Anda di halaman 1dari 5

Mardhiawan Tri Susetyono

16/400054/TK/45068
Grouting
Grouting adalah penyuntikan bahan semi kental (slurry material) ke dalam tanah atau
batuan melalui lubang bor, dengan tujuan menutup diskontruksi terbuka, rongga-rongga dan
lubang-lubang pada lapisan yang dituju untuk meningkatkan kekuatan tanah. Grouting juga
berarti injeksi material perekat ke dalam tanah atau batuan yang lulus air dengan tujuan untuk
menutup pori dan rekahan. Material tersebut dapat menggunakan suspensi dari lempung atau
semen, atau partikel halus lainya, yang dicampur dengan air atau campuran bahan kimia dengan
bahan kimia yang lain. Atau dengan menggunakan bahan kimia (secara umum menggunakan
system silikat, acrylamidae, dan grout kimia lainya berupa Loghnochromes, resin, Foams, dan
Isosynate)

Gb. 1. Ilustrasi metode Grouting

Grout biasa digunakan dalam sebuah proyek pembangunan seperti pembangunan pilar, jalan,
bahkan bendungan. Penggunaan material pada proses ini bergantung pada tipe tanah dan juga
batuannya.

Metode

Pada dasarnya untuk penginjeksian, grouting dilakukan dengan cara memasukan pipa atau lubang
bor ke tanah, kemudian memompa sejenis fluida atau material nya pada tekanan yang tinggi
melalui tabung yang sudah dimasukan. kalkulasi tingkatan grouting yang dilakukan berdasarkan
penyelidikan kondisi daerah yang akan dilakukan, mempertimbangkan jarak, dan kedalaman
lubang yang diperlukan. Jenis grout dan kondisi tanah tertentu akan mempengaruhi jarak lubang.
Kondisi lokasi pemboran akan mempengaruhi penggunaan alat yang akan digunakan pada saat
pemboran , tetapi pneumatic tools, diamond drill, or wash boring adalah alat yang sangat sering
digunakan pada kondisi apapun. Endapan alluvial memiliki kecenderungan untuk runtuh
sehingga lobang pemboran perlu diberikan casing.

Prosedur pelaksanaan Grouting test melalui beberapa metode, antara lain :

1. Upstage Grouting
2. Downstage Grouting
3. Pemasangan pipa PVC (Perforated) atau manset

Downstage Grouting

Dilakukan dengan urutan sebagai berikut :


 Pemboran dilakukan sampai kedalaman stage paling atas
 Flushing (pencucian lubang bor)
 Pemasangan packer (Air packer ataupun Mechanic packer)
 Injeksi semen
 Pemasangan kembali packer pada kedalaman diatasnya
 Injeksi semen tahap selanjutnya
 Penutupan lubang grout dengan mortar

Upstage Grouting

Dilakukan dengan urut urutan sebagai berikut :


 Pemboran dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan
 Flushing (pencucian lubang bor)
 Pemasangan packer (Air packer ataupun Mechanic packer)
 Injeksi semen
 Pemasangan kembali packer pada kedalaman diatasnya
 Injeksi semen tahap selanjutnya
 Penutupan lubang grout dengan mortar

Manset
Dengan cara pemasangan pipa pvc urut urutannya sebagai berikut :
 Pemboran dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan
 Diikuti dengan p
 emasangan pipa pelindung (casing)
 Flushing (pencucian lubang bor)
 Pemasangan pipa pvc sebanyak 3 stage
 Pencabutan pipa casing (pipa pelindung)
 Pengecoran grout cap
 Proses pengeringan grout cap ± 8 jam
 Injeksi semen tahap demi tahap sampai jenuh
 Selesai

TIPE-TIPE GROUTING

Tipe- Tipe Grouting dan Kegunaannya Menurut Warner (2005), grouting dapat dibedakan
menjadi 6 tipe, yaitu :

1. Sementasi Penembusan (Permeation Grouting) Grouting penembusan (permeation


grouting) disebut juga grouting penetrasi (penetration grouting), yang meliputi pengisian
retakan, rekahan atau kerusakan pada batuan, rongga pada sistem poripori tanah serta
media porous lainnya. Tujuan grouting penembusan adalah untuk mengisi ruang pori
(rongga), tanpa merubah fonnasi serta konfigurasi maupun volume rongga.
2. Sementasi Pemadatan (Compaction Grouting) Grouting pemadatan dilakukan dengan cara
menginjeksi material grouting sangat kaku (stiff) pada tekanan tinggi ke dalam tanah.
Grouting pemadatan merupakan mekanisme perbaikan yang bertujuan untuk
meningkatkan daya dukung tanah.
3. Sementasi Rekahan (Fracture Grouting) Grouting rekahan dilakukan pada rekahan
hidrolik yang terdapat pada tanah dengan tluida suspensi atau material grouting slurry,
untuk menghasilkan hubungan antar lensa grouting dan memberikan penguatan kembali
(reinforcement). Umumnya grouting rekahan digunakan pada tanah dengan permeabilitas
rendah. Grouting rekahan dapat dilakukan pada beberapa jenis tanah dan kedalam,
terutama sangat baik pada material lempung.
4. Sementasi Campuran/ Jet (Mixing/ Jet Grouting) Grouting jet dilakukan dengan cara
mengikis tanah menggunakan jet bertekanan tinggi dan injeksi serentak ke dalam tanah
yang terganggu dengan jet monitor.
5. Sementasi lsi (Fill Grouting) Semua rongga yang dihasilkan secara alami maupun buatan,
kadang-kadang membutuhkan suatu pengisian atau penutupan. Saat ini, grouting isi
dilakukan menggunakan peralatan khusus dengan campuran concrete atau mortar.

6. Sementasi Vakum (Vacuum Grouting) Umumnya pekerjaan grouting dilakukan dengan


cara mendorong material grouting ke dalam formasi dengan tekanan tinggi. Vakum
digunakan untuk menyedot material grouting masuk ke dalam bagian yang mengalami
kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA

Warner, J .2005. Practical Handbook of Grouting Soil, Rock and Structures.Mariposa. California
Soedibyo.1993. Teknik bendungan. Pradnya Paramita, Jakarta.

Blyth, F.G.H., M.H. de Freitas. 1984. A Geology for Engineers 7th ed. Burlington : 30 Corporate
Drive

Anda mungkin juga menyukai