Anda di halaman 1dari 22

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengembangan wilayah adalah suatu proses perumusan dan implementasi
tujuan-tujuan pembangunan dalam skala supra urban. Suatu wilayah memerlukan
perencanaan disebabkan jumlah manusia yang semakin bertambah. Hal tersebut
berarti kebutuhan akan sandang, pangan, papan, dan ruang semakin meningkat
pula. Perencanaan membuat lahan yang terbatas tetap dapat menopang kebutuhan
manusia yang semakin bertambah tersebut. Salah satu komponen dalam
perencanaan adalah pengembangan wilayah. Pada dasarnya, pengembangan
wilayah diperlukan untuk mengatasi persoalan yang ada berdasarkan pada
karakteristik dari wilayah tersebut. Tujuan dari pengembangan wilayah adalah
menurunkan disparitas regional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, diperhitungkan pula pendayagunaan sumber daya alam secara optimal
melalui pengembangan ekonomi lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah,
mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, mengembangkan
daerah-daerah terbelakang sesuai dengan potensinya masing-masing serta
merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
Kabupaten Siak adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi
Riau. Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto
Gasib, Kecamatan Dayun dan Kecamatan Mempura merupakan suatu wilayah
yang terletak di bagian selatan dari Kabupaten Siak. Wilayah-wilayah ini
memiliki struktur ruang yang berbeda-beda, Lubuk Dalam–Kerinci Kanan
merupakan suatu wilayah yang memiliki posisi strategis, yaitu berada pada jalur
utama (poros tengah) yang menjadi jalur penghubung wilayah-wilayah di bagian
selatan dengan wilayah di bagian utara melalui Simpang Buatan. Posisi
aglomerasi kota Lubuk Dalam-Kerinci Kanan yang berada di wilayah perbatasan
dengan wilayah Kabupaten Pelalawan serta relatif dekat dengan PKN Pekanbaru,
maka aglomerasi kota Lubuk Dalam-Kerinci Kanan kedepan perlu diberikan
peran dan fungsi yang lebih besar, yaitu sebagai pintu keluar (outlet) dalam sistem
distribusi pola aliran barang khususnya dengan wilayah di bagian selatan.

1
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Kawasan ini direncanakan sebagai PKLp dengan fungsi utama sebagai pusat jasa
dan perdagangan wilayah tengah dan selatan. Selain itu, Terdapat 4 Pusat
Kegiatan Lokal, yaitu Minas, Koto Gasib dan aglomerasi Lubuk Dalam–Kerinci
Kanan. Pertimbangan promosi keempat kecamatan tersebut dilandaskan pada
dinamika yang terjadi saat ini, potensi yang dimiliki maupun rencana program
pembangunan yang berdampak positif terhadap pengembangan wilayah yang
bersangkutan. Dengan adanya rencana pembangunan bandar udara di wilayah
Koto Gasib, mampu mendukung peran dan fungsi Siak Sri Indrapura sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah, lokasi bandara yang berada di wilayah Koto Gasib
secara otomatis akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan fisik yang
akan terjadi di wilayah sekitar bandara sebagai dampak ikutan, seperti kegiatan
komersial, jasa perhotelan serta jasa lainnya. Terdapat 7 Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) yang memiliki tingkat pelayanan skala kecamatan, yaitu Kandis,
Dayun, Sungai Apit, Sabak Auh, Bunga Raya, Sungai Mandau, dan Pusako.
Kebijakan pengembangan wilayah yang proposional dan tepat diperlukan
bagi Kabupaten Siak, sehingga dapat mengikuti dinamika perkembangan
wilayahnya. Kebijakan pengembangan Kabupaten Siak sudah tertuang didalam
dokumen-dokumen perencanaan maupun peraturan daerah. Kebijakan
pengembangan wilayah ini dimaksudkan agar terciptanya Kabupaten Siak sebagai
pusat pemerintahan dan kebudayaan melayu, mewujudkan struktur kota yang
kompak, menjamin perkembangan yang seimbang, sinergi dan selaras pada masa
yang akan datang, melestarikan fungsi dan kelestarian lingkungan serta
mengadakan dan meningkatkan sistem sarana dan prasarana kota, hal ini
dilakukan agar tidak adanya kesenjangan antar wilayah. Kecamatan Koto Gasib,
Kecamatan Lubuk Dalam dan Kecamatan Kerinci Kanan ditetapkan menjadi
Kawasan Strategis Koridor Poros Tengah karena antara ketiga kecamatan tersebut
memiliki jarak yang cukup berdekatan. Kecamatan Koto Gasib direncanakan akan
dibangun bandar udara. Adanya rencana pembangunan bandar udara di wilayah
ini, secara otomatis akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan fisik
yang akan terjadi di wilayah sekitar bandara sebagai dampak ikutan, seperti
kegiatan komersial, jasa perhotelan serta jasa lainnya. Kecamatan Koto Gasib
dilalui oleh jalan kolektor primer yang menghubungkan Perawang dengan

2
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Pelabuhan Buton dan merupakan persimpangan jalan ke Kecamatan Lubuk


