Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pendidikan islam sebagai bagian integral dari pendidikan islam, merupakan
suatu konsep keilmuan tersendiri. Ini terlihat jelas dengan sumber dan pijakan ilmu
pendidikan islam, yaitu al-Qur’an dan sunnah. Ilmu pendidikan islam bersifat
dinamis, artinya ilmu pendidikan islam selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

Ilmu pendidikan islam juga bisa dijelaskan sebagai usaha-usaha proses


penyimpanan sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara
bertahap demi tahap, sepertihalnya dalam kegiatan pembelajaran yang
mendayagunakan berbagai potensi jiwa dengan yang dijalankan kelompok
tertentu agar orang lain menjadi dewasa dan mencapai tingkat kehidupan yang
sempurna.

Pengertian pendidikan islam itu sangatlah luas, sehingga perlu adanya


penjelasan tentang konsep pengetahuan dalam islam, perbedaan ilmu, filsafat dan
mistik, pengertian pendidikan islam dan tentunya ilmu yang berkaitan dengan
pendidikan Islam.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian Pengetahuan Ilmu Pendidikan Islam?
2. Bagaimana perbedaan Pendidikan Islam dan non Islam?
3. Bagaiman ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam?
4. Bagaimana Sejarah Ilmu Pendidikan Islam?
5. Apa saja tujuan Ilmu Pendidikan Islam?
6. Apa sajakah Fungsi Ilmu Pendidikan Islam?

1
C. Tujuan
1. Memahami pengertian Pengetahuan Ilmu Pendidikan Islam
2. Menjelaskan perbedaan Pendidikan Islam dan non Islam
3. Menjelaskan ruang lingkup Ilmu Pendidikan Islam
4. Menjelaskan sejarah Ilmu Pendidikan Islam
5. Mengetahui tujuan Ilmu Pendidikan Islam
6. Mengetahui Fungsi Ilmu Pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengetahuan Ilmu Pendidikan Islam


1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan dalam bahasa Inggris adalah (knowledge) yang merupakan kata
benda yang berasal dari kata kerja tahu (to Know) yang berarti mengetahui. Secara
etimologi kata pengetahuan bisa bermakna ilmu. Sedangkan terminologi ilmu
adalah pengetahuan yang disusun terstruktur secara sistem dari metode tertentu
untuk menjelaskan gejala tertentu dari suatu bidang pengethuan itu sendiri. Menurut
Quraish Shihab, kata Ilmu dengan segala bentuknya dalam Al- quraan terdapat 854
kali. Kata ilmu tersebut ditujukan untuk pencapaian tujuan.1 Jadi, pengetahuan
adalah mengetahui sesuatu secara jelas.
2. Pengertian pendidikan
Istilah pendidkan muncul pertama kali dengan bahasa Yunani yakni
“Paedagogie” maknanya suatu pengajaran atau bimbingan kepada anak, dalam
bahasa Inggris “education” maknanya bimbingan atau pengembangan, dalam
bahasa Arab “Tarbiyah” yaitu pendidikan. Seiring kemajuan dan
perkembangannya istilah pendidikan adalah pemberian bimbingan yang diberikan
kepada anak yang didik oleh orang dewasa dengan tujuan anak tersebut menjadi
dewasa. Perkembangnya kedepannya pendidikan adalah pemberian bimbingan
yang kepada anak yang dijalankan sekelompok orang dewasa dengan tujuan
menjadikan anak dewasa dalam kematangan mental. Pendidikan berarti segala
bentuk bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak dalam
perkembangan secara jasmani dan rohani menuju tujuan utama yakni kedewasaan.2
3. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Prof. Dr. Omar Mohammmad At-Toumi Asy-Syaibany menjelaskan
pendidikan Islam adalah suatu proses aktifitas pengajaran yang bersifat profesi yang
diberikan kepada individu, masyarakat dan alam sekitarnya untuk mewujudkan
suatu perubahan.

