Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT


PERAWATAN DIRIDENGAN DIAGNOSA MEDIS F.20.3 SKIZOFERNIA
TAKTERINCI DI RUANGAN GELATIK
RSJ MENUR SURABAYA

Oleh :

ALEXIUS ARYANTO
NIM : PO 530320216 478
TINNGKAT III
KELAS KARYAWAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ENDE
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena atas
berkatnya penulis mampu menyelesaikan penugasan ini sesuai batas waktu yang telah
ditentukan.

Asuhan keperawatan ini disusun sebagai hasil praktek selama di rumah Sakit Jiwa Daerah
Menur Surabaya yang dimulai dari tanggal 12-24 November 2018. Selama menjalankan praktek
banyak hal yang penulis peroleh oleh karena hal itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis selama
kegiatan praktek antara lain;
1. Direktris RSJ Daerah Menur Surabaya yang telah memberikan izin untuk mengikuti
praktek pelayanan perawatan kepada pasien dengan gangguan jiwa di RSJ Daerah Menur
Surabaya.
2. Kepala bidangg perawatan Bapak Adi Suwito, S. Kep. Ns,S.Psi yang telah memberi
arahan dan bimbingan mengenai perawatan pasien dengan gangguan jiwa.
3. Bapak Kusnoto S.Kep. Ns Selaku Preceptor Clinik ruangan perawatan Gelatik beserta
staf yang telah menyediakan sarana bimbingan dan pengarahan secara langsung dalam
mengadakan pendekatan dengan klien dengan gangguan jiwa.
4. Bapak Aris Wawomeo M.Kep.Ns.S.P.Kep.Kom selaku Kaprodi dan Preseptor Akademik
keperawatan Ende yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam rangka
pelaksanaan praktek pelayanan perawatn kepada pasien dengan gangguan jiwa di RSJ
Daerah Menur Surabaya.
5. Klien dan keluarga yang telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.

Penulis menyadari asuhan keperawatn yang disusun masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perkembangan
dalam asuhan keperawatan yang selanjutnya

Kiranya asuhan keperawatan ini dapat berguna bagi pembaca dalam pengembangan
profesi keperawatan.

Ende,November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan penulisan

C. Metode penulisan

D. Sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep dasar medis

B. Laporan pendahuluan

C. Strategi pelaksanaan

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

B. Diagnose keperawatan

C. Rencana keperawatan

D. Implementasi keperawatan dan Evaluasi keperawatan

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya. Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri
secara mandiri.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat dapat memenuhi kebutuhan personal
hygienenya sendiri. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau
keadaan emosional klien. Selain itu,beragam faktor pribadi dan sosial budaya
mempengaruhi praktik hygiene klien.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan umum

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untukmemnuhi salah satu tugas mata kuliah

jiwa dan untuk mengidentifikasi gejala-gejala dari gangguan jiwa pada pasien

dengan ganggaun Defisit Perawatan Diri dan untuk mengintervensi proses

keperawatan yang seharusnya dilakukan pada klien gangguan jiwa.

2. Tujuan khusus

 Agar mahasiswa/ i dapat mejelaskan tentang Defisit Perawatan Diri

 Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tanda dan gejala Defisit Perawatan Diri

 Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penatalaksanaan pasien dengan

Defisit Perawatan Diri

 Agar mahasiswa/i dapat mengetahui dan melaksanakan asuhan keperawatan

pada pasien dengan Defisit Perawatan Diri


C. METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini ,yaitu : metode kepustakaan dengan

menggunakan literature yang ada di perpustakaan yang berhubungan dengan isolasi

sosial.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penulisan makalah ini,terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN terdiri dari latar belakang masalah,tujuan penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS terdiri dari pengertian, etiologi,faktor predisposisi,

faktor presipitasi,tanda dan gejala,penatalaksanaan,dan konsep dasar askep

BAB III PENUTUP terdiri dari kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Masalah Utama
Defisit Perawatan Diri
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Defisit Perawatan Diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toiletting).
2. Tanda dan Gejala
 Mandi/hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh serta masuk dan keluar kamar mandi.
 Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian,
menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga
memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian,
menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian,
menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang
memuaskan, mengambil pakaian dan menggunakan sepatu.
 Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan,
mendapatkan makanan, membuka kontainer, memanipulasi makanan dalam mulut,
mengambil makanan dari wadah lalu memasukkan makanan ke dalam mulut,
melengkapi makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat,
mengambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman.
 BAB/BAK (toiletting)
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban
atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk
toiletting, membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet
atau kamar kecil.
Keterbatasan perawatan diri di atas biasanya diakibatkan karena stressor
yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri
rendah), sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri baik
dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun BAB/BAK. Bila tidak
dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan klien bisa mengalami
masalah risiko tinggi isolasi sosial.

