Anda di halaman 1dari 98

PEDOMAN PENYUSUNAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


(KTSP)
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT PEMBINAANSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTUR JENDERALPENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Puji dan syukur kami panjatkan ke haribaan Tuhan Yang Maha


Esa karena atas rohmat dan pertolongan-Nya, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan telah selesai melaksanakan “Pentaan
Ulang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan” dan sekaligus
menyiapkan buku-buku pedoman untuk pelaksanaannya di lapangan.
Penataan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
telah dilaksanakan itu cukup menyeluruh; mulai dari penataan ulang
Spektrum Keahlian yang merupakan daftar jenis-jenis program
pendidikan yang dibuka di SMK, penataan ulang Struktur Kurikulum
SMK yang jenis-jenis mata pelajaran dan alokasi waktu (durasi
pembelajaran), hingga penataan ulang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar untuk seluruh mata pelajaran yang ada di SMK.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, yang menegaskan pada Pasal 1 ayat (2) bahwa
“Kurikulum pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas: a)
kerangka dasar kurikulum dan b) struktur kurikulum”, maka
Kurikulum 2013 SMK hasil penataan ulang isinya terutama adalah
Struktur Kurikulum untuk masing-masing Kompetensi Keahlian yang
terdaftar pada Spektrum Keahlian dilengkapi dengan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar untuk masing-masing mata pelajaran.
Kondisi Kurikulum SMK hasil penataan yang hanya memuat hal-
hal pokok sebagaimana dikemukan di atas, dikandung maksud agar
kurikulum tersebut benar-benar fleksibel untuk disinkronkan dengan
kebutuhan lapangan, khususnya kebutuhan dunia kerja (dunia kerja
dan industri) terkait, termasuk terhadap kondisi sumber daya yang
tersedia di sekolah. Artinya sekolah harus memiliki kemampuan
melakukan sinkronisasi kurikulum, oleh karena itu dengan sangat
gembira Kami menyambut baik diterbitkannya “Pedoman Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK” ini, agar para pihak di
lapangan --khususnya guru-guru dan para stakeholders SMK lainnya--
memiliki kemampuan yang memadai untuk menyingkronkan
kurikulum yang disiapkan secara Nasional menjadi kurikulum yang
benar-benar implementatif dan kontekstual terhadap kebutuhan dunia
kerja terkait. Mudah-mudahan kehadiran buku pedoman ini dapat

@2018, Direktorat PSMK i


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

membantu para guru dan Kepala SMK dalam melaksanakan


sinkronisasi kurikulum, serta bagi pihak Dinas Pendidikan Provinsi
dalam melaksanakan tugasnya memfasilitasi dan memberikan
bimbingan sinkronisasi kurikulum dimaksud melalui penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta, Juli 2018


Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph. D


NIP 195905121983111001

@2018, Direktorat PSMK ii


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

KATA PENGANTAR

Lahirnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013 adalah untuk mengatur satuan-satuan pendidikan
yang dibolehkan tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan satuan-
satuan pendidikan yang diharuskan kembali menggunakan Kurikulum
Tahun 2006 sambil terus meningkatkan kesiapannya agar dapat
melaksanakan Kurikulum 2013 dengan lebih baik. Tapi pada saat yang
bersamaan, diharapkan ada kesempatan untuk melakukan reviu
terhadap Kurikulum 2013 tersebut yang didasarkan atas data
pengalaman satuan-satuan pendidikan yang sejak awal tahun
pelajaran 2013/2014 telah ditunjuk sebagai pelaksananya, yaitu ± 26%
dari seluruh Sekolah Menengah Kejuruan yang ada.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Direktorat
PSMK) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen
Dikdasmen) telah melakukan reviu dengan memanfaatkan kesempatan
secara sungguh-sungguh untuk “menata-ulang” Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) secara menyeluruh, dengan melibatkan
para pemangku kepentingan, khususnya pihak dunia kerja (dunia
usaha dan industri) selaku pengguna lulusan. Langkah tersebut
semakin mantap dilakukan seiring terbitnya Instruksi Presiden Nomor
9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam
Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia. Hasilnya adalah Spektrum Keahlian Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah kejuruan (SMK/MAK) yang merupakan
daftar jenis-jenis program pendidikan pada SMK yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 dan
Struktur Kurikulum SMK untuk seluruh program pendidikan pada
SMK (disebut Kompetensi Keahlian) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018, dilengkapi
dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk masing-masing
Mata Pelajaran yang tercantum pada struktur kurikulum.
Pada Lampiran Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
SMK/MAK, diuraikan bahwa program pendidikan pada SMK/MAK
dikelompokkan dalam 9 Bidang Keahlian yang meliputi 49 Program
Keahlian dengan 146 Kompetensi Keahlian sebagaimana dapat dilihat
pada tabel rekapitulasi berikut.

@2018, Direktorat PSMK iii


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/KOMPETENSI KEAHLIAN


SMK/MAK
KOMPETENSI
NO PROGRAM
BIDANG KEAHLIAN KEAHLIAN
. KEAHLIAN
3 Tahun 4 Tahun
1. Teknologi dan Rekaysa 13 42 16
2. Energi dan Pertambangan 3 5 1
3. Teknik Informasi dan Komunikasi 2 5 1
4. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 6 1
5. Agribisnis dan Agroteknologi 6 13 7
6. Kemaritiman 4 9 1
7. Bisnis dan Manajemen 4 6 1
8. Pariwisata 4 5 4
9. Seni dan Industri Kreatif 8 19 4
Jumlah 49 110 36

Berdasarkan tabel di atas, program pendidikan (Kompetensi


Keahlian) yang berdurasi 3 tahun bertambah dari semula 108 menjadi
110. Adapun durasi pembelajaran 4 tahun bertambahan dari semula
34 menjadi 36 Kompetensi Keahlian, sesuai tuntutan kebutuhan dunia
kerja, sehingga jumlah menjadi 146 Kompetensi Keahlian.
Pada Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018
Struktur Kurikulum SMK/MAK mengalami perubahan dibandingkan
sebelumnya, antara lain perubahan pengelompokan mata pelajaran
yang semula diorganisasikan dalam kelompok mata pelajaran wajib A,
wajib B, dan Peminatan (C) menjadi kelompok mata pelajaran Nasional
(A), Kewilayahan (B), dan Peminatan Kejuruan (C). Perubahan lainnya
adalah rancangan struktur kurikulum dalam bentuk sistem blok, yaitu
setiap mata pelajaran diberi alokasi waktu secara global untuk satuan
program pada SMK, tidak dirinci berdasarkan pertemuan per minggu,
agar setiap sekolah memiliki kebebasan dalam memrogramkan dan
mengimplementasikannya sesuai dengan kondisi masing-masing.
Beberapa mata pelajaran umum mengalami penataan ulang baik
jumlah alokasi waktu maupun substansi materinya, disesuaikan
dengan karakteristik dan kebutuhan pendidikan pada SMK. Jumlah
beban belajar perminggu mengalami penambahan, khususnya di kelas
XI, XII, dan XIII yang semula 46 jam pelajaran per minggu menjadi 48
jam pelajaran per minggu.
Rancang-bangun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
mengalami penyesuaian sebagai berikut: Pertama, disesuaikan dengan
rancangan struktur kurikulum sistem blok, sehingga tidak lagi
dipenggal berdasarkan tingkat kelas. Kedua, ditata mengacu pada
skema sertifikasi agar peserta didik dapat mengikuti uji kompetensi
@2018, Direktorat PSMK iv
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

untuk setiap unit kompetensi yang telah dipelajarinya, di samping


untuk mengantisipasi diberlakukannya multientry-multiexit system.
Ketiga, penyederhanaan formulasi Kompetensi Dasar dengan tetap
memperhatikan kaidah-kaidah penulisannya.
Perubahan-perubahan yang dilakukan sebagaimana
dikemukakan di atas, diharapkan dapat mengarahkan proses
pendidikan di SMK menjadi lebih efektif dan menghasilkan lulusan
yang benar-benar kompeten sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Agar seluruh perubahan tersebut dapat diimplementasikan di lapangan
dan betul-betul dapat mewujudkan suasana proses pendidikan
sebagaimana yang diharapkan, maka Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah telah menyiapkan sejumlah pedoman yang terkait dengan
implementasi Kurikulum 2013 SMK yang disempurnakan, dengan
maksud agar setiap SMK dapat melaksanakan kurikulum hasil
perbaikan tersebut sesuai yang diharapkan. Pedoman-pedoman
tersebut adalah:
1. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMK;
2. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran pada SMK;
3. Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK;
4. Pedoman Penilaian Peserta Didik SMK;
5. Pedoman Ujian dan Sertifikasi Kompetensi Peserta Didik SMK;
6. Pedoman Penyelenggaraan Program Pendidikan 4 (Empat) Tahun
pada SMK;
7. Pedoman Pengelolaan Peminatan pada SMK;
8. Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program Pendidikan pada
SMK;
Kami optimis bahwa pedoman-pedoman tersebut akan sangat
membantu di lapangan dalam melaksanakan Kurikulum 2013 SMK
yang telah diperbaiki, karena diangkat dari identifikasi masalah yang
sering diungkap melalui pemantauan dan evaluasi.
Akhirnya, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
pedoman-pedoman tersebut, semoga bermanfaat bagi kepentingan
peningkatan pendidikan menengah kejuruan.

Jakarta, Juli 2018


Direktur Pembinaan SMK,

@2018, Direktorat PSMK v


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Dr. Ir. M. Bakrun, MM


NIP. 19650412 199002 1002

@2018, Direktorat PSMK vi


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM)

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang


sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah
badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan,
memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional
pendidikan.
3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
4. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran pada
Struktur Kurikulum SMK/MAK terbagi dalam 3 (tiga) lima
kelompok, yaitu kelompok mata pelajaran Muatan Nasional,
Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan Kejuruan.
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.
6. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
7. Profil Lulusan adalah kinerja lulusan yang menggambarkan
penguasaan kompetensi secara utuh sesuai dengan keahliannya.
8. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah
Kejuruan (PMK) adalah kriteria minimal mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan PMK yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja masing-
masing Kompetensi Keahlian.
9. Standar Isi PMK adalah kriteria minimal mengenai ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan
pada jenjang PMK.
10. Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah dan
atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial
budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-
lain).

@2018, Direktorat PSMK vii


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

11. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
12. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
13. Kompetensi Inti (KI) adalah adalah tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh
peserta didik pada setiap mata pelajaran atau program pendidikan.
14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik sebagai prasyarat untuk dinyatakan telah
menguasai KI mata pelajaran tertentu dan menjadi rujukan untuk
menyusun indikator pencapaian kompetensi.
15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang
memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha
mandiri.
16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran melalui sistem
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta
kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran,
pendidik dan lingkungan.
18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Penugasan terstruktur termasuk kegiatan , pengayaan, dan
percepatan.
19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidikuntuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta
didik.
20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan kompetensi
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
kompetensi pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan, untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum

@2018, Direktorat PSMK viii


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata


pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan
kompetensi pendidikan, yang peserta didiknya menentukan sendiri
beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada
satuan pendidikan.Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem
kredit semester, dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).
22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal, pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur
khusus.
27. SKK adalah Standar Kompetensi Kerja
28. SKKNI adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang
merupakan salah satu bentuk dari SKK.
29. Sikap spiritual dan sosial merupakan kombinasi reaksi kognitif,
afektif, dan konatif yang bergradasi meliputi menerima,
merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
30. Pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif yang bergradasi mulai dari mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengreasi.
31. Pengetahuan faktual adalah pengetahuan teknis dan spesifik,
detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
@2018, Direktorat PSMK ix
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai bidang dan lingkup


kerja, dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa, negara, dan industri dalam lingkup lokal, nasional,
regional, dan internasional.
32. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang
terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori, model, dan struktur yang digunakan terkait dengan
pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
sesuai bidang dan lingkup kerja, dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri dalam
lingkup lokal, nasional, regional, dan internasional.
33. Pengetahuan prosedural atau operasional adalah pengetahuan
tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan dengan
menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora sesuai bidang dan lingkup kerja.
34. Pengetahuan metakognitif adalah kemampuan berfikir tingkat
tinggi yang meliputi memahami, menganalisis, dan mengendalikan
proses kognitif khususnya yang berkaitan dengan proses belajar.
35. Keterampilan adalah kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen
yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman kerja yang
mencakup keterampilan umum dan keterampilan khusus.
36. Keterampilan umum adalah kemampuan kerja yang wajib dimiliki
oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan
kemampuan lulusan program PMK.
37. Keterampilan khusus adalah kemampuan kerja yang wajib dimiliki
oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keahlian, program
keahlian, dan kompetensi keahlian untuk setiap program PMK.
38. Kualifikasi adalah tingkat penguasaan capaian pembelajaran
sesuai dengan kerangka kualifikasi.
39. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar kompetensi kerja yang ditetapkan.
40. BAN SM singkatan dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah.

@2018, Direktorat PSMK x


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

DAFTAR ISI

Halaman
PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISTILAH (Glosarium) ...............................................
DAFTAR ISI ............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ……………………………………………………… 1
B. Landasan Filosofis .................................................. 4
C. Landasan Teoritis ................................................... 7
D. Landasan Yuridis .................................................... 11
E. Tujuan Penyusunan ............................................... 11
F. Ruang Lingkup ....................................................... 12
G. Pengguna Pedoman Penyusunan ............................ 13
BAB II KONSEP KTSP SMK/MAK
A. Pengertian .............................................................. 14
B. Karakteristik ........................................................... 14
C. Tujuan .................................................................... 15
D. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Pengelolaan ..... 16
E. Tata Kelola ............................................................. 19
F. Tim Pengembang KTSP ........................................... 21
BAB III KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK
(Dokumen I)
A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan ............................................................. 22
B. Profil dan Standar Kompetensi Lulusan .................. 23
C. Spektrum Keahlian ................................................. 28
D. Struktur dan Muatan KTSP .................................... 34
E. Beban Belajar ......................................................... 37
F. Bimbingan Konseling .............................................. 37
G. Praktik Kerja Lapangan .......................................... 38
H. Ekstrakurikuler ...................................................... 40
I. Peraturan Akademik ............................................... 40
J. Kalender Pendidikan ............................................... 41
K. Tahapan Penyusunan ............................................. 44
L. Alur Penyusunan .................................................... 46
M. Outline KTSP .......................................................... 47
BAB IV PENGEMBANGAN SILABUS (Dokumen II)
A. Pengertian .............................................................. 49
B. Fungsi dan Manfaat ................................................ 49
C. Prinsip-prinsip Pengembangan ............................... 49
D. Komponen .............................................................. 51

@2018, Direktorat PSMK xi


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

E. Langkah-langkah Pengembangan ........................... 59


F. Unit Waktu ............................................................. 64
G. Pengembangan Berkelanjutan ................................ 64
H. Format ................................................................... 65
BAB V PENYUSUNAN RPP (Dokumen III)
A. Pengertian .............................................................. 70
B. Prinsip-prinsip ........................................................ 70
C. Komponen dan Format ........................................... 72
D. Langkah-langkah Penyusunan ................................ 74

<o0o>

@2018, Direktorat PSMK xii


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input


pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses
pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi
dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah. Pengalaman
belajar harus terprogram dan berpusat pada peserta didik, student
is the central focus of the curriculum. Keluasan dan kedalaman level
kompetensi merupakan pengalaman dan aktivitas pembelajaran
terstruktur dan terukur dengan baik.

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah


Aliyah Kejuruan (MAK) berisi seperangkat program pencapaian
tujuan SMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan ajar serta
cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap
satuan pendidikan SMK/MAK membutuhkan kurikulum
implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta
didik dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan untuk
memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi
peserta didik.

Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi terhadap


tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal yang
mendasar adalah: Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500
pulau. Penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk tahun
2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi
karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain keragaman
geografis, keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya
daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya,
keragaman potensi SMK/MAK, keragaman ketersediaan sarana dan
prasarana di SMK/MAK, dan berbagai keragaman lainnya yang ada

@2018, Direktorat PSMK 1


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan


perbedaan jenis kebutuhan, tingkat kebutuhan, tingkat kesiapan,
peluang dan tantangan pengembangan yang berbeda antardaerah
dan antar SMK/MAK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam
rangka peningkatan relevansi mutu SMK/MAK sebagai upaya
mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan
masyarakat di setiap daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Terkait
dengan pembangunan pendidikan kejuruan, masing-masing daerah
dan masing-masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai
dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK.
Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMK/MAK implementatif. KTSP SMK/MAK sebagai ”the sum
of the learning activities and experiences a student under directions of
the school” perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
dinamis kontekstual dan otentik untuk merespon kebutuhan
peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah, SMK/MAK, dan
dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai berikut.

1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua


jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.

2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai


dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan
iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan

@2018, Direktorat PSMK 2


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman


potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika
perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar


dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota
untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:

1. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi


dengan maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian
program-program pendidikan pada SMK/MAK dengan situasi,
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, potensi
SMK/MAK, dan potensi peserta didik serta kebutuhan dunia
usaha dan dunia industri (DUDI);

2. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan


dievaluasi secara terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas
Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;

3. KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standar akreditasi BAN


SM.

Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK/MAK adalah


adanya globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN FreeTrade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu,
investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan
Menengah Kejuruan (PMK) ditantang turut memberi andil
menyiapkan modal manusia kompeten untuk bersaing di pasar
tenaga kerja global. Menghadapi tuntutan kebutuhan era globalisasi

@2018, Direktorat PSMK 3


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, KTSP


SMK/MAK harus terus disesuaikan dengan perubahan-perubahan
baik yang terkait dengan adanya perubahan substansi materi
pembelajaran maupun perubahan rangcang-bangun kurikulum
yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter, Kecakapan Berfikir
Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan
kecakapan abad 21.

Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh


SMK/MAK diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan atau disebut dengan KTSP SMK/MAK. KTSP SMK/MAK
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
paling rendah setara dengan jenjang 2 pada Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) untuk setiap Kompetensi Keahlian
Program Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara dengan
jenjang 3 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program
Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr), Standar
Penilaian (SPn) setiap satuan pendidikan SMK/MAK. Semua
SMK/MAK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum implementatif
KTSP SMK/MAK yang digunakan sebagai pedoman atau landasan
program-program pembelajaran.

Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya


berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap
SMK/MAK melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar pada
saatnya setiap SMK/MAK memiliki kemampuan untuk menyiapkan
KTSP SMK/MAK sebagaimana yang diharapkan.

B. Landasan Filosofis

Landasan filosofis penting kedudukannya dalam


pengembangan kurikulum. Landasan filosofis memberi arah ideal
dan pemikiran yang mendasar tentang isi suatu kurikulum, konsep
pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
kerja serta lingkungan alam di sekitarnya. KTSP SMK/MAK
dikembangkan dengan landasan filosofis sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun


kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan

@2018, Direktorat PSMK 4


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk


membangun kehidupan masa kini dan dasar-dasar kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi tujuan dasar
KTSP SMK/MAK. Hal ini mengandung makna bahwa KTSP
SMK/MAK adalah rancangan program pembelajaran untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda sebagai human capital
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda
bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal merupakan
tugas utama SMK/MAK. Untuk mempersiapkan kehidupan masa
kini dan masa depan peserta didik, KTSP SMK/MAK
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai
kompetensi. Kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan pada
SMK/MAK diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan pasar
tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan dengan pandangan
filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi
pragmatisme pendidikan kejuruan diselenggarakan untuk
maksud memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik
dalam mempersiapkan diri menjalani dan memecahkan masalah-
masalah kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga.

2. KTSP SMK/MAK disusun untuk membangun budaya tekno-sain-


sosio-kultural yaitu suatu budaya masyarakat yang secara sosial
baik di sekolah, dunia kerja, keluarga, maupun di masyarakat
secara sinergi tumbuh budaya pemecahan masalah secara
terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau
diberi eksplanasi melalui proses inkuiri dan diskoveri. Budaya
teknologi melakukan rekayasa pemecahan masalah kehidupan
dan masalah pekerjaan melalui pengembangan disain dan
temuan-temuan baru. KTSP SMK/MAK mengembangkan
kemampuan peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa dan
peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan
bangsa masa kini dan masa depan.

3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta


didik SMK/MAK belajar membangun pengalaman diri dalam
memecahkan permasalahan secara kreatif. Untuk itu peserta
didik SMK/MAK perlu memiliki pengalaman belajar berpikir dan

@2018, Direktorat PSMK 5


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

bekerja kreatif, sendiri-sendiri maupun dengan orang lain, dan


menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap pemecahan masalah
kerja dan kehidupan. Menurut pandangan filosofi ini, proses
pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan
fasilitasi pengalaman dan kesempatan kepada peserta didik
untuk melakukan proses mind on, hands on, dan heart on secara
seimbang melalui penguatan kemampuan melihat, mendengar,
membaca, bertindak secara matang dan cermat. KTSP SMK/MAK
mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam
memecahkan masalah-masalah kerja dan sosial dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan


atitude pokok (core attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline),
keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness
to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking),
toleran terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan
kepercayaan kelompok (group trust).

5. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan


emosional-spiritual, sosial-ekologis, intelektual, kinestetis,
ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan kecerdasan belajar
sebagai pusat pengembangan kecerdasan (Sudira, 2015). Filosofi
ini menentukan bahwa isi KTSP SMK/MAK mencakup
kecerdasan ganda dan bersifat kontekstual. Filosofi ini
mensyaratkan KTSP SMK/MAK memberi pengalaman belajar
yang utuh dan menyeluruh dalam mengembangkan kecerdasan
peserta didik.

6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa


depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan belajar yang cerdas dalam menumbuhkan
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).

Merujuk enam filosofi tersebut, maka KTSP SMK/MAK


dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan seluruh
potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam memecahkan
masalah-masalah kerja, masalah-masalah sosial di masyarakat
@2018, Direktorat PSMK 6
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

secara kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif


dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi
disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan
orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko
(risk-taking), dan toleran terhadap dualisme untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

C. Landasan Teoritis

Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat


mewarnai teori-teori pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut
adalah Charles Prosser dan John Dewey. Teori Prosser menyatakan
bahwa pendidikan kejuruan membutuhkan lingkungan
pembelajaran menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai
sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif
pendidikan kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan
kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap
individu yang mau bekerja. Penguatan kemampuan dan skill kerja
dapat ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir dan cara
bekerja yang efisien. Pendidikan kejuruan harus melakukan seleksi
bakat dan minat. Guru pendidikan kejuruan akan berhasil jika telah
memiliki pengalaman sukses dalam menerapkan skill dan
pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan. Kemampuan produktif
sebagai standar performance dikembangkan berdasarkan
kebutuhan industri sesuai actual jobs. Pendidikan kejuruan
membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan yang harus
terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan.

Pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa pendidikan


kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann
memecahkan permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam
cara-cara berlogika dan membangun rasional melalui proses
pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai
kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari
pendidikan kejuruan yang diharapkan oleh Dewey adalah
masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan
menemukan kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di
masyarakat, memiliki wawasan belajar dan bertindak dan
melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar sepanjang
hayat. Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan.
@2018, Direktorat PSMK 7
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Dewey juga mengusulkan agar pendidikan kejuruan dapat


mengatasi permasalahan diskriminasi pekerjaan, diskriminasi kaum
perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi modernisasi
kurikulum pendidikan kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi
ini mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang
jelas dan memadai.

Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan


mekanistis harus dikembangkan menjadi pendidikan yang
demokratis di mana peserta didik mengeksplorasi kapasitas dirinya
sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan
masyarakat. Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu
melakukan proses transmisi dan transformasi budaya dengan
peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi sosial
ekonomi di masyarakat. Setiap individu memiliki pandangan positif
terhadap satu sama lain. Pendidikan kejuruan tidak hanya fokus
pada bagaimana memasuki lapangan pekerjaan, tetapi juga fokus
pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap
perubahan lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide
kreatif.

Kurikulum pendidikan kejuruan menurut Dewey memuat


kemampuan akademik yang luas dan kompetensi generik, skill
teknis, skill interpersonal, dan karakter kerja. Kurikulum
pendidikan kejuruan mengintegrasikan pendidikan akademik, karir,
dan teknik. Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah,
pendidikan tinggi, dan dekat dengan dunia kerja. Sekolah yang baik
adalah sekolah yang mampu membangun komunitas masyarakat
secara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang aktif
mengembangkan budaya. Menurut Dewey hanya pengalaman yang
benar dan nyata yang dapat membuat peserta didik dapat
menghubungkan pengetahuan yang dipelajari. Teori pendidikan
demokratis Dewey cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan
Abad XXI.

Selain dua teori induk pendidikan kejuruan yaitu Teori


Efisiensi Sosial dari Charles Prosser dan Pendidikan Vokasional
Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya sebagai
pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan
kompetensi kevokasionalan (Sudira, 2011). Teori Tri Budaya

@2018, Direktorat PSMK 8


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

menyatakan pendidikan kejuruan akan berhasil jika mampu


mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya
melayani secara simultan. Pendidikan kejuruan dalam melakukan
proses pendidikan dan pelatihan harus membangun budaya
berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai
bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi
belajar harus digunakan untuk kesejahteraan bersama melayani
orang lain.

Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah


pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun
performa peserta didik individual ability to perform mencakup
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu.
Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas
(mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude),
pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat
bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara
tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut.

1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata,


otentik, kontekstual yang memberikan pengalaman belajar
bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis
produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah,
pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis inkuiri,
pembelajaran berbasis diskoveri;

2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan


memperhatikan keunikan setiap individu dan dilaksanakan
dengan sistem modular.

3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan


kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi
diri bertanggung-jawab dengan tugas-tugas dan memahami
posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak
cukup belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu
belajar dalam kelompok.

Pendidikan kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja


sangat penting fungsi dan posisinya dalam memenuhi tujuan
kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan suatu
negara diharapkan mencakup lima hal pokok yaitu: (1) memberi

@2018, Direktorat PSMK 9


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2)


pekerjaan tersedia seimbang dan merata di setiap daerah dan
wilayah; (3) memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan
kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan
pelatihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi dan
masa depan setiap individu; (5) matching man and jobs dengan
kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi dan produktif.
Kebijakan ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada
sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya. Jumlah dan jenis-
jenis lapangan pekerjaan tersedia, tersebar merata, seimbang, dan
layak untuk kehidupan seluruh masyarakat. Pendidikan kejuruan
menjadi tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak tersedia merata
dan seimbang bagi lulusannya.

KTSP SMK/MAK dikembangkan atas teori Efisiensi Sosial dan


Pendidikan Demokratis, pendidikan berdasarkan standar (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum), pembelajaran berbasis kerja,
pembelajaran berbasis produksi, dan pembelajaran berbasis
pemecahan masalah. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai standar minimal warga negara
yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

KTSP SMK/MAK menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan


guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran
pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dan sebagainya, pembelajaran
ketrampilan kerja di tempat kerja (PKL, teaching factory, business
centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia kerja untuk
membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran
langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik,
kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik.

@2018, Direktorat PSMK 10


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil


belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

D. Landasan Yuridis

Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK/MAK antara lain


sebagai berikut.

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali
dengan Peraturan Pemerintah Nomor13 Tahun2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;

4. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

5. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

E. Tujuan Penyusunan KTSP SMK/MAK

Pedoman Penyusunan KTSP SMK/MAK disusun dengan


maksud agar menjadi panduan bagi SMK/MAK dalam menyusun
kurikulum implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif, dan
efisien. Tujuan penyusunan KTSP SMK antara lain sebagai berikut.

1. Merevitalisasi SMK/MAK sebagai lembaga pendidikan untuk


penyiapan tenaga kerja tingkat menengah;

@2018, Direktorat PSMK 11


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

2. Meningkatkan komitmen SMK/MAK, guru, komite sekolah, dunia


kerja, dan dinas pendidikan provinsi dalam peningkatan kualitas
layanan, output, dan outcome pendidikan kejuruan di SMK/MAK;

3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi


keahlian dan para guru dalam mengembangkan kurikulum
implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan sekolah dan
stakeholder;

4. Menyingkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam


kurikulum ke dalam silabus dan menstrukturkannya menjadi
program pembelajaran di sekolah;

5. Dihasilkannya KTSP SMK/MAK implementatif di SMK/MAK


sebagai program pembelajaran yang terdokumentasi dengan baik
berisi antara lain visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi,
profil lulusan, SKL, struktur kurikulum, silabus, dan RPP.

6. Digunakannya KTSP SMK/MAK secara konsisten sebagai acuan


program pembelajaraan oleh semua guru.

7. Dihasilkannya lulusan PMK dengan kualifikasi jenjang 2 KKNI


untuk Kompetensi Keahlian program pendidikan 3 (tiga) tahun
dan jenjang kualifikasi 3 KKNI untuk Kompetensi Keahlian
program pendidikan 4 (empat) tahun.

F. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK/MAK

Penyusunan KTSP SMK/MAK mencakup pengembangan


program pembelajaran program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4
(empat) tahun sesuai spektrum pendidikan menengah kejuruan,
oleh karena itu perlu memperhatikan jenjang kualifikasi KKNI
minimal jenjang 2 untuk program pendidikan 3 tahun dan minimal
jenjang 3 untuk program pendidikan 4 tahun.

Deskripsi Kualifikasi Jenjang 2 KKNI

1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan


alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan,
serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya;

@2018, Direktorat PSMK 12


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan


faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih
pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul;

3. Bertanggung-jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab membimbing orang lain.

Deskripsi Kualifikasi Jenjang 3 KKNI

1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan


menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan
sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak
langsung;

2. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip


serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian
tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang
lazim dengan metode yang sesuai;

3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan baik


dalam lingkup kerjanya;

4. Bertanggung-jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab atas hasil kerja orang lain.

Penyusunan KTSP meliputi penyusunan Dokumen I atau Buku


I (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Dokumen II (Silabus), dan
Dokumen III (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

G. Pengguna Pedoman Penyusunan KTSP SMK/MAK

Pedoman ini digunakan dalam rangka penyusunan dan


pengelolaan KTSP SMK oleh:

1. Tim Pengembang Kurikulum SMK/MAK;


2. Kepala dinas pendidikan;
3. Pengawas SMK;
4. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah;
5. Ketua kompetensi keahlian;
6. Guru, dan
@2018, Direktorat PSMK 13
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

7. Stakeholder terkait (praktisi dunia kerja, akademisi, dewan


pendidikan daerah).

@2018, Direktorat PSMK 14


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

BAB II
KONSEP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SMK/MAK

A. Pengertian KTSP SMK/MAK

KTSP SMK/MAK adalah keseluruhan program aktivitas


pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang didokumentasi
secara rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di
SMK/MAK untuk memberikan berbagai pengalaman belajar
bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik dalam bekerja,
melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur oleh sekolah.
KTSP SMK/MAK merupakan kurikulum implementatif yang disusun
dan dilaksanakan oleh SMK/MAK yang bersangkutan. KTSP
SMK/MAK merupakan program pemberian pengalaman belajar
sebagai dokumen terdiri Dokumen Kurikulum (Dokumen I) yang
berisi Visi, Misi, Tujuan, Strategi Pencapaian Visi-Misi, Profil
Lulusan, SKL, Struktur Kurikulum, Kalender Pendidikan; Dokumen
Silabus (Dokumen II), dan Dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Dokumen III). Silabus adalah kerangka acuan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran, berisi komponen Identitas mata pelajaran; Identitas
satuan pendidikan, kelas dan semester; Kompetensi inti dan
kompetensi dasar; Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK); Materi
pembelajaran; Kegiatan pembelajaran; Penilaian; Alokasi waktu; dan
Sumber belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan rencana kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan
atau lebih, yang dilaksanakan di kelas teori, kelas praktik dan/atau
dunia kerja. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya menguasai
Kompetensi Dasar (KD).

B. Karakteristik KTSP SMK/MAK

KTSP SMK/MAK dirancang dengan karakteristik sebagai


berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap


spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
@2018, Direktorat PSMK 15
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta


menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan di
masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan


berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata


pelajaran yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar;

6. Kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip


akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan saling
memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan KTSP SMK/MAK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK/MAK bertujuan


menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta
didik agar memiliki sikap mulai dan kemampuan produktif, kreatif,
inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. KTSP SMK/MAK
diharapkan dapat membangun dampak pendidikan berupa
kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggung jawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu. Luaran hasil pendidikan pada SMK/MAK dinilai oleh
sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan, karena itu KTSP
SMK/MAK dikembangkan bersama oleh seluruh pemangku
kepentingan dan kalangan profesi, ditetapkan oleh Kepala
SMK/MAK, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

@2018, Direktorat PSMK 16


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP SMK/MAK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK/MAK


dikembangkan sesuai kebutuhan peserta didik dan kapasitas
sekolah sebagai bentuk akuntabilitas SMK/MAK dalam memberi
layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah.
KTSP SMK/MAK dikembangkan oleh satuan pendidikan SMK/MAK
di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dengan
memperhatikan: visi-misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan, SKL, SI,
SPr, SPn, KKNI dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan.
KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan


kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP SMK/MAK disusun
agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman,
takwa, dan akhlak mulia.

2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif

Kompetensi peserta didik dikembangkan secara komprehensif


dan seimbang. Keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah
merupakan bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang
memberikan pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
dunia kerja, serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja
sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di
sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadi kompetensi
dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi inti.

3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

@2018, Direktorat PSMK 17


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Kemampuan peserta didik yang diperlukan di masa depan yaitu


antara lain kemampuan berfikir kritis dan pemecahan masalah,
kreativitas dan inovasi, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan
memperhatikan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki
minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan sesuai dengan bakat dan minatnya, serta peduli
terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan itu dengan mengembangkan kemampuan-kemampuan
tersebut dalam proses pembelajaran.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan


Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan


martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi
diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, KTSP SMK/MAK disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan
kinestetik peserta didik.

5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan


karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi, karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP
SMK/MAK perlu memperhatikan dan memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.

6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah


satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.

7. Kebutuhan Dunia Kerja


@2018, Direktorat PSMK 18
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan


pendidikan kejuruan. Pengembangan KTSP SMK/MAK harus
berbasis kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Kegiatan
pembelajaran di SMK/MAK harus dapat mendukung tumbuh-
kembangnya: (1) keterampilan kebekerjaan (employability skills)
yakni kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan
iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan teknis (technical skills)
adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan
mekanisme, prosedur, cara kerja, serta penerapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3) bertindak
produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan
masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja; (4) menampilkan
kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan dan
atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur
sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung-jawab atas
hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausaha dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK/MAK perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja.

8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa


masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus
terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian terhadap
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Pendekatan sains dan rekayasa penting
dijadikan model pendekatan pembelajaran kejuruan di
SMK/MAK. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

9. Dinamika Perkembangan Global

KTSP SMK/MAK dikembangkan untuk menciptakan


kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
@2018, Direktorat PSMK 19
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan


untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan


kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh
karena itu, KTSP SMK/MAK harus menumbuhkembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa.

11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan memperhatikan


karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

12. Kesetaraan Jender

KTSP SMK/MAK diarahkan kepada pengembangan sikap dan


perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
jender.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan

KTSP SMK/MAK dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri


khas satuan pendidikan.

E. Tata Kelola KTSP SMK/MAK

Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK/MAK diarahkan pada


peningkatan hal-hal sebagai berikut.

1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata


kerja yang bersifat kolaboratif;

2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan


manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader);

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen


dan proses pembelajaran;

@2018, Direktorat PSMK 20


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

4. Penguatan kerja sama dengan dunia kerja melalui sharing


sumber daya;

5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta


didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-


masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu


dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);

8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari


semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains);

9. Belajar kelompok berbasis tim;

10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;

11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang


dimiliki setiap peserta didik;

12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline);

13. Pembelajaran yang menekankan pada keterampilan


aplikatif yang dapat berlangsung di rumah, sekolah/madrasah
dan masyarakat/ Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Mengembangkan iklim belajar merupakan simulasi dari
lingkungan kerja di DUDI. Pembelajaran berdasarkan pekerjaan
nyata, otentik dan sarat nilai melalui teaching factory untuk
mendapatkan pembiasaan berfikir dan bekerja dengan kualitas
seperti di tempat kerja serta internalisasi nilai-nilai karakter dan
berdasarkan permintaan pasar kerja;

14. Melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk


memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan saat
praktik kerja lapangan dan PSG, dan

15. Menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan terbuka (Multi


Entry-Multi Exit System/MEMES) dan Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL).

@2018, Direktorat PSMK 21


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

F. Tim Pengembang KTSP SMK/MAK

KTSP SMK/MAK dikembangkan oleh tim di bawah koordinasi


dan supervisi dinas pendidikan atau kantor wilayah kementerian
agama provinsi.

Tim pengembang KTSP SMK/MAK terdiri atas: ketua


kompetensi keahlian, kelompok guru kompetensi keahlian, wakil
kepala sekolah/madrasah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah/
madrasah bidang humas, dan kepala sekolah/madrasah sebagai
ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan KTSP
SMK/MAK, tim pengembang melibatkan komite sekolah/madrasah,
pengawas SMK/MAK, nara sumber ahli pendidikan teknologi dan
kejuruan, ahli materi kompetensi keahlian, praktisi dunia kerja
terkait, dan pihak lain yang relevan. Koordinasi dan supervisi
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kementerian
Agama.

@2018, Direktorat PSMK 22


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

BAB III
KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK/MAK
(DOKUMEN I)

A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan SMK/MAK

1. Visi

Mendeskripsikan cita-cita yang jelas, realistik, dan terukur yang


hendak dicapai oleh satuan pendidikan SMK/MAK dimasa yang
akan datang. Batasan waktu di masa datang harus dinyatakan
secara jelas.

2. Misi

Mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan oleh


SMK/MAK melalui rencana tindakan nyata dalam mewujudkan
visi satuan pendidikan.

3. Tujuan Pendidikan pada SMK

Tujuan pendidikan dirumuskan mengacu pada rumusan tujuan


pendidikan nasional sebagaimana tercantum pada Pasal 3
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu “mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung-jawab”.

Maka tujuan pada SMK pada dasarnya adalah meningkatkan


kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Selanjutnya perlu dirinci
secara jelas tujuan tersebut menjadi:

3.1 Tujuan Satuan Pendidikan SMK

Yaitu tujuan SMK yang bersangkutan sesuai dengan Visi dan


Misi yang telah dirumuskan sebelumnya. Setiap SMK
semestinya memiliki tujuan spesifik yang menunjukkan
eksistensinya.

3.2 Tujuan Kompetensi Keahlian

@2018, Direktorat PSMK 23


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Perlu dirimuskan secara jelas dan rinci tentang tujuan


kompetensi keahlian yang dibuka di SMK yang bersangkutan,
terutam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dunia
kerja yang menjadi target atau sasaran yang ingin dipenuhi,
termasuk target mencetak wiraswastawan pemula pada
bisnga usaha yang seuai.

B. Profil dan Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

Standar Kompetensi Lulusan SMKMAK adalah kriteria


mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja. Perumusan SKL SMK/MAK dimulai dengan menentukan profil
lulusan SMK/MAK sebagai berikut.

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;

2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri


secara berkelanjutan;

3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki


keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;

4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang


keahliannya baik untuk bekerja pada pihak lain atau
berwirausaha, dan

5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang


kompetitif menghadapi pasar global.

Berdasarkan profil lulusan tersebut, maka rumusan Standar


Kompetensi Lulusan SMK/MAK dijabarkan ke dalam tiga dimensi,
yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan
SMK/MAK program pendidikan 3 tahun dan SMK/MAK program
pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap
sebagaimana pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. SKL SMK/MAK Dimensi Sikap


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berperilaku yang Berperilaku yang
mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:

@2018, Direktorat PSMK 24


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME; kepada Tuhan YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan 2. jujur, disiplin, empati, dan
pembelajar sejati sepanjang pembelajar sejati sepanjang
hayat; hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, 3. bangga dan cinta tanah air,
bangga pada profesinya, dan bangga pada profesinya, dan
berbudaya nasional; berbudaya nasional;
4. memelihara kesehatan 4. memelihara kesehatan
jasmani, rohani, dan jasmani, rohani, dan
lingkungan; lingkungan;
5. berfikir kritis, kreatif, 5. berfikir kritis, kreatif,
beretika-kerja, bekerja-sama, beretika-kerja, bekerja-sama,
berkomunikasi, dan berkomunikasi, dan
bertanggung-jawab pada bertanggung-jawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab diberi tanggung jawab atas
membimbing orang lain kuantitas dan kualitas hasil
sesuai bidang dan lingkup kerja orang lain sesuai bidang
kerja dalam konteks diri dan lingkup kerja dalam
sendiri, keluarga, sekolah, konteks diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa, negara, sekolah, masyarakat, bangsa,
dan industri lingkup lokal, negara, dan industri lingkup
nasional, regional, dan lokal, nasional, regional, dan
internasional. internasional.

Tabel 2. SKL SMK/MAK Dimensi Pengetahuan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berfikir secara faktual, Berfikir secara faktual,
konseptual, operasional dasar, konseptual, operasional lanjut,
dan metakognitif sesuai dengan dan metakognitif secara
bidang dan lingkup kerja pada multidisiplin sesuai dengan
tingkat teknis, spesifik, detil, bidang dan lingkup kerja pada
dan kompleks, berkenaan tingkat teknis, spesifik, detil,
dengan: dan kompleks, berkenaan
1. ilmu pengetahuan, dengan:
2. teknologi, 1. ilmu pengetahuan,
3. seni, 2. teknologi,
4. budaya, dan 3. seni,
5. humaniora 4. budaya, dan
dalam konteks pengembangan 5. humaniora

@2018, Direktorat PSMK 25


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
potensi diri sebagai bagian dari dalam konteks pengembangan
keluarga, sekolah, dunia kerja, potensi diri sebagai bagian dari
warga masyarakat lokal, keluarga, sekolah, dunia kerja,
nasional, regional, dan warga masyarakat lokal,
internasional. nasional, regional, dan
internasional.

Tabel 3. SKL SMK/MAK Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, Bertindak produktif, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif kolaboratif, dan komunikatif
dalam: dalam:
1. melaksanakan tugas dengan 1. melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi, menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta dilakukan serta
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan kompleks sesuai dengan
bidang kerja, dan bidang kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri 2. menampilkan kinerja mandiri
dengan pengawasan langsung dengan pengawasan tidak
atasan berdasarkan kuantitas langsung atasan berdasarkan
dan kualitas terukur sesuai kuantitas dan kualitas
standar kompetensi kerja, dan terukur sesuai standar
dapat diberi tugas kompetensi kerja, serta
membimbing orang lain. bertanggung jawab atas hasil
kerja orang lain.

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang


bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan
sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan
pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian
kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat
yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti

@2018, Direktorat PSMK 26


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

sikap sosial disebut KI-2, kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3,


dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-4.

Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun


dan 4 tahun pada SMK/MAK disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI


INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
(KI-1) yang dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
(KI-2) disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, Memahami,
(KI-3) menerapkan, menerapkan,
menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, konseptual,
operasional dasar, dan operasional lanjut, dan
metakognitif sesuai metakognitif secara
dengan bidang dan multidisiplin sesuai
lingkup kerja pada dengan bidang dan
tingkat teknis, lingkup kerja pada
spesifik, detil, dan tingkat teknis,
kompleks, berkenaan spesifik, detil, dan
dengan ilmu kompleks, berkenaan
pengetahuan, dengan ilmu
teknologi, seni, pengetahuan,
budaya, dan teknologi, seni,
humaniora dalam budaya, dan
konteks humaniora dalam
pengembangan potensi konteks
diri sebagai bagian pengembangan potensi
dari keluarga, sekolah, diri sebagai bagian
dunia kerja, warga dari keluarga, sekolah,
masyarakat nasional, dunia kerja, warga
regional, dan masyarakat nasional,

@2018, Direktorat PSMK 27


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI


INTI 3 Tahun 4 Tahun
internasional. regional, dan
internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas
(KI-4) spesifik, dengan spesifik, dengan
menggunakan alat, menggunakan alat,
informasi, dan prosedur informasi, dan prosedur
kerja yang lazim kerja yang lazim
dilakukan serta dilakukan serta
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah
sederhana sesuai kompleks sesuai dengan
dengan bidang kerja. bidang kerja.
Menampilkan kinerja di Menampilkan kinerja
bawah bimbingan mandiri dengan mutu
dengan mutu dan dan kuantitas yang
kuantitas yang terukur terukur sesuai dengan
sesuai dengan standar standar kompetensi
kompetensi kerja. kerja.
Menunjukkan Menunjukkan
keterampilan menalar, keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak dalam ranah abstrak
terkait dengan terkait dengan
pengembangan dari pengembangan dari yang
yang dipelajarinya di dipelajarinya di sekolah,
sekolah, serta mampu serta mampu
melaksanakan tugas melaksanakan tugas
spesifik di bawah spesifik secara mandiri.
pengawasan langsung.
Menunjukkan
Menunjukkan keterampilan
keterampilan mempersepsi, kesiapan,
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
meniru, membiasakan, gerak mahir,
gerak mahir, menjadikan gerak alami,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan
dalam ranah konkret orisinal dalam ranah
terkait dengan konkret terkait dengan
pengembangan dari pengembangan dari yang
yang dipelajarinya di dipelajarinya di sekolah,
sekolah, serta mampu serta mampu
melaksanakan tugas melaksanakan tugas
spesifik di bawah spesifik secara mandiri.
@2018, Direktorat PSMK 28
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI


INTI 3 Tahun 4 Tahun
pengawasan langsung.

C. Spektrum Keahlian SMK/MAK

Spektrum Keahlian SMK/MAK adalah jenis-jenis program


pendidikan dan rambu-rambu penyelenggaraannya, sebagai acuan
dalam membuka dan mengembangkan program pendidikan pada
SMK/MAK. Jenis-jenis program pendidikan yang dibuka di
SMK/MAK mengacu kepada Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor
06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/MAK yang
menetapkan ada 146 jenis program pendidikan di SMK/MAK dalam
bentuk Kompetensi Keahlian yang dikelompokkan dalam 49
Program Keahlian dan dibedakan menjadi 9 (Sembilan) Bidang
Keahlian. Rincian program pendidikan tersebut dapat dilihat pada
tabel 5 berikut.

Tabel 5.
Spektrum Keahlian SMK/MAK
(Perdirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018)
Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
1. Teknologi 1.1 Teknologi 1.1.1 Konstruksi
dan Konstruksi Gedung, Sanitasi 001 V
Rekayasa dan Properti dan Perawatan
1.1.2 Konstruksi Jalan,
Irigasi, dan 002 V
Jembatan
1.1.3 Bisnis Konstruksi
003 V
dan Properti
1.1.4 Desain Pemodelan
dan Informasi 004 V
Bangunan
1.2 Teknik 1.2.1 Teknik Geomatika 005 V
Geomatika
dan 1.2.2 Informasi 006 V
Geospasial Geospasial
1.3 Teknik 1.3.1 Teknik Pembangkit 007 V
Ketenagalis- Tenaga Listrik
trikan 1.3.2 Teknik Jaringan 008 V
Tenaga Listrik

@2018, Direktorat PSMK 29


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
1.3.3 Teknik Instalasi 009 V
Tenaga Listrik
1.3.4 Teknik Otomasi 010 V
Industri
1.3.5 Teknik
Pendinginan dan 011 V
Tata Udara
1.3.6 Teknik Tenaga 012 V
Listrik
1.4 Teknik Mesin 1.4.1 Teknik Pemesinan 013 V
1.4.2 Teknik Pengelasan 014 V
1.4.3 Teknik Pengecoran 015 V
Logam
1.4.4 Teknik Mekanik 016 V
Industri
1.4.5 Teknik
Perancangan dan 017 V
Gambar Mesin
1.4.6 Teknik Fabrikasi
Logam dan 018 V
Manufaktur
1.5 Teknologi 1.5.1 Airframe Power 019 V
Pesawat Plant
Udara 1.5.2 Aircraft Machining 020 V
1.5.3 Aircraft Sheet Metal 021 V
Forming
1.5.4 Airframe Mechanic 022 V
1.5.5 Aircraft Electricity 023 V
1.5.6 Aviation Electronics 024 V
1.5.7 Electrical Avionics 025 V
1.6 Teknik 1.6.1 Desain Grafika 026 V
Grafika 1.6.2 Produksi Grafika 027 V
1.7 Teknik 1.7.1 Teknik
Instrumentas Instrumentasi 028 V
i Industri Logam
1.7.2 Instrumentasi dan 029 V
Otomatisasi Proses
1.8 Teknik 1.8.1 Teknik
Industri Pengendalian 030 V
Produksi
1.8.2 Teknik Logistik 031 V
1.9 Teknologi 1.9.1 Teknik Pemintalan 032 V
Tekstil Serat Buatan
1.9.2 Teknik Pembuatan 033 V
Benang
1.9.3 Teknik Pembuatan 034 V
Kain
1.9.4 Teknik
Penyempurnaan 035 V
Tekstil
1.10 Teknik 1.10.1 Analisis
Kimia Pengujian 036 V
Laboratorium
1.10.2 Kimia Industri 037 V
1.10.3 Kimia Analisis 038 V
1.10.4 Kimia Tekstil 039 V

@2018, Direktorat PSMK 30


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
1.11 Teknik 1.11.1 Teknik
Otomotif Kendaraan 040 V
Ringan Otomotif
1.11.2 Teknik dan Bisnis
041 V
Sepeda Motor
1.11.3 Teknik Alat Berat 042 V
1.11.4 Teknik Bodi
043 V
Otomotif
1.11.5 Teknik Ototronik 044 V
1.11.6 Teknik dan
Manajemen
045 V
Perawatan
Otomotif
1.11.7 Otomotif Daya
dan Konversi 046 V
Energi
1.12 Teknik 1.12.1 Konstruksi Kapal 047 V
Perkapalan Baja
1.12.2 Konstruksi Kapal 048 V
Non Baja
1.12.3 Teknik 049 V
Pemesinan Kapal
1.12.4 Teknik 050 V
Pengelasan Kapal
1.12.5 Teknik 051 V
Kelistrikan Kapal
1.12.6 Desain dan
Rancang Bangun 052 V
Kapal
1.12.7 Interior Kapal 053 V
1.13 Teknik 1.13.1 Teknik Audio
054 V
Elektronika Video
1.13.2 Teknik
Elektronika 055 V
Industri
1.13.3 Teknik
056 V
Mekatronika
1.13.4 Teknik
Elektronika Daya 057 V
dan Komunikasi
1.13.5 Instrumentasi
058 V
Medik
2. Energi dan 2.1 Teknik 2.1.1 Teknik Produksi
Pertambanga Perminyakan 059 V
Minyak dan Gas
n
2.1.2 Teknik Pemboran
060 V
Minyak dan Gas
2.1.3 Teknik Pengolahan
Minyak, Gas, dan 061 V
Petrokimia
2.2 Geologi
2.2.1 Geologi
Pertambanga 062 V
Pertambangan
n
2.3 Teknik 2.3.1 Teknik Energi
Energi Surya, Hidro, dan 063 V
Terbarukan Angin
2.3.2 Teknik Energi 064 V

@2018, Direktorat PSMK 31


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
Biomassa
3. Teknologi 3.1 Teknik 3.1.1 Rekayasa
065 V
Informasi Komputer Perangkat Lunak
dan dan 3.1.2 Teknik Komputer
Komunikasi Informatika 066 V
dan Jaringan
3.1.3 Multimedia 067 V
3.1.4 Sistem
Informatika,
068 V
Jaringan dan
Aplikasi
3.2 Teknik 3.2.1 Teknik Transmisi
069 V
Telekomunik Telekomunikasi
asi 3.2.2 Teknik Jaringan
Akses 070 V
Telekomunikasi
4. Kesehatan 4.1 Keperawatan 4.1.1 Asisten
071 V
dan Keperawatan
Pekerjaan 4.2 Kesehatan
Sosial 4.2.1 Dental Asisten 072 V
Gigi
4.3 Teknologi 4.3.1 Teknologi
Laboratoriu Laboratorium 073 V
m Medik Medik
4.4 Farmasi 4.4.1 Farmasi Klinis dan
074 V
Komunitas
4.4.2 Farmasi Industri 075 V
4.5 Pekerjaan 4.5.1 Social Care
Sosial (Keperawatan 076 V
Sosial)
4.5.2 Caregiver 077 V
5. Agribisnis 5.1 Agribisnis 5.1.1 Agribisnis
dan Tanaman Tanaman Pangan 078 V
Agroteknologi dan Hortikultura
5.1.2 Agribisnis
Tanaman 079 V
Perkebunan
5.1.3 Pemuliaan dan
Perbenihan 080 V
Tanaman
5.1.4 Lanskap dan
081 V
Pertamanan
5.1.5 Produksi dan
Pengelolaan 082 V
Perkebunan
5.1.6 Agribisnis Organik
083 V
Ekologi
5.2 Agribisnis 5.2.1 Agribisnis Ternak
084 V
Ternak Ruminansia
5.2.2 Agribisnis Ternak
085 V
Unggas
5.2.3 Industri
086 V
Peternakan
5.3 Kesehatan 5.3.1 Keperawatan
087 V
Hewan Hewan
5.3.2 Kesehatan dan
088 V
Reproduksi Hewan
5.4 Agribisnis 5.4.1 Agribisnis 089 V

@2018, Direktorat PSMK 32


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
Pengolahan Pengolahan Hasil
Hasil Pertanian
Pertanian 5.4.2 Pengawasan Mutu
090 V
Hasil Pertanian
5.4.3 Agroindustri 091 V
5.5 Teknik 5.5.1 Alat Mesin
092 V
Pertanian Pertanian
5.5.2 Otomatisasi
093 V
Pertanian
5.6 Kehutanan 5.6.1 Teknik
Inventarisasi dan 094 V
Pemetaan Hutan
5.6.2 Teknik Konservasi
Sumber Daya 095 V
Hutan
5.6.3 Teknik Rehabilitasi
dan Reklamasi 096 V
Hutan
5.6.4 Teknologi Produksi
097 V
Hasil Hutan
6. Kemaritiman 6.1 Pelayaran 6.1.1 Nautika Kapal
098 V
Kapal Penangkap Ikan
Penangkap 6.1.2 Teknika Kapal
Ikan 099 V
Penangkap Ikan
6.2 Pelayaran 6.2.1 Nautika Kapal
100 V
Kapal Niaga Niaga
6.2.2 Teknika Kapal
101 V
Niaga
6.3 Perikanan 6.3.1 Agribisnis
Perikanan Air 102 V
Tawar
6.3.2 Agribisnis
Perikanan Air 103 V
Payau dan Laut
6.3.3 Agribisnis Ikan
104 V
Hias
6.3.4 Agribisnis Rumput
105 V
Laut
6.3.5 Industri Perikanan
106 V
Laut
6.4 Pengolahan 6.4.1 Agribisnis
Hasil Pengolahan Hasil 107 V
Perikanan Perikanan
7. Bisnis dan 7.1 Bisnis dan 7.1.1 Bisnis Daring dan
108 V
Manajemen Pemasaran Pemasaran
7.1.2 Retail 109 V
7.2 Manajemen 7.2.1 Otomatisasi dan
Perkantoran Tata Kelola 110 V
Perkantoran
7.3 Akuntansi 7.3.1 Akuntansi dan
dan Keuangan 111 V
Keuangan Lembaga
7.3.2 Perbankan dan
112 V
Keuangan Mikro
7.3.3 Perbankan Syariah 113 V
7.4 Logistik 7.4.1 Manajemen 114 V

@2018, Direktorat PSMK 33


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
Logistik
8. Pariwisata 8.1 Perhotelan 8.1.1 Usaha Perjalanan
dan Jasa 115 V
Wisata
Pariwisata
8.1.2 Perhotelan 116
8.1.3 Wisata Bahari dan
117 V
Ekowisata
8.1.4 Hotel dan Restoran 118 V
8.2 Kuliner 8.2.1 Tata Boga 119 V
8.3 Tata 8.3.1 Tata Kecantikan
120 V
Kecantikan Kulit dan Rambut
8.3.2 Spa dan Beauty
121 V
Therapy
8.4 Tata Busana 8.4.1 Tata Busana 122 V
8.4.2 Desain Fesyen 123 V
9. Seni dan 9.1 Seni Rupa 9.1.1 Seni Lukis 124 V
Industri 9.1.2 Seni Patung 125 V
Kreatif 9.1.3 Desain
126 V
Komunikasi Visual
9.1.4 Desain Interior
dan Teknik 127 V
Furnitur
9.1.5 Animasi 128 V
9.2 Desain dan 9.2.1 Kriya Kreatif Batik
129 V
Produk dan Tekstil
Kreatif Kriya 9.2.2 Kriya Kreatif Kulit
130 V
dan Imitasi
9.2.3 Kriya Kreatif
131 V
Keramik
9.2.4 Kriya Kreatif
Logam dan 132 V
Perhiasan
9.2.5 Kriya Kreatif Kayu
133 V
dan Rotan
9.3 Seni Musik 9.3.1 Seni Musik Klasik 134 V
9.3.2 Seni Musik
135 V
Populer
9.4 Seni Tari 9.4.1 Seni Tari 136 V
9.4.2 Penataan Tari 137 V
9.5 Seni 9.5.1 Seni Karawitan 138 V
Karawitan 9.5.2 Penataan
139 V
Karawitan
9.6 Seni
9.6.1 Seni Pedalangan 140 V
Pedalangan
9.7 Seni Teater 9.7.1 Pemeranan 141 V
9.7.2 Tata Artistik
142 V
Teater
9.8 Seni 9.8.1 Produksi dan
Broadcasting Siaran Program 143 V
Radio
9.8.2 Produksi dan
Siaran Program 144 V
Televisi
9.8.3 Produksi Film dan 145 V

@2018, Direktorat PSMK 34


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
Program Televisi
9.8.4 Produksi Film 146 V

D. Struktur dan Muatan KTSP SMK/MAK

Struktur dan muatan KTSP SMK/MAK mengacu kepada


Peraturan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dikdasmen) Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK. Struktur kurikulum tersebut berisi muatan
umum yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan
Kewilayahan serta (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas
Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi
Keahlian.

Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1)


Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, (3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) Sejarah
Indonesia, dan (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya.

Muatan Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni


Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Sedangkan Muatan Peminatan Kejuruan terdiri atas tiga
subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2) Dasar Program
Keahlian; dan (3) Kompetensi Keahlian.

Contoh Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP


SMK/MAK berdasarkan Perdirjen Nomor 07/D.D5/KK/2018 dapat
dilihat dalam Tabel 6 berikut ini.

@2018, Direktorat PSMK 35


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Tabel 6. Contoh STRUKTUR KURIKULUM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Konstruksi dan Properti
Kompetensi Keahlian : Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan
(4 Tahun)

Model Blok
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
01. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
02. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
03. Bahasa Indonesia 320
04. Matematika 424
05. Sejarah Indonesia 108
06. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 488
Jumlah A 1.870
B. Muatan Kewilayahan
07. Seni Budaya 108
08. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
09. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
10. Fisika 108
11. Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
12. Gambar Teknik 144
13. Mekanika Teknik 108
14. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan 108
15. Teknik Pengukuran Tanah 108
C3. Kompetensi Keahlian
16. Konstruksi Bangunan Gedung 762
17. Sistem Utilitas Bangunan Gedung 796
18. Perawatan Gedung 622
Estimasi Biaya Konstruksi, Sanitasi, dan Perawatan
19. 690
Gedung

@2018, Direktorat PSMK 36


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

20. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 864


Jumlah C 4.526
Total 6.648

Model Implementatif
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII XIII
1 2 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
01. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 - -
Pendidikan Pancasila dan
02. 2 2 2 2 2 2 - -
Kewarganegaraan
03. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2 - -
04` Matematika 4 4 4 4 4 4 - -
05. Sejarah Indonesia 3 3 - - - - - -
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
06. 3 3 3 3 4 4 4 4
Lainnya*)
Jumlah A 19 19 15 15 15 15 4 4
B. Muatan Kewilayahan
07. Seni Budaya 3 3 - - - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
08. 2 2 2 2 - - - -
Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - - - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
09. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - - - -
10. Fisika 3 3 - - - - - -
11. Kimia 3 3 - - - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
12. Gambar Teknik 4 4 - - - - - -
13. Mekanika Teknik 3 3 - - - - - -
14. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan 3 3 - - - - - -
15. Teknik Pengukuran Tanah 3 3
C3. Kompetensi Keahlian
16. Konstruksi Bangunan Gedung - - 7 7 7 7 8 8
17. Sistem Utilitas Bangunan Gedung - - 7 7 8 8 8 8
18 Perawatan Gedung - - 5 5 5 5 8 8
19. Estimasi Biaya Konstruksi, Sanitasi - - 5 5 5 5 10 10

@2018, Direktorat PSMK 37


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

dan Perawatan Gedung


20. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8 10 10
Jumlah C 22 22 31 31 33 33 44 44

Total 46 46 48 48 48 48 48 48

E. Beban Belajar di SMK/MAK

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus


diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah


Kejuruan dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu di kelas X adalah 46 jam pelajaran,
sedangkan di kelas XI, XII, dan XIII adalah 48 jam pelajaran.
Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.

2. Beban belajar di kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.

3. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18


minggu.

4. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling
sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

Setiap satuan pendidikan SMK/MAK boleh menambah jam


belajar per minggu berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar
peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting.

F. Bimbingan Konseling

Program pendidikan pada SMK menawarkan program-program


pendidikan yang pada dasarnya merupakan program peminatan
menuntut peserta didik melakukan proses pemilihan dan
pengambilan keputusan yang harus didasarkan atas pemahaman
potensi diri dan peluang pengembangan karir masa depannya.
Dalam konteks tersebut, layanan bimbingan dan konseling akan
membantu peserta didik untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusan dirinya secara bertanggung-jawab sehingga mencapai
kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam kehidupannya.

@2018, Direktorat PSMK 38


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Di samping itu, bimbingan dan konseling dapat membantu peserta


didik/konseli dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir
untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera.
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan
adalah upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam
rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal.

Secara khusus tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah


membantu konseli agar mampu: (1) memahami dan menerima diri
dan lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan datang;
(3) mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; (4)
menyesuaikan diri dengan lingkungannya; (5) mengatasi hambatan
atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan (6)
mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab.

Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional


harus dirancang secara terencana dan sistematis, agar benar-benar
bermanfaat dalam mendukung pengembangan peserta didik secara
keseluruhan. Maka kegiatan Bimbingan Konseling di SMK harus
diselenggarakan mengacu pada Permendikbud Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.

G. Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah


kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan
kerja untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi.
Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara
pembimbingan peserta didik saat praktik kerja lapangan.

Penyelenggaraan PKL merupakan bagian dari pelaksanaan


pembelajaran pada SMK yang melibatkan masyarakat, khususnya
dunia kerja, tujuan utamanya selain untuk memperkuat
penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan kompetensi keahlian
peserta didik juga dimaksudkan memberikan kesempatan untuk
menghayati dan mengamalkan serta menginternalisasi nilai-nilai
positif “keduanikerjaan”, dalam rangka membangun pribadi peserta

@2018, Direktorat PSMK 39


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan


Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), khususnya pada Pasal 6 yang menyatakan bahwa
“Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan
Formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuier,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan


efisien, setiap SMK perlu menyusun program pembelajaran baik
yang dilakukan di sekolah maupun di dunia kerja/DUDI. Program
PKL disusun bersama antara sekolah dan Institusi Pasangan untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana
bagi dunia kerja (DUDI) untuk berkontribusi dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan di SMK.
SMK bersama institusi pasangannya menyelenggarakan PKL dengan
mengikuti alur kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
yang digambarkan sebagai berikut.

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan


atau dapat diperpanjang hingga 1 (satu) tahun sesuai kebutuhan
penguasaan kompetensi oleh peserta didik serta kesepakatan antara

@2018, Direktorat PSMK 40


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

SMK dan DU/DI (lapangan kerja) yang menjadi tempat peserta didik
melaksanakan PKL. Sesuai dengan ketersediaan DU/DI pasangan,
PKL dapat dilaksanakan sekaligus selama 6 (enam) bulan atau 1
(satu) tahun, dapat pula dilaksanakan secara bertahap misalnya
menjadi per 3 (tiga) bulan.

Dengan mempertimbangkan kebermaknaan bagi peserta didik


dan kemanfaatan bagi DU/DI pasangan, PKL dilaksanakan minimal
mulai semester 4 (empat) agar peserta didik sudah mendapat
pembelajaran dasar-dasar kompetensi keahlian sebagai bekal untuk
dapat berpartisipasi di dunia kerja.

H. Ekstrakurikuler

Tujuan pendidikan di satuan pendidikan dicapai secara utuh


melalui kegiatan-kegiatan yang dirancang secara terpadu dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Oleh
karena itu KTSP tidak cukup hanya merancangkan kegiatan intra
dan kokurikuler saja, tetapi harus secara rinci dan jelas memuat
rancangan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan
dibina di sekolah.

Secara Legalitas, kegiatan ekstrakurikuler mengacu kepada


Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana ditegaskan pada
Pasal 2 adalah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta
didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Sedangkan pada Pasal 3 diuraikan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas: a) kegiatan ekstrakurikuler
wajib dan b) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.

I. Peraturan Akademik
KTSP SMK perlu memuat peraturan akademik yang
diberlakukan, terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut.

1. Persyaratan dan pemilihan peminatan;

2. Penilaian dan kriteria ketuntasan minimal (KKM);

3. Kriteria kenaikan kelas, dan

@2018, Direktorat PSMK 41


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

4. Kriteria Kelulusan.

J. Kalender Pendidikan

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan


pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran


setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan ekstrakurikuler.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan


kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
dan hari libur khusus.

6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada


perubahan sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan


lainnya tertera pada Tabel 7.

@2018, Direktorat PSMK 42


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Tabel 7. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
efektif minggu dan pembelajaran efektif pada
belajar maksimum 36 setiap satuan pendidikan.
minggu
2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester.
semester minggu

3. Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II.


antarsemest minggu
er
4. Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan
tahun minggu kegiatan dan administrasi
pelajaran akhir dan awal tahun
pelajaran.
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasio minggu Peraturan Pemerintah.
nal
7. Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan
khusus minggu sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing.
8. Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan
khusus minggu yang diprogramkan secara
sekolah/ khusus oleh
madrasah sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.

@2018, Direktorat PSMK 43


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Contoh KALENDER PENDIDIKAN SMK TAHUN PELAJARAN 2017 - 2018


BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Juli 2017
Agustus 2017
September 2017 x
Oktober 2017
November 2017 x
Desember 2017
Januari 2018
Februari 2018 x x x
Maret 2018
April 2018 x
Mei 2018
Juni 2018 x
Juli 2018 Tahun Pelajaran 2007 – 2008

Keterangan:
= Hari Pertama Sekolah / MOS = Libur Umum
= Hari Ahad / Minggu = Perkiraan Ujian Nasional
= Libur Semester = Laporan hasil Belajar
= = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III
= Hari Efektif Belajar = Perkiraan Ujian Sekolah

@2018, Direktorat PSMK 44


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

K. Tahapan KTSP SMK/MAK

Tahapan dan alur penyusunan KTSP SMK/MAK digambarkan


seperti diagram di bawah ini.

Gambar 1. Tahapan Pengembangan KTSP SMK/MAK

@2018, Direktorat PSMK 45


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Tahapan pengembangan KTSP SMK/MAK berdasarkan


Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis SWOT potensi SMK/MAK dan wilayah tempat sekolah


berada dilakukan untuk menemukan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan tantangan terkait potensi sekolah dan potensi
wilayah. SMK/MAK membuat analisis sehingga menemukan
strategi bagaimana: (1) menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki
untuk memanfaatkan peluang (O) yang ada di lingkungannya; (2)
menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki untuk menghindari
ancaman (T); (3) menghilangkan kelemahan (W) dengan
memanfaatkan peluang (O); (4) meminimalkan kelemahan (W)
dengan menghindari ancaman (T).

2. Need Assessment dilakukan sebagai studi analisis kebutuhan


kompetensi kerja tenaga kerja tingkat menengah yang
dibutuhkan di daerah setempat dengan mempertimbangkan
Standar Kompetensi Kerja yang berlaku baik tingkat nasional,
regional dan internasional. Studi ini diperkuat dengan studi
pelacakan (tracer study) lulusan yang sudah bekerja dan analisis
kebutuhan daerah.

3. Memperhatikan hasil-hasil analsis SWOT, need analysis, tracer


study lulusan, dan analisis kebutuhan wilayah maka selanjutnya
dapat dirumuskan profil lulusan. Profil lulusan menggambarkan
peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh lulusan
setelah memasuki dunia kerja dan berpartisipasi dalam
pembangunan di masyarakat, selanjutnya disusun deskripsi
kompetensi dasar sesuai profil lulusan;

4. Tim pengembang KTSP SMK/MAK pada masing-masing


Kompetensi Keahlian, harus mencermati Struktur Kurikulum
sesuai Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018,
deskripsi KI-KD setiap mata pelajaran C2 dan C3. Selanjutnya
deskripsi KD pada mata pelajaran C2 dan C3 diselaraskan
dengan KD profil lulusan.

5. Silabus masing-masing mata pelajaran dikembangkan sesuai


Standar Proses. Masing-masing KD dideskripsikan indikator-
indikatornya, cakupan materi, sumber belajar, waktu yang
diperkirakan dibutuhkan.

@2018, Direktorat PSMK 46


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

6. Pengembangan RPP Mata Pelajaran mengacu pada Silabus Mata


Pelajaran. RPP dikembangkan untuk setiap pasang KD.

7. RPP dirancang dan dilaksanakan dalam Pembelajaran Teori,


Pembelajaran Praktik, dan atau PKL sesuai karakteristik KD
pada masing-masing mata pelajaran. PKL dilaksanakan secara
blok waktu, diupayakan sepenuhnya untuk pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai yang
ditetapkan dalam silabus.

L. Alur Penyusunan KTSP SMK/MAK (Dokumen I)

Alur penyusunan KTSP SMK/MAK digambarkan seperti


diagram berikut ini.

Penyiapan dan Review dan


Pembentukan
Penyusunan Draf Validasi KTSP
Tim Penyusun
KTSP SMK/MAK SMK/MAK
(1)
(2) (3)

Naskah KTSP
Revisi (4)
SMK/MAK (5)

Penetapan dan Pengesahan KTSP


SMK/MAK (6)

• Ditetapkan oleh Kepala SMK/MAK


• Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi

Gambar 2. Alur Penyusunan KTSP SMK/MAK

@2018, Direktorat PSMK 47


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

M. Out Line KTSP SMK/MAK

Dokumen I (Kurikulum)
i. Cover
ii. Lembar Penetapan
iii. Kata Pengantar
iv. Daftar Isi
1. Tujuan Pendidikan pada SMK/MAK
2. Visi dan Misi
3. Tujuan Sekolah (SMK)
4. Profil Lulusan
5. SKL Kompetensi Keahlian
6. Deskripsi KKNI (Jenjang 2 atau Jenjang 3)
7. Deskripsi Standar Kompetensi Lulusan (3 atau 4 tahun)
8. Struktur Kurikulum KTSP SMK/MAK
9. Kompetensi Mata Pelajaran
a. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Nasional (A)
b. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
c. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Peminatan Kejuruan (C)
1) Dasar Bidang Keahlian (C1)
2) Dasar Program Keahlian (C2)
3) Kompetensi Keahlian (C3)
10. Program Muatan Lokal
a. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah (Peraturan
Gubernur)
b. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dikaksanakan sesuai kebutuhan peserta didik dan
karakteristik sekolah
11. Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
12. Kegiatan Ekstra Kurikuker
13. Pengaturan Beban Belajar
14. Peraturan Akademik terdiri:
a. Kriteria Ketuntasan Minimal
b. Kriteria Kenaikan Kelas

@2018, Direktorat PSMK 48


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

c. Kriteria Kelulusan dari Ujian Sekolah


d. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan
15. Kalender Pendidikan

Dokumen II (Silabus)

Mencakup seluruh mata pelajaran yang terdapat pada


Struktur Kurikulum Kompetensi Keahlian masing-masing. Silabus
disusun oleh masing-masing satuan pendidikan. Penjelasan lengkap
tentang silabus pada Bab IV.

