KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN
TAHUN 2018
Tim Penyusun
Halaman
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya iii
Lampiran III Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal
Untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/
Pangkat Medik Veteriner Dengan Pendidikan
Doktor (S3).................................................................... 60
BAB I Pendahuluan......................................................................... 67
A. Latar belakang.............................................................. 67
B. Maksud dan tujuan...................................................... 68
C. Ruang lingkup............................................................... 69
D. Pengertian-pengertian................................................. 69
BAB II Tugas Pokok, Unsur Dan Sub Unsur Kegiatan, Rincian
dan Tolok Ukur Kegiatan.................................................... 76
A. Tugas Pokok.................................................................. 76
B. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan.................................. 76
BAB III Pengusulan, Penilaian Dan Penetapanangka Kredit....... 121
A. Pengusulan Angka Kredit........................................... 121
B. Penilaian Angka Kredit............................................... 124
C. Penetapan Angka Kredit............................................. 133
BAB IV Pengangkatan Dalam Jabatan............................................. 136
A. Pengangkatan Pertama Kali........................................ 136
B. Pengangkatan Dari Jabatan Lain................................ 138
BAB V Kenaikan Jabatan Dan Pangkat
A. Kenaikan Jabatan.......................................................... 142
B. Kenaikan Pangkat......................................................... 144
BAB VI Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali dan
Pemberhentian..................................................................... 149
A. Pembebasan Sementara............................................... 149
B. Pengangkatan Kembali................................................ 153
C. Pemberhentian............................................................. 156
BAB VII Penutup.................................................................................. 159
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya vii
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
2.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3482);
12.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91
Tahun 2011;
13.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi,
Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
4. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat
fungsional Medik Veteriner dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan.
5. Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan
dan hasil kajian/penelitian yang disusun oleh perorangan atau
kelompok, yang membahas suatu pokok bahasan ilmiah dengan
menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan
pustaka, diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-
saran pemecahannya.
11. Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang
dipelihara maupun yang dihabitatnya.
13. Produk Hewan adalah semua bahan yang berasal dari hewan yang
masih segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk keperluan
konsumsi, farmakoseutika, pertanian, dan/atau kegunaan lain bagi
pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan manusia.
BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 5
(2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain
mempunyai kewajiban:
a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional
Medik Veteriner;
b. menetapkan pedoman formasi jabatan Medik Veteriner;
c. menetapkan standar kompetensi jabatan Medik Veteriner;
d. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan jabatan Medik
Veteriner;
e. melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan jabatan
Medik Veteriner;
f. mensosialisasikan jabatan Medik Veteriner serta petunjuk
pelaksanaannya;
g. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional/
teknis fungsional Medik Veteriner;
h. mengembangkan sistem informasi jabatan Medik Veteriner;
i. memfasilitasi pelaksanaan jabatan Medik Veteriner;
j. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Medik Veteriner;
k. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan
kode etik Medik Veteriner; dan
l. melakukan monitoring dan evaluasi jabatan Medik Veteriner.
Pasal 6
Unsur dan sub unsur kegiatan Medik Veteriner yang dapat dinilai angka
kreditnya, terdiri dari:
a. Pendidikan, meliputi:
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan
hewan serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan
3. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
BAB V
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 7
(2) Jenjang jabatan Medik Veteriner dari yang paling rendah sampai
dengan yang paling tinggi, yaitu:
a. Medik Veteriner Pertama;
b. Medik Veteriner Muda;
c. Medik Veteriner Madya; dan
d. Medik Veteriner Utama.
(6) Jenjang jabatan dan pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang
jabatan dan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
BAB VI
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM
PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Pasal 8
Pasal 9
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Medik Veteriner yang sesuai
dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) maka Medik Veteriner lain yang
berada di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat
melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari
pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 10
Pasal 11
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit, terdiri
dari:
a. Unsur utama; dan
b. Unsur penunjang.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 25
(2) Unsur utama terdiri dari:
a. Pendidikan;
b. Pengendalian hama dan penyakit hewan serta pengamanan
produk hewan;
c. Pengembangan kesehatan hewan; dan
d. Pengembangan profesi.
Pasal 12
Pasal 13
(1) Medik Veteriner yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit
yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan
pangkat berikutnya.
(2) Medik Veteriner yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan
pangkat pada tahun pertama dalam masa pangkat yang didudukinya,
pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari tugas pokok Medik Veteriner.
Pasal 14
Pasal 15
(1) Medik Veteriner Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I, golongan ruang III/d
angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 4 (empat) dari unsur
pengembangan profesi.
Pasal 16
Pasal 17
BAB VII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 18
BAB VIII
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA
KREDIT, TIM PENILAI, DAN PEJABAT YANG MENGUSULKAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT
Bagian Kesatu
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
(1) Tim Penilai Jabatan Medik Veteriner terdiri dari unsur teknis yang
membidangi kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan,
unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional Medik Veteriner.
Pasal 22
Pasal 23
(1) Masa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai dalam
2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka
Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai
Pengganti.
Pasal 24
Tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit Medik Veteriner
ditetapkan oleh Instansi Pembina.
Bagian Ketiga
Pejabat Yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 29
BAB X
KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 30
(3) Medik Veteriner yang akan naik jabatan diikuti dengan kenaikan
pangkat, kenaikan jabatan ditetapkan sebelum kenaikan pangkat.
