Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PROSES KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kasus :
An. P, usia 5 tahun 6 bulan, datang ke IGD tanggal 20 februari 2019 dengan keluhan demam,
muntah - muntah setiap kali makan, sakit perut. Hasil pemeriksaan : TD 90/60 mmHg, nadi
109x/menit, RR 25x/menit, S 39,7 C, konjungtiva anemis (-), Eritrosit 5.33 10^6/ul, terdiagnosa
DHF.

A. Diagnosa keperawatan Utama :


Hipertermia

Analisis :
1. Alasan penetapan diagnosa
Diagnosa Hipertermia ditetapkan sebagai masalah keperawatan karena pasien mengalami
demam, suhu tubuhnya tinggi
2. Definisi diagnosa
Menurut NANDA 2015-2017, Hipertermia merupakan suhu inti tubuh diatas kisaran normal
diurnal karena kegagalan termoregulasi.
3. Batasan karakteristik
Berdasarkan NANDA 2015-2017, Batasan karakteristik untuk menentukan masalah
Hipertermia adalah
a. Kulit terasa hangat
b. Kulit kemerahan
Berdasarkan kasus An. P, Batasan karakteristik untuk masalah Hipertermia sesuai NANDA
adalah :
a. Data Subjektif
1) Keluarga klien mengatakan sudah demam semenjak 4 hari
b. Data Objektif
1) TD 90/60 mmHg, nadi 109x/menit, RR 25x/menit, S 39,7 C, konjungtiva anemis (-),
Eritrosit 5.33 10^6/ul
2) Klien tampak lemas
4. Faktor yang berhubungan
Berdasarkan NANDA 2015-2017, factor yang berhubungan untuk masalah Hipertermia
adalah
a. Dehidrasi
b. Penyakit
c. Sepsis
Berdasarkan kasus An. P, faktor yang dipilih sebagai etiologi adalah penyakit, karena An. P
mengalami demam semenjak 4 hari

B. Outcomes Keperawatan
Menurut NOC (2015), outcome untuk masalah Hipertermia adalah
 Penurunan suhu tubuh
 Tidak terjadi dehidrasi

C. Intervensi Keperawatan Utama


Perawatan Demam
Analisis :
Dengan perawatan demam, perawat dapat memanajemen gejala dan kondisi terkait yang
berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh. Menurut NIC (2015), tindakan yang dapat
direncanakan untuk mengatasi masalah Hipertermia adalah :
1. Perawatan Demam

D. Tindakan Kolaborasi
Pasien mendapatkan cairan infus D5 1/4 10 tpm dan obat injeksi paracetamol 200 mg

E. Evaluasi Keperawatan
Yang perlu dievaluasi dari kasus tersebut adalah : TTV, Eritrosit

Referensi :
NANDA. 2015-2017. Label Diagnosa, Hipertermia, Domain 11, Class 6.
NIC, 6th Indonesian Edition, by Gloria Bulechek, Howard Butcher, Joanne Dochterman and
Cherly Wagner
NOC, 5th Indonesian Edition, by Sue Moorhead, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth
Swanson
Nursalam, dkk. 2008. Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta : Salemba Medika
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN

Kasus
An. P, usia 5 tahun 7 bulan, datang ke IGD tanggal 11 februari 2019 dengan keluhan demam,
muntah- muntah setiap kali makan, sakit perut. Hasil pemeriksaan : TD 90/60 mmHg, nadi
109x/menit, RR 25x/menit, S 39,7 C, konjungtiva anemis (-), Eritrosit 5.33 10^6/ul, terdiagnosa
DHF Gr II.

Intervensi Keperawatan :
1. Perawatan demam

Analisis
1. Penetapan Tujuan
Berdasarkan NOC, tujuan yang ditetapkan adalah penurunan suhu tubuh dengan indikator
pada level 3
2. Aktivitas
a. Perawatan Demam
Aktivitas Rasional

Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya Mengetahui atau memantau keadaan
umum klien.

Dorong konsumsi cairan Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan


penguapan tubuh meningkat sehingga
perlu diimbangi dengan asupan cairan yang
banyak.

Beri obat atau cairan IV (misalnya, Pemberian cairan sangat penting bagi klien
antipiretik, agen antibakteri, dan agen anti dengan suhu tinggi. perawat harus
menggigil) berkolaborasi dengan dokter.
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN

Hasil evaluasi pasien dengan masalah keperawatan : Hipertermia


 S : keluarga klien mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi setelah disuntikkan obat
paracetamol dan juga di kompres hangat
 O : suhu tubuh pasien 36,5 ºC
 A : masalah teratasi
 P : lanjutkan intervensi

Analisis
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat dilihat bahwa komponen SOAP belum menjelaskan
pencapaian dari asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat.
1. Komponen S : subjektif
sudah cukup jelas disampaikan dan sesuai kondisi klien
2. Komponen O :
Suhu tubuh pasien sudah normal kembali yaitu 36,5ºC
3. Komponen A
Masalah teratasi penurunan suhu tubuh
4. Komponen P
lanjutkan intervensi pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya

Anda mungkin juga menyukai