Anda di halaman 1dari 9

Dampak COD Terhadap Manusia dan Lingkungan

a. Terhadap kesehatan manusia

Secara umum, konsentrasi COD yang tinggi dalam air menunjukkan

adanya bahan pencemar organik dalam jumlah yang banyak. Sejalan dengan hal

ini jumlah mikroorganisme, baik yang merupakan patogen maupun tidak


patogen

juga banyak. Adapun mikroorganisme patogen dapat menimbulkan berbagai

macam penyakit bagi manusia.

Karena itu, dapat dikatakan bahwa konsentrasi COD yang tinggi di

dalam air dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia.

b. Terhadap ingkungan

Konsentrasi COD yang tinggi menyebabkan kandungan oksigen terlarut di

dalam air menjadi rendah, bahkan habis sama sekali. Akibatnya oksigen sebagai

sumber kehidupan bagi makhluk air !hewan dan tumbuh"tumbuhan# tidak dapat

terpenuhi sehingga makhluk air tersebut manjadi mati. !$onahan,%&&'#.

dampak tingginya adar DO terhadap lingkungan adalah(


%. Ketersediaan oksigen terlarut merupakan in)ormasi penting dalam reaksi
secara biologi dan biokimia di perairan.
*. Konsentrasi oksigen yang tersedia berpengaruh secara langsung terhadap
kehidupan akuatik khususnya respirasi aerobik, pertumbuhan dan reproduksi.
'. Konsentrasi oksigen terlarut di perairan juga menentukan kapasitasperairan
untuk menerima beban bahan organik tanpa menyebabkan gangguan atau
mematikan organisme hidup.

+erdasarkan  -o.* Tahun *//%, kadar oksigen terlarut untuk perairan kelas
dua seharusnya berkisar antara '"0 mg1. 2al tersebut menunjukkan bahwa
kandungan oksigen terlarut di 3aduk enjalin berada pada kisaran normal dan
baik untuk pertumbuhan optimal organisme di dalamnya.
4 CO* ! karbondioksida bebas#
Karbondioksida merupakan produk dari respirasi yang dilakukan oleh tanaman
maupun hewan. Ketersediaan karbondioksida adalah sumber utama untuk

)otosintesis, dan pada banyak cara menunjukkan hubungan keterbalikan dengan


oksigen. $eskipun suhu merupakan )aktor utama dalam regulasi konsentrasi
oksigen dan karbondioksida, tetapi hal ini juga tergantung pada )otosintesis
tanaman, respirasi dari semua organisme, aerasi air, keberadaan gas"gas lainnya
dan oksidasi kimia yang mungkin terjadi. Ketersediaan karbondioksida terlarut di
air dapat bersumber dari air tanah, dekomposisi 5at organik, respirasi organisme
air, senyawa kimia dalam air maupun dari udara namun dalam jumlah yang
sangat sedikit. Tumbuhan akuatik, misalnya alga, lebih menyukai karbondioksida
sebagai sumber karbon dibandingkan dengan bikarbonat dan karbonat.
+ikarbonat sebenarnya dapat berperan sebagai sumber karbon. -amun di dalam
kloroplas bikarbonat harus dikon6ersi terlebih dahulu menjadi karbondioksida
dengan bantuan en5im karbonik anhidrase !Cholik et al., %&0#
Karbondioksida baik dalam bentuk CO* bebas maupun sebagai karbonat dan
bikarbonat terdapat dalam air terutama dihasilkan oleh proses pernapasan
organisme dan penguraian bahan organik dalam perairan. Kandungan karbon
dioksida bebas jarang diukur di tambak, hal ini karena kandungan pytoplankton
yang cukup tinggi dalam tambak sehingga karbon dioksida yang ada terpakai
dalam proses )otosintesa atau dilepaskan ke udara. Daya toleransi organisme
terhadap CO* bebas dalam air bermacam"macam tergantung jenisnya tapi pada
umumnya bila lebih dari %7 ppm dapat memberikan pengaruh yang merugikan.
Karbondioksida yang terdapat di perairan berasal dari berbagai sumber di)usi
dan atmos)er, air hujan, air yang melewati tanah organik, dan respirasi
tumbuhan, hewan dan bakteri aerob.

