiksa, dokter Prima segera menganjurkan pasien untuk masuk Rumah Sakit karena harus
menjalani pengawasan lanjut yang ketat (observasi trauma tumpul abdomen), namun pasien menolak.
Karena ia adalah pasien terakhir, dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah
untuk melihat parah tidaknya penyakit pasien. Pasien setuju. Dokter Prima berpesan agar hasil pemeriksaan segera disampaikan padanya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan Hb dan pada pemeriksaan fisik ulang, dr Prima menemukan perut mulai membesar dan kencang
serta abdominal tap positif (terdapat cairan bebas/darah dalam rongga perut). Dokter Prima menyimpulkan sang pasien mengalami perdarahan
dalam rongga perut yang kemungkinan diakibatkan oleh ruptur atau robeknya limpa. Dokter Prima langsung menjelaskan keadaan sakit
penderita dan rencana untuk operasi laparatomi. Tapi walaupun sudah dijelaskan bahwa jika tidak dioperasi maka perdarahan dalam rongga perut
akan berlangsung terus dan akan mengakibatkan kematian, pasien tetap menolak operasi namun bersedia masuk untuk perawatan.
Beberapa jam kemudian kesadaran pasien makin menurun dan jatuh dalam keadaan tidak sadar. Tindakan yang harus segera diambil satu-
satunya adalah operasi untuk menghentikan perdarahan. Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi. Pasca operasi pasien membaik dan
pulang dalam keadaan sehat.
Check List Nonmaleficence
Kriteria Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung jawaban
Sesuai /Bertentangan
1. Menolong pasien emergensi dr. Prima berusaha menolong pasien yang sedang dalam
√ kondisi darurat dengan penuh tanggung jawab dan secara
benar.
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini Pasien yang merupakan korban tabrak lari ini mengalami
adalah : √ perdarahan dalam rongga perut, kemungkinan terjadi akibat
- pasien dalam keadaan amat berbahaya robeknya limpa
(darurat)/beresiko hilangnya sesuatu yang dr. Prima berusaha untuk menyelamatkan nyawa pasien
penting (gawat) √ dengan menawarkan operasi laparatomi agar kondisinya
- dokter sanggup mencegah bahaya atau membaik.
kehilangan tersebut dr. Prima berhasil menyelamatkan nyawa pasiennya dengan
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif melakukan operasi, meskipun awalnya pasien menolak namun

- manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya operasi tetap dilaksanakan karena kondisi yang sudah tidak
mengalami resiko minimal) memungkinkan lagi.
Pasien terbukti dapat sehat kembali setelah melakukan operasi

laparatomi.
6. Mengobati pasien yang luka Tindakan yang harus segera diambil satu-satunya adalah
operasi untuk menghentikan perdarahan dan membantu pasien

terakhirnya bahkan membawanya ke rumah sakit untuk
penanganan lebih lanjut.
7. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan Saat pasien mulai kehilangan kesadaran, dr. Prima segera

euthanasia) melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa pasien itu.
8. Tidak menghina/mencaci √ dr. Prima selalu memberi saran yang terbaik kepada pasien,
maki/memanfaatkan pasien meskipun pasien selalu menolak saran dari beliau.
9. Tidak memandang pasien hanya sebagai dr. Prima membantu pasiennya dengan sangat baik bahkan

objek sampai membawanya langsung ke rumah sakit.
10. Mengobati secara proporsional dr. Prima memperlakukan pasiennya dengan baik, ia

mengoperasi pasien pun karena memang keadaanya darurat.
11. Mencegah pasien dari bahaya dr. Prima membawa pasien secara langsung ke rumah sakit

dan melakukan operasi pada pasien itu.
12. Menghindari misrepresentasi dari pasien dr. Prima menjelaskan tentang penyakit dan keadaan pasien

tersebut dan memberi tahu rencana untuk operasi laparatomi.
13. Tidak membahayakan kehidupan pasien dr. Prima meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien
karena kelalaian √ untuk segera melakukan operasi agar nyawanya tidak
terancam.
14. Memberikan semangat hidup √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
15. Melindungi pasien dari serangan dr. Prima langsung bertindak mengobati pasien dan melakukan

operasi saat si pasien mulai kehilangan kesadarannya.
16. Tidak melakukan white collar crime dalam
dr. Prima langsung mengoperasi pasien saat pasien kehilangan
bidang kesehatan / kerumah-sakitan yang √
kesadaran, agar pasien tidak kehilangan nyawanya saat itu.
merugikan pihak pasien/keluarganya
Bahan diskusi: AUTONOMI
Pak Didik bekerja sebagai apoteker di Apotik ”Obat Murah”. Hari itu ia melayani seorang pasien yang datang membawa resep dari dokter ahli
penyakit dalam. Pasien meminta Pak Didik untuk menghitung terlebih dahulu biaya yang harus ia keluarkan untuk menebus keseluruhan obat.
Setelah memberikan hitungan, pak Didik menanyakan apakah pasien akan menebus keseluruhan obatnya. Ia menjelaskan pada pasien bahwa
seluruh obat yang diberikan adalah obat paten dan bukan obat generik. Pasien kemudian menanyakan berapa biaya yang perlu ia bayarkan
apabila membeli obat generik. Ia juga menanyakan perbedaan dan persamaan obat paten dengan generik. Setelah memberitahukan hasil
penghitungan dan menjelaskan persamaan dan perbedaan obat paten dan generik, Pak Didik menanyakan pada pasien, obat jenis apa yang ingin
ditebus oleh pasien.

