Anda di halaman 1dari 5

MAL NUTRISI (KEKURANGAN KALORI PROTEIN)

by: Nur Wijiati


1. PENGERTIAN

Kekurangan kalori protein atau kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi
yang disebabkan rendahnya konsumsi dari energi protein dalam makanan sehari- hari sehingga
tidak memenuhi angka kebutuhan gizi( AKG).( Mansjoer, Arif.2000)
Kekurangan kalori protein adalah suatu penyakit defisiensi gizi dalam keadaan ringan-
berat.( DEPKES RI, 1989).
Defisiensi protein energi adalah gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan
protein dan atau kalori.(LAB IKA, 1994)
Kebutuhan protein menurut FAO/WHO/UNU (1985) adalah “konsumsi yang
diperlukan untuk mencegah kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein
yang diperlukan dalam masa pertumbuhan, kehamilan, atau menyusui”.
Kekurangan kalori protein (KKP) adalah penyakit yang disebabkan oleh konsumsi
kalori yang tidak memadai yang mengakibatkan kekurangan protein dan mikronutrisi (zat gizi
yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral.
KKP dapat juga diartikan sebagai keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Bergantung pada derajat kekurangan energy protein yang terjadi,
maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda. Kekurangan kalori protein (malnutrisi),
kurang gizi yang dapat menyebabkan penyakit kurang gizi seperti marasmus, jika KKP
tersebut masih ringan atau sedang dapat menyebabkan gizi kurang (undernutrition) yang
ditandai oleh adanya hambatan pertumbuhan dan apabila sudah menjadi KKP berat maka
akan menimbulkan masalah-masalah yang meliputi kwarsiorkor, marasmus, dan marasmik-
kwarsiorkor. Penyakit ini banyak menimpa golongan anak, terutama anak-anak berumur di
bawah lima tahun.

2. ETIOLOGI

A. Makanan yang tidak adekuat


B. Kekurangan pemasukan protein
C. Gangguan penyerapan protein
D. Pengetahuan gizi kurang
E. Kebiasaan makan yang buruk
F. Sindrom nefrotik (kehilangan protein secara tidak normal pada proteinuria)
G. Infeksi anomali traktus gastroenteritis
H. Penolakan yang berkaitan dengan anoreksia, muntah dan ruminasi.
I. Gagal melakukan sintesis protein
J. Gangguan susunan saraf pusat
K. Mal absorbsi
L. Penyakit gagal ginjal kronik
M. Hambatan utilitas (kegunaan) zat gizi

Menurut DEPKES RI, 1989 :

1. Marasmus

Penyebab utama adalah kekurangan makanan yang mengandung kalori dan protein.
Penyebab umum adalah :
a. Kegagalan menyusui anak : ibu meninggal, anak ditelantarkan, atau tidak dapt menyusui.
b. Terapi puasa karena penyakit, oleh karena itu tidak boleh puasa lebih dari 24 jam
c. Tidak dimulainya dengan makanan tambahan.

2. Kwasiokhor

Penebab utama adalah makan tidak atau hampir tidak mergandung protein hewani dengan
alasan kemiskinan, tidak mengetahui dan mengerti penambahan makanan pada bayi / anak,
pemikiran yang salah, macam- macam infeksi ( diare, cacing, anoreksia), dan sebab- sebab
khusus ( ibu kekurangan ASI, ibu meninggal,ibu sakit berat, ibu hamill lagi, penghentian tiba-
tiba dari ASI).

3. MANIFESTASI KLINIS
KKP berat secara klinis dibagi menjadi 3, yaitu:
KWASHIORKOR
a. Adanya edema (abuh) yaitu kaki, tumit dan bagian tubuh lainnya seperti bengkak karena ada
cairan tertumpuk.
b. Gangguan pertumbuhan tubuh
c. Perubahan kejiwaan (anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan tidak nafsu makan)
d. Otot mengecil atau terlihat lemah dan tidak berkembang.
e. Warna rambut pirang dan mudah rontok
f. Muka bundar bak bulan purnama
g. Pembesaran hati
h. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklatkehitaman dan terkelupas( crazy pavement dermatosis ), dimulai dengan titik menjadi
ptechie kemudian menghitam dan mengelupas, sehingga terdapat bagian- bagian merah yang
dikelilingi oleh batas- batas yang masih hitam, kering dan menunjukkan garis- garis kulit yang
lebih dalam dan lebar.
i. Anemia
j. Kelainan kimia : kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit meninggi,
kadar kolesterol serum rendah.

MARASMUS
a. Otot-otot mengecil (atropi)
b. Hamper tidak ada lapisan lemak dibawah kulit, kehilangan tekanan turgor
c. Wajah tampak tua
d. Berat badan sangat kurang
e. Pertumbuhan kurang atau terhenti
f. Sering diare atau konstipasi
g. Ubun-ubun besar cekung
h. Perut membuncit atau cekung dengan gambaran usus yang jelas
MARASMIK-KWASIORKHOR
a. Gambaran klinisnya merupakan campuran dari beberapa gambaran klinis kwasiokhor dan
marasmusdengan BB/U < median WHO ( BB > 120 % baku ), NCHS disertai edema yang
tidak mencolok.

4. PENATALAKSANAAN (KKP)

1.Bila ada dehidrasi atasi dulu


2.Perbaiki diet
 Formula harus mudah dicerna,pekat kalori atau protein modisco I, II, & III memenuhi syarat
tersebut.
 Bila ada intoleransi, mulailah dengan susu skim yang diencerkan ( 2,5-5-7,5 ) + glukosa 5 %
disusul dengan modisco ½ , I , II , III.
3.Vitamin A 100.000-200.000 KI IM 2 kali.
4.Vitamin B komplek ,C,AD,tetes PO
5. Pengobatan penyakit penyerta atau penyebab
6. Terapi : gentamicin 6 – 7,5 mg/kg/hari dibagi 2 x atau Amikasin 15 mg/kg/hari dibagi 3 x.

Tingkat posyandu
a. Kader melakukan penimbangan pada balita setiap bulan di posyandu.
b. Kader memberikan penyuluhan tentang makanan pendukung ASI (MP-ASI)
c. Kader memberikan pemulihan bayi balita yang berada di garis merah (PMT) contoh : KMS
d. Pemberian imunisasi untuk melindungi anak dari penyakit infeksi seperti TBC, polio dan ada
pula beberapa imuisasi dasar, antara lain:

a) BCG
b) DPT
c) Polio
d) Hepatitis B3
e) Campak
Tambahan :
a. HiB (meningitis)
b. PCV/IPD (pnemokokus)
c. MMR
d. Influenza

6. KOMPLIKASI

 Dehidrasi sedang sampai berat


 Infeksi manifert atau diduga
 Defisiensi vitamin A
 Anemia berat
 Hipoglikemia
 Diare krinik atau berulang
 Luka atau lesi kulit dan selaput lendir
 Anoreksia
 Hipotermia.

DAFTAR PUSTAKA

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ghalia


Indonesia printing.

Makfoed, Djarir, dkk. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi.


Yogyakarta:Kanisus

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia


Pustaka Utama.

Bherman, Richard E. 1988. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:EGC

Santoso, Soegeng & Ranti, Anne L. 1999.Kesehatan dan


Gizi.Jakarta:PT Rineka cipta

Moehji, Sjahmien. 1986. Ilmu Gizi. Jakarta:Bhratara Karya Aksara

Depkes RI. 1989. Perawatan Bayi dan Anak Edisi I. Jakarta :


Pusdiktenkes.

Hassan, Rusepno. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : IKA FKUI.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif.2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II. Jakarta :


Media Aesculapius.

Harianto, Agu dkk.1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi LAB/UPF Ilmu


Kesehatan Anak. Surabaya: Universitas Airlangga.

Carpenito, Lynda Juall.2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai