003 Temanggung
2
Pendokumentasian setiap tahapan mulai dari 0% hingga 100%
dilakukan setiap hari pada semua progres penyelesaiannya
Tugas ini menjadi tanggung jawab PM dan dilakukan oleh salah
satu personil administrasi lapangan atau supervisor lapangan
3
Penerapan 5R untuk proyek menjadi tanggung jawab PM dan
seluruh pekerja, penyediaan tempat sampah yang memadai
dan pembuangan yang rutin setiap hari
5R juga meliputi kerapihan dan menempatkan segala sesuatu
pada tempatnya dan mengeluarkan segera barang - barang
yang tidak dibutuhkan
Sisa bongkaran dan sampah kemasan lain dimasukkan dalam
karung2 plastik dan ditempatkan pada tempat yang ditentukan
untuk dikeluarkan setiap saat
4
Semua pekerja sesuai dengan peraturan pemerintah
diasuransikan dalam program Jamsostek dan akan
mendapat perlindungan selama dalam masa kerja
pada proyek ini
5
Sebelum proyek
dimulai PM menunjuk
petugas yang
bertanggung jawab
terhadap Kesehatan
dan Keselamatan
Kerja, yang khusus
menyediakan
peralatan
keselamatan kerja
dan memastikan
penggunaanya efektif
Memasang tanda2
bahaya, petunjuk2
dan larangan baik
untuk pekerja
maupun untuk
pengunjung
Mengevaluasi semua
kegiatan dengan
mempertimbangkan
aspek resiko terhadap
keselamatan kerja
6
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani
oleh tenaga-tenaga terampil, CV. TERANG ABADI SATRIA yang
sudah berpengalaman dalam penanganan proyek yang sejenis,
sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan terjamin.
3. Tenaga Kerja
Personil yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis
akan ditempatkan sebagai personil inti dalam organisasi proyek.
Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan didatangkan dari
daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak memadai
akan ditambah dari daerah lain.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini
terdiri atas:
a. Tenaga operasional lapangan: Pelaksana, Juru Ukur, Juru
Gambar, Administrasi dan Logistik.
b. Pekerjaan (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Knek)
7
DIREKTUR
PELAKSANA ADMINISTRASI
8
Pelaksana
Mengawasi dan menjaga mutu dan kualitas pekerjaan di
lapangan
Membuat dokumen pelaporan proyek
Juru Ukur
Bertanggung jawab dalam proses pengukuran
Membuat back up data hasil pengukuran dilapangan
Membuat laporan CCO sesuai hasil pengukuran dilapangan
Juru Gambar
Membuat gambar kerja beserta perubahannya)
Memeriksa kesesuaian gambar for construction dari konsultan
perencana/pengguna jasa untuk diterapkan dalam
pembuatan shop drawing
Membuat Shop Drawing & Asbuilt Drawing
Administrasi
Pembuatan, distribusi dan pengarsipan surat-menyurat
Pengurusan dan pengarsipan dokumen pendukung proyek
Pencatatan dan pembayaran belanja proyek
Mengontrol pengeluaran proyek sesuai RAP yang telah
disetujui oleh pimpinan perusahaan
Logistik
Berkoordinasi dengan pelaksana dalam menyusun jadwal
kebutuhan material dan peralatan proyek
Survei dan merencanakan pengadaan material dan peralatan
proyek
Mengatur penyimpanan material dan perawatan alat kerja.
9
4. Manajemen Mutu Proyek
Untuk menjamin sistem manjemen agar berlangsung dengan baik,
perusahaan telah mengeluarkan kebijakan mengenai sistem manajemen
proyek berupa kebijakan mutu. Sistem manajemen tersebut di atas
dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana lain, berupa software
dan hardware, sebagai peralatan penunjang pelaksanaan pekerjaan
Metode Pengendalian di Proyek dapat dijelaskan pada skema (Quality
Control Proses) di samping ini:
1
0
5 . Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja CV. TERANG ABADI SATRIA
menerapkan sistem manajemen lingkungan yang mengacu pada
standar ISO 14001 : 2004 secara umum, sistem Manajemen
Lingkungan adalah sebagai mana tergambar dalam skema dibawah
ini:
1
1
PELAKSANAAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
PEMANTAUAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
PERBAIKAN DAN
PENINGKATAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
1
2
6 . Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1
3
Nama Pekerjaan :
Pembangunan Jalan dan Drainase SMP Negeri 2
Temanggung
Waktu Pelaksanaan :
120 (seratus dua piuluh) hari kalender
LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TALUD
3. PEKERJAAN PASANGAN
4. PEKERJAAN PENGECATAN
5. PEKERJAAN SALURAN
6. PEKERJAAN BETON
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
Tahapan pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah:
1. Melaksanakan koordinasi dengan Konsultan Pengawas, Direksi,
konsultan perencana untuk melaksanakan Pre Construction
Meeting
2. Pengurusan Ijin-ijin yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Melaksanakan survey awal guna pembuatan shop drawing
bersama dengan konsultan pengawas.
