Bab Iv
Bab Iv
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH
91
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
92
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
4.2.2. Topografi
Kabupaten Siak terdiri dari satuan daratan rendah dan satuan
perbukitan.Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah , dengan
ketinggian 0-50m dari permukaan laut, meliputi dataran banjir sungai dan rawa
serta terbentuk endapan permukaan. Kemiringan lereng sekitar 00-30 atau bisa
dikatakan hampir datar. Sedangkan satuan perbukitan mempunyai ketinggian
antara 50-150 m dari daerah sekitarnya, dengan kemiringan 30-150.
4.2.3. Geologi
Wilayah Kabupaten Siak merupakan bagian daerah yang tersusun dari
batuan sedimen Tufa yang berombak samapai bergelombang. Batuan Induk
didominasi batuan lempung (clay),silika, batu pasir dan batu lapis.Formasi ini
terdapat di daerah Minas.
Jenis tanah yang dominan adalah tanah tropodulit atau setara dengan tanah
podsolik merah kuning pada perbukitan dan tropaquepst atau setara dengan tanah
alluvial yang sudah berkembang di daerah dataran rendah , terutama di pinggiran
sungai. Tekstur tanah galuh kampung pasiran (sandy clay loam)dan galuh
lempung yang makin kedalam makin tinggi kadar lempungnya.Struktur tanah
gembur sampai gumpal menyudut untuk horison A dan gumpal menyudut untuk
horison B yang umum nya memiliki sifat fermeabilitas yang rendah. Wilayah
alluvium merupakan daerah rawa-rawa yang terjadi karena gambutyang
mengalami proses sedimentasi dari sungai –sungai sekitarnya.
1. Geologi Kerinci Kanan
Kecamatan Kerinci Kanan sebagai salah satu dari 14 kecamatan yang ada
di Kabupaten Siak mempunyai peranan penting dalam pengembangan Kabupaten
Siak. Kecamatan Kerinci Kanan merupakan kecamatan yang terletak dibagian
paling selatan wilayah Kabupaten Siak.Sebagian wilayah kecamatan ini dilalui
jalan lintas timur Sumatera yang selalu ramai. Dengan luas daratan ± 306,30 km2
yang berarti 3,58 % dari daratan Kabupaten Siak yang luasnya 8.556,09 km2 .
Kontur wilayah Kecamatan Kerinci Kanan seperti Kabupaten Siak pada umumnya
terdiri dari dataran rendah dan berbukit-bukit dengan struktur tanah pada
umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial serta
tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah.
93
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
94
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Hampir seluruh desa di Kecamatan Mempura berada di daerah aliran sungai yaitu
Sungai Mempura, sehingga dengan demikian sebagian besar wilayahnya
merupakan dataran rendah.Demikian pula dengan keseharian penduduk wilayah
ini, banyak pula yang menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan
keberadaan Sungai Mempura
4.2.4. Iklim
Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kabupaten Siak bila dilihat dari
Iklim Matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga iklim yang berlaku
di daerah ini juga iklim tropis. Menurut klasifikasi iklim koppen, Kabupaten Siak
dengan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun. Rata – rata curah
hujan 233 mm3 / tahun. Curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Apit.
Secara umum, Kabupaten Siak beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara
250 sampai dengan 320 Celsius dan kelembaban udara 88,9% per bulan. Berikut
tabel IV.1 klasifikasi oldmen di Kabupaten siak bagian selatan
95
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
4.2.5 Hidrologi
A. Hidrologi Kabupaten Siak
Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah
yang berawa-rawa, Kabupaten Siak memiliki banyak sungai. Sungai tersebar
adalah Sungai Siak, kemudian Sungai Mandau, Sungai Rawa, Sungai Gasib,
Sungai Siak Kecil, Sungai Apit dan Sungai Buatan. Selain perairan sungai,
Kabupaten Siak juga memiliki beberapa danau atau tasik antara lain : Tasik Pulau
Besar, Zamrud, Pulau Atas, Pulau Bawah, Tasik Serai, Tasik Air Hitam dan Tasik
Ketilau. Tasik-tasik tersebut berpotensi untuk dijadikan budidaya perikanan air
tawar serta pariwisata.ungai Siak berasal dari 2 anak sungai, yaitu Sungai Tapung
Kanan dan Tapung Kiri yang anak-anak sungainya berasal dari wilayah
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Bengkalis. Sungai
Tapung Kanan berasal dari anak-anak sungai Paturuk, Karas Takuana, Suram,
Lindai dan Siangkala.
