Anda di halaman 1dari 36

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH


(SMA/MA)

MATA PELAJARAN
KIMIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

DAFTAR ISI I

I. PENDAHULUAN 1
A.Rasional 1
B.Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan 2
Alam di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Kimia di Sekolah 3
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Kimia Sekolah 4
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
E. Pembelajaran dan Penilaian 9
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia Sesuai dengan 11
Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

II KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN 13


. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X 13
B. Kelas XI 18
C. Kelas XII 25

1
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan
teknologi yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu
landasan penting dalam pembangunan bangsa. Pembelajaran sains
diharapkan dapat menghantarkan peserta didik memenuhi kemampuan
abad 21. Berikut kemampuan yang diperlukan pada abad 21, yaitu: 1)
keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan
mampu menyelesaikan masalah, kreatif dan inovatif, serta mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil untuk menggunakan
media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk
menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi,
luwes, berinisiatif, mampu mengembangkan diri, memiliki kemampuan
sosial dan budaya, produktif, dapat dipercaya, memiliki jiwa
kepemimpinan, dan tanggungjawab.

Kimia sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh dan


dikembangkan berdasarkan percobaan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang gejala-gejala alam
khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat,
transformasi, dinamika dan energetika zat. Selain berperan untuk
memahami berbagai gejala alam, ilmu kimia juga sangat membantu dan
menyumbang terhadap penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti
biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu terapan seperti pertambangan,
pertanian, kesehatan, perikanan dan teknologi.

Ilmuwan mempelajari gejala alam melalui proses dan sikap ilmiah


tertentu. Proses/kerja ilmiah misalnya melakukan percobaan di alam
bebas atau di laboratorium, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif
dan jujur pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah itu ilmuwan menemukan berbagai
produk sains yang dapat berupa fakta, konsep, asas, hukum, dan teori.
Oleh sebab itu, pembelajaran sains dan penilaian hasil belajar sains,
termasuk kimia, harus memerhatikan karakteristik sains sebagai sikap,
proses, dan produk.

Kimia sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi


cara berpikir, bernalar, merumuskan masalah, melakukan percobaan
dan pengamatan, menganalisis data dan menyimpulkan untuk
memperoleh produk-produk sains. Rangkaian proses itu dilandasi oleh
sikap ilmiah antara lain: rasa ingin tahu, keseimbangan antara terbuka
dan tidak mudah percaya, jujur, disiplin, bertanggung jawab, tekun,
hati-hati, teliti, peduli, mudah bekerja sama, toleran, santun, responsif
dan pro-aktif. Dengan demikian Kimia dapat dipandang sebagai cara
berpikir dan bersikap terhadap alam, sebagai cara untuk melakukan
penyelidikan, dan sebagai kumpulan pengetahuan.

1
Dalam rangka penguasaan kecakapan abad 21 maka pembelajaran
Kimia di SMA/MA dipandang bukan hanya untuk pengalihan
pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skills) saja
kepada peserta didik, tetapi juga untuk membangun kemampuan
berpikir tingkat tinggi (analitis, sintesis, kritis, kreatif, dan inovatif)
melalui pengalaman kerja ilmiah. Pengetahuan, keterampilan,
kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dari pembelajaran Kimia
akan membekali peserta didik untuk hidup di masyarakat, maupun
untuk studi lanjut terkait dengan karakteristik Kimia sebagai landasan
berbagai ilmu dasar dan terapan. Selain itu pembelajaran Kimia dapat
digunakan sebagai wahana untuk memahami alam, untuk membangun
sikap dan nilai, serta untuk meningkatkan keimanan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang


sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi
dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik
(learnable); terukur pencapaiannya (measurable); bermakna (meaningful);
dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan


kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Kimia.
Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan
metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan sejak SD hingga


SMA. Pada jenjang SD Kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains
diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di
Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mata
pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan
2
pembelajaran tematik terpadu. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
SMP menerapkan pembelajaran sains terpadu. Di tingkat SMA Ilmu
Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang
terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.

Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah


Dasar, lulusan pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh
kecakapan untuk:
 menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan
keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains;
 memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika,
Kimia dan Biologi;
 membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk
atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
 mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
 menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam
kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah
dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
 mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan
permasalahan umat manusia, seperti permasalahan ketersediaan
pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan lingkungan hidup;
dan
 memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkem-
bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun
potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya.

Kompetensi kerja ilmiah (penyelidikan) untuk setiap jenjang ditunjukkan


dalam Gambar 1.

3
Gambar 1. Penjejangan Kerja Ilmiah pada Satuan Pendidikan

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Kimia di Sekolah Menengah Atas/


Madrasah Aliyah

Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran Kimia di SMA/MA


diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan sebagai berikut
ini.
 menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan
keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk kimia;
 memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui bidang-bidang Kimia;
 membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk
atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip Kimia;
 mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
 menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya,
terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia
berdasarkan pertimbangan ilmiah; dan
 mengenali dan menghargai peran Kimia dalam memecahkan
permasalahan umat manusia; dan
 memahami dampak dari perkembangan Kimia terhadap perkem-
bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun
potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Kimia Sekolah Menengah Atas/


Madrasah Aliyah
4
Pengembangan Kurikulum Kimia di SMA/MA dilakukan dalam rangka
mencapai dimensi kompetensi pengetahuan, kerja ilmiah, serta sikap
ilmiah sebagai perilaku sehari-hari dalam berinteraksi dengan
masyarakat, lingkungan dan pemanfaatan teknologi, seperti yang
tergambar pada Gambar 2. berikut.

Gambar 2. Kerangka Pengembangan Sains

Gambar 2. di atas menunjukkan bahwa peserta didik mampu


menerapkan kompetensi sains yang dipelajari di sekolah menjadi
perilaku dalam kehidupan masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
dan lingkungan sebagai sumber belajar.

Kerangka pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan


Alam mengacu pada Kompetensi Inti (KI) sebagai unsur pengorganisasi
KD secara vertikal dan horizontal. Organisasi vertikal KD berupa
keterkaitan KD antar kelas harus memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal berupa keterkaitan antara
KD suatu mata pelajaran dengan KD mata pelajaran lain dalam satu
kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Pengembangan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai KI.

Kompetensi Inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual),
KI-2 (sikap sosial), KI-3 pengetahuan, dan KI-4 (keterampilan). KD Sikap
Spiritual dan KD Sikap Sosial pada mata pelajaran Kimia tidak
dirumuskan, tetapi hasil pembelajaran kompetensi sikap dicapai secara
tidak langsung (indirect teaching) dari pengetahuan dan keterampilan,
sehingga perlu direncanakan pengembangan sikap dalam pembelajaran.
KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD
mata pelajaran. Pengembangan KD tidak dibatasi oleh rumusan
5
Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi. Namun demikian,
perumusan KD harus mengacu ke Kompetensi Inti. Kompetensi Inti di
SMA/MA Kelas X, XI, dan XII disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Peta Kompetensi Inti SMA/MA

Kelas X Kelas XI Kelas XII


KI-1: Menghayati dan KI-1: Menghayati KI-1: Menghayati
mengamalkan ajaran agama dan dan
yang dianutnya. mengamalkan mengamalkan
ajaran agama ajaran agama
yang yang
dianutnya. dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, KI-2: Menunjukkan KI-2: Menunjukkan
disiplin, tanggungjawab, perilaku jujur, perilaku jujur,
peduli (gotong royong, disiplin, disiplin,
kerjasama, toleran, damai), tanggung- tanggung-
santun, responsif dan pro- jawab, peduli jawab, peduli
aktif dan menunjukkan sikap (gotong (gotong
sebagai bagian dari solusi atas royong, royong,
berbagai permasalahan dalam kerjasama, kerjasama,
berinteraksi secara efektif toleran, toleran,
dengan lingkungan sosial dan damai), damai),
alam serta dalam santun, santun,
menempatkan diri sebagai responsif dan responsif dan
cerminan bangsa dalam pro-aktif dan pro-aktif dan
pergaulan dunia. menunjukkan menunjukkan
sikap sebagai sikap sebagai
bagian dari bagian dari
solusi atas solusi atas
berbagai berbagai
permasalahan permasalahan
dalam dalam
berinteraksi berinteraksi
secara efektif secara efektif
dengan dengan
lingkungan lingkungan
sosial dan sosial dan
alam serta alam serta
dalam dalam
menempatkan menempatkan
diri sebagai diri sebagai
cerminan cerminan
bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan pergaulan
dunia. dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, KI-3: Memahami, KI-3: Memahami,
menganalisis pengetahuan menerapkan, menerapkan,
faktual, konseptual, dan menganalisis
prosedural berdasarkan rasa menganalisis dan