Dalam. Adanya rencana pembangunan jalan ini akan menimbulkan bangkitan bagi
pertumbuhan ekonomi disepanjang jalan tersebut. Kecamatan Lubuk Dalam dan
Kerinci Kanan merupakan dua kecamatan yang memiliki potensi sawit cukup
besar di Kabupaten Siak. Selain itu, kedua kecamatan ini juga merupakan
kecamatan yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi cukup tinggi di Kabupaten
Siak. Tingginya laju pertumbuhan ini berpotensi menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi bagi dua kecamatan tersebut maupun bagi wilayah disekitarnya.
Kecamatan Lubuk Dalam dan Kerinci Kanan termasuk ke dalam deliniasi wilayah
yang akan dijadikan sebagai Metropolitan Area Pekanbaru. Masuknya kedua
kecamatan tersebut ke dalam wilayah Metropolitan Area Pekan Baru, secara tidak
langsung akan berdampak pada pembangunan dan perkembangan sarana dan
prasarana di kecamatan tersebut. Kecamatan Mempura akan dijadikan sebagai
kawasan Ekowisata dengan cara mengembangkan objek wisata mempura ini
menjadi perkampungan wisata melayu yang menghadirkan pagelaran-
pagelaran kesenian, pagelaran budaya dan adat-istiadat, menghadirkan aneka
citarasa masakan dan makanan melayu serta menghadirkan paket napak tilas
wisata sejarah yang terdapat disekitar ekowisata mempura. Kawasan
Mempura yang dekat dengan kota Siak Sri Indrapura menjadikan letaknya
dekat dengan objek wisata lain yaitu Jembatan Siak, Istana Siak, dan Balai
Kerapatan Tinggi. Danau KM 51 Koto Gasib bisa menjadi objek wisata yang
menarik minat investor di tahun-tahun mendatang karena Danau ini memiliki
panorama dan posisi strategis terutama sebagai objek wisata yang mudah
diakses oleh penduduk dari pusat Kabupaten Siak maupun dari kecamatan-
kecamatan sekitarnya yakni oleh penduduk Kec. Mempura, Dayun, Koto
Gasib dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, perlu disusun sebuah rencana pengembangan wilayah
untuk pembangunan yang lebih tearah dan berkelanutan di Kabupaten Siak,
sehingga Kabupaten Siak dapat memajukan perekonomiannya dan
mensejahterakan penduduknya, baik untuk generasi saat ini maupun generasi
mendatang dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada untuk membangun di
masa yang akan datang.

3
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

1.2. Rumusan Masalah


UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dikeluarkan
untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
keadaan, ketatanegaraan. dan tuntuuan pernyelenggaraan pemerintahan daerah.
Adanya kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan dalam kabijakan
sentralisasi dengan mendelegasikan sejumlah kewenangan, terutama kepada
pejabat di daerah yang bekerja di lapangan dan sangat memahami masalah yang
dihadapi oleh masyarakat, sehingga perencanaan dapat dilakukan dengan
kepentingan masyarakat di daerah yang bersifat homogen. Kebijakan ini juga
diharapkan dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah maupun
dalam wilayah yang selama ini selalu terfokus pada pusat pertumbuhan melalui
pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
Di sektor pendidikan Pemerintah Kabupaten Siak telah menerapkan
berbagai kebijakan, khususnya terkait dengan sarana prasarana dan mutu
pendidikan. Program pendidikan dasar dan menengah dari tahun ke tahun terus
ditingkatkan dalam hal pembangunan fisik maupun non fisik baik secara kuantitas
maupun kualitas. Kabupaten Siak khususnya bagian selatan yang meliputi
Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto Gasib,
Kecamatan Dayun, dan Kecamatan Mempura memiliki kesamaan yakni tingkat
pendidikan dan kesehatan yang ada di kecamatan tersebut tergolong sangat rendah
hal ini di lihat berdasarankan jumlah pasrtisiasi murni sekolah dengan jumlah usia
produktif dari umur 5-19 tahun. Di sektor kesehatan berbagai upaya telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Siak guna meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat melalui beberapa kegiatan akan tetapi
pada wilayah bagian selatan tingkat pendidikan masih tergolong sangat rendah.
Padahal kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan sudah tertuang didalam
dokumen-dokumen pemerintah Kabupaten Siak. Pemerintah Kabupaten Siak
menetapkan strategi dan program penanggulangan kemiskinan melalui Peraturan
Daerah (PERDA) nomor 10 tahun 2012 tentang Penanggulangan Kemiskinan di
Kabupaten Siak. Sedangkan pada sektor infrastuktur pemerintah Kabupaten Siak
terus meningkatkan pembangunan jalan, jembatan, pengairan, kelistrikan,

4
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

perumahan dan pemukiman, air bersih serta perhubungan akan tetapi berdasarkan
hasil tingkat pelayanan sarana dan prasarana yang dilakukan untuk Kecamatan
Kota Gasib, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Kerinci Kanan dan Kecamatan
Dayun berada pada tingkat rendah hal ini dilihat berdasarkan jumlah sarana
pendidikan dan jumlah sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Berbeda
dengan Kecamatan Mempura dimana jumlah sarana pendidikan dan jumlah sarana
kesehatan tergolong pada tingkat sangat rendah. Dominasi kegiatan ekonomi
terkait sektor unggulan di wilayah bagian selatan ini yakni perkebunana,
pertambangan, pertanian, pariwisata, perindustrian, dan perdagangan dan jasa.
Produksi padi dari tahun 2011 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan.
Tahun 2014 produksi padi sebesar 40.394 ton atau meningkat 12.948 ton dari
tahun 2011 sebesar 27.446 ton. Peningkatan produksi padi tersebut akan terus
ditingkatkan melalui intensifikasi pertanian. Sektor perkebunan komoditas
perkebunan di Kabupaten Siak didominasi oleh kelapa sawit. Total luas
perkebunan kelapa sawit tahun 2014 sebesar 287 ribu hektar lebih dengan
produksi dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO) sebesar 949 ribu ton lebih atau
meningkat 210 ribu ton lebih dari tahun 2011 sebesar 738 ribu ton lebih. Pada
tahun 2014 telah dilaksanakan peremajaan kebun kelapa sawit dengan prioritas
kebun tahun tanah 1982/1983 dan 1983/1984, dengan luas 1.044 hektar untuk
Desa Keranji Guguh dan Desa Tasik Seminai Kecamatan Koto Gasib. Disamping
itu adanya pembagian kebun sawit pola Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA)
bekerjasama dengan PT. Kimia Tirta Utama seluas 2.650 hektar untuk petani
sebanyak 1.725 KK pada beberapa desa di Kecamatan Koto Gasib. Dalam rangka
menjadikan Kabupaten Siak sebagai sentra produksi sapi, Pemerintah Kabupaten
Siak telah menetapkan 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Kerinci Kanan, Dayun,
Lubuk Dalam dan Koto Gasib sebagai kawasan pengembangan pembibitan sapi
bali. Disamping itu Pemerintah Kabupaten Siak juga telah melaksanakan
pengembangan sapi dengan pola Sistem Integrasi Sapi dengan Kelapa Sawit
(SISKA) dan Sistem Integrasi Sapi dan Padi (SISPA). Produksi daging di
Kabupaten Siak tahun 2014 telah mencapai 2.716 ton lebih atau meningkat
sebesar 691 ton dibanding pada tahun 2011 sebesar 2.025 ton.

5
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Wilayah Kabupaten Siak memeiliki beberapa kawasan strategis,


diantaranya, Kawasan Strategis Koridor Poros Tengah ini meliputi 3 bagian
wilayah kecamatan yaitu bagian wilayah Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan
Lubuk Dalam dan Kecamatan Kerinci Kanan. Ketiga kecamatan ini ditetapkan
menjadi Kawasan Strategis Koridor Poros Tengah karena antara ketiga kecamatan
tersebut memiliki jarak yang cukup berdekatan dan terkait dengan rencana-
rencana yang ada dalam arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau. Di
dalam RTRW Provinsi Riau, Kecamatan Koto Gasib direncanakan akan dibangun
bandar udara. Adanya rencana pembangunan bandar udara di wilayah ini, secara
otomatis akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan fisik yang akan
terjadi di wilayah sekitar bandara sebagai dampak ikutan, seperti kegiatan
komersial, jasa perhotelan serta jasa lainnya. Sekalipun bandara tersebut
diarahkan untuk mendukung peran dan fungsi Siak Sri Indrapura sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah. Selain itu di dalam Penataan Kawasan Metropolitan Area
Pekan Baru, Kecamatan Koto Gasib dilalui oleh jalan kolektor primer yang
menghubungkan Perawang dengan Pelabuhan Buton dan merupakan
persimpangan jalan ke Kecamatan Lubuk Dalam. Adanya rencana pembangunan
jalan ini akan menimbulkan bangkitan bagi pertumbuhan ekonomi disepanjang
jalan tersebut. Kecamatan Lubuk Dalam dan Kerinci Kanan merupakan dua
kecamatan yang memiliki potensi sawit cukup besar di Kabupaten Siak. Selain
itu, kedua kecamatan ini juga merupakan kecamatan yang memiliki laju
pertumbuhan ekonomi cukup tinggi di Kabupaten Siak. Pada tahun 2008
(Pendapatan Regional Kecamatan Se Kecamatan Kabupaten Siak, Tahun 2008),
Kecamatan Kerinci Kanan merupakan kecamatan dengan laju pertumbuhan
tertinggi di Kabupaten Siak yaitu 12,46 %, sedangkan Kecamatan Lubuk Dalam
merupakan kecamatan dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua setelah
Kecamatan Kerinci Kanan yaitu dengan laju pertumbuhan 11,50 %. Tingginya
laju pertumbuhan ini berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi dua
kecamatan tersebut maupun bagi wilayah disekitarnya. Di dalam Studi
Pelaksanaan Penataan Kawasan Perkotaan Pekan Baru Tahun 2009, Kecamatan
Lubuk Dalam dan Kerinci Kanan termasuk ke dalam deliniasi wilayah yang akan
dijadikan sebagai Metropolitan Area Pekan Baru. Masuknya kedua kecamatan

