Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Spesifikasi Dasar.
Kecuali ditentukan lain, seluruh bahan yang dipakai untuk pelaksanaan
pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis
Khusus dan harus mengutamakan penggunaan bahan, peralatan dan jasa
produksi dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lainnya yang
disetujui.
8. Pembayaran Kompensasi
Semua pembayaran Kompensasi kepada Pihak Ketiga yang disebabkan
oleh pelaksanaan pekerjaan harus ditanggung oleh Penyedia Jasa dan
harus sudah diselesaikan sebelum serah terima pekerjaan.
A. BAHAN-BAHAN UMUM
1. Syarat-syarat Umum
2. Portland Cement
2.1. Semen yang dipakai adalah Portland cement sesuai dengan standar
Indonesia NI. 8 Pasal 3.2 NI-2 dan Portland cement yang telah
dinyatakan baik berdasarkan Balitbang Departemen Pekerjaan Umum
atau Portland cement yang beredar di pasaran
2.2. Pengujian dan Pemeriksaan
a. Contoh pemeriksaan dan pengujian semen-semen bila diperlukan
akan dilakukan oleh Direksi terhadap bahan contoh, pengujian dan
pemeriksaan harus ssesuai dengan Standar Indonesia NI-8 atau
ASTM, model C. 150 atu test yang sesuai dengan standar Inggris.
Para penyedia jasa harus menyampaikan keterangan kepada
Direksi, waku dan tempat semen dikeluarkan dari pabrik. Direksi
bila perlu setiap saat mempunyai wewenang untuk meneliti dan
memeriksa material, laporan analisa laboratorium dan
pengambilan contohsemen untuk diperiksa. Semen yang
bergumpal-gumpal dan gumpalan tersebut tidak bias dihaluskan
kembali dengan jari akan dianggap tidak memenuhi syarat
(melewati batas umurnya) dan harus dikeluarkan dari tempat
pekerjaan. Penyedia jasa harus mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam pengambilan contoh tersebut.
b. Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang
setiap waku sebelum semen tersebut dipergunakan. Semen yang
tidak memenuhi persyaratan tidak boleh dipergunakan. Jika
ternyata ada semen yang tidak memenuhi syarat dan telah
terpasang, maka bagian yang telah menjadi campuran beton,
adukan semen dan bagian yang telah menjadi campuran beton
adukan semen dan grout tersebut harus dibongkar dan diganti
dengan semen yang baru atas biaya penyedia jasa.
Pengetesan silinder, kubus beton atau campuran semen yang
akan digunakan dapat diperintahkan oleh Direksi setiap waktu
untuk maksud keperluan dan campuran semen/beton yang diminta
untuk pengujian tanpa pungutan bayaran terhadap Direksi.
c. Semen tidak boleh dipakai abpabila tidak memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dan semen tersebut harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan atas biaya penyedia jasa.
d. Semen yang telah disimpan lebih dari 30 hari dalam musim hujan
atau lebih 90 hari dalam musim kemarau harus dianggap
kadaluwarsa dan tidak boleh dipakai.
4. Batu Belah
4.1. Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang telah disetujui oleh
Direksi. Batu - batu yang dipakai /digunakan adalah boulder atau batu
belah, mempunyai berat jenis (spesific gravity) minimum 2,4 ,
Compression strength ( tegangan kompressi) tidak boleh kurang dari
400 kg/cm2.
4.2. Untuk penggunaan pada pekerjaan pasangan batu, pasangan batu
kosong dan agregat jalan, maka batu – batu tersebut harus keras,
kasar, padat dan tahan lama serta bebas dari retak ataupun pecah.
4.3. Batu yang tidak memenuhi syarat harus disingkirkan/dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan atas biaya Penyedia jasa.
4.4. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran antara 15
– 20 cm atau sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Direksi.
5. Air
5.1 Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout
tidak boleh mengandung bahan organik, alkali, garam dan bahan –
bahan lain yang dapat mengganggu atau merusak adukan dan/atau
baja tulangan serta bahan konstruksi lainnya. Bila didapat keraguan
air yang akan digunakan dalam semua beton, adukan dan grout akan
di test oleh Direksi untuk menentukan kecocokannya terhadap
keperluan – keperluan atas biaya Penyedia jasa. Air yang dapat
diminum atau yang berasal dari PAM dianjurkan untuk dipakai.