6
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan mengevaluasi
pengetahuan, teknologi, seni, faktual, pengetahuan
budaya, dan humaniora konseptual, faktual,
dengan wawasan prosedural, konseptual,
kemanusiaan, kebangsaan, dan prosedural,
kenegaraan, dan peradaban metakognitif dan
terkait penyebab fenomena berdasar-kan metakognitif
dan kejadian, serta menerap- rasa ingin berdasarkan
kan pengetahuan prosedural tahunya rasa ingin
pada bidang kajian yang tentang ilmu tahunya
spesifik sesuai dengan bakat pengetahuan, tentang ilmu
dan minatnya untuk teknologi, pengetahuan,
memecahkan masalah. seni, budaya, teknologi,
dan seni, budaya,
humaniora dan
dengan humaniora
wawasan dengan
kemanusiaan, wawasan
kebangsaan, kemanu-siaan,
kenegaraan, kebangsaan,
dan kenega-raan,
peradaban dan
terkait peradaban
penyebab terkait
fenomena dan penyebab
kejadian, fenomena dan
serta kejadian, serta
menerap-kan menerapkan
pengetahuan pengetahuan
prose-dural prosedural
pada bidang pada bidang
kajian yang kajian yang
spesifik spesifik sesuai
sesuai dengan dengan bakat
bakat dan dan minatnya
minat-nya untuk
untuk memecahkan
memecahkan masalah.
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan KI 4: Mengolah, KI 4: Mengolah,
menyaji dalam ranah konkrit menalar, dan menalar,
dan ranah abstrak terkait menyaji menyaji, dan
dengan pengembangan dari dalam ranah mencipta
yang dipelajarinya di sekolah konkrit dan dalam ranah
secara mandiri, dan mampu ranah abstrak konkrit dan
menggunakan metode sesuai terkait ranah abstrak
kaidah keilmuan. dengan terkait dengan
pengembanga pengembang-
n dari yang an dari yang
dipelajarinya dipelajarinya
di sekolah di sekolah
secara secara mandiri
mandiri, serta
7
bertindak bertindak
secara efektif secara efektif
dan kreatif, dan kreatif,
serta mampu dan mampu
menggunakan menggunakan
metode sesuai metode sesuai
kaidah kaidah
keilmuan. keilmuan.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi dasar Kimia atau Sains memberi gambaran pencapaian yang


akan diperoleh siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Kompetensi
dasar merupakan acuan untuk sekolah dalam menyusun kurikulum,
silabus, beserta proses pembelajarannya.

Sains pada dasarnya lebih banyak berusaha mencari jawaban atas


pertanyaan “mengapa”, berbeda dengan pendidikan vokasi yang
berusaha memberi kemampuan untuk menjawab pertanyaan
“bagaimana”. Kompetensi dalam sains akan memberi kemampuan pada
lulusan agar bisa memilih sikap dan mengambil berbagai keputusan
berdasarkan pengetahuan keilmuan yang dimilikinya, yang mungkin
akan memiliki dampak kesehatan atau lingkungan.

Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam untuk setiap jenjang


pendidikan ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam


Ruang Lingkup Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada
Jenjang
SD/MI I- SD/MI IV- SMP/MTs SMA/MA
III VI
Kerja Ilmiah dan Mengajuk Mengajuk Merumusk Merumuskan
Kesela-matan Kerja an an an masalah,
pertanyaa pertanyaa masalah, mengajukan
n, n, mempredi hipotesis,
mempredi mempredi ksi, menentukan
ksi , ksi, melakuka variabel,
melakuka melakuka n merancang
n n percobaan dan
pengamat percobaan , melakukan
an, , mengump percobaan,

8
mengump mengump ul-kan mengumpulk
ul-kan ulkan dan data an dan
data, mengolah secara mengolah
menarik data, akurat, data secara
kesimpula menarik mengolah sistematis,
n, dan kesimpula data menarik
mengomu n, dan secara kesimpulan,
ni-kasikan mengomu sistematis, serta
hasil nikasikan menarik mengomunik
percobaan hasil kesimpula asikan hasil
percobaan n, percobaan
mengomu secara lisan
nikasikan dan tertulis
hasil
percobaan
secara
lisan
maupun
tertulis

Makh-luk Hidup Bagian Gejala Gejala Obyek biologi


dan Sistem tubuh alam, alam, Meliputi 5
Kehidupan manusia lingkunga lingkunga Kingdom
dan n, n dan Tingkat
perawatan tumbuhan perubahan Organisasi
-nya , hewan, -nya, Kehidupan
Makhluk dan tumbuhan (molekul, sel,
hidup di manusia , hewan, jaringan,
sekitarnya secara dan organ, sistem
(ciri, makro manusia organ,
bagian, secara individu,
cara mikro populasi,
peme- komunitas,
liharaan) ekosistem,
dan biosfer)
Ragam
persoalan
biologi
(keaneka-
ragaman
makhluk
hdup,
makhluk
hidup dan
lingkungan,
struktur
dadn fungsi,
regulasi,
genetika,
evolusi, dan
bioteknologi)
Energi dan Sumber Gaya dan Gerak dan Mekanika
Perubahannya dan Gerak Gaya Termodiamik

9
Bentuk Sumber Usaha a
Energi Energi (kerja) dan Gelombang
Bunyi Pesawat dan Optik
Cahaya Sederhana Listrik Statis
Sumber Tekanan dan Dinamik
Daya Alam Gelomban Arus Bolak-
Suhu, g dan balik
Kalor, dan Optik Fisika
Perpindah Kelistrikan Modern
an Kalor dan Teknologi
Rangkaian Kemagnet Digital
Listrik an
Sederhana Teknologi
dan Sifat ramah
Magnet lingkunga
n

Materi dan Ciri benda Perubahan Penggolon Komposisi,


Perubahan-nya Wujud Wujud gan dan Struktur, dan
benda Penggolon Perubahan Sifat (Rumus
gan Materi materi Kimia,
Zat Aditif Struktur
dan Atom, Ikatan
Adiktif Kimia, dan
Partikel Tabel
Materi Periodik
Unsur)
Transformasi
(Rekasi
Kimia,
Persamaan
Kimia,
Hukum-
hukum
Dasar Kimia,
Stoikiometri,
Asam, Basa,
dan Larutan)
Dinamika
(Laju Reaksi,
Kesetimbang
an Kimia,
Sifat
Koligatif)
Energitika
(Termokimia,
Elektrokimia)
Terapan
Kimia/Isu
Kimia
(Senyawa
Karbon,
Senyawa
Anorganik)

10
Bumi dan Anta- Siang dan Tata Lapisan Gerak Planet
riksa Malam Surya Bumi dalam Tata
Perubahan Bumi, Tata Surya Surya
Cuaca dan Bulan,
Musim dan
Matahari
Sains, Lingku-ngan, Dampak Lingkunga Pemanasa Pemanasan
Teknolo-gi, dan Perubahan n dan n Global Global dan
Masya-rakat Musim Kesehatan Teknologi Dampaknya
terhadap Perawatan Ramah bagi
Kegiatan Tumbuha Lingkunga Kehidupan
Sehari- n n dan
hari Sumber Tanah Lingkungan
Daya Alam Energi
Alternatif

Berdasarkan ruang lingkup materi Kimia tersebut dijabarkan ke dalam


peta materi pembelajaran Kimia setiap kelas di SMA/MA sebagaimana
ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Peta Materi Pembelajaran Kimia di SMA/MA

