Anda di halaman 1dari 39

PEMBELAJARAN

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

HANDOUT PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

I. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi
Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).

2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang


harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai SKL.

3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai


Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses
pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu pada
Kompetensi Inti.

4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan


kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke
dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian domain
perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang baik
selama proses pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam
perilaku (behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.

B. Deskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,


pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini
dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama proses
belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku
(behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal klasifikasi perilaku hasil belajar

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 1


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum 2013 digunakan taksonomi
Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

 Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam


bersikap dan merasa.

 Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual dalam


bentuk pengetahuan atau berpikir.

 Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual


atau motorik dalam bentuk melakukan.

 Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam


perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan
ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum
2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap
peserta didik diawali dari menerima (accepting), menjalankan
(responding), menghargai (valuing), menghayati (organizing/
internalizing), mengamalkan (characterizing/actualizing).

a. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom


yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan mental
(intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat (remember)
dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya.
Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand)
yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan
pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut tahap
C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan prosedur dalam
situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih lanjut C4 yakni
menganalisis (analyse) yang merupakan penguraian materi ke dalam
bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan
antara satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi
pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi (evaluate), merupakan
kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi (create), merupakan
kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam
bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru
(struktur baru).

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 2


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
b. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers
yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), menyaji
(communicating), dan mencipta (creating).

2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata pelajaran
pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua


mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti
untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.
Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui
proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema
berikut.

Materi
Pembelajara
n
Penilaia
S KI n
K + KD PEMBE-
L RL LAJARAN Penilaia HASIL
n BELA-
JAR
Penilaia
n
RL = Ruang lingkup materi

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk
tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 3


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,


berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai
berikut.

Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif dan proaktif responsif dan proaktif responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap dan menunjukan sikap dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari
solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai
permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan bangsa dalam bangsa dalam

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 4


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan 3. Memahami, 3. Memahami,


dan menganalisis menerapkan, dan menerapkan,
pengetahuan faktual, menganalisis menganalisis, dan
konseptual, dan pengetahuan faktual, mengevaluasi
prosedural berdasarkan konseptual, prosedural, pengetahuan faktual,
rasa ingin tahunya dan metakognitif konseptual, prosedural,
tentang ilmu berdasarkan rasa ingin dan metakognitif dalam
pengetahuan, teknologi, tahunya tentang ilmu ilmu pengetahuan,
seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, budaya,
humaniora dalam seni, budaya, dan dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah. spesifik untuk memecahkan masalah.
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah konkret dan ranah dalam ranah konkret
abstrak terkait dengan abstrak terkait dengan dan ranah abstrak
pengembangan dari pengembangan dari terkait dengan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari
sekolah secara mandiri, sekolah secara mandiri, yang dipelajarinya di
dan mampu bertindak secara efektif sekolah secara mandiri,
melaksanakan tugas dan kreatif, dan mampu dan mampu
spesifik di bawah melaksanakan tugas melaksanakan tugas
pengawasan langsung. spesifik di bawah spesifik di bawah
pengawasan langsung. pengawasan langsung.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 5


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi reaksi
afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

6. Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan
batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. Dimensi
pertama adalah dimensi perkembangan pengetahuan peserta didik untuk kelas
X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan
menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
Dimensi kedua adalah dimensi bentuk pengetahuan ( knowledge); untuk kelas X
berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk
kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.

 Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan


detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau
peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.

 Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks


berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya periode
waktu geologi, teori Pythagoras, hukum permintaan dan kebutuhan, teori
evolusi, dan struktur anggota MPR.

 Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan


sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-
langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis),
teknik, dan metoda.

 Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi


(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan
keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan mengritik tulisan
tentang kekuatan dan kelemahannya, pengetahuan menguraikan sebagai
sarana menangkap struktur unit materi pelajaran dalam buku teks,
pengetahuan tentang penggunaan heuristik (proses menemukan).

7. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan mengandung keterampilan abstrak


dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang
cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan
mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 6


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung
merujuk pada kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat,
memodifikasi dan mencipta.

8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang
tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk
melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah
tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus
dicapai peserta didik.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 7


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

10. Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi


pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik.
Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat mengembangkan
proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring
(nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung
yaitu KI-1 dan KI-2.

Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta
didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) berupa
pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan Kompetensi
Dasar dari KI-1 dan KI-2.

11. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran,
proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut.

a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;


b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks sesuai
KD dari KI-3;
c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD
dari KI-4;
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;
e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang
dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan
f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
relevan.

C. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan


analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu akan
diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar, yang
berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian
yang diperlukan. Contohnya sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 8


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Tabel 3. Contoh Analisis Keterkaitan SKL, KI, DAN KD
andar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Dasar Keterangan *)
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang 1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan KD1.1
mencerminkan sikap ajaran agama yang dianutnya. kegagalan wirausahawan dan berada pada level
orang beriman, berakhlak keberagaman produk rekayasa di menghayati, belum pada level
mulia, berilmu, percaya wilayah setempat dan lainnya sebagai mengamalkan, berarti belum
diri, dan bertanggung anugerah Tuhan. memenuhi KI
jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan 2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan KD 2.1
lingkungan sosial dan perilaku jujur, disiplin, peduli lingkungan dalam menggali berada pada level
alam serta dalam tanggungjawab, peduli (gotong informasi tentang keberagaman menghayati, belum pada level
menempatkan diri sebagai royong, kerjasama, toleran, produk rekayasa dan kewirausahaan di mengamalkan
cerminan bangsa dalam damai), santun, responsif dan wilayah setempat dan lainnya.
pro-aktif dan menunjukkan KD 2.2
pergaulan dunia. 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
sikap sebagai bagian dari solusi dan mandiri dalam memperkenalkan berada pada level
atas berbagai permasalahan karya rekayasa di wilayah setempat menghayati, belum pada level
dalam berinteraksi secara dan lainnya dan menerapkan mengamalkan
efektif dengan lingkungan wirausaha. KD 2.3
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong berada pada level
royong, bertoleransi, disiplin, menghayati, belum pada level
cerminan bangsa dalam mengamalkan
pergaulan dunia. bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
rekayasa di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan KD3.1
faktual, konseptual, menganalisis pengetahuan pengemasan karya pengawetan bahan pada level kognitif 4 sehingga
prosedural,dan faktual, konseptual, prosedural nabati dan hewani berdasarkan terkait dengan KI
metakognitif dalam ilmu berdasarkan rasa ingintahunya konsep berkarya dengan pendekatan menganalisis ,sedangkan
pengetahuan, tentang ilmu pengetahuan, budaya setempat dan lainnya pengetahuannya ada pada
teknologi,seni, dan teknologi, seni, budaya, dan level konseptual
budaya dengan wawasan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kemanusiaan, kebangsaan,
kebangsaan, kenegaraan, kenegaraan, dan peradaban
dan peradaban terkait terkait penyebab fenomena dan
penyebab, serta dampak kejadian, serta menerapkan
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 9
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
andar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Dasar Keterangan *)
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
fenomena dan kejadian. pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir 4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan KD 4.1
dan tindak yang efektif menyaji dalam ranah konkret pengawetan bahan nabati dan hewani berada pada aspek
dan kreatif dalam ranah dan ranah abstrak terkait yang diawetkan berdasarkan konsep psikomotorik berarti sesuai
abstrak dan konkret dengan pengembangan dari berkarya dengan pendekatan budaya dengan menyaji pada ranah
sebagai pengembangan yang dipelajarinya di sekolah setempat dan lainnya konkrit
dari yang dipelajari di secara mandiri, dan mampu
sekolah secara mandiri. menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

Keterangan:

1. SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari Permendikbud nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK/MAK dan lampirannya.

3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar. Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui
tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 10


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

D. Latihan

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas XI sesuai contoh di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 11


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

II. PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep

Materi pembelajaran atau lingkup materi adalah bagian dari isi rumusan
Kompetensi Dasar (KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang
diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai
Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata
pelajaran.

B. Deskripsi

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 dan KD


dari KI-4. Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum
di silabus atau buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan
materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan buku
teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan)
dan KI-4 (keterampilan).

Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:

1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan


perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.

2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2)
dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian kompetensi pada RPP,
tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan
tujuan pembelajaran.

3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses


kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi pengetahuan
(knowledge of dimention) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup
kemungkinan perumusan indikator dimulai dari kedudukan KD yang setingkat
lebih rendah, dan atau lebih tinggi.

4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:


a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya
dan tuntutan KI.
b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,
metakognitif).

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 12


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret.
d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja
operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2). Sedangkan
untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat presisi/mahir (K3/P3).
Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada tingkat artikulasi/alami
(K4/P4) pada taksonomi psikomotor Dave atau Simpson.
e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD minimal
memiliki 2 (dua) indikator.

Lingkup materi dan pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


berasal dari 4 aspek yaitu Rekayasa, Kerajinan, Pengolahan dan Budidaya. Sekolah
memilih 2 aspek dari 4 aspek tersebut. Pemilihan aspek yang akan dilakukan di
sekolah disesuaikan dengan Paket keahlian. Sekolah melaksanakan 1 (satu) aspek
dalam 1 (satu) semester.

Keempat lingkup materi Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai


berikut.