5.2 Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan dapat ditentukan
dengan ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan dengan
tepat.
5.3 Penyedia jasa harus menyediakan air yang memenuhi syarat dalam
jumlah yang cukup dalam tempat/bak penampungan sedemikian rupa
sehingga tidak tercampur dengan bahan–bahan yang dapat
merusakan kualitas air tersebut.
5.4 Seluruh biaya pengadaan air telah masuk dalam harga satuan untuk
pembuatan beton, adukan dan grout.
7. Kayu Bekisting
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Ruang Lingkup Pekerjaan
1.2. Semua fasilitas, alat kerja dan peralatan yang dibuat atau dibawa ke
tempat-tempat kerja, harus dianggap sebagai subyek untuk
melengkapi bab ini, jika Direksi tidak memberikan secara khusus dan
tertulis, cara-cara lain untuk suatu bagian-bagian pekerjaan atau
bagian khusus pekerjaan. Penyedia jasa harus bertanggung jawab
sendiri atas kelengkapan, efisiensi, penggunaan perlindungan
pemeliharaan, perbaikan dan pengamanan semua fasilitas alat kerja
dan peralatan-peralatan lainnya.
1.3. Semua fasilitas alat kerja dan peralatan-peralatan dalam tempat kerja
juga harus menjadi subjek sesuai hak Direksi, dan Direksi berhak
mengatur penggunaannya untuk menyelesaikan pekerjaan selama
Kontrak.
2.4. Barak kerja dibuat sedemikian rupa sehingga para pekerja dapat
beristirahat dan berteduh seperlunya.
2.5. Gudang dibuat agar bahan/ material yang disimpan terlindung dari
kerusakan akibat pengaruh cuaca dan pencurian.
5.1 Bouwplank dibuat dari papan kayu keras dengan sebelah atas diserut
halus dan rata dengan ukuran lebar antara 15-20 cm dan tebal 1 cm
dan dipasang, dengan baik.
5.2 Bouwplank diperlukan untuk membentuk profil bentuk bangunan
missal tanggal serta batas-batas bagian-bagian bangunan sesuai
dengan syarat-syarat teknik.
5.3 Bouwplank ini dipaku pada tiang-tiang dari kaso yang tertanam kokoh
pengukuran/pemasangan bouwplank harus dilaksanakan dengan
mempergunakan instrument waterpas (theodolith)
5.4 Tinggi peil bouwplank harus ditulis pada papan bouwplank dengna
meni/cat merah, sehingga terbaca dengan mudah.
5.5 Pemasangan bouwplank dilaksanakan setiap jarak maksimum 25 m,
untuk daerah-daerah tertentu. Jarak bouwplank yang lebih dekat
disesuaikan dengan medannya.
5.6 Bouwplank untuk pondasi harus diberi tanda jelas pada papan
bouwplank dan dipasang keliling pondasi.
5.7 Pemasangan bouwplank harus mendapat persetujuan Direksi.
5. Lain-lain.
6.1 Penyedia jasa harus membuat papan nama proyek sebanyak yang
diperlukan minimal 1 (satu) buah ukuran (1,20 , x 1,80 m) dan
penempatannya seperti yang ditunjuk oleh Direksi.
6.2 Penyedia jasa harus sudah membuat photo phase-1 sebelum
pelaksanaan dimulai (0%), dan phase berikutnya pada saat
pelaksanaan berlangsung (50%) dan pekerjaan sudah selesai (100%)
dilaksanakan masing-masing 3 (tiga) set dan disajikan dalam album
photo.
6.3 Penyedia jasa harus melaksanakan dengan biaya sendiri, tanpa ada
biaya tambahan dari proyek terhadap pengeluaran izin-izin yang
diperlukan dari instansi-instansi yang terkait yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
6.4 Penyedia jasa harus melaksanakan semua pekerjaan persiapan
lainnya yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
6.5 Pada akhir pekerjaan Penyedia jasa harus mengerjakan pekerjaan
perapihan, membersihkan lapangan pekerjaan tersebut diatas dari
sisa-sisa bahan bangunan, tanah/Lumpur dan lain-lain sesuai
petunjuk Direksi. Penyedia jasa harus selalu menjaga kerapihan
lapangan sampai batas waktu pemeliharaan selesai.