Kerja Ilmiah, dan Keselamatan dan Keamanan Kimia


(terintegrasi pada seluruh materi pembelajaran)
Kelas X Kelas XI Kelas XII
 Metode ilmiah, hakikat  Senyawa Hidrokarbon  Sifat Koligatif
ilmu Kimia, keselamatan dan Minyak Bumi Larutan
dan keamanan kimia di  Termokimia  Reaksi Redoks dan
laboratorium, serta peran Elektrokimia
 Laju Reaksi dan
kimia dalam kehidupan
Faktor-faktor yang  Kimia Unsur
 Struktur Atom dan Tabel mempengaruhinya (Kelimpahan Unsur
Periodik di Alam, Sifat Fisik
 Kesetimbangan kimia
 Ikatan Kimia, Bentuk dan Pergeseran dan Sifat Kimia
Molekul, dan Interaksi Kesetimbangan Unsur serta
Antar Molekul Pembuatan unsur
 Asam dan Basa
 Larutan Elektrolit dan dan senyawa)
 Kesetimbangan Ion
Larutan Non Elektrolit  Senyawa Karbon
dan pH Larutan
 Konsep Reaksi Reduksi (Struktur, Tata
Garam
Oksidasi dan Tatanama Nama, Sifat,
 Larutan Penyangga Identifikasi dan
Senyawa
 Titrasi Asam Basa Kegunaan Senyawa)
 Hukum-hukum Dasar
Kimia dan Stoikiometri  Kesetimbangan  Makromolekul
Kelarutan (Struktur, Tatanama,
 Sistem Koloid Sifat, Penggunaan
dan Penggolongan
Polimer, Karbohidrat,
Protein, Lemak)

11
E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Kurikulum 2013 merekomendasikan pendekatan saintifik atau


pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sebagai proses membangun
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pendekatan saintifik
merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan
logis meliputi proses pembelajaran: (a) mengamati; (b) menanya; (c)
mengumpulkan informasi/mencoba; (d) menalar/mengasosiasi; dan
(e) mengomunikasikan. Kelima hal tersebut dapat juga dipandang
sebagai kemampuan yang perlu dilatihkan dan dimiliki peserta didik
terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan pada abad 21.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam


penggunaan pendekatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar. Pembelajaran Kimia lebih menekankan pada penggunaan
pendekatan keterampilan proses/kerja ilmiah. Aspek-aspek pada
pendekatan ilmiah (scientific approach) terintegrasi pada pendekatan
keterampilan proses dan metode ilmiah. Keterampilan proses sains
merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan
dalam melakukan penyelidikan ilmiah, yang meliputi, antara lain:
menemukan masalah, mengumpulkan fakta-fakta terkait masalah,
membuat asumsi, mengendalikan variabel, melakukan observasi/
percobaan, melakukan pengukuran, melakukan inferensi
memprediksi, mengumpulkan dan mengolah data hasil observasi/
pengukuran, serta menyimpulkan dan mengomunikasikan.

Kedua pendekatan tersebut dapat digunakan dalam berbagai model


pembelajaran, antara lain: model pembelajaran penemuan
(discovery/ inquiry learning), pembelajaran berbasis proyek (project-
based learning), dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning, inquiry learning).

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus pembelajaran yaitu


proses pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Proses pembelajaran
langsung adalah proses pembelajaran yang membangun
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa proses pembelajaran
berbasis kegiatan. Karakteristik pembelajaran berbasis kegiatan
meliputi: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan
kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

12
didik.

Dalam pembelajaran langsung, peserta didik melakukan kegiatan


belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung
atau yang disebut dengan instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses yang terjadi selama


pembelajaran tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung pada umumnya berkenaan dengan
pengembangan sikap spritual dan sikap sosial. Meskipun sikap yang
akan dikembangkan tidak diajarkan secara langsung dalam
pembelajaran, tetapi tetap dirancang dan direncanakan dalam
silabus dan RPP.

Dalam proses pembelajaran Kimia dengan pendekatan saintifik,


ranah sikap dimaksudkan agar peserta didik tahu tentang
‘mengapa’. Ranah keterampilan dimaksudkan agar peserta didik tahu
tentang ‘bagaimana’. Sedangkan, ranah pengetahuan dimaksudkan
agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhir pembelajaran Kimia
adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)
dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Dengan
mengembangkan ketiga kompetensi tersebut maka diharapkan dapat
membentuk peserta didik yang produktif, kreaktif, inovatif dan
afektif.

Dalam proses pembelajaran tentu diperlukan media pembelajaran


untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi. Media
pembelajaran Kimia dapat berupa benda asli, model, dan multimedia
interaktif. Media yang tergolong benda asli dalam pembelajaran kimia
adalah bahan-bahan kimia sintesis dan alami serta alat-alat
laboratorium. Alat peraga yang termasuk jenis model, anatara lain,
molymod, model bangun atom dan molekul. Multimedia
pembelajaran kimia interaktif dapat diunduh bebas dari berbagai
laman seperti Google, Youtube, dan Wikipedia (Wikipedia.org).

Beberapa metode dapat digunakan dalam pembelajaran Kimia,


antara lain: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
dan (5) eksperimen. Pemilihan metode dalam pembelajaran Kimia
disesuaikan dengan karakteristik materi dan kompetensi yang
hendak dicapai.

2. Penilaian
13
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.

Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik


dan nonautentik dalam menilai hasil belajar. Penilaian autentik lebih
mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara
holistik dan valid. Bentuk penilaian autentik mencakup penilaian
berdasarkan pengamatan fenomena alam, tugas ke lapangan,
portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium kimia, dan
unjuk kerja, serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non-
autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.

Penilaian hasil belajar Kimia oleh pendidik mencakup kompetensi


sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
dengan berbagai teknik dan instrumen penilaian. Penilaian
kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan sebagai sumber
informasi utama, sedangkan penilaian melalui penilaian diri dan
penilaian antarteman digunakan sebagai informasi pendukung.
Hasil penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat atau deskripsi. Hasil penilaian sikap digunakan sebagai
pertimbangan pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut.
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian
keterampilan dalam mata pelajaran Kimia dilakukan melalui unjuk
kinerja/praktik, produk, proyek, portofolio dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan
melalui praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa saat
melakukan praktikum/percobaan dan pemaparan hasil percobaan.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia Sesuai dengan Kondisi


Lingkungan dan Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini hanya merupakan model.


Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai dengan
sumber daya yang ada di daerah/sekolah dan peserta didik.
Pembelajaran dapat dikaitkan dengan objek dan fenomena ysng terjadi
di lingkungan terdekat. Selain itu dapat dikaitkan dengan konteks global
misalnya perubahan iklim, pemanasan global dan efek rumah kaca,
sumberdaya energi dan energi alternatif, dan perkembangan teknologi
digital.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka dalam pembelajaran


seyogianya juga dapat mengakses kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sarana, sumber belajar maupun alat pembelajaran.

14
Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang
minat baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja
siswa (LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru yang memberi peluang
pengembangan kreativitas peserta didik terlibat langsung dalam
merancang prosedur kegiatan.

