Angkutan Massal Sebagai Alternatif Menga PDF
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Menga PDF
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Menga PDF
Abstract
Usage of the private car which high enough in Surabaya city represent one of the the especial
cause of traffic congestion. Amount of the private car operating is 60,48% personal car, and
22,35% motorbike and also public passenger car equal to 2,64%. The comparison ratio between
usage of public transport (public passenger car / big bus) and private car is equal to 1 : 27
Target of which wish to be reached in this article is to know role and also election of correctly
mass transportation type in order to effort to depress traffic congestion in Surabaya city.
Dominant type of public transport operate in Surabaya is commonly use public passenger car (
MPU) namely mikrolet and of a kind with seat capacities 10 - 11 people is 2,64% and big bus
public transport is equal to 0,36%.
Some mass transportation alternative which can be used to lessen usage of private car in effort to
depress traffic congestion example the usage of operating Train Komuter (for a while operate),
making of special band bus ( busway), monorail
Keywords: Mass transportation, traffic congestion
Abstrak
Penggunaan angkutan pribadi yang cukup tinggi di kota Surabaya merupakan salah satu
penyebab kemacetan utama lalu lintas. Jumlah angkutan pribadi yang beroperasi adalah
60,48% mobil pribadi, dan 22,35% sepeda motor serta mobil penumpang umum (MPU) sebesar
2,64%. Rasio perbandingan antara pemakaian angkutan umum (mobil angkutan penumpang
umum/MPU dan bus besar) dan mobil angkutan pribadi adalah 1 : 27.
Tujuan yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui peranan serta pemilihan
jenis angkutan massal yang tepat dalam rangka usaha untuk menekan tingkat kemacetan lalu
lintas di kota Surabaya.
Jenis angkutan umum yang dominan beroperasi di Surabaya adalah Mobil Penumpang Umum
(MPU) yaitu mikrolet dan sejenisnya dengan kapasitas tempat duduk 10 –11 orang sebanyak
2,64% kemudian disusul oleh angkutan umum bus besar sebesar 0,36%.
Beberapa alternatif angkutan massal yang bisa digunakan untuk mengurangi penggunaan
angkutan pribadi di dalam usaha menekan tingkat kemacetan lalu lintas antara lain
penggunaan pengoperasian Kereta Api Komuter (sementara beroperasi), pembuatan Jalur Bus
Khusus (Busway), Monorail.
Kata kunci: Angkutan massal, kemacetan lalu lintas
* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
170
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas di Kota Surabaya
(Anas Tahir)
maupun oleh penyewa, dalam hal ini tata guna lahan pada wilayah tersebut.
tidak ada rute dan jadwal tertentu yang Pergerakan demand yang tinggi terjadi
harus diikuti oleh pemakai. pada wilayah dengan kepadatan
Penggunaannya juga tergantung pada penduduk yang tinggi, wilayah dengan
adanya permintaan. Contoh dari sistem jumlah pekerja/tenaga kerja yang tinggi
ini adalah jenis angkutan taksi. seperti pada lokasi daerah industri,
2.2.2 Sistem penggunaan (transit system) perkantoran dengan tingkat
Sistem penggunaan bersama kepemilikan kendaraan pribadi yang
(transit system), yaitu kendaraan lebih rendah.
dioperasikan dengan rute dan jadwal 2.4 Sistem manajemen lintasan rute
yang biasanya tetap dan pasti. Sistem Salah satu permasalahan yang
penggunaan bersama tersebut dapat dijumpai di kota-kota besar di Indonesia
dibagi menjadi dua bagian yaitu adalah pertumbuhan jumlah kendaraan
paratransit dan transit. yang terus meningkat dari tahun ke
Paratransit adalah kendaraan tahun yaitu rata-rata di atas 3%. Di sisi
yang dioperasikan dengan tidak ada lain pembangunan infrastruktur atau
jadwal dan rute yang pasti dan dapat pertambahan jumlah dan lebar jalan
berhenti (menaikan dan menurunkan sangat kecil kurang lebih di bawah 1%
penumpang) di sepanjang rutenya. pertahunnya. Ketidak seimbangan
Kebanyakan moda paratrasnsit tidak antara jumlah lalu lintas dan prasarana
mempunyai jadwal dan rute yang tetap jalan akan menimbulkan titik-titik
seperti taksi, angkutan kota. Transit kemacetan di kota-kota.
adalah sistem angkutan umum dengan Di pandang dari sudut sistem
jadwal dan rute yang tetap yang angkutan umum kondisi tersebut akan
diperuntukkan bagi semua orang yang menyulitkan terutama angkutan umum
telah membayar tarif seperti bus kota, bus. Bus tersebut dalam melakukan
kereta api. pergerakan akan menggunakan
prasarana jalan sebagai lintasan
2.3 Penumpang angkutan umum
rutenya. Akibat langsung dari
Penumpang angkutan umum
banyaknya titik-titik kemacetan adalah
adalah orang yang didalam melakukan
tingkat pelayanan bus akan berkurang
pergerakannya mempergunakan moda
(menurun), seperti rendahnya
angkutan umum dengan membayar
kecepatan perjalanan, tidak
biaya (tarif) tertentu. Ditinjau dari sudut
terpenuhinya jadwal perjalanan dan
kebebasan memilih moda, penumpang
kenyamanan penumpang tidak
diklasifikasikan menjadi dua golongan
terjamin.
yaitu penumpang captive dan
Kondisi-kondisi tersebut dapat
penumpang choice.
menjadi alasan bagi pengguna
Golongan penumpang captive
angkutan umum untuk beralih dari
adalah orang-orang yang tidak
angkutan umum ke angkutan pribadi.
mempunyai pilihan lain selain dari
Hal ini justru akan memperburuk kondisi
angkutan umum yang dapat
pelayanan angkutan umum yang ada,
disebabkan oleh karena keterbatasan
karena volume lalu lintas akan semakin
fisik, hukum dan ekonomi seperti orang
tinggi sebagai akibat penggunaan
yang tidak memiliki SIM atau cacat fisik.
kendaraan pribadi lebih banyak.