1
Nova Ardy wiyani & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2012), hal. 15
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hal. 1

3
Dr. Muhammad SA Ibrahimy mengemukakan bahwa pendidikan Islam
adalah: pendidikan Islam seharusnya proses menempuh pendidikan Islam yang
searah dengan cita-cita individu kepada cita-cita Islamnya,
mengarungi kehidupan sesuai dengan ajaran Islam yang didapatkannya.
Dr. Muhammad Fadhil Al- Jamali, mejelaskan pendidikan Islam adalah
pendidikan Islam adalah pendidikan Islam adalah suatu perbuatan untuk
mendorong seseorang kerah perbuatan atau tingkah laku dengan landasan nilai-nilai
yang mulia sehingga terciptanya pribadi yang utuh yang mempuntyai akal, perasaan
dan perbuatan yang bersifat positif.3
Beberapa pengertian diatas dan para ahli pengetahuan Ilmu pendidikan Islam
adalah ilmu yang memepelajari tentang usaha membimbing kemampuan peserta
didik untuk perkembangan jasmani dan rohani yang dilakukan dengan bertanggung
jawab serta pendidik memiliki kemampuan yang mendidik sesuai dengan ajaran
Islam dan nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al- Quran, Hadits dan Ijtihad.
B. Perbedaan Pendidikan Islam dan non Islam
Pertama perbedaan dari segi nilai-nilai, dalam Islam ada tiga sumber nilai yakni
Al- Quran, As- Sunah dan Ijtihad. Sumber terakhir menjadikan nilai pendidikan selama
tidak bertentangan dari dua sumber sebelumnya.4
Sedangkan dalam pendidikan Non Islam mempunyai sumber nilai juga, yaitu
hasil pemikiran oleh para ahli ilmuwan serta ada kebiasaan masyarakat tertentu. Kedua
perbedaan dari segi orientasi pendidik. Pendidikan Islam berorientasi pada dunia dan
ukhrawi sedangkan Non Islam duniawi saja. Ketiga dari segi fungsi Pendidikan Islam
berfungsi menjadikan manusia menempuh dunia dan akhiratnya menjadi lebih indah
dan terhidar dari siksaan dari sang pencipta tetapi pendidikan Non Islam hanya sebatas
keindahan duniawi saja tanpa harus menempuh keindahan kehidupan akhirat.5
C. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
Konsep pendidikan Islam bukan hanya mengacu pada segi akidah (keyakinan),
ibadah (ritual), dan akhlak (norma-etika) saja, tetapi memiliki konsep yang jauh lebih
luas. Para pendidik Islam juga pada umumnya berkeyakinan bahwa pendidikan Islam

3
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 26 – 28.
4
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al- Ma’rif, 1980), hal. 92.
5
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hal. 9 – 10.

4
meliputi bidang keagamaan, akidah amaliah, akhlak budi pekerti, dan fisik biologis,
eksak, mental-psikis, dan kesehatan.6
Oleh karena itu, pendidikan Islam harus dikembangkan oleh ilmu lainnya juga.
Ruang lingkup ilmu pendidikan Islam sangatlah luas baik dari segi langsung maupun
tidak langsung.
Adapun yang terkait dengan ruang lingkup Ilmu Pendidikan Islam antara lain:
1. Perbuatan mendidik, maksudnya adalah suatu tindakan untuk membimbing dan
menolong anak didik dalam mencapai suatu tujuan pendidikan Islam. Perbuatan
tersebut sering disebut dengan istilah tahzib.
2. Anak didik maksudnya adalah objek dari suatu pendidikan. Hal ini sering dijumpai
dengan istilah yang bermacam-macam yakni santri, talib, muta alim, muhazb, dan
tilmiz.
3. Pendidik maksudnya adalah subyek yang melaksanakan pendidikan Islam. Ruang
lingkup yang satu berperan besar terhadap pendidikan, baik dan tidaknya seorang
pendidik, berdampak besar pada pendidikan Islam. Istilah ini biasa disebut ustadz,
kiyai, dan lain-lain.
4. Materi pendidikan Islam maksudnya adalah bahan-bahan yang disusun secara
sistematis yang disajikan kepada peserta didik.
5. Metode pendidikan Islam yakni suatu cara yang tepat yang diaplikasikan dalam
proses belajar mengajar, sehingga dalam penyampaian Ilmu Pendidikan Islam dapat
dipahami dan mudah diterima.
6. Media pendidikan Islam yaitu segala sesuatu alat yang dijadikan untuk
menyampaikan pesan kepada peserta didik, yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, minat dan tingkah laku dalam proses belajar mengajar.
7. Lingkungan sekitar yaitu keadaan atau situasi sekitar berperan besar dalam hasil
pendidikan Islam.
8. Evaluasi pendidikan Islam maksudnya ialah memberikan suatu penilaian terhadap
hasil belajar, hal ini berkaitan dengan tujuan Ilmu Pendidikan Islam. Apabila
tujuannya tercapai dapat dilanjutakan akan tetapi ketika tidak tercapai maka adakan
diadakan evaluasi atau penilaian.

6
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Kelurga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1994), hal. 35, Noeng
Muhadjir, Kuliah teknologi Pendidikan, (yogyakarta: P.Ps. IAIN Sunan Kalijaga, 1997).

5
D. Sejarah Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu pendidikan Islam sudah ada pada zaman klasik, pertengahan, dan modern
yakni zaman Rsululullah, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abassiah dan
dinasti-dinas kecil seterusrnya yang berlangsung dari abad ke 7 M sampai abad 18 M.
Pada zaman diatas tersebut para sejarawan mencatat bahwa awal Islam adalah pelopor
dari pusat peradaban zaman now. Islam saat itu bukan hanya mempelajari ilmu agama
Islam saja seperti tafsir, hadist, fiqih, kalam, filasfat Islam, tasawuf, dan sejarah akan
tetapi mempelajari juga ilmu umum seperti fisika, matematika, astronomi, geometri,
kedokteran, farmasi, sosial, politik, ekonomi dan lain-lain.7
Catatan sejarah menjelaskan bahwa kemajuan Islam dahulu disebabkan oleh
pendidikan, yang dibangun oleh pemerintahan, masyarakat atau individu. Kemudian
hal tersebut didukung oleh kegiatan ilmiah, baik penelitian bayani (Al- Quran dan
Hadits), burhani (penelitian lapangan), jadali (kajian filosofis), istiqra’i (penelitian
kuantitatif), ijbari (penelitian eksperimen), dan irfani (penelitian sufistik). Perlu
diingatn adalah konsep yang dilakukan pendidikan Islam dalam sejarah adalah konsep
lembaga pendidikan, kurikulum, tradisi pendidik, tradisi pelajar, metode dan strategi
pembelajaran, sarana-prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan. Kajian sejarah
pendidikan di Indonesia dilakukan oleh Mahmud Yunus, melalui bukunya yang
berjudul Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, dijelaskan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia melalui Pesantren, madrasah,
sekolah Islam dan majlis taklim.8
Bukti sejarah bahwa umat Islam sejak dahulu memberikan peran dalam
pembentukan kelembagaan dunia pendidikan Islam antara lain:
1. Rumah (al-bait) yakni rumah al- Arqam yaitu awal kegiatan pendidikan di Mekkah
yang dirintis oleh Rasulullah, rumah para ulama dan ulama senior.
2. Suffah yakni bagian ruangan yang terdapat di Mesjid al- Nabawiy, digunakan
sebagai tempat para pengikut Rasulullah yang serba kekurangan ekonomi yang ingin
memperdalam ilmu pengetahuan. Maka ada yang menhubungkan suffah sebagai
awal dari kemunculan kaum sufi dalam Islam.
3. Masjid yang berfungsi sebagai sarana pengajaran secara halaqah (berdiskusi dengan
membentuk suatu lingkaran)

7
Ziauddin Ahmed, Muslim Contribution to Science, (India: Bhavana, 1998) hal. 89 – 98.
8
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 216.

6
4. Madrasah
5. Al- Maristan, yakni rumah sakit dan al- Hawanith al- Wariqin yaitu tolo buku.9
E. Tujuan Ilmu Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam adalah terciptanya insan kamil yang memiliki
wawasan kaffah yang mampu dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah, hamba dan
pewaris para Nabi. Tujuan-tujuan dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Terbentuknya “insan kamil” (manusia paripurna) yang memiliki wajah-wajah
qur’ani. Maksudnya dari wajah-wajah qur’ani menurut Saefuddin, yaitu wajah
kekeluargaan, persaudaraan, wajah yang penuh kemuliaan, wajah yang kreatif,
wajah yang penuh keterbukaan, dan wajah yang menumbuhkan sistem ilahiyah
(ketuhanan) kedalam sistem insaniah (manusia) dan sistem kauniyah (alam).
2. Terciptanya insan kaffah maksudnya menurut Thalhah Hasan memiliki tiga dimensi
kehidupan yakni:
a. Dimensi relegius, maksudnya adalah manusia adalah makhluk yang misteri
yang tidak bisa ungkapkan dan dinilai dengan faktor materi semata.
b. Dimensi budaya, maksudnya adalah manusia ialah makhluk yang etis dengan
memiliki tanggung jawab dan tugas dalam melestarikan dan menjaga dunia dan
seisinya.
c. Dimensi ilmiah, maksudnya adalah manusia didorong bersikap objektif dan
realistis dalam menghadapi kehidupan dan perkembangan zaman, dengan
pelaksanaan secara kritis dan rasional, dan tidak lupa pula mempunyai
ketrampilan dan kreativitas berfikir.
3. Kesadaran fungsi manusia dimuka bumi sebagai hamba, khalifah Allah dan pewaris
para Nabi yang memberikan dampak pada pelaksanaan fungsi yang tugaskannya.10

Seperti kita ketahui tujuan Ilmu Pendidikan Islam harus mengacu pada tujuan
yang seperti diatas, akan tetapi berbeda halnya di Indonesia, hal tersebut harus
berorientasi kepada tujuan pendidikan nasional yang ditetapkan dinegara tersebut.

Tujuan pendidikan di Indonesia di jelaskan dalam undang-undang Republik


Indonseia nomor 20 tahun 2003, yang berbunyi dasar pendidikan nasional adalah
pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Sedangkan tujuan pendidikan

9
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 216 – 217.
10
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 65– 6 8.

7
nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berkahlaq mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional yang diatas merupakan perwujudan
dari dasar pendidikan nasional.11

F. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam


Menurut Jusuf Amir Faisal, fungsi Ilmu Pendidikan Islam adalah:
1. Mengindividualisasi nilai-nilai dan ajaran Islam dengan tujuan terbentuknya
manusia yang bersikap, berfikir, dan berprilaku.
2. Sosialisasi nilai-nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya umat Islam.
3. Rekayasa kultur Islam demi terbentuknya perkembangan peradaban Islam.
4. Mengembangkan dan memelihara ilmu, teknologi, demi terbentuknya para manager
dan manusia yang profesional.
5. Pengembangan intelektual muslim yang mampu mencari, mengembangkan,
memelihara ilmu dan teknologi.
6. Pengembangan pendidikan dalam bidang ekonomi, fisika, kimia, arsitektur, seni,
politik, olahraga, kesehatan dan lain-lain.
7. Pengembangan kualitas muslim dan warga negara sehingga terbentuknya suatu
individu yang sebagai pembina dalam perubahan kepada masyarakat yang
berkualitas kompetitif.12

11
Nova Ardy wiyani & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2012), hal. 25 – 26.
12
Jusuf Amir Faisal, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: GIP, 1995), hal. 95 – 96.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian Pengetahuan Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang memepelajari tentang usaha
membimbing kemampuan peserta didik untuk perkembangan jasmani dan rohani
yang dilakukan dengan bertanggung jawab serta pendidik memiliki kemampuan
yang mendidik sesuai dengan ajaran Islam dan nilai-nilai Islam yang bersumber pada
Al- Quran, Hadits dan Ijtihad.
2. Perbedaan Pendidikan Islam dan non Islam
a. Perbedaan dari segi nilai-nilai
b. Perbedaan dari segi orientasi pendidik
c. Segi fungsi Pendidikan
3. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
Perbuatan mendidik, Anak didik, pendidik, materi pendidikan, media
pendidikan, metode pendidikan, lingkungan, dan evaluasi.
4. Sejarah Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu pendidikan Islam sudah ada pada zaman klasik, pertengahan, dan
modern yakni zaman Rsululullah, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani
Abassiah dan dinasti-dinas kecil seterusrnya yang berlangsung dari abad ke 7 M
sampai abad 18 M.
5. Tujuan Ilmu Pendidikan Islam
Terbentuknya “insan kamil”, Terciptanya insan kaffah, dan Kesadaran
fungsi manusia dimuka bumi sebagai hamba, khalifah Allah dan pewaris para Nabi
6. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam
Mengindividualisasi nilai-nilai, Sosialisasi nilai-nilai, Rekayasa kultur Islam,
Mengembangkan dan memelihara ilmu, Pengembangan intelektual, Pengembangan
pendidikan, dan Pengembangan kualitas.
B. Saran
1. Sebaiknya para pembaca mampu menyaring dan mengambil pokok-pokok makalah
ini agar dapat benar-benar memahami isi dari makalah.
2. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan agar makalah ini lebih
baik dan berkualitas lagi di masa mendatang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Ziauddin. 1998. Muslim Contribution to Science, India: Bhavana.

Daradjat, Zakiah. 1994. Pendidikan Islam dalam Kelurga dan Sekolah, Jakarta: Ruhama.

Faisal, Jusuf Amir. 1995. Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: GIP.

Langgulung, Hasan. 1980. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-

Ma’rif.

Muhadjir, Noeng. 1997. Kuliah teknologi Pendidikan, Yogyakarta: P.Ps. IAIN Sunan Kalijaga.

Nata, Abuddin. 2011. Studi Islam Komprehensif, Jakarta: Kencana.

Ramayulis, 1994. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah.

Wiyani, Nova Ardy & Barnawi. 2012. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

10

Anda mungkin juga menyukai