6
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

tersebut ke dalam wilayah Metropolitan Area Pekan Baru, secara tidak langsung
akan berdampak pada pembangunan dan perkembangan sarana dan prasarana di
kecamatan tersebut. Mengingat didalam Penataan Kawasan Perkotaan Pekan Baru
akan dilakukan perluasan jaringan jalan (Ruas Sp. Buatan - Lubuk Dalam –
Kerinci Kanan – Sp. Lago), listrik, telekomunikasi, dan khusus untuk Kecamatan
Kerinci Kanan akan di jadikan pusat perdagangan dalam sistem pelayanan
perdesaan. Adanya jarak antarpusat kota kedua kecamatan yang relatif dekat serta
berada pada jalur utama pergerakan lintas wilayah kabupaten, memberikan
pengaruh positif terhadap perkembangan kedua wilayah ini. Kecenderungan pola
perkembangan linier (ribbon development) sepanjang koridor jalan provinsi ini
secara bertahap kedua pusat kegiatan perkotaan ini akan membentuk aglomerasi
perkotaan Lubuk Dalam-Kerinci Kanan menjadi satu pusat perkotaan yang lebih
besar. Selain itu, di Kecamatan Lubuk Dalam dan Kerinci Kanan akan dijadikan
outlet bagian selatan Kabupaten Siak. Dengan dijadikannya kedua kecamatan
tersebut sebagai outlet Kabupaten Siak akan mendukung perkembangan perkotaan
Kecamatan Kerinci Kanan dan Lubuk Dalam. Kawasan strategis kabupaten untuk
kepentingan sosial dan budaya di Kabupaten Siak ditetapkan dengan kriteria
sebagai berikut; memiliki tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau
budaya, dijadikan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya, memiliki aset
yang harus dilindungi dan dilestarikan, memiliki tempat perlindungan
peninggalan budaya. Kecamatan Mempura memiliki banyak warisan budaya dan
sejarah seperti gedung-gedung peninggalan sejarah zaman kolonial Belanda.
Kecamatan Mempura termasuk kedalam Kawasan Strategis Gedung Peninggalan
Pemerintah Kolonial Belanda dan sekitarnya. Kawasan Strategis untuk
Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup ini termasuk kedalam
Kecamatan Dayun. Kawasan Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar/Danau
Bawah berada di Kecamatan Dayun seluas ± 29.031 ha. Danau ini juga berada di
hamparan ladang minyak bumi Coastal Plan Pekanbaru (CPP) Block yang
dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak. Pada tahun 2009, Pemerintah
Kabupaten Siak telah mengusulkan Kawasan Suaka Margasatwa Pulau
Besar/Danau Pulau Bawah menjadi Taman Nasional (TN) Zamrud sesuai dengan
berita acara hasil kajian Tim Terpadu. Pada Kawasan Suaka Margasatwa Danau

7
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Pulau Besar/Danau Bawah masih ditemukan berbagai jenis satwa langka seperti
ikan arwana emas (Schleropages formasus), ikan Balido, harimau sumatera
(Pantheratigris sumatrensis), beruang merah (Helarctos malayanus), serta
beraneka jenis ular. Menurut data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
(BBKSDA) Riau, terdapat 38 jenis burung yang 12 diantaranya dilindungi seperti
bangau putih, enggang palung, enggang benguk, enggang dua warna, dan enggang
ekor hitam. Terdapat pula empat jenis primata dan sembilan jenis mamalia. Jenis
primata yang dilindungi hanya satu yaitu siamang sedangkan jenis mamalia yang
dilindungi ada tiga yaitu harimau loreng sumatera, beruang madu, dan kucing
hutan. Banyaknya jenis satwa dan tumbuhan serta kondisi lingkungan yang masih
asri mendukung fungsi Kawasan Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar/Danau
Bawah untuk melindungi keanekaragaman biota, tipe ekosistem, gejala dan
keunikan alam bagi kepentingan pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan,
rekreasi & pariwisata, serta untuk peningkatan kualitas lingkungan sekitar dan
perlindungan dari pencemaran. Banyaknya fungsi dan potensi keindahan alam
yang dimiliki danau zamrud, menjadi alasan penting ditetapkannya kawasan
tersebut sebagai kawasan strategis pendukung fungsi dan daya dukung lingkungan
bagi Kabupaten Siak, selain ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan
lindung nasional yang ada dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN). Selain itu, ditetapkannya kawasan ini sebagai kawasan strategis juga
untuk menghindari terjadinya kerusakan alam oleh kegiatan manusia, khususnya
akibat penangkapan ikan oleh para nelayan dengan menggunakan bahan peledak
atau racun.
Oleh karenanya penting bagi Kabupaten Siak untuk mengembangkan
wilayahnya, tidak hanya untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah, tapi
untuk lebih lanjut lagi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian, berdasarkan rumusan persoalan tersebut, maka pertanyaan utama dalam
studi ini adalah bagaimana kapasitas wilayah studi dalam mengatasi
permasalahan disparitas pembangunan antar wilayah di bagian selatan
Kabupaten Siak.

