Anda di halaman 1dari 46

Jampirejo Timur RT. 003 RW.

003 Temanggung

PEMBANGUNAN JALAN DAN DRAINASE


SMP NEGERI 2 TEMANGGUNG

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga


Kabupaten Temanggung
Jl. Pahlawan No. 100 Temanggung
 Perusahaan akan menugaskan personil yang kompeten dalam
pekerjaan serupa, seperti Project Manager, dibantu oleh tenaga
administrasi dan Logistik, Supervisor lapangan sesuai dengan,
kelompok pekerjaannya masing2
 Jumlah personil tenaga ahli yang diturunkan sesuai dengan
kebutuhan keahliannya dalam tahapan2 pekerjaan
 Seluruh biaya administrasi lapangan akan menjadi tanggung
jawab perusahaan, termasuk biaya personil dan biaya overhead
yang terjadi selama proyek ini hingga selesai
 Komponen biaya yang ditawarkan sudah memperhitungkan
biaya2 ini di dalamnya

 Keamanan Proyek menjadi tanggung jawab Project Manajer, jika


diperlukan ditugaskan personil yang khusus untuk menjaga
keamanan proyek
 Pengamanan proyek dilakukan dengan prinsip preventif yaitu
lebih pada menjaga situasi dan mengeleminasi potensi
ketidakamanan
 Karena berada dalam lokasi yang cukup penting, maka personil
yang telah ditugaskan pada proyek ini harus mengikuti aturan
yang diterapkan oleh pihak pengelola area
 Dengan memberikan kartu pengenal pada semua personil
sebagai pencegahan terhadap keamanan proyek secara umum
 Personil yang bekerja pada proyek ini harus benar2
teridentifikasi dengan baik, dengan pembagian tanggung jawa
sesuai dengan ketua kelompoknya masing2

2
 Pendokumentasian setiap tahapan mulai dari 0% hingga 100%
dilakukan setiap hari pada semua progres penyelesaiannya
 Tugas ini menjadi tanggung jawab PM dan dilakukan oleh salah
satu personil administrasi lapangan atau supervisor lapangan

 Laporan terdiri dari pencatatan kemajuan proyek dan


penyesuaian terhadap perubahan rencana
 Hasil - hasil perubahan yang dituangkan dalam berita acara
 Kujungan - kunjungan dan masukkan dari berbagai pihak
 Keluhan dari berbagai pihak
 Laporan cuaca
 Gambar - gambar shop drawing yang sah dengan approval yang
berwenang
 Foto - foto kemajuan proyek
 Permohonan persetujuan penggunaan bahan
 Catatan keluar masuknya alat, bahan, dan personil
 Seluruhnya dirangkum dalam Laporan Mingguan dan bulanan

3
 Penerapan 5R untuk proyek menjadi tanggung jawab PM dan
seluruh pekerja, penyediaan tempat sampah yang memadai
dan pembuangan yang rutin setiap hari
 5R juga meliputi kerapihan dan menempatkan segala sesuatu
pada tempatnya dan mengeluarkan segera barang - barang
yang tidak dibutuhkan
 Sisa bongkaran dan sampah kemasan lain dimasukkan dalam
karung2 plastik dan ditempatkan pada tempat yang ditentukan
untuk dikeluarkan setiap saat

 Shop drawing dibuat untuk tujuan pelaksanaan dilapangan


dengan skala besar dari referensi gambar perencanaan dan
disetujui oleh direksi lapangan, shop drawing diproduksi sesuai
kebutuhan dan disimpan sebagai acuan pembuatan Asbuild
drawing
 Asbuild drawing di buat sesuai persis dengan keadaan
lapangan dengan acuan dari Shop drawing, yang nanti akan
dipakai sebagai persyaratan laporan akhir bangunan

4
 Semua pekerja sesuai dengan peraturan pemerintah
diasuransikan dalam program Jamsostek dan akan
mendapat perlindungan selama dalam masa kerja
pada proyek ini

