2. Etiologi
Menurut Mochtar( 1998) penyebab anemia pada umunya adalah :
a. Perdarahan
b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
d. Kelainan darah
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
f. Malabsorpsi
Penyebab anemia pada kehamilan, diantaranya :
a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
e. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil
a. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun\
b. Perdarahan akut
c. Pekerja berat
d. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi
4. Klasifikasi anemia:
Klasifikasi anemia berdasarkan pendekatan fisiologis, antara lain:
Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah
disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, yang meliputi:
a. Anemia aplastik
Penyebab:
1) Agen neoplastik/sitoplastik
2) Terapi radiasi
3) Antibiotic tertentu
4) Obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
5) Benzene
6) Infeksi virus (khususnya hepatitis)
Gejala-gejala:
1) Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
2) Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran
cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.
b. Anemia pada penyakit ginjal
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun
defisiensi eritopoitin.
Gejala-gejala:
1) Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
2) Hematokrit turun 20-30%
3) Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis
normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang
normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis,
tuberkolosis dan berbagai keganasan
d. Anemia defisiensi besi
Penyebab:
1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
2) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
3) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises
oesophagus, hemoroid, dll.)
Gejala-gejalanya:
1) Atropi papilla lidah
2) Lidah pucat, merah, meradang
3) Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
4) Morfologi: anemia mikrositik hipokromik
e. Anemia megaloblastik
Penyebab:
1) Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
2) Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor (aneia rnis st
gastrektomi) infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen
kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi,
pecandu alkohol.
f. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah
disebabkan oleh destruksi sel darah merah.
Penyebab :
1) Pengaruh obat-obatan tertentu
2) Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia limfositik
kronik
3) Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
4) Proses autoimun
5) Reaksi transfuse
6) Malaria
5. Tanda dan Gejala
a. Lemah, letih, lesu dan lelah
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
c. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pucat.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Pencegahan dan penanggulangan anemia, antara lain :
1) Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat hewani seperti
hati, ikan, daging, dan sumber nabati seperti: sayuran hijau, tempe, tahu
dan buah-buahan yang berwarna.
2) Hindarkan pantangan terhadap makanan yang keliru yang dapat
merugikan kesehatan ibu seperti ikan, telur, buah-buahan tertentu.
3) Bila nafsu makan ibu berkurang, makanlah makanan yang segar seperti
buah, sayur bening, sayur segar lainnya.
4) Selama hamil makanlah beraneka ragam setiap hari dalam jumlah cukup
dan makanan yang aman bagi kesehatan.
5) Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak daripada saat tidak
hamil.
6) Selama hamil sebaiknya tidak melakukan pekerjaan yang berat.
b. Pemberian tablet Fe.
Ketentuan pemberian tablet Fe untuk ibu hamil, yaitu:
1) Sehari 1 tablet selama minimal 90 tablet.
2) Dimulai pada waktu pertama kali pemeriksaan hamil.
3) Diberikan tanpa pemeriksaan Hb.
4) Bila bumil telah melahirkan tapi Fe yang dimakan belum mencukupi 90
tablet, maka harus diteruskan sampai selesai.
Efek samping pemberian tablet Fe, yaitu:
Menimbulkan gejala antara lain: mual – muntah, kadang diare / sulit BAB.
Tinja akan berwarna kehitaman (tapi tidak berbahaya).
Cara makan obat:
1) Minum tablet tambah darah setelah makan malam / menghindari gejala
efek samping.
2) Dianjurkan untuk tidak minum bersama dengan susu, teh, kopi dan tablet
kalk.
c. Memodifikasi lingkungan untuk perbaikan gizi.
d. Mendapat perhatian dari keluarga.
8. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus
selalu diwaspadai.
Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat
menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah
terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
Data Obyektif
a. Keadaan umum:
Pucat , keletihan berat ,kelemahan ,nyeri kepala , demam ,dipsnea , vertigo ,
sensitive terhadap dingin , BB turun.
b. Kulit:
Pugat jaundice ( anemia hemolitik ) , kulit kering , kuku rapuh , klubbing
c. Mata:
Penglihatan kabur , jaundice sclera dan perdarahan retina
d. Telinga:
Vertigo , tinnitus
e. Mulut:
Mukosa licin dan mengkilat , stomatitis
f. Paru- paru:
Dipsneu dan orthopnea
g. Kardiovaskuler:
Takikardia , palpitasi ,mur – mur , angina , hipotensi ,kardiomegali , gagal
jantung
h. Gastrointestinal:
Anoreksia dan menoragia,menurunya fertilisasi , hematuria ( pada anemia
hemolitik )
i. Muskuloskletal;
Nyeri pinggang , sendi dan tenderness sternal
j. System persyarafan:
Nyeri kepala , binggung , neurupatu perifer , parastesia , mental depresi ,
cemas , kesulitan koping.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia, meliputi:
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
b. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan
granulosit (respons inflamasi tertekan).
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan
/absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
d. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
e. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah
interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan pasien dengan anemia adalah :
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
Tujuan : Dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil :
1) Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-
hari)
2) menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi,
pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.
Intervensi :
1) Kaji kemampuan ADL pasien.
3) Kaji kehilangan atau gangguan
4) Observasi tanda-tanda vital sebelum dan
5) Berikan lingkungan tenang, batasi
4. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan
pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya.
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
a. Pasien dapat mempertahankan / meningkatkan ambulasi/aktivitas.
b. Infeksi tidak terjadi.
c. Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
d. Peningkatan perfusi jaringan.
e. Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan
rencana pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA