Case
Case
Pembimbing :
dr. Retno Setianing, Sp. KFR
Disusun Oleh:
Erra Irhamni, S.Ked (J 510185019)
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
CASE REPORT
SEORANG LAKI-LAKI USIA 63 TAHUN DENGAN LOW BACK PAIN ET
CAUSA LUMBAL SPINAL STENOSIS
Disusun Oleh:
Erra Irhamni, S.Ked (J 510185019)
Zherafhenni Praha E , S.Ked (J 510185053)
Innave Halqisasiana A., S.Ked (J 510185069)
Mengetahui :
Pembimbing :
dr. Retno Setianing, Sp. KFR (........................................)
Dipresentasikan di hadapan :
dr. Retno Setianing, Sp. KFR (........................................)
STATUS KASUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. D
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Wonogiri
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 20 September 2018
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Nyeri punggung bawah menjalar sampai kedua kaki.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. D 63 tahun datang ke poli rehabilatasi medik dengan keluhan nyeri
punggung bawah hingga kedua kaki yang dirasakan sejak Desember 2013
dan memberat pada awal tahun 2015. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
pada punggung bawah menjalar sampai kaki serta bersifat hilang timbul
selama 5 tahun ini. Pasien mengungkapkan VAS 6. Nyeri dirasakan saat
duduk lama, berdiri lama, jalan 300 m, batuk dan bersin. Pasien merasa lebih
nyaman saat tidur terlentang tanpa alas.
Pasien mengatakan adanya rasa kesemutan yang hilang timbul. Pasien
mengatakan nyeri punggung bawah tidak dirasakan saat malam hari. Pasien
menyangkal penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, sesak nafas,
batuk lama, demam, gangguan BAB dan BAK. Pasien mengatakan pernah
jatuh di Mushola dengan posisi jongkok pada Desember 2013.
Sebelumnya pasien sudah pernah berobat di RSUD Wonogiri sejak tahun
2013 sampai 2015 dengan terapi IR, namun belum ada perbaikan sehingga
dirujuk ke RSOP Prof, dr. Soeharso untuk diterapi. Pasien rutin datang terapi
di RSOP, setelah diterapi pasien merasa lebih baik, walaupun masih terasa
nyeri pinggang bawah dan menjalar sampai kaki.
III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
a. Keadaan umum : tampak sakit ringan, VAS = 6
b. Kesadaran : GCS E4V5M6
c. Vital sign
Tekanan darah : 130/80 mmhg
Heart rate : 76x menit
Respiratory rate : 18 x menit
Suhu : 36.5C
2. Status Gizi
a. Berat Badan : 60 kg
b. Tinggi Badan : 164 cm
c. Index Massa Tubuh (IMT) : 22.3
3. Status Interna
a. Kepala : Dalam batas normal
b. Leher : Dalam batas normal
c. Jantung : Dalam batas normal
d. Paru : Dalam batas normal
e. Abdomen : Dalam batas normal
f. Extremitas :
1) Look
2) Pemeriksaan Motorik
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Gerak + + + +
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Reflek Fisiologis +2 +2
Reflek Patologis - -
ROM Dalam batas normal
Hip Fleksi N N
Ekstensi N N
Abduksi N N
Adduksi N N
Knee Fleksi N N
Ekstensi N N
Ankle Dorsofleksi N N
Plantarfleksi N N
4. Status Lokalis
Pemeriksaan pada punggung bawah
a. Look
1) Cara berjalan tidak tampak membungkuk
2) Pundak tampak simetris antara kanan dan kiri
3) Bentuk tulang punggung normal tak tampak deformitas (lordosis,
kifosis, dan skoliosis)
4) Tidak tampak adanya benjolan dan sikatrik di bagian punggung
5) Tidak tampak adanya lipat lemak
b. Feel
1) Nyeri tekan (+)
2) Otot spasme (+)
c. Move
1) Fleksibilitas trunk terbatas
2) Nyeri gerak ke segala arah (+)
d. Pemeriksaan Khusus
1) Test Provokasi
TEST Dekstra Sinistra
Lassegue - -
Patrick + +
Kontra Patrick + +
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil:
MRI Spinal Thoracolumbal : tampak spinal stenosis
VI. DIAGNOSIS FUNGSIONAL
1. Impairment
Nyeri pada punggung bawah.
2. Disability
Tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Pasien tidak bisa duduk lama,
melakukakan aktivitas berat dan melakukan kegiatan dalam waktu lama.
3. Handicap
Tidak melakukan aktivitas berat dan melakukan kegiatan dalam waktu
lama.
X. Edukasi
1. Pasien diberikan penjelasan mengenai penyakit yang dialaminya serta cara
mengatasi penyakitnya.
2. Pasien sebaiknya melakukan olahraga aerobik low impact seperti berjalan
kaki.
3. Pasien sebaiknya menghindari menaiki tangga.
4. Pasien sholat dalam posisi duduk di kursi.
5. Pasien tidak mengangkat beban yang berat.
6. Pasien diajarkan cara memposisikan tubuh yang benar sesuai dengan proper
body mechanics.
XI. Prognosis
1. Quo ad Vitam : bonam
2. Quo ad functionam : dubia ad bonam
3. Quo ad sanationam : dubia ad bonam