E-ISSN: 2541-2604
Abstraksi: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perusahaan menggunakan metode Altman Z-
Score dalam memprediksi potensi kebangkrutan pada 5 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011 – 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 5
perusahaan farmasi. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa : (1) pada tahun 2011 – 2015 pada kelima perusahaan farmasi berada dalam kategori sehat, nilai Z-Score
seluruh perusahaan ≥ 2,99. (2) selanjutnya dari kelima perusahaan farmasi yang dianalisis PT Merck Tbk pada
tahun 2011, 2013 dan 2014 memiliki nilai Z-Score paling tinggi yaitu sebesar 8,45, 6,3 dan 5,93. (3) PT Kalbe
Farma Tbk pada tahun 2012 dan tahun 2015 memiliki nilai Z-Score paling tinggi yaitu sebesar 6,08 dan 5,92.
Hasil dari penelitian ini diharapkan perusahaan farmasi dapat menjaga likuiditasnya dalam memenuhi semua
kewajibannya sehingga menarik minat para investor dan kreditor. Perusahaan diharapkan dapat mengelola aktiva
untuk meningkatkan penjualan dan menghasilkan laba.
Abstract: This study aimed to analyze the condition of the company using the Altman Z-Score to predict the
potential bankruptcy of the five pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011 to
2015. The sampling method is using purposive sampling with a sample of five pharmaceutical companies. This
research is descriptive with quantitative approach. The results showed that: (1) in 2011 to 2015 the five
pharmaceutical companies are in the good category, the number of Z-Score from all companies are ≥ 2.99. (2)
Moreover from the five pharmaceutical companies that were analyzed PT Merck Tbk in 2011, 2013 and 2014
had the highest number for Z-Score at 8.45, 6.3 and 5.92. (3) PT Kalbe Farma Tbk in 2012 and 2014 had the
highest number for Z Score at 6.08 and 5.91. The results of this study are expected for pharmaceutical
companies to maintain liquidity to meet all its obligations so that will interest investors and creditors.
Companies are expected to manage assets to increase sales and generate profits.
perusahaan bisa bergerak cepat dalam rangka Kepailitan suatu perusahaan biasanya
mengantisipasi perubahan yang ada. diawali dengan kesulitan keuangan
Kinerja industri farmasi di Indonesia (financial distress) yang ditandai oleh
telah mencatat pertumbuhan signifikan. adanya ketidakpastian profitabilitas pada
Dari sisi total nilai pasar farmasi domestik masa yang akan datang. Prediksi tentang
tercatat lebih tinggi dibandingkan Malaysia kondisi keuangan perusahaan, yang berkaitan
dan Singapura. Padahal dari sudut belanja dengan kepailitan, memberikan panduan bagi
kesehatan, Indonesia masih tergolong rendah. pihak yang berkepentingan tentang kinerja
Performa sektor farmasi tidak terlepas dari keuangan perusahaan apakah akan mengalami
pertumbuhan makro dan ekspansi usaha yang kesulitan atau tidak dimasa yang akan
dilakukan para emiten. (Kemenperin, 2016) datang. Sedangkan bagi pihak yang berada
Industri farmasi menarget pertumbuhan diluar perusahaan khususnya para investor
11% sepanjang tahun 2016. Target tersebut untuk menilai kondisi keuangan dan hasil
diharapkan tercapai, seiring pertumbuhan operasi perusahaan saat ini dan dimasa lalu
ekonomi yang diprediksi makin membaik. serta sebagai pedoman mengenai kinerja
Ketua Umum GP Farmasi Indonesia Johannes perusahaan dimana perusahaan tersebut
Setijono menyebutkan, dalam lima tahun apakah akan berpotensi untuk bangkrut atau
terakhir rata-rata pertumbuhan industri farmasi tidak. (Butet, 2012)
mencapai 11%. Pada tahun lalu pasar farmasi Berbagai macam metode analisis
di Indonesia mencapai Rp 62 triliun. Kinerja kebangkrutan dari sektor keuangan telah
