Anda di halaman 1dari 77

TATA CARA PENGADAAN

BARANG/JASA DI DESA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGADAAN KHUSUS
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBAGAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
2018
DASAR HUKUM
Pasal 105 PP Pasal 129 ayat (6) Pasal 1 ayat (1) Peraturan Bupati/
43/2014 jo. PP Perpres 54/2010 Perka LKPP Walikota
47/2015 jo. Perpres 4/2015 13/2013 jo. Perka
LKPP 22/2015

• PBJ di desa • Ketentuan PBJ di • Tata cara PBJ di • Mengatur detail


Desa yang
diatur dengan Desa diatur pembiayaannya PBJ di desa
peraturan dengan bersumber dari
• Dapat
bupati/walikota peraturan APBDes diatur oleh
Bupati/Walikota, disesuaikan
dengan Bupati/Walikota dengan tetap dengan kondisi
berpedoman yang mengacu berpedoman pada
Peraturan Kepala
sosial budaya di
pada ketentuan pada pedoman
LKPP ini, dan wilayahnya
peraturan yang ditetapkan Pengadaan
memperhatikan
kondisi sosial Barang/ Jasa di
perundang- oleh LKPP
budaya Desa tidak
undangan difasilitasi untuk
masyarakat
menggunakan e-
POSISI PBJ DESA DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA

Pertanggungjawa
Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan
ban

Perdes RPJMDesa
Rencana Kerja Laporan Semester I
(6 Tahun)

Perdes RKPDesa Pelaksanaan Laporan Akhir


(1 Tahun) Kegiatan Tahun

Pengadaa
Perdes APBDesa
n
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang
dan Jasa
• Belanja Modal
PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

Perlu diingat !!
Prinsip Utama • Swakelola yang diatur dalam Perka LKPP Desa
tanpa batasan nilai.
Namun untuk Pekerjaan Konstruksi Tidak
Swakelola Sederhana, tidak dapat dilakukan secara
Swakelola

Pasal 4 Perka LKPP PBJ Desa


Apabila Memaksimalkan Pemanfaatan Bahan/Material
tidak dapat Sebagian
Wilayah Setempat
dilaksanaka
Dilaksanakan secara gotong royong
n
Swakelola Seluruhny
Melibatkan partisipasi masyarakat setempat
a
Memperluas kesempatan kerja dan
Penyedia pemberdayaan masyarakat setempat 4
Prinsip
TATA NILAI Pengadaan
11 • Efisien
PENGADAAN • Dengan dana dan daya minimum untuk mencapai hasil sasaran maksimum

22 • Efektif
Etika • Harus sesuai kebutuhan dan sasaran serta memberikan manfaat sebesar-besarnya

Pengadaan
33 • Transparan
• Informasi jelas dan dapat diketahui luas oleh masyarakat
Bertanggungjawab

44 • Pemberdayaan Masyarakat
• Masyarakat berpartisipasi dalam mengelola pembangunan desanya

55 • Gotong Royong
Patuh terhadap Mencegah • Penyediaan tenaga kerja oleh masyakarat
ketentuan Peraturan kebocoran dan
Perundang- pemborosan
undangan keuangan desa,
66 • Akuntabel
• Dapat dipertanggungjawabkan

5
PARA PIHAK DALAM PBJ DI DESA

Menetapkan TPK
Menyusun Rencana Kebutuhan PBJ desa sesuai
Rencana Kerja
Mengumumkan Rencana Kebutuhan di Desa pada
KEPALA DESA Papan Pengumuman Resmi Desa

Melaksanakan PBJ baik melalui swakelola atau


penyedia
Ditetapkan oleh Kepala Desa melalui Surat Keputusan

Terdiri dari unsur Pemerintah Desa dan Lembaga


TIM PENGELOLA KEGIATAN Kemasyaratan Desa (LKD)
(TPK) Jumlah disesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas
SDM di Desa serta anggaran (APBDesa) yang dimiliki
CARA PBJ DI DESA MELALUI PENYEDIA
<=Rp50juta >Rp50-200juta >Rp200juta