1. Prakarya, melingkupi bahasan penting tentang:

a. Tata nilai dan sumber etika dan moral dalam kearifan lokal, sekaligus
sebagai sumber pendidikan karakter bangsa;

b. Teknologi tepat guna yang masih relevan dikembangkan untuk


menumbuhkan semangat pendidikan keterampilan proses produksi, dan

c. Materi kearifan lokal sebanyak 16 butir (a. Upacara Adat, b. Cagar Budaya,
c. Pariwisata-Alam, d. Transportasi tradisional, e. Permainan tradisional, f.
Prasarana budaya, g. Pakaian adat, h. Warisan budaya, i. Museum, j.
Lembaga budaya, k. Kesenian, l. Desa budaya, m. Kesenian dan kerajinan,
n. Cerita rakyat, o. Dolanan anak, dan p. Wayang).

2. Kerajinan

Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda
untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika-ergonomis, simbol
budaya, kebutuhan tata upacara dan kepercayaan ( theory of magic and
relligy), dan benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 13


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
prosedur pembuatannya. Lingkup ini dapat menggali dari potensi lokal dan seni
terap (applied art), desain kekinian (modernisme dan postmodernisme).

3. Rekayasa

Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang, merekonstruksi


dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
dengan pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa
penyambungan balok kayu untuk membuat susunan (konstruksi) kerangka atap
rumah, harus dilakukan dengan prinsip ketepatan agar susunan rumah tidak
mudah runtuh. Lingkup ini memerlukan kesatuan pikir dan kecekatan tangan
membuat susunan mengarah kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif,
ketepatan dan hemat serta berpikir prediktif.

4. Budidaya

Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja berusaha untuk


menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda atau makhluk hidup agar
lebih besar/tumbuh, dan berkembangbiak, bertambah banyak. Kinerja ini
membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya. Prinsip pembinaan rasa
dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau
hewan, namun dalam bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutin atau
prosedural, Manfaat edukatif teknologi budidaya ini adalah pembinaan
perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan
dengan alam (ecosystem) menjadi peserta didik yang berpikir sistematis
berdasarkan potensi kearifan lokal.

5. Pengolahan

Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk


jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah
mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang mempunyai nilai tambah
melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan
memodifikasi. Manfaat edukatif teknologi pengolahan bagi pengembangan
kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan
dalam kehidupan sehari-hari, sistematis yang dipadukan dengan pikiran serta
prakarya.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 14


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

C. Contoh

Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK) dan Materi Pembelajaran
Materi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati
mengamal kan ajaran keberhasilan dan
agama yang kegagalan
dianutnya. wirausahawan dan
keberagaman
produk kerajinan di
wilayah setempat
dan lainnya sebagai
anugerah Tuhan.
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan
mengamalkan motivasi internal
perilaku jujur, dan peduli
disiplin, lingkungan dalam
tanggungjawab, menggali informasi
peduli (gotong tentang
royong, kerja sama, keberagaman
toleran, damai), produk kerajinan
santun, responsif dan dan kewirausahaan
proaktif dan di wilayah setempat
menunjukkan sikap dan lainnya.
sebagai bagian dari 2.2 Menghayati perilaku
solusi atas berbagai jujur, percaya diri,
permasalahan dalam dan mandiri dalam
berinteraksi secara memperkenalkan
efektif dengan karya kerajinan di
lingkungan sosial dan wilayah setempat
alam serta dalam dan lainnya dan
menempatkan diri menerapkan
sebagai cerminan wirausaha.
bangsa dalam
2.3 Menghayati sikap
pergaulan dunia.
bekerjasama,
gotong royong,
bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab,
kreatif dan inovatif
dalam memahami
kewirausahaan dan
membuat karya
kerajinan di wilayah
setempat dan
lainnya dengan
memperhatikan
estetika produk
akhir untuk