Dokumen III (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana


operasional pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh masing-
masing guru atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk
setiap Kompetensi Dasar. Penjelasan lengkap tentang RPP
dikemukakan pada Bab V.

@2018, Direktorat PSMK 49


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

BAB IV
PENYUSUNAN SILABUS
(DOKUMEN II)

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran untuk satu mata


pelajaran sebagai acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan pembelajaran. Silabus memuat
rumusan kompetensi masing-masing mata pelajaran yang
mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), materi pokok pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

B. Fungsi dan Manfaat Silabus

Fungsi dan manfaat silabus adalah sebagai berikut.

1. Merupakan pedoman atau acuan dalam penyusunan RPP yang


secara komprehensif, mengandung rancangan seluruh aspek
pembelajaran terkait dengan tujuan langsung pembelajaran
(direct teaching) maupun tujuan tidak langsung pembelajaran
(indirect teaching);

2. Menjadi acuan pengelolaan media dan sumber belajar, terutama


dalam pengembangan sarana dan prasarana yang dapat
mengembangkan budaya literasi secara menyeluruh;

3. Menjadi acuan pengembangan sistem penilaian;

4. Merupakan gambaran umum program dan target yang akan


dicapai mata pelajaran;

5. Merupakan dokumentasi tertulis dalam rangka akuntabilitas


program pembelajaran.

C. Prinsip-prinsip Penyusunan Silabus

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan pebelajaran yang menjadi


muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
@2018, Direktorat PSMK 50
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian


materi dalam silabus masing-masing mata pelajaran sesuai
dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, spiritual peserta didik, dan jenjang 2 dan atau jenjang
3 KKNI.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara


fungsional dalam pencapaian kompetensi peserta didik, baik
hard skills maupun soft skills.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara


kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, lingkup
materi pembelajaran, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran,
penilaian, serta media dan sumber belajar.

5. Memadai

Cakupan indikator pencapaian kompetensi, lingkup materi


pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,
serta media dan sumber belajar cukup (sufficient) untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator pencapaian kompetensi, lingkup materi


pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian serta media dan
sumber belajar memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, peristiwa yang terjadi
serta tuntutan kualitas sumber daya manusia yang kompeten
dan sekaligus berkarakter positif, khususnya terkait dengan
dunia kerja yang relevan.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi


peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat, khususnya tuntutan dunia
kerja terhadap kualitas sumber daya manusia baik dari sisi hard
skills maupun soft skills.

@2018, Direktorat PSMK 51


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi


(kognitif, afektif, dan psikomotor).

9. Mengintegrasikan Nilai-nilai Karakter

Mengintegrasikan nilai-nilai karakter yang harus menjadi


kepribadian (personality) lulusan SMK, baik sebagai makhluk
Tuhan YME, sebagai warga NKRI, sebagai anggota masyarakat
dunia, bahkan sebagai bagian dari komunitas pekerja di dunia
kerja tertentu.

D. Komponen Silabus

Silabus mata pelajaran pada SMK mengandung komponen-


komponen sebagai berikut.

1. Identitas silabus

Setiap silabus mata pelajaran harus memuat identitas tersendiri,


minimal meliputi: nama satuan pendidikan (sekolah), nama
bidang keahlian, nama program keahlian, nama kompetensi
keahlian, dan nama mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk


mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dikuasai oleh peserta didik pada setiap mata pelajaran dan
menjadi dasar pengembangan Kompetensi Dasar (KD). KI
mencakup: sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan
(KI-3), dan keterampilan (KI-4) yang berfungsi mengintegrasikan
muatan pembelajaran mata pelajaran dalam mencapai SKL.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PA-BP)


dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) ditulis lengkap KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4, tapi pada mata
pelajaran yang lainnya cukup dituliskan KI-3 dan KI-4.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat


untuk menguasai KI dikuasai oleh peserta didik melalui proses
pembelajaran. KD merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang

@2018, Direktorat PSMK 52


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

mengacu pada KI dan dikembangkan berdasarkan taksonomi


hasil belajar.

a. KD dari KI-3 merupakan dasar untuk mengembangkan materi


pembelajaran pengetahuan.

b. KD dari KI-4 merupakan dasar untuk mengembangkan


keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan
peserta didik.

c. Khusus untuk Mapel PA-BP dan PPKn ditambah KD dari KI-1


(Sikap Spiritual) dan KD dari KI-2 (Sikap Sosial).

4. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menurut William E. Blank (1982) indikator pencapaian


kompetensi atau kriteria unjuk kerja (Performance Criteria),
merupakan indikasi seseorang telah menguasai Kompetensi
Dasar. Artinya Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik yang
dapat diukur dan diamati, mencakup: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. IPK dapat juga diartikan sebagai tingkat kinerja
yang harus didemonstrasikan oleh peserta didik untuk dapat
dinyatakan telah menguasai suatu KD.

IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,


mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan tuntutan
lapangan kerja level lulusan SMK (jenjang 2 atau jenjang 3 KKNI).
Perumusan IPK harus jelas dalam bentuk kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi, digunakan sebagai
dasar untuk menyusun teknik dan instrumen penilaian.

5. Materi Pokok

Materi Pokok pembelajaran dikembangkan dari IPK sesuai


dengan tuntutan KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan KD dari KI-4
(Keterampilan).

Pengembangan materi pokok pembelajaran mempertimbangkan


hal-hal berikut.

a. Potensi peserta didik;

@2018, Direktorat PSMK 53


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

b. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan


pekerjaan;

c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan


spiritual peserta didik;

d. Skema sertifikasi dan prasyarat (underpinning knowledge) uji


kompetensi;

e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, baik untuk mendukung


pengembangan hard skills maupun soft skills;

f. Struktur keilmuan;

g. Penguatan nilai-nilai utama pendidikan karakter yaitu


religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan
integritas;

h. Keterampilan Abad 21 khususnya 4 C (Creative, Critical


Thinking, Communicative, dan Collaborative), literasi digital,
dan life skills;

i. Alokasi waktu.

6. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara


peserta didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber
belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung
secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap,
pengetahuan, dan keterampilan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka menghasilkan SDM yang
kompeten dan berkarakter.

Proses pembelajaran berpendekatan saintifik untuk membentuk


kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah,
mengumpulkan data, mengolah dan menyimpulkan data serta
mengomunikasikan.

Untuk membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta


mengembangkan rasa keingintahuan dan kemampuan produktif
peserta didik, dikembangkan model-model pembelajaran sebagai
berikut.
a. Pembelajaran melalui penemuan (discovery learning),
b. Pembelajaran melalui penyingkapan (inquiry learning),

@2018, Direktorat PSMK 54


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

c. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),


d. Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning),
e. Pembelajaran berbasis produksi (production-based training),
dan
f. Model pembelajaran Teaching Factory.

Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua


KD/materi pembelajaran, oleh karena itu untuk menetapkan
model yang paling cocok harus dilakukan analisis terhadap
rumusan pernyataan setiap KD; apakah cenderung pada
pembelajaran penemuan/penyingkapan (Discovery dan Inquiry
Learning) atau pada pembelajaran hasil karya (Problem/Project/
Production-based Learning dan Teaching Factory).

a. Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan


(Discovery dan Inquiry Learning):

1) Pernyataan pasangan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4


mengarah ke pencarian atau penemuan;

2) Pernyataan KD dari KI-3 lebih menitikberatkan pada


pemahaman pengetahuan faktual, konseptual, dan atau
operasional;

3) Pernyataan KD dari KI-4 pada taksonomi mengolah dan


menalar, serta

4) Keberadaan pasangan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4


sebagai awal dari penguasaan suatu kompetensi.

b. Rambu-rambu penentuan model hasil karya


(Problem/Project/Production-based Learning atau Teaching
Factory):

1) Pernyataan pasangan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4


mengarah pada hasil karya atau produk baik jasa maupun
barang;

2) Pernyataan KD dari KI-3 pada pengetahuan metakognitif;

3) Pernyataan KD dari KI-4 pada taksonomi menyaji dan


mencipta, serta

@2018, Direktorat PSMK 55


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

4) Pernyataan pasangan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang


memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan
konseptual dan prosedural.

7. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa


yang dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dengan memperhatikan keutuhan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan, bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang


berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
menjadi tagihan (termasuk rekaman perkembangan nilai-nilai
karakter), kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dikuasai dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.


Tindak lanjut untuk proses pembelajaran berikutnya,
pembelajaran remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan
pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan


pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan berupa
informasi yang dikumpulkan.

@2018, Direktorat PSMK 56


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Lingkup dan sasaran penilaian hasil belajar mencakup ranah


sikap (sikap spiritual, sikap sosial, dan perkembangan nilai-
nilai karakter), pengetahuan, dan keterampilan.

f. Sasaran penilaian hasil belajar pada ranah sikap spiritual dan


sikap sosial meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi,
menghargai, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai spiritual
(taat menjalankan ajaran agama, cinta lingkungan, toleran,
bersih) dan nilai-nilai sosial (gotong royong, tanggung-jawab,
peduli, santun dan lain-lain).

Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap:

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


Daftar cek
Observasi
Skala penilaian sikap
Daftar cek
Penilaian diri
Skala penilaian sikap
Penilaian antarpeserta Daftar cek
didik Skala penilaian sikap
Catatan pendidik tentang sikap dan
perilaku positif atau negatif, selama
Jurnal
dan di luar proses pembelajaran
mata pelajaran.

g. Sasaran penilaian hasil belajar pada ranah pengetahuan


adalah kemampuan berfikir mulai dari mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta serta
dimensi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dan
metakognitif.

Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan:


Teknik
Bentuk Instrumen
Penilaian
• Memilih jawaban (pilihan ganda, dua
pilihan benar - salah, ya - tidak),
menjodohkan, sebab-akibat.
Tes tulis
• Menyuplai jawaban (isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek,
uraian).
Daftar cek observasi guru terhadap diskusi,
Observasi
tanya jawab, dan percakapan.

@2018, Direktorat PSMK 57


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Instrumen penugasan berupa pekerjaan


rumah dan/atau proyek yang dikerjakan
Penugasan
secara individu atau kelompok sesuai
dengan karakteristik tugas.

h. Sasaran penilaian hasil belajar pada ranah keterampilan


abstrak yaitu kemampuan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar dan
mengomunikasikan.

Sedangkan pada ranah keterampilan konkret adalah persepsi,


kesiapan, meniru, membiasakan gerakan, mahir, menjadi
gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.

Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan:


Teknik
Bentuk Instrumen
Penilaian
• Daftar cek
Peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat
diamati oleh penilai.
Unjuk kerja/ • Skala penilaian (rating scale)
kinerja/ Penggunaan skala penilaian
praktik memungkinkan penilai memberi nilai
tengah terhadap penguasaan kompetensi
tertentu, karena pemberian nilai secara
kontinum pada kategori nilai lebih dari
dua.
• Penilaian proyek dilakukan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai
Proyek pelaporan.
• Untuk menilai setiap tahap perlu
disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Produk • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik).
Portofolio • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik).
• Tes tulis, daftar cek atau skala penilaian
Tulis
(rubrik).

8. Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap pasang KD didasarkan atas


jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per
minggu sesuai yang tersedia di Struktur Kurikulum dengan
@2018, Direktorat PSMK 58
Pedoman Penyusunan KTSP SMK

mempertimbangkan jumlah KD serta keluasan, kedalaman,


tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan masing-masing KD.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan
perkiraan waktu rerata untuk menguasai pasang KD yang
dibutuhkan peserta didik yang memiliki kemampuan beragam.

9. Sumber Belajar

Sumber belajar terutama menyangkut pihak atau hal-hal yang


dapat dijadikan sumber belajar, dapat berupa nara sumber
(orang ahli), buku-buku, internet, alat, media dan bahan yang
dapat membantu dan memudahkan peserta didik mencapai
kompetensi yang harus dikuasai. Sumber belajar merupakan
rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

@2018, Direktorat PSMK 59


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

E. Langkah-langkah Penyusunan Silabus

Langkah-langkah penyusunan silabus disajikan pada diagram alir


berikut.

PENGKAJIAN
StandarProfil LulusanLulusan
Kompetensi
SMK/MAK
(SKL) SMK/MAK

Standar
Kompetensi
Kompetensi
Inti
SMK/MAK
Lulusan

Struktur Kurikulum
(Mata Pelajaran)

Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar

PENYUSUNAN

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Analisis Materi Penilaian


Kedalaman dan
Keluasan Materi
Alokasi Waktu

Kegiatan Pembelajaran

Sumber Belajar

Komponen Silabus

PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTERAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

@2018, Direktorat PSMK 60


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-


unsur di bawah ini (urutan pengembangan silabus sebagaimana
disajikan pada diagram alir di atas, dan penomoran berikut bukan
merupakan urutan pengembangan).

1. Mengkaji Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Pengkajian KI dan KD merupakan langkah awal dari kegiatan


penyusunan silabus. Berdasarkan KI dan KD kemudian
dikembangkan komponen-komponen silabus yang lainnya.
Karena itulah, memahami hakikat dan keberadaan KI dan KD
yang akan dikembangkan menjadi komponen-komponen silabus
sebagaimana dijelaskan sebelumnya merupakan suatu
keniscayaan, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya
masukan-masukan untuk lebih disempurnakan.

Pengkajian KI dan KD mata pelajaran yang akan dikembangkan


silabusnya setidak-tidaknya diarahkan terhadap hal-hal sebagai
berikut.

a. Kelengkapan jenis dan lingkup KD dari KI-3 dan KD dari KI-4


berdasarkan keberadaan mata pelajaran. Sedangkan untuk
Mapel PA-BP dan PPKn ditambah dengan KD dari KI-1 dan KD
dari KI-2;

b. Keterkaitan antara KI dan KD mata pelajaran dilihat dari sisi


gradasi tingkatan dan atau urutan belajar (hubungan
vertikal);

c. Keterkaitan KD mata pelajaran yang dikaji dengan KD mata


pelajaran lainnya (hubungan horizontal);

d. Nilai-nilai karakter dapat ditanamkan dalam rangka


mengembangkan kepribadian peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran pada masing-masing KD.

2. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Perumusan IPK harus memperhatikan KD; mencakup


keseluruhan aspek yang ingin dicapai tetapi tidak lebih tinggi
dari KD berdasarkan tingkatan taksonomi Bloom.

Rambu-rambu Perumusan IPK sebagai berikut.

@2018, Direktorat PSMK 61


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

a. Indikator merupakan penanda perilaku sikap (KD dari KI-1


dan KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD
dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.

b. Rumusan IPK sikap menggunakan tingkatan sikap: menerima,


menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

c. Rumusan IPK pengetahuan menggunakan dimensi proses


kognitif (dari memahami sampai dengan mengevaluasi) dan
dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, operasional, dan
metakognitif) yang sesuai dengan KD.

a. Rumusan IPK keterampilan abstrak menggunakan rumusan


kemampuan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar dan mengomunikasikan.
Sedangkan ranah keterampilan konkret menggunakan
rumusan kemampuan persepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alami,
menjadi tindakan orisinal.

b. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4


berdasarkan gradasinya dan tuntutan KI;

2) tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual,


operasional, atau metakognitif);

3) tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan


abstrak atau keterampilan konkret;

4) keterampilan konkret pada kelas X menggunakan kata


kerja operasional sampai tingkat
membiasakan/manipulasi. Kelas XI sampai pada tingkat
mahir/presisi. Kelas XII sampai pada tingkat menjadi
gerakan alami/artikulasi pada taksonomi psikomotor
Simpson atau Dave, dan pada kelas XIII diutamakan
hingga tingkatan mengreasi (kreativitas).

5) setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator.

3. Menentukan Teknik dan Instrumen Penilaian

Penilaian pencapaian KD oleh peserta didik dilakukan


berdasarkan IPK yang telah dirumuskan.

@2018, Direktorat PSMK 62


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes


dalam bentuk tulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk (barang atau jasa), penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.

4. Mengidentifikasi Lingkup Materi Pokok

Materi pokok pembelajaran dirumuskan berdasarkan IPK.


Khusus untuk mata pelajaran dasar keahlian dan kompetensi
keahlian (C2 dan C3), penyusunan materi pokok pembelajaran
memperhatikan lingkup variable/kondisi kinerja yang tertuang
dalam Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang diacu.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran mencakup pendekatan, model dan


metoda. Memuat kecakapan hidup dan nilai-nilai karakter yang
perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan


kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Disusun untuk memberikan bantuan kepada guru, agar dapat


melaksanakan proses pembelajaran secara profesional untuk
mengantarkan peserta didik menuju pribadi-pribadi yang
kompeten dan berkarakter.

b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh


peserta didik secara berurutan untuk menguasai KD.

c. Berpusat pada peserta didik sebagai subyek, guru lebih


berperan sebagai fasilitator dalam rangka mengembangkan
pribadi peserta didik seutuhnya; aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan.

d. Urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan hirarkhi materi


pembelajaran.

e. Minimal mengandung dua unsur penanda yang


mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran, yaitu
kegiatan belajar peserta didik dan materi untuk
mengembangkan keutuhan proses dan hasil belajar.

@2018, Direktorat PSMK 63


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

f. Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari pengembangan kegiatan pembelajaran
kelompok mata pelajaran peminatan kejuruan. Kegiatan PKL
dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:

1) PKL bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi


peserta didik untuk membentuk kompetensi secara utuh
dan lebih bermakna, terutama membentuk sikap (etos)
kerja sesuai dengan tuntutan kebutuhan di lapangan kerja.

2) Waktu pelaksanaan PKL dialokasikan dari waktu yang


tersedia pada mata pelajaran Peminatan Kejuruan (C2 dan
C3), khususnya pada kegiatan praktik yang akan lebih
bermakna jika dilaksanakan di lapangan kerja (DU/DI).

3) Kegiatan PKL sebagai bagian integral dari kegiatan


pembelajaran, juga dimanfaatkan sebagai bagian dari
penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik secara
utuh (meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

4) Ketersediaan sarana dan prasarana dan sumber daya yang


dimiliki sekolah untuk mendukung proses pencapaian
kompetensi lulusan (baik sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan) sesuai dengan standar kompetensi yang
berlaku.

5) PKL dapat dilaksanakan secara bertahap untuk setiap unit


kompetensi dan atau di blok dalam satuan waktu tertentu,
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-
masing Kompetensi Keahlian dan kondisi tempat PKL.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Alokasi waktu dicantumkan untuk setiap pasangan KD,


menunjukkan berapa lama waktu yang disediakan bagi peserta
didik dan pendidik untuk melakukan interaksi pembelajaran
hingga peserta didik menguasai pasangan KD dimaksud. Satuan
waktu jam pembelajaran adalah 45 menit jam waktu normal dan
dialokasikan dalam satuan bilangan bulat.

@2018, Direktorat PSMK 64


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

7. Memilih dan Menetapkan Sumber Belajar

Tetapkan sumber, media, alat dan belajar yang dapat


memudahkan peserta didik mencapai penguasaan kompetensi
dasar yang telah ditetapkan berupa rujukan, objek dan/atau
bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat
berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya

F. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran

a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan


untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.

b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru


yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat
satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok
sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-
masing sekolah.

2. Implementasi pembelajaran per semester

a. Penggalan silabus mata pelajaran muatan Nasional (A) dan


muatan Kewilayahan (B), dapat diatur sesuai dengan urutan
pembelajaran KD serta alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum.

b. Penggalan silabus kelompok mata pelajaran muatan


Peminatan Kejuruan (C), ditetapkan berdasarkan unit
kompetensi berdasarkan skema sertifikasi dan disesuaikan
dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).

G. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Dalam implementasinya di sekolah silabus dijabarkan menjadi


rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi,
dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan


dengan memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi rencana
pembelajaran, dan evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran).

@2018, Direktorat PSMK 65


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

H. Format Silabus

Format silabus sesungguhnya dapat dikembangkan dalam bentuk


narasi atau tabel. Berikut adalah format silabus dalam bentuk tabel,
berisi komponen-komponen silabus sebagaimana telah dijelaskan.

@2018, Direktorat PSMK 66


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

SILABUS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah : .............................................................................................................................................


Bidang Keahlian : .............................................................................................................................................
Program Keahlian : .............................................................................................................................................
Kompetensi Keahlian : .............................................................................................................................................
Mata Pelajaran : .............................................................................................................................................
Durasi (Waktu) : .............................................................................................................................................
KI-3 (Pengetahuan) : .............................................................................................................................................
KI-4 (Keterampilan) :
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Indikator Alokasi
Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pokok Waktu Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Belajar
Kompetensi (JP)
1 2 3 4 5 6 7
3.1

4.1

3.2

4.2

…. dst

@2018, Direktorat PSMK 67


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

SILABUS MATA PELAJARAN


(Khusus Mapel PABP dan PPKn)
Nama Sekolah : .............................................................................................................................................
Bidang Keahlian : .............................................................................................................................................
Kompetensi Keahlian : .............................................................................................................................................
Mata Pelajaran : .............................................................................................................................................
Durasi (Waktu) : .............................................................................................................................................
KI-1 (Sikap Spiritual) : .............................................................................................................................................
KI-2 (Sikap Sosial) : .............................................................................................................................................
KI-3 (Pengetahuan) : .............................................................................................................................................
KI-4 (Keterampilan) : .............................................................................................................................................
Indikator Alokasi
Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pokok Waktu Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Belajar
Kompetensi (JP)
1 2 3 4 5 6 7
1.1
2.1
3.1
4.1
1.2
2.2
3.2
4.2
…. dst

@2018, Direktorat PSMK 68


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Keterangan Pengisian Format Silabus


Nama Sekolah : diisi nama SMK yang bersangkutan.
Bidang Keahlian : diisi nama Bidang Keahlian sesuai Spektrum Keahlian PMK berdasarkan Perdirjen Nomor
06/D.D5/KK/2018.
Kompetensi Keahlian : diisi nama Kompetensi Keahlian sesuai Spektrum Keahlian PMK berdasarkan Kepdirjen Nomor
06/D.D5/KK/2018.
Mata Pelajaran : diisi nama mata pelajaran sesuai Struktur Kurikulum berdasarkan Kepdirjen Nomor 07/D.D5/KK/2018.
Durasi (Waktu) : diisi jumlah waktu mata pelajaran secara keseluruhan berdasarkan Kepdirjen Nomor 07/D.D5/KK/2018.
KI-1 : diisi rumusan Kompetensi Inti 1 yang dirujuk sesuai Mata Pelajaran yang bersangkutan.
KI-2 : diisi rumusan Kompetensi Inti 2 yang dirujuk sesuai Mata Pelajaran yang bersangkutan.
KI-3 : diisi rumusan Kompetensi Inti 3 yang dirujuk sesuai Mata Pelajaran yang bersangkutan.
KI-4 : diisi rumusan Kompetensi Inti 4 yang dirujuk sesuai Mata Pelajaran yang bersangkutan.
Kolom 1: diisi nomor dan rumusan pasangan KD yang dipindahkan dari format KI dan KD mata pelajaran yang bersangkutan.
Kolom 2: diisi dengan rumusan IPK yang merupakan rincian standar minimal kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik.
Kolom 3: diisi dengan Materi Pokok yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk menguasai KD berdasarkan IPK. Khusus
untuk materi mata pelajaran peminatan kejuruan (C2 dan C3) dapat mempertimbangkan KUK dan batasan
variabel/lingkup variabel/range of variabel SKK yang diacu.
Kolom 4: diisi dengan Alokasi Waktu jam pelajaran (@45 menit) yang disediakan untuk mempelajari pasangan KD.
Kolom 5: diisi dengan pokok-pokok proses pembelajaran berpendekatan saintifik sesuai dengan karakteristik pasang KD.
Kolom 6: diisi dengan Aspek dan Teknik Penilaian yang disarankan.
Kolom 7: diisi dengan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak
dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

@2018, Direktorat PSMK 69


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

@2018, Direktorat PSMK 70


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Contoh Pengisian Format Silabus:


Indikator Alokasi
Kompetensi
Pencapaian Materi Pokok Waktu Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar
Kompetensi (JP)
1 2 3 4 5 6 7
3.14 3.14.1 • Prosedur dan 32 • Mengamati untuk Pengetahuan: New Step;
Mendiag Mene teknik mengidentifikasi dan Toyota Astra
nosis ntukan cara • Tes Tertulis
pemeriksaan merumuskan masalah
kerusakan pemeriksaa gangguan tentang sistem
sistem n sistem pengisian. Keterampilan:
pengisian kerusakan pengisian (menumbuhkan rasa • Penilaian
sistem ingin tahu) Unjuk Kerja
pengisian • Teknik
penggantian • Mengumpulkan data • Observasi
3.14.2 Mendeteksi komponen tentang perbaikan
letak sistem pengisian.
kerusakan • Prosedur (menumbuhkan
komponen pengecekan mandiri dan tanggung
sistem hasil perbaikan jawab)
pengisian
• Mengolah data
tentang perbaikan
4.14 4.14.1 sistem pengisian.
Memperb Mem (menumbuhkan
aiki sistem perbaiki ketelitian dan cermat)
pengisian kerusakan
sistem • Mengomunikasikan
pengisian tentang perbaikan
sistem pengisian.
4.14.2 Mengontrol (menumbuhkan
hasil tanggung jawab)
perbaikan
sistem
pengisian

@2018, Direktorat PSMK 71


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

…. dst

@2018, Direktorat PSMK 72


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

BAB IV
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(DOKUMEN III)

A. Pengertian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana


kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih, yang
dilaksanakan di kelas teori, kelas praktik dan/atau dunia kerja. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya menguasai Kompetensi
Dasar (KD).

Setiap guru di setiap satuan pendidikan wajib menyusun RPP


untuk mata pelajaran dan kelas di mana guru tersebut mengajar.
Hal ini sangat penting, karena RPP merupakan rancangan (skenario)
tindakan yang akan dilakukan oleh guru ketika ia mengajar serta
aktivitas apa yang harus dilakukan peserta didik, agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan mencapai tujuan
yang diharapkan.

Milkova (www.crlt.umich.edu, 20/03/2017) menegaskan


bahwa rencana pembelajaran merupakan peta perjalanan kegiatan
mengajar yang memuat tentang apa-apa yang perlu dipelajari oleh
peserta didik dan bagaimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan
agar dapat berjalan secara efektif. Selanjutnya Milkova menguraikan
bahwa terdapat tiga komponen kunci rencana pembelajaran yaitu
tujuan pembelajaran (bagi siswa), aktivitas pembelajaran, dan
strategi untuk mengecek pemahaman siswa (keberhasilan siswa
belajar).

B. Prinsip-prinsip

Penyusunan RPP harus menerapkan prinsip-prinsip pedagogis


secara tertulis untuk direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran,
agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang efektif
dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. RPP
disusun agar proses pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta

@2018, Direktorat PSMK 73


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang


cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Penyusunan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal


tahun pelajaran dimulai dan perlu diperbarui sesuai perkembangan
Ipteks, dinamika dunia kerja, dan kebutuhan peserta didik. Selain
prinsip-prinsip di atas, penyusunan RPP harus juga memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Perbedaan individual peserta didik; antara lain kemampuan awal,


tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik;

2. Partisipasi aktif peserta didik;

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,


motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian;

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang


untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan;

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat


rancangan program pemberian masukan positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi;

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi


pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar;

7. Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad


21 pada kegiatan pembelajaran mulai dari tahap pendahuluan,
kegiatan inti, hingga penutup;

8. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan


lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya;

@2018, Direktorat PSMK 74


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

9. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara


terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi;

10. Pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan kewilayahan


mendukung pencapaian kompetensi keahlian kejuruan,
pembentukan nilai-nilai karakter, dan pengembangan kecakapan
yang diperlukan di abad 21.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh masing-masing guru


atau kelompok guru mata pelajaran tertentu yang difasilitasi dan
disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh
kepala sekolah. Atau melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah
yang dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan. Dalam mengembangkan RPP, guru harus
memperhatikan silabus, buku teks peserta didik, dan buku guru.

C. Komponen dan Format RPP

Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana


pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario
pembelajaran. Penyusunan RPP disesuaikan dengan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus memuat


komponen-komponen sebagai berikut.

1. Identitas program pendidikan;

2. Kompetensi inti dan kompetensi dasar;

3. Indikator pencapaian kompetensi yang merupakan tolok ukur


ketercapaian suatu KD, dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup sikap dan
nilai-nilai karakter, pengetahuan, dan keterampilan;

4. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan IPK, dengan


memperhatikan komponen tujuan yang meliputi Audience,
Behaviour, Condition dan Degree (ABCD). Dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, mencakup sikap dan nilai-nilai karakter, pengetahuan,
dan keterampilan;

@2018, Direktorat PSMK 75


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

5. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prosedur dan


metakognitif yang relevan dengan tuntutan KD, ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.

6. Strategi pembelajaran meliputi pendekatan, strategi dan metode


pembelajaran. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai KD disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan KD yang akan dicapai, meliputi sikap, nilai-
nilai karakter, dan kecakapan abad 21 yang dapat
dikembangkan;

7. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,


kegiatan inti, dan penutup; dengan mengintegrasikan nilai-nilai
karakter sesuai dengan hasil analisis (perancah pemaduan
sintaksis model pembelajaran dan pendekatan saintifik);

8. Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran yang


dapat digunakan untuk memudahkan peserta didik belajar;

9. Sumber belajar meliputi buku, lembaran informasi, job sheet/


lembaran tugas, lembar penilaian, internet dan lain-lain; dan

10. Penilaian hasil belajar merupakan rancangan pengumpulan data


kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik menggunakan
instrumen pengukuran baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan sebagai bahan membuat keputusan tentang
pencapaian hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan rincian komponen-komponen RRR yang harus


ada sebagaimana diuraikan di atas, dapat dirancangkan format RPP
sebagai berikut.

FORMAT RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : …...........................................................................
Mata Pelajaran : …...........................................................................
Komp. Keahlian : ..............................................................................
Kelas/Semester : ……........................................................................
Tahun Pelajaran : ..............................................................................

@2018, Direktorat PSMK 76


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Alokasi Waktu : …...........................................................................


B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti *)
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
Kompetensi Dasar *)
1. KD pada KI Pengetahuan
2. KD pada KI Keterampilan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI Pengetahuan
2. Indikator KD pada KI Keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
F. Pendekatan, Strategi dan Metode
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit)
2. Pertemuan Kedua:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit),
dan pertemuan seterusnya.
H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
I. Sumber Belajar
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
Mengetahui ______________, _________
Kepala …….......................... Guru Mata Pelajaran,

NIP NIP

*) KI dan KD Sikap Spiritual dan Sikap Sosial ditambahkan untuk mata


pelajaran Pendidikan Agama dan PPKn.
**) Semua sintaksis/langkah model pembelajaran dapat lengkap pada setiap
pertemuan, atau dapat lengkap pada beberapa pertemuan.

D. Langkah-langkah Penyusunan RPP

1. Analisis dan Penyusunan Program Semester

Analisis dan penyusunan program semester merupakan langkah


awal yang harus dilakukan sebelum menyusun RPP. Analisis
program semester disusun berdasarkan analisis minggu efektif
dan jumlah kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai dalam
waktu 1 tahun atau 2 semester. Analisis program semester juga

@2018, Direktorat PSMK 77


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

dilakukan untuk menentukan alokasi waktu yang digunakan


untuk setiap pasangan kompetensi dasar (KD). Berikut ini
merupakan salah satu contoh analisis minggu efektif.

Tabel 8. CONTOH ANALISIS MINGGU EFEKTIF SEMESTER GANJIL


DAN GENAP
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Semester Ganjil
Jumlah Jumlah Minggu Keterangan
No Bulan Minggu/Bula (pertemuan tidak
n Efektif Tidak Efektif efektif)
1 Juli 2 2 0
2 Agustus 5 5 0
3 September 4 3 1 UTS
4 Oktober 4 4 0
5 November 5 5 0
6 Desember 4 0 4 UAS: 1 mg
Pasca UAS: 1 mg
Libur Akhir
Semester: 2 mg
Jumlah 24 19 5

Semester Genap
Jumlah Jumlah Minggu Keterangan
No Bulan Minggu/Bula (pertemuan tidak
Efektif Tidak Efektif
n efektif)
1 Januari 5 5 0
2 Februari 4 4 0
UTS: 1 mg
3 Maret 4 2 2
USBN: 1 mg
4 April 4 3 1 UNBK 1 mg
Libur Awal
Ramadan: 1 mg
5 Mei 5 2 3
UAS: 1 mg
Pasca UAS: 1 mg
Pasca UAS: 1 mg
Libur Akhir
6 Juni 4 0 4 Semester dan
libur Hari Raya
Idul Fitri
Jumlah 26 16 10
• Jumlah minggu efektif semester ganjil = 19 minggu
• Jumlah minggu efektif semester genap = 16 minggu
• Jumlah minggu efektif selama 1 tahun = 35 minggu

Berdasarkan contoh hasil analisis minggu efektif di atas,


selanjutnya disusun program semesteran untuk semester ganjil
dan semester genap. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun program Semesteran, antara lain sebagai
berikut.

@2018, Direktorat PSMK 78


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

a. Beban jam belajar per minggu untuk setiap mata pelajaran


adalah sesuai dengan struktur kurikulum yang telah
ditetapkan. Contoh: untuk mata pelajaran Akuntansi Dasar
dalam struktur kurikulum beban jam per minggu adalah 5
(lima) jam pelajaran.

b. Rencana ulangan harian yang akan dilaksanakan oleh guru.

c. Peta pencapaian pasang KD setiap minggu, agar total jam


pelajaran untuk mata pelajaran yang bersangkutan dapat
memenuhi pencapaian seluruh pasang KD yang harus
diajarkan, dalam kurun waktu minggu efektif 1 (satu) tahun
pelajaran.

Berikut ini disajikan contoh program semesteran untuk mata


pelajaran Akuntansi Dasar pada semester ganjil.

@2018, Direktorat PSMK 79


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

TABEL 9: CONTOH PROGRAM SEMESTERAN MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR


Bulan/Minggu
Nomor Jumlah
Kompetensi Dasar Juli Agustus September Oktober November Desember
KD Jam
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Memahami pengertian, tujuan,
peran akuntansi dan pihak-pihak
3.1
yang membutuhkan informasi
akuntansi 5
Mengelompokkan pihak-pihak
4.1 yang membutuhkan informasi
akuntansi sesuai perannya
Memahami jenis-jenis profesi
akuntansi (bidang-bidang
3.2
spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi)
5
Mengelompokkan profesi
akuntansi (jenis-jenis profesi
4.2 akuntansi, bidang-bidang
spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi)
Memahami jenis dan bentuk
3.3
badan usaha
5
Mengelompokkan jenis dan
4.3
bentuk badan usaha
Memahami asumsi, prinsip-
3.4 prinsip dan konsep dasar
akuntansi.
5
Mengelompokkan asumsi,
4.4 prinsip-prinsip dan konsep dasar
akuntansi.
Ulangan Harian 1
Menerapkan persamaan dasar
3.6
akuntansi 30
4.6 Membuat persamaan dasar

@2018, Direktorat PSMK 80


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

Bulan/Minggu
Nomor Jumlah
Kompetensi Dasar Juli Agustus September Oktober November Desember
KD Jam
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
akuntansi
Ulangan Harian 2
3.5 Memahami siklus akuntansi
Mengelompokkan tahapan siklus 5
4.5
akuntansi
Memahami transaksi bisnis
3.7 perusahaan baik perusahaan
jasa, dagang dan manufacture
Mengelompokkan transaksi 10
bisnis perusahaan baik
4.7
perusahaan jasa, dagang dan
manufacture
Menerapkan jurnal, konsep
debet dan kredit, saldo normal,
3.8
sistematika pencatatan, dan
bentuk jurnal
30
Melakukan pencatatan jurnal,
konsep debet dan kredit, saldo
4.8
normal, sistematika pencatatan,
dan bentuk jurnal
JUMLAH JAM SEMESTER 1 95

Keterangan: Ulangan untuk KD 3.5, 4.5 dilaksanakan pada saat UAS

Minggu tidak efektif

Jam pelajaran perminggu

@2018, Direktorat PSMK 81


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

2. Penyusunan RPP

Dalam menyusun RPP, guru mengintegrasikan sikap, nilai-nilai


karakter, dan kecakapan abad 21 pada setiap langkah kegiatan
pembelajaran. Nilai-nilai yang dikembangkan disesuaikan dengan
karakteristik materi pembelajaran yang akan dibahas. RPP
disusun dengan menggunakan format RPP yang telah jelaskan di
atas.

Tabel 3. Rambu-rambu Penyusunan RPP


No. Komponen Keterangan
1. a. Identitas Sekolah a. Diisi nama satuan pendidikan.
b. Kompetensi Keahlian b. Diisi nama kompetensi keahlian tempat mata
c. Mata Pelajaran pelajaran tersebut diajarkan.
d. Kelas/Semester c. Diisi nama mata pelajaran, seperti tertera pada
e. Tahun Pelajaran struktur kurikulum.
d. Diisi kelas dan semester, ganjil/genap.
e. Diisi dengan tahun pelajaran yang sedang
berlangsung,
2. Alokasi waktu Diisi jumlah jam pelajaran hasil analisis program
semester.
3. Kompetensi Inti Disalin dari Lampiran Surat Keputusan Dirjen
Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017, untuk KI
Pengetahuan dan KI Keterampilan.
4. Kompetensi Dasar a. KD disalin dari Lampiran Surat Keputusan Dirjen
Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian
(C3) SMK/MAK.
b. Rumusan KD dituliskan untuk KD dari Pengetahuan
dan KD dari Keterampilan.
5. Indikator Pencapaian Dirumuskan sesuai kaidah pengembangan IPK
Kompetensi
Contoh IPK KD Pengetahuan
3.6 Menerapkan persamaan dasar akuntansi
Berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses
kognitif, maka IPK dari KD pengetahuan di atas
sebagai berikut:
• Menjelaskan unsur-unsur persamaan dasar
akuntansi
• Menentukan prosedur penyusunan laporan
keuangan sederhana dari persamaan dasar
akuntansi
Contoh IPK KD Keterampilan
4.6 Membuat persamaan dasar akuntansi
Berdasarkan KD 4.6 tersebut, kata “membuat”
adalah dimensi keterampilan abstrak pada gradasi
mengolah. Maka IPK dari KD keterampilan di atas
adalah:

@2018, Direktorat PSMK 82


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

No. Komponen Keterangan

• Mengolah persamaan dasar akuntansi


• Membuat laporan keuangan sederhana dari
persamaan dasar akuntansi
6. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran dikembangkan sesuai ketentuan
rumusan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan IPK di atas, maka rumusan tujuan
pembelajarannya yaitu:
Melalui penggalian informasi dan diskusi, peserta
didik mampu:
1. Menjelaskan unsur-unsur dalam persamaan dasar
akuntansi meliputi harta, kewajiban, modal,
pendapatan dan biaya sesuai buku siswa dengan
penuh rasa ingin tahu.
2. Menentukan langkah-langkah prosedur
penyusunan laporan keuangan sesuai buku siswa
dengan penuh rasa ingin tahu.
Melalui latihan, peserta didik dapat:
1. Mengolah persamaan dasar akuntansi sesuai SOP
secara mandiri/
2. Membuat laporan keuangan sederhana dari
persamaan dasar akuntansi sesuai dengan SOP
secara bertanggung-jawab.
7. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dikembangkan sesuai ketentuan
rumusan materi pembelajaran.
Berdasarkan contoh tujuan pembelajaran di atas
maka materi pembelajarannya adalah:
1. Persamaan dasar akuntansi (harta, kewajiban,
modal, pendapatan, biaya).
2. Laporan (laba rugi, perubahan modal, neraca).
Materi yang dikembangkan termasuk materi
pengayaan (dapat dikembangkan berdasarkan buku
siswa, referensi lain), materi yang terintegrasi dengan
muatan indikator, dan materi yang diintegrasikan
pada kegiatan ekstrakurikuler.
8. Pendekatan, Model dan Diisi dengan model pembelajaran yang sesuai dengan
Metode Pembelajaran KD dan IPK berdasarkan Tujuan Pembelajaran.
Lihat konsep “Pemahaman Proses Pembelajaran
(Tabel Perancah Pemaduan Sintaksis Model
Pembelajaran dan Pendekatan Proses Berfikir dan
Bertindak Saintifik)”.
9. Kegiatan Pembelajaran a. Diisi mengacu sintaksis model pembelajaran yang
ditetapkan.
b. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
diorganisasikan menjadi kegiatan yang terdiri atas:
1) Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan guru: (pada setiap
aktivitas mengandung pesan nilai-nilai
karakter).
• Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
• Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya

@2018, Direktorat PSMK 83


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

No. Komponen Keterangan


terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
• Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan.
• Menyampaikan garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan.
• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
yang akan digunakan.
2) Kegiatan Inti
• Diisi dengan kegiatan siswa dan guru, dapat
mengikuti urutan sintaks model belajar yang
dipadukan dengan pendekatan (proses
berfikir dan bertindak) saintifik (pada setiap
aktivitas harus jelas menyinggung nilai-nilai
karakter).
• Aktivitas pendekatan saintifik (5M) tidak
harus terjadi sekaligus pada satu kali
pertemuan dan selalu berurutan, tetapi
disesuaikan dengan karakteristik materi yang
sedang dibahas.
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup meliputi antara lain: (pada
setiap aktivitas terlihat dan tersampaikan
pesan tentang nilai karakter)
• membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
• refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
• merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
• menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
10. Alat/Bahan dan Media
Diisi dengan:
Pembelajaran
Sarana, alat bantu dan bahan yang digunakan pada
proses pembelajaran di setiap RPP.
Contoh:
Media/Alat, Bahan, dan
KD
Sumber Belajar
3.6 Menerapkan Media:
persamaan LCD Projector, Ppt,
dasar akuntansi Video tayangan
4.6 Membuat Alat/bahan: Kalkulator
persamaan Sumber belajar: buku
dasar akuntansi teks pembelajaran, buku
referensi lain.

11. Sumber Belajar a. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak
dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar
lain yang relevan untuk setiap pertemuan sesuai
dengan tuntutan KD.
b. Sumber belajar ditulis sesuai ketentuan penulisan
referensi.

@2018, Direktorat PSMK 84


Pedoman Penyusunan KTSP SMK

No. Komponen Keterangan

12 a. Penilaian (Pengetahuan dan • Diisi dengan hasil analisis teknik dan indikator
Keterampilan) penilaian (hasil pembelajaran sesi sebelumnya).
Contoh:
Teknik
KD Instrumen
Penilaian
KD 3.6 1. Tes Tertulis 1. Soal tes
Menerapkan tertulis
persamaan 2. Penugasan 2. Lembar
dasar akuntansi tugas dan
Lembar
penilaian
tugas
KD 4.6 3. Tes praktik/ 3. Lembar soal
Membuat unjuk kerja praktik dan
persamaan Lembar
dasar akuntansi observasi
unjuk kerja
• Diisi dengan program remedial dan pengayaan.
b. Penilaian Sikap dan Dibuatkan jurnal harian tentang kejadian istimewa
Penerapan Nilai-nilai yang dilakukan oleh siswa pada saat kegiatan
Karakter pembelajaran berlangsung.
Contoh:
Jurnal Perkembangan Karakter
Hari/Tanggal:
Sikap yang
Sikap yang menonjol/
No. Nama Kls
unggul/ unik perlu
bimbingan

@2018, Direktorat PSMK 85

Anda mungkin juga menyukai