Kandungan CO* bebas pada 3aduk enjalin masih bisa ditolerir oleh organisme
perairan karena masih di bawah batas normal yakni 7/ mg1 !+rotowidjoyo et al.,
%&&7#.
4 +OD !+iochemical O8ygen Demand#
$enurut 9:endi !*//'#, segera tidak langsung +OD merupakan jumlah oksigen
yang dibutuhkan oleh mikroba oleh mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan
organik menjadi karbondioksida dan air !Da6is, %&&%#. +OD menunjukkan jumlah
oksigen yang dikonsumsi oleh proses respirasi mikroba aerob yang terdapat
dalam botol +OD yang diinkubasi pada suhu sekitar *//C selama lima hari,
dalam keadaan tanpa cahaya.
+OD atau +iochemical O8ygen Demand adalah suatu karakteristik yang
menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme
untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik.
;aktor")aktor yang mempengaruhi +OD adalah jumlah senyawa organik yang
diuraikan, tersedianya mikroorganisme aerob dan tersedianya sejumlah oksigen
yang dibutuhkan dalam proses penguraian tersebut !Salmin, *///#.

+erdasarkan  -o.* Tahun *//%, baku mutu kandungan +OD pada perairan
kelas dua adalah kurang dari ' mg1, kadar +OD di 3aduk enjalin bernilai lebih
tinggi dibandingkan dengan ketentuan yang ada pada  -o. * Tahun *//%,
tetapi masih berada pada kisaran normal dan baik untuk pertumbuhan optimal
organisme di dalamnya. -ilai +OD yang sangat tinggi dalam perairan akan
menyebabkan de<sit oksigen sehingga mengganggu kehidupan organisme
perairan, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
+iological O8ygen Demand !+OD# adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh
mikroorganisme aerob dalam menguraikan senyawa organik terlarut. Kandungan
+OD berkolerasi dengan kandungan Dissol6ed O8ygen !DO#, di mana apabila
+OD tinggi maka DO menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan
oleh bakteri, akibatnya ikan dan organisme air yg bernapas menggunakan
insang terancam mati. 2ubungan keduanya adalah sama"sama untuk
menentukan kualitas air, Tetapi +OD lebih cenderung ke arah cemaran organik.
Tingginya nilai +OD dapat disebabkan oleh tingginya kandungan bahan organik
pada perairan tersebut yang dimungkinkan berasal dari endapan pakan ikan
maupun jasad biota yang mati.
4 COD !Chemical O8ygen Demand#
Chemical O8ygen Demand !COD# merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi seluruh bahan"bahan organik yang ada dalam air baik yang
mudah diuraikan secara biologis maupun terhadap yang sukar atau tidak bisa
diuraikan secara biologis. engukuran COD dilakukan untuk mengetahui tingkat
penguraian produk"produk kimiawi seperti senyawa minyak dan buangan kimia
lainnya yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme.
Selisih hasil nilai antara pengukuran COD dan +OD memberikan gambaran
besarnya bahan organik yang sulit terurai di perairan tersebut. -ilai dari COD
bisa sama dengan +OD, tetapi nilai +OD tidak bisa lebih besar dari COD, jadi nilai
COD dapat menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada. -ilai +OD
tidak bisa lebih besar dari COD karena senyawa kompleks anorganik yang ada di
perairan yang dapat teroksidasi juga akan ikut dalam reaksi pengujian !+arus,

*//*#.
$etode standar penentuan kebutuhan oksigen kimiawi atau COD yang
digunakan saat ini kebanyakan masih melibatkan penggunaan oksidator kuat
kalium bikromat, asam sul)at pekat, dan perak sul)at sebagai katalis. 2asil
pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun di 3aduk enjalin menunjukkan
adanya 6ariasi nilai COD.

