Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
Penemuan susunan sel dalam organisme adalah bersamaan dengan permulaan pemakaian
Mikroskop.
Dari hasil penelitian beberapa para ahli dihasilkan beberapa teori sel diantaranya:
 Sel berasal dari sel dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
 Sel adalah suatu unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
 Sel adalah suatu unit aktifitas Biologi yang dibatasi oleh membran semipermiabel dan
dapat melakukan reproduksi sendiri pada medium di luar makhluk hidup.
Di dalam sel terdapat beberapa bagian diantaranya mitokondria dan kloroplas.
Mitokondria pertama-tama diobservasi oleh Kolliker tahun 1880 pada otot serangga. Ia
mendapati bahwa granula tersebut dapat mengembang dalam air. Pada tahun 1882 Fleming
memberinya nama Fila dan tahun 1890 Altman memberi nama Biobblas. Nama mitokondria
berasal dari Benda (1897-1898) tahun 1948 Hogeboom melihat bahwa mitokondria sebagai
tempat (lokasi) respirasi sel. Nass (1963) membuktikan bahwa di dalam mitokondria terdapat
ADN.
Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil, untuk digunakan pada saat
fotosintesis. Kloroplas dapat memperbanyak dengan membelah diri (replikasi). Kloroplas
mempunyai ADN yang sirkulasi ADN kloroplas berisi informasi genetik untuk pembentukan r
ARN, t ARN (d ARN) untuk pembentukan protein struktural. Kloroplas mempunyai
derajat otonomi karena mempunyai genom tersendiri, tapi pada replikasi dan dan diferensiasinya
sebagian dipengaruhi ADN inti dan sebagian lagi oleh ADN kloroplas. Replikasi dan diferensiasi
kloroplas dipengauhi oleh faktor-faktor lingkungan tertentu seperti cahaya, suhu, regulator
pertumbuhan dan mineral.
BAB II
2.1. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel yang dapat mengoksidasi bahan makanan menjadi
CO2 dan H2O, Mito berarti benang, Chondria berarti granula. Mitokondria terdiri dari :
1. Membran luar yang berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria
dengan sitoplasma.
2. Membran dalam yang berlekuk-lekuk (krista) berfungi untuk memperluas
permukan dan untuk melangsungkan rantai respirasi yang menghasilka ATP.
3. Ruang antar membran (antara membran dalam dan luar), berfungsi untuk oksidasi
asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.
4. Matriks mitokondria, merupakan sebuah ruang yang dikelilingi oleh membran
dalam yang berguna sebagai tempat oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.

Gambar 2.1. Mitokondria


Mitokondria memiliki dua lapis membran. Membran luar membatasi bagian dalam
dengan matriks sel. Membran dalam berlekuk-lekuk. Proses respirasi terjadi di dalam membran
dalam.
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial
DNA). MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena
memiliki ciri seperti DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan
bahwa mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis
dengan organisme eukariotik.
Mitokondria berbentuk bulat, lonjong, atau batang dengan diameter berkisar antara 0,5-
10µm dan panjang antara 1-4 µm, organel ini terdapat pada semua sel euokariotik dan jumlahnya
beragam.
2.2 Fungsi mitokondria :
1. Proses respirasi sel
2. Mengubah energi potensial berbagai bahan makanan menjadi energi potensial
yang disimpan di dalam ATP.
3. Oksidasi
4. Dehidrogenasi
5. Oksidatif fosforilase
Mitokondria terdapat pada sel-sel ginjal, hati, pankreas spermatozoa dan otot lurik.
2.3 Komposisi Kimia Membran
Air merupakan bagian terbesar dari mitokondria dan ditemukan pada berbagai bagian
mitokondria kecuali pada lapisan lemak membran dibagian dalam makro molekul. Air sangat
penting untuk berbagai reaksi enzim selain itu juga sebagai media tempat berdifusinya berbagai
metabolik diantara sistem enzim dan keluar masuk mitokondria. Bahan utama selain air pada
mitokondria adalah protein. Protein lebih banyak tedapat pada membran dalam yaitu berisi 60%
dikeseluruhan protein mitokondria.
Selain air dan protein juga tedapat komposisi lipida membran pada mitokondria atau
fosfolipid.
2.4 Kompartementasi Enzim-Enzim.
Enzim-enzim yang terdapat pada (kompartemen) mitokondria.
Terdapat Pada Enzim
Membran luar 1. NADH-sitokrom C oksido
reduktasa
2. Sitokrom B
3. Asil ko A sintetasa
4. Minoamin oksidasa
5. Kinorenin hidrolasa
Ruang Antar Membran 1. Kreatin kinasa
2. Adenilat kenasa