C. Pohon Masalah
Effect Risiko Tinggi Isolasi Sosial

Core Problem Defisit Perawatan diri

Causa Harga Diri Rendah Kronis

D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul


1. Ddefisit perawatan diri
2. Harga diri Rendah
3. Resti isolasi sosial
E. Dta yang Perlu Dikaji
Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji
Defisit Perawatan Diri Subjektif:
 Klien mengatakan dirinya malas mandi
karena airnya dingin atau di RS tidak tersedia
alat mandi.
 Klien mengatakan dirinya malas berdandan.
 Klien mengatakan ingin disuapin makan.
 Klien mengatakan jarang membersihkan alat
kelaminnya setelah BAB/BAK.

Objektif:
 Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri
ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki, dan berbau, serta kuku panjang
dan kotor.
 Ketidakmampuan berpakaian/berhias ditandai
dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor
dan tidak rapi, pakaian tidak sesual, tidak
bercukur (laki-laki), atau tidak berdandan
(wanita).
 Ketidakmampuan makan secara mandiri
ditandai dengan ketidakmampuan mengambil
makan sendiri/ makan berceceran, dan makan
tidak pada tempatnya.
 Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri
ditandai dengan BAB/BAK tidak pada
tempatnya, tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAB/BAK.

F. Diagnosa Keperawatn
Defisit perawatan diri
G. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Tujuan
Klien mampu melakukan aktivitas perawatn diri secara mandiri seperti
mandi/membersihkan diri, berpakian/berhias,makan, BAB/BAK.
2. Tindakan keperawatan keluarga untuk klien
 Mengkaji kemampuan klien melakukan perawatan diri meliputi
mandi/kebersihan diri, berpakaian/berhias, makan, serta BAB/BAK secara
mandiri.
 Memberikan latihan cara melakukan mandi/membersihkan diri,
berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK secara mandiri.
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang
perawatan diri.
3. Tindakan keperawatan untuk keluarga klien
Keluarga dapat meneruskan metih klien dan mendukung agar kemampuan klien dalam
perawatan dirinya meningkat. Serangkaian intervensi ini dapat saudar lakukan dengan
cara sebagi berikut
 Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh klien agar dapat menjaga kebersihan diri.
 Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat dan membantu klien dalam
merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati).
 Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam
merawat diri.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Defisit Perawatan Diri