Check List Autonomi

Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung


Kriteria Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, Pak Didik sebagai seorang apoteker menyerahkan keputusan

menghargai martabat pasien kepada pasiennya untuk membeli obat yang seperti apa.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat Menyerahkan pilihan kepada pasiennya untuk memilih obat,
keputusan (pada kondisi elektif) √ setelah menerangkan perbedaan obat generik dengan obat
paten.
3. Berterus terang Pak Didik menjelaskan pada pasien bahwa seluruh obat yang

diberikan adalah obat paten dan bukan obat generik.
4. Menghargai privasi √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
5. Menjaga rahasia pasien √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
6. Menghargai rasionalitas pasien √ Pak Didik menyerahkan keputusan kepada pasien terkait obat
yang akan dibelinya
7. Melaksanakan informed consent Pak Didik menjelaskan obat-obatan resep yang di berikan
√ oleh pasien dan memberikan perbandingannya dengan obat
generik.
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten Pak Didik menyerahkan pilihan kepada pasien untuk

mengambil keputusan sendiri membeli obat jenis apa yang pasien kehendaki.
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi
√ Pak Didik menyerahkan seluruh keputusan kepada pasien.
autonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien
dalam membuat keputusan, termasuk keluarga √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil
√ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
pasien pada kasus non emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi Memberi tahu perbandingan harga obat dan juga memberi
kebaikan pasien √ tahu persamaan dan perbedaan antara obat generik dan obat
paten secara terbuka.

Bahan diskusi: JUSTICE


Drg. Adi adalah dokter gigi umum yang berpraktek di daerah Elit di Menteng. Pasiennya banyak dan sebagian besar dari kalangan menengah
keatas, pasien-pasiennya banyak namun teratur karena dilayani sesuai urutan. Ketika sedang memeriksa pasiennya, tiba-tiba datang seorang ibu
bersama anaknya, Tinoc yang jatuh sehingga giginya patah dan gusinya berdarah. Petugas loket melaporkan kondisi tersebut pada doikter Ady.
Atas petunjuk drg Ady, petugas diminta untuk menginformasikan kondisi tersebut pada pasien yang lain sebelum ibu tersebut dilayani. Pasien
yang tengah menunggu tersebut menyetujuinya. Setelah dirawat dokter memberi obat yang menurut drg Ady bisa dibeli di apotik mana saja.

Check List Justice

Kriteria Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung


Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Memberlakukan segala sesuatu secara Tidak membedakan antara yang menengah ke atas dan biasa,

universal semuanya harus mengantri terlebih dahulu.
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi Pada saat keadaan darurat, Tinoc dilayani terlebih dahulu
yang telah ia lakukan √ oleh drg. Adi namun sebelumnya ia meminta persetujuan
pasien lain terlebih dahulu.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap Drg. Adi melayani pasien sesuai urutan, meskipun berasal

pribadi dalam posisi yang sama dari golongan menengah keatas.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability,
√ Mendahulukan Tinoc yang terluka parah.
equality, accessibility, availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien Drg. Adi meminta persetujuan pasien lain terlebih dahulu
√ yang telah menunggu lebih lama dikarenakan kondisi darurat
Tinoc.
6. Menghargai hak orang lain Meminta persetujuan pasien lainnya, sebelum menangani

Tinoc yang sedang darurat.
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling Melayani Tinoc terlebih dahulu, karena kondisinya yang

dirugikan) darurat.
8. Tidak melakukan penyalahgunaan √ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
9. Bijak dalam makro alokasi √ drg. Adi baru akan menangani keadaan darurat Tonic setelah
pasien lainnya menyetujuinya terlebih dahulu.
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama Membudayakan antri, tidak memandang rendah kasta

dengan kebutuhan pasien seseorang.
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan Meminta persetujuan mengenai Tinoc yang harus segera

kemampuannya ditangani.
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan
√ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada drg. Adi menangani pasien kondisi gawat darurat setelah

saat yang tepat dan kompeten persetujuan pasien yang telah menunggu terlebih dahulu.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata
√ drg. Adi melayani pasien sesuai urutan.
tanpa alasan sah/tepat
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama
√ Hal ini tidak dibahas dalam kasus diskusi
rentan penyakit/gangguan kesehatan
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas drg. Adi melayani pasien sesuai dengan nomor urutnya dan
dasar SARA, status sosial, dll √ tidak memandang status sosial pasiennya yang rata-rata dari
kelas menengeh ke atas.

Anda mungkin juga menyukai