Membran dalam 1. Sitokrom B,C,C1,A,A3


2. Suksinat dehidrogenasa
3. NADH dehidrogenasa
4. Piruvat oksidasa
5. Karnitin asil transferasa
6. Hidroksibutiratdan
hidroksipropionat
7. ATP sintetasa

Matriks 1. Sitrat sintetasa


2. Akonitasa
3. Isositrat dehidrogenasa
4. Fumarasa
5. Malat dehidrogenasa
6. Glutamat dehidrogenasa
7. Asparat aminotransferasa
8. Kompleks piruvat
dehidrogenasa
9. Enzim-enzim untuk sintesis
protein dan asam nukleat
10. Enzim-enzim untuk oksidasi asam lemak
a.Subfraksi Membran Dalam
ATP sintetase merupakan kompleks lain pada membran dalam mitokondria yang terdiri
atas 10 polipeptida. Setengahnya merupakan protein intrinsik dan setengahnya merupakan
protein ekstrinsik. Protein intrinsik merupakan agregat yang tidak larut yang berisi reseptor
untuk oligomisin dan disiklo heksilkarbodlimida yang merupakan inhibitor yang spesifik untuk
produksi ATP. Protein ekstrinsik merupakan suatu agregat dari kompleks tempat terjadi
aktivitas ATPase.
b.Jalur-Jalur (pathways) Oksidasi Hidrat Arang
Fase-fase oksidasi hidrat arang adalah :
1.Glikolisis
Glikolisis terjadi di sitoplasma yang bersifat anaerob selama glikolisis molekul glukosa
dipecah menjadi asam piruvat dan melepaskan energi untuk mensintesis 2 (dua) molekul ATP.
2.Dekarboksilasi Oksidatif
Yaitu asam piruvat masuk ke mitokondria dan diubah menjadi asetil ko A. Disebut
dekarboksilasi oksidatif karena terjadi oksidasi dan kehilangan gugusan karboksil menjadi
karbondioksida
3.Daur Krebs
Terjadi dalam matriks mitokondria. Daur krebs juga disebut daur asam sitrat atau daur
asam trikarboksilat. Daur krebs dimulai dengan dilepaskannya gugusan asetil dari asetil ko A dan
bereaksi dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat.
4.Rantai Pernafasan dan Fosforilasi Oksidatif
Rantai respirasi yaitu, koenzim yang telah direduksi dioksidasi oleh molekul oksigen melalui
sebuah sistem enzim dan koenzim. Rantai respirasi terjadi pada membran dalam
mitokondria.fosforilasi oksidatif yaitu sintesis ATP pada protein ekstrinsik waktu proses
oksidasi.
c.ADN dan Biogenesis Mitokondria
a.ADN mitokondria
Mitokondria berisi ADN yang membentuk D ARN (M RNA) dan t ARN untuk
mensintesis sejumlah protein enzim mitokondria. Tetapi protein, ribosom, ARN dan ADN
polimerase dan enzim-enzim yang penting untuk translasi sintesisnya ditentukan oleh ADN inti.
Jadi dua genom (dari ADN inti dan ADN mitokondria) bekerja sama untuk membentuk
mitokondria yang sempurna struktural dan fungsional.
b.Biogenesis Mitokondria
Berbagai hipotesis tentang bagaimana terjadinya mitokondria di dalam sel yaitu
hipotesi “de novo” yaitu mitokondria berasal dari yang ada didalam sel itu sendiri. Hipotesis lain
mengatakan bahwa mitokondria berasal dari RE atau membran plasma yang juga kurang dapat
diterima.
Hipotesis yang paling banyak diterima adalah mitokondria berasal dari mitokondria yang
telah ada, telah ditemukan pula bahwa berubah memanjang kemudian memisahkan diri menjadi
bagian-bagian kecil (fragmen). Tiap fragmen dapat membentuk mitokondria baru, selama
pembelahan sel mitokondria kelihatan membelah secara transfersal menjadi dua dan tiap bagian
berkembang menjadi mitokondria baru.
2.5 Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat dalam sel-sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel
tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai dengan bentuk cakram dengan diameter 5µm dan tebal
2-4 µm.
Kloroplas itu dibatasi oleh membran ganda, didalamnya ada sistem luas membran
interval yang terbenam dalam matriks fluida yang disebut stomata, membran dalam ini kaya akan
fosfolipid dan protein, juga mengandung pigmen-pigmen, yang paling utama diantaranya ialah
klorofil. Hijaunya klorofil yang tergabung dadalam membran itulah yang memerikan warna hijau
kepada kloroplas dan kepada sel serta jaringan tumbuhan yang terkena cahaya.
Klorofil menangkap energi matahari dan memungkinkannya digunakan untuk fotosintesis
zat makanan. Jadi kloroplas merupakan tempat fotosintesis. Tanpa organel ini, maka kehidupan
yang kita ketahui tidak akan ada.

