Anda di halaman 1dari 2

KIAT MEMILIH FRANCHISOR

Pada bab sebelumnya, telah diungkapkan ciri-cir franchisor. Hampir semua franchisor
mengaktakan dirinya seperti itu. Sebagai calon franchisee, kita tidak bole mengandalkan info dari
franschisor sepenuhnya. Sebelum memilih, Anda sebiknya:

1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calon franchise.


Informasi sepihak dari franchisor biasanya bias dan cederung seubjektif. Jangan
pertaruhkan uang, hidup, reputasi, dan masa depan Anda. Carilah konsultan yang dapat Anda
percaya/andalkan.
2. Jangan ingin cepat kaya.

Tidak ada jaminan bahwa melalui jalur franchse usaha Anda akan cepat mendapat
untung besar, meskipun peluangnya lebih besar dibandingkan dengan bisnis tradisional. Repasi
merek dan system yang bagus pada akhirnya kembali pada kemauan dan kemampuan
franchisee.

3. Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.

Franchisor membutuhkan investasi besar untukmembangun bisnisnya. Oleh karenanya,


mereka menuntut pengembalian investasi bisnisnya melalui fee dan royalty.

4. Tentukan tujuan Anda memasuki bisnis franchise.


Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang ingin mencoba bidang bisnis
baru, ada yang sekedar ingin mendapat pekerjaan unuk dirinya sendiri, ada yang ingin merintis
usaha yang nantinya dapat diwariskan kepada anak cucunya, da nada juga yang memang ingin
menjadi wirausahawan.
5. Perhatikan tingkat risiko yang ada.
Membeli franchise tidak sama dengan membeli produk yang Ands sukai. Membeli
franchise adalah membeli bisnis. Dan itu berarti terkait dengan risiko. Dengan memilih jalur
bisnis ini, kita tentu menginginkan risiko yang lebih kecil daripada merintis bisnis sendiri.
Namun, tetap harus disadari bahwa setiap tawaran franchise mempunya variasi risiko yang
berbeda-beda. Franchise baru dan outlet dengan wilayah baru tentu mengandung risiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan franchisor yang telah mapan. Risiko franchisor akan semakin
kecil bila telah mampu bertahan ckup lama dan semakin besar ukurannya. Cari tahu berapa
persen franchisee yang gagal setiap tahunnya. Bila mencapai 20%, keungkinan besar ada
sesuatu yang salah.
6. Hati-hati dengan factor subjektif/emosional.
Jagan memilih franchise hanya karena factor emosional. Misalnya karena orangtua Anda
menyukai burger, Anda lantas ur-buru membeli franchise-nya degan mengabaikan kondisi
industri jenis makanan ini.
7. Hindari franchise yang hanya memiliki satu produk.
Ketergantungan pada satu produk dangan riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis dewasa
ini.
8. Hindari franchise yang membutuhkanbanyak karyawan.
Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpotensi memakan banyak biaya produksi
dan fixed costyang semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusianya (human error) pun lebih
besar. Pilihlah system yang sudah menggunakan mesin dan terkomputerisasi.
9. Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.
Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor.masalah apa saja yang pernah menimpanya dan
adakan kasus hukun yang sekarag sedang ia hadapi.
10. Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal.
Semakin banyak franchisee yang gagal atau semakin banyak cabang yang tutup menunjukkan
bisnis ini belum teruji dan banyak yang salah dari janji yang ditawarkan kepada frsanchisee.
11. Pelajari dukungan promosi franchisor.
Sebagai franchisee, anda akan dikenakan royalti. Oleh karenanya A

Anda mungkin juga menyukai