8
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

1.3. Tujuan dan Sasaran Studi


1.3.1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan studi ini adalah mengidentifikasi kapasitas wilayah
kajian studi sebagai modal dasar untuk memacu perkembangan wilayah dan
mengurangi ketimpangan wilayah bagian selatan Kabupaten Siak.
1.3.2. Sasaran
Adapun sasaran dari studi ini guna mencapai tujuan yang berkaitan dengan
topik studio, yaitu :
1. Teridentifikasinya kapsitas fisik dan lingkungan untuk mendukung
perkembangan wilayah
2. Teridentifikasinya kapasitas sosial kependudukan untuk mendukung
pengembangan wilayah
3. Teridentifikasinya kapasitas ekonomi untuk mendukung perkembangan
wilayah
4. Teridentifikasinya kapasitas infrastruktur untuk mendukung
perkembangan wilayah
5. Teridentifikasinya kapasitas kelembagaan dan pembiayaan untuk
mendukung perkembangan wilayah
6. Teridentifikasinya pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
berkelanjutan
1.4. Ruang Lingkup
1.4.1. Ruang Lingkup Spasial
Dalam menentukan ruang lingkup spasial dalam kajian ini, terlebih dahulu
dilakukan pentipologian karakteristik wilayah yang didasarkan pada aspek fisik
dan lingkungan, kependudukan, ekonomi, dan infrastruktur pada tiap kecamatan
di Kabupaten Siak. Berikut merupakan Tabel I.1 Kriteria Indikator Pentipologian
Karakteristik Wilayah:

9
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Tabel I. 1 Kriteria Indikator Pentipologian Karakteristik Wilayah

Aspek kriteria Indikator


Fisik Dan Lingkungan Potensi untuk di kembngkan - Topografi
- Proporsi Kawasan Lindung
dan Budidaya
Keterpaduan Wilayah - Daerah Aliran Sungai
Kependudukan Sebaran dan Kepadatan - Kepadatan Penduduk
Penduduk - Pertumbuhan Penduduk
Kondisi Pendidikan dan - Angka Partisipasi Murni
Kesehatan Sekolah (SD, SMP, SMA)
- Angka Kematian Bayi
- Gizi Buruk
Tingkat Kemiskinan - Persentase Rumah Tangga
Miskin
Ekonomi Dominasi Kegiatan Ekonomi - Produktivitas Pertanian
terkait Sektor Unggulan - Produktivitas Perkebunan
- Produktivitas Perikanan
- Produktivitas Industri
Infrastruktur Tingkat Pelayanan Sarana dan - Tingkat Pelayanan Sarana
Prasarana Pendidikan
- Tingkat Pelayanan Sarana
Kesehatan
Sumber: Hasil Diskusi, 2018

Berikut merupakan contoh perumusan tipologiwilayah. Nilai pada masing-


masing indikator di tiap wilayah, selanjutnya diberi skoring antara nilai 1-3. Nilai
satu berarti nilai indikator tersebut dapat menghambat pembangunan diwilayah
tersebut, sementara nilai tiga berarti indikator tersebut mampu mendukung
pembangunan. Dari nilai skoring tersebut, kemudian dilihat kesamaan karakter
antar kecamatan di wilayah tersebut. Wilayah-wilayah yang memiliki karakter
sama berada dalam tipologi wilayah yang sama. Berikut merupakan Tabel I.2
Perumusan tipologi wilayah:

10
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Tabel I. 2 Perumusan Tipologi Wilayah

Tipologi
Kriteria
1 2 3 4 5 6
Potensi untuk Daerah Daerah Topografi Terbatas, 60 % Terbatas, 60 % Terbatas, 60 %
dikembangkan berbukit, kemiringan relatif datar dari luas dari luas dari luas
berombak sangat terjal hingga kawasan kawasan kawasan
hingga terjal hingga landai berombak merupakan merupakan merupakan
kawasan kawasan kawasan
lindung lindung lindung
Keterpaduan DAS Indragiri DAS Masang DAS Antokan, DAS Masang & DAS Masang DAS Masang &
Wilayah Masang, Mangau Indragiri
Gasang Gadang
Sebaran dan Kepadatan dan Kepadatan Kepadatan Kepadatan dan Kepadatan dan Kepadatan dan
Kepadatan Pertumbuhan Tinggi namun Rendah, Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan
Penduduk Penduduk Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Penduduk Penduduk
Tinggi penduduk Penduduk Rendah Rendah Rendah
rendah Relatif Tinggi

Tingkat Tinggi Tinggi Tingkat Tinggi Tingkat Rendah


Pendidikan Pendidikan Pendidikan
dan Kesehatan Cukup Tinggi, Tinggi, Tingkat
Tingkat Kesehatan
Kesehatan Rendah
Rendah
Tingkat Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah
Kemiskinan
Dominasi Pertanian dan Pertanian Pertanian dan Perkebunan Perkebunan dan Perikanan dan
Kegiatan Perikanan Perikanan Industri Industri
Ekonomi
terkait Sektor
Unggulan
Tingkat Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Pelayanan
Sarana dan
Prasarana
Meliputi Tilatang IV Koto Lubuk Basung Malalak Palupuh Palupuh
Kecamatan Kamang Canduang Ampek Nagari Matur Palembayan Palembayan
Ampek Angkek Tanjung
Baso Mutiara
Banuhampu Tanjung Raya
Sungai Pua
Sumber: Perencanaan Wilayah ITB, 2015

Kriteria indikator pentipologian karakteristik wilayah digunakan untuk


menentukan tipologi setiap kecamatan di Kabupaten Siak. Adapun terdapat
beberapa aspek yang dilihat yaitu fisik lingkungan, kepedudukan, ekonomi dan
infrastruktur dalam masing-masing aspek terdapat indikator yang dinilai indikator
tersebut mampu mendukung pembangunan di Kabupaten Siak.