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 15


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Materi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
membangun
semangat usaha.
3. Memahami, 3.1 Mengidentifikasi 3.1.1Mengana-  Desain produk
menerapkan, desain produk dan lisis desain kerajinan
menganalisis pengemasan karya produk tekstil
pengetahuan faktual, kerajinan tekstil kerajinan
konseptual, berdasarkan konsep tekstil
 Sumber daya
prosedural berkarya dengan berdasarka
kerajinan
berdasarkan rasa pendekatan budaya n tekstur,
tekstil
ingintahunya tentang setempat dan fungsi dan
ilmu pengetahuan, lainnya. nilai
teknologi, seni, 3.2 Mengidentifikasi aestetikdan  Proses
budaya, dan sumber daya yang market. produksi
humaniora dengan dibutuhkan dalam 3.1.2Mengana- kerajinan
wawasan mendukung proses lisis desain tekstil
kemanusiaan, produksi kerajinan kemasan
kebangsaan, tekstil. kerajinan  Kewirausaha-
kenegaraan, dan tekstil an di bidang
3.3 Memahami proses
peradaban terkait berdasarka kerajinan
produksi kerajinan
penyebab fenomena n tekstur, tekstil
tekstil di wilayah
dan kejadian, serta fungsi dan
setempat melalui
menerapkan nilai
pengamatan dari
pengetahuan berbagai sumber. aestetiknya  Desain produk
prosedural pada karya
bidang kajian yang 3.4 Memahami konsep 3.2.1Mengalisis kerajinan
kewirausahaan sumberday
spesifik sesuai limbah tekstil
dalam menjalankan a yang
dengan bakat dan
sebuah wirausaha dibutuhkan
minatnya untuk  Sumber daya
kerajinan tekstil. dalam
memecahkan kerajinan
mendukung
masalah. 3.5 Mengidentifikasi
proses limbah tekstil
desain produk dan
produksi
pengemasan karya
kerajinan  Proses
kerajinan limbah
tekstil produksi
tekstil berdasarkan
konsep berkarya kerajinan
dengan pendekatan limbah tekstil
budaya setempat
dan lainnya.  Kewirausahaa
3.6 Memahami sumber n di bidang
daya yang kerajinan
dibutuhkan dalam limbah tekstil
mendukung proses
produksi kerajinan
limbah tekstil.
3.7 Menganalisis proses
produksi kerajinan
limbah tekstil di
wilayah setempat
melalui pengamatan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 16


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Materi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
dari berbagai
sumber.
3.8 Menganalisis sikap
dan perilaku
wirausaha kerajinan
limbah tekstil yang
dapat mendukung
keberhasilan dalam
menjalankan sebuah
usaha.
4. Mengolah, menalar, 4.1 Mendesain produk 4.1.1
dan menyaji dalam dan pengemasan Mengidentifi-
ranah konkret dan karya kerajinan kasi produk
ranah abstrak terkait tekstil berdasarkan karya kerajinan
dengan konsep berkarya tekstil
pengembangan dari dengan pendekatan
4.1.2
yang dipelajarinya di budaya setempat Mendisain
sekolah secara dan lainnya Mendisain
produk karya
mandiri, dan mampu 4.2 Mendesain proses produk karya
kerajinan tekstil
menggunakan kerajinan
produksi karya
metoda sesuai kaidah tekstil
kerajinan tekstil
keilmuan. berdasarkan
berdasarkan
produk
identifikasi
kebutuhan 4.1.3 Mendisain
sumberdaya dan Mendisain kemasan produk
prosedurberkarya kemasan karya kerajinan
dengan pendekatan produk tekstil
budaya setempat berdasarkan
dan lainnya jenis produk
4.3 Membuat karya 4.2.1 Identifikasi
kerajinan tekstil Mengidentifi- kebutuhan
yang berkembang di kasi kebutuhan sumberdaya
wilayah setempat sumberdaya
dan lainnya sesuai untuk proses
teknik dan prosedur produksi
4.4 Menyajikan konsep 4.2.2
kewirausahaan Perencanaan
Merencanakan
berdasarkan proses produksi
proses produksi
pengalaman karya kerajinan
keberhasilan tokoh- tekstil
tokoh wirausaha berdasarkan
kerajinan tekstil hasil identifikasi
4.5 Mendesain produk sumberdaya
dan pengemasan
karya kerajinan
limbah tekstil
berdasarkan konsep
berkarya dengan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 17


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Materi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
pendekatan budaya
setempat dan
lainnya
4.6 Mendesain
prosesproduksi
karya kerajinan
limbah tekstil
berdasarkan
identifikasi
kebutuhan
sumberdaya dan
prosedur berkarya
dengan pendekatan
budaya setempat
dan lainnya
4.7 Membuat karya
kerajinan limbah
tekstil yang
berkembang di
wilayah setempat
dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil
analisa sikap dan
perilaku wirausaha
kerajinan limbah
tekstil

Integrasi “muatan lokal” dalam Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


dimaknai dengan materi Prakarya dan Kewirausahaan yang kontekstual sesuai
lingkungan sekitar atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler kepramukaan
dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi
Prakarya dan Kewirausahaan, yang dipilih dari KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang
dimungkinkan diajarkan dalam program akutalisasi kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan.