 Permohonan ijin untuk melaksanakan pekerjaan ini


akan dilakukan pihak perusahaan dengan pihak
pengelola/ pemilik gedung, terutama dalam
penempatan gudang, direksi keet, air kerja, listrik
kerja, laporan personil dan sehubungan dengan
aturan2 internal, serta etika dan kesopanan.
 Ijin kepada pemerintah kota, Dinas Pekerjaan Umum
Kota, agar tidak melanggar aturan yang berlaku (jika
diperlukan)

5
 Sebelum proyek
dimulai PM menunjuk
petugas yang
bertanggung jawab
terhadap Kesehatan
dan Keselamatan
Kerja, yang khusus
menyediakan
peralatan
keselamatan kerja
dan memastikan
penggunaanya efektif
 Memasang tanda2
bahaya, petunjuk2
dan larangan baik
untuk pekerja
maupun untuk
pengunjung
 Mengevaluasi semua
kegiatan dengan
mempertimbangkan
aspek resiko terhadap
keselamatan kerja

6
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani
oleh tenaga-tenaga terampil, CV. TERANG ABADI SATRIA yang
sudah berpengalaman dalam penanganan proyek yang sejenis,
sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan terjamin.

1. Struktur Organisasi (TERLAMPIR)


 Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang
dipimpin kepala proyek dibantu oleh beberapa tenaga staf,
dan beberapa tenaga pelaksana Lapangan beserta stafnya,
Kepala Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan CV.
TERANG ABADI SATRIA.
 Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di
atas serta kerjasama yang baik dengan pihak pengawas, dan
owner diharapkan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan
baik sesuai yang disyaratkan

2. Joint Operation, Sub Kontraktor dan Supplier


Sesuai dengan Perpres dalam pelaksanaan proyek ini CV.
TERANG ABADI SATRIA sebagai kontraktor utama akan dibantu
oleh perusahaan konsorsium (KSO/JO) dan sub kontraktor yang
akan dibutuhkan kemudian, khususnya untuk pekerjaan spesial,
dalam pengadaan material kami akan melibatkan suplier
setempat, khususnya untuk material lokal, untuk material
pabrikan kami akan bekerja sama dengan agen utama atau
supllier yang berpengalaman pada bidangnya.

3. Tenaga Kerja
Personil yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis
akan ditempatkan sebagai personil inti dalam organisasi proyek.
Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan didatangkan dari
daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak memadai
akan ditambah dari daerah lain.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini
terdiri atas:
a. Tenaga operasional lapangan: Pelaksana, Juru Ukur, Juru
Gambar, Administrasi dan Logistik.
b. Pekerjaan (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Knek)

7
DIREKTUR

PELAKSANA ADMINISTRASI

JURU UKUR JURU GAMBAR LOGISTIK

8
Pelaksana
 Mengawasi dan menjaga mutu dan kualitas pekerjaan di
lapangan
 Membuat dokumen pelaporan proyek
Juru Ukur
 Bertanggung jawab dalam proses pengukuran
 Membuat back up data hasil pengukuran dilapangan
 Membuat laporan CCO sesuai hasil pengukuran dilapangan
Juru Gambar
 Membuat gambar kerja beserta perubahannya)
 Memeriksa kesesuaian gambar for construction dari konsultan
perencana/pengguna jasa untuk diterapkan dalam
pembuatan shop drawing
 Membuat Shop Drawing & Asbuilt Drawing
Administrasi
 Pembuatan, distribusi dan pengarsipan surat-menyurat
 Pengurusan dan pengarsipan dokumen pendukung proyek
 Pencatatan dan pembayaran belanja proyek
 Mengontrol pengeluaran proyek sesuai RAP yang telah
disetujui oleh pimpinan perusahaan
Logistik
 Berkoordinasi dengan pelaksana dalam menyusun jadwal
kebutuhan material dan peralatan proyek
 Survei dan merencanakan pengadaan material dan peralatan
proyek
 Mengatur penyimpanan material dan perawatan alat kerja.

9
4. Manajemen Mutu Proyek
Untuk menjamin sistem manjemen agar berlangsung dengan baik,
perusahaan telah mengeluarkan kebijakan mengenai sistem manajemen
proyek berupa kebijakan mutu. Sistem manajemen tersebut di atas
dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana lain, berupa software
dan hardware, sebagai peralatan penunjang pelaksanaan pekerjaan
Metode Pengendalian di Proyek dapat dijelaskan pada skema (Quality
Control Proses) di samping ini:

1
0
5 . Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja CV. TERANG ABADI SATRIA
menerapkan sistem manajemen lingkungan yang mengacu pada
standar ISO 14001 : 2004 secara umum, sistem Manajemen
Lingkungan adalah sebagai mana tergambar dalam skema dibawah
ini:

PERENCANAAN MANEJEMEN LINGKUNGAN

1
1
PELAKSANAAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

PEMANTAUAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

PERBAIKAN DAN
PENINGKATAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

1
2
6 . Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dalam rangka meningkatkan kinerja CV. TERANG ABADI


SATRIA menerapkan sistem manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) atau Occupatoinal Heath and Safety
(OHSAS) yang mengacu pada standar ISO 18001:2005
secara umum, sistem Manajemen K3 dijelaskan dalam
dokumen Pra K3 (terlampir)

1
3
Nama Pekerjaan :
Pembangunan Jalan dan Drainase SMP Negeri 2
Temanggung

Waktu Pelaksanaan :
120 (seratus dua piuluh) hari kalender

LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TALUD
3. PEKERJAAN PASANGAN
4. PEKERJAAN PENGECATAN
5. PEKERJAAN SALURAN
6. PEKERJAAN BETON

1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
Tahapan pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah:
1. Melaksanakan koordinasi dengan Konsultan Pengawas, Direksi,
konsultan perencana untuk melaksanakan Pre Construction
Meeting
2. Pengurusan Ijin-ijin yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Melaksanakan survey awal guna pembuatan shop drawing
bersama dengan konsultan pengawas.
4. Pengajuan shop drawing ke konsultan pengawas untuk
disetujui.
5. Mengadakan perhitungan bersama untuk menentukan volume
dan item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
6. Persiapan Mobilisasi Peralatan , tenaga dan bahan.
7. Setelah itu membuat Site Management untuk penentuan letak
–letak :
* Direksi Keet
* Gudang Lapangan
8. Pembuatan Time schedule secara detail dari setiap item
pekerjaan.
9. Persiapan persetujuan contoh material
10. Penyediaan peralatan dan rambu-rambu keselamatan kerja
11. Pembuatan marking lapangan.
12. Pembuatan Papan Nama Kegiatan

1
9
Flow Chart

2
0
Pengukuran Lokasi

Melakukan Pengukuran awal / setting out untuk


menentukan patok dasar / peil P± 0,00 dandetail kondisi
lokasi pekerjaan pada tiap mata pembayaran, yang tertuang
dalam gambarkerja.

Pada bagian ini peralatan yang dapat digunakan adalah:


 Waterpas/Theodolit

 Rambu Ukur

 Patok dan Cat

 Meteran 100 m

2
1
 Direksi keet juga demikian disusun dan ditempatkan di
area kerja yang tidak mengganggu, berfungsi untuk
tempat meeting dan display gambar dan jadwal kerja

2
2
 Perusahaan akan membangun gudang semi permanen di
sekitar lokasi sesuai petunjuk pihak penelola gedung jika
diijinkan, agar tidak mengganggu jalannya aktifitas proyek dan
aktifitas lain
 Gudang digunakan untuk menyimpan bahan2 yang
membutuhkan perlindungan dari cuaca dan dibutuhkan terus
menerus, sedangkan untuk material berukuran besar
ditempatkan di luar sesuai petunjuk pihak pengelola area
 Pengaturan yang ketat dibutuhkan untuk menjaga kapasitas
gudang agar tidak overload, pembelian dan pengiriman
direncanakan dengan jumlah yang diperlukan saja
 Material yang membutuhkan pekerjaan awal dilakukan di
workshop, khususnya yang membutuhkan penanganan tertenu
serta membutuhkan area yang lapang
 Sebisa mungkin material dikirim dalam bentuk setengah jadi