• TPK membeli kepada 1 • TPK membeli kepada 1 • TPK mengundang dan meminta 2
penyedia. penyedia. penawaran dari 2 penyedia
• Tanpa penawaran • Dengan penawaran berbeda.
tertulis. tertulis dengan daftar • TPK menilai pemenuhan spesifikasi
• Negosiasi untuk barang/jasa (rincian (jika 2 memenuhi lanjut ke tahap
mendapatkan harga barang/jasa atau ruang berikutnya, jika memenuhi 1 tetap
murah. lingkup pekerjaan, volume, lanjut ke tahap berikutnya, jika tidak
• Bukti: nota, faktur dan satuan). dipenuhi semua maka TPK
pembelian, atau kuitansi • Negosiasi untuk membatalkan proses PBJ kemudian
atas nama TPK. mendapatkan harga mengulang proses PBJ).
murah. • Negosiasi secara bersamaan untuk
• Bukti: nota, faktur mendapat harga murah.
pembelian, atau kuitansi • Hasil negosiasi dituangkan dalam
atas nama TPK. Surat Perjanjian antara Ketua TPK
dan penyedia.
PENGAWASAN PBJ DI DESA
• Pengawasan PBJ dilakukan oleh Bupati/Walikota dan
masyarakat.
• Pengawasan tersebut dapat didelegasikan kepada
Camat.
TERIMA KASIH
Direktorat Pengembangan Strategi&Kebijakan Pengadaan
Khusus
Gedung LKPP Lt 7 Kompleks Rasuna Epicentrum
Jalan Epicentrum Tengah Lot 11 B
Kuningan Jakarta Selatan

LKPP LKPP_RI

kebijakankhusus@gmail.c
+6221 29912450
om

LKPP 2016 9
TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN BADAN USAHA
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH


Bali, 19 - 20 Maret 2018
Outline

Pengertian Proyek KPBU

Dasar Hukum KPBU

Tahapan Proyek KPBU


Perka LKPP
No. 19 Tahun 2015

Organisasi Pengadaan

Pengadaan Badan Usaha Pelaksana


PENGERTIAN PROYEK KPBU

Definisi Ruang
Kerjasama antara Pemerintah
Lingkup
Konstruksi, Upgrading,
Rehabilitasi, Operasi, dan
dengan Badan Usaha dalam Pemeliharaan
penyediaan infrastruktur untuk
kepentingan masyarakat

Dasar Durasi

Perjanjian
Pihak Swasta dibayar berdasarkan
kinerja untuk memenuhi Output
Perjanjian
Specification >15 tahun masa perjanjian
• Alokasi risiko antara Pemerintah
(melalui PJPK) dan Badan Usaha
JENIS INFRASTRUKTUR

Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Sosial

Transportas Infrastruktur
Jalan Listrik
i Air Minum Pendidikan,
Pariwisat Sarana
Penelitian dan Olah Raga,
a
Pengembangan Kesenian,
dan Budaya

Infastruktu Telekomunikasi Minyak, Gas


Konservasi
r SDA dan dan Infromatika dan energi
Energi
Irigasi terbarukan

Pemasyarakata Perumahan Fasilitas


n Rakyat Kesehatan

Pengelolaan Fasilitas Pengelolaan air Kawasan


Sampah Pekotaan limbah Industri
terpusat/setemp
at
Sumber: Perpres 38/2015
KARAKTERISTIK PROYEK KPBU

 Sebagian/seluruhn
 Jangka waktu
ya dana oleh Badan
Usaha (BU) kontrak menengah
(10 tahun) sampai
 Tidak ada dengan jangka
panjang (25 tahun)
pembayaran dari
Pemerintah kepada
Badan Usaha pada
fase desain dan
konstruksi.

Pemerintah
hanya
menentukan
spesifikasi
output di awal  Ada alokasi risiko
(misalnya: antara pemerintah
Pemilihanair
teknologi
bersih) dan BU
diserahkan kepada BU
Kompetisi inovasi oleh BU
untuk mencapai spesifikasi output
layanan yang optimal
 Skema berfokus pada
spesifikasi layanan.
KEUNGGULAN DAN TANTANGAN

Keunggulan KPBU Tantangan KPBU

Meningkatkan kapasitas Lebih kompleks daripada


fiskal pemerintah pengadaan konvensional

Karena kompleksitasnya, proses


Meningkatkan kualitas dan pengadaan KPBU memiliki
efektifitas dalam biaya transaksi yang lebih
mengadakan infrastruktur tinggi
Proses persiapan &
Efisiensi biaya dalam pengadaan proyek yang
penyediaan infrastruktur dan lebih lama
layanan