Pasal 31
(2) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut oleh Menteri Pertanian selaku pimpinan Instansi Pembina.
BAB XII
FORMASI
Pasal 32
BAB XIII
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI,
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Bagian Kesatu
Pembebasan Sementara
Pasal 34
Pasal 35
Bagian Ketiga
Pemberhentian Dari Jabatan
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 39
Pasal 40
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 41
Pasal 42
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Agustus 2012
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 September 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
Gatot Sugiharto
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
I. PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh 1. Pasca sarjana:
ijazah bidang kesehatan hewan
Doktor (S3) Ijazah 200 Semua jenjang
2. Dokter Hewan Ijazah 150 Semua jenjang
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di 1. Lamanya lebih 960 jam Sertifikat 15 Semua jenjang
bidang kesehatan hewan dan
2. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat 9 Semua jenjang
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau 3. /DPDQ\DDQWDUD²MDP Sertifikat 6 Semua jenjang
sertifikat 4. /DPDQ\DDQWDUD²MDP Sertifikat 3 Semua jenjang
5. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat 2 Semua jenjang
6. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat 1 Semua jenjang
7. Lamanya antara 16 - 29 jam Sertifikat 0.5 Semua jenjang
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tingkat III Sertifikat 2 Semua jenjang
45
2) Tingkat laboratorium Kegiatan 0.020 Pertama
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Pendidikan sekolah dan memperoleh Pasca
46
sarjana: media dan sampel :
b. Menyiapkan
1) Tingkat lapangan Kegiatan 0.023 Pertama
2) Tingkat laboratorium Kegiatan 0.040 Muda
a) Sederhana Kegiatan 0.015 Pertama
b) Kompleks Kegiatan 0.040 Muda
5. Melakukan penilaian persiapan bahan, peralatan, media dan sampel Laporan 0.030 Madya
(merupakan output dari audit internal)
6. Mengkalibrasi peralatan (BERSERTIFIKAT):
a. Sederhana Laporan 0.060 semua jenjang
b. Kompleks Laporan 0.135 semua jenjang
B. Pelaksanaan 1. Pemeriksaan dokumen/persyaratan
a. Melakukan pemeriksaan kebenaran isi dan keabsahan dokumen Berkas 0.003 Pertama
b. mengumpulkan keterangan untuk diagnosa Berkas 0.010 Muda
c. melakukan pemeriksaan dokumen titik kritis Berkas 0.023 Madya
d. melakukan pengkajian dokumen Berkas 0.030 Madya
2. Pemeriksaan
a. Melakukan pemeriksaan fisik dan analisa hasil
1) Pemeriksaan status preasent hewan Satuan Hewan 0.003 Pertama
2) Pemeriksaan klinis dan/atau ante mortem
a) Tingkat kesulitan I Satuan Hewan 0.002 Pertama
b) Tingkat kesulitan II Satuan Hewan 0.005 Muda
c) Tingkat kesulitan III Satuan Hewan 0.015 Madya
3) Pemeriksaan post mortem
a) Tingkat kesulitan I Satuan Hewan 0.005 Pertama
b) Tingkat kesulitan II Satuan Hewan 0.015 Madya
4) Pemeriksaan bedah bangkai/autopsi/nekropsi
a) Tingkat kesulitan I Ekor 0.010 Pertama
b) Tingkat kesulitan II Ekor 0.060 Madya
c) Tingkat kesulitan III Ekor 0.120 Utama
5) Pemeriksaan organoleptik
47
3) Kimiawi Satuan Hewan 0.008 Madya
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Pendidikan sekolah dan memperoleh Pasca sarjana: uji terhadap gangguan reproduksi (dinas)
48
d. Melakukan
1) Lapangan Satuan Hewan 0.010 Muda
2) Laboratorik Satuan Hewan 0.015 Madya
e. Melakukan penilaian terhadap spesimen/sampel yang diambil :
1) Tingkat kesulitan I Sampel/spes 0.003 Pertama
2) Tingkat kesulitan II Sampel/spes 0.007 Muda
3) Tingkat kesulitan III Sampel/spes 0.010 Muda
f. Melakukan penilaian pengemasan spesimen/sampel : (pusvetma)
1) Sederhana Sampel/spes 0.001 Pertama
2) Komplek Sampel/spes 0.003 Muda
Melakukan penilaian pembuatan preparat untuk
g.