4. Pengajuan shop drawing ke konsultan pengawas untuk
disetujui.
5. Mengadakan perhitungan bersama untuk menentukan volume
dan item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
6. Persiapan Mobilisasi Peralatan , tenaga dan bahan.
7. Setelah itu membuat Site Management untuk penentuan letak
–letak :
* Direksi Keet
* Gudang Lapangan
8. Pembuatan Time schedule secara detail dari setiap item
pekerjaan.
9. Persiapan persetujuan contoh material
10. Penyediaan peralatan dan rambu-rambu keselamatan kerja
11. Pembuatan marking lapangan.
12. Pembuatan Papan Nama Kegiatan
1
9
Flow Chart
2
0
Pengukuran Lokasi
Rambu Ukur
Meteran 100 m
2
1
Direksi keet juga demikian disusun dan ditempatkan di
area kerja yang tidak mengganggu, berfungsi untuk
tempat meeting dan display gambar dan jadwal kerja
2
2
Perusahaan akan membangun gudang semi permanen di
sekitar lokasi sesuai petunjuk pihak penelola gedung jika
diijinkan, agar tidak mengganggu jalannya aktifitas proyek dan
aktifitas lain
Gudang digunakan untuk menyimpan bahan2 yang
membutuhkan perlindungan dari cuaca dan dibutuhkan terus
menerus, sedangkan untuk material berukuran besar
ditempatkan di luar sesuai petunjuk pihak pengelola area
Pengaturan yang ketat dibutuhkan untuk menjaga kapasitas
gudang agar tidak overload, pembelian dan pengiriman
direncanakan dengan jumlah yang diperlukan saja
Material yang membutuhkan pekerjaan awal dilakukan di
workshop, khususnya yang membutuhkan penanganan tertenu
serta membutuhkan area yang lapang
Sebisa mungkin material dikirim dalam bentuk setengah jadi
2
3
Air kerja perlu dipersiapkan dan harus mencukupi kebutuhan
selama pelaksanaan pekerjaan ini, baik untuk kebutuhan pekerja
ataupun untuk pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan air bersih
untuk berbagai keperluan selama proyek berlangsung. Untuk
pengadaan Air kerja dapat berkoordinasi dengan PDAM setempat
atau dengan membuat sumur bor sementara.
Air disimpan pada tangki-tangki penampungan air sesuai dengan
kapasitasnya. Volume air yang diperlukan dihitung berdasarkan
kebutuhan volume air setiap harinya.
Air kerja harus dipersiapan terlebih dahulu, biasa melalui sumur
yang sudah ada maupun membuat sumur gali baru, air ini harus
bebas terhadap debu, lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
yang dapat menggangu kekuatan konstruksi.
Air harus mampu menyuplai kebutuhan proyek, kantor proyek
2
4
Dibutuhkan alat mobilisasi berupa truk dan pickup serta
berbagai kendaraan lain untuk menunjang kelancaran
mobilisasi proyek
kontraktor pelaksana akan mendatangkan peralatan yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Agar pekerjaan bisa segera dimulai maka peralatan
didatangkan sebelum dimulainya pekerjaan, sehingga
diperlukan penjadualan kedatangan peralatan sehingga
pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan
schedule yang telah dibuat sebelumnya,Tenaga Kerja di
datangkan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan
dan keahlian masing-masing
2
5
Perusahaan akan menyediakan peralatan berat maupun
peralatan kerja yang secukupnya sesuai dengan
kebutuhan
Untuk pengadaan alat2 berat dan alat kerja yang akan
memperlancar dan mempercepat pekerjaan akan
ditambahkan jika diperlukan dengan biaya sendiri
Perlatan Utama : Three Wheel Roller, Asphalt Sprayer,
Dump Truck, Vibro Roller, Wheel Loader, Genset, Asphalt
Finisher, Tandem Roller, Tyre Roller, dan Theodolite.
Persiapan yang matang menempatkan barang2 aspek
keselamatan sekelilingnya jg menjadi perhatian khusus
2
6
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan
kedalaman galian.
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah
ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari
pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi
Pekerjaan.
Metode Kerja
27
Prosedur Pelaksanaan :
Urugan pasir padat ini biasanya dilakukan pada
pekerjaan pondasi, lantai keramik atau pekerjaan-
pekerjaan bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah.
Metode Kerja :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui.
Material dihampar dengan tenaga manusia.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat Bantu.
2
8
Flow Chart
2
9
Prosedur Pelaksanaan :
Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.
Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran
lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana.
Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan
leveling pasangan batu kali.
Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
Hamparkan pasir urug dan ratakan.
Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum
dipasang.
Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping
dengan menggunakan adukan yang merata mengisi
rongga-rongga antar batu kali.
Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan
batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga
besar.
Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah
sudah sesuai rencana.
Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali
dengan plesteran siar.
30
1. Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.
2. Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir
dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air
dari sumber air tanah.
3. Pekerja menyiapkan spesi dengan sesuai dengan pasangan
yang akan diplester, spesi diaduk dengan molen
4. Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan
pembantu tukang sudah siap ditempat.
5. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua
permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang
yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk
mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan
spesi baru.
6. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah
ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen.
7. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan
plesteran yang sudah selesai karena sust pengerasan, maka
permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 7 hari berturut-turut.
8. Plesteran dibentuk sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk
Direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
9. Setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut
akan diaci semen dan air pada saat plesteran sudah kering
atau lebih plesteran berumur 7 hari.
10. Setelah pekerjaan selesai Penyedia Jasa memberitahukan
kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran
pekerjaan tersebut apakah sesuai dengan rencana kerja,
spesifikasi dan RAB. Dan pelaksana dapat mengambil
gambar/ foto di lokasi yang sama pada saat pengambilan
foto 0%, 50%. untuk dokumentasi pekerjaan pasangan batu
pecah 100%.
3
1
Prosedur Pelaksanaan Metode Kerja
1. Pembuatan dan pengajuan 1. Cleaning (Pembersihan)
lapangan area untuk pekerjaan
gambar shop drawing kanstin, pastikan permukaan
pekerjaan Pasang Kanstein. tanah sudah rata dan padat.
2. Approval material yang akan 2. Pemasangan secara berurutan
yang dimulai dari satu sisi dan
digunakan. hindarkan pemasangan secara
acak.
3. Agar pemasangan bisa
dilaksankan secara baik dan
cermat, maka perlu ada alat
pembantu yaitu benang
pembantu. Benang pembantu
dapat dipasang setiap jarak 4
m sampai 5 m. Bilamana pada
lokasi pemasangan terdapat
lubang saluran, bak bunga atau
konstruksi lain, maka harus
ada benang pembantu
tambahan agar pola tetap
dapat dipertahankan.
4. Pada pemasangan kanstin
berikan jarak 1 – 2 CM untuk
spasi antar kanstin.
5. Pemasangan baris pertama
harus dijaga dengan hati-hati.
Untuk membentuk pola yang
baik pemasangan kanstin harus
mengikuti alur pemasangan
kanstin.
6. Lubang-lubang pinggir
kemudian diisi dengan
pemadatan.
7. Pola Pemasangan kanstin harus
sesuai urutan secara teratur
agar pemasangan dapat
tersusun rapi dan baik.
32
Flow Chart
33
Metode Kerja
Pengkuran
Pengukuran ini meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan
elevasi. Elevasi yang tertera pada shop drawing diterapkan di
lapangan dengan memasang patok-patok dan bouwplank
untuk menyimpan elevasi.