Tabel 5. Pengintegrasian Materi Prakarya dan Kewirausahaan dengan Muatan


Lokal dan Ekstrakurikuler Pramuka
Integrasi “Muatan Lokal” Integrasi Ekstrakurikuler
Kompetensi Dasar ke dalam Prakarya dan Kepramukan dari materi
Kewirausahaan Prakarya dan Kewirausahaan
3.1 Mengidentifikasi desain Mengidentifikasi desain Melakukan kegiatan bazar
produk dan pengemasan produk kerajinan tekstil yang berkaitan dengan
karya kerajinan tekstil yang ada di wilayah kecintaan terhadap hasil
berdasarkan konsep setempat. karya kerajinan setempat.
berkarya dengan
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 18
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Integrasi “Muatan Lokal” Integrasi Ekstrakurikuler
Kompetensi Dasar ke dalam Prakarya dan Kepramukan dari materi
Kewirausahaan Prakarya dan Kewirausahaan
pendekatan budaya
setempat dan lainnya.
4.1 Mendesain produk dan Mendisain produk dan Membuat bazar hasil karya
pengemasan karya kemasan kerajinan tekstil disain produk kemasan
kerajinan tekstil di wilayah setempat kerajinan tekstil wilayah
berdasarkan konsep setempat sebagai bagian
berkarya dengan kecintaan terhadap budaya
pendekatan budaya setempat
setempat dan lainnya.

D. Latihan

1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Indikator Pencapaian Kompetensi dan materi
pembelajaran seperti contoh Tabel 4 dari KD-3 dan KD-4.

2. Buat analisis integrasi materi KD Prakarya dan Kewirausahaan Prakarya dan


Kewirausahaan dengan Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti
tertera pada Tabel 5.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 19


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian


kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Proses
pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya termasuk dengan guru yang berlangsung secara edukatif, agar
peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Deskripsi

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang disusun


dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.

b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta


didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

c. Perumusan indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam pernyataan


perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar
(KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4;

d. Perumusan tujuan

Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience), perilaku


(behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree). Rumusan tujuan
pembelajaran harus mencerminkan keterikatan antara KD dari KI-1 dan
KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 20


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Perumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek penilaian otentik berupa
proses dan produk.

Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria kompetensi


sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan. Kriteria dapat
berupa perilaku, proses atau produk yang dapat diamati dan atau diukur.

e. Langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran saintifik


dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik KD yang akan
diajarkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan


secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran.
Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model pembelajaran utama yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta
mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran
Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui
Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model
pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model
pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran
tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan
dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu.
Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah
cenderung pada pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil
karya (Problem based Learning dan Project Based Learning).

Rambu-rambu penentuan KD menggunakan model penyingkapan atau


penemuan dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan;

b. Pernyataan KD-3 lebih menitik beratkan pada pemahaman pengetahuan


faktual, konseptual, dan prosedural, dan

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 21


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Rambu-rambu penentuan KD menggunakan model pembelajaran hasil karya
(Problem/Project Based Learning) dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa
dan atau produk;

b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;

c. Peryataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan

d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memrlukan persyaratan penguasaan


pengetahuan konseptual dan prosedural.

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja


(syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan Pencarian/Penelitian).


1) Sintaks model Discovery Learning meliputi:
a) Pemberian rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan data (Data Collection);
d) Pembuktian (Verification);
e) Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization).

2) Sintaks model Inquiry Learning Terbimbing meliputi:


a) Orientasi masalah;
b) Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.

b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning.

1) Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam
Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
a) Mengidentifikasi masalah;
b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan
menseleksi informasi-informasi yang relevan;
c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-
alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
d) Melakukan tindakan strategis, dan
e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.

2) Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H.


Jonassen, 2011:93) terdiri atas:
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 22
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
a) Merumuskan uraian masalah;
b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
d) Mengevaluasi.

c. Model pembelajaran Hasil Karya Project Based Learning dengan sintaks:


1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
2) Mendesain perencanaan projek;
3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the Students
and the Progress of the Project);
5) Menguji hasil (Assess the Outcome);
6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bertujuan untuk menumbuhkan


kepekaaan terhadap produk kearifan lokal, perkembangan teknologi dan
terbangunnya jiwa kewirausahaan sesuai dengan orientasi dan misi kurikulum
2013. Prakarya sebagai kata benda menuntut pemahaman proses bekerja
suatu karya dan hasil karya (produk). Produk prakarya dapat berupa karya
desain, model, dami atau pra-cetak, sehingga sasaran pembinaannya adalah
keterampilan, konsep berpikir dan langkah kerja yang secara keseluruhan akan
membentuk kepribadian peserta didik. Prakarya sebagai kata kerja diartikan
kinerja produktif yang berorientasi dalam mengembangkan keterampilan
kecekatan, kecepatan, ketepatan dan kerapihan.