11
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Dari hasil indikator tersebuat kemudian dilihat kesamaan karakter antar


Kecamatan di Kabupaten Siak. Wilayah-wilayah yang memiliki kareakter sama
berada dalam tipologi wilayah yang sama, namun jika tidak maka setiap
Kecamatan berada dalam tipologi yang beebeda. Berikut merupakan Tabel I.3
Empat Belas Tipologi Di Kabupaten Siak:

12
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

TABEL KRITERIA TIPOLOGI

13
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

PETA TIPOLOGI KABUPATEN SIAK

14
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Berdasarkan tabel tipologi di Kabupaten Siak dapat diketahui bahwa


tipologi 1,2,3 dan 4 berada diwilayah bagian Barat Kabupaten Siak, untuk tipologi
5,6,7,8 dan 9 berada diwilayah bagian Selatan Kabupaten Siak dan tipologi
10,11,12,13 dan 14 berada diwilayah Timur Kabupaten Siak. Berikut merupakan
tabel I.4 tipologi Kabupaten Siak bagian Selatan:

Tabel I.4 Tipologi Kabupaten Siak Bagian Selatan

WILAYAH SELATAN
Kriteria
TIPOLOGI 5 TIPOLOGI 6 TIPOLOGI 7 TIPOLOGI 8 TIPOLOGI 9

Topografi : Topografi : Topografi : Topografi : Topografi :


Potensi untuk Relatif dataran Relatif dataran Relatif dataran Relatif dataran Relatif dataran
dikembangkan rendah dan rendah dan rendah dan rendah dan rendah dan
berbukit-bukit berbukit-bukit berbukit-bukit berbukit-bukit berbukit-bukit

Keterpaduan
DAS Kampar DAS Siak DAS Siak DAS Kampar DAS Siak
Wilayah
Kepadatan
Kepadatan Kepadatan Kepadatan Kepadatan
Penduduk
Sebaran dan Penduduk dan Penduduk dan Penduduk Penduduk dan
Rendah,
Kepadatan Pertumbuhan Pertumbuhan Rendah, Pertumbuhan
Pertumbuhan
Penduduk Penduduk Penduduk Pertumbuhan Penduduk
Penduduk
Tinggi Tinggi Penduduk Tinggi Tinggi
Tinggi
Tingkat
Pendidikan dan Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
Kesehatan
Tingkat
Sangat Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah Sangat Rendah
Kemiskinan
Dominasi
Perkebunan, Perkebunan,
Kegiatan Perkebunan, Perkebunan, Perdagangan
Pertambangan, Pertambangan
Ekonomi Pertambanga, Pertambanga, dan jasa,
Pertanian, Pertanian,
Terkait Sektor Perindustrian Perindustrian Perkebunan
Pariwisata Pariwisata
Unggulan
Tingkat
Pelayanan
Rendah Rendah Rendah Rendah Sangat Rendah
Sarana dan
Prasarana
Meliputi
Kerinci Kanan Lubuk Dalam Koto Gasib Dayun Mempura
Kecamatan
Sumber: Hasil diskusi, 2018

15
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Tabel I.5 Justifikasi Kabupaten Siak bagian Selatan


WILAYAH SELATAN
Kriteria
TIPOLOGI 5 TIPOLOGI 6 TIPOLOGI 7 TIPOLOGI 8 TIPOLOGI 9
 Topografi :  Topografi :  Topografi :  Topografi :  Topografi :
relatif relatif relatif relatif dataran relatif dataran
dataran dataran dataran rendah dan rendah dan
rendah dan rendah dan rendah dan berbukit-bukit berbukit-bukit
berbukit- berbukit- berbukit-  Kawasan  Kawasan
Potensi untuk bukit bukit bukit lindung : lindung :
dikembangkan  Kawasan  Kawasan  Kawasan 44,6% 53,74%
lindung : lindung : lindung :  Kawasan  Kawasan
0,3% 4,01% 33,65 budidaya : budidaya :
 Kawasan  Kawasan  Kawasan 55,4% 46,26%
budidaya : budidaya : budidaya :
99,7% 95,98% 66,4%
Keterpaduan DAS Kampar DAS Siak DAS Siak DAS Kampar DAS Siak
Wilayah
 Kepadatan  Kepadatan  Kepadatan  Kepadatan  Kepadatan
penduduk : penduduk : penduduk : penduduk : penduduk : 40
Sebaran dan
217 jiwa/km2 135 jiwa/km2 32 jiwa/km2 140 jiwa/km2 jiwa/km2
Kepadatan
 Pertumbuhan  Pertumbuhan  Pertumbuhan  Pertumbuhan  Pertumbuhan
Penduduk
penduduk: penduduk: penduduk: penduduk: penduduk:
2,57% 2,77% 2,50% 2,51% 2,75%
 Angka  Angka  Angka  Angka  Angka
partisipasi partisipasi partisipasi partisipasi partisipasi
murni murni murni murni sekolah murni sekolah
Tingkat sekolah : sekolah : sekolah : : 6.446 jiwa : 3.698 jiwa
Pendidikan dan 5.517 jiwa 4.847 jiwa 5.864 jiwa  Angka  Angka
Kesehatan  Angka  Angka  Angka kematian bayi : kematian bayi
kematian kematian kematian  Gizi buruk : :
bayi : bayi : bayi :  Gizi buruk :
 Gizi buruk :  Gizi buruk :  Gizi buruk :
Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga
Tingkat miskin : 773 miskin : 880 miskin : 421 miskin : 902 jiwa miskin : 613
Kemiskinan jiwa (6%) jiwa (7%) jiwa (3%) (7%) jiwa (5%)