keperluan pengujian/identifikasi
1) Tingkat kesulitan I Sampel/spes 0.003 Pertama
2) Tingkat kesulitan II Sampel/spes 0.010 Muda
3) Tingkat kesulitan III Sampel/spes 0.015 Madya
h. Melakukan uji laboratorium dalam rangka
identifikasi dan isolasi serta pengujian sampel secara
:1) Nativ :
49
4) Sarana prasarana Unit 0.020 Muda
5) Alat angkut/kontainer Unit 0.020 Muda
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Pendidikan sekolah dan memperoleh sarjana:
50
5. Pasca
Vaksinasi /Imunisasi
a. Menentukan jenis dosis dan cara vaksinasi/immunisasi Kegiatan 0.003 Pertama
b. Menentukan dan/atau melaksanakan vaksinasi/imunisasi dengan cara:
51
4) sterilisasi/pasteurisasi produk Laporan 0.010 Muda
5) pengafkiran produk Laporan 0.030 Madya
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Pendidikan sekolah dan memperoleh
52
Pasca sarjana: pengawasan pemotongan ternak bersyarat
e. Melakukan Satuan Hewan 0.010 Muda
f. Menentukan/menetapkan eliminasi/eutanasi/stamping out/depopulasi
13. Memberikan rekomendasi pembebasan/pelepasan hewan & produk hewan Laporan 0.030 Madya
14. Pemantauan/monitoring
a. Menentukan metode sampling (cara, jenis dan jumlah data/sampel) Laporan 0.010 Muda
b. Melaksanakan pemantauan/monitoring
1) Pengumpulan data Laporan 0.005 Pertama
2) Pengambilan sampel Laporan 0.005 Pertama
c. Pemantauan terhadap lalu lintas hewan dan produk asal hewan
1) Alat angkut Laporan 0.003 Pertama
2) Tempat pemasukan/pengeluaran/transit/check point Laporan 0.003 Pertama
3) Negara pengekspor. Laporan 0.060 Madya
d. Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil pemantauan
1) Membuat analisa hasil pemantauan Laporan 0.090 Madya
2) Membuat rekomendasi hasil pemantauan Rekomendasi 0.180 Utama
15. Surveilans
a. Menentukan metode sampling (cara, jenis dan jumlah data/sampel) Laporan 0.010 Muda
b. Melaksanakan surveilans
1) Pengumpulan data Laporan 0.020 Pertama
2) Pengambilan sampel Laporan 0.020 Pertama
c. Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil surveilans
53
d. Melakukan penyempurnaan konsep peraturan dan perundangan Laporan 0.900 Utama
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
sekolah dan
54
Melakukan kegiatan
B. Pendidikan lain memperoleh
terkait Pasca sarjana:
1. Melakukan kegiatan Penyidikan sebagai PPNS
pengendalian hama penyakit hewan
a. Melakukan inventarisasi laporan Laporan 0.050 Pertama
dan pengamanan produk
0.100 Muda
0.150 Madya
0.200 Utama
b. Melaporkan hasil inventarisasi laporan kepada atasan penyidikan Laporan 0.090 Pertama
0.180 Muda
0.270 Madya
0.360 Utama
c. Melakukan penanganan TKP Laporan 0.090 Pertama
0.180 Muda
0.270 Madya
0.360 Utama
d. Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan Laporan 0.090 Pertama
0.180 Muda
0.270 Madya
0.360 Utama
e. Mengumpulkan dan menyimpan barang bukti Laporan 0.090 Pertama
0.180 Muda
0.270 Madya
f. Mencari tersangka Laporan 0.480 Pertama
0.960 Muda
1.440 Madya
1.920 Utama
g. Meminta keterangan pada saksi, tersangka dan saksi ahli Laporan 0.120 Pertama
0.240 Muda
0.360 Madya
0.480 Utama
h. Menyusun berita acara pemeriksaan Laporan 0.100 Pertama
0.200 Muda
0.100 Muda
0.150 Madya
0.200 Utama
0.100 Muda
0.150 Madya
0.200 Utama
0.080 Muda
0.120 Madya
0.160 Utama
2. Menjadi saksi ahli Laporan 0.050 Pertama
0.100 Muda
0.150 Madya
0.200 Utama
IV PENGEMBANGAN Memperoleh ijazah dibidang kesehatan Pasca sarjana:
PROFESI hewan
Magister (S2) Ijazah 25 Semua Jenjang
A. Melakukan kegiatan karya tulis/ karya 1. Karya tulis/ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
ilmiah di bidang kesehatan hewan dan peternakan dan kesehatan hewan yang dipublikasikan:
pengamanan produk
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 12.5 Semua jenjang
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh Kementerian yang Majalah 6 Semua jenjang
bersangkutan
55
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh Kementerian yang Majalah 4 Semua jenjang
bersangkutan
ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Pendidikan sekolah dan memperoleh Pasca sarjana:
56
Karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
3.