15
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas X

Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.1 Memahami metode Metode ilmiah,  Mengamati produk-produk dalam
ilmiah, hakikat ilmu hakikat ilmu kehidupan sehari-hari, misalnya:
Kimia, keselamatan Kimia, keselamat- sabun, detergen, pasta gigi,
dan keamanan Kimia an dan keamanan shampo, kosmetik, obat, susu,
di laboratorium, kimia di laboratori- keju, mentega, minyak goreng,
serta peran kimia um, serta peran garam dapur, asam cuka, dan lain
dalam kehidupan Kimia dalam lain yang mengandung bahan
kehidupan kimia.
 Metode ilmiah  Mengunjungi laboratorium untuk
4.1 Menyajikan hasil
 Hakikat ilmu mengenal alat-alat laboratorium
rancangan dan hasil
Kimia kimia dan fungsinya serta
percobaan ilmiah
mengenal beberapa bahan kimia
 Keselamatan dan
dan sifatnya (mudah meledak,
keamanan kimia
mudah terbakar, beracun,
di laboratorium
penyebab iritasi, korosif, dan lain-
 Peran Kimia lain).
dalam kehidupan
 Membahas cara kerja ilmuwan
kimia dalam melakukan penelitian
dengan menggunakan metode
ilmiah (membuat hipotesis,
melakukan percobaan, dan
menyimpulkan)
 Merancang dan melakukan
percobaan ilmiah, misalnya
menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula

16
dalam air dan mempresentasikan
hasil percobaan.
 Membahas dan menyajikan
hakikat ilmu Kimia
 Mengamati dan membahas gambar
atau video orang yang sedang
bekerja di laboratorium untuk
memahami prosedur standar
tentang keselamatan dan
keamanan kimia di laboratorium.
 Membahas dan menyajikan peran
Kimia dalam penguasaan ilmu
lainnya baik ilmu dasar, seperti
biologi, astronomi, geologi,
maupun ilmu terapan seperti
pertambangan, kesehatan,
pertanian, perikanan dan
teknologi.
3.2 Memahami model  Struktur  Menyimak penjelasan bahwa atom
atom Dalton, Atom dan Tabel tersusun dari partikel dasar, yaitu
Thomson, Periodik elektron, proton, dan neutron
Rutherfod, Bohr, serta proses penemuannya.
 Partikel
dan mekanika
penyusun  Menganalisis dan menyimpulkan
gelombang
atom bahwa nomor atom, nomor massa,
dan isotop berkaitan dengan
 Nomor atom
3.3 Memahami cara jumlah partikel dasar penyusun
dan nomor
penulisan atom.
massa
konfigurasi elektron
 Menyimak penjelasan dan
dan pola konfigurasi  Isotop
menggambarkan model-model
elektron terluar  Perkembangan atom menurut Dalton, Thomson,
untuk setiap model atom Rutherford, Bohr, dan mekanika
golongan dalam
 Konfigurasi kuantum.
tabel periodik
3.4 Menganalis elektron  Membahas penyebab benda
is kemiripan sifat memiliki warna yang berbeda-
 dan diagram
unsur dalam beda berdasarkan model atom
orbital
golongan dan Bohr.
keperiodikannya  Bilangan
kuantum dan  Membahas prinsip dan aturan
4.2 Menggunakan model penulisan konfigurasi elektron dan
atom untuk bentuk orbital.
menuliskan konfigurasi elektron
menjelaskan  Hubungan dalam bentuk diagram orbital
fenomena alam atau Konfigurasi serta menentukan bilangan
hasil percobaan elektron kuantum dari setiap elektron.
4.3 Menentukan letak dengan letak
unsur dalam  Mengamati Tabel Periodik Unsur
suatu unsur dalam
tabel periodik untuk menunjukkan bahwa
tabel periodik dan
unsur-unsur dapat disusun dalam
sifat-sifatnya
 Tabel periodik suatu tabel berdasarkan
berdasarkan
dan sifat kesamaan sifat unsur.
konfigurasi elektron

17
4.4 Menalar kemiripan keperiodikan  Membahas perkembangan sistem
dan keperiodikan unsur periodik unsur dikaitkan dengan
sifat unsur letak unsur dalam Tabel Periodik

berdasarkan data Unsur berdasarkan konfigurasi
sifat-sifat periodik  elektron.
unsur 
 Menganalisis dan mempresentasi-
 kan hubungan antara nomor atom
 dengan sifat keperiodikan unsur
 (jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elekton, dan

keelektronegatifan) berdasarkan
 data sifat keperiodikan unsur.

 Menyimpulkan letak unsur dalam
 tabel periodik berdasarkan
 konfigurasi elektron dan
memperkirakan sifat fisik dan sifat
kimia unsur tersebut.
 Membuat dan menyajikan karya
yang berkaitan dengan model
atom, Tabel Periodik Unsur, atau
grafik keperiodikan sifat unsur.

3.5 Membandingkan  Mengamati sifat beberapa bahan,


 Ikatan
ikatan ion, ikatan seperti: plastik, keramik, dan urea.
Kimia, Bentuk
kovalen, ikatan
Molekul, dan  Mengamati proses perubahan
kovalen koordinasi,
Interaksi garam dan gula akibat pemanasan
dan ikatan logam
Antarmolekul serta membandingkan hasil.
serta kaitannya
dengan sifat zat  Susunan  Menyimak teori Lewis tentang
elektron stabil ikatan dan menuliskan struktur
3.6 Menentukan bentuk
Lewis
molekul dengan  Teori Lewis
menggunakan teori tentang ikatan  Menyimak penjelasan tentang
tolakan pasangan kimia perbedaan sifat senyawa ion dan
elektron kulit valensi senyawa kovalen.
 Ikatan ion dan
(VSEPR) atau Teori
ikatan kovalen  Membandingkan proses
Domain Elektron
pembentukan ikatan ion dan ikatan
3.7 Menentukan  Senyawa
kovalen.
interaksi antar kovalen polar
partikel (atom, ion, dan nonpolar.  Membahas dan membandingkan
dan molekul) dan  Bentuk proses pembentukan ikatan
kaitannya dengan molekul kovalen tunggal dan ikatan kovalen
sifat fisik zat rangkap.
4.5 Merancang dan  Ikatan logam
 Membahas adanya molekul yang
melakukan  Interaksi tidak memenuhi aturan oktet.
percobaan untuk antarpartikel
menunjukkan  Membahas proses pembentukan
 ikatan kovalen koordinasi.
karakteristik
senyawa ion atau  Membahas ikatan kovalen polar
senyawa kovalen dan ikatan kovalen nonpolar serta
(berdasarkan titik senyawa polar dan senyawa
leleh, titik didih,

18
daya hantar listrik, nonpolar.
atau sifat lainnya)
 Merancang dan melakukan
4.6 Membuat model percobaan kepolaran beberapa
bentuk molekul senyawa dikaitkan dengan
dengan mengguna- perbedaan keelektronegatifan
kan bahan-bahan unsur-unsur yang membentuk
yang ada di ikatan.
lingkungan sekitar  Membahas dan memperkirakan
atau perangkat bentuk molekul berdasarkan teori
lunak kimia jumlah pasangan elektron di
4.7 Menalar sifat-sifat sekitar inti atom dan hubungannya
zat di sekitar kita dengan kepolaran senyawa.
dengan mengguna-
 Membuat dan memaparkan model
kan prinsip interaksi
bentuk molekul dari bahan-bahan
antarpartikel
bekas, misalnya gabus dan karton,
atau perangkat lunak kimia.
 Mengamati kekuatan relatif paku
dan tembaga dengan diameter yang
sama dengan cara membenturkan
kedua logam tersebut.
 Mengamati dan menganalisis sifat-
sifat logam dikaitkan dengan
proses pembentukan ikatan logam.
 Menyimpulkan bahwa jenis ikatan
kimia berpengaruh kepada sifat
fisik materi.
 Mengamati dan menjelaskan
perbedaan bentuk tetesan air di
atas kaca dan di atas kaca yang
dilapisi lilin.
 Membahas penyebab air di atas
daun talas berbentuk butiran.
 Membahas interaksi antar molekul
dan konsekuensinya terhadap sifat
fisik senyawa.
 Membahas jenis-jenis interaksi
antar molekul (gaya London,
interaksi dipol-dipol, dan ikatan
hidrogen) serta kaitannya dengan
sifat fisik senyawa.
 Mengamati gambar binatang yang
3.8 Menganalisis sifat  Larutan
larutan berdasarkan tersengat aliran listrik ketika banjir
Elektrolit dan
daya hantar Larutan  Merancang dan melakukan
listriknya Nonelektrolit percobaan untuk menyelidiki sifat
elektrolit beberapa larutan yang
4.8 Membedakan daya
ada di lingkungan dan larutan
hantar listrik
yang ada di laboratorium serta
berbagai larutan

