Disusun oleh :
Rahmanizar
1507101030050
Pembimbing:
dr. Suraiya
NIP. 19681021 200212 2 001
Disusun Oleh:
Rahmanizar
1507101030050
Diajukan sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah
di UPTD Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh
Disahkan Oleh :
Banda Aceh, Oktober 2017
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kepaniteraan Klinik
Senior UPTD Puskesmas Ulee Kareng periode 9-21 Oktober 2017. Shalawat dan
salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari zaman jahiliyah ke zaman Islamiyah juga kepada sahabat dan keluarga beliau.
Kami berterima kasih kepada kepala UPTD Puskesmas Ulee Kareng, dr.
Suraiya beserta seluruh staf yang telah banyak membimbing kami mulai dari
pelaksanaan tugas hingga pembuatan laporan ini, juga kepada teman sejawat
dokter muda yang telah turut memberikan kontribusinya sehingga semua tugas
dapat dilaksanakan dengan baik.
Kami menyadari banyak kekurangan yang ada pada tulisan ini, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dan
perbaikan dimasa yang akan datang.
Penulis
LAMPIRAN I
PENYULUHAN KESEHATAN
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
I. Latar Belakang
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
terjadi akibat kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan pajanan suhu tinggi dari matahari.1
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering terjadi. Luka bakar
menyebabkan morbiditas yang cukup tinggi dan masih menjadi masalah di dunia.1
Berdasarkan data WHO, terdapat 180.000 kematian akibat luka bakar pertahun
yang terutama terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan sedang.2
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi terjadinya luka bakar di
Indonesia adalah 0,7% dari seluruh kejadian cedera dengan prevalensi tertinggi di
provinsi Papua yaitu 2%, sedangkan prevalensi luka bakar di Aceh adalah 0,7%.3
Luka bakar terutama terjadi di rumah dan tempat kerja. Survei komunitas
di Bangladesh dan Ethiopia menunjukkan 80-90% luka bakar terjadi di rumah.
Kejadian luka bakar lebih sering terjadi pada wanita dan anak-anak terutama
akibat kecelakaan di dapur seperti terkena air panas, peralatan memasak, atau
ledakan kompor. Sedangkan pria lebih cenderung mengalami luka bakar akibat
kecelakaan kerja seperti kebakaran di tempat kerja, atau terkena bahan kimia dan
tersengat listrik.2
Kesembuhan luka bakar bergantung pada derajat luka bakar dan
tatalaksana awal yang diberikan. Pemahaman masyarakat tentang luka bakar
masih kurang dan masih banyak praktik penanganan luka bakar yang tidak sesuai
di masayarakat. Karena itu, dibutuhkan edukasi dan pemberian pemahaman yang
tentang luka bakar dan pertolongan pertama yang harus diberikan kepada
masyarakat.
II. Tujuan
1. Menjelaskan secara singkat pengertian luka bakar.
2. Menjelaskan derajat luka bakar.
3. Menjelaskan pertolongan pertama yang harus diberikan pada luka bakar.
4. Menjelaskan hal yang tidak boleh dilakukan pada luka bakar
III. Tempat, Waktu, dan Peserta
Tempat : Puskemas Ulee Kareng
Tanggal : 12 Oktober 2017
Pukul : 08.30 WIB
Peserta : Masyarakat yang sedang berobat ke Puskesmas Ulee Kareng
Kegiatan Durasi
Pembukaan 2 menit
Penyampaian Materi 10 menit
Diskusi dan Tanya Jawab 10 menit
Penutup 2 menit
V. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kontak dengan
sumber panas secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab luka bakar
antara lain terbakar api langsung, terkena air panas atau benda panas, pajanan
suhu tinggi dari matahari, tersengat listrik, maupun terkena bahan kimia.1
VII. Penutup
Penyuluhan telah dilakukan kepada pengunjung di Puskesmas Ulee Kareng
Peserta penyuluhan cukup baik dalam mendengarkan materi dan cukup aktif
dalam diskusi. Harapan yang ingin dicapai dengan adanya penyuluhan ini adalah
agar peserta dapat memahami dengan baik tentang luka bakar dan pertolongan
pertama yang harus diberikan.