di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 8 Semua jenjang
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh Kementerian yang Majalah 4 Semua jenjang
bersangkutan
Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam
4. bidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak dipublikasikan tetapi
didokumentasikan di perpustakaan :
b. Dalam bentuk majalah ilmiah tingkat nasional Majalah 3.5 Semua jenjang
2. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak
dipublikasikan :
b. Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi yang berwenang Majalah 1.5 Semua jenjang
C. Membuat dan menyusun bahan Membuat dan menyusun bahan informasi dalam bentuk
informasi
1. Peta Peta 0.045 Semua jenjang
2. Grafik Grafik 0.090 Semua jenjang
c. Peserta
Kali 1 Semua jenjang
B. Mengajar/melatih dalam bidang Mengajar/melatih bidang peternakan pada diklat kedinasan setiap 2 Jam
peternakan dan kesehatan hewan Pelatihan Laporan 0.040 Semua jenjang
C. Memberikan konsultasi/bimbingan
1. Perorangan setiap 2 Jam Laporan 0.020 Semua jenjang
dibidang peternakan dan kesehatan
hewan yang bersifat konsep
2. Institusi/Kelompok setiap 2 Jam Laporan 0.020 Semua jenjang
D. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Medik Veteriner atau sebagai Setiap
Fungsional Medik Veteriner Tim Teknis secara aktif DUPAK/PAK 0.040 Semua jenjang
E. Memperoleh penghargaan/tanda jasa 1. Penghargaan/tanda jasa dari Pemerintah atas prestasi kerjanya
57
b. sebagai Anggota aktif Tahun 0.750 Semua jenjang
ANGKA ANGKA
NO.NO. UNSUR
UNSUR SUB UNSUR
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL SATUAN HASIL
PELAKSANA PELAKSA
KREDIT KREDIT
Pendidikan
Pendidikan
sekolah dan
sekolah
memperoleh
gelar kesarjanaan
gelar dan memperoleh
kesarjanaan
lainnya Pasca sarjana:
Pasca sarjana:
58
G. Memperoleh
G. Memperoleh 1.lainnya
Mendapat1.gelar
Mendapat
kehormatan
gelar
akademis
kehormatan akademis Gelar 15 GelarSemua jenjang15 Semua jenj
2. Memperoleh
2. Memperoleh
ijazah/gelar kesarjanaan
ijazah/gelar
yang
kesarjanaan
tidak sesuaiyang tidak sesuai
dengan tugasdengan
pokoknya
tugas pokoknya
a. Doktor (S3)
a. Doktor (S3) Ijazah/gelar 15Ijazah/gelar
Semua jenjang15 Semua jenj
b. Magister (S2)
b. Magister (S2) Ijazah/gelar 10Ijazah/gelar
Semua jenjang10 Semua jenj
H. Melaksanakan kegiatan penunjang
H. Melaksanakan kegiatan penunjang
sebagai koordinator
sebagaipejabat
koordinator
fungsional
pejabat
Medik
fungsional
Veteriner pada
Medikunit
Veteriner
kerja pada unit kerja
Tahun 0.500 Tahun
Semua jenjang
0.500 Semua jenj
lainnyalainnya
MENTERI PENDAYAGUNAAN
MENTERIAPARATUR
PENDAYAGUNAAN
NEGARA APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
DAN REFORMASI
REPUBLIK
BIROKRASI
INDONESIA,REPUBLIK INDONESIA,
ttd ttd
AZWAR ABUBAKARAZWAR ABUBAKAR
SalinanSalinan
sesuai dengan
sesuai aslinya
dengan aslinya
KEMENTERIAN
KEMENTERIAN
PAN DANPAN
RB DAN RB
KepalaKepala
Biro Hukum
Biro dan
Hukum
Humas,
dan Humas,
Gatot Sugiharto
Gatot Sugiharto
JUMLAH JUMLAH
ANGKA KREDIT
ANGKAKUMULATIF
KREDIT KUMULATIF
MINIMAL MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN
UNTUK PENGANGKATAN
DAN KENAIKAN
DAN KENAIKAN
JABATAN/PANGKAT
JABATAN/PANGKAT
MEDIK VETERINER
MEDIK VETERINER
DENGAN PENDIDIKAN
DENGAN PENDIDIKAN
DOKTER HEWAN
DOKTER HEWAN
JENJANG JABATAN/
JENJANG GOLONGAN
JABATAN/ GOLONGAN
RUANG DANRUANG
ANGKA DAN
KREDIT
ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL
MEDIK VETERINER
MEDIK VETERINER
NO. NO. U N S UURN S U R PERSENTASE
PERSENTASE
PERTAMAPERTAMA MUDA MUDA MADYA MADYA UTAMA UTAMA
III/b III/bIII/c III/c
III/d III/d
IV/a IV/a
IV/b IV/b
IV/c IV/c
IV/d IV/e
IV/d IV/e
1 UNSUR
1 UNSUR
UTAMA
UTAMA
A. Pendidikan
A. Pendidikan
1. Pendidikan
1. Pendidikan
sekolahsekolah 150 150 150 150150 150
150 150
150 150
150 150
150 150
150 150
2. Diklat
2. Diklat
B. B.
Pengendalian HPH dan
Pengendalian HPHPengamanan
dan Pengamanan
Produk Produk
- - 40 40 120 120
200 200
320 320
440 440
560 720
560 720
C. Pengembangan
C. Pengembangan
MetodaMetoda
D. Pengembangan
D. Pengembangan
profesi profesi
2 UNSUR
2 UNSURPENUNJANG
PENUNJANG
Kegiatan yang mendukung
Kegiatan pelaksanaan
yang mendukung tugas Medik
pelaksanaan tugas Medik
- - 10 10 30 3050 5080 110
80 140
110 180
140 180
Veteriner
Veteriner
JUML
JAUH
MLAH 100% 100% 150 150200 200300 300
400 400
550 550
700 700
850 1050
850 1050
59
Gatot Gatot
Sugiharto
Sugiharto
LAMPIRAN
LAMPIRAN
III :III :
PERATURAN
PERATURANMENTERI
MENTERI
PENDAYAGUNAAN
PENDAYAGUNAANAPARATUR
APARATUR
NEGARA
NEGARA
DANDAN
REFORMASI
REFORMASI BIROKRASI
BIROKRASI
REPUBLIK
REPUBLIK
INDONESIA
INDONESIA
60
TENTANG
TENTANG
JABATAN
JABATANFUNGSIONAL
FUNGSIONAL
MEDIK
MEDIK
VETERINER
VETERINER
DANDAN
ANGKA
ANGKAKREDITNYA
KREDITNYA
NOMOR
NOMOR : 52: 52 TAHUN
TAHUN2012
2012
TANGGAL
TANGGAL: 29: Agustus
29 Agustus
2012
2012
JUMLAH
JUMLAH
ANGKA
ANGKA
KREDIT
KREDIT
KUMULATIF
KUMULATIF
MINIMAL
MINIMAL
UNTUK
UNTUK
PENGANGKATAN
PENGANGKATANDANDAN
KENAIKAN
KENAIKAN
JABATAN/PANGKAT
JABATAN/PANGKAT
MEDIK
MEDIK
VETERINER
VETERINER
DENGAN
DENGAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
DOKTOR
DOKTOR
(S3)(S3)