19
melaporkan hasil percobaan.
melalui perancangan
dan pelaksanaan  Mengelompokkan larutan ke dalam
percobaan elektrolit kuat, elektrolit lemah,
- dan nonelektrolit berdasarkan daya
hantar listriknya.
 Menganalisis jenis ikatan kimia
dan sifat elektrolit suatu zat serta
menyimpulkan bahwa larutan
elektrolit dapat berupa senyawa
ion atau senyawa kovalen polar.
 Membahas dan menyimpulkan
fungsi larutan elektrolit dalam
tubuh manusia serta cara
mengatasi kekurangan elektrolit
dalam tubuh.
 Mengamati reaksi oksidasi melalui
3.9 Menentukan  Reaksi
bilangan oksidasi perubahan warna pada irisan buah
Reduksi dan
unsur untuk (apel, kentang, pisang) dan karat
Oksidasi serta
mengidentifikasi besi.
Tata nama
reaksi reduksi dan Senyawa  Menyimak penjelasan mengenai
oksidasi serta penentuan bilangan oksidasi unsur
 Bilangan
penamaan senyawa dalam senyawa atau ion.
oksidasi unsur
dalam senyawa  Membahas perbedaan reaksi
4.9 Membedakan reaksi atau ion reduksi dan reaksi oksidasi
yang melibatkan dan
tidak melibatkan  Perkembangan  Mengidentifikasi reaksi reduksi
perubahan bilangan reaksi reduksi- dan reaksi oksidasi.
oksidasi melalui oksidasi
 Mereaksikan logam magnesium
percobaan  Tata nama dengan larutan asam klorida encer
senyawa di dalam tabung reaksi yang
ditutup dengan balon.

 Mereaksikan padatan natrium

hidroksida dengan larutan asam
 klorida encer di dalam tabung
reaksi yang ditutup dengan balon.

 Membandingkan dan
menyimpulkan kedua reaksi
tersebut.
 Membahas penerapan aturan tata
nama senyawa anorganik dan
organik sederhana menurut aturan
IUPAC.

 Menentukan nama beberapa
senyawa sesuai aturan IUPAC.

20
3.10 Menerapkan  Hukum-  Mengamati demonstrasi reaksi
hukum-hukum hukum Dasar larutan kalium iodida dan larutan
dasar kimia, Kimia dan timbal(II) nitrat yang ditimbang
konsep massa Stoikiometri massanya sebelum dan sesudah
molekul relatif,  reaksi.
persamaan kimia,  Hukum-hukum  Menyimak penjelasan tentang
konsep mol, dan dasar kimia hukum-hukum dasar Kimia
kadar zat untuk
 Massa atom (hukum Lavoisier, hukum Proust ,
menyelesaikan
relatif (Ar) dan hukum Dalton, hukum Gay Lussac
perhitungan kimia
Massa molekul dan hukum Avogadro).
relatif (Mr)
 Menganalisis data untuk
4.10 Mengolah data  Konsep mol menyimpulkan hukum Lavoisier,
terkait hukum- dan hukum Proust , hukum Dalton,
hukum dasar hubungannya hukum Gay Lussac dan hukum
kimia, konsep dengan jumlah Avogadro.
massa molekul partikel, massa
 Menentukan massa atom relatif
relatif, persamaan molar, dan
dan massa molekul relatif.
kimia, konsep mol, volume molar
dan kadar zat  Menentukan hubungan antara
 Kadar zat
untuk menyelesai- mol, jumlah partikel, massa molar,
kan perhitungan  Rumus empiris dan volume molar gas.
kimia dan rumus
 Menghitung banyaknya zat dalam
molekul.
campuran (persen massa, persen
 Persamaan volume, bagian per juta,
kimia kemolaran, kemolalan, dan fraksi
 Perhitungan mol).
kimia dalam  Menghubungkan rumus empiris
suatu dengan rumus molekul.
persamaan
reaksi.  Menyetarakan persamaan kimia.

 Pereaksi  Menentukan jumlah mol, massa


pembatas dan molar, volume molar gas dan
pereaksi jumlah partikel yang terlibat dalam
berlebih. persamaan kimia.

 Kadar dan  Menentukan pereaksi pembatas


perhitungan pada sebuah reaksi kimia.
kimia untuk  Menghitung banyaknya molekul air
senyawa hidrat. dalam senyawa hidrat.
 Melakukan percobaan pemanasan
senyawa hidrat dan menentukan
jumlah molekul air dalam sebuah
senyawa hidrat.
 Membahas penggunaan konsep
mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.

21
B. Kelas XI
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.1 Menganalisis Senyawa  Mengamati senyawa hidrokarbon
struktur dan sifat Hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari,
senyawa misalnya plastik, lilin, dan tabung
 Kekhasan atom gas yang berisi elpiji serta nyala api
hidrokarbon
karbon. pada kompor gas.
berdasarkan
pemahaman  Atom C primer,  Menyimak penjelasan kekhasan atom
kekhasan atom sekunder, tertier, karbon yang menyebabkan
karbon dan dan kuarterner. banyaknya senyawa karbon.
penggolongan  Struktur dan  Membahas jenis atom C berdasar-
senyawanya tata nama kan jumlah atom C yang terikat
alkana, alkena pada rantai atom karbon (atom C
4.1 Menemukan dan alkuna primer, sekunder, tersier, dan
berbagai struktur
kuarterner) dengan menggunakan
molekul  Sifat-sifat fisik
molimod, bahan alam, atau
hidrokarbon dari alkana, alkena
perangkat lunak kimia
rumus molekul dan alkuna
(ChemSketch, Chemdraw, atau
yang sama dan  Isomer lainnya).
memvisualisasika
nnya  Reaksi senyawa  Membahas rumus umum alkana,
hidrokarbon alkena dan alkuna berdasarkan
analisis rumus struktur dan rumus
molekul.
 Menghubungkan rumus struktur
dan rumus molekul dengan rumus
umum senyawa hidrokarbon
 Membahas cara memberi nama
senyawa alkana, alkena dan alkuna
sesuai dengan aturan IUPAC
 Membahas keteraturan sifat fisik
(titik didih dan titik leleh) senyawa
alkana, alkena dan alkuna

22
 Menentukan isomer senyawa
hidrokarbon
 Memprediksi jenis isomer (isomer
rangka, posisi, fungsi, geometri) dari
senyawa hidrokarbon.
 Membedakan jenis reaksi alkana,
alkena dan alkuna.

3.2 Menjelaskan proses Minyak bumi  Mengamati jenis bahan bakar


pembentukan dan minyak (BBM) yang dijual di SPBU
teknik pemisahan  Fraksi minyak
bumi  Membahas proses pembentukan
fraksi-fraksi
 Mutu bensin minyak bumi dan cara
minyak bumi serta
mengeksplorasinya
kegunaannya  Dampak
pembakaran  Membahas proses penyulingan
3.3 Memahami reaksi bahan bakar minyak bumi secara distilasi
pembakaran dan cara bertingkat
hidrokarbon yang megatasinya
 Menganalisis proses penyulingan
sempurna dan  Senyawa bertingkat untuk menghasilkan
tidak sempurna hidrokarbon minyak bumi menjadi fraksi-
serta sifat zat hasil dalam fraksinya.
pembakaran (CO2, kehidupan
CO, partikulat  Membahas pembakaran hidrokarbon
sehari-hari.
karbon) yang sempurna dan tidak sempurna
serta dampaknya terhadap
4.2 Menyajikan karya lingkungan, kesehatan dan upaya
tentang proses untuk mengatasinya.
pembentukan dan  Membandingkan kualitas bensin
teknik pemisahan berdasarkan bilangan oktannya
fraksi-fraksi (Premium, Pertamax, dan
minyak bumi sebagainya).
beserta
kegunaannya  Membahas penggunaan bahan bakar
alternatif selain minyak bumi dan
4.3 Menalar dampak gas alam.
pembakaran  Menganalisis bahan bakar alternatif
senyawa selain minyak bumi dan gas alam.
hidrokarbon
terhadap  Menyimpulkan dampak pembakaran
lingkungan dan hidrokarbon terhadap lingkungan
kesehatan serta dan kesehatan serta cara
mengajukan mengatasinya.
gagasan cara  Mempresentasikan hasil kerja
mengatasinya kelompok tentang minyak bumi ,
bahan bakar alternatif pengganti
minyak bumi dan gas alam serta
masalah lingkungan yang
disebabkan oleh penggunaan minyak
bumi sebagai bahan bakar.
3.4 Memahami konsep
Termokimia  Mengamati demonstrasi reaksi yang
∆H sebagai kalor membutuhkan kalor dan reaksi yang
reaksi pada melepaskan kalor, misalnya reaksi
23
tekanan tetap dan  Energi dan kalor logam Mg dengan larutan HCl dan
penggunaannya pelarutan NH4Cl dalam air.
 Kalorimetri dan
dalam persamaan
perubahan  Menyimak penjelasan pengertian
termokimia
entalpi reaksi energi, kalor, sistem, dan
lingkungan.
3.5 Memahami  Persamaan
berbagai jenis termokimia  Menyimak penjelasan tentang
entalpi reaksi  Perubahan perubahan entalpi, macam-macam
(entalpi entalpi standar perubahan entalpi standar, dan
pembentukan, (∆Ho) untuk persamaan termokimia.
entalpi berbagai reaksi  Melakukan percobaan penentuan
pembakaran, dan perubahan entalpi dengan
 Energi ikatan
lain-lain), hukum Kalorimeter dan melaporkan
rata-rata
Hess dan konsep hasilnya.
energi ikatan  Penentuan
perubahan  Membahas cara menentukan
4.4 Menggunakan entalpi reaksi perubahan entalpi reaksi
persamaan berdasarkan entalpi pembentukan
termokimia untuk standar, atau energi ikatan
mengaitkan berdasarkan hukum Hess.
perubahan jumlah  Menentukan perubahan entalpi
pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan entalpi
reaksi dengan pembentukan standar, atau energi
perubahan energi ikatan berdasarkan hukum Hess.