=ata"rata hasil pengukuran yang didapatkan kadar COD yang diperoleh sebesar
70 mg1. +erdasarkan  -o.* Tahun *//%, baku mutu kandungan COD pada
perairan kelas dua adalah 7/ mg1. Sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan
COD di 3aduk enjalin kurang baik untuk pertumbuhan optimal organisme di
dalamnya, tetapi masih berada dalam batas yang dapat ditolerir. -ilai COD yang
didapatkan menunjukkan total jumlah bahan organik yang ada di kolam tersebut
!$argano), *//>#.
4 Ortho)os)at
Ortho)ospat merupakan bentuk yang dapat diman)aatkan secara langsung oleh
tumbuh akuatik. Sedangkan polipos)at harus mengalami hidroisis membentuk
ortho)os)at terlebih dahulu sebelum dapat diman)aatkan sebagai sumber )os)or.
Setelah masuk ke dalam tumbuhan, misalnya <toplankton, )os)at organik
mengalami perubahan menjadi orgaro)os)at Orto)os)at merupakan nutrisi yang
paling penting dalam menentukan produkti6itas perairan. Keberadaan )os)at di
perairan dengan segera dapat diserap oleh bakteri, phytoplankton dan makro<ta
!Sukimin, *//#.
$enurut Sudaryo dan Sutjipto !*/%/#, )ospat banyak terdapat di perairan dalam

bentuk
Sumberinorganik dan organik
utama phospat sebagai
inorganik dari larutan, debudetergen,
penggunaan dan tubuhalat
organisme.
pembersih
untuk keperluan rumah tangga atau industri. ;os)or dalam air dalam beberapa
bentuk partikular yang dapat larut, termasuk bahan organik yang mengikat
)os)or, inorganik poliphosphat dan inorganik orto)os)at. Orto)os)at disini biasanya
berupa ion dari asam )os)or. Orto)os)at merupakan bentuk )os)or yang dapat
digunakan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan poli)os)at harus
mengalami hidrolisis membentuk orto)os)at terlebih dahulu, sebelum dapat
diman)aatkan sebagai sumber )os)at. +entuk dari reaksi ionisasi asam orto)os)at
ditentukan dalam persamaan (
2'O? 2@ @ 2*O?
2*O? 2@ @ 2O?*"
2O?'" 2@ @ O?'"
Keberdaan )os)or secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen
dapat menstimulur ledakan pertumbuhan alga diperairan !algae bloom#.
Orto)os)at merupakan nutrisi yang paling penting dalam menentukan
produkti6itas perairan. Keberadaan )os)at di perairan dengan segera dapat
diserap oleh bakteri, phytoplankton dan makro<ta. ;os)or, seperti juga nitrogen
dan sul)ur, turut serta pada daur dalam dan juga pada daur geologis dunia.
Dalam daur yang lebih kecil, bahan organik yang mengandung )os)or !misalnya,
sisa tumbuhan, kotoran hewan# jadi busuk dan )os)or menjadi tersedia untuk
mengambil oleh akar tumbuhan dan penggabungan kembali menjadi bahan
organik. Setelah melalui rantai makan, sekali lagi melalui pengurai dan daur itu

tertutup. Terdapat
tidak hanya bocoran
dari batuan yangdari daur dalam)os)at
mengandung dan daur luar.
tetapi Air
juga mengikis
dari tanah. )os)or
+eberapa daripadanya ditahan oleh kehidupan di air, tetapi akhirnya )os)or
menemui jalannya ke laut !Sudaryo dan Sutjipto, */%/#. Distribusi bentuk yang
beragam dari )os)at di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan <sik. ;os)at
diangkut oleh <toplankton sejak proses )otosintesis. Konsentrasi )os)at di atas /,'
mm akan menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies
<toplankton.