JENJANG
JENJANG
JABATAN/
JABATAN/
GOLONGAN
GOLONGAN
RUANG
RUANG
DANDAN
ANGKA
ANGKA
KREDIT
KREDIT
JABATAN
JABATAN
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
MEDIK
MEDIK
VETERINER
VETERINER
NO.NO. U NUS N
U SR U R PERSENTASE
PERSENTASE
MUDA
MUDA MADYA
MADYA UTAMA
UTAMA
III/cIII/c III/dIII/d IV/aIV/a IV/bIV/b IV/cIV/c IV/dIV/d IV/eIV/e
1 1UNSUR
UNSUR
UTAMA
UTAMA
A. A.
Pendidikan
Pendidikan
1. Pendidikan
1. Pendidikan
sekolah
sekolah 200200 200200 200200 200200 200200 200200 200200
2. Diklat
2. Diklat
B. B.
Pengendalian
Pengendalian
HPHHPH
dandan
Pengamanan
Pengamanan
Produk
Produk
- - 80 80 160160 280280 400400 520520 680680
C. C.
Pengembangan
Pengembangan
Metoda
Metoda
D. D.
Pengembangan
Pengembangan
profesi
profesi
2 2UNSUR
UNSUR
PENUNJANG
PENUNJANG
Kegiatan
Kegiatan
yangyang
mendukung
mendukung
pelaksanaan
pelaksanaan
tugas
tugas
Medik
Medik
Veteriner
Veteriner
- - 20 20 40 40 70 70 100100 130130 170170
J U JMULM
A LHA H 100%
100% 200200 300300 400400 550550 700700 850850 1050
1050
Salinan
Salinan
sesuai
sesuai
dengan
dengan
aslinya
aslinya MENTERI
MENTERI
PENDAYAGUNAAN
PENDAYAGUNAAN
APARATUR
APARATUR
NEGARA
NEGARA
KEMENTERIAN
KEMENTERIAN
PANPAN
DANDAN
RB RB DANDAN
REFORMASI
REFORMASI
BIROKRASI
BIROKRASI
REPUBLIK
REPUBLIK
INDONESIA,
INDONESIA,
Kepala
Kepala
BiroBiro
Hukum
Hukum
dandan
Humas,
Humas,
ttd ttd
AZWAR
AZWAR
ABUBAKAR
ABUBAKAR
TENTANG
MENTERI PERTANIAN,
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA,
SUSWONO
Diundangkan di Jakarta
Pada Tanggal 18 Oktober 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 67
Sebagai pendukung Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner,
Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara telah
menetapkan Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 17/Permentan/OT.140/3/2013
dan Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Jabatan Fungsional Medik
Veteriner dan Angka Kreditnya.
1. Maksud
Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Medik
Veteriner, pejabat penetap angka kredit, tim penilai, pengelola
kepegawaian dan para pemangku kepentingan dalam
melaksanakan ketentuan yang berhubungan dengan kegiatan
teknis di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan,
pengamanan produk hewan, pengembangan kesehatan hewan,
dan administrasi kepegawaian, sehingga pengembangan karier
Medik Veteriner dapat terfasilitasi.
2. Tujuan
Petunjuk teknis ini bertujuan untuk menyamakan persepsi
dalam pelaksanaan peraturan jabatan fungsional Medik
Veteriner.
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
3. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan
atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai
oleh pejabat fungsional Medik Veteriner dalam rangka
pembinaan karier yang bersangkutan.
11. Tim Penilai Pusat adalah Tim yang dibentuk oleh Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertanian untuk membantu Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertanian dalam menetapkan PAK bagi
Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c di lingkungan Kementerian Pertanian, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
70 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
12. Tim Penilai Kementerian adalah Tim yang dibentuk untuk
membantu Pejabat Eselon II yang membidangi fungsi
kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan dalam
menetapkan PAK bagi Medik Veteriner Pertama pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Medik
Veteriner Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di
lingkungan Kementerian Pertanian.
19. Pimpinan unit kerja adalah pejabat yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk
memimpin suatu unit kerja sebagai bagian dari organisasi yang
ada.
A. Tugas Pokok
Tugas pokok Medik Veteriner adalah menyiapkan, melaksanakan,
mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan
pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk
hewan, dan pengembangan kesehatan hewan.
1. Pendidikan, meliputi :
a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan
hewan serta memperoleh STTPP atau sertifikat; dan
c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
78
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
PENDIDIKAN A. Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Ijazah Bidang Kesehatan Hewan
1 . Pasca Sarjana : Semua Memperoleh ijazah dari perguruan tinggi Foto copy Ijazah yang dilegalisir pejabat Ijazah 200
Doktor (S3) jenjang bidang kesehatan hewan dan belum berwenang
2 . Dokter Hewan Semua digunakan dalam usulan penilaian Ijazah 150
jenjang
B. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Dibidang Kesehatan hewan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat
1 . Lamanya lebih 960 jam Semua jenjang Sertifikat 15
2 . Lamanya antara 641 - 960 jam Semua jenjang - Memperoleh Sertifikat Diklat dengan - Surat Penugasan Sertifikat 9
3 . Lamanya antara 481 - 640 jam Semua jenjang materi dan jumlah jam pelajaran Sertifikat 6
4 . Lamanya antara 161 - 480 jam Semua jenjang - Telah mengikuti dan lulus diklat atau - Foto copy sertifikat dilegalisir pimpinan unit Sertifikat 3
5 . Lamanya antara 81 - 160 jam Semua jenjang bimbingan teknis yang diselenggarakan kerja Sertifikat 2
6 . Lamanya antara 30 - 80 jam Semua jenjang oleh Instansi Pemerintah dan Sertifikat 1
7 . Lamanya antara 16 - 29 jam Semua jenjang memperoleh STTPP atau sertifikat yang Sertifikat 0,5
ditandatangani paling kurang Pejabat
Eselon II yang membidangi kesehatan
hewan/kesehatan masyarakat veteriner/
karantina hewan di pusat dan
pemerintah daerah
C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Semua jenjang Memperoleh Sertifikat Diklat dengan Foto copy sertifikat dilegalisir pimpinan unit Sertifikat 2
Tingkat III materi dan jumlah jam pelajaran kerja
PENGENDALIAN HPH & A. PERSIAPAN
PENGAMANAN PRODUK 1 . Menyiapkan penyusunan rencana kerja :
a. Tingkat lapangan Pertama Penyiapan penyusunan rencana kerja tk a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,020
lapangan dengan cara mengumpulkan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) per bulan
bahan berupa data dan informasi c. Laporan persiapan Rencana kerja lapangan
secara rinci yang mencakup kapan, dimana,
79
diperlukan dilapangan
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
80
b. Tingkat Laboratorium Madya Pembuatan laporan hasil pekerjaan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) 0,030
pengkajian rencana kerja tingkat b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) Laporan
laboratorium c. Laporan Kajian Rencana kerja tingkat per bulan
laboratorium secara rinci yang mencakup hasil
kajian : kapan, dimana, siapa/jumlah
pelaksana, bagaimana serta alat dan bahan
(jenis dan jumlah) yang diperlukan
dilaboratorium
4 . Menyiapkan sarana operasional kompleks :
a. Menyiapkan bahan dan peralatan
1. Tingkat lapangan Pertama Penyiapan dan pembuatan catatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,020
paket/peralatan untuk dipergunakan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pada tingkat lapangan c. Catatan secara rinci yang menyebutkan kapan,
dimana, bagaimana serta alat dan bahan (jenis
dan jumlah) yang diperlukan dilapangan
2. Tingkat laboratorium Pertama Penyiapan dan pembuatan catatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,020
paket/peralatan untuk dipergunakan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pada tingkat laboratorium c. Catatan secara rinci yang mencakup kapan,
dimana, bagaimana serta alat dan bahan (jenis
dan jumlah), yang dipergunakan pada tingkat
laboratorium
b. Menyiapkan media dan sampel :
1. Tingkat lapangan Pertama Penyiapan dan pembuatan catatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,023
paket media/sampel untuk dipergunakan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pada tingkat lapangan c. Catatan rinci tentang media dan atau sampel
(jenis dan jumlah) yg akan dipergunakan dlm
81
antara lain instrument (HPLC), tekanan peralatan dan jumlah alat yang dikalibrasi
(autoclave), aliran udara (Biosafety Cabinet) secara komplek
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
82
B. PELAKSANAAN
1 . Pemeriksaan dokumen/persyaratan
a. Melakukan pemeriksaan kebenaran Pertama Pembuatan laporan hasil pemeriksaan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Berkas 0,003
isi dan keabsahan dokumen kebenaran isi dan keabsahan dokumen b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
terhadap persyaratan teknis kesehatan c. Laporan hasil pemeriksaan kebenaran isi
hewan yang ditetapkan dan persyaratan seperti kesesuaian dan keabsahan dokumen
lalulintas media pembawa dalam rangka (mencermati keaslian dokumen, penandatangan
pelaksanaan pengendalian hama penyakit dan stempel) terhadap yang dipersyaratkan.
hewan dan pengamanan produk
b. Mengumpulkan keterangan untuk Muda Pembuatan laporan hasil pekerjaan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Berkas 0,010
diagnosa pengumpulan keterangan untuk diagnosa b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
dalam rangka pemeriksaan dokumen/ c. Laporan yang berisi keterangan tambahan
persyaratan (misal : hasil laboratorium, hasil wawancara
dengan pemilik, referensi tambahan ) yang
dikumpulkan untuk menguatkan diagnosa.
c. Melakukan pemeriksaan dokumen titik Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Berkas 0,023
kritis pemeriksaan titik kritis dokumen dalam b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
rangka pemeriksaan dokumen/ c. Laporan hasil analisa pemeriksaan titik kritis
persyaratan dokumen terhadap yang dipersyaratkan, dalam
rangka pemeriksaan dokumen/persyaratan
sesuai dengan titik kritis yang ditentukan oleh
unit kerja masing-masing
d. Melakukan pengkajian dokumen Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Berkas 0,030
pengkajian dokumen dalam rangka b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pemeriksaan dokumen/persyaratan; c. Laporan hasil kajian dokumen terhadap yang
dipersyaratkan, dalam rangka pemeriksaan
83
mencakup fisik, inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi.