Sungai Mandau merupakan sungai yang cukup penting yang di bagian
hulunya merupakan rawa dengan fisiografi kubah gambut. Formasi ini memiliki
kondisi hidrologi yang dicirikan oleh air tanah yang dangkal, sehingga dengan
evapotranspirasi dari air hujan yang meresap melalui air tanah dari kawasan hutan
disekitarnya. Oleh karena itu, hutan memegang peranan penting bagi penyediaan
air tanah di daerah ini.
Setiap perubahan lingkungan kubah gambut oleh penebangan hutan akan
berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hidrografi di daerah ini. Pelepasan
air dari kawasan ini merupakan pensuplay utama aliaran air yang masuk melalui
anak-anak sungai yang lain masuk ke Sungai Mandau yang airnya berwarna
coklat kehitaman. Kondisi aliran air kubah gambut hampir terdapat di sepanjang
Sungai Siak yang kesemuanya akan memberikan kontribusi terhadap kualitas
perairan di sungai siak.
4.2.6. Klimatologi
Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kabupaten Siak bila dilihat dari
Iklim Matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga iklim yang berlaku
di daerah ini juga iklim tropis. Menurut klasifikasi iklim koppen, Kabupaten Siak
dengan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun. Rata – rata curah
96
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
hujan 233 mm3 / tahun. Curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Apit.
Secara umum, Kabupaten Siak beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara
250 sampai dengan 320 Celsius dan kelembaban udara 88,9% per bulan.
4.2.7. Jenis Dan Kondisi Tanah
Wilayah Kabupaten Siak merupakan bagian dari daerah yang tersusun dari
batuan sedimentufa yang berombak sampai bergelombang. Batuan induk
didominasi batuan lempung (clay), silika, batu pasir dan batu lapis. Formasi ini
terdapat di daerah Minas. Jenis tanah yang dominan adalah tanah tropodulit atau
setara dengan tanah pedzolik merah kuning pada perbukitan dan tropaquepst atau
setara dengan tanah alluvial yang sudah mulai berkembang pada bagian daratan
rendah, terutama di pinggiran sungai. Tekstur tanah galuh lempung pasiran (sandy
clay loam) dan galuh lempung yang makin ke dalam makin tinggi kadar
lempungnya. Struktur tanah gembur sampai gumpal menyudut untuk horison A
dan gumpal menyudut untuk horison B yang umumnya memiliki sifat
fermeabilitas yang rendah. Wilayah alluvium merupakan daerah rawa-rawa yang
terjadi karena gambut yang mengalami proses sedimentasi dari sungaisungai
didekatnya.
4.2.8. Penggunaan Lahan
A. Penggunaan Lahan Kabupaten Siak
Berdasarkan hasil interpretasi peta guna lahan eksisting tahun 2009,
penggunaan lahan dominan di Kabupaten Siak saat ini terdapat di berbagai
wilayah selatan (Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam,
Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Dayun, Kecamatan Mempura).Sebaran
penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel IV.1 sebagai berikut
97
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Tabel IV.2 Luas Lahan Menurut Penggunaannya Di Kabupaten Siak Tahun 2009 (Dalam Kilometer Persegi)
Kawasan Kawasan Kawasan Lahan