4.5 Menentukan  Menganalisis data untuk membuat


perubahan entalpi diagram tingkat energi suatu reaksi
berdasarkan data  Membandingkan entalpi
kalorimetri, entalpi pembakaran (∆Hc) beberapa bahan
pembentukan, bakar.
atau energi ikatan
berdasarkan
hukum Hess
3.6 Memahami teori
Laju Reaksi dan  Mengamati beberapa reaksi yang
tumbukan dalam terjadi disekitar kita, misalnya
Faktor-Faktor yang
reaksi kimia kertas dibakar, pita magnesium
Mempengaruhi
berdasarkan dibakar, kembang api, perubahan
pengaruh suhu  Pengertian dan warna pada potongan buah apel dan
terhadap laju rata- pengukuran laju kentang, pembuatan tape, dan besi
rata partikel zat reaksi berkarat.
dan pengaruh
 Teori tumbukan  Menyimak penjelasan tentang
konsentrasi
pengertian laju reaksi dan faktor-
terhadap frekuensi  Faktor-faktor
faktor yang mempengaruhi laju
tumbukan yang
reaksi.
mempengaruhi
 Menyimak penjelasan tentang teori
3.7 Menentukan orde laju reaksi
tumbukan pada reaksi kimia.
reaksi dan tetapan  Hukum laju
laju reaksi  Merancang dan melakukan
reaksi dan
berdasarkan data percobaan tentang faktor-faktor yang
penentuan laju
hasil percobaan mempengaruhi laju reaksi (ukuran,
reaksi
konsentrasi, suhu dan katalis) dan
4.6 Menyajikan cara- melaporkan hasilnya.
cara pengaturan
24
penyimpanan  Membahas cara menentukan orde
bahan untuk reaksi dan persamaan laju reaksi.
mencegah
 Mengolah dan menganalisis data
perubahan tak
untuk menentukan orde reaksi dan
terkendali
persamaan laju reaksi.

4.7 Merancang,  Membahas peran katalis dalam


melakukan, dan reaksi kimia di laboratorium dan
menyimpulkan industri.
serta menyajikan
 Mempresentasikan cara-cara
hasil percobaan
penyimpanan zat kimia reaktif
faktor-faktor yang
(misalnya cara menyimpan logam
mempengaruhi
natrium).
laju reaksi dan
orde reaksi
3.8 Menentukan
Kesetimbangan  Mengamati demonstrasi analogi
hubungan antara kesetimbangan dinamis (model
Kimia dan
pereaksi dengan Heber)
Pergeseran
hasil reaksi dari
Kesetimbangan  Mengamati demonstrasi reaksi
suatu reaksi
 Kesetimbangan kesetimbangan timbal sulfat dengan
kesetimbangan
dinamis kalium iodida
dan melakukan
perhitungan  Tetapan  Membahas reaksi kesetimbangan
berdasarkan kesetimbangan dinamis yang terjadi berdasarkan
hubungan  Pergeseran hasil pengamatan.
tersebut kesetimbangan  Menentukan harga tetapan
dan faktor-faktor kesetimbangan berdasarkan data
3.9 Menganalisis yang mempenga- hasil percobaan.
faktor-faktor yang ruhinya  Merancang dan melakukan
 Perhitungan dan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi
penerapan mempengaruhi arah pergeseran
pergeseran arah
kesetimbangan kesetimbangan (konsentrasi, volum,
kesetimbangan
kimia tekanan, dan suhu) dan
dan penerapannya
dalam industri melaporkannya.
 Melakukan perhitungan kuantitatif
4.8 Mengolah data yang berkaitan dengan
untuk menentukan kesetimbangan kimia
nilai tetapan
kesetimbangan  Menentukan komposisi zat dalam
suatu reaksi keadaan setimbang, derajat disosiasi
(), tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
4.9 Merancang, dan hubungan Kc dengan Kp
melakukan, dan  Menerapkan faktor-faktor yang
menyimpulkan menggeser arah kesetimbangan
serta menyajikan untuk mendapatkan hasil optimal
hasil percobaan dalam industri (proses pembuatan
faktor-faktor yang amonia dan asam sulfat)
mempengaruhi
pergeseran arah
kesetimbangan

3.10 Memahami
Asam dan Basa  Mengamati zat-zat yang bersifat asam
konsep asam dan  Perkembangan atau basa dalam kehidupan sehari-
25
basa serta hari.
konsep asam dan
kekuatannya dan
basa  Menyimak penjelasan tentang
kesetimbangan  Indikator asam- berbagai konsep asam basa
pengionannya basa
dalam larutan  Membandingkan konsep asam basa
 pH asam kuat,
menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry
basa kuat, asam
4.10 Menentukan dan Lewis serta menyimpulkannya.
lemah, dan basa
trayek perubahan lemah  Mengamati perubahan warna
pH beberapa indikator dalam berbagai larutan.
indikator yang
 Membahas bahan alam yang dapat
diekstrak dari
digunakan sebagai indikator.
bahan alam
 Merancang dan melakukan
percobaan membuat indikator asam
basa dari bahan alam dan
melaporkannya.
 Mengidentifikasi beberapa larutan
asam basa dengan beberapa
indikator
 Memprediksi pH larutan dengan
menggunakan beberapa indikator.
 Menghitung pH larutan asam kuat
dan larutan basa kuat
 Menghitung nilai Ka larutan asam
lemah atau Kb larutan basa lemah
yang diketahui konsentrasi dan
pHnya.
 Mengukur pH berbagai larutan asam
lemah, asam kuat, basa lemah, dan
basa kuat yang konsentrasinya sama
dengan menggunakan indikator
universal atau pH meter
 Menyimpulkan perbedaan asam kuat
dengan asam lemah serta basa kuat
dengan basa lemah.
3.11 Menganalisis
Kesetimbangan Ion  Mengamati perubahan warna
kesetimbangan indikator lakmus merah dan lakmus
dan pH Larutan
ion dalam larutan biru dalam beberapa larutan garam
Garam
garam dan  Reaksi  Menyimak penjelasan tentang
mengitung pH- pelarutan garam kesetimbangan ion dalam larutan
nya  Garam yang garam
bersifat netral  Merancang dan melakukan
4.11 Melakukan  Garam yang percobaan untuk memprediksi pH
percobaan untuk bersifat asam larutan garam dengan menggunakan
menunjukkan  Garam yang kertas lakmus/indikator
sifat asam basa bersifat basa universal/pH meter dan melaporkan
berbagai larutan  pH larutan
hasilnya.
garam garam
 Menuliskan reaksi
kesetimbangan ion dalam larutan

