Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen : Dr. Arif Rahman, M.Pd MATA KULIAH EVALUASI HASIL Kode :
Waktu :
PEMBELAJARAN 08’
Hari / Tanggal :
Prodi S1 Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Paraf
Senin,11february 2019 Dosen
Fakultas Teknik – Unimed
1. Hakikat evaluasi hasil belajar dan Pengertian berbagai konsep yang terkait?
Istilah evaluasi pembelajaran sering disama artikan dengan ujian. Meskipun saling berkaitan
,akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Ujian ulangan harian dilakukan
guru dikelas atau bahkan ujian akhir sekolah sekalipun,belum dapat menggambarkan esensi evaluasi
pembelajaran,terutama bila terkait dengan penerapan kurikulum 2013. Sebab evaluasi pembelajaran
pada dasarnya bukan haya menilai hasil belajar,tetapi juga proses proses yang dilalui pendidik dan
peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran.
Istilah evaluasi telah diartikan para ahli dengan cara berbeda, meskipun maknanya relative
sama. Guba dan Lincoln (1985:35),misalnya,mengemukakan defenisi evaluasi sebagai “a procces for
describing an evaluand and judging its merit in worth”. Sedangkan Gilbert Sax (1980;18)
berpendapat bahwa “evaluation is a process through which a value judgement or decision is made
form a variety of observation and form the background and training of the evaluation”.
Sejalan dengan pengertian evaluasi yang disebutkan diatas , arifin (2013;5) mengemukakaka
bahwa hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu ,berdasrkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
mengambil suatu keputusan.
1. .
b. Suatu tes akan memberikan umpan balik kepada guru. Umpan balik yang bersumber dari hasil
tes akan membantu Anda untuk memberikan bimbingan belajar yang lebih bermakna bagi peserta
didik. Tes yang dirancang dengan baik dapat dijadikan alat untuk mendiagnosis diri peserta
didik, yakni untuk meneliti kelemahan-kelemahan yang dirasakannya sendiri.Tes-tes yang
dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi peserta didik melakukan kegiatan belajar.Pada
umumnya setiap peserta didik ingin berhasil dengan baik dalam setiap tes yang ditempuhnya,
bahkan ingin lebih baik dari teman-teman sekelasnya. Keinginan ini akan mendorongnya belajar
lebih baik dan teliti. Artinya, ia akan bertarung dengan waktu guna menguasai materi pelajaran
yang akan dievaluasi itu.Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau
pemantapan belajar (overlearning). Ulangan ini dilaksanakan dalam bentuk review, latihan,
pengembangan keterampilan dan konsep-konsep. Pemantapan, penguasaan dan pengembangan
ingatan (retention) akan lebih baik jika dilakukan ulangan secara periodik dan kontinu.
Kendatipun peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dalam tes, tetapi ulangan ini tetap
besar manfaatnya, karena penguasaan materi pelajaran akan bertambah mantap.
Konsep Evaluasi Pembelajaran
a. Fungsi administrative, Tes merupakan suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas suatu
sekolah atau suatu sistem sekolah. Norma-norma lokal maupun norma-norma nasional
menjadi dasar untuk melihat untuk menilai keampuhan dan kelemahan kurikuler sekolah,
apalagi jika daerah setempat tidak memiliki alat yang dapat dipergunakan untuk
melaksanakan evaluasi secara periodik.Tes berguna untuk mengevaluasi program dan
melakukan penelitian. Keberhasilan suatu program inovasi dapat dilihat setelah diadakan
pengukuran terhadap hasil program sesuai dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan.
Percobaan metode mengajar untuk menemukan cara belajar efektif dan efisien bagi para
peserta didik, baru dapat dilaksanakan setelah diadakan serangkaian kegiatan eksperimen,
selanjutnya dapat diukur keberhasilannya dengan tes.Tes dapat meningkatkan kualitas hasil
seleksi. Seleksi sering dilakukan untuk menentukan bakat peserta didik dan kemungkinan
berhasil dalam studinya pada suatu lembaga pendidikan. Apakah seorang calon memilih
keterampilan dalam mengemban tugas tertentu, apakah peserta didik tergolong anak
terbelakang, dan sebagainya. Hasil seleksi sering digunakan untuk menempatkan dan
mengklasifikasikan peserta didik dalam rangka program bimbingan. Anda juga dapat
menggunakan hasil tes untuk menentukan apakah peserta didik perlu dibimbing, dilatih,
diobati, dan diajari. Tes berguna sebagai alat untuk melakukan akreditasi, penguasaan
(mastery), dan sertifikasi. Tes dapat dipergunakan untuk mengukur kompetensi seorang
lulusan. Misalnya, seorang calon guru sudah dapat dikatakan memiliki kompetensi yang
diharapkan setelah dia mampu mendemonstrasikan kemampuannya di dalam kelas. Untuk
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, kemudian memberikan sertifikat, diperlukan
pengukuran dengan alat tertentu, yaitu tes.
2. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran terdiri atas (1)
program pembelajaran, yang meliputi tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar,
isi/materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, lingkungan,
dan penilaian, (2) proses pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi kegiatan pembelajaran, guru,
dan peserta didik ,(3) hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun
jangka panjang. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian proses dan
hasil belajar terdiri atas sikap, pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan
pelajaran, kecerdasan peserta didik, perkembangan jasmani/ kesehatan, dan keterampilan.
3. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas terdiri atas
kompetensi dasar mata pelajaran, kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi lintas kurikulum,
dan kompetensi tamatan. Penguasaan berbagai kompetensi ini dapat ditempuh melalui berbagai
pengalaman belajar yang juga memberikan efek positif (nurturan effects) dalam bentuk
kecakapan hidup (life skills). Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai antara lain
keterampilan diri (keterampilan personal), keterampilan berfikir rasional, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.
Daftar Pustaka