2
3
 Air kerja perlu dipersiapkan dan harus mencukupi kebutuhan
selama pelaksanaan pekerjaan ini, baik untuk kebutuhan pekerja
ataupun untuk pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan air bersih
untuk berbagai keperluan selama proyek berlangsung. Untuk
pengadaan Air kerja dapat berkoordinasi dengan PDAM setempat
atau dengan membuat sumur bor sementara.
 Air disimpan pada tangki-tangki penampungan air sesuai dengan
kapasitasnya. Volume air yang diperlukan dihitung berdasarkan
kebutuhan volume air setiap harinya.
 Air kerja harus dipersiapan terlebih dahulu, biasa melalui sumur
yang sudah ada maupun membuat sumur gali baru, air ini harus
bebas terhadap debu, lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
yang dapat menggangu kekuatan konstruksi.
 Air harus mampu menyuplai kebutuhan proyek, kantor proyek

2
4
 Dibutuhkan alat mobilisasi berupa truk dan pickup serta
berbagai kendaraan lain untuk menunjang kelancaran
mobilisasi proyek
 kontraktor pelaksana akan mendatangkan peralatan yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
 Agar pekerjaan bisa segera dimulai maka peralatan
didatangkan sebelum dimulainya pekerjaan, sehingga
diperlukan penjadualan kedatangan peralatan sehingga
pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan
schedule yang telah dibuat sebelumnya,Tenaga Kerja di
datangkan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan
dan keahlian masing-masing

2
5
 Perusahaan akan menyediakan peralatan berat maupun
peralatan kerja yang secukupnya sesuai dengan
kebutuhan
 Untuk pengadaan alat2 berat dan alat kerja yang akan
memperlancar dan mempercepat pekerjaan akan
ditambahkan jika diperlukan dengan biaya sendiri
 Perlatan Utama : Three Wheel Roller, Asphalt Sprayer,
Dump Truck, Vibro Roller, Wheel Loader, Genset, Asphalt
Finisher, Tandem Roller, Tyre Roller, dan Theodolite.
 Persiapan yang matang menempatkan barang2 aspek
keselamatan sekelilingnya jg menjadi perhatian khusus

2
6
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan
kedalaman galian.
 Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah
ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.
 Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari
pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi
Pekerjaan.

Metode Kerja

Penggalian secara Manual


Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan
bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian. Tanah
yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan
selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar
lokasi proyek.

Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat


Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan
bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah
yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck,
kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

27
Prosedur Pelaksanaan :
 Urugan pasir padat ini biasanya dilakukan pada
pekerjaan pondasi, lantai keramik atau pekerjaan-
pekerjaan bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah.

Metode Kerja :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui.
 Material dihampar dengan tenaga manusia.
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat Bantu.

2
8
Flow Chart

2
9
Prosedur Pelaksanaan :
 Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.
 Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran
lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana.
 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan
leveling pasangan batu kali.
 Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
 Hamparkan pasir urug dan ratakan.
 Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum
dipasang.
 Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping
dengan menggunakan adukan yang merata mengisi
rongga-rongga antar batu kali.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan
batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga
besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah
sudah sesuai rencana.
 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali
dengan plesteran siar.

30
1. Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.
2. Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir
dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air
dari sumber air tanah.
3. Pekerja menyiapkan spesi dengan sesuai dengan pasangan
yang akan diplester, spesi diaduk dengan molen
4. Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan
pembantu tukang sudah siap ditempat.
5. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua
permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang
yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk
mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan
spesi baru.
6. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah
ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen.
7. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan
plesteran yang sudah selesai karena sust pengerasan, maka
permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 7 hari berturut-turut.
8. Plesteran dibentuk sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk
Direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
9. Setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut
akan diaci semen dan air pada saat plesteran sudah kering
atau lebih plesteran berumur 7 hari.
10. Setelah pekerjaan selesai Penyedia Jasa memberitahukan
kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran
pekerjaan tersebut apakah sesuai dengan rencana kerja,
spesifikasi dan RAB. Dan pelaksana dapat mengambil
gambar/ foto di lokasi yang sama pada saat pengambilan
foto 0%, 50%. untuk dokumentasi pekerjaan pasangan batu
pecah 100%.