26
garam
 Menyimpulkan sifat asam-basa
dari suatu larutan garam
 Menentukan pH larutan garam
3.12 Menjelaskan
Larutan Penyangga  Mengamati pH larutan penyangga
prinsip kerja, ketika diencerkan, ditambah sedikit
perhitungan pH,  Sifat larutan asam atau ditambah sedikit basa
dan peran penyangga
 pH larutan  Menyimak penjelasan tentang cara
larutan
penyangga membuat larutan penyangga dengan
penyangga dalam
 Peranan larutan pH tertentu
tubuh makhluk
hidup penyangga  Menyimak penjelasan bahwa pH
dalam tubuh larutan penyangga tetap ketika
4.12 Membuat larutan makhluk hidup diencerkan, ditambah sedikit asam
penyangga dengan dan industri atau ditambah sedikit basa
pH tertentu (farmasi,
 Membandingkan pH larutan
kosmetika)
penyangga dan larutan bukan
penyangga dengan menambah sedikit
asam atau basa atau diencerkan.
 Menganalisis mekanisme larutan
penyangga dalam mempertahankan
pHnya terhadap penambahan sedikit
asam atau sedikit basa atau
pengenceran.
 Merancang dan melakukan
percobaan untuk
membuat larutan penyangga dengan
pH tertentu dan melaporkannya.
 Menentukan pH larutan penyangga
 Membahas peranan larutan
penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan industri.
3.13 Menentukan
Titrasi  Mengamati cara melakukan titrasi
konsentrasi  Titrasi asam asam-basa, dapat melalui media
larutan asam basa (video)
atau basa  Kurva titrasi  Menyimak penjelasan titik akhir dan
berdasarkan data
titik ekivalen titrasi asam-basa.
hasil titrasi asam
basa  Merancang dan melakukan
percobaan titrasi asam-basa dan
4.13 Merancang,
melaporkan hasil percobaan.
melakukan, dan
menyimpulkan  Menghitung dan menentukan titik
serta menyajikan ekivalen titrasi, membuat kurva
hasil percobaan titrasi serta memilih indikator yang
titrasi asam-basa tepat.
 Menentukan konsentasi pentiter atau
zat yang dititrasi.
3.14 Memprediksi
Kesetimbangan  Menyimak demonstrasi
terbentuknya pelarutan zat yang mudah larut dan
27
endapan dari zat yang sukar larut dalam air.
Kelarutan
suatu reaksi  Menyimak penjelasan
berdasarkan  Proses kesetimbangan dalam larutan jenuh
kesetimbangan pelarutan
 Membahas kelarutan dan hasil
kelarutan dan  Kelarutan kali kelarutan.
data hasil kali dan hasil kali
kelarutan (Ksp)  Membahas rumus tetapan
kelarutan
kesetimbangan (Ksp)
4.14 Merancang dan  Memprediksi
melakukan terbentuknya  Membahas dan menyimpulkan
percobaan untuk endapan pengaruh ion senama pada kelarutan
memisahkan suatu zat
 Pengaruh
campuran ion  Merancang dan melakukan
ion senama
logam (kation) percobaan untuk memisahkan
terhadap
dalam larutan campuran ion dan melaporkan hasil
kelarutan
percobaan.
 Menghitung kelarutan dan hasil
kali kelarutan beberapa garam yang
sukar larut.

3.15 Mengelompok- Sistem Koloid  Mengamati berbagai jenis produk


kan berbagai tipe  Jenis koloid yang berupa koloid
sistem koloid,  Sifat koloid  Membahas jenis koloid dan sifat-
menjelaskan  Pembuatan sifat koloid.
sifat-sifat koloid koloid
 Peranan koloid  Menghubungkan sistem koloid
dan penerapan-
dalam dengan sifat-sifatnya
nya dalam
kehidupan kehidupan  Melakukan percobaan efek Tyndall
sehari-hari sehari-hari dan
industry  Membedakan koloid liofob dan koloid
hidrofob.
4.15 Membuat  Membahas pemurnian koloid,
makanan atau pembuatan koloid, dan peranannya
produk lain yang dalam kehidupan sehari-hari
berupa koloid
 Membahas bahan/zat yang berupa
atau melibatkan
koloid dalam industri farmasi,
prinsip koloid
kosmetik, bahan makanan, dan lain-
lain.
 Melakukan percobaan pembuatan
makanan atau produk lain berupa
koloid atau yang melibatkan prinsip
koloid dan melaporkan hasil
percobaan.
C.

D. Kelas XII

Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu


Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui

28
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


3.1 Menganalisis Sifat Koligatif  Mengamati video atau gambar
fenomena sifat Larutan penggunaan garam untuk
koligatif larutan  Diagram P-T mencairkan salju.
(penurunan  Penurunan
 Menyimak penjelasan tentang sifat
tekanan uap jenuh, tekanan uap jenuh
koligatif larutan dengan
kenaikan titik  Kenaikan titik
menggunakan diagram P-T
didih, penurunan didih
 Penurunan titik  Menganalisis dan menyimpulan
titik beku, dan
beku penyebab sifat koligatif larutan
tekanan osmosis)
 Osmosis dan  Menganalisis perbedaaan sifat
3.2 Membedakan sifat tekanan osmosis koligatif larutan nonelektrolit dan
koligatif larutan  Sifat koligatif sifat koligatif larutan elektrolit.
elektrolit dan larutan elektrolit
larutan dan larutan  Merancang dan melakukan
nonelektrolit nonelektrolit percobaan sifat koligatif larutan,
misalnya penurunan titik beku
4.1 Menyajika
larutan nonelektrolit dan larutan
n kegunaan prinsip
elektrolit serta melaporkan hasil
sifat koligatif
percobaan.
larutan dalam
kehidupan sehari-  Menentukan derajat pengionan ()
hari zat elektrolit berdasarkan data
percobaan.
4.2 Melakukan
percobaan untuk  Menyelesaikan perhitungan kimia
menentukan terkait sifat koligatif larutan
derajat pengionan elektrolit dan nonelektrolit.
 Memaparkan terapan sifat koligatif
dalam kehidupan sehari-hari
misalnya membuat es krim,
memasak, dan mencegah
pembekuan air radiator.

3.3 Menyetarakan Redoks dan Sel  Mengamati benda-benda yang


persamaan kimia Elektrokimia menggunakan baterai sebagai
reaksi redoks dan  Penyetaraan sumber energi.
memperkirakan persamaan reaksi  Menyimak penjelasan cara
reaksi yang dapat redoks menyetarakan persamaan kimia
terjadi berdasarkan  Sel Volta dan reaksi redoks.
potensial elektrode potensial sel
 Korosi  Menyetarakan persamaan kimia
3.4 Menganalisis proses  Sel Elektrolisis reaksi redoks dengan
yang terjadi dan menggunakan metode setengah

29
melakukan dan Hukum reaksi dan metode perubahan
perhitungan zat Faraday bilangan oksidasi.
atau listrik yang  Membahas notasi sel Volta dan
terlibat pada suatu kespontanan reaksi.
sel Volta serta
 Menyimak penjelasan cara
penerapannya
menghitung potensial sel Volta
dalam kehidupan
 Merancang dan melakukan
3.5 Menganali percobaan sel Volta dengan
sis faktor-faktor menggunakan bahan di sekitar,
yang misalnya agar-agar sebagai
mempengaruhi jembatan garam serta menyajikan
terjadinya korosi hasilnya.
dan cara
 Membahas penerapan sel Volta
mengatasinya
dalam kehidupan.
3.6 Menerapkan
stoikiometri reaksi  Membahas proses korosi yang
redoks dan hukum melibatkan reaksi redoks dan
Faraday untuk faktor-faktor penyebab terjadinya
menghitung korosi.
besaran-besaran  Membahas upaya pencegahan dan
yang terkait sel mengatasi terjadinya korosi.
elektrolisis  Merancang dan melakukan
4.3 Menentukan urutan percobaan penyepuhan benda dari
kekuatan pengoksi- logam dengan ketebalan lapisan
dasi atau pereduksi dan luas tertentu serta
berdasarkanhasil melaporkan hasilnya.
percobaan
 Menggunakan hukum Faraday
4.4. Merancan untuk menentukan hubungan
g sel Volta dengan antara muatan listrik yang
mengunakan bahan digunakan dengan banyaknya
di sekitar hasil reaksi.