+erdasarkan  -o.* Tahun *//%, baku mutu kandungan orto)os)at pada


perairan kelas dua adalah kurang dari /,* mg1, sehingga dapat dikatakan
bahwa kandungan orto)os)at di 3aduk enjalin berada pada kisaran normal dan
baik untuk pertumbuhan optimal organisme di dalamnya. $enurut Sumawidjaja
!%&>?#, )os)or umumnya berasal dari pupuk, limbah industri dan domestik serta
dari limpasan area pertanian. otensi )os)at menunjukkan tingkat kesuburan
lingkungan perairan. Tingkat kesuburan eutro<k memiliki kadar orto)os)at
dengan kisaran /,/'%"/,% mg1. ;os)or ber)ungsi dalam reaksi"reaksi pada )ase
gelap )otosintesis, respirasi, dan berbagai proses metabolisme lainnya.
mumnya kandungan )os)at dalam perairan alami sangat kecil dan tidak pernah
melampaui /,% mg1l, kecuali bila ada penambahan dari luar oleh )aktor
antropogenik seperti dari sisa pakan ikan dan limbah pertanian. ujiastuti et al.
!*/%'# distribusi bentuk yang beragam dari )os)at di air laut dipengaruhi oleh
proses biologi dan <sik, )os)at diangkut oleh <toplankton sejak proses
)otosintesis. Konsentrasi )os)at di atas /,' mm akan menyebabkan kecepatan

pertumbuhan
4 -itrat !-O'# pada banyak spesies <toplankton.
-itrat merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Senyawa ini dihasilkan
dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan !Sudarmono, *//0#.
Senyawa nitrat terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion nitrat !ion -O'#. Ketiga
bentuk senyawa nitrat ini menyebabkan e)ek yang sama terhadap senyawa
nitrat ini menyebabkan e)ek yang sama terhadap ternak meskipun pada
konsentrasi yang berbeda !ujiastuti et al., */%'#. Konsentrasi oksigen terlarut
yang sangat rendah dapat mengakibatkan terjadinya proses denitri<kasi, yaitu
perubahan nitrat melalui nitrit yang akan menghantarkan nitrogen bebas yang
akhirnya akan lemas ke udara atau kembali membentuk amonium melalui proses
amnoni<kasi nitrat.

-itrat !-O'# adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
nutrient bagi pertumbuhan tanaman dan algae. -itrat nitrogen sangat mudah
larut dalam air dan bersi)at stabil. Senyawa ini dihasilkan oleh proses oksidasi
sempurna senyawa nitrogen di perairan nitri<kasi yang merupakan proses
oksidasi ammonia menjadi nirit dan nitrat adalah proses yang penting dalam
siklus nitrogen dan berlangsung aerob.
C. arameter +iologi
4 Kandungan Kloro<l
Kandungan kloro<l, menggambarkan banyaknya <toplankton yang berada di
perairan tersebut, yang juga berperan dalam menentukan tingkat kesuburan
suatu kawasan perairan !3iryanto et al., */%*#.