3
1
Prosedur Pelaksanaan Metode Kerja
1. Pembuatan dan pengajuan 1. Cleaning (Pembersihan)
lapangan area untuk pekerjaan
gambar shop drawing kanstin, pastikan permukaan
pekerjaan Pasang Kanstein. tanah sudah rata dan padat.
2. Approval material yang akan 2. Pemasangan secara berurutan
yang dimulai dari satu sisi dan
digunakan. hindarkan pemasangan secara
acak.
3. Agar pemasangan bisa
dilaksankan secara baik dan
cermat, maka perlu ada alat
pembantu yaitu benang
pembantu. Benang pembantu
dapat dipasang setiap jarak 4
m sampai 5 m. Bilamana pada
lokasi pemasangan terdapat
lubang saluran, bak bunga atau
konstruksi lain, maka harus
ada benang pembantu
tambahan agar pola tetap
dapat dipertahankan.
4. Pada pemasangan kanstin
berikan jarak 1 – 2 CM untuk
spasi antar kanstin.
5. Pemasangan baris pertama
harus dijaga dengan hati-hati.
Untuk membentuk pola yang
baik pemasangan kanstin harus
mengikuti alur pemasangan
kanstin.
6. Lubang-lubang pinggir
kemudian diisi dengan
pemadatan.
7. Pola Pemasangan kanstin harus
sesuai urutan secara teratur
agar pemasangan dapat
tersusun rapi dan baik.

32
Flow Chart

33
Metode Kerja

Pengkuran
Pengukuran ini meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan
elevasi. Elevasi yang tertera pada shop drawing diterapkan di
lapangan dengan memasang patok-patok dan bouwplank
untuk menyimpan elevasi.

Galian Tanah
Setelah melakukan pengukuran dan memasang patok dan
titik elevasi. Sekarang lakukan penggalian tanah dengan
menggunakan alat berat backhoe. Kita juga harus mengontrol
galian tanah tersebut sesuai dengan elevasi patok yang
sudah kita tandai.Dalam target kurang lebih 1 hari pekerjaan
galian tersebut selesai dan kedalaman galian minimal 7,2
meter.

Pembuangan tanah bekas galian


Selama pekerjaan galian tanah ini berlangsung, kita juga harus
mempersiapkan dump truck untuk membuang tanah bekas
galian. Tanah bekas yang dibuang harus sudah direncanakan
dibuang pada tempat luar area proyek. Tapi kita juga harus
menyiapkan sebagian tanah bekas tersebut untuk melakukan
pengurugan tanah kembali. Dengan demikian area saluran
drainase proyek tersebut ketika sudah selesai akan terlihat
bersih.

34
Lantai kerja
Pada umumnya ketebalan untuk lantai kerja biasanya 50 mm
dengan mutu beton K-175 atau bisa juga disebut dengan
istilah B0. Fungsi dari lantai kerja disini adalah untuk mengontrol
elevasi pada permukaan saluran drainase yang akan
dipasang. Sehingga disaat beton pracetak diturunkan elevasi
sudah bisa diaplikasikan dengan baik.

Pemasangan Uditch
 Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 7
hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi dekat
pemasangan.
 Pemindahan BETON PRACETAK U-DITCH dari stock yard ke
tempat pemasangan menggunakan forklift dengan
kapasitas sesuai berat material. Biasanya kapasitan forklift
yang harus disediakan adalah 2 x berat material.
 Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH menggunakan
excavator atau crane tergantung pada berat material
yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator =
5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan
setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari. Target
pemasangan setiap hari rata-rata 6 unit.
 Di atas BETON PRACETAK U-DITCH sebaiknya dipasang
caping beam dari beton cor di tempat, berfungsi untuk
menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser
ke kiri atau ke kanan oleh desakan tanah setelah
pengurugan kembali.
 Pengelasan plat penyambung antar beton pracetak u-
dtich

35
Pekerjaan Nat
Spasi antar BETON PRACETAK U-DITCH ditutup dengan
campuran semen.

Urugan Tanah dan Sirtu


Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-
semak, sampah, dll.
Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu
supaya terdapat hubungan yang baik antara tanah dasar
dengan tanah urugan.
Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di
beberapa tempat sebagai sample untuk pemeriksaan
pemadatan di laboratorium.
Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi
(misalnya tiap 40 cm) dan setiap lapis diikuti dengan
pemadatan.
Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan
keperluannya (stamper, baby roller atau alat pemadatan).
Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi
(bila diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu
diperiksa.