Galian Tanah
Setelah melakukan pengukuran dan memasang patok dan
titik elevasi. Sekarang lakukan penggalian tanah dengan
menggunakan alat berat backhoe. Kita juga harus mengontrol
galian tanah tersebut sesuai dengan elevasi patok yang
sudah kita tandai.Dalam target kurang lebih 1 hari pekerjaan
galian tersebut selesai dan kedalaman galian minimal 7,2
meter.
34
Lantai kerja
Pada umumnya ketebalan untuk lantai kerja biasanya 50 mm
dengan mutu beton K-175 atau bisa juga disebut dengan
istilah B0. Fungsi dari lantai kerja disini adalah untuk mengontrol
elevasi pada permukaan saluran drainase yang akan
dipasang. Sehingga disaat beton pracetak diturunkan elevasi
sudah bisa diaplikasikan dengan baik.
Pemasangan Uditch
Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 7
hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi dekat
pemasangan.
Pemindahan BETON PRACETAK U-DITCH dari stock yard ke
tempat pemasangan menggunakan forklift dengan
kapasitas sesuai berat material. Biasanya kapasitan forklift
yang harus disediakan adalah 2 x berat material.
Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH menggunakan
excavator atau crane tergantung pada berat material
yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator =
5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan
setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari. Target
pemasangan setiap hari rata-rata 6 unit.
Di atas BETON PRACETAK U-DITCH sebaiknya dipasang
caping beam dari beton cor di tempat, berfungsi untuk
menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser
ke kiri atau ke kanan oleh desakan tanah setelah
pengurugan kembali.
Pengelasan plat penyambung antar beton pracetak u-
dtich
35
Pekerjaan Nat
Spasi antar BETON PRACETAK U-DITCH ditutup dengan
campuran semen.
36
Flow Chart
37
Tahapan pekerjaan penyiapan badan jalan yaitu:
38
Pekerjaan lapis permukaan terdiri dari beberapa item
pekerjaan, antara lain adalah Lapis Resap Pengikat, Lapis
Pengisi rongga. Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis
tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas
sebelum lapis berikutnya dihampar. Aspal cair ini dapat
meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan
memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan
lapis permukaan.
Metode Kerja
Agregat dan aspal yang akan digunakan harus sudah
tersedia di lokasi penghamparan sebelum pekerjaan dimulai.
Pengaturan penyimpanan agregat dan aspal harus
sedemikian rupa agar terjaga kebersihan dan kemudahan
pelaksanaan pekerjaan.
Penebaran agregat pokok. : Penebaran agregat pokok
dapat dilakukan dengan pengki sedemikian rupa rupa
sehingga merata dan sesuai dengan jumlah agregat
(persatuan luas) yang direncanakan.
Pemadatan agregat pokok. : Sebaiknya agregat pokok,
dipadatkan dengan mesin gilas besi roda tiga, 6 – 8 ton
dengan kecepatan k.l. 3 km/jam sampai kedudukan
agregat menjadi rata dan stabil (jumlah lintasan minimum
adalah 6 lintasan).
Penyemprotan aspal dapat dilakukan dengan ember
semprot (emrat), pada temperatur yang disyaratkan
sedemikian rupa sampai merata dan jumlah per m2 yang
direncanakan tercapai.
39
Penebaran agregat pengunci. : Penebaran agregat
pengunci dilakukan setelah penyemprotan aspal, dengan
cara seperti penebaran agregat pokok pada temperatur
aspal di permukaan sebagaimana yang disyaratkan.
Pemadatan agregat pengunci. : Sebaiknya agregat
pengunci dipadatkan dengan mesin gilas tendem 6 – 8 ton
dengan kecepatan k.l. 3 km/jam, sampai kedudukan
agregat pengunci tertanam dengan baik.
Flow Chart
40
Sebelum Laston Lapis Aus (AC-WC) dihampar pada existing
jalan, untuk merekatkan antara permukaan lama dengan yang
baru (AC-WC) digunakan bahan lapis perekat yang
disemprotkan dengan menggunakan apal spayer.
Metode Kerja
Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga
menjadi campuran aspal cair
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan terlebih dahulu
dari debu dan kotoran menggunakan alat compressor
Bahan dasar berupa aspal dan karosene dicampur denagn
komposisi sesuai spesifikasi dan dipanaskan sehingga
menjadi campuran aspal cair.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan menggunakan
alat aspal sprayer.
Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan
paper test di lokasi pekerjaan.