Dominasi Perkebunan, Perkebunan, Perkebunan, Perkebunan, Perdagangan,


Kegiatan Pertambanga, Pertambanga, Pertambangan Pertambangan jasa, dan
Ekonomi Perindustrian Perindustrian , Pertanian, Pertanian, Perkebunan
Terkait Sektor Pariwisata Pariwisata
Unggulan
 Jumlah  Jumlah  Jumlah  Jumlah  Jumlah
sarana sarana sarana sarana sarana
Tingkat pendidikan : pendidikan : pendidikan : pendidikan : pendidikan :
Pelayanan 42 unit 30 unit 44 unit 54 unit 28 unit
Sarana dan  Jumlah  Jumlah  Jumlah  Jumlah  Jumlah
Prasarana sarana sarana sarana sarana sarana
kesehatan : kesehatan : kesehatan : kesehatan : kesehatan :
51 unit 37 unit 47 unit 55 unit 32 unit
Meliputi Kerinci Kanan Lubuk Dalam Koto Gasib Dayun Mempura
Kecamatan
Sumber: Hasil diskusi, 2018

16
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

PETA TIPOLOGI SIAK BAGIAN SELATAN

17
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Pada tipologi 5,6,7,8, dan 9 memiliki karakteristik wilayah yang tersendiri


berbeda dari tipologi lainnya. Pada tipologi 5 dan 6 memiliki potensi ekonomi
yang sama perkebunan, pertambanga dan perindustrian, untuk tipologi 7 dan 8
memiliki potensi ekonomi perkebunan, pertambangan, pertanian, pariwisata,
sedangkan tipologi 9 memiliki potensi ekonomi perdagangan, jasa dan
perkebunan. Tingkat kemiskinan yang berada pada tipologi 5,6,7,8 dan 9 pada
tiap rumah tangga nya masuk dalam kategori rendah.
Pada tingkat pelayanan sarana dan prasaran tipologi 5,6,7,8 dan 9 masih
rendah belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada pada tipologi
tersebut. Di sisi lain, pengembangan pada kecamatan yang termasuk di tipologi
5,6,7,8 dan 9 ini memiliki kendala pengembangan mengingat pada beberapa
kecamatan sebagian besar wilayahnya merupakan kawsan lindung yang tidak bisa
dikembangkan dan harus dijaga kelestariannya. Kondisi ini diperkuat dengan
peran Kabupaten Siak sebagai penyedia produksi pangan melalui penghasil
tanaman pangan bagi produksi padi, perkebunan, perternakan dan perikanan,
sehingga kabupaten Siak harus menjaga kelestarian wilayah DAS, dan hutan-
hutan yang berada di sekitar DAS. Kondisi ini diperparah dengan wilayah
kecamatan di tipologi termasuk dalam katagori wilayah rawan bencana, baik
abrasi, banjir dan erosi sehingga pengembangan wilayahnya harus memperhatikan
treatment khusus untuk mengurangi risiko bencana.
Adanya kompleksitas masalah pada kecamatan-kecamatan di tipologi
5,6,7,8, dan 9 menjadikan wilayah ini sangat urgen untuk dikembangkan, tidak
hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatdi kabupaten Siak, tapi lebih
jauh lagi untuk menjaga kualitas lingkungan yang tidak hanya dirasakan oleh
masyarakat Kabupaten Siak saja, tapi juga wilayah sekitarnya.