36
Flow Chart

37
Tahapan pekerjaan penyiapan badan jalan yaitu:

 Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat


menggangu pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan,
batu besar, dan material lainnya.
 Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan
menggunakan alat berat maupun dengan cara manual
untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai
dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
 Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan
alat vibratory roleer atau menggunakan COMBINATION
VIBRATORY ROLLER pada daerah pelebaran yg tidak terlalu
luas atau tidak memungkinkan pengunaan vibratory roller.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan


pemadatan adalah:
 Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.

 Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material


tanah dasar Untuk mencapai kadar air optimum sehingga
didapatkan kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi.
 Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak
membahayakan pengguna jalan eksisting.

38
Pekerjaan lapis permukaan terdiri dari beberapa item
pekerjaan, antara lain adalah Lapis Resap Pengikat, Lapis
Pengisi rongga. Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis
tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas
sebelum lapis berikutnya dihampar. Aspal cair ini dapat
meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan
memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan
lapis permukaan.

Metode Kerja
 Agregat dan aspal yang akan digunakan harus sudah
tersedia di lokasi penghamparan sebelum pekerjaan dimulai.
 Pengaturan penyimpanan agregat dan aspal harus
sedemikian rupa agar terjaga kebersihan dan kemudahan
pelaksanaan pekerjaan.
 Penebaran agregat pokok. : Penebaran agregat pokok
dapat dilakukan dengan pengki sedemikian rupa rupa
sehingga merata dan sesuai dengan jumlah agregat
(persatuan luas) yang direncanakan.
 Pemadatan agregat pokok. : Sebaiknya agregat pokok,
dipadatkan dengan mesin gilas besi roda tiga, 6 – 8 ton
dengan kecepatan k.l. 3 km/jam sampai kedudukan
agregat menjadi rata dan stabil (jumlah lintasan minimum
adalah 6 lintasan).
 Penyemprotan aspal dapat dilakukan dengan ember
semprot (emrat), pada temperatur yang disyaratkan
sedemikian rupa sampai merata dan jumlah per m2 yang
direncanakan tercapai.

39
 Penebaran agregat pengunci. : Penebaran agregat
pengunci dilakukan setelah penyemprotan aspal, dengan
cara seperti penebaran agregat pokok pada temperatur
aspal di permukaan sebagaimana yang disyaratkan.
 Pemadatan agregat pengunci. : Sebaiknya agregat
pengunci dipadatkan dengan mesin gilas tendem 6 – 8 ton
dengan kecepatan k.l. 3 km/jam, sampai kedudukan
agregat pengunci tertanam dengan baik.

 Apabila LAPEN digunakan sebagai lapis permukaan,


dilakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
 Penyemprotan aspal dilakukan sebagaimana penyemprotan
aspal pada agregat pokok.
 Penebaran agregat penutup, dilakukan sebagaimana
penebaran agregat pengunci.
 Pemadatan sebaiknya dilakukan menggunakan self
propelled pneumatic tired roller 10 – 12 ton. 4 – 6 lintasan
dengan kecepatan 5km/jam sampai permukaan rata.

Flow Chart

40
Sebelum Laston Lapis Aus (AC-WC) dihampar pada existing
jalan, untuk merekatkan antara permukaan lama dengan yang
baru (AC-WC) digunakan bahan lapis perekat yang
disemprotkan dengan menggunakan apal spayer.

Metode Kerja
 Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga
menjadi campuran aspal cair
 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan terlebih dahulu
dari debu dan kotoran menggunakan alat compressor
 Bahan dasar berupa aspal dan karosene dicampur denagn
komposisi sesuai spesifikasi dan dipanaskan sehingga
menjadi campuran aspal cair.
 Campuran aspal cair disemprotkan dengan menggunakan
alat aspal sprayer.
 Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan
paper test di lokasi pekerjaan.