6
REGULASI UTAMA KPBU

Regulasi Utama Peraturan


Infrastruktur KPBU Presiden Nomor
di Indonesia 38 Tahun 2015

Persiapan dan
Pengelolaan Pengadaan
Proses KPBU Perjanjian Peraturan Kepala LKPP
Peraturan Bappenas 4 Nomor 19 Tahun 2015
Tahun 2015

Availability Project
Payment (AP) Development Jaminan Viability Gap
Per. Kemenkeu. Facility (PDF)
Fitur KPBU 260/2016 Per. Kemenkeu
Pemerintah Fund (VGF)
265/2015, sesuai Perpres 78/2010 Per. Kemenkeu
Per. Kemendagri
19/2016 amandemen 223/2012
Per. Kemenkeu
Utilisasi Aset 143/2013
Akuisisi
Tanah Negara Pajak dan
Per. Pemerintah Lainnya
UU 2/2012
27 of 2014

Merujuk pada sektor


Regulasi Sektor masing-masing
proyek
KELEMBAGAAN KPBU

Organisasi Pengadaan KPBU

Kementerian/
Kepala Lembaga / PJPK
Kepala Daerah

Simpul KPBU Panitia


Tim KPBU
Pengadaan

Keterangan:
Koordina
si
Pembentukan
TAHAPAN PROYEK KPBU

PERENCANA PENYIAPAN TRANSAKSI


AN Studi
Identifikasi Outline Final RfP Bid Tandatanga Financia
Proyek Pendahulua Business CaseBusiness Case Pra Award nPerjanjian
Kualifikasi Close
n (OBC) (FBC)

Konstruksi
dan
Operasi
Pemrakarsa proyek Badan Usaha
mengajukan proposal dan Pemrakarsa
Financial
dokumen pra-studi kelayakan menyerahkan FS Pengadaan Close
(FS) ke PJPK
.
Evaluasi dokumen Pra-FS Evaluasi FSPenerbitan Surat Tandatangan Konstruksi
untuk mendapat Persetujuan Perjanjian KPBU dan
persetujuan. Operasi
TAHAPAN PROSES KPBU
Tahap 1: Tahap 2:
Tahap 3: Transaksi
Perencanaan Penyiapan
1. Penyusunan rencana 1. Penyiapan Kajian KPBU. 1. Penjajakan minat pasar
dan anggaran KPBU. 2. Pengajuan Dukungan (market sounding).
2. Identifikasi dan Pemerintah. 2. Penetapan lokasi KPBU.
penyusunan rencana 3. Pengajuan Jaminan 3. Pengadaan Badan Usaha
KPBU. Pemerintah Pelaksana KPBU.
3. Penganggaran dana 4. Pengajuan penetapan 4. Penandatanganan
tahap perencanaan. lokasi. Perjanjian KPBU
4. Pengambilan 5. Pemenuhan Pembiayaan
keputusan lanjut/tidak
lanjut rencana KPBU.
5. Penyusunan Daftar
Rencana KPBU.
6. Pengkategorian KPBU.

1. Dokumen Perjanjian
1. Studi Pendahuluan. 1. Prastudi Kelayakan
KPBU dan dokumen
2. Daftar Prioritas Proyek. 2. Penjajakan minat pasar
pendukung lainnya.

Menteri/ Kepala PJPK


Lembaga/ Kepala
Daerah Tim KPBU Panitia Pengadaan
DUKUNGAN DAN JAMINAN PEMERINTAH

Dukungan Pemerintah Jaminan Pemerintah

• Dukungan • Pemberian jaminan atas


Kelayakan/Viability Gap kewajiban PJPK untuk
Funding (VGF) pembayaran badan usaha
• Insentif pajak, dan / atau saat terjadi risiko
• Jenis dukungan lainnya infrastruktur yang menjadi
(contoh; pembangunan fasilitas tanggung jawab PJPK.
• Dilakukan PT PII sebagai
tertentu oleh PUPR untuk
proyek SPAM) single window policy
• Contoh Risiko yang dapat
dijamin:
1.Risiko politik (penghentian
kerjasama)
2.Risiko kontinuitas
pembayaran
3.Risiko perubahan peraturan
PENGEMBALIAN INVESTASI

