Pokbing Gya Translate
Pokbing Gya Translate
a. Kelenjar aksesoris di sistem reproduksi pria adalah : vesikula seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar cowper (bulbourethral)
- Vesikula seminalis : lumen setiap vesikula seminalis sangat irreguler dan berongga
sehingga bentuknya seperti sarang lebah pada pembesaran kecil. Epitelnya merupakan
bertipe pseudostratified kolumnar yang tinggi dan mengandung sel sekretoris dengan
lemak di sitoplasmanya memberi gambaran seperti berbuih.
- Kelenjar prostat : kelenjar prostat tersusun atas kelenjar dan stroma. Stroam
pendukungnya tersusun atas campuran jaringan fibrous kolagen dan serat otot polos.
Kelenjar ini menunjukkan pola menggulung dengan epitel yang menjadi lipatan,
terkadang hampir seperti pola papiler. Sekresi dari kelenjar ini di kumpulkan di
beberapa kelenjar untuk membentuk konkresi speris (corpora amylacea), dimana
meningkat jumlahnya seiring usia dan dapat mengapur.
Fungsi reproduksi ini dihubungankan dengan efek dari hormon sex pria pada organ aksesoris
seksual, metabolisme seluler, pertumbuhan, dan fungsi lainnya pada tubuh.
- Skrotum berfungsi menjaga dingin dengan sirkulasi udara disekitar skrotum dan juga
dari pertukaran panas dengan cara arus balik antara arteri dengan vena spermatic.
- Ketika testis dipertahankan di perut atau ketika, penelitian pada hewan, mereka
dipertahankan dekat dengan tubuh, menghasilkan degenerasi dari dinding tubular dan
sterilitas.
- Membuat situasi yang meningkatkan panas di sekitar testis pada manusia yang dapat
menurunkan jumlah sperma di 90 % kasus.
- Bagaimanapun juga, pengurangan produksi dengan cara ini tidak cukup membuat
prosedur untuk kontrasepsi pada pria.
- Sebagai tambahan, bukti menyarankan musim dapat berdampak pada pria, dengan
jumlah sperma meningkat pada musim dingin berdasarkan skortum yang terkena
temperatur dingin.
- Setiap vesikula seminalis berliku, seperti tabung dilapisi dengan epitel sekretoris yang
mensekresi material mucoid mengandung banyak fruktosa, asam sitrat, dan
beberapa substansi untuk nutrisi, dan juga banyak prostaglandin dan fibrinogen.
c. Duktus ejakulatorius membawa spermatozoa dari basis prostat ke duktus deferen dan
vesikula seminasil di dalam uretra interna.
- Kelenjar prostat mensekresi cairan encer seperti susu yang mengadnung kalsium,
ion sitrat, ion fosfat, dan enzim pembekuan, dan profibrinolysin.
- Cairan prostat yang sedikit alkalin penting untuk pembuahan pada ovum, karena cairan
dari vas deferen relatif asam karena adanya asam sitrat dan hasil akhir metabolisme
dari sperma, dan sifat ini dapat menghambat pembuahan dari sperma.
- Juga, sekresi vagina adalah asam (pH sekitar 3.5 sampai 4.0). Pergerakana sperma tidak
menjadi optimal sampai pH sekitar cairan meingkat sampai 6.0 sampai 6.5.
- Karena itu, kemungkinan cairan prostat yang sedikit basa dapat membantu
menetralisir keasaman dari cairan seminal yang lain selama ejakulasi, dan juga
membantu motilitas dan pembuahan dari sperma.
- Mungkin lebih pentingnya, juga menetralisi keasaman dari sisa urin di uretra,
dimana dapat berbahaya bagi sperma.
- Testis sekresi beberapa sex hormon pria, dimana semuanya dinamakan androgen,
termasuk testosterone, dihidrotestosterone, dan androstenedione.
- Testosteron lebih banyak dari yang lain dimana merupakan hormon testicular yang
utama, meskipun banyak testosterone yang diubah menjadi banyak hormon aktif
dihidrotestosterone di jaringan target.
- Sel Leydig hampir tidak ada selama anak – anak ketika testis hampir tidak
mensekresi testosteron, tetapi sel ini banyak pada bayi laki baru lahir pada
beberapa bulan pertama dan pada pria setelah pubertas; pada waktu ini testis
mensekresi jumlah banyak testosteron.
- Lebih lanjut, ketika tumor berkembang dari sel interstitial Leydig, banyak jumlah
testosteron tersekresi. Akhirnya, ketika epitel germinal dari testis hancur oleh
penanganan x-ray atau panas yang berlebih, sel Leydig, dimana mudah sekali hanucr,
lebih sering terus menerus memproduksi testosteron.
- Selama kehidupan janin, testis distimulasi oleh chorionic gonadotropin dari plasenta
untuk memproduksi sejumlah testosterone selama periode dari perkembangan
janin dan selama 10 minggu atau lebih setelah dilahirkan; kemudian, tidak ada
testosteron yang diproduksi selama masa anak – anak sampai menginjak usia 10
sampai 13 tahun.
Testosterone disekresi pertama oleh genital ridge dan kemudia oleh testis
janin yang bertanggung jawab dalam pembentukan dari karakteristik
laki –laki, Termasuk pembentukan penis dan skrotum bukan
pembentukan clitoris dan vagina.
Ketika anak laki lahir dengan tidak menurunnya tetapi testisnya normal,
penanganan testosteron biasanya menyebabkan testis menurun seperti
biasanya jika canalis inguinal cukup besar untuk testis lewat.
Karena itu, jerawat adalah salah satu ciri laki menjadi dewasa ketika tubuh
awalnya terpapar testosteron.
Ketika jumlah normal testosteron diinjeksi pada pria yang disterilisasi, jumlah sel
darah merah per milimeter kubik dari darah meningkat dari 15 sampai 20 %.
Juga, rata – rata pria memiliki 700.000 lebih sel darah merah per milimeter kubik
daripada rata – rata wanita. Perbedaan ini mungkin bagian dari meningkatkan
kecepatan metabolic yang muncul setelah testosteron diberikan daripada efek
testosteron pada produksi sel darah merah.