PENGERTIAN UMUM
Gardu induk merupakan sub system dari system penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau
merupakan satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi). Berarti gardu induk merupakan sub-
sub system dari system tenaga listrik, sebagai sub system dari system penyulang (transmisi) gardu
induk mempunyai peran penting dalam pengoprasiannya, tidak dapat dipisahkan dari
system penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
A. REL (BUSBAR)
Busbar atau rel adalah titik pertemuan atau hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan
peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik atau daya listrik. Ada pula
yang mengartikan, Busbar dalam sistem tenaga adalah lokasi di mana jalur transmisi, sumber
generasi, dan beban distribusi bertemu. Karena konvergensi ini, sirkuit pendek yang terletak di
dekat busbar cenderung memiliki arus besar yang sangat tinggi. Karena arus sangat besarnya, maka
jika ada kesalahan memerlukan kecepatan yang tinggi dalam operasi perlindungan busbar untuk
membatasi kerusakan peralatan tersebut.
Komponen rel (busbar) antara lain :
a) Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC).
b) Insulator String & Fitting (Insulator,Tension Clamp, Suspension Clamp, Socket Eye,
Anchor Sackle, Spacer).
Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan
tidak berbeban.
Dalam GI, DS terpasang di :
a) Transformator Bay (TR Bay).
b) Transmission Line Bay (TL Bay).
c) Busbar.
d) Bus Couple.
Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka yang harus
dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh CB, baru DS dioperasikan.
Prinsip Kerja DS
Pada dasarnya prinsip kerja DS atau PMS sama dengan prinsip kerja saklar biasa. PMS
dipakai untuk menjamin bahwa PMT bebas dari tegangan kerja, sehingga para operator/teknisi
aman saat melakukan perawatan atau perbaikan pada peralatan khususnya PMT.
Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk mengamankan
pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme interlocking tersebut adalah:
a) Kedua PMS jaringan tidak dapat membuka sebelum PMT membuka
b) Pemisah tanah hanya dapat menutup saat saklar pemisah jaringan dalam keadaan terbuka
c) Saklar pemisah jaringan hanya dapat ditutup, saat saklar pemisah tanah dalam kedaan
terbuka
d) PMT hanya dapat menutup, saat saklar pemisah jaringan dalam keadaan menutup
Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak
yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di
luar Gardu Induk.
b. Pemisah Luncur
Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan kebawah
saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam kubikel dengan peralatan-
peralatan yang lain dan di letakkan di dalam Gardu Induk.
c. Pemisah Siku
Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat dua buah
kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut 90 derajat. Model saklar
pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
Pemisah siku memiliki dua tenaga penggerak yang berguna untuk menggerakkan
lengan-lengan pemisah (PMS) untuk menyambung dan memutuskan arus listrik.
Berikut ini adalah macam-macam alat penggerak yang terdapat pada pemisah siku yaitu:
a) Tenaga penggerak secara manual
Pengoperasian saklar pemisah (PMS) ini cara (mengeluarkan atau
memasukkan) secara manual dengan memutar atau menggerakkan lengan yang
sudah terpasang permanen.
b) Tenaga penggerak dengan motor
Pada sistem ini PMS membuka menggunakan motor penggerak. Motor penggerak ini
terpasang pada box mekanik di mana box ini terdapat di dekat tuas penggerak manual.
Pintu box harus tertutup rapat agar semut atau binatang kecil lainnya tidak bisa masuk
kedalamnya.
d. Pemisah Engsel
Saklar pemisah engsel ini memiliki satu kontak diam dan satu engsel yang dapat
membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini gerakannya dari engsel
yang biasanya digunakan untuk teganganmenengah 20 kV – 6 kV. Model saklar pemisah
ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
e. Pemisah Pantograph
Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan
kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan pantograph. Model saklar
pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk. Pemisah pantograph biasanya
digunakan di jaringan 500 kV.
Dilihat dari segi konstruksinya pemisah dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Tiga isolator pendukung, pendukung tengah, berputar, pemisah ganda.