Golongan penumpang chioce
Akibatnya jumlah titik-titik kemacetan
yaitu orang-orang yang mempunyai
juga akan bertambah. Kondisi ini
kesempatan untuk mengendarai
menjadi suatu lingkaran setan yang
kendaraan pribadi tetapi memilih
tidak pernah berhenti. Yang jelas makin
mempergunakan angkutan umum untuk
lama kondisinya akan makin parah.
keperluan sehari-hari.
Sebagai contoh saat ini adalah kota
Demand penumpang angkutan
Jakarta. Masalah di atas diilustrasikan
umum pada umumnya dipengaruhi
pada gambar 1.
oleh karakteristik kependudukan dan
171
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
Dalam usaha untuk khusus bus tersebut tidak hanya bus saja
mengantisipasi masalah di atas telah yang dapat menggunakan lajur ini,
banyak teknik ataupun metode tetapi juga dapat digunakan oleh taksi
manajemen lalu lintas yang ataupun angkutan umum lainnya.
dikembangkan. Salah satu metode Pada umumnya with–flow bus
yang digunakan adalah metode ‘bus lanes dilakukan di jalan-jalan utama di
priority’ yaitu mengurangi konflik-konflik pusat kota ataupun jalan-jalan radial
kendaraan di sepanjang lintasan rute utama yang menuju kota, terutama
baik di ruas maupun di persimpangan. pada ruas-ruas di mana tingkat
Berikut ini ada beberapa metode kemacetannya cukup tinggi ataupun
(teknik) ‘bus prioritas’ : ruas yang dikenal dengan istilah bottle
1. Prioritas pada ruas meliputi : neck.
With-flow bus lanes Beberapa keuntungan yang
Contra-flow bus lanes dapat diperoleh dengan diterapkannya
Reserved bus lanes pada jalan sistem with–flow bus lanes adalah
bebas hambatan Bus dapat menuju dengan lancer
Bus-only street Tingkat pelayanan bus bertambah,
Busway yaitu berkurangnya waktu tempuh,
2. Prioritas pada persimpangan, meliputi tingkat reliability bertambah serta
Prioritas pasif jadwal yang pasti.
Prioritas aktif Hambatan dari lalu lintas lain
Gating menjadi berkurang
2.4.1 With -flow Bus Lanes Prioritas dapat diterapkan pada jam
Yang dimaksud dengan with–flow sibuk saja sehingga pada jam non
bus lanes adalah lajur lalu lintas yang sibuk masih dapat dimungkinkan lalu
khusus diperuntukkan bagi bus di mana lintas bercampur dengan normal.
pengoperasiannya searah dengan Citra angkutan umum akan baik
pergerakan lalu lintas lainnya. With–flow sehingga akan mendorong
bus lanes merupakan bentuk ‘bus masyarakat untuk menggunakan
priority’ yang paling umum diantara angkutan umum.
bentuk-bentuk lainnya. Di lain pihak, beberapa kerugian
Penempatan lajur khusus bus dari penempatan lajur khusus bus (with –
dilakukan pada lajur lalu lintas yang flow bus lanes) antara lain :
paling pinggir atau yang bersentuhan Dibutuhkan pengaturan
dengan kerb. Hal ini bermaksud agar (enforcement) yang terus menerus
penumpang dapat dengan mudah karena letaknya bersinggungan
turun dan naik dari bus. Karena letaknya dengan kerb (trotoar) dan bila
bersentuhan dengan kerb, maka lajur kondisinya lengang bias
172
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas di Kota Surabaya
(Anas Tahir)
173
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
174
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas di Kota Surabaya
(Anas Tahir)
175
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
176
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas di Kota Surabaya
(Anas Tahir)
177
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
178
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas di Kota Surabaya
(Anas Tahir)
179
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
dibuat untuk dapat menampung jumlah dengan sistem jalan rel. karena sistem
4 buah kendaran sekaligus. busway ini tidak membutuhkan biaya
Tabel 6 dilampirkan perbandingan yang banyak misalnya jalan rel harus
beberapa moda angkutan umum dibangun prasarana yang pasti
ditinjau dari aspek kapsitasnya. memerlukan biaya yang cukup mahal.
Menurut penulis bahwa sistem ini Bila sistem busway ini diterapkan
merupakan sistem yang dapat maka penentuan rute yang sering
dipertimbangkan oleh pemerintah Kota menjadi kendala dan memerlukan
Surabaya, karena kondisi angkutan manajemen lalu lintas (traffic
umum yang beroperasi khususnya bus management) yang tepat. Di samping
masih sangat kurang yaitu hanya 0,38% itu melihat jumlah kendaraan pribadi
dari keseluruhan jumlah angkutan , yang tinggi (82,83%) maka seharusnya
sehingga bila menerapkan sistem pihak pemerintah Kota Surabaya
busway jumlah mutlak diperlukan memikirkan jalan keluar mengenai
penambahan jumlah armada bus. Dari pembatasan jumlah kendaraan (
aspek finansial sistem busway jauh lebih restarint management).
murah dan ekonomis bila dibandingkan
180
Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu-lintas di Kota Surabaya
(Anas Tahir)
181
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 3, Agustus 2005: 169 - 182
182