industri farmasi terkait dengan pertumbuhan dikembangkan dan digunakan oleh berbagai
ekonomi sehingga akan berdampak pada negara, salah satunya adalah Altman dengan
sektor kesehatan, seperti tumbuhnya apotek, metode Z-Score. Analisis Z-Score pertama
rumah sakit, dan program JKN. Pada kali dikemukakan oleh Edward I Altman pada
kuartal 1/2016 diperkirakan industri farmasi tahun 1968 atas penelitian yang dilakukan
akan tumbuh 9% Apabila pertumbuhan di Amerika Serikat khusus perusahaan
ekonomi bisa naik 5,1%, program JKN akan manufaktur yang go public. Tahun 1984
meningkatkan pertumbuhan industri farmasi model kebangkrutan tersebut direvisi agar
dari sisi volume tetapi tidak dengan nilai dapat digunakan untuk private manufacturing
rupiah dalam perusahaan. company dan go public. Selanjutnya pada
Saat ini beberapa perusahaan farmasi tahun 1995 Altman memodifikasi kembali
sedang melakukan join venture dengan modelnya agar dapat diterapkan pada semua
perusahaan asing dalam membangun pabrik jenis perusahaan. Peneliti memilih untuk
bahan baku. Dibutuhkan waktu sekitar 3-4 menggunakan metode analisis Altman
tahun dalam membangun pabrik tersebut. (metode Z-Score), karena metode Z-Score
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat mudah digunakan serta mampu memperoleh
Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura tingkat ketepatan prediksi hingga 95%.
Linda Sitanggang mengemukakan, pasar (Rafles, 2015)
farmasi Indonesia memiliki potensi untuk
dikembangkan lebih baik. Sebagian kecil RUMUSAN MASALAH
industri farmasi sudah berbasis research,
misalnya menghasilkan vaksin biological. Pasar farmasi Indonesia merupakan
Melalui industri farmasi berbasis research, yang terbesar di ASEAN. Demikian pula
secara tidak langsung industri sudah bisa halnya dengan proyek bantuan kesehatan dari
melakukan inovasi. Dengan berbasis research, lembaga internasional juga telah memberikan
maka harus berbahan baku serta menghasilkan kontribusi pada perkembangan industri
jenis produk sendiri. (Oktiani, 2016) farmasi secara keseluruhan. Program JKN
16 Fitria Wulandari, Burhanudin, dan Rochmi Widayanti BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN: 1410-4571
E-ISSN: 2541-2604
18 Fitria Wulandari, Burhanudin, dan Rochmi Widayanti BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN: 1410-4571
E-ISSN: 2541-2604
dan M.G Wi Endang N.P 5. pada tahun 2015, Penjualan terhadap Total Aktiva (Sales
variabel ini merupakan pengukuran to Total Assets)
profitabilitas kumulatif atau laba ditahan
perusahaan yang mencerminkan usia
perusahaan serta kekuatan pendapatan
perusahaan. Laba ditahan yang rendah Sumber : (Hanafi, 2014: 656)
mungkin menunjukkan tahun bisnis yang
buruk atau pengurangan umur bagi Menggunakan indikator penelitian yang
perusahaan pernah dilakukan Gilrita, Moch.
Dzulkirom dan M.G Wi Endang N.P pada
3. Laba Sebelum Bunga dan Pajak terhadap
tahun 2015, variabel ini berfungsi untuk
Total Aktiva (Earning before Interest
mengukur kemampuan manajemen dalam
and Taxes to Total Assets)
menggunakan aktiva untuk menghasilkan
penjualan dan menggambarkan tingkat
perputaran seluruh aktiva perusahaan.
Sumber : (Hanafi, 2014: 656)
KAJIAN METODE ALTMAN Z-SCORE
2013. Jenis penelitian yang digunakan kejadian yang terjadi pada saat sekarang
adalah penelitian deksriptif kuantitatif. dalam bentuk angka–angka yang bermakna
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dengan dukungan studi kepustakaan sehingga
perusahaan listing 8 perusahaan berada dalam lebih memperkuat analisa peneliti dalam
kondisi aman selama tiga tahun berturut- membuat suatu kesimpulan yang berdasarkan
turut, sedangkan 1 perusahaan lainnya kriteria atau standar yang telah ditentukan.