18
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

PETA RUANG LINGKUP BAGIAN SELATAN KAB. SIAK

19
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

1.4.2. Ruang Lingkup Substansi


Ruang Lingkup Substansi meliputi :
1. Mengidentifikasi kondisi Kecamatan Siak bagian Selatan (Kecamatan
Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto gasib,
Kecamatan Dayun, Kecamatan Mempura) terkait aspek fisik dan
sumber daya alam, sosial kependudukan, ekonomi, infrastruktur, dan
kelembagaan.
2. Mengidentifikasi potensi dan masalah dalam pengembangan wilayah
Kecamatan Siak Bagian Selatan (Kecamatan Kerinci Kanan,
Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto gasib, Kecamatan Dayun,
Kecamatan Mempura) terkait aspek fisik dan sumber daya alam, sosial
kependudukan, ekonomi, infrastruktur, dan kelembagaan.
3. Merumuskan rekomendasi kebijakan dan strategi pengembangan
wilayah Kecamatan Siak Bagian Selatan (Kecamatan Kerinci Kanan,
Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto gasib, Kecamatan Dayun,
Kecamatan Mempura) untuk menggerakkan perekonomian wilayah
dengan memperhatikan kualitas lingkungan
1.4.3. Ruang Lingkup Kerjasama
Studio Pengembangan Wilayah ini dilakukan Universitas Istam Riau
bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk
Dalam, Kecamatan Koto gasib, Kecamatan Dayun, Kecamatan Mempura. Dalam
kerjasama ini, Pemerintah memfasilitasi kebutuhan data-data Kecamatan Kerinci
Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto gasib, Kecamatan Dayun,
Kecamatan Mempura. Universitas Islam Riau berperan memberikan kritik,
masukan, dan rumusan pengembangan wilayah Kecamatan Siak Bagian Selatan
dari tinjauan akademik.

20
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Siak Aksesibilitas dan Belum efektifnya Peran Kecamatan Dayun sebagai Ketergantungan yang
tinggi serta tingkat memiliki banyak potensi Infrastruktur di Kec.Siak kebijakan yang ada kawasan industri rumah tangga dan tinggi pada Kota Siak
pendidikan dan kesehtan SDA,tapi nilai tambah kurang merata,masih untuk mendorong industri mebel yang mampu menyebabkan terfokus di
yang rendah berfokus di produk masih rendah berfokus di sekitar perkembangan wilayah meningkatkan pendapatan wilayah Barat Kab.Siak
Selatan Kab.Siak dan subsisten wilayah Kota Siak masyarakat setempat

Internal Kabupaten Siak Eksternal Kabupaten Siak

Isu Ketidakmerataan akses terhadap sumber daya dan keterbatasan fisik lingkungan berimplikasi pada terhambatnya perkembangan wilayah

Bagaimana kapasitas wilayah studi sebagai modal dasar untuk memacu perkembangan wilayah dan mengurangi ketimpangan wilayah
Pertanyaan serta pengelolaan DAS di Kabupaten Siak
Penelitian

Tujuan dan Mengindentifikasi kapasitas wilayah studi sebagai modal dasar untuk memacu perkembangan wilayah dan mengurangi ketimpangan
wilayah
Sasaran

Teridentifikasinya Teridentifikasinya Teridentifikasinya Teridentifikasinya Teridentifikasinya


kapasitas fisik dan kapasitas sosial kapasitas ekonomi infrastrruktur untuk kelembagaan dan
lingkungan untuk kependudukan untuk wilayah untuk mendukung pembiayaan untuk
mendukung mendukung mendukung perkembangan mendukung
perkembangan wilayah perkembangan wilayah perkembangan wilayah wilayah perkembangan wilayah
Ruang Lingkup
Fisik dan Lingkungan Sosial Kependudukan Ekonomi Infrastruktur Kelembagaan

Keluaran Keluaran Analisis fakta analisis Kabupaten Siak bagian Selatan terhadap isu

Rekomendasi Kebijakan dan Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Siak bagian Selatan

Gambar I.1 Kerangka Berpikir Studio


Sumber : Hasil Diskusi, 2018 21
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018

1.6. Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
sasaran, ruang lingkup
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang tinjauan mengenai Daerah Airan Sungai
(DAS), Disparitas Wilayah, Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kota, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten/Kota,
Peraturan Pemerintah Dan Perundang-Undangan, Dan Kebijakan
Pengembangan Wilayah Kabupaten/Kota.
BAB III METODOLOGI
Bab ini menguraikan tentang metode-metode pendekatan serta
langkah langkah yang akan dilakukan dalam proses penyusunan
Laporan Kapasitas Wilayah Dalam Mengatasi Permasalhan
Disparitas Pembangunan Wilayah Selatan Kabupaten Siak.
BAB IV KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI
Bab ini berisi tentang karakteristik wilayah Wilayah studi (aspek
fisik lingkungan,kondisi lahan dan tata ruang wilayah DAS, aspek
sosial kependudukan, aspek ekonomi, aspek sarana dan prasarana,
dan aspek kelembagaan dan pembiayaan) dan karakteristik wilayah
Kabupaten Siak yang terdiri dari gambaran umum wilayah
perencaaan, aspek fisik lingkungan,kondisi lahan dan tata ruang
wilayah DAS, aspek sosial kependudukan, aspek ekonomi, aspek
sarana dan prasarana, dan aspek kelembagaan dan pembiayaan.
BAB V KERANGKA KERJA TIM EVALUASI
Bab ini berisi tentang pembagian struktur organisasi dalam
penyusunan laporan serta jobdesk masing-masing anggota dalam
penyelesaian Laporan Kapasitas Wilayah Dalam Mengatasi
Permasalhan Disparitas Pembangunan Wilayah Selatan Kabupaten
Siak.

22

Anda mungkin juga menyukai