 Masalah : Defisit Perawatan Diri


 Pertemuan : Ke 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien terlihat tidak bersih, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau, serta
kuku panjang dan kotor. Pakaian klien terlihat kotor, tidak bercukur bagi yang laki-laki,
dan tidak berdandan bagi yang perempuan. Klien makan berceceran, selain itu makan
juga tidak pada tempatnya. Klien suka BAB/BAK tidak pada tempatnya dan juga tidak
membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK.
2. Diagnosis Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus/SP 1
 Klien dapat membina hubungan saling percaaya, dengan kriteria sebgai berikut
a. Ekspresi wajah bersahabat
b. Menunjukkan rasa senang
c. Klien bersedia berjabat tngaan
d. Klien bersedia menyebutkan nama
e. Ada kontak mata
f. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
g. Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya
 Mengidentifikasi bersihan diri, berdandan, makan, dan BAB/BAK
 Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan cara
melakukan kebersihan diri
 Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien
4. Rencana Tindakan Keperawatan
 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
c. Tanyakan nama lengkap klien dengan nama panggilan yang disukai klien.
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g. Beri perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar klien.
 Identifikasi kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri, berdandan, makan,
dan BAB/BAK.
 Jelaskan pentingnya kebersihan diri dalam melakukan penjelasan terhadap
pentingnya kebersihan diri, selanjutnya meminta klien menjelaskan kembali
pentingnya kebersihan diri.
 Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri, dengan tahapan
tindakan sebagai berikut.
a. Jelaskan alat yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri.
b. Peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk
membersihkan diri.
c. Minta klien memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri.
 Masukkan dalam jadwal kegiatan klien.
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
 Salam terapeutik
“Selamat pagi... Boleh saya kenalan dengan Ibu? Nama saya .... Ibu boleh panggil
saya .... Saya mahasiswa keperawatan ... saya sedang praktik di sini dari pukul
08:00-13:00 WIB siang. Kalau boleh saya tahu nama Ibu siapa, dan senangnya
dipanggil dengan sebutan apa?”
 Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya semalam? Ada keluhan
tidak?”
 Kontrak
- Topik : “Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut Ibu
sebaiknya kita ngobrol tentang apa? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang
kebersihan diri?”
- Waktu : “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
- Tempat : “Dimana kita duduk? Di teras, di kursi panjang itu, atau di mana?”
2. Kerja
“Berapa kali Ibu membersihkan diri dalam sehari?”
“Apakah Ibu suka berdandan?”
“Alat apa yang Ibu gunakan pada saat makan, menggunakan tangan atau sendok?”
“Apakah Ibu selalu ke kamar mandi jika Ibu ingin BAB/BAK?”
“Apakah Ibu tahu pentingnya kebersihan diri?”
“Bagaimana cara Ibu menjaga kebersihan diri?”
“Apakah Ibu tahu tentang alat-alat yang digunakan untuk membersihkan diri?”
“Bagaimana cara Ibu membersihkan diri?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara membersihkan diri?”
“Pertama lepaskan seluruh baju yang dikenakan, lalu siramkan air ke tubuh secara
menyeluruh. Gunakan sabun secara merata pada seluruh bagian tubuh dan bilas sampai
bersih. Setelah itu menggosok gigi, keringkan badan dengan handuk dan ganti pakaian
dengan pakaian yang bersih.”
3. Terminasi
 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
 Evaluasi Objektif
“Setelah kita berdiskusi panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan
kita tadi? Coba sebutkan cara menjaga kebersihan diri?”
 Rencana Tindak Lanjut
“Kalau Ibu sudah tahu cara membersihkan diri, nanti saat jam 17:00 coba Ibu
praktikkan penjelasan saya tadi.”
 Kontrak yang akan datang
- Topik : “Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang bagaimana cara
menjaga kebersihan mulut?”
- Waktu : “Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09:30 WIB,
bisa?”
- Tempat : “Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya, apa
masih di sini atau cari tempat lain? Sampai jumpa.”
BAB III
TINJAUAN KASUS

Ruang rawat : Gelatik Tgl. MRS : 07-11-2018

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn.s

Umur : 49 thn

Tgl pengkajian : 13-11-2018

No. RM : 05.75.94

Informan : klien,buku status

II. ALASAN MASUK

Klien di antar dari petugas dinsos, karena klien kelihatan biingung, diam sering membuka
pakian dan telajang, saat di kaji klien malass mandi, pakian nampak kotor kusam,

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Klien mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( Tidak)

2. Pengobatan sebelumnya ? (-)

3. Pengalaman : -

Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan jiwa

Masalah Keperawatan : Tidak ada maslah keperawatan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : tidak ada

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


5. Pengalaman masalah yang tidak menyenangkan

Jelaskan : saat di kaji klien mengatakan tidak tau

Masalah keperawatan : belumbisa dievaluasi

IV. FISIK

1. TTV : TD :140/90mmHG/ N. : 72 x/mnt / S : 36.5 °c / P : 18 x/mnt

2. UKUR TB : 145, CM BB: 53 Kg

3. KELUHAN FISIK

Jelaskan : klien megatakan nyeri di bagian tangan kanan dan gatal,gatal

Masalah keperawatan : gangguan rasa nyaman nyeri

V. PSIKOSIAL

1. Genogram

Klienmengatakan tingal bersama istri dan anaknya dirumah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri

a. Gambaran diri : klien mengatakan ia tidak mau mandi dan tidak mau berdandan
b. Identitas : klienmengatakan bernama Tn s. Dan berrjenis kelamin laki-laki berusia
49 tahun
c. Peran : dirumah klien berperan sebagai kepala keluarga, dirumah sakit klien
klien sebagai pasien
d. Ideal diri : klien mengatakan ia berharap cepat sembuh dan dapat kembali
kerumahnya
e. Harga diri : klien mengatakan ia massih dihargai oleh istri dan anaknya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


3. Hubungan social

a) Orang yang berarti: saat di kaji klien klien mengatakan orang yang berarti baginya
dalah anaknya,

b) Peran serta dalam kegiatan/kelompok : klien mengikuti kegiatan kelompok seperti


senam

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orglain: klien lebih sering menyendiri dan tidak
mau berinteraksi dangan orang lain

Masalah keperawatan : Kerusakan interaksi sosial

4. Spiritual

a) Nilai dari keyakinan : klien mengatakan ia beragama kristen

b) Kegiatan ibadah : saat dirumah sakit klien tidak perna ibadah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


Genogram

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Meningal

= tingal serumah
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan : tidak Rapi, penggunaan pakian tidak sesuai dan cara berpakian tidak sperti
biasanya