berada dalam kondisi rawan. Perusahaan Dimana hasil penelitian diperoleh dari hasil
delisting menunjukkan bahwa 7 perusahaan perhitungan indikator–indikator variabel
berada dalam kondisi berpotensi bangkrut penelitian kemudian dipaparkan secara tertulis
selama tiga tahun berturut-turut,sedangkan oleh penulis. Penelitian ini menggunakan jenis
2 perusahaan lainnya berada dalam kondisi data sekunder yaitu berupa laporan-
yang berfluktuatif. laporan keuangan perusahaan yang akan
Nadia Iswari Putri dan Lucia Ari Diyani diteliti. Data secara tidak langsung diperoleh
(2016) dalam penelitian analisis rasio keuangan peneliti dari internet melalui situs resmi
dan altman Z-Score untuk menilai kinerja Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
keuangan serta memprediksi kebangkrutan
pada PT. Herba Medica Indonesia tahun 2010- Teknik Pengumpulan Data
2012. Metode analisis deksriptif kuantitatif Teknik pengumpulan data dengan
dan kualitatif. Hasil analisis yang dilakukan penelitian pustaka dan dokumentasi.
menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Penelitian pustaka berupa jurnal-jurnal dan
Herba Medica Indonesia pada tahun 2010 buku-buku manajemen keuangan serta teori
sampai dengan 2012 cukup baik. Perusahaan analisis kinerja perusahaan dan teori analisis
mengalami peningkatan setiap tahunnya dan kebangkrutan. Dokumentasi berupa data profil
nilai z-score > 2,90 yang menunjukkan bahwa perusahaan dan laporan keuangan perusahaan
perusahaan berada di kategori tidak bangkrut. farmasi.
Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
Jenis Penelitian 10 perusahaan manufaktur sektor industri
Penelitian ini menggunakan jenis barang konsumsi sub sektor farmasi. Teknik
penelitian deskriptif dengan pendekatan pengambilan sampel pada penelitian
kuantitatif. Menurut (Arikunto, 2007: 234) ini adalah teknik purposive sampling dan
Penelitian deskriptif merupakan penelitian memperoleh sampel yaitu 5 perusahaan
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan industri farmasi yang secara rutin menyajikan
informasi mengenai suatu gejala yang ada, data lengkap dan mempublikasikan laporan
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya keuangan secara berturut-turut dari tahun
saat penelitian dilakukan. Metode penelitian 2011 – 2015.
deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif
ini dilakukan dengan cara menganalisis data- HASIL DAN PEMBAHASAN
data laporan keuangan perusahaan kemudian
ditabulasikan agar dapat menentukan kategori Perhitungan nilai Altman Z-score
perusahaan tersebut dapat dikatakan sehat 1. Hasil Perhitungan dan Analisis Metode
atau tidak. Penelitian ini mendiskripsikan Altman Z-Score pada tahun 2011
dan menjelaskan peristiwa atau suatu
20 Fitria Wulandari, Burhanudin, dan Rochmi Widayanti BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN: 1410-4571
E-ISSN: 2541-2604
Tabel 1. Hasil Perhitungan dan Analisis Metode Altman Z-Score pada tahun 2011
No Nama Perusahaan 1,2X 1,4X 3,3X 0,6X 1,0X Z-Score
₁ ₂ ₃ ₄ ₅
Berdasarkan tabel 2. hasil perhitungan di Singapura dari DBS Bank. Besarnya utang
atas menunjukkan bahwa kelima perusahaan usaha dari pembelian bahan baku dan barang
sektor farmasi tahun 2012 berada pada kondisi jadi dari prinsipal pihak ketiga di bidang
keuangan yang baik artinya tidak mengalami usaha distribusi. Besarnya utang lain-lain
kebangkrutan (Z > 2,99). PT Kalbe Farma Tbk dampak dari utang kepada agen periklanan
memiliki nilai Z-Score tertinggi dampak dari dan perusahaan ekspedisi. Naiknya beban
tingginya nilai pada variabel X2 jika akrual untuk biaya promosi serta peningkatan
dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya. taksiran utang pajak penghasilan utang sewa
Jika dilihat dari satu persatu variabel, pada pembiayaan. Total aktiva yang meningkat
variabel X1 (Modal Kerja / Total Aktiva) PT akibat jumlah aktiva lancar dan aktiva tidak
Kalbe Farma Tbk memiliki nilai rasio lebih lancar, aktiva tidak lancar didorong oleh
kecil dibandingkan dengan PT Darya-Varia peningkatan aset tetap, aset pajak tangguhan
Laboratoria Tbk dan PT Merck Tbk. Akan serta aset tidak berwujud.