41
Produksi di AMP
Dalam pekerjaan ini terlebih dahulu dilakukan mixing
material Laton Lapis Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi
halus/Kasar) di lokasi AMP kemudian di angkut ke lokasi
proyek untuk dilakukan penghamparan, tahapannya
antara lain:
 Agregat kasar, halus dan filler dimuat kedalam
buckednya masing-masing (cold bin) menggunakan
alat wheel loader.
 Aspal dimasukan dan dipanaskan kedalam tangki
pemanas menggunakan alat mini crane.
 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan di dalam
hot bin AMP dengan komposisi campuran berdasarkan
spek yang telah ditentukan.
 Setelah dilakukan pencampuran, AC-WC diangkut ke
lokasi proyek menggunakan dump truck ditutup
menggunakan terpal ABRI agar mengurangi drop suhu
hotmix.

42
Penghamparan dan Pemadatan
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui;
 Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design)
material hot mix Laton Lapis Laston Lapis Aus (AC-WC)
(gradasi halus/Kasar) yang akan digunakan dan
komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang
disyaratkan;
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC dilakukan trial
agar bias diketahui ketebalan dan densitynya;
 Campuran panas AC - WC dihampar dengan Asphalt
Finisher dan dipadatkan dengan Tandem Roller (Awal &
Akhir) dan Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling);
 Pemadatan minimal dengan 8x lintasan dimulai dari
sepanjang tepi bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan dalam arah memanjang agar didapatkan
kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi;
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan Alat
bantu;
 Setelah penghamparan dan pemadatan selesai
dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil
untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan
densitynya.

43
Penghamparan Laston Lapis Aus AC-WC
Dengan Asphalt Finisher

Pemadatan Laston Lapis Aus AC-WC


dengan Tendem Roller & Pneumatic Tyre Roller

44
DAMPAK
 Meningkatnya Pencemaran Udara dan Debu
 Terjadinya erosi dan longsoran tanah serta genangan air
 Kerusakan prasarana jalan dan fasilitas umum
 Gangguan Lalu Lintas
 Konflik sosial antara pekerja dengan penduduk setempat

UPAYA PENANGANAN
 pengangkutan material (ditutup terpal) dan pelaksanaan
pekerjaan pada siang hari.
 Penyiraman secara berkala untuk pekerjaan tanah yang
banyak menimbulkan debu.
 Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang memadai
sehingga tidak merusak atau menyumbat saluran-saluran
yang ada
 Perkuat tebing yang timbul akibat perkerjaan konstruksi
 Memperbaiki dengan segera prasarana jalan dan utilitas
umum yang rusak.
 Memindahkan labih dahulu utilitas umum yang terdapat
dilokasi kegiatan ketempat yang aman.
 Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang baik dengan
memberi prioritas pada kelancaran arus lalulintas.
 Pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material
bangunan pada saat tidak jam sibuk.
 Pembuatan rambu lalulintas dan pengaturan lalulintas di
sekitar lokasi kegiatan.
 Sosialisasi dan berkoordinasi dengan lingkungan
setempat sebelun dan selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berlangsung
 Menggunakan metode konstruksi yang sesuai dengan
kondisi lingkungan setempat

4
5
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharan dimulai dari tanggal serah terima
pekerjaan pertama, selama 6 bulan / 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender.
Dalam masa pemeliharaan ini jika terdapat kekurangan atau
kerusakan maka menjadi tanggung jawab dari penyedia
jasa.maka untuk itu langkah – langkah yang harus ditempuh
adalah sebagai berikut:
 Kunjungan rutin selama masa pemeliharaan guna
pengecekan kondisi bangunan.
 Penempatan tenaga harian dilokasi kerja.
 Perbaikan langsung untuk yang bersifat ringan.
 Menanggapi keluhan pengguna jalan dengan cepat
dan rapi.

PENUTUP
 Metode ini tidak menguraikan secara detail langkah -
langkah pekerjaan, karena kami yakin pekerjaan kami ini
akan dilaksanakan sesuai dengan perosedur dan Work
Instruction dalam perusahaaan kami, metode ini lebih
menggambarkan penguasaan lapangan dan antisipasi
terhadap resiko - resiko yang mungkin timbul dan dapat
menghambat jalannya proyek
 Koordinasi dan komunikasi yang dibangun dengan baik
dengan para stake holder diharapkan untuk dilakukan
selam proyek berjalan
 Demikian harapan kami agar dukungan dari semua pihak
dalam membantu kesuksesan pekerjaan ini

46

Anda mungkin juga menyukai