6.6 Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD)
berupa helm dan sepatu lapangan, rompi kerja, dan P3K dilokasi
pekerjaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta dapat
memberi pertolongan cepat dan pengobatan kepada pekerja-pekerja
proyek yang mendapat kecelakaan pada waktu melaksanakan
pekerjaan.
C. PEKERJAAN TANAH
1. Ruang Lingkup
2. Pembersihan
2.1. Semua lahan dalam batas daerah pelaksanaan yang perlu diadakan
pembersihan seperti ditentukan Direksi harus dibersihkan dari semua
pohon dan benda-benda yang menggangu, serta harus dibuang dari
tempat pekerjaan kecuali ada ketentuan lain dari Direksi.
2.5. Jika material hasil pembersihan akan dibakar, Penyedia jasa harus
mendapatkan ijin Direksi dan menempatkan orang untuk
mengawasinya dari kemungkinan bahaya kebakaran lingkungan alam
maupun harta benda. Bekas pembakaran harus dirapihkan sehingga
tidak mengganggu lingkungan.
3. Stripping/Kosrekan
4.1. Galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah yang berada di
areal situ dengan kedalaman sesuai rencana atau sesuai petunjuk
dan perintah Direksi. Galian tanah ini dilakukan dengan
menggunakan alat berat (excavator).
4.2. Galian Tanah Situ (dab) dapat dilakukan dengan langsung memuat
hasil galian ke dalam Dump Truck yang terdapat dalam Item
pekerjaan “Angkut Material/Hasil Galian menggunakan Dump Truck
Maksimum 1 km” (gali langsung dimuat DT) atau dengan langsung
membuang hasil galian di sekitar lokasi Situ (gali langsung buang di
sekitar).
4.3. Pembayaran Item Pekerjaan ini berdasarkan jumlah galian
menggunakan excavatornya saja, untuk Angkutan DT dibayar
menggunakan Item Pekerjaan “Angkut Material/Hasil Galian
menggunakan Dump Truck Maksimum 1 km”
5.1. Galian tanah dimaksud adalah galian tanah untuk pondasi atau tubuh
konstruksi, penggaliannya harus dilaksanakan mengikuti profil-profil
yang telah ada dan sampai kedalaman sesuai rencana atau sesuai
petunjuk dan perintah Direksi.
D. PEKERJAAN PASANGAN
2.1. Umum
Pasangan batu kali adalah suatu konstruksi perkuatan yang terdiri
dari batu kali yang direkat dengan adukan portland cement dan pasir.
Dalam pelaksanaan harus mengikuti semua ketentuan dan
persyaratan, kecuali jika ada yang karena khusus untuk jenis
pekerjaan tertentu dirubah oleh Direksi.
2.3. Adukan
Cara dan alat yang dipakai untuk mengaduk spesi harus sedemikian
rupa, sehingga dapat menentukan dan mengatur banyaknya masing-
masing bahan secara terpisah dengan tepat. Jika dipakai mesin
pengaduk, maka lamanya pengadukan setelah semua bahan
dimasukan ke dalam mesin pengaduk, harus tidak kurang dari 2
(dua) menit kecuali jika banyak mengandung air. Adukan harus
dibuat hanya dalam volume yang cukup untuk pekerjaan yang segera
dilaksanakan, semua adukan yang telah tercampur selama 30
menit tidak boleh dipakai (harus dibuang).
Mengencerkan kembali adukan tidak diperkenankan. Semua
peralatan pengaduk dan pengangkut harus dicuci bersih tiap hari
selesai bekerja.
5. Plesteran
5.1. Semua sisi bagian atas yang horizontal dari pasangan batu kali dan
bagian atas yang miring selebal 20 cm puncak pasangan serta sisi-
sisi luar lainnya dari pasangan batu kali harus diplester dengan
susunan adukan 1 PC : 3 Psr dalam perbandingan volume.
5.2. Plesteran dibuat setebal 1.5 cm dan dilapis / diaci dengan air sement,
sehingga permukaan rata, licin dan rapi.
6. Suling-suling Drainase
6.2. Bahan saringan terdiri dari pasir, kerikil atau batu pecah dari
sumber bahan yang disetujui. Ukuran dan gradasi bagian-bagiannya
harus diatur cermat sedemikian rupa sehingga tanah tidak terbawa
aliran.
6.3. Bahan saringan yang diisi pasir harus dipadatkan sehingga ukuran
memenuhi syarat.