+erdasarkan  -o.* Tahun *//%, baku mutu kandungan kloro<l pada perairan
kelas dua adalah ? Bg1, sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan kloro<l di
3aduk enjalin berada pada kisaran rendah dan 3aduk enjalin tergolong dalam
perairan oligotro<k dengan tingkat kesuburan yang cukup rendah.
4 lankton
lankton dide<nisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam 5ona
pelagik !bagian atas# samudera, laut, dan badan air tawar. ;itoplankton dapat
berperan sebagai salah satu dari parameter ekologi yang dapat menggambarkan
kondisi suatu perairan. Salah satu ciri khas organisme <toplankton yaitu
merupakan dasar dari mata rantai pakan di perairan !Dawes, %&%#. Oleh karena
itu, kehadirannya di suatu perairan dapat menggambarkan karakteristik suatu
perairan apakah berada dalam keadaan subur atau tidak.
Kelimpahan <toplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa parameter
lingkungan dan karakteristik <siologisnya. Komposisi dan kelimpahan
<toplankton akan berubah pada berbagai tingkatan sebagai respons terhadap
perubahan"perubahan kondisi lingkungan baik <sik, kimia, maupun biologi
!=eynolds et al., %&?#. ;aktor penunjang pertumbuhan <toplankton sangat
kompleks dan saling berinteraksi antara )aktor <sika"kimia perairan seperti
intensitas cahaya, oksigen terlarut, strati<kasi suhu, dan ketersediaan unsur
hara nitrogen dan )os)or, sedangkan aspek biologi adalah adanya akti6itas
pemangsaan oleh hewan, mortalitas alami, dan dekomposisi !oldman dan
2orne, %&'#. ;itoplankton dikelompokkan menjadi ? phylum, yaitu(
%. Cyanophyta
anggang biru ditemukan di aneka macam habitat seperti sungai, kolam, atau
danau mulai dari suhu rendah sampai tinggi. anggang biru dapat tumbuh
dengan cepat sehingga menutupi perairan, hal ini disebut water bloom. 3ater
bloom dapat mengganggu kehidupan tumbuhan dan hewan yang hidup di bawah
permukaan air !Sulisetijono, *//&#.
Secara umum ada ' bentuk talus ganggang biru yaitu sel tunggal, koloni, dan
<lament. Ketiga macam betuk talus umumnya dilapisi oleh selaput seperti
gelatin !gelatinous# yang bening. ada ganggang biru berbentuk <lamen dikenal
istilah trichome atau <lament. ;ilamen adalah deretan atau rangkaian sel"sel
yang berada di dalam selubung seperti gelatin !Sulisetijono, *//&#.
Dinding sel terdiri dari * lapis yaitu lapisan dalam lebih tipis, sedangkan lapisa
luar lebih tebal dan gelatinous. Selubung gelatinous tersusun dari benang"
benang selulosa. Selubung gelatinous umumnya bening tetapi ada yang
berwarna coklat yang disebabkan bercapurnya pigmen )uscorhodin dan
)uscorchlorin. 3arna merah dan 6iolet disebaka pigmen glococapsin rotoplasma
dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian tepi yang berwarna disebut
kromatoplasma, bagian tengah yang tidak berwarna !bening# disebut
sentroplasma. ada sentroplasma terdapat D-A dan =-A. ada kromatoplasma
terdapat pigmen C"phycocyanin, C"phycoerthrin, myco8anthin, myco"8anthophyll
carotene, dan chlorophyll. 3arna biru disebabkan oleh pigmen phycocianin.
=eproduksi seksual tidak ditemukan pada Cyanophyta, ganggang ini
berkembangbiak secara 6egetati) yaitu pembelahan sel dan )ragmentasi, dan

sporik yaitu akinet, endospora, ektospora dan nanospora !Sulisetijono, *//&#.


*. 9uglenophyta
Sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada beberapa yang hidup di air laut
terutama di tempat yang mengandung bahan organik. Susunan tubuh pada
kelompok ini adalah sel tunggal, tetapi ada beberapa spesies yang berbentuk
koloni. Susunan tubuh dibatasi oleh pelikel atau periplas yang merupakan
membrane plasma yang menebal. lastida ada yang berpigmen tersusun banyak
dan berbentuk cakram yang mengadug pirenoid. igmen terdiri atas kloro<l a
dan b,  karoten. Cadangan makanan disebut paramilun dalam bentuk butir
yang tersebar diantara plastida. Alat gerak utama adalah Eagel bertipe tinsel.
=eproduksi hanya dengan satu cara yaitu pembelahan sel biner logitudial. ada
keadaan yang tidak mengutungkan hidup secara 6egatati) dengan membentuk

sista !Sulisetijono, *//&#.