No Kecamatan Belukar Hutan Jalan Perkebunan Rawa Sawah Sungai Total
Industri Minyak Permukiman Terbuka
1. Bunga Raya 0,40 47,30 3,57 - 10,47 29,70 57,68 - - 1,88 151,00
2. Dayun 0,09 103,61 3,33 - 0,19 2,17 26,77 89,42 6,62 - 0,05 232,24
3. Kandis 8,34 22,60 43,24 - 0,64 7,84 190,28 1.216,84 0,90 - 2,98 1.493,65
Kerinci
4. 0,01 0,39 2,76 - 0,01 4,10 10,13 111,24 - - 0,04 128,67
Kanan
5. Koto Gasib 0,94 238,09 17,08 - - 10,43 58,07 374,77 0,52 - 7,80 707,70
6. Lubuk Dalam - 6,22 2,83 - - 4,98 9,56 131,32 0,08 - 0,11 155,09
7. Mempura 6,21 235,10 4,96 - - 5,22 36,97 142,54 - - 6,46 437,46
8. Minas 0,31 64,90 11,25 - 2,16 3,95 49,69 211,89 0,84 - 1,37 346,36
9. Pusako 89,37 155,45 13,69 - 0,22 5,06 76,70 185,98 0,22 - 17,78 544,47
10. Sabak Auh - 3,51 1,69 - 0,04 4,36 10,61 43,09 - 3,12 6,96 73,38
11. Siak - 643,97 10,37 - - 14,68 29,16 183,53 - - 12,47 894,17
12. Sungai Apit 52,80 989,75 12,32 - 0,11 5,80 63,12 201,70 4,63 4,08 12,04 1.346,33
Sungai
13. - 891,01 23,74 - 0,14 1,79 139,69 663,19 30,54 - 6,91 1.757,00
Mandau
14. Tualang - 17,78 13,36 5,44 0,36 12,41 29,28 261,35 0,08 - 3,54 343,60
Total 158,47 3.419,68 164,19 5,44 3,87 93,24 759,72 3.874,50 44,41 7,20 80,39 8.611,10
Persentase
1,85 39,35 1,92 0,06 0,05 1,09 8,88 45,27 0,52 0,08 0,94 100,00
(%)
Sumber : Interpretasi Peta Tutupan Lahan, Tahun 2009
98
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
99
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
100
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
101
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
102
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
103
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
lereng 25% - 40% dan > 40% diarahkan sebagai kawasan lindung.
Aktivitas yang paling nyata dan menguntungkan daerah di sepanjang
daerah aliran sungai adalah perlakuan atau kegiatan (vegetatif dan atau
mekanik) yang dilakukan di daerah hulu yang ditujukan untuk perbaikan
kondisi DAS, meningkatkan lama waktu aliran air dan pada bersamaan
menurunkan debit puncak, serta memantapkan tepian sungai untuk
mengurangi laju erosi tebing sungai. Kawasan hulu-hulu sungai yang di
luar kriteria lindung di hulu Sungai Siak yang umumnya sudah berupa
kawasan budidaya baik berupa perkebunan (besar/masyarakat) maupun
kawasan hutan tanaman, memerlukan penanganan khusus, sehingga fungsi
perkebunan dan hutan tanaman dapat berperan sebagai bagian ekosistem
hulu DAS.
3. Peningkatan atau pengembangan sumberdaya air, yang dapat
dilakukan dengan cara pengaturan satu atau lebih komponen penyusun
ekosistem DAS yang diharapkan mempunyai pengaruh terhadap proses-
proses hidrologi dan kualitas air.
Arahan didalam RTRW Provinsi Riau yang lebih spesifik terhadap
pengelolaan DAS sungai yang tidak termasuk kriteria lindung,
diperbolehkan untuk kegiatan budidaya dengan batasan :
a) Vegetasi diusahakan tidak monokultur.
b) Sistem perakaran dan tajuk berlainan.
c) Kerapatan mendekati hutan asli.
d) Pemilihan tumbuhan yang tidak membutuhkan banyak air (proses
transpirasi) dan memiliki perakaran kuat, dapat mengurangi
kecepatan air, meredam energi air dan dapat “menyimpan” air.