tetapi, PT Kalbe Farma Tbk menunjukkan nilai Variabel X2 (Laba Ditahan / Total
yang sudah baik jika dilihat dari peningkatan Aktiva) bernilai tinggi akibat dari besarnya
aktiva lancar diatas hutang lancar terhadap total laba usaha yang diperoleh perusahaan
aktiva. Aktiva lancar memiliki nilai yang besar sebanding dengan peningkatan total aktiva.
dampak dari besarnya piutang usaha, piutang Variabel X3 (Laba Sebelum Bunga dan
lain-lain atas klaim pembelian potongan Pajak / Total Aktiva) sudah memiliki nilai yang
penjualan dan piutang karyawan, aset keuangan baik jika dilihat dari peningkatan beban pajak
lainnya terutama didorong reksadana, obligasi penghasilan serta pertumbuhan penjualan dan
serta dana yang dibatasi penggunaannya terkait laba bruto yang sehat, namun nilai rasio yang
dengan fasilitas Letter of Credit (LC) pada dimiliki PT Kalbe Farma Tbk ini lebih kecil
salah satu entitas anak, persediaan peningkatan dibandingkan dengan PT Merck Tbk.
kebutuhan bahan baku, persediaan barang Variabel X4 (Nilai Pasar Saham Biasa
dalam proses dan barang jadi, pajak dan Preferen / Nilai Buku Total Hutang)
pertambahan nilai dibayar di muka, aset lancar menunjukkannilaiyangbaikyaknipeningkatan
lainnya terutama disebabkan pembayaran uang yang terutama disumbangkan oleh akumulasi
muka untuk pembelian aset tetap terkait tanah saldo laba sehubungan dengan program
dan mesin produksi. Hutang lancar memiliki pembelian kembali saham serta jumlah
nilai yang besar dampak dari besarnya utang saham yang dibeli kembali oleh Perseroan,
bank di mana pinjaman jangka pendek dalam namun rasio yang dimiliki PT Kalbe Farma
mata uang Rupiah diperoleh dari PT Bank Tbk ini masih lebih kecil dibandingkan PT
CIMB Niaga Tbk, fasilitas cerukan (overdraft) Darya-Varia Laboratoria Tbk.
dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Variabel kelima X5 (Penjualan /Total
Permata Tbk kredit berjangka dalam mata uang Aktiva) menunjukkan peningkatan penjualan
asing diperoleh dari The Hong Kong and dari divisi distribusi dan logistik kepada
Shanghai Banking Corporation Ltd cabang prinsipal pihak ketiga sudah memiliki nilai
Jakarta dan PT Bank Central Asia Tbk dalam yang baik, Namun rasio PT Kalbe Farma Tbk
Dolar A.S, serta pinjaman tetap dalam mata ini masih lebih kecil dibandingkan
uang Dolar perusahaan farmasi lainnya.
22 Fitria Wulandari, Burhanudin, dan Rochmi Widayanti BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN: 1410-4571
E-ISSN: 2541-2604
Tabel 3. Hasil Perhitungan dan Analisis Metode Altman Z-Score pada tahun 2013
Tabel 4
Hasil Perhitungan dan Analisis Metode Altman Z-Score pada tahun 2014
24 Fitria Wulandari, Burhanudin, dan Rochmi Widayanti BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN: 1410-4571
E-ISSN: 2541-2604
Tabel 5. Hasil Perhitungan dan Analisis Metode Altman Z-Score pada tahun 2015
No Nama Perusahaan 1,2X 1,4X 3,3X 0,6X 1,0X Z-Score
1 PT Kimia Farma 0,11 0,40 0,82 3,20
₁ ₂ ₃ ₄ ₅
0,37 1,50
2 (Persero) Tbk
PT Kalbe Farma 0,56 1,01 0,66 2,38 1,31 5,92
3 Tbk
4 PT Tempo Scan 0,50 0,80 0,40 1,34 1,30 4,34
Pasific Tbk
5 PT Darya-Varia 0,65 0,60 0,40 1,45 0,95 4,05
Laboratoria Tbk
PT Merck Tbk 0,66 0,95 1,02 1,69 1,53 5,85
Sumber : Data diolah
beli masyarakat, penarikan salah satu obat untuk meningkatkan penjualan dan
resep dan berakhirnya kontrak distribusi menghasilkan laba yang besar.