'. Chlorophyta
Chlorophyta merupakan kelompok alga yang paling banyak ditemukan di air
tawar, hanya sebagian kecil yang hidup di laut. Di perairan Chlorophyta hidup
sebagai plankton. lankton adalah organisme kecil yang hidup melayang"layang
dalam air yang dapat menjadi sumber makanan bagi hewan air dan ikan.
Chlorophyta juga ada yang melekat pada tanah yang basah, tembok yang
lembab, pada batang tumbuhan lain, dan ada yang hidup melekat pada tubuh
hewan !A5i5, *//#. Alga hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa
diantaranya di air laut dan air payau. Alga hijau yang hidup di laut tumbuh di
sepanjang perairan yang dangkal, pada umumnya melekat pada batuan dan
seringkali mencul apabila air menjadi surut !Sulisetijono, *//&#.
Chlorophyta mempunyai pigmen hijau yang dominan dan terhimpun dalam
kloroplas. itulah mengapa Chlorophyta disebut dengan alga hijau. Cholorophyta
tidak selalu berwarna hijau karena beberapa anggotanya memiliki pigmen yang
memberikan warna jingga, merah atau merah kehitaman. +entuk kloroplas pada
Chlorophyta bernacam"macam. $isalnya pada Chlamidomas berbentuk
mangkuk, Spirogyra berbentuk spiral, dan Chlorella berbentuk bulat. ada
kloroplas ditemukan pirenoid dan stigma. irenoid adalah rongga yang ber)ungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan berupa amilum. Stigma
adalah bagian yang sensiti) terhadap cahaya, berguna untuk menuntun
Chlorophyta menuju cahaya sehingga proses )otosintesis dapat berlangsung.
Tubuh Chlorophyta ada yang uniseluler, multiseluler, koloni, dan <lamen. Sel"sel
Chlorophyta dikelilingi oleh dinding sel sehingga memiliki bentuk yang tetap.
Chlorophyta dipercaya sebagai asal mula tumbuhan darat. Alasan ini mendukung
hipotesisi ini adalah memiliki kloro<l a dan b, memiliki dinding sel berupa
selulosa, dan menyimpan cadangan makanan berupa 5at tepung !amilum#.
=eproduksi Chlorophyta dapat terjadi secara seksual dan aseksual. =eproduksi
aseksual terjadi dengan pembentukan 5oospora, yaitu spora yang dapat
bergerak atau berpindah tempat. Foospora berbentuk seperti buah pir dengan
dua sampai empat bulu cambuk, mempunyai 6akuola kontraktil dan kebanyakan
memiliki satu stigma. =eproduksi seksualnya berlangsung dengan konjugasi.
2asil konjugasi berupa 5igospora yang tidak mempunyai alat gerak. Contoh
Chlorophyta antara lain Chlorella, Chorooccum, Gol6o8, onium, l6a, dan
Spirogyra !A5i5, *//#.

?. Chrysophyta
$empunyai pigmen yang terletak dalam kromato)ora( hijau kekuningan sampai
coklat keemasan. 2al ini disebabkan oleh karoten dan 8anto<l yang predominan.
Cadangan makanan berupa leucosin dan karbohidrat. Dinding sel tersusun dua
bagian yang o6er lapping dan mengandung silika. Susunan sel soliter atau
koloni, ada yang berEagel dan ada yang tidak berEagel !Sulisetijono, *//&#.
=eproduksi aseksual menggunakan spora berEagel atau spora tidak berEagel.
Spora yang tidak berEagel disebut statospora. =eproduksi seksual biasanya
isogamus melalui penyatuan gamet berEagel atau tidak berEagel tetapi dapat
juga isogamus atau oogamus !Sulisetijono, *//&#.
Densitas atau kepadatan plankton dapat dijadikan sebagi indikator
meningkatnya produkti6itas perairan. lankton merupakan penyumbang

perairan, semakin banyak plankton maka semakin banyak jumlah ikan dan
organisme pemakan plankton, sehingga perairan tersebut menjadi produkti).
Henis plankton yang diperoleh di perairan 3aduk enjalin terdiri dari yngbya
con)eroides, Cyclotella operculata, dan Aphanocapsa sp. Deskripsi masing"
masing plankton tersebut adalah sebagai berikut.
%. yngbya con)eroides
Kingdom ( +acteria
hylum ( Cyanobacteria
Class ( Cyanophyceae
Subclass ( Oscillatoriophycideae
Order ( Oscillatoriales
;amily ( Oscillatoriaceae
enus ( yngbya
Spesies ( yngbya con)eroides
+erbentuk panjang, <lamen, biasanya makroskopik, tidak bercabang atau sedikit
bercabang palsudengan cabang pendek dan sporadical. Trikoma isopolar.
yngbya bereproduksi secara aseksual . ;ilamen dapat pecah dan masing"masing
sel membentuk <lamen baru !uiry dan uiry, *//#.
*. Cyclotella operculata
Kingdom ( +acteria
hylum ( +acillariophyta
Clasis ( +acillariphyceae
Ordo ( Centrales
;amilia ( Cyclotellaceae
enus ( Cyclotella
Spesies ( Cyclotella operculata
Spesies ini memiliki kloro<l, dapat melakukan )otosintesis, berbentuk bulat
seperti tabung yang tertutup, hidup di perairan tawar dan banyak dijumpai di
danau"danau.Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan ada juga
yang berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral !ennales# dan
simetri radial !centrals#.Terdapat dinding sel yang disebut )rustula yang tesusun
dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup dinamakan epiteka
dan juga sabuk atau singulum. ;rustula ini tersusun oleh 5at pectin yang dilapisi
oleh silicon. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.=eproduksi secara
aseksual yaitu dengan cara membelah diri !3ong, */%/#.

