Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 KRONOLOGI

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta - Sejumlah orang yang


mengatasnamakan 'Jokowi Mania' melaporkan Habib Bahar bin Ali bin Smith
ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penghinaan pada simbol negara.

Habib Bahar Smith melontarkan pernyataan soal Jokowi dan tersebar di media
sosial dalam bentuk video.

"Intinya reaksi kami sebagai warga Indonesia melihat video yang buat saya itu
menghina simbol negera," ujar Ketua Jokowi Mania, Rahmat di Jakarta, Rabu
(28/11/2018).

Ia menambahkan, pihaknya membawa sejumlah barang bukti berupa video,


link video, dan akun YouTube yang mengunggah video yang dianggapnya
menghina Presiden Joko Widodo.

"Kalau barang bukti ada beberapa video, ada link akun akun Youtube,"
katanya.

Rahmat berharap agar laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh polisi.


Menurutnya, siapapun yang menghina simbol negara harus ditindak tegas
sesuai hukum.
"Siapapun mereka kita wajib laporkan dan berharap polisi memproses,"
tegasnya.

Diketahui, dalam video yang berdurasi 60 detik itu, Habib Smith menyebut
Jokowi sebagai pengkhianat negara dan rakyat. Bahkan Jokowi sebagai
seorang banci dan menyerukan untuk membuka celananya.

Video itu, kata Rahmat direkam saat perayaan Maulid Nabi Muhammad
S.A.W 17 November 2018 lalu di daerah Batu Ceper, Tangerang, Banten.

"Kamu kalau ketemu Jokowi, kamu buka celananya jangan-jangan haid


Jokowi itu, kayaknya banci itu," ucap Habib Smith dalam video yang
diunggah ke YouTube pada Selasa (27/11/2018).

III.2 DAMPAK

Bangsa terbentuk oleh persamaan bahasa, ras, agama,


peradaban,wilayah,Negara dan kewarganegaraan; bangsa bukan suatu ras, bukan
pula orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama, bukan pula dibatasi
oleh batas-batas geografis atau bahasa alamiah. Sedangkan Negara adalah suatu
organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang bersama – sama mendiami
satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata
tertib serta keselamatan sekelompok manusia tersebut.

Teori terjadinya Negara: Teori kenyataan; timbulnya sesuatu Negara ketika telah
terpenuhi unsur – unsur Negara (daerah, rakyat dan pemerintah yang berdaulat)
maka pada saat itu juga Negara sudah menjadi suatu kenyataan. Teori ketuhanan;
timbulnya Negara karena Tuhan menghendaki. Teori perjanjian; Negara timbul
karena adanya perjanjian yang diadakan antara manusia yang tadinya hidup bebas
merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan
agar ada penguasa yang bertugas menjamin kepentingan bersama dapat
terpelihara, agar manusia tidak saling memangsa (Homo homini lupus, menurut
Thomas Hobbes).

Bentuk Negara: Negara kesatuan adalah Negara yang diatur oleh pemerintah pusat
yang memegang seluruh kewenangan pemerintahan. Dalam pelaksanaan
pemerintahannya dapat berupa sistem sentralisasi atau sistem desentralisasi.
Negara serikat,(federasi) adalah Negara yang terdiri atas beberapa Negara bagian.
Negara bagian diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri,
kecuali urusan pertahanan, keuangan, politik luar negeri dan peradilan.

Mencari dan mengembangkan jati diri bangsa, dapat dengan menemukan kembali
atau memperoleh kesadaran baru melalui dua pandangan. Pertama mengartikan
jati diri bangsa sebagai konsep theologies, identik dengan fitrah manusia, maka
jati diri bangsa merupakan kualitas universal yang inheren pada semua manusia
yang ada di dalamnya. Kedua melihat jati diri bangsa Indonesia sebagai konsep
politik, khususnya budaya politik.

Jati diri bangsa Indonesia tidak saja menyangkut persamaan simbolis lahiriah
(misalnya, cara berpakaian), tetapi yang lebih esensial adalah keterkaitan dan
komitmen terhadap nilai – nilai kultural yang sama. Jati diri bangsa Indonesia
terkait kesadaran kolektif yang terbentuk melalui suatu proses sejarah yang
panjang melalui kearifan para pembentuk Negara. Manifestasi jati diri bangsa
Indonesia direfleksikan dalam budaya sipil, yang mencapai titik kulminasinya
disaat diikrarkannya Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan.

Pembentukan jati diri bangsa Indonesia yang multikultural, tidak melalui


hubungan yang dominan atau paksaan antara mayoritas dan minoritas, tetapi
melalui proses yang saling menguntungkan (simbiose-mutualistis)

Nasionalisme dapat diartikan sebagai paham untuk mencintai bangsa dan Negara
sendiri. Nasionalisme adalah suatu pernyataan pendapat dan kesadaran (state of
mind and an act of consciouniness) jadi sejarah pergerakan nasional harus
dianggap sebagai suatu sejarah pertumbuhan pendapat (history of idea).
Pernyataan ini secara sosiologis, ide, pikiran, motif, kesadaran harus selalu
dihubungkan dengan lingkungan yang konkret dari situasi sosiohistoris. Awal
terbentuknya nasionalisme lebih bersifat subjektif karena lebih merupakan reaksi
kelompok (group group consciousness corporate will), dan berbagai fakta mental
lainnya. Ciri khas nasionalisme Indonesia menurut Lemhannas

 Bhinneka tunggal ika, tidak bersifat uniform, monolit dan totaliter,


melainkan mengakui keanekaan budaya, bahasa, adat dan tradisi local se-
Nusantara.

 Universalistik karena pengakuaannya terhadap harkat kemanusiaan yang


universal.

 Terbuka secara kultural dan religious, karena ternyata bangsa Indonesia


tidak menutup diri dan merupakan pertemuan dari beraneka ragam budaya dan
agama.

 Percaya diri, dengan menjalin komunikasi dengan tetangga dan dunia.


Unsur pembentuk Identitas Nasional Indonesia terdiri dari :

 Suku bangsa, bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa, yang
mempunyai adat istiadat, bahasa, budaya daerah yang berbeda-beda dan
mendiami ribuan pulau di wilayah Nusantara. Wilayah Nusantara, wilayah
nasional Indonesia yang terdiri dari beribu – ribu pulau besar dan kecil yang
tersebar dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang yang
sangat strategis, memiliki karakteristik khas yang berbeda dari Negara lain.
Kekhasan tersebut antara lain terletak pada, Luas wilayah ± 5 juta km2 diman
65% wilayahnya terdiri dari laut/perairan, sedang sisanya berupa darat yang
terdiri dari 17.508 buah pulau besar dan kecil; kondisi dan konstelasi geografi
Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang berada
didalam maupun diatas permukaan bumi.
 Agama, di Indonesia terdapat sejumlah agama aliran kepercayaan yang
dianut oleh masyarakat secara eksklusif serta melaksanakan tata ibadah
menurut kepercayaan itu.

 Bahasa, di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili


banyaknya suku bangsa, maka diperlukan penyatuan bahasa sebagai alat untuk
memudahkan komunikasi antar suku.

 Budaya. Kebudayaan Indonesia adalah penjelmaan kebersamaan sebagai


bangsa yang menghuni nusantara yang merupakan manifestasi ke-kitaan
kebangsaan Indonesia. Kita sebagai pengemban kebudayaan dan kebangsaan
Indonesia, tidak bisa mengingkari kenyataan hidupnya yang pluralis dalam
sistem kepercayaan, bahasa, kesenian, kesejarahan dan pengetahuan.

 Ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia dimuat


dalam pembukaan UUD 1945 sebagai sistem idea secara normatif
memberikan persepsi, landasan serta pedoman tingkah laku bagi suatu
masyarakat/bangsa dalam kehidupannya untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan bangsa dan Negara. Ideologi Pancasila patut dijadikan pandangan
hidup dari bangsa Indonesia (way of life), dasar filsafat NKRI (philosophy of
state), dan norma dasar (staatsfundamentalnorm) dalam menjalankan segala
aktivitas kehidupan baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam
tatanan berbangsa dan bernegara.
Semua unsur identitas nasional, yaitu suku bangsa, wilayah nusantara, agama,
bahasa dan budaya yang serba majemuk dirangkum menjadi satu dan dijadikan
motivasi perekat bangsa (sesanti) dan identitas nasional, yaitu Bhineka Tunggal
Ika. Hal ini merupakan modal dasar pembangunan nasional dan enjadi ciri khas
bangsa Indonesia diantar bangsa lainnya didunia.

Untuk mewujudkan identitas nasional, diperlukan integrasi nasional yang kokoh.


Integrasi sering disamakan dengan pembauran, padahal kedua istilah tersebut
memiliki perbedaan. Itegrasi ialah integrasi kebudayaan, integrasi sosial yang
berwujud pluralisme, sedangkan pembauran ialah asimilasi dan amalgimasi.
Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan.
Interaksi sosial ialah penanggulangan masalah konflik melalui modifikasi dan
koordinasi dari unsur– unsur kebudayaan baru dan lama yang merupakan
penyatupaduan kelompok masyarakat yang asalnya berbeda, menjadi suatu
kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-masing.

Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu


masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan
pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaan diseluruh
wilayah.

Dengan demikian upaya integrasi nasional yang mantap perlu terus dilakukan
agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan
dan pembinaan integrasi nasional ini perlu, karena pada hakekatnya integrasi
nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa
yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat
lebih menjamin terwujudnya Negara yang makmur aman dan tentram.

Ancaman utama setiap bangsa adalah disintegrasi yang tidak saja terjadi pada
bidang sosial, yaitu ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahan keamanan
semata; tetapi juga merembet kearah perpecahan fisik atau wilayah. Jadi salah
satu upaya mencegah terpecahnya wilayah setiap bangsa hendaknya memiliki
wawasan yang sama atas wilayah yang diklaim a miliknya dan harus
dipertahankan hinga akhir hayat.

