Guru Pembimbing : Saheriah, S.Ag. Disusun oleh Kelompok II: 1. Omen Arjenetu 2. M. Nur Wahid 3. R. Hidayat 4. Syamsul M. 5. Resta 6. Rusli
SMP SABIILUN NAJAH
Desa Suka Jadi Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 Pembagian Urusan Pemerintahan Pada dasarnya kewenangan pemerintahan dalam negara kesatuan adalah milik pemerintah pusat. Dengan kebijakan desentralisasi, pemerintah pusat menyerahkan kewenangan pemerin-tahan tersebut kepada daerah. Adapun urusan pemerintahan berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu urusan pemerintahan absolut, konkuren dan umum. a. Urusan pemerintahan absolut Urusan pemerintahan absolut adalah urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Adapun yang termasuk dalam urusan ini yaitu: 1) Politik luar negeri, yaitu mengangkat pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara untuk duduk dalam jabatan lembaga internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, dan sebagainya. 2) Pertahanan, misalnya mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata, menyatakan damai dan perang, menyatakan negara atau sebagian wilayah negara dalam keadaan bahaya, membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan, menetapkan kebijakan untuk wajib militer beta negara bagi setiap warga negara. 3) Keamanan, misalnya mendirikan dan membentuk kepolisian negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak setiap orang, kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan negara. 4) Yustisi, misalnya mendirikan lembaga peradilan, mengangkat hakim danjaksa, mendirikan lembaga permasyarakatan, menetapkan kebijakan kehakiman dan keimigrasian, memberikan grasi, amnesti dan abolisi, membentuk undang-undang, perpu, peraturan pemerintah, dan peraturan lainnya yang berskala nasional. 5) Moneter dan fiskal nasional, yang dimaksud dengan urusan ini adalah kebijakan makro ekonomi, misal mencetak uang, mengendalikan peredaran uang dan sebagainya. 6) Agama, misalnya menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional, memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama.
b. Urusan pemerintahan konkuren
Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Urusan konkuren ini dibagi atas 2 macam yaitu urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. 1) Urusan pemerintah wajib terdiri atas 2, yaitu urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar adalah pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, pelindungan masyarakat dan sosial. Sedangkan urusan pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar contohnya adalah tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak, pangan, pertanahan dan lingkungan hidup 2) Urusan pemerintahan pilihan, meliputi bidang berikut. a) kelautan dan perikanan; e) energi dan sumber days mineral; b) pariwisata; f) perdagangan; c) pertanian; g) perindustrian; dan d) kehutanan; h) transmigrasi.
c. Urusan pemerintahan umum
Urusan pemerintahan umum adalah urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Urusan ini dilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota di wilayah kerja masing- masing dengan dibantu oleh Instansi Vertikal. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri dan bupati/wali kota bertanggung jawab kepada Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. Adapun yang termasuk dalam urusan pemerintahan umum adalah sebagai berikut. 1) pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2) pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; 3) pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guns mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional; 4) penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. 5) koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 6) pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan 7) pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.