KELAS HKU120 TM B
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2018
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………….1
Daftar Isi…………………………………………………………………………..2
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………6
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..6
efektif…………………………………………………………………… 10
A. Kesimpulan………………………………………………………………16
B. Saran……………………………………………………………………...16
Daftar Pustaka……………………………………………………………………17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang dikenal dengan
diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit
pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar dan orang yang
tetapi proses untuk mengubah tingkah laku mahasiswa sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Pencapaian tujuan pembelajaran merupakan output dari sistem yang
pada posisi tengah yaitu pada proses. Keberlangsungan proses sangat dipengaruhi
oleh input yang masukan. Sehingga output sesuai dengan apa yang diharapkan.
Proses akan berjalan lancar apabila didukung dengan pengetahuan dan komponen-
1
Wina, sanjaya. Kurikulum dan Pembelajaran. 2010. Jakarta: Kencana prenada Media Group,
hlm 215
3
mahasiswa. Karakteristik mahasiswa merupakan salah satu faktor penyebab
menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini, karena itu merupakan komponen
siswa.2
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Peran pendidik
mengali lebih dalam ilmu yang telah diberikan pengajar, maka mahasiswa sudah
2
Ibid
3
M. Sobri, Sutikno. Belajar dan pemebelajaran . 2009. Bandung: Prospect., hlm 88
4
aktif dalam proses belajar. Namun merubah paradigma mahasiswa menjadi lebih
Learning (TCL). Proses belajar mengajar yang dilakukan hanya satu arah dimana
guru lebih aktif dalam mengajar daripada peserta mahasiswa. Mahasiswa hanya
mengemukakan pendapatnya. 4
Dari masalah itulah yang membuat paradigma baru terbentuk yang mana
secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku. Dalam proses
mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat
berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu
Student Centered Learning kini dianggap lebih sesuai dengan kondisi masa kini,
4
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. 1997. Bandung: Rineka Cipta
5
yang menekankan pada minat, kebutuhan, dan kemampuan individu. Model
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Proses pembelajaran, tentu tidak akan terlepas dari belajar dan mengajar.
Belajar dilakukan oleh peserta didik beserta guru dan mengajar dilakukan oleh
sesuai dengan rancangan. Unsur kesengajaan dari pihak di luar individu yang
melakukan proses belajar merupakan ciri utama dari konsep instruction. Proses
pengajaran ini berpusat pada tujuan atau goal directed teaching process yang
dari proses tersebut, maka proses belajar yang terjadi adalah proses perubahan
dirancang.5
kemampuan, sikap, atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat
7
sekejab dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukkan belum terjadi
secara efektif, selain fokus pada pola fikir mahasiswa. Sedangkan efektif adalah
pengerjaan sesuatu yang benar. Jadi belajar dan mengajar yang efektif adalah
1. Belajar Efektif
Yang dimaksud dengan kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada di
mahasiswa.
Yang dimaksud dengan kondisi eksternal adalah yang ada diluar diri
6
Budimansyah, D. Modal Pembelajaran dan Penilaian. 2002. Bandung: Remaja Rosda Karya,
hlm 1
8
kependidikan dan teman-teman sekelasnya; lingkungan non sosial diantaranya:
gedung sekolah, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa.
c). Strategi belajar yang efektif dapat tercapai apabila dapat menggunakan
strategi yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang
semaksimal mungkin.7
dalam belajar. Efisiensi dalam belajar yaitu prestasi belajar didapatkan dengan
2. Mengajar Efektif
memiliki karakter yang bervariasi sehingga tidak akan ada cara monoton untuk
mengajar yang efektif untuk semua hal. Namun setidaknya seorang pengajar harus
keterampilan mengajar yang baik. Memahami strategi pengajaran yang baik dan
7
Slameto, Op.cit., 87.
8
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan. 2008. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, hlm 136
9
kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomuikasi, dan berhubungan
didahulukan karena untuk mengajar yang efektif terlebih dahulu harus mengetahui
dijadikan panutan oleh peserta didiknya. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan
menjalankan tugasnya.
khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang
teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada
Jadi, Metode pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk
9
Gintings, Abdurarakhman. Belajar dan Pemebelajaran .2008. Bandung: Humaniora, hlm 42
10
Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajaran dan Pembelajaran. 2010. Bogor: Ghalia Indonesia,
hlm 80
10
Pada masa sekarang kebanyakan pengajar di Indonesia menganut sistem
disebabkan pengajar sebagai pusat. Proses belajar mengajar yang dilakukan hanya
satu arah dimana dosen lebih aktif dalam mengajar daripada peserta mahasiswa.
yang mana proses belajar mengajar dipusatkan kepada mahasiswa. Sistem ini
membuat mahasiswa harus lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan dosen
pembelajaran, dari kekuatan pendidik sebagai pakar mejadi kekuatan peserta didik
Learning):
Diskusi merupakan salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan
bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain. Di dalam kelas, kita dapat
11
untuk mendikusikan bahan yang dapat diberikan oleh pengajar ataupun bahan
2. Simulation
minta untuk berperan sebagai manajer atau pemimpin dalam perusahaan tersebut.
pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang
belajar mandiri.
diperoleh melalui internet atau melalui buku, koran, majalah, dan lain
sebagainya.13
Self Directed Learning adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif
11
Mooza alkaz, “Student Center Learning”, diakses dari http://mooza-
alkaz.blogspot.com/2014/03/student-centre-learning.html, pada tanggal 20 Februari 2019 pukul
22.27
12
Ibid.
13
Ibid.
12
melaksanakan, dan menilai sendiri terhadap pengalaman belajar yang telah
mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan
yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat
hati-hati.16
13
Collabortaive learning dilakukan dalam kelompok, seperti halnya pada
suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas beberapa orang mahasiswa yang
9. Problem-Based Learning
mana peserta didik sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti
oleh proses pencarian informasi yang bersifat student center. Baik content
maupun proses pembelajaran sangat ditekankan dalam PBL. Pada umumnya PBL
spesifik. Pokok persoalan tersebut membantu dan mendorong peserta didik untuk
tadi serta prinsip pengetahuan lainnya yang relevan. Fokus bahasan berupa
17
Ibid.
18
Ibid.
14
Kegiatan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru melalui
kecakapan dan sikap tertentu yang positif, antara lain: kerjasama dalam kelompok,
yang kontekstual dan terintegrasi, baik dalam hal kurikulum maupun ranah
(kontekstual) yang kelak akan dihadapi pada saat bekerja sebagai tenaga
profesional
d. Para staf pengajar beralih fungsi, dari posisi sentral ( sebagai sumber
19
Dolmans D, Schmidt H. The advantages of problem-based curricula. 1996. Postgrad Med
72:535-8.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang ia pelajari.
16
wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan
perkembangan zaman.
B. SARAN
Pilihlah cara terbaik dan yang paling pas dengan kondisi Anda saat belajar,
DAFTAR PUSTAKA
Rosda Karya.
Humaniora.
Rineka Cipta
17
Mooza alkaz, “Student Center Learning”, diakses dari http://mooza-
Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajaran dan Pembelajaran. 2010. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Universitas Terbuka.
Media Group
18