41
Produksi di AMP
Dalam pekerjaan ini terlebih dahulu dilakukan mixing
material Laton Lapis Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi
halus/Kasar) di lokasi AMP kemudian di angkut ke lokasi
proyek untuk dilakukan penghamparan, tahapannya
antara lain:
Agregat kasar, halus dan filler dimuat kedalam
buckednya masing-masing (cold bin) menggunakan
alat wheel loader.
Aspal dimasukan dan dipanaskan kedalam tangki
pemanas menggunakan alat mini crane.
Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan di dalam
hot bin AMP dengan komposisi campuran berdasarkan
spek yang telah ditentukan.
Setelah dilakukan pencampuran, AC-WC diangkut ke
lokasi proyek menggunakan dump truck ditutup
menggunakan terpal ABRI agar mengurangi drop suhu
hotmix.
42
Penghamparan dan Pemadatan
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui;
Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design)
material hot mix Laton Lapis Laston Lapis Aus (AC-WC)
(gradasi halus/Kasar) yang akan digunakan dan
komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang
disyaratkan;
Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC dilakukan trial
agar bias diketahui ketebalan dan densitynya;
Campuran panas AC - WC dihampar dengan Asphalt
Finisher dan dipadatkan dengan Tandem Roller (Awal &
Akhir) dan Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling);
Pemadatan minimal dengan 8x lintasan dimulai dari
sepanjang tepi bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan dalam arah memanjang agar didapatkan
kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi;
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan Alat
bantu;
Setelah penghamparan dan pemadatan selesai
dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil
untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan
densitynya.
43
Penghamparan Laston Lapis Aus AC-WC
Dengan Asphalt Finisher
44
DAMPAK
Meningkatnya Pencemaran Udara dan Debu
Terjadinya erosi dan longsoran tanah serta genangan air
Kerusakan prasarana jalan dan fasilitas umum
Gangguan Lalu Lintas
Konflik sosial antara pekerja dengan penduduk setempat
UPAYA PENANGANAN
pengangkutan material (ditutup terpal) dan pelaksanaan
pekerjaan pada siang hari.
Penyiraman secara berkala untuk pekerjaan tanah yang
banyak menimbulkan debu.
Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang memadai
sehingga tidak merusak atau menyumbat saluran-saluran
yang ada
Perkuat tebing yang timbul akibat perkerjaan konstruksi
Memperbaiki dengan segera prasarana jalan dan utilitas
umum yang rusak.
Memindahkan labih dahulu utilitas umum yang terdapat
dilokasi kegiatan ketempat yang aman.
Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang baik dengan
memberi prioritas pada kelancaran arus lalulintas.
Pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material
bangunan pada saat tidak jam sibuk.
Pembuatan rambu lalulintas dan pengaturan lalulintas di
sekitar lokasi kegiatan.
Sosialisasi dan berkoordinasi dengan lingkungan
setempat sebelun dan selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berlangsung
Menggunakan metode konstruksi yang sesuai dengan
kondisi lingkungan setempat
4
5
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharan dimulai dari tanggal serah terima
pekerjaan pertama, selama 6 bulan / 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender.
Dalam masa pemeliharaan ini jika terdapat kekurangan atau
kerusakan maka menjadi tanggung jawab dari penyedia
jasa.maka untuk itu langkah – langkah yang harus ditempuh
adalah sebagai berikut:
Kunjungan rutin selama masa pemeliharaan guna
pengecekan kondisi bangunan.
Penempatan tenaga harian dilokasi kerja.
Perbaikan langsung untuk yang bersifat ringan.
Menanggapi keluhan pengguna jalan dengan cepat
dan rapi.
PENUTUP
Metode ini tidak menguraikan secara detail langkah -
langkah pekerjaan, karena kami yakin pekerjaan kami ini
akan dilaksanakan sesuai dengan perosedur dan Work
Instruction dalam perusahaaan kami, metode ini lebih
menggambarkan penguasaan lapangan dan antisipasi
terhadap resiko - resiko yang mungkin timbul dan dapat
menghambat jalannya proyek
Koordinasi dan komunikasi yang dibangun dengan baik
dengan para stake holder diharapkan untuk dilakukan
selam proyek berjalan
Demikian harapan kami agar dukungan dari semua pihak
dalam membantu kesuksesan pekerjaan ini
46