PJPK menentukan bentuk pengembalian investasi yang meliputi


penutupan biaya modal, biaya operasional dan keuntungan Badan
Usaha Pelaksana
Tipe Penjelasan Contoh

Pembayaran berkala dari PJPK • Tipping fee untuk pengelolan


Pembayaran kepada Badan Usaha Pelaksana sampah (Rp/ton) dalam proyek
Pengembalian Investasi
Badan Usaha Pelaksana

Ketersediaan atas tersedianya layanan Waste to Energy (WTE)


Layanan infrastruktur yang sesuai dengan • Water charge dalam proyek
(Availability kualitas dan/atau kriteria yang Sistem Penyediaan Air Minum
Payment) telah ditentukan dalam Perjanjian (SPAM).
KPBU
Pembayaran
Pembayaran oleh pengguna • Biaya jalan tol
oleh
kepada BUP untuk layanan • Passenger Service Charge (PSC)
Pengguna atau “Airport Tax” di Bandara
dalam bentuk yang telah disediakan
tarif service
Bentuk pengembalian • Usage Payment
Bentuk investasi lainnya sepanjang
Lainnya tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan Pasal 11 Perpres 38/2015
PERKA LKPP 19/2015

Proses Pengadaan KPBU mengacu pada


Perka LKPP 19/2015
Prinsip Pengadaan

Organisasi Pengadaan dan


Tata Kelola
Pencegahan Pertentangan
Kepentingan

Penyiapan
PRINSIP PENGADAAN KPBU

EFISIEN

AKUNTABEL EFEKTIF

PRINSIP
ADIL/ TIDAK PENGADAAN
DISKRIMINATIF TRANSPARAN

BERSAING TERBUKA
TAHAPAN PROSES PENGADAAN

PENGADAAN

PERSIAPAN PELAKSANAAN

Persiapan Badan Usaha Pelaksana Meliputi

Konfirmasi Kesiapan Proyek

Konfirmasi Minat Pasar

Penyusunan Jadwal dan Rencana Pengumuman


Pengadaan

Penyusunan dan penetapan Dokumen Pengadaan

Pengelolaan data room


TAHAPAN PROSES PRAKUALIFIKASI

PENGADAAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Prakualifikas
Pemilihan
i

Proses prakualifikasi (Perka) LKPP No. 19/2015


pasal 23
Penjelasan
tentang ruang
Pengumuman linkup proyek Evaluasi
KPBU, jadwal Sanggahan,
prakualifikasi Dokumen
pengadaan, jika ada
(PQ) PQ
dan dokumen
PQ

Pendaftaran
Penyeraha Penetapan
dan
Mengapa n dan
pengambila
Perlu Proses Dokumen Pengunguma
n dokumen
Prakualifikasi PQ n Hasil PQ
PQ.
(PQ)?
TAHAPAN PROSES PENGADAAN

PENGADAAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Prakualifikasi Pemilihan

1 Tahap

Pelelangan
Pemilihan 2 Tahap
Badan
Usaha
Kondisi Tertentu untuk KPBU
Pelaksana
Penunjukkan
Langsung
Prakualifikasi Badan Usaha hanya
Menghasilkan Satu Peserta
PENUNJUKAN LANGSUNG KPBU
PENGADAAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Prakualifikasi Pemilihan

Kondisi Tertentu untuk Penujukan Prakualifikasi Badan Usaha hanya


KPBU Langsung Menghasilkan Satu Peserta

Metode penunjukan langsung dapat dilakukan jika proses lelang


menghasilkan beberapa kondisi tertentu.
Kondisi tertentu dalam hal :
• Kinerja BUP dinilai Baik berdasarkan hasil
2
Infrastruktur yang telah dibangun
dan/atau dioperasikan audit dari pihak independen.
sebelumnya oleh Badan Usaha • Berdasarkan Kajian PJPK, proyek lebih
Pelaksana (BUP) efektif & efisien apabila dilakukan oleh
BUP yang sama.
Penggunaan teknologi baru dan
penyedia jasa yang mampu
mengaplikasikannya hanya satu-
satunya
Badan Usaha telah menguasai • Lahan yang diperlukan untuk proyek KPBU hanya
sebagian besar dan seluruh lahan satu-satunya dan tidak dapat dipindah ke lokasi lain
yang diperlukan untuk • Proyek KPBU layak secara teknis, ekonomis and
melaksanakan proyek KPBU finansial tanpa adanya dukungan Pemerintah.
PERBEDAAN 1 DAN 2 TAHAP

PENGADAAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Prakualifikasi Pemilihan

1 Tahap 2 Tahap
Pelelangan
• Spesifikasi dari penyediaan
infrastruktur dapat dirumuskan
Kriteri • Spesifikasi penyediaan infrastruktur
belum dapat dirumuskan dengan
dengan jelas.
• Tidak memerlukan diskusi
a pasti karena variasi inovasi dan
teknologi.
optimalisasi proposal teknis • Membutuhkan diskusi optimalisasi
atau keuangan untuk mencapai penawaran teknis, keuangan* untuk
hasil proposal/output yang mencapai hasil proposal/output
optimal (Perka LKPP No. yang optimal (Perka LKPP No.
19/2015 pasal 27 ayat 1) 19/2015 pasal 28 ayat 1)

*Berdasarkan
Revisi Rancangan
Perka
MENENTUKAN METODE 1 ATAU 2 TAHAP

No Aspek yang perlu dipertimbangkan


1 Periode kontrak yang panjang dapat meningkatkan pentingnya Dialog
Optimalisasi untuk:
•Mengoptimasi biaya Optimize lifecycle costs; and
•Memberikan fleksibilitas dalam aspek teknis untuk solusi jangka panjang
(kebutuhan O&M yang kompleks)
2 Kemungkinan dibutuhkannya output (hasil) yang fleksibel dalam jangka waktu
kontrak yang panjang (misal: kemungkinan terjadinya perubahan
permintaan PJPK yang tidak diperkirakan)
3 Variasi kemungkinan solusi teknis atau masukan yang tidak bisa dijelaskan di
awal dalam rangka memberikan hasil yang dimaksud/diharapkan dari proyek
4 Kemungkinan terjadinya kendala teknis yang tidak diharapkan (misal:
ketersediaan lahan atau kondisi lahan) yang dapat berdampak pada
spesifikasi teknis atau alokasi risiko
5 Kerumitan atau pengalokasian risiko proyek tidak berdasarkan pada contoh
praktik yang telah disetujui oleh kedua pihak
Dialog Optimalisasi

PENGADAAN
1. Proses Pelelangan PERSIAPAN PELAKSANAAN
Dua Tahap dan
Pre-FS Prekualifikasi Pemilihan
Dialog Optimisasi
Penawaran
1 Tahap Pelelangan 2 Tahap

• Merupakan dialog antara Panitia Pengadaan dengan setiap Peserta


2. Simulasi Dialog agar peserta dapat menyampaikan penawaran dengan value for
Optimalisasi
Penawaran money yang lebih baik kepada PJPK pada pemasukan penawaran tahap
II

Prinsip Dialog Optimalisasi


1. Menyampaikan masukan yang konstruktif kepada setiap Peserta berdasarkan evaluasi Tahap I
2. Peserta untuk mempertimbangkan masukan Panitia Pengadaan dalam mengoptimalisasikan
proposal yang akan disampaikan pada Tahap II.
3. Dialog optimalisasi memberi kesempatan bagi Peserta untuk menyampaikan solusi terbaik dengan
penawaran yang terbaik dari sisi value for money.
4. Semua Peserta harus diberikan kesempatan dan waktu yang sama untuk menerima masukan dan
mengoptimalkan proposal mereka.
5. Menjaga iklim kompetisi selama proses pengadaan untuk mendapatkan value for money terbaik.
6. Membantu Panitia Pengadaan dalam menilai koherensi proposal penawaran Peserta dari aspek
teknis, keuangan dan hukum.
7. Dialog optimalisasi dilakukan dengan setiap Peserta (oneto-one basis) dan semua komunikasi
dengan Peserta akan merupakan hal yang rahasia untuk setiap Peserta.
Kapan Penggunaan Dialog Optimalisasi?
PENGADAAN
1. Proses Pelelangan PERSIAPAN PELAKSANAAN
Dua Tahap dan
Pre-FS Prekualifikasi Pemilihan
Dialog Optimisasi
Penawaran
1 Tahap Pelelangan 2 Tahap

2. Simulasi Dialog
Optimalisasi • Perka LKPP 19/2015 mengatur pelaksanaan Dialog Optimalisasi
Penawaran Penawaran dengan setiap Peserta dalam proses Pengadaan.

