Anda di halaman 1dari 2

Nama : Helmi Nursyah Putra

Jurusan : Manajemen
NIM : 18/423469/EK/21793

Hanya 25% Karyawan Millennials yang Loyal dengan Kantornya


Riset Dale Carnegie Indonesia menyebut hanya 25% tenaga kerja millennials yang
terlibat sepenuhnya dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Padahal, peran millennials
sebagai angkatan kerja utama di sebuah perusahaan justru semakin besar. Hal ini seiring
dengan pensiunnya generasi Baby Boomers dan kenaikan jabatan generasi X.
Dalam survey “Employee Engagement Among Millennials” yang menyertakan 1.200
narasumber, Dale Carnegie ingin mengetahui tingkat keterlibatan karyawan/employee
engagement di Tanah Air. Employee engagement merupakan komitmen karyawan, baik
emosional maupun intelektual, untuk memberikan performa terbaiknya kepada perusahaan.
Fakta mencengangkan lainnya adalah hanya satu di antara empat millennials
yang engaged, dan 64% terlibat sepenuhnya pasti akan bertahan setidaknya setahun ke depan.
Sebaliknya, 60% millennials berencana mengundurkan diri apabila merasa disengaged dengan
perusahaan yang sekarang mereka tempati. Karyawan yang engaged cenderung loyal dan
bersedia bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Tidak hanya bertahan, tetapi juga
berkontribusi pada keuntungan perusahaan, dan bekerja secara produktif dan berkualitas.
Sementara, mereka yang partially-engaged lebih fokus pada pengerjaan tugas, alias
yang penting selesai. Selain itu, mereka ini hanya berorientasi pada gaji saja, atau “gw kerjain,
gw digaji, gw pulang”. Kategori disengaged lebih berbahaya lagi karena menyebarkan
pengaruh negatif, menampakkan ketidakpercayaan dan permusuhan, sudi menyabotase
pekerjaan bahkan kemajuan perusahaan.
Kesiapan perusahaan untuk menyambut tenaga millennials sangat krusial untuk
menentukan keberlangsungan usaha. Pembentukan budaya baru yang membuat para milenial
‘feel at home’ sehingga mau terlibat menjadi keharusan. Tenaga kerja millennials memiliki
harapan bagi tempat kerja mereka. Mereka berharap bisa mendapatkan perasaan terjamin dari
perusahaan, perusahaan mengapresiasi karyawan, perusahaan menawarkan gaji yang
kompetitif, mendapatkan keseimbangan waktu bekerja dan kehidupan pribadi, supervisor
berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

Sumber:

Triwijanarko, Ramadhan. 2018. markeeters.com. 27 Oktober. Diakses Februari 17, 2019.


http://marketeers.com/karyawan-milenial-yang-loyal/.
Opini:

Sudah menjadi rahasia umum bahwa generasi millennials segera menjadi angkatan kerja
terbesar di Indonesia. Sekitar 60% bonus demografi penduduk Indonesia merupakan generasi
milenial. Generasi milenial memiliki kelebihan cenderung lebih mahir dalam memaksimalkan
pemakaian teknologi Karena millennial adalah generasi pertama yang tumbuh dengan
komputer dan internet, akan lebih mudah bagi mereka untuk mempelaj ari platform
ini dengan cepat dan menggabungkannya ke dalam kehidupan mereka.

Pada tahun 2025 para pekerja dari generasi millenials diprediksi akan memiliki populasi
sebanyak 75 % dari total seluruh pekerja dunia. Untuk itu setiap perusahaan harus mampu
mempersiapkan manajemen yang baik dalam mengelola generasi tersebut, para manajer juga
harus memahami hal ini dan menyesuaikan gaya manajemen mereka.

Karena saya juga merupakan bagian dari generasi milenial, maka saya juga dapat merasakan
bagaimana cara agar dapat merasa betah pada suatu lingkungan. Salah satu faktor utamanya
adalah iklim organisasi, selama ini dalam sebuah organisasi konvesional seringkali masih
menggunakan pola yang pakem, hal ini tentu saja berbeda dengan sifat dari generasi milenial
yang lebih menyukai akan kebebasan dalam berekspresi serta bereksplorasi dan dalam
berinteraksi lebih senang dengan gaya yang bebas tanpa ada sekat. pada intinya dibutuhkan
iklim organisasi yang bersahabat dan positif, dengan tidak menghilangkan nilai-nilai budaya
yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai