Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN KADAR ASPAL

DENGAN CARA EKSTRAKSI


( AS – 08 )

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Selasa / 04 January 2011
Waktu : 07.30 WIB – Selesai.
Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Tujuan Umum :
Dapat menentukan nilai kadar aspal yang terdapat dalam campuran (Mix Design)

2. Tujuan khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan Ekstraksi Briket dengan baik dan benar.
b. Dapat menggunakan dan memahami cara kerja mesin Centrifuge Extrator.
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian yang diperoleh
d. Dapat menyimpulkan nilai data aspal yang diuji berdasarkan standar yang diacu
e. Dapat menentukan suhu pencampuran dan pemadatan.

C. REFERENSI
1. SNI – 03-6894-2002, ( Metode pengujian kadar aspal dari briket dengan alat Ekstractor ).

D. DASAR TEORI
Salah satu metode yang telah dikembangkan untuk menguji kandungan kadar aspal dalam
campuran (Mix Design) adalah dengan menggunakan metode Ekstraksi menurut prosedur
pemeriksaan AASTHO (T – 164 – 80)
Pengujian Ekstraksi menunjukan bahwa gradasi agregat berubah menjadi lebih halus dari
gradasi semula perubahan gradasi agregat diakibatkan oleh kehancuran, beberapa partikel
agregat ini menaikan volume rongga udara dalam campuran yang menghasilkan penurunan
kepadatan serta peningkatan VIM dan VMA.
Agregat yang hancur, tidak terlapisi aspal, Hal ini mengakibatkan penurunan stabilitas
dan indeks perendaman dan memasukan kelelehan sehingga menurunkan marshall Qoutient dari
benda uji Marshall. Immersion, Proses Ekstraksi merupakan proses pemisahan campuran dua
atau lebih bahan dengan cara menambahkan pelarut yang bisa melarutkan salah satu bahan yang
ada dalam campuran tersebut dapat dipisahkan. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses
ekstraksi antara lain spiritus, bensin minyak tanah, Trichlor Ethylen Teknis, dll salah satu contoh
tujuan dilakukan proses ekstraksi yaitu untuk mengetahui kadar aspal yang terdapat dalam
campuran aspal yang dibuat (mix design) yang menggunakan alat centrifuge Extractor dengan
bensin sebagai pelarutnya selain itu dapat pula digunakan alat soklet dengan menggunakan
Trichlor Ethylen Teknis Sebagai bahan pelarutnya.

H = ( A – (E + D) / A x 100 %
Keterangan :
H = kadar aspal sampel (%)
A = Berat Sampel sebelum ekstraksi (gram)
D = Berat masa dari kertas filter (gram)
E = Berat sampel setelah ekstraksi (gram)

E. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan :
- Centrifuge Extractor
- Gelas ukur 500 ml
- Saringan Ekstraksi atau Kertas filter
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Talam=talam
- Baskom

b. Bahan :
- Campuran aspal mix design (Mix Design)
- Bensin

F. KESELAMATAN KERJA
1. Pergunakanlah jas lab pratikum
2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum
3. Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan peetunjuk prosedur pengujian dan petunjuk
pembimbing praktikum
4. Bersihkan alat ekstraktor sebelum dan sesudah pratikum
5. Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada tungku pemanas.
6. Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum.
7. Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah selesai digunakan
8. Menjaga kebersihan Lingkungan kerja.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Menimbang sampel dan saringan ekstraksi sebelum melakukan ekstraksi aspal.
b. Meletakan mesin centrifuge extractor pada lantai dasar yang keras
c. Melepaskan pengunci penutup centrifuge extractor lalu memasukan sampel dan bensin
sebanyak 500 ml kemudian memasang saringan ekstraksi dan memasang penutup centrifuge
Ekstractor. Serta menguncinya.
d. Menyalakan mesin centrifuge Ekstractor dan mengulanginya 3 – 4 kali hingga bersih atau
jenuh.
e. Pada proses ke 4, bensin yang terakhir keluarkan yang sudah bersih atau jenuh ditadah di gelas
ukur untuk digunakan pada sampel berikutnya.
f. Setelah selesai lalu, mengeluarkan sampel hingga bensinnya melayang atau habis.
g. Setalah itu didiamkan sampai dingin, lalu ditimbang beserta wadahnya
h. Menghitung nilai kadar aspal
i. Mengulangi prosedur tersebut untuk sampel berikutnya

H. DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNGAN


Dari hasil pengujian Ekstraksi aspal (Mix ) didapat data sebagai berikut :
Sampel I
1. Berat awal sampel sebelum ekstraksi (A) = 328,87 gr
2. Berat kertas filter (B) = 15,63 gr
3. Berat kertas filter setelah Ekstraksi ( C ) = 17,85 gr
4. Berat masa dari kertas filter D =C–B
D = 17,85 – 15,63 = 2,22 gr
5. Berat sampel setelah ekstraksi E = 309,82 gr
Jadi kadar aspal ( H ) = ( A – (D+E) )/ A x 100 %
( H ) = 328,87 gr – ( 2,22 + 309,82 ) / 328,87 x 100 %
= 5,1172 gr

Sampel II
Berat awal ( A ) = 435, 75 gr
Berat kertas filter ( B) = 15,36 gr
Berat Kertas filter setelah ekstraksi ( C) = 17,04 gr
Berat masa dari kertas filter ( D ) =C–B
D = 17,04 – 15,36 = 1,68 gr
Berat sampel setelah Ekstraksi ( E ) = 412,55 gr
Jadi kadar aspal ( H ) = ( A – (D+E) )/ A x 100 %
( H ) = 435,75 gr – ( 1,68 + 412,55 ) / 435,75 x 100 %
= 4,938 gr

Rata-rata Kadar Aspal = Sampel I + Sampel II


2
= 5,1172 + 4,938
2
= 5,0276 gr

I. KESIMPULAN
Pemeriksaan kadar aspal dengan alat extractor ini sangat penting dipelajari. Pemeriksaan
kadar aspal dengan cara ini adalah pemeriksaan kadar aspal dengan cara ini adalah pemeriksaan
kadar aspal dalam bentuk briket atau campuran aspal yang telah jadi sebagai bahan perkerasan
jalan, apakah kadar aspal yang dipakai sesuai dengan kadar aspal yang direncanakan .
Dari hasil pengujian ini, didapat rata-rata pada kadar aspal briket yang diuji adalah
5,0267 gr

Anda mungkin juga menyukai