Untuk pengadaan satu tahap, tidak ada dialog


optimalisasi penawaran setelah Peserta
mengumpulkan dokumen penawaran.

Untuk proses pengadaan dua tahap, Proses


optimalisasi dokumen penawaran dilakukan setelah
penyerahan dan evaluasi administrasi, teknis,
proposal keuangan*,dan juga draft perjanjian KPBU.
Berdasarkan dialog, Peserta akan mengumpulkan
kembali seluruh proposal (teknis, administrasi,
finansial, dan draft perjanjian KPBU).
MANFAAT DIALOG OPTIMALISASI

PENGADAAN
1. Proses Pelelangan PERSIAPAN PELAKSANAAN
Dua Tahap dan
Pre-FS Prekualifikasi Pemilihan
Dialog Optimisasi
Penawaran
1 Tahap Pelelangan 2 Tahap

1. Forum bagi PJPK, melalui Panitia Pengadaan, untuk memberikan


2. Simulasi Dialog tanggapan/masukan konstruktif kepada Peserta Dialog untuk memastikan setiap
Optimalisasi proposal peserta yang lolos tahap 1 dapat dioptimalisasi.
Penawaran
2. Proses yang adil dan transparan yang memberikan kesempatan kepada setiap
Peserta Dialog untuk menawarkan proposal terbaik mereka kepada PJPK.

3. Untuk memanfaatkan proses kompetitif untuk mengoptimasi proposal dari Peserta

4. Melakukan optimalisasi dari asumsi biaya per-unit untuk meningkatkan value for
money setiap proposal

5. Dapat mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan yang mungkin ada untuk


memastikan proposal final bebas dari kesalahan.

6. Lebih adil, transparan dan efektif dibandingkan dengan praktik one-on-one


meeting dilakukan sebelum RfP difinalkan yang saat ini yang belum diatur tata
caranya.

7. Berfokus pada proses pengadaan dimana setiap Peserta melakukan optimalisasi


proposal dan bukan berfokus pada proses dimana Panitia Pengadaan melakukan
revisi RfP.
JIKA DIALOG OPTIMALISASI TIDAK DILAKUKAN

PENGADAAN
1. Proses Pelelangan PERSIAPAN PELAKSANAAN
Dua Tahap dan
Pre-FS Prekualifikasi Pemilihan
Dialog Optimisasi
Penawaran
1 Tahap Pelelangan 2 Tahap

2. Simulasi Dialog
• Kesempatan berdialog dan mengoptimalisasi
Optimalisasi penawaran selama proses pelelangan untuk
Penawaran
memastikan pengelolaan dan mitigasi risiko tekait
hal teknis dan finansial telah diperhitungkan dalam
penawaran Peserta.
• Tidak adanya dialog optimalisasi akan berdampak
pada munculnya risiko-risiko tersebut pada saat
implementasi proyek sebagai perubahan kontrak.
Perubahan kontrak tersebut dapat berdampak pada
biaya tambahan kepada PJPK dan dapat mengurangi
Value for Money proyek dalam jangka panjang.
JAMINAN PENGADAAN

• Besaran ditentukan dalam Dokumen Pengadaan, dinyatakan


dalam nominal
• Penentuan besaran memperhatikan karakteristik,
kompleksitas dan risiko proyek KPBU

JAMINAN
JAMINAN PELAKSANAAN
PENAWARAN

• pada masa perolehan pembiayaan: 1%-5% dari nilai


investasi Peserta
• pada masa konstruksi: 1%-5% dari nilai konstruksi

Dapat dikurangi secara bertahap sesuai


dengan kemajuan Proyek KPBU
sebagaimana diatur dalam perjanjian
kerjasama
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemeri

Gedung LKPP
Kawasan Rasuna Epicentrum
Jalan Epicentrum Tengah Lot. 11B
Kuningan Jakarta Selatan
Website: www.lkpp.go.id

Anda mungkin juga menyukai