a.Struktur Kloroplas
1. Membran Luar
Fungsinya : untuk melewatkan molekul-molekul kurang dari 10 kilodelton tanpa selektivitas.
2. Membran Dalam
Fungsinya : untuk memilih membrasn yang keluar masuk dengan transport aktif.
3. Stroma (cairan kloroplas)
Fungsinya : untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati (amilum)
4.Tilakoid
Fungsinya : tempat terjadi fotosintesis
5.Grana ( kumpulan-kumpulan lamela)
Kromoplas : adalah plastida yang berwarna kuning jingga dan merah karena mengandung
karotin.
Pada kloroplas terdapat pigmen-pigmen, yaitu :
a. Klorofil (zat hijau daun)
b. Karotenoid (karoten yang memberikan warna jingga)
c. Xantofil (untuk warna kuning)
2.6 Bentuk Kloroplast
Kloroplas dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Panjangnya antara 5-10µm, dilihat dari
atas maupun samping terlihat lonjong, sebagian sisinya datar atau sebagian sisinya konkav
(cekung, cakram).
Kloroplas terdapat pada sel-sel tumbuhan eukariotik. Sel tumbuhan tinggi berisi 50-200
kloroplas, pada tumbuhan rendah bentuknya bervariasi lagi, contohnya pada Euglena
gracillamempunyai 10 buah kloroplas tiap sel.
Klorofil berfungsi untuk merubah energi matahari menjadi energi kimia selama
berlangsung proses pembentukan senyawa kompleks berupa zat tepung dari bahan senyawa
sederhana, karbondioksida dan air. Selain kloroplas, yang trmasuk plastida berwarna adalah
kromoplas, yaitu plastida yang terdapat pada buah, bunga, umbi dan daun. Plastida ini berupa
xantofil (warna kuning kelabu), karoten (kuning), dan likopena (merah).
Adapun plastida yang tidak berwarna ada dua, yaitu :
1. Leukoplast/amiloplas : untuk pembentukan amilum
2. Elaipoplas : untuk pembentukan minyak.
Gambar 2.2. Mitokondria dan Kloroplas di dalam sel.
Keterangan
1. Kloroplas k. Vesikel kecil bermembran
2. Vakuola l. Reticulum endoplasma
3. Nucleus m. Pori-pori nukleus
a. Plasmodesmata n. Membrane inti
b. Membran plasma o. Nukleolus
c. Dinding sel p. Ribosom
d. Membran tilakoid q. Retikuylum endoplasma halus
e. Amilum r. Vesikel golgi
f. Vakuola s. Badan golgi
g. Tonoplas t. Sitoskleton
h. Mitokondrion (mitokondria)
i. Peroksisoma
j. Sitoplasma
Gambar 2.3.Kloroplas dan Klorofil
2.6 Biogenesis Mitokondria
Pengamatan dengan mikroskop elektron dari jaringan hewan yang sedang tumbuh dan
diambil dalam interval waktu yang teratur memperlihatkan adanya pembelahan mitokondria.
Dikenal 3 mekanisme utama yang dapat digambarkan mengenai pembentukan mitokondria atau
biogenesis mitokondria yaitu
a. Pembentukan "de novo"
b.Differensiasi yang berasal dari membran yang telah ada sebelumnya.
c. Pembelahan mitokondria yang telah terbentuk
Mekanisme pertama dan kedua masih belum banyak ditemukan/diamati, namun
mekanisme yang ketiga sudah sangat sering terbukti dan diamati. Mitokondria yang mengalami
pembelahan menjadi mitokondria yang berukuran kecil selanjutnya mengikuti fase pertmnbuhan