4.5 Mengajukan
gagasan untuk
mencegah dan
mengatasi
terjadinya korosi
4.6 Merancang dan
melakukan
penyepuhan benda
dari logam dengan
ketebalan lapisan
dan luas tertentu
3.7 Menganalisis  Mengamati demonstrasi reaksi uji
Kimia Unsur
kelimpahan, nyala garam dari senyawa alkali
kecenderungan  Kelimpahan
dan alkali tanah, misalnya:
sifat fisik dan sifat unsur-unsur
pembakaran KCl, NaCl, CaCl2, dan
kimia, manfaat, golongan utama,
BaCl2 untuk mengidentifikasi
dampak, proses unsur-unsur
unsur logam.
pembuatan unsur- periode 3, dan
 Mengamati demonstrasi
unsur golongan unsur transisi

30
utama (gas mulia, periode 4. pembakaran logam Mg kemudian
halogen, alkali, dan hasil pembakaran ditambah air
alkali tanah)  Sifat fisis dan sifat dan fenolftalin untuk
kimia unsur- mengidentifikasi sifat basa unsur
3.8 Menganalisis
unsur golongan golongan IIA.
kelimpahan,
utama, periode 3,  Membahas kelimpahan,
kecenderungan
dan unsur transisi kecenderungan sifat, manfaat,
sifat fisik dan sifat
periode 4. serta cara mendapatkan unsur-
kimia, manfaat,
 Ekstraksi unsur- unsur golongan utama, unsur-
dampak, dan
unsur halogen, unsur periode 3 dan unsur
proses pembuatan
alkali, alkali golongan transisi (periode 4).
unsur periode 3
tanah, aluminium,
dan unsur  Mengidentifikasi produk-produk
nitrogen, oksigen,
golongan transisi yang mengandung unsur-unsur
belerang, silikon,
(periode 4) golongan utama, unsur-unsur
besi, kromium,
tembaga, dan periode 3 dan unsur golongan
4.7 Melakukan senyawanya. transisi (periode 4) tertentu.
percobaan  Manfaat unsur  Mengaitkan sifat dan kegunaan
pembuatan unsur dan senyawa unsur golongan utama, unsur
halogen dan golongan utama, periode 3, dan unsur transisi
mengidentifikasi periode ke-3 dan periode 4.
sifat fisika dan transisi (periode 4)
 Merancang dan melakukan
kimia unsur
percobaan terkait sifat kimia
golongan utama
unsur dalam satu golongan/
(halogen, alkali,
periode misalnya: daya
atau alkali tanah)
pengoksidasi halogen dan daya
4.8 Merancang dan pereduksi halida, uji nyala
melakukan senyawa logam alkali dan alkali
percobaan untuk tanah, sifat unsur-usur periode 3
menunjukkan sifat (antara lain amfoter ion
amfoter aluminium aluminium Al3+), serta pembuatan
(Al3+) gas klor dan melaporkan hasil
percobaan.
 Membahas kegunaan unsur/
senyawa golongan utama, unsur
periode 3 dan unsur transisi
periode 4

3.9 Menganalisis Struktur, Tata  Mengamati gambar: bahan


struktur, tata Nama, Sifat, Isomer, pencucian kering (dry clean),
nama, sifat, Identifikasi dan spirtus, kembang gula, formalin,
sintesis, dan Kegunaan Senyawa: obat bius, cat kuku, kloroform,
kegunaan senyawa cuka dapur, jeruk, pisang dan
 Haloalkana lain-lain yang mengandung
karbon  Amina
(haloalkana, amina, senyawa karbon.
 Alkanol dan
alkanol, Alkoksi Alkana  Menyimak penjelasan
alkoksialkana,  Alkanal dan pengelompokan senyawa karbon
alkanal, alkanon, Alkanon berdasarkan gugus fungsi
asam alkanoat, dan  Asam alkanoat (haloalkana, amina, alkanol,
alkil alkanoat) dan alkil alkanoat alkoksialkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil
4.9 Merancang dan alkanoat).
melakukan  Membahas rumus struktur dan
31
percobaan untuk
sintesis senyawa
karbon, identifikasi
gugus fungsi
dan/atau
penafsiran data
spektrum
inframerah (IR)

tata nama haloalkana, amina,


alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat.
 Menganalisis berbagai rumus
struktur yang memiliki rumus
molekul sama.
 Membahas isomer, sifat-sifat,
reaksi identifikasi dan kegunaan
haloalkana, amina, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
 Mengaitkan rumus struktur
senyawa haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat, dengan sifat kimianya.
 Merancang dan melakukan
percobaan tentang reaksi
3.10 Menganalisis Benzena dan  Mengamati gambar: dinamit,
struktur, tata Turunannya obat-obatan yang mengandung
nama, sifat, dan anilin, minuman ringan yang
 Struktur
kegunaan mengandung bahan pengawet,
 Tata Nama
benzena dan kotak televisi dan tape recorder
 Sifat
turunannya  Kegunaan serta lain-lain yang mengandung
senyawa bezena dan turunannya.
4.10 Menyajikan  Menyimak penjelasan rumus
beberapa turunan struktur dan tata nama senyawa
benzena yang benzena dan turunannya
berbahaya dan  Membahas sifat fisis dan sifat
tidak berbahaya kimia senyawa benzena dan
turunannya (penyebab kestabilan
benzena, reaksi-reaksi substitusi
meliputi: nitrasi, sulfonasi,
halogenasi, dan alkilasi dll)
32
 Menghubungkan rumus struktur
senyawa dengan sifat kimianya.
 Menganalisis reaksi pengarah
orto, meta dan para
 Berlatih membuat reaksi nitrasi,
3.11 Menganalisis Struktur, tata  Mengamati objek (atau
struktur, tata nama, sifat, gambarnya) yang mengandung
nama, sifat dan penggunaan dan polimer, misalnya: tali-tali plastik,
penggolongan penggolongan paralon, teflon, tempat minum
makromolekul makromolekul dan makanan dari stirofom,
(polimer, karpet dari polimer orlon, lensa
 Polimer kacamata dari fleksiglas dan fiting
karbohidrat,  Karbohidrat
protein, dan lampu dari bakelit.
 Protein
lemak)  Lemak  Menyimak penjelasan bagaimana
beberapa jenis molekul dapat
4.11 Menalar bergabung menghasilkan suatu
pembuatan suatu makromolekul.
produk dari
makromolekul  Menyimak penjelasan tentang
aturan IUPAC untuk memberi
nama polimer
 Membahas pembentukan
polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.
 Menganalisis nama monomer,
jenis polimerisasinya, nama
polimer yang terbentuk, sifat dan
kegunaannya dalam kehidupan.
 Mengumpulkan data dan
menyajikan dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan
dan cara penanggulangannya
 Mengamati bahan atau gambar
yang mengandung karbohidrat,
protein, dan lemak, misalnya:
madu lebah, batang tebu, susu
sapi, biji-bijian, kapas, gelatin,
agar-agar, buah alpukat dan
daging sapi.
 Menyimak penjelasan tentang
struktur dan tata nama
karbohidrat dan protein
 Membahas sifat dan kegunaan
karbohidrat dan protein.
 Melakukan percobaan uji glukosa,
selulosa, amilum dan uji protein

33
dan melaporkan hasil percobaan.
 Menyimak penjelasan struktur
lemak dan reaksi yang dapat
dialami lemak
 Menghubungkan struktur lemak
(misalnya struktur omega-3,
omega-6, omega-9, struktur lemak
lain) dengan sifat fisiknya dan
efeknya pada kesehatan.
 Membahas dan menyajikan
kegunaan lemak dan minyak serta
pengaruh lemak bagi kesehatan
manusia.
 Membahas dan menyajikan
pembuatan suatu produk dari
makromolekul misalnya pembuat-
an alkohol dari karbohidrat,
minyak dari biji-bijian dan
margarin dari lemak.

34

Anda mungkin juga menyukai