Arahan kebijakan penanganan DAS didalam RTRW Provinsi Riau adalah :
a) Pengendalian tutupan lahan kawasan hutan sekunder (alami) pada
daerah hulu-hulu sungai yang masih tersisa;
b) Rehabilitasi lahan-lahan kritis;
c) Pengenaan fungsi lindung pada kawasan-kawasan yang memiliki
kemiringan 25% - 40%;
104
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
105
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Jumlah Kepadatan
No. Kecamatan Luas (km²) Penduduk Penduduk
(Jiwa) (Jiwa/ km²)
1 Kerinci Kanan 24.281 79,27
2 Lubuk Dalam 229,93 17.478 76,01
3 Koto Gasib 702,7 20787 30
4 Dayun 1.373,52 28.487 21
5 Mempura 12.252,32 14.420 1,18
Sumber : Kecamatan dalam Angka 2017
106
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Laju pertumbuhan
Jumlah Penduduk penduduk per
No Kecamatan tahun(%)
2010 2017
1 Kerinci Kanan 22 946 27 982 2,57
2 Lubuk Dalam 17 074 21 007 2,77
3 Koto Gasib 18 597 22 610 2,50
4 Dayun 26 669 32 436 2,51
5 Mempura 14 210 17 464 2,75
Sumber: BPS Kebupaten Siak 2018
107
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
yang rendah,dan distribusi yang tidak merata.Berikut adalah tabel IV.7 Jumlah
rumah miskin dan individu miskin di wilayah Selatan Kabupaten Siak tahun 2017
Tabel IV.7 Jumlah rumah miskin dan individu miskin di wilayah Selatan
Kabupaten Siak tahun 2017
Kabupaten Jumlah
Kuantan Singigi 611
Indragiri Hulu 423
Indragiri Hilir 222
Pelalawan 1137
108
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Kabupaten Jumlah
Kampar 1377
Rokan Hulu 239
Bengkalis 3557
Rokan Hilir 488
Kepulauan Meranti 4187
Pekanbaru 4374
Dumai 1057
Sumber: Statistik migrasi Riau, 2015
109
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Tahun
Kecamatan Jumlah Tingkat Perkembangan
Penempatan
Minas 1991/1992 1378 DS.Persiapan
Minas 1993/1994 1560 DS.Persiapan
Sumber: Data Pusdatin Depnakertrans tahun 2005
110
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Sekolah
No. Kecamatan
TK SD SMP SMU
1 Kerinci Kanan 599 2.644 1.110 844
2 Lubuk Dalam 595 2.308 971 787
3 Koto Gasib 682 3.256 1.225 701
4 Dayun 953 3.799 1.694 -
5 Mempura - 2.021 717 960
Sumber : Kecamatan dalam Angka 2017
111
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
112
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Kecamatan
No Jenis Pekerjaan Kerinci Koto Lubuk
Mempura Dayun
kanan gasib dalam
1 Belum/tidak
5.816 6.919 5.569 4.872 7.228
bekerja
2 Mengurus rumah
5.196 4.704 4.229 3.383 6.298
tangga
3 Pelajar/mahasiswa 3.846 3.465 3.564 2.744 5.885
4 Pensiunan 12 7 5 46 14
5 PNS 156 196 174 395 314
6 TNI 2 1 4 7 5
7 Polisi 17 9 32 7 53
8 Perdagangan 29 39 17 21 49
91 Petani/kebun 3.016 1.981 2.048 1.201 3.513
0 Peternak 0 3 0 0 0
11 Nelayan 0 40 0 4 0
12 Industri 1 3 1 0 0
13 Pedagang 14 20 29 20 58
14 Wiraswasta 1.893 1.532 1.698 1.508 2.150
15 Lainnya 1 0 4 0 8
Sumber : disdukcapil tahun 2018
113
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
PEREKONOMIAN
4.5.4. Investasi Wilayah
Salah satu indikator utama yang dapat digunakan untuk menentukan
pertumbuhan ekonomi daerah adalah pertumbuhan investasi. Dalam analisis makro,
tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara/daerah diukur dari
perkembangan pendapatan riil yang dicapai suatu negara/daerah tersebut (Sadono
Sukirno, 2004). Penghitungan pendapatan tersebut salah satu agregatnya adalah investasi.
Harrold Domar (1956) dalam konsepnya mengenai pertumbuhan mengemukakan bahwa
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi diperlukan investasi yang memadai. Atas dasar
itulah maka selaku pengambil keputusan, pemerintah perlu mengetahui seberapa besar
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan yang diharapkan serta sejauh
mana dampak investasi pada suatu sektor ataupun wilayah. Undang-undang Penanaman
Modal Nomor 25 Tahun 2007 menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari
penyelenggaraan investasi, baik PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) maupun PMA
(Penanaman Modal Asing) yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang
selanjutnya akan menciptakan pembangunan ekonomi.