Dalam Kasus Penghinaan Presiden oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung


jawab ini dapat merusak integritas bangsa dan saling menimbulkan perdebatan
diantara masyarakat .
III.3 TINDAKAN

Penghina Presiden Bakal Dijerat Tanpa Aduan

Joko Panji Sasongko, CNN Indonesia | Senin, 05/02/2018 20:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- DPR dan Pemerintah menyepakati pasal penghinaan


terhadap Presiden dan Wakil Presiden dalam Revisi Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (RKUHP) bersifat delik umum. Artinya, proses hukum dilakukan tanpa
perlu ada pengaduan dari korban. Lama hukuman pun bisa dikurangi.

Pimpinan sidang sekaligus Ketua Panitia Kerja RKUHP di DPR, Benny K.


Harman, sepakat untuk mengikuti usulan Pemerintah yang ingin menjadikan pasal
itu sebagai delik umum.“OK, kalau gitu ini tetap menjadi delik umum ya,” ujar
Benny di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/2). Ia memberi catatan bahwa pasal itu
akan dibahas kembali di tingkat Panjara didalam pasal-pasal RKUHP.
Pasal penghinaan presiden diatur dalam Pasal 239 ayat (1) RKUHP. Disebutkan
bahwa setiap orang di muka umum menghina presiden dan wapres, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak
Kategori IV (Rp500juta).Pasal 239 Ayat (2) menyebutkan, tidak merupakan
penghinaan jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jelas dilakukan
untuk kepentingan umum, demi kebenaran, atau pembelaan diri terhadap dirinya
masing-masing.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sempat terjadi perdebatan terkait delik


dalampasaltersebut.Benny, yang juga anggota F-Demokrat di DPR, menilai, pasal
itu sebaiknya menjadi delik aduan, bukan delik umum. Sebab, menurutnya,
Pemerintah belum menjelaskan secara tegas soal frasa penghinaan dan pembelaan
diri dalam pasal tersebut.Delik aduan itu sendiri berarti setiap orang yang
menghina kepala negara harus diadukan terlebih dahulu oleh pihak yang merasa
dirugikan atau korban sebelum bisa diproses penegak hukum.

Sementara, delik umum memiliki konsekuensi bahwa aparat akan memproses


kasus tersebut dengan atau tanpa pengaduan dari korban.Harkristuti Harkrisnowo,
perwakilan ahli tim Pemerintah, menyatakan, delik umum harus diterapkan dalam
pasal tersebut karena pasal tentang penghinaan terhadap kepala atau wakil kepala
Negara sahabat bersifat delik umum.Ia khawatir akan timbul diskriminasi
terhadap kepala negara Indonesia jika tidak setara dengan pasal penghinaan
terhadap kepala Negara asing.“Saya merasa kita kok agak diskriminatif ya.
Presiden sendiri tidak dihormati, tapi Presiden asing kita sembah-sembah,” cetus
Harkristuti.
Anggota Tim Perumus RKUHP dari Pemerintah Harkristuti Harkrisnowo, di Jakarta, 2014. Dia
menyebut, delik umum pada pasal penghinaan presid

en diterapkan agar sesuai dengan pasal penghinaan kepala negara asing. (Foto: Adhi Wicaksono)

Menurut Harkristuti, RKUHP tentang penghinaan presiden bukan untuk kepentingan


pihak tertentu, melainkan mewakili kepentingan seluruh masyarat Indonesia.

“Dia (kepala negara) ditempatkan dalam posisi oleh rakyat Indonesia. Bukan oleh
satu, dua partai, atau sejuta, dua juta orang,” tepisnya.

Sanksi Bisa Dikurangi

Anggota Panja RKUHP Fraksi PPP Arsul Sani mengaku sepakat dengan pemerintah
soal delik umum pasal itu. Namun, ia meminta pidana penjara pada pasal itu kurang
dari 5 tahun.

Alasannya, pidana pasal penghinaan terhadap Pemerintah dalam RKUHP hanya 3


tahun. Terlebih, posisi kepala negara memang rentan dengan penghinaan dan kritik
karena merupakan jabatan publik tertinggi.

Ia khawatir, pidana penjara 5 tahun dalam pasal tersebut berpotensi menimbulkan


kesewenang-wenangan dalam penegakan hukum.

“Ancaman pidananya kalau perlu diturunkan,” ujar Arsul.


Ketua Tim Pembahasan RKUHP dari Pemerintah Enny Nurbaningsih menyebut
bahwa usulan pengurangan hukuman pasal itu bisa dilakukan.

Pasal tersebut, kata Enny, dapat masuk kategori pidana sedang. Dengan kriteria itu,
pidana penjaranya bisa berkisar dua atau tiga tahun penjara.

“Kalau dua tahunan, pemidanaan kita bukan penjara. Kita bisa menerapkan pidana
pengawasan. Kalau enam bulan bisa kerja sosial,” tutupnya.

Anda mungkin juga menyukai