untuk mencapai ukuran yang umum.Sintesa berbagai molekul organic yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dibuktikan oleh para ahli. Selanjutnya diakui akan adanya DNA intramitokondria
(mtDNA) dalam matriks.
1.Transkripsi dan Translasi Mitokondria
Mekanisme transkripsi dan translasi di dalam mitokondria bergantung kepada genetic
inti. Bahan-bahan tertentu seperti rRNA,tRNA dan mRNA tidak bergantung kepada inti. Tetapi,
protein tertentu di tentukan oleh seperti protein ribosom, RNA polymerase, DNA polymerase
Trna aminoalis sintetase dan fakror-faktor sintesis protein. Fenomena yang menarik adalah
bahwa mtDNA tidak dapat di ekspresi dan di replikasi tanpa bantuan inti.Sifat semiotonomi
mitokondria terlihat dari cara sintesis ribosom mitokondrio. RNA ribosom mitokondria
ditranskripsi di mtDNA sedang protein ribosom mitokondria di transkripsi dari DNA inti.
Kemudian di translasi dari ribosom sitoplasma dan akhirnya di angkut ke dalam
mitokondria untuk perakitan partikel nucleoprotein(ribosom).
2.Transkripsi dan Translasi pada Prokariot
Pada prokariot, translasi molekul mRNA sering kali dimulai sebelum proses transkripsi
usai. Hal ini disebabkan molekul mRNA disintesis dan ditranslasi pada jarak 5‟-3‟dan juga dapat
disebabkan karena tidak adanya membran inti yang memisahkan transkripsi dengan translasi
seperti pada eukariot.
3.Transformasi Energi pada Mitokondria
Di dalam mitokondria energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat dan senyawa
lainnya sebagai energi ikatan fosfat melalui respirasi sel untuk oksidasi DNA, RNA, protein, dan
lemak. Mitokondria banya k terdapat pada sel-sel otot makhluk hidup dan sel-sel saraf.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mitokondria dijumpai hampir dalam semua sel eukariotik. Mitokondria panjangnya
sekitar 10µm. Mitokondria dibungkus oleh suatu selubung yang tediri dari dua membran,
masing-masing merupakan fasfolipid yang mempunyai kumpulan protein yang tertanam.
membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruangan internal yaitu : ruang intermembran
dan ruang matriks mitokondria.
Kloroplas merupakan anggota khusus dari keluarga oranel tumbuhan yang berkerabat
dekat yang disebut plastid. Amiloplas ialah plastid yang tak berwarna yang menyimpan pati
(amilum), khususnya pada akar dan umbi, kloroplas mengandung banyak pigmen yang membuat
buah dan bunga, mempunyai corak jingga dan kuning. Kloroplas mengandung klorofil pigmen
hijau bersama-sama enzim dan molekul lain yang berfungsi dalam produksi makanan dengan
cara fotosintesis. Organel berbentuk lensa ini ditemukan dalam daun dan organ tumbuhan hijau
lainnya dan dalam algae eukariotik.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina Dyah, PhD, Dkk, Biologi Jilid 3, Erlangga,2003
D.A. Pratiwi, Dkk, Penuntun Biologi, Erlangga1998
Djamhur Winata Sasmita, Biologi Sel, Karunika, jakarta, 1986
Kimball, Biologi jilid I, Erlangga, Jakarta :1983
Tim penulis Biologi, Biologi SMU kelas 3, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Anda mungkin juga menyukai