dengan salah satu prinsipal pihak ketiga yang
tidak dilanjutkan sejak akhir tahun 2014. Disarankan pada peneliti selanjutnya,
menganalisis terhadap kondisi kebangkrutan
PENUTUP suatu perusahaan tidak menggunakan satu
jenis model analisis serta penelitian
Kesimpulan selanjutnya tentang prediksi kebangkrutan
Berdasarkan hasil analisis dari menggunakan metode Altman Z-Score tidak
pembahasan yang telah diuraikan pada bab dilakukan secara deskriptif saja namun bisa
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dilakukan pengembangan untuk diuji
sebagai berikut : pengaruh harga saham.
1. Hasil dari analisis kebangkrutan
mengunakan metode Altman (Z-Score) DAFTAR PUSTAKA
pada tahun 2011 sampai dengan 2015
kelima perusahaan farmasi yaitu PT Arief, Pratiwi, Octarie. 2015. Analisis
Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kalbe Penerapan Metode Altman Z-score
Farma Tbk, PT Tempo Scan Pasific Tbk, Dan Zmijewski Pada Perusahaan
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dan PT Manufaktur Sektor Industri Barang
Merck Tbk berada dalam kategori sehat Konsumsi Sub Sektor Farmasi Periode
atau tidak bangkrut, karena ditinjau dari 2009 – 2013. Skripsi. Jurusan
nilai Z-Score seluruh perusahaan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
menunjukkan hasil melebihi standart Z- Bisnis Universitas Hasanuddin Medan.
Score yaitu 2,99 serta tidak ada nilai Diakses tanggal 29 Oktober 2016.
rasio yang bernilai negatif, hal ini
Arini, S. dan Triyonowati. 2013. Analisis
menunjukkan kinerja keuangan
Altman Z-Score Untuk Memprediksi
perusahaan tersebut baik.
Kebangkrutan Pada Perusahaan
2. Dari kelima perusahaan farmasi yang
Farmasi di Indonesia. Jurnal Ilmu dan
dianalisis diperoleh hasil bahwa PT Merck
Riset Manajemen Vol. 2 No. 11.
Tbk pada tahun 2011, 2013 dan tahun
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
2014 memiliki nilai Z-Score paling tinggi
yaitu sebesar 8,45, 6,3 dan 5,93. Indonesia (STIESIA) Surabaya.
3. PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2012 Diakses tanggal 28 Oktober 2016.
dan tahun 2015 memiliki nilai Z-Score Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen
paling tinggi yaitu sebesar 6,08 dan 5,92. Penelitian. Cetakan ke-9. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Saran Endarwati, Oktiani. 2016. Industri Farmasi
1. Diharapkan kepada perusahaan untuk Targetkan Tumbuh 11%. Koran sindo.
menjaga likuiditasnya dalam memenuhi
com. Diakses tanggal 29 Oktober 2016
semua kewajibannya sehingga menarik
minat para investor dan kreditor. Hanafi, Mamduh M. 2014. Manajemen
2. Diharapkan kepada perusahaan untuk Keuangan. Cetakan ke-7. Yogyakarta :
mempertahankan dan mengoptimalisasi BPFE.
stabilitas modal kerja melalui Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan.
pengelolaan klaim pembelian potongan Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
penjualan dan persediaan.
Kemenperin. 2016. Industri Farmasi Indonesia
3. Diharapkan perusahaan dapat mengelola
Tumbuh Rp 37 T. Bisnis.vivanews.com.
aktiva secara efektif dan efisien
26 Fitria Wulandari, Burhanudin, dan Rochmi Widayanti BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN: 1410-4571
E-ISSN: 2541-2604