6.4. Bagian suling-suling pipa PVC yang menempel pada lapisan kerikil
harus dilapis dengan ijuk sedemikian rupa sehingga air tanah dapat
mengalir tanpa membawa butiran tanah.
7. Pengadaan dan Pemancangan Cerucuk Bambu
8.2. Tebal urugan sirtu 3 - 5 cm, dan ketebalan yang harus dipasang harus
sampai tingkat ketinggian yang diatur dilapangan serta sebagaimana
yang diperintahkan oleh direksi . Tebal rata-rata yang ditetapkan pada
gambar rencana adalah berdasarkan pemeriksaan visual yang
diberikan sebagai perkiraan tebal rata-rata yang diperlukan.
E. PEKERJAAN BETON
1. Lingkup Pekerjaan
Semua adukan yang dipakai untuk bangunan yang akan dikerjakan harus
terdiri dari bahan-bahan yang memenuhi syarat dan harus dicampur
dengan perbandingan yang sesuai, dicor dan dituang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dan persyaratan teknik.
Penyedia jasa diperkenankan untuk membeli beton siap pakai (Ready mix)
dari perusahaan pembuat beton dengan persetujuan Direksi terlebih dahulu
ataupun membuat sendiri campuran beton sepanjang mempunyai alat-alat
dan tenaga ahli yang memadai sehingga tercapai mutu beton yang
disyaratkan.
2. Beton K-275
Lingkup Pekerjaan
Semua adukan yang dipakai untuk bangunan yang akan dikerjakan harus
terdiri dari bahan-bahan yang memenuhi syarat dan harus dicampur
dengan perbandingan yang sesuai, dicor dan dituang sesuai dengan
ketentuan – ketentuan dan persyaratan teknik.
Pelaksanaan pekerjaan beton harus mengikuti peraturan –peraturan dan
ketentuan ketentuan sesuai dengan spesifikasi teknik kecuali bila secara
khusus dirubah oleh Direksi juga harus mengikuti ketentuan – ketentuan
dalam PBI 71.
3. Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari Portland Cement, pasir, kerikil/batu pecah, air,
seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam
perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-baiknya sampai pada
kekentalan yang tepat
Banyaknya air yang dipakai oleh beton harus diatur menurut keperluan
untuk menjamin beton untuk konsistensi yang baik dan menyesuaikan
variasi kandungan lembab atau gradasi ( perbutiran) dari agregat waktu
masuk dalam mesin pengaduk (mixer).
Penambahan air untuk mencairkan beton kaku hasil pengadukan yang
terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama sekali tidak
diperkenankan.
4. Cetakan Beton
Cetakan harus sesuai dengan pellbagai bentuk, bidang, batas dan ukuran
hasil beton yang diinginkan sebagaimana tercantum pada gambar-gambar
atau seperti yang telah ditetapkan oleh Direksi.
4.3 Perawatan
4.1. Semua beton harus dirawat dengan air seperti ditentukan disini,
Direksi berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang
harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.
4.2. Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah paling sedikit
14 hari terus–menerus segera sesudah beton cukup keras untuk
mencegah kerusakan, dengan cara menutupnya dengan bahan
yang dibasahi air atau dengan pipa-pipa berlubang, penyiraman
mekanis, atau cara dietujui yang akan menjaga agar permukaan
selalu bersih.
4.4 Perlindungan
5. Pekerjaan Pembesian/Penulangan
F. PEKERJAAN DEWATERING
1. Pekerjaan Kisdam
2. Pengeringan / Pompanisasi
1. Dokumentasi
2. Pelaporan
3. As Built Drawing
3.2. Gambar As Built Drawing dibuat diatas kertas kalkir ukuran A1 dan
dicetak blue print sebanyak 3 kali dan dijilid setelah mendapat
pengesahan dari Direksi.
1. Pekerjaan Akhir
2. Pemeriksaan Pekerjaan
J. PENUTUP
Demikian persyaratan atau spesifikasi ini dibuat untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Diluar persyaratan ini masih tetap berlaku peraturan-peraturan lainnya.
Apabila dalam persyaratan ini ada kekurangan atau kekeliruan, Penyedia
Jasa tidak boleh mengambil keuntungan dari hal tersebut, melainkan harus
minta penjelasan dari Direksi Pekerjaan.
Serang, Desember 2018