1. Realisasi dan Iklim Investasi Kabupaten Siak
Jumlah investor dan realisasi investasi di Kabupaten Siak cenderung naik
turun dalam kurun waktu 6 tahun. Realisasi nilai investasi dipengaruhi beberapa
faktor antara lain: Kepastian hukum, stabilitas politik dan keamanan serta
kebijakan pemerintah. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
mulai dari Tahun 2011-2016 dapat disampaikan data jumlah investor berskala
Nasional dan realisasi investasi dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut:
114
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Realisasi
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 7
115
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Realisasi
Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 2017
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
800
700
600
500
400 740
681
300 528
200 409
100
0 1.196 2.396
2012 2013 2014 2015 2016 2017
116
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Realisasi
Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 2017
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
800
700
600
500
400 755
648
300 501
200
289
100
0 7 4
2012 2013 2014 2015 2016 2017
117
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Realisasi
Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
(1) (3) (4) (5) (6) 7
118
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
119
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
120
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
121
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Jumlah Sekolah
No Kecamatan
TK SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
1. Minas 13 14 10 5
2. Sungai Mandau 6 12 9 1
3. Kandis 22 28 16 15
4. Siak 13 24 17 6
5. Kerinci Kanan 14 15 10 5
6. Tualang 38 24 17 16
7. Dayun 19 24 10 7
8. Lubuk Dalam 7 11 5 5
9. Koto Gasib 13 25 14 3
10. Mempura 7 12 3 4
11. Sungai Apit 21 27 12 6
12. Bunga Raya 15 15 8 4
13. Sabak Auh 5 12 5 4
122
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Jumlah Sekolah
No Kecamatan
TK SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
14. Pusako 7 8 4 1
Jumlah 200 251 140 82
Sumber : Kabupaten Siak dalam Angka 2017
123
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
124
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
125
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Sedangkan bila dilihat jumlah pasar yang ada, terdapat pasar sebanyak
38 pasar. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pasar tersebut masih jauh kurang
dibandingkan jumlah desa sebanyak 49 desa artinya 12 desa belum memiliki
pasar, yang berakibat masih sulitnya masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.
2. Perkebunan
Produksi perkebunan terbesar di Kabupaten Siak pada tahun 2013 adalah
kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar sedang dan
perkebunan rakyat. Ada lima kecamatan di Kabupaten Siak Bagian Selatan yang
mengusahakan tanaman Kelapa Sawit, dan produksi paling besar berasal dari
Kecamatan Dayun dengan jumlah 3841. Dan produksi yang paling kecil berasal
dari Kecamatan Mempura dengan jumlah 907.
Infrastruktur pendukung lainnya yang mendukung kegiatan perkebunan
adalah sistem transportasi wilayah berupa jaringan jalan yang menghubungkan
126
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
antar perkebunan atau penunjang sistem distribusi hasil perkebunan. Pada wilayah
studi, Secara umum kegiatan pengangkutan/pergerakan barang komoditas wilayah
yang berasal dari wilayah bahan baku hingga ke wilayah pemasaran masih
menggunakan transportasi darat dengan menggunakan truk pengangkut barang
dengan tonase kecil hingga besar.
Untuk saat ini, jaringan jalan sudah cukup tersedia di Kabupaten Siak
Bagian Selatan khususnya dalam mendukung kegiatan ekonomi sektor
perkebunan sesuai dengan pasar dari masing masing sektor tersebut. Konektivitas
antara wilayah hinterland yang berperan sebagai pemasok bahan baku, dengan
lokasi pengolahan di wilayah internal telah terhubung melalui transportasi darat,
walaupun belum efektif dan efisien. Sedangkan untuk transportasi laut Pelabuhan
laut Buatan II di Kecamatan Koto Gasib. Jumlah prasarana transportasi baik darat,
udara, dan laut di daerah hinterland masih sangat minim, sehingga perlu
ditingkatkan fasilitas pendukung baik di pelabuhan, terminal sehingga sesuai
dengan standar pelayanan dan dapat mendukung konektivitas yang lebih baik
antara wilayah internal dengan hinterland wilayah studi.
127
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Tabel IV.16 Kondisi Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Siak
Jenis Rusak
No Baik Sedang Rusak Jumlah
Permukaan Berat
1 Aspal 666,187 246,838 22,295 0 935,320
2 Kerikil 212,749 691,766 45,516 11,419 961,450
3 Tanah 136,393 120,998 56,424 6,145 319,960
4 Semenisasi 105,790 425,497 96,383 35,790 661,460
Jumlah 1,121,119 1,485,099 220,619 53,354 2,880,190
Sumber : Kabupaten Siak Dalam Angka 2017
128
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Jenis Permukaan
129
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Tabel VI.18 Jumlah Menara Base Transceiver Station (BTS) dan Jumlah
Operator Layanan Komunikasi Seluler di Kabupaten Siak
Bagian Selatan
Tabel VI.19 Penduduk Menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Dipergunakan
di Kecamatan Siak Tahun 2016
Kecamatan
No Rincian
2015 2016
1 Ledeng 3405 5084
2 Sumur Pompa 0 0
3 Sumur 2423 2423
4 Mata Air 0 0
5 Air Hujan 2124 2124
130
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
6 Lainnya 0 0
Sumber : BPS
Dapat dilihat pada tahun 2016 mengalami peningkatan jenis sarana air
bersih yang cukup signifikan terutama di jenis ledeng sebesar 1679 unit.
Tabel VI.20 Penduduk Menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Dipergunakan
di Kabupaten Siak Bagian Selatan Tahun 2016
Kecamatan
No Rincian
Koto Kerinci Lubuk
Dayun Mempura
Gasib Kanan Dalam
1 Ledeng 475 - 210 - -
2 Sumur Pompa 2713 - - - 1635
3 Sumur 1070 - 222 4918 3960
4 Mata Air - - 42 - -
5 Air Hujan 399 22 284 - -
6 Lainnya 691 5996 - - 4604
Jumlah 5348 6018 758 4918 10199
Sumber : BPS
4.6.6.1.5 Kelistrikan
Penggunaan listrik di Kabupaten Siak sudah merata. Hal ini terlihat dari
persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai penerangan
utama sudah melebihi 89 persen. Pada tahun 2017 terdapat 90.001 pelanggan di
Kabupaten Siak dan khususnya di kabupaten Siak wialayh selatan terdapat 23.404
pelanggan
Berikut Tabel VI.21 Banyaknya Pelanggan Listrik PLN Kabupaten Siak
Bagian Selatan.
131
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Tahun
No Kecamatan
2015 2016 2017
1 Kerinci Kanan 4035 4435 4935
2 Dayun 2873 5224 6973
3 Lubuk Dalam 3350 3850 4300
4 Koto Gasib 1478 2918 3995
5 Mempura 3043 3149 3201
Jumlah 14779 19576 23404
Sumber:BPS
Berdasarkan tabel diatas tiap tahun jumlah pelanggan listrik PLN semakin
meningkat dari rentang waktu 2015 – 2017 dan kecamatan yang memiliki jumlah
pelanggan listrik terbanyak adalah kecamatan Dayun sebesar 6973 dan terkecil
adalah kecamatan Mempura sebesar 3201.
4.6.6.1.6 Transportasi
132
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
Tabel VI. 22 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di
Kabupaten Siak
Kondisi
Jenis
Rusak
Permukaan Baik Sedang Rusak Jumlah
Berat
Aspal 770,31 111,64 15,60 17,28 914,83
Kerikik - - 333,89 156,04 489,91
Beton 280,7 145,32 12,59 6,05 444,63
Tanah - - - 1030,18 1030,18
Jumlah 1050,98 256,96 362,08 1210.18 2880,19
Sumber : BPS
Kondisi
Jenis
Rusak
Permukaan Baik Sedang Rusak Jumlah
Berat
Cable Stayed 1196,00 - - - 1196,00
Balance
1404,00 - - - 1404,00
Cantilever
ARC Truss 1650,00 - - - 1650,00
Box Culvert 1246,00 - - - 1246,00
Rangka Baja 485,00 - - - 485,00
Beton 638,50 - - - 638,50
Besi 754,00 84,50 162,90 153,00 754,00
Jumlah 7373,50 84,50 162,90 153,00 7773,90
Sumber : BPS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis kontruksi jembatan yang
terpanjang di kabupaten Siak adalah jenis cable stayed sepanjang 1196,00 m dan
terpendek adalah rangka baja sepanjang 485,00 m dengan rata kondisi jembatan
133
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2018
134