'. Aphanocapsa
Kingdom ( +acteria
hylum ( Cyanobacteria
Class ( Cyanophyceae
Order ( Chroococcales
;amily ( $erismopediaceae
enus ( Aphanocapsa
Spesies ( Aphanocapsa sp.
3arna koloni biru kehijauan, merupakan koloni non"<lamen, bentuk koloni agak
bulat dengan diameter koloni */ Bm. Selubung gelatin !mucilago# tidak
berwarna1tidak jelas, koloni terdiri dari beberapa sel kecil berbentuk bulat. etak
sel tidak beraturan, padat, tidak memiliki sel heterokis. Sel indi6idu sangat kecil

dengan diameter antara %,7"' Bm !Sari, */%%#.


+erdasarkan hasil pengamatan kepadatan plankton terbesar di 3aduk enjalin
terjadi pada pagi hari yaitu sebesar *?* indi6idu per liter karena pada saat itu
memiliki suhu perairan yang sedang, kadar p2 yang netral, alkalinitas, CO*
bebas yang sedang dan DO yang tinggi dan kecerahan yang sedang. Suhu yang
tidak tinggi memungkinkan plankton untuk mendiami daerah ini, karena planton
menyukai suhu yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Kadar p2,
alkalinitas, CO* bebas yang tinggi, menunjukkan bahwa pada perairan ini banyak
mengandung ion karbonat dan bikarbonat, yang berguna sebagai bahan
penyuplai nutrien dan bahan utama )otosintesis bagi plankton. Tingginya DO,
mengakibatkan plankton mudah mendapat oksigen sebagai bahan dasar
respirasi dalam akti6itasnya. +erdasarkan hasil dari analisis penilai
keanekaragamannya juga masih rendah, yaitu /,'00.
Kerapatan <toplankton yang tinggi cenderung diikuti oleh kelimpahan
5ooplankton yang tinggi, namun kelimpahan 5ooplankton yang tinggi akan
menyebabkan rendahnya kerapatan <toplankton, sehingga terdapat hubungan
yang terbalik antara <toplankton dan 5ooplankton. Kelimpahan 5ooplankton
cenderung akan mengikuti laju pertumbuhan populasi <toplankton. Secara
umum, kerapatan biomasa <toplankton sebanyak %' kali lebih banyak daripada
biomasa 5ooplankton !Djumanto, *//&#.
Klasi<kasi mutu air ditetapkan menjadi empat kelas, waduk penjalin digolongan
menjadi kelas II. Klasi<kasi kelas II yaitu air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang memprasayratkan mutu ar yang sama dengan kegunaannya. arameter"
parameter yang digunakan pengkuran baku air mengacu pada peraturan
pemerintah no. tahun *//%.

+erdasarkan klasi<kasi mutu air di atas maka air pada 3aduk enjalin termasuk
dalam kelas dua. $utu air di suatu perairan seharusnya sesuai denganbaku
mutu air. +aku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, 5at,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam air. Kondisi air yang sesuai dengan baku
mutu akan berdampak baik bagi kelangsungan hidup organisme yang hidup di
dalamnya dan pertumbuhannya cenderung akan optimal sehingga akan dapat
didapatkan hasil budidaya yang maksimal !Cholik, %&0#.

Anda mungkin juga menyukai