Jelaskan : penampilan tidak rapi, tidak bersih, memakai baju berlapis-lapis

masalah keperawatan : Defisit perawatan diri

2. Pembicaraan : lambat, tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : bicara ngelantur, tidak mampu memulain pembicaraan, tidak nyambung dengan
lawan pembicaraan

masalah keperawatan : Hambatan Komunikasi Verbal

3. Aktivitas motorik : lesuh, gelisah

Jelaskan :

masalah keperawatan :

4. Alam perasaan : sedih

Jelaskan : klien sangat sedih, dengan keadaan saat ini, dan klien ingin cepat pelung dan
bertemu dengan keluarganya

masalah keperawatan : ansietas sedang

5. Afek : Labil
Jelaskan : saat di kaji ekspresi wajh biasa saja
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang

Jelaskan : Saat di kaji kontak mata kurang dengan lawan bicra,

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

7. Persepsi Halusinasi : -
Masalah keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan

8. Proses pikir : -

Jelaskan : -

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Isi pikir : klien tidak mengalami isi pikir

Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran : bingung.

Jelaskan : saat di kaji orentasi waktu tempat dan orang baik.

Masalah keperawatan : tidak ada maslah keperawatan

11. Memori : Gangguan daya Ingat

Jelaskan : Saat dikaji kenapa bisa berada di Rs tidak tau dari tujuan

Masalah keperawatan : perubahan memori daya ingat

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Tidak muapu berkonsentrasi

Jelaskan : Saat dikaji klien langsu beralih ke topik pembicaraan yang lain

Masalah keperawatan : perubahan proses pikir

13. Kemampuan penilaian : -

Jelaskan : -

Masalah keperawatan : tidak ada maslah keperawatan

14. Daya tilik diri : mengingkari

Masalah keperawatan : klien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit


VII. KEBUTUHAN PULANG

1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan:

Makan : Ya Pakian : Ya Uang : Ya

Keamanan : Ya Transportasi : Ya

Perawatan kes. : Tidak Tempat Tinggal : Ya

Jelaskan : selama di Rs kebutuhan klien sebagain terpenuhi dan di bantu oleh perawat

Masalah keperawatan : gangguan pemelihara kesehatan

2. Kegiatan hidup sehari-hari :


a) Perawatan diri : klien masi membutuhkan bantuan total dan tidak dapt mengurus
dirinya sendiri
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
b) Nutrisi :
Jelaskan : klien mengatakan puas dengan makan yang di berikan oleh perawat dan
makan tidak memisakan diri
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
c) Tidur
Jelaskan : Klien tidur ± 6-8 jam.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Kemampuan klien dalam

 Mengantisipasi kebutuhan sendiri : Ya


 Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Ya
 Mengatur penggunaan obat : Ya
 Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow Up) : Ya
Jelasskan : klien dapat koperatif dalam pemenuhan kebutuhan

Masalah keperawatan : tidak ada maslah keperawatan

4. Klien memiliki system pendukung

 Keluarga : Ya
 Teman sejawat : Ya
 Kelompok social : Ya
 Profesional / terepis : Ya

Jelaskan : Klien mendapat dukung dari lingkungan seluruhnya


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VIII. MEKANISME KOPING
Maladaptif :

 Reaksi lambat/berlebih

Masalah keperawatan : Koping individu Inefektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : klien hanya berdiam, dan tidak mau
berinteraksi
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: klien tidak perna mengikuti kegiatan
di lingkungannya
 Masalah dengan pendidikan, spesifik : klien lulusan SMA
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien tidak berkerja
 Masalah dengan perumahan, spesifik : klien tinggal besama keluarganya
 Masalah ekonomi, spesifik : klien tergolong ekonomi rendah, dan tidak
memiliki penghasilan
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: klien sangat membutuhkan pelayanan
kesehatan
 Masalah lainnya, spesifik : Tidak ada masalah

Masalah keperawatan : tidak ada massalah keperawatan

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

 Penyakit jiwa
 Koping
 System pendukung
 Obat-obatan

Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan

XI. DATA LAIN-LAIN

SOGT : 41 u/L

SGPT : 15 u/L

BUN : 70 mg/dl

Kreatinin : 0-6 g/dl

XII. ASPEK MEDIK

Diagnosa : F.20.3

Terapi medic :

 Carbamazepin : 3 x 200 mg
 Penition : 3 x 100 mg
 Piracetam : 1 x 420 mg
 Clozapin : 2 x 25 mg
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Defisit perawatan dir