VII. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Disetujui oleh:
dr. Suraiya
NIP. 19681021 200212 2 001
LAMPIRAN II
KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
(HOME VISIT)
BERKAS PASIEN
DATA ADMINISTRASI
Tanggal : 11 Oktober 2017, diisi oleh:
Nama : Rahmanizar
NIM : 1507101030050
Pasien
Nama Tn. H
Umur 46 tahun
Alamat Ulee Kareng
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta
Status Perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke Pertama
Pengobatan sebelunya Sudah ada
Alergi obat Tidak ada
Sistem pembayaran Jaminan Kesehatan
DATA PELAYANAN
ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Batuk
B. Keluhanlain/tambahan
Lemas
C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang
Pasien dengan keluhan batuk yang sudah dialami sejak ± 6 bulan. Batuk
dirasakan setiap hari baik pagi, siang, atau malam hari. Batuk berdahak
berwarna putih kekuningan dan kental. Pasien juga mengeluhkan lemas yang
dialami sejak ± 6 bulan yang lau. Keluhan batuk berdarah tidak ada. Keluhan
berkeringat di malam hari tidak ada. Tiga bulan yang lalu pasien mengalami
penurunan berat badan hingga 8 kg, namun saat ini berat badannya sudah naik
kembali. Pasien sempat dirawat di rumah sakit 3 bulan yang lalu karena batuk
dan lemas. Pasien didiagnosis dengan TB paru dan mendapat terapi OAT 8
bulan, saat ini ia sudah meminum OAT selama 3 bulan. Pasien minum obat
teratur. Keluhan mual dan muntah tidak dialami oleh pasien. Keluhan kebas-
kebas dan nyeri sendi tidak dialami oleh pasien. Pasien mengaku saat ini
kondisinya sudah membaik, keluhan batuknya sudah berkurang namun ia
masih mengeluhkan lemas.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum, tanda-tanda vital dan status gizi
Keadaaan umum : compos mentis
Tekanan Darah : 120/70mmHg
Frek. Nadi : 84x/I
Frek.Nafas : 19x/i
Suhu : afebris
Berat Badan : 76 kg
Tinggi Badan : 175 cm
IMT : 24,81 kg/m2
Status Gizi : baik
B. Status generalis
Mata : pupil isokor, konjungtiva hiperemis (-), sklera ikterik (-)
THT : dbn
Toraks anterior
Inspeksi : bentuk normochest, gerak dinding dada simetris
Palpasi : stem fremitus normal
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Toraks posterior
Inspeksi : bentuk normochest, gerak dinding dada simetris
Palpasi : stem fremitus normal
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ I> BJ, bising jantung (-)
Abdomen : dbn
Punggung : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologis : dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto thorax PA 18/7/2017: tampak fibroinfiltrat di paru kanan dan kiri,
tampak penebalan pleura. Kesan TB paru dan penebalan pleura.
KUNJUNGAN KEDUA
A. Subjektif : Keluhan batuk berdahak sudah berkurang
C. Status generalis
Mata : isokor, konjungtiva hiperemis (-), sclera ikterik (-)
THT : dbn
Toraks anterior
Inspeksi : bentuk normochest, gerak dinding dada simetris
Palpasi : stem fremitus normal
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Toraks posterior
Inspeksi : bentuk normochest, gerak dinding dada simetris
Palpasi : stem fremitus normal
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologis : dbn
PEMERIKSAAN HOLISTIK
Aspek personal
Pasien merupakan seorang kepala keluarga dengan 1 istri dan 2 orang
anak. Pasien merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Pasien saat ini
berusia 46 tahun.
Aspek klinik
Pasien dengan keluhan batuk berdahak dan lemas. Pasien mengharapkan
agar batuk berdahak dan lemasnya berkurang. Pada pemeriksaan didapatkan TD:
120/70. Pasien didiagnosis dengan TB paru kasus kambuh dan DM tipe 2.
Derajat fungsional
Derajat fungsional dua (2), dimana pasien sedikit kesulitan melakukan
aktivitas.
GENOGRAM
Pasien
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-lakihidup
: Perempuanhidup
: Diabetes Mellitus
DOKUMENTASI
Disetujui oleh,
dr. Suraiya
NIP. 19681021 200212 2 001