Adapun, penataan konten mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan disusun


mengikuti arus serta berpijak pada perkembangan IPTEKS serta berdasarkan
pada budaya lokal karena kekuatan ‘ local genius’ dan ‘local wisdom’ menjadi
sistem nilai kerja pada setiap daerah sebagai potensi lokal. Selain itu, konten
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan juga memperhatikan ‘wawasan
pasar,’ dengan mendasarkan pada pengembangan kegiatan ekonomi
berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk
menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan
berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan juga mengandung nilai-nilai sikap kewirausahaan.
Kewirausahaan lebih banyak menekankan pada segi kemampuan untuk berdiri
sendiri, mampu bekerja sama dan berhubungan dengan orang lain.

C. Contoh

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 23


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran
yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai
pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau
pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaks (langkah
kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut.

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus
dan buku teks siswa terkait.

2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu


pemilihan model pembelajaran.

3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-
langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan
dengan langkah pendekatan saintifik (5M) sampai mencapai IPK.

4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan guru-


peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 24


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Tabel 6. Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Inquiri Trainning) dengan Pendekatan Saintifik pada Mata
Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
Kompetensi Dasar:

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 25


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Pendekatan Scientific
SintakS Inquiri
Indikator Mengumpulkan Mengkomunikasi-
Terbimbing Mengamati Menanya Menalar
Informasi kan
3.1.1. Menjelaskan Mengonfrontasi  Guru menunjukan  Guru Menugaskan
pengertian dan dengan masalah pada siswa siswa
fungsi desain melalui pertanyaan macam-macam menganalisis
produk dan guru kegagalan desain kegagalan yang
pengemasannya produk dan terjadi dan
macam-macam mendiskusikan
3.1.2. Menjelaskan
kegagalan penyebab
macam-macam
pengemasan kegagalan serta
desain produk dan
 Siswa membuat
pengemasannya
Memperhatikan pertanyaan
1.1.1. Mengidentifikasi yang diberikan terhadap hal-hal
desain produk dan guru tentang yang belum
pengemasan yang macam-macam dimengerti
ada diwilayah kegagalan desain  Secara individu
setempat produk dan maupun kelompok
1.1.2. Membuat desain macam-macam berdiskusi untuk
produk dan kegagalan membahas
pengemasannya pengemasan permasalahan.
yang disesuaikan  Peserta didik
dengan budaya membuat
stempat pertanyaan
tentang apa yang
belum diketahui
dan apa yang
ingin diketahui
lebih lanjut
tentang membuat
desain produk dan
cara membuat
pengemasan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 26


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Pendekatan Scientific
SintakS Inquiri
Indikator Mengumpulkan Mengkomunikasi-
Terbimbing Mengamati Menanya Menalar
Informasi kan
Mengumpulkan data  Guru 
dan memverifikasinya menugaskan
siswa secara
individu atau
kelompok
mencari
informasi dari
buku siswa dan
sumber lain
 Siswa mencari
informasi yang
berkaitan
dengan
pembuatan
desain produk
dan cara
membuat
pengemasan
 Selama kegiatan
peserta didik,
Guru memantau
tingkah laku
peserta didik
 Guru Melakukan
penilaian proses
terhadap sikap
dan
pengetahuan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 27


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Pendekatan Scientific
SintakS Inquiri
Indikator Mengumpulkan Mengkomunikasi-
Terbimbing Mengamati Menanya Menalar
Informasi kan
Mengumpulkan data  Guru
dan mencoba/ Menugaskan
melakukan siswa mencoba
eksperimen membuat desain
tekstil dan
bentuk-bentuk
pengemasan
 Peserta didik
secara individu
maupun
kelompok
mencoba
membuat desain
tekstil dan
bentuk-bentuk
pengemasan
Mengorganisasikan  guru
dan menformulasikan menugaskan
penjelasan peserta didik
merumuskan
kesimpulan
tentang
kegagalan
desain
produk dan
macam-
macam
kegagalan
pengemasan
serta
menganalisis
desain
produk dan
pengemasan
yang baik

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 28


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Pendekatan Scientific
SintakS Inquiri
Indikator Mengumpulkan Mengkomunikasi-
Terbimbing Mengamati Menanya Menalar
Informasi kan
 Siswa Peserta
didik
merumuskan
kesimpulan
tentang
kegagalan
desain
produk dan
macam-
macam
kegagalan
pengemasan
serta
menganalisis
desain
produk dan
pengemasan
yang baik.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 29


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Pendekatan Scientific
SintakS Inquiri
Indikator Mengumpulkan Mengkomunikasi-
Terbimbing Mengamati Menanya Menalar
Informasi kan
Menganalisis proses  Siswa membuat
inkuiri laporan atau
mempersentasi-
kan hasil
pekerjaannya
pada kelompok
lain, serta
memberikan
tanggapan
terhadap
pertanyaan yang
disampaikan
kepadanya serta
menerima
masukan.
 Siswa mengamati
dan memberikan
tanggapan
terhadap setiap
kelompok penyaji
 Guru memberikan
penguatan hasil
presentasi
kelompok dan
menugaskan
siswa untuk
menganalisis
proses inquiry
yang dilakukan
 Siswa
memperbaiki hasil
kerjanya
berdasarkan
masukan pada
saat presentasi
dan penguatan
yang diberikan
guru serta hal-hal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 30
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

D. Latihan

Buatlah pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang saudara pilih
berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti tertera pada Tabel 7.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 31


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

IV. PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti


tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun tertentu..

Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan kompeten bila
hasil pengukuran kompetensi pengetahuan dan keterampilan mencapai ketuntasan
belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan untuk sikap dengan nilai B (Baik).

Berkaitan dengan itu, penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 dilakukan


dengan menggunakan penilaian otentik baik ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian otentik menekankan pada penilaian proses tanpa
mengecualikan penilaian hasil belajar.

B. Deskripsi

Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian proses dan
capaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial,
penguasaan pengetahuan dan penguasaan keterampilan yang diperolehnya, dalam
bentuk pelaksanaan tugas perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan
dengan dunia nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam
pembelajaran dilakukan sebagai berikut.

1. Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan lembar


pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati.
Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan
dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap
dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam
rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan
sikap pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan fokus utama
pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua
sikap tersebut (spiritual dan sosial). Guru Prakarya dan Kewirausahaan perlu

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 32


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pembelajaran sesuai
dengan relevansi dan karakteristik baik yang tersurat maupun yang tersirat
pada rumusan KI-3 dan KI-4.
Tabel 7. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
Observasi Daftar cek Dilakukan selama proses
Skala penilaian sikap pembelajaran.
Penilaian diri Daftar cek Dilakukan pada akhir semester
Skala penilaian sikap
Penilaian antar Daftar cek Dilakukan pada akhir semester,
peserta didik Skala penilaian sikap setiap peserta didik dinilai oleh 5
peserta didik lainnya.
Jurnal Catatan pendidik berisi Berupa catatan guru tentang
informasi tentang kelemahan dan kekuatan peserta
kekuatan dan kelemahan didik yang tidak berkaitan
peserta didik dengan mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan

Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes dan
nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis (uraian, pilihan
ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes lisan. Sedangkan, bentuk
nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas
menjawab soal maupun tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan.
Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang melalui
kisi-kisi soal mulai dari menyusun indikator pencapaian kompetensi, indikator
soal dan/atau aspek penilaian nontes, hingga pedoman penilaian/penskoran.

Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek yang


relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai melalui tugas
antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi, dan kebenaran isi. Dalam
menilai tugas sebaiknya digunakan format penilaian berbentuk ceklis atau
menggunakan skala penilaian.

3. Penilaian Ranah Keterampilan

Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan


konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti menyaji,
mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental
(berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 33
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi,
dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan diukur melalui
pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berdiskusi,
memresentasikan, melakukan eksperimen atau tugas kerja projek, dan hasil
kerja/produk serta portofolio.

4. Remedial dan Pengayaan

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib mengikuti
kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.

Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta didik yang memiliki


kecepatan belajar diatas rata-rata waktu yang telah ditetapkan.

5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi

a. Laporan Pencapaian Kompetensi Sikap

Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester didasarkan atas


modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang sering terjadi dari hasil
observasi guru selama satu semester.

b. Laporan Pencapaian Kompetensi Pengetahuan

Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir semester


merupakan rerata dari pencapaian kompetensi minimal (2,67).

c. Laporan Pencapaian kompetensi keterampilan

Laporan pencapaian kompetensi keterampilan pada akhir semester


merupakan pencapaian paling optimum kompetensi dari batas minimal
(2,67).

C. Contoh
1. Penilaian Sikap

Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap


Tanggung
Nama Siswa/ Disiplin Jujur Santun
No Jawab
Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
n.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 34


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat.
1 = jika satu indikator terlihat.
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
a Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c Mengajukan usul pemecahan masalah
d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan

Nilai akhir aspek sikap hanya 1 nilai, diambil dari modus (skor yang sering
muncul.) keempat aspek sikap diatas.

Kategori Nilai Sikap:


Sangat Baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 35


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
2. Penilaian Pengetahuan
Tabel 9. Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan
Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
3.1 Mengidentifi- 3.1.1 Menganalisis 1. Diperlihatkan Tes 1. Jelaskan
kasi desain desain disain produk Tertulis tekstur, fungsi
produk dan produk kerajinan (Essay) dan nilai estetik
pengemasan kerajinan tekstil , siswa dari disain
karya kerajinan tekstil dapat produk
tekstil berdasarkan menjelaskan kerajinan tekstil
berdasarkan tekstur, hasil analisis berikut.
konsep fungsi dan desian produk 2. Jelaskan
berkarya nilai berdasarkan tekstur, fungsi
dengan aestetiknya tekstur , fungsi dan nilai estetik
pendekatan 3.1.2 Menganalisis dan nilai dari disain
budaya desain estetiknya kemasan
setempat dan kemasan kerajinan tekstil
lainnya.
2. Diperlihatkan
yang ada disain kemasan berikut
diwilayah produk, siswa
setempat dapat
menjelaskan
hasil analisis
desian produk
berdasarkan
tekstur , fungsi
dan nilai
estetiknya

Rubrik Penilaian Pengetahuan: Menganalisis dan Membuat disain produk dan


kemasan kerajinan tekstil.

Keterangan:
Indikator Penilaian Pengetahuan
Soal nomor 1.
Unsur-unsur disain produk terdiri dari:

a. Struktur desain terdiri dari : struktur bahan, struktur konstruksi, struktur


gaya.
b. Fungsi terdiri dari : fungsi sosial, fungsi individu, fungsi fisik
c. Unsur estetik terdiri dari rupa, pengorganisasian, ekspresi

Skor maksimal soal nomor 1= 9 (masing-masing unsur terdiri dari 3 aspek)


Soal nomor 2.
Unsur-unsur disain kemasan terdiri dari:
a. Struktur : kekuatan dan kegunaan
b. Fungsi : keamanan, menjaga struktur
c. Estetis : keindakan

Skor maksimal untuk soal nomor 2 = 5.


Total skor maksimal pengetahuan: 14.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 36
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Rumus Konversi Nilai:
Jumlah skor yang diperleh
Nilai Pengetahuan = x 4 = ______
Jumlah skor maksimal

3. Penilaian keterampilan
Tabel 10. Kisi-Kisi dan Soal Keterampilan
Kompetensi Jenis
Indikator Indikator Soal Soal
Dasar Soal
4.1 Mendesain 4.1.1 Menyiapkan 1. Siswa dapat Unjuk 1. Buatlah disain
produk dan alat untuk menyiapkan bahan kerja produk dan
pengemasan mendisain untuk membuat kemasan
karya 4.1.2 Menyiapkan disain produk dan kerajinan
kerajinan bahan untuk kemasan tekstil sesuai
tekstil mendisain. 2. Siswa dapat dengan pola
berdasarkan menyiapkan alat yang
4.1.3 Membuat
konsep untuk membuat diberikan!
berkarya desain
produk dan disain produk dan 2. Siaapkan
dengan kemasan bahan dan
pendekatan pengemasan
nya yang 3. Disediakan bahan, alat yang
budaya digunakan
setempat disesuaikan alat dan pola,
dengan siswa dapat untuk
dan lainnya membuat
budaya membuat disain
stempat produk dan desain produk
kemasan kerajinan dan kemasan
tekstil sesuai pola sesuai pola!

Tabel 11. Rubrik Pembuatan Disain Produk dan Kemasan Kerajinan Tekstil
Aspek yang dinilai
Melaksanakan
Menyiapkan Menyiapkan
proses sesuai Produk
alat bahan
prosedur
Nama
Keselamat

Komposisi
kerapihan
-an kerja
Prosedur
Jumlah

bentuk
jumlah

Peserta warna
jenis

jenis

Didik
Tidak

Tidak
tidak

tidak

tidak

tidak

tidak

tidak

tidak
Ya
ya

ya

ya

ya

ya

ya

ya

ya

Andi
Cicih
Dimas
...

Diisi dengan tanda cek (v).


Skor maksimal 9 jika seluruh komponen ya.
Rumus Konversi Nilai:

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 4 = _______
Jumlah skor maksimal

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 37


Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
4. Contoh Laporan Pencapaian Kompetensi
a. Ranah Pengetahuan
Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai Akhir
Nilai Capaian Kompetensi
**)
KD 3.1 3,30
KD 3.2 4,00
Rerata KD 3,65
Ulangan tengah semester 3,50
Ulangan akhir semester 2,90
Nilai Pengetahuan *)

Keterangan:
*) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang
bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan
kompleksitasnya.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014 yang
dikeluarkan oleh Puskurbuk.

b. Ranah Keterampilan
Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai Capaian Nilai Akhir **)


KD 4.1 3,30
KD 4.2 4,00 A
Nilai Keterampilan *) 4,00
Keterangan:
*) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian tertinggi) dari
nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014 yang
dikeluarkan oleh Puskurbuk.

D. Latihan

Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada aspek sikap, pengetahuan


dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian skala 4.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 38

Anda mungkin juga menyukai