2. Kerusakan interaksi sosial
3. Kerusakan komunikasi verbal
4. Ansietas sedang
5. Perubahan proses pikir
6. Gangguan pemiliharaan kesehatan

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit Perawatan Diri

XV. ANALISA DATA

Nama : Tn. S NIRM : 05.75.94 Ruangan : Gelatik

Tgl Data Etiologi Masalah t.t

DS : klien mengatakan malas Gangguan Defisit perawatan


mandi, dan malas ganti pemelihara Diri
pakian kesehatan

DO : klien nampak kotor,


kusam tidak rapi, memakai
baju berlapis-lapis BAK di Defisit
atas tempat tidur kadang perawatan Diri
memakai celana terbalik Ku
tegang, gelisah, difiksasi,
klien menolak makan dan
minum, berbicara ngelantur, Isolasi Sosial
mata melotot
POHON MASALAH

Gangguaan Pemeliharaan Kesehatan

Defisit Perawatan Diri

Isolasi sosial

Harga Diri Rendah


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn S NIRM : 05.75.94 Ruangan : Gelatik

TGL DX KEP. IMPLEMENTASI EVALUASI T.T

13/11/ Defisit SP 1 : S : klienmengatkan suka


18 perawatan diri  Bina hubungan saling percaya dipanggil nama pa salim
dengan menggunakan prinsip klien mengatakan tidak
terapeutik :
mampu melakukan
o Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non verbal perawatan diri dengan baik
o Perkenalkan nama, nama
pangil dan tujuan perawat
berkenalan
o Tanyakan nama lengkap dan
nama panggil yang disukai O : klien mau berjabat
klien tangan dan mau
o Buat kontrak yang jelas
o Tunjukkan sikap jujur dan memperkenakal nama
menepati janji setiap kali
berinteraksi A : SP 1 teratasi
o Tujukkan sikap empati dan
menerima apa adanya
o Beri perhatian kepada klien P : Lanjutkan SP 2
dan pada massalah yang
dihadapi klien
o Dengarkan dengan penuh
perhatian dan ekspresi
perasaan klien
14/11 SP 2 : S : klien mengatakan
 Jelaskan pentingnya berdandan
/18 mengerti dengan penjelasan
 Latihh cara berdandan
a. Untuk klien laki-laki yang diberikan,klien
meliputi cara mengatakan bersediah dilati
- Berpakian bepakian dan bedandan
- Menyisir rambut
dengan baik
- Bercukur
b. Untuk klien perempuan
meliputi cara
- Berpakian
- Menyisir rambut
- Berhias
Masukkan dalam jadwal kegiatan O : klien terlihat koperatif
klien
dengan penjelasan oleh
perawat, kontak mata
baik, klien tampak
semangat untuk
melakukan perawatan
diri.

A : SP 2 teratasi

P : Lanjutkan SP 3

 Evaluasi SP 1 dan 2 S : klien mengakatan sudah


15/11  Jelaskan alat makan yang mengerti dengan penjelasn,
digunakan dan cara makan yang
/18 benar BAB dan BAK secara
- Jelaskan cara mempersiapkan mandiri dengan benar sesuai
makan
- Jelaskan cara merapikan dengan yang di anjurkan
peralatan makan setelah
makan
- Praktik makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik
 Latih kegiatan makan
Masukkan dalam jadwal kegiatan
klien O : kline tampak bersih dan
rapi, tidak ada tanda-
tanda dfisit perawatan
diri, klien tampak
nyaman dengan
bimbingan yang
b=diberikan

A : SP 3 teratasi

P : pertahan kan Sp 3
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses keperawatn merupakan metode memberiikan asuhan keperawatan klien
dengan semua tatanan pelayanan kesehatan.
Keperawatan sebagai salah satu komponen dalam pelayanan kesehatan merupakan suatu
jalan, satu bagian integral dalam system kesehatan dan termasuk jajaran depan dalam
pengabdian Rumah sakit pada masyarakat.
Keperawatan mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan kepada klien secara
paripurna dalam meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, maupun social
budaya.
Jadi dalam merawat klien jiwa seorang perawat dituntut tidak hanya merawat
penyakit fisiknya tetapi juga harus memperhatikan dampak penyakit tersebut pada
psikoloogi, interaksi social dan spiritual pasien.

B. SARAN
1. Perawat harus cermat dalam mengumpulkan data-data psikoloogis pada klien
gangguan jiwa
2. Perawat harus meningkatkan mutu asuhan keperawatan jiwa pada tingkat
akademik agar kelak dapat diaplikasikan pada tatanan nyata dilapangan kerja
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama.
Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai