Agribisnis E
H0815129
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan tujuan perguruan tinggi sebagaimana dinyatakan dalam
PP No.30 Tahun 1990 tentang Perguruan Tinggi ialah perguruan tinggi bertujuan
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan/atau
kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetauan, dan
kesenian serta menyumbangkan untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kehidupan nasional. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuan tersebut perguruan tinggi memiliki motto yang dikenal ”Tri
Darma Perguruan Tinggi”, yaitu pendidikan penelitian, dan pengabdian.
Pelaksanaan misi perguruan tinggi dengan Tri Dharma itu tidaklah
mudah, karena dalam perjalanan perguruan tinggi Indonesia sejak kemerdekaan
menurut Hafid Habbas (2000) bahwa hampir semua perguruan tinggi yang
dibangun berorientasi pada pelayanan (service oriented), yang merupakan
teaching university, perguruan tinggi menghasilkan lulusan (sarjana) melayani
masyarakat dan kurang mampu dalam mengembangkan ilmunya. Dengan
demikian perguruan tinggi Indonesia masih tertinggal dalam misinya sebagai
research (penelitian). Begitu pula dengan unsur pengabdian masyarakat masih
jauh tertinggal karena masih banyak perguruan tinggi yang belum memahami
pentingnya unsur pengabdian masyarakat. Apabila perguruan tinggi
memperhatikan unsur penelitian dan pengabdian masyarakat menurut Prof,
Thoby Mutis, Rektor Univ. Trisakti (Media Indonesia 11 Maret 2000), hasilnya
juga akan dinikmati perguruan tinggi itu sendiri, selain itu secara langsung
maupun tidak langsung mahasiswa dapat mengajak masyarakat untuk itu aktif
berpatisipasi dalam pembangunan sebab bagaimanapun paradigma
pembangunan daerah harus mengarah kepada masyarakat. Begitu juga
pendapat Prof. Jajah Koswara Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat, Dikti, Depdikbud (Republik 4 Nov 2000), menilai pelaksanaan
pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan perguruan tinggi selama ini,
masih belum banyak bermanfaat bagi upaya pengembangan potensi
masyarakat, hal ini terjadi karena program-program pengabdian masyarakat
yang dilaksanakan masih bersifat parsial dan tidak bersinergi dengan program
pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Kampus merupakan wadah kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat, sekaligus merupakan tempat persemaian dan perkembangan nilai
– nilai luhur.
b. Kampus merupakan wadah perkembangan nilai – nilai moral, di mana seluruh
warganya diharapkan menjunjung tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang
tinggi dan dijiwai oleh pancasila.
c. Kampus merupakan wadah membentuk sikap yang dapat memberikan
kekuatan moral yang mendukung lahir dan berkembangnya sikap mencintai
kebenaran dan keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
3. BATASAN MASALAH
Disini di bahas tentang penerapan Pancasila khususnya di ruang lingkup
akademik dari segi pengembangan hukum dan HAM.
4. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Dengan makalah ini saya bermaksud memuat suatu pembelajaran
mengenai penerapan Pancasila di dalam dunia akademik karena melihat
masih belum banyak pengaplikasian Pancasila didalam kehidupan akademik
khususnya dari segi pengembangan hukum dan HAM.
b. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar dapat belajar bersama mengenai
aplikasi pancasila didalam kehidupan akademik dalam segi pengembangan
hukum dan HAM.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KESIMPULAN
Didalam contoh kasus di atas di perlihatkan bahwa aktualisasi pancasila
belum sepenuhnya terimplementasikan, terutama di dalam kehidupan akademik,
padahal di ketahui bahwa kehidupan kampus sebagai kekuatan moral utama
sebagai dasar pengembangan hukum dan HAM, tapi dalam kenyataanya hal ini
masih jauh dari yang kita harapkan.
Kehidupan kampus masih di warnai dengan tindak anarkis dan
kesewenang wenangan, hanya dengan kasus sepele, seperti saling ejek sudah
dapat memicu tindakan yang lebih luas seperti contoh kasus di atas, hal ini
membuktikan kurangnya kesadaran dari masyarakat akdemik, terutama para
mahasiswa akan pentingnnya peran pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat
khususnya di dalam kehidupan kampus.
2. SARAN
Sebenarnya hal seperti di atas dapat di hindarkan, asalkan kita sebagai
mahasiswa menerapkan pancasila dalam kehidupan dikampus, namun juga tak
terlepas bagi para pengajar untuk tetap memberikan wawasan mengenai pancasila
sebagai dasar pengembangan hukum dan HAM di Indonesia, dan di dalam
kehidupan kampus terkhususnya, kurangnya perhatian dari pihak akademik dan
pemerintah dalam pengimplementasian pancasila dapat juga memicu hal ini dapat
terjadi.
Namun tak kalah pentingnya juga implementasi pancasila di ajarkan juga
di dalam kehidupan keluarga, karena keluarga adalah dasar dari perkembangan
moral dasar dari seorang anak, mahasiswa pada khususnya.
Sehingga menurut pendapat kami, mengapa hal seperti tawuran antar
mahasiswa ini dapat terjadi harusnya menjadi koreksi dari semua pihak dari
akademik sebagai penyelenggara pendidikan, dari pemerintah sebagai pengawas
pendidikan, dan terutama dari keluarga sebagai pembentuk moral dasar
seseorang.
Jadi marilah kita, sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan proses
pendidikan hendaknya mengambil contoh dari kasus di atas, dan menghindarkan
hal ini terjadi di dalam lingkungan kampus kita.
Daftar Pustaka