2. Dua isolator pendukung, pemisah tunggal.
(a) Pemisah tiga isolator (b) Pemisah dua isolator
Keterangan:
1 = Rangka Pendukung 5 = Saklar Utama
2 = Penggerak Mekanik 6 = Kontak
3 = Pemutar 7 = Sela Pelindung
4 = Isolator 8 = Saklar Pembumian
9 = Terminal
Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan
berbeban (berarus).CB dapat dioperasikan pada saat jaringan dalam kondisi normal maupun pada
saat terjadi gangguan.Karena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya)
busur api, maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.
Pemadam busur api berupa :
Minyak (OCB)
Udara (ACB)
Gas (GCB)
Perinsip Operasi
Dalam mengintrupsi suatu rangkaian, CB secara actual melakukan pemisahan pada bagian
elemen penghantar melalui media isolasi yang cukup untuk mencegah mengalirnya arus.
Pemisahan kontak pada CB, selalu menimbulkan busur listrik, sedangkan busur listrik dapat
menyebabkan material kontak CB teroksidasi, yang menyebabkan daya hantarnya menjadi
menurun.
Untuk mengurangi efek timbulnya oksidasi, maka gerakan kontak-kontak CB harus
bersifat membersihkan dirinya (Self Cleaning). Untuk itu konstruksi CB selalu
mempertimbangkan teknik memadamkan busur dan teknik pembersihan kontak terhadap
oksidasi.
Makin tinggi tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tegangan transien yang terjadi
saat pemutusan, dan tentunya semakin sulit proses pemutusan kontak CB. Hal ini disebabkan
karena tegangan transien yang besar dapat menyalakan kembali jaringan listrik yang terputus atau
dalam pernyataan yang lain, semakin kapasitif rangkaian listrik yang diputus, maka semakin besar
pula kemungkinan terjadinya penyalaan kembali.
.. .
Current transformer (CT) atau Trafo Arus adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang
berupa trafo yang digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya hingga ratusan ampere dan
arus yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Di samping untuk pengukuran arus, trafo arus
juga digunakan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh, dan rele proteksi.
Kumparan primer trafo dihubungkan seri dengan rangkaian atau jaringan yang akan dikur arusnya
sedangkan kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi.
CT berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil atau
memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran
dan proteksi. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan
instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi..
Prinsip kerja
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada kumparan primer
mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya gerak magnet sebesar N1I1. Gaya gerak ini
memproduksi fluks pada inti, dan fluks ini membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan
sekunder. Bila terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder mengalir arus
I1. Arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada kumparan sekunder. Pada trafo arus biasa
dipasang burden pada bagian sekunder yang berfungsi sebagai impedansi beban, sehingga trafo
tidak benar-benar short circuit. Apabila trafo adalah trafo ideal, maka berlaku persamaan :
N1I1 = N2I2
I1/I2 = N2/N1
di mana, N1 : Jumlah belitan kumparan primer
N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder
I1 : Arus kumparan primer
I2 : Arus kumparan sekunder
Dalam pemakaian sehari-hari, trafo arus dibagi menjadi jenis-jenis tertentu berdasarkan syarat-
syarat tertentu pula.
F. Transformator Daya
Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Transformator
daya juga berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran
tegangannya, sedangkan frequensinya tetap dan juga untuk pengaturan tegangan.
Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk
mendapatkan titik neutral dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current
Transformer (NCT). Perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo, yang disebut Neutral
Grounding Resistance (NGR).
Berdasarkan tegangan operasinya dapat dibedakan menjadi tranformator 500/150 kV dan
150/70 kV biasa disebut Interbus Transformator (IBT).Transformator 150/20 kV dan 70/20 kV
disebut juga trafo distribusi.Titik netral transformator ditanahkan sesuai dengan kebutuhan unutk
system pengamanan / proteksi,sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara
langsung di sisi netral 150 kV dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan thanan rendah atau
tahanan tinggi atau langsung disisi netral 20 kV nya.
Prinsip kerja
Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi
itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka
pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan
timbul gaya gerak listrik (GGL)