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
84
3) Pemeriksaan post mortem
a) Tingkat kesulitan I Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,005
pemeriksaan post mortem tingkat b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
kesulitan I (unggas dan hewan kecil) c. Pembuatan Catatan hasil kegiatan pemeriksaan
post mortem secara rinci dari : kepala, karkas
dan jeroan hewan
b) Tingkat kesulitan II Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,015
pemeriksaan post mortem tingkat b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
kesulitan II ( Hewan besar ) c. Pembuatan Catatan hasil kegiatan pemeriksaan
post mortem secara rinci dari : kepala, karkas
dan jeroan hewan
4) Pemeriksaan bedah bangkai/autopsi/nekropsi
a) Tingkat kesulitan I Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,010
pemeriksaan secara bedah bangkai/ b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
autopsy/nekropsi tingkat kesulitan I c. Laporan hasil kegiatan pemeriksaan bedah
(unggas dan hewan kecil) bangkai secara rinci yang mencakup
pengamatan perubahan/kelainan anatomi dan
kondisi organ
b) Tingkat kesulitan II Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,060
pemeriksaan secara bedah bangkai/ b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
autopsy/nekropsi tingkat kesulitan II c. Laporan hasil kegiatan pemeriksaan bedah
(Hewan besar: sapi, kerbau, kuda) bangkai secara rinci yang mencakup
pengamatan perubahan/kelainan anatomi dan
kondisi organ
c) Tingkat kesulitan III Utama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,120
pemeriksaan bedah bangkai/autopsy/ b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
nekropsi untuk tingkat kesulitan III c. Laporan hasil kegiatan pemeriksaan bedah
(satwa liar dan aquatik) bangkai secara rinci yang mencakup
85
rekomendasi hasil pemeriksaan dan rekomendasi hasil pemeriksaan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Rekomendasi hasil analisis pemeriksaan
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
86
b. Melakukan pemeriksaan prasarana dan sarana serta analisis hasil dalam rangka kesehatan hewan
1) Pemeriksaan kelayakan
a) Lokasi Pertama Pembuatan laporan hasil pekerjaan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,005
kegiatan penilaian kelayakan lokasi b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
prasarana dan sarana kesehatan hewan c. Laporan hasil studi kelayakan lokasi sesuai
yang di persyaratkan
b) Alat angkut kontainer Muda Pembuatan laporan hasil pekerjaan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,020
kegiatan penilaian kelayakan alat angkut/ b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
container dalam rangka kesehatan hewan. c. Laporan hasil pemeriksaan kelayakan alat
angkut/container sesuai dengan persyaratan
alat angkut/container
c) Bahan, peralatan, ruangan Madya Pembuatan laporan hasil pemeriksaan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,135
kelayakan bahan, peralatan dan ruangan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
dalam rangka kesehatan hewan c. Laporan hasil pemeriksaan kelayakan bahan,
peralatan dan ruangan dalam rangka kesehatan
hewan; yang merinci : jenis bahan, alat,
jumlah/ volume/kapasitas, kondisi alat, bahan
dan kondisi sarana dan prasarana ruangan
(sesuai yang dipersyaratkan)
d) Rancang bangun Madya Pembuatan laporan hasil pekerjaan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
kegiatan pemeriksaan kelayakan rancang b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
bangun c. Laporan hasil pemeriksaan kelayakan rancang
bangun dalam rangka kesehatan hewan; yang
mencakup : keperuntukan rancang bangun,
kriteria kelayakan, dan foto kegiatan
2) Membuat analisis dan Madya Pembuatan catatan hasil analisis dan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Rekomendasi 0,030
rekomendasi hasil pemeriksaan rekomendasi hasil pemeriksaan kelayakan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
87
rencana tindak lanjut perbaikan yang akan
dilaksanakan
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
88
7) Memperbaiki hasil audit internal semua jenjang Perbaikan hasil audit internal a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kali 0,900
b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan perbaikan hasil audit internal
8) Memperbaiki hasil Surveilans semua jenjang Perbaikan hasil surveilans a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Paket 0,900
b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan perbaikan hasil surveilans dalam
rangka penerapan Sistem Manajemen Mutu;
yang merinci tindak lanjut perbaikan hasil
surveilans yang telah dilaksanakan Lembaga
Akreditasi/Sertifikasi
9) Bertindak sebagai auditee semua jenjang Penyiapan dokumen yang akan diaudit a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kali 0,400
(yang diaudit) b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil penyiapan dokumen yang
dikumpulkan untuk pelaksanaan audit;
merangkum hasil diskusi dengan auditor
10) Menganalisis hasil kalibrasi semua jenjang Pembuatan hasil analisis kalibrasi internal a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,400
internal b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan analisis hasil kalibrasi internal yang
merinci: jenis kalibrasi yang dilakukan, jumlah
dan hasil analisa dari masing-masing jenis yang
dikalibrasi
11) Membuat rekomendasi hasil semua jenjang Pembuatan rekomendasi hasil kalibrasi a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Rekomendasi 0,200
kalibrasi peralatan laboratorium peralatan laboratorium b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Rekomendasi hasil kalibrasi peralatan yang
merinci: jenis alat, jenis kalibrasi yang
dilakukan, jumlah dan rekomendasi dari
masing-masing jenis alat laboratorium yang
dikalibrasi
3 . Pengujian
a. Melakukan uji kesehatan semen dengan cara
1) Mikroskopis (adakah kontaminan) Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Sampel 0,003
pengujian kesehatan semen dengan cara b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
mikroskopis terhadap setiap sampel semen c. Laporan hasil pengujian kesehatan semen
secara rinci meliputi: warna, viskositas,
89
hewan , umur kebuntingan ,cara dan metoda
yang dipakai diagnosa
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
90
d. Melakukan uji terhadap gangguan reproduksi
1) Lapangan Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan uji lapang a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,010
terhadap gangguan reproduksi; b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil uji lapang mencakup jenis
hewan, jumlah hewan, jenis gangguan
reproduksi, metode, lokasi dan tindakan yang
dilakukan
2) Laboratorik Madya Pembuatan catatan hasil uji terhadap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,015
gangguan reproduksi secara metoda b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
laboratorik c. Laporan hasil uji laboratorik mencakup jenis
hewan, jumlah hewan, jenis gangguan
reproduksi, metode uji, lokasi dan tindakan
yang dilakukan
e. Melakukan penilaian terhadap spesimen atau sampel yang diambil
1) Tingkat kesulitan I Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan penilaian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Sampel/ 0,003
pengambilan setiap spesimen/sampel pada b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) spesimen
tingkat kesulitan I .(faeces, urine, ulas c. Laporan kegiatan penilaian pengambilan
darah, swab cloaca dan sejenisnya) specimen/sampel kesesuaianya dengan teknis
pengambilan sampel yang benar
2) Tingkat kesulitan II Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan penilaian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Sampel/ 0,007
pengambilan setiap spesimen/sampel pada b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) spesimen
tingkat kesulitan II (pakan, bahan c. Laporan kegiatan penilaian pengambilan
pakan,bagian organ, produk hewan , swab specimen/sampel kesesuaianya dengan teknis
trachea dan sejenisnya) pengambilan sampel yang benar dengan
menyertakan laporan pengambilan specimen/
sampel yang dilakukan oleh paramedik
3) Tingkat kesulitan III Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan penilaian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Sampel/ 0,010
pengambilan specimen/sampel untuk b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) spesimen
keperluan pengujian/identifikasi untuk c. Laporan kegiatan penilaian pengambilan
Tingkat Kesulitan III; (darah/serum, specimen/sampel kesesuaianya dengan teknis
sekresi, preputium/vaginal wash ,obat pengambilan sampel yang benar dengan
91
obat hewan)
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
92
h. Melakukan uji laboratorium dalam rangka identifikasi dan isolasi serta pengujian sampel secara
1) Natif
a) Makroskopis Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,002
pengujian laboratorium secara b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
makroskopis pada setiap sampel c. Laporan kegiatan pelaksanaan hasil
pengujian laboratorium secara makroskopis
yang mencakup : jenis sampel, jumlah sampel.
b) Mikroskopis
1) Sederhana Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,003
pengujian laboratorium secara b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
mikroskopis sederhana pada setiap c. Laporan kegiatan pelaksanaan hasil pengujian
sampel (feses, kualitas semen dan ulas laboratorium secara mikroskopis sederhana yang
darah) mencakup: jenis uji, jenis sampel, jumlah
sampel, metoda, hasil uji
2) Kompleks Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,010
pengujian laboratorium secara mikroskopis b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
komplek pada setiap sampel (darah, c. Laporan kegiatan pelaksanaan hasil pengujian
serum, organ, swab cloaka, swab tracheal, laboratorium secara mikroskopis komplek yang
nasopharingeal,produk, tanah, mencakup : jenis sampel, jumlah sampel,
pakan,bahan pakan dan obat hewan) metoda, hasil uji
2) Kimia
a) Sederhana Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan pengujian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,005
setiap spesimen secara kimia sederhana b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
(Formalin,Boraks,Lakmus, Milk Ring c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian
Test,Rapid Test Kit, Titrasi ) laboratorium secara kimiawi sederhana yang
mencakup : Jenis uji, jenis sampel, jumlah
sampel, metoda, hasil uji
b) Kompleks Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan pengujian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,020
setiap spesimen secara kimiawi komplek b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
(HPLC,Elisa,Biokimia, LCMS,GC, c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian
TLC,Spectrophotometer, AAS dan laboratorium secara kimiawi komplek yang
93
sampel, metoda, hasil uji
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
94
b) Kompleks Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,020
pengujian laboratorium dalam rangka b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
identifikasi dan isolasi secara serologi c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian
komplek (FAT,CFT, Elisa, SN test ,IFAT, HI) laboratorium secara serologi komplek; yang
mencakup : Jenis uji, jenis sampel, jumlah
sampel, metoda, hasil uji
i. Melakukan uji lapang sediaan obat Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan uji a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,040
hewan lapang setiap sampel sediaan obat hewan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian lapang
sediaan obat hewan yang mencakup : jenis uji,
(jenis dan jumlah hewan, jenis obat hewan,
hasil uji, lama uji, kesimpulan)
j. Melakukan uji sentinel Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan pengujian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,010
setiap ekor hewan kecil secara sentinel b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian yang
mencakup : uji Sentinel (jenis dan jumlah
hewan, jenis penyakit, hasil uji, lama uji,
kesimpulan);
k. Melakukan uji bioteknologi
1) Sederhana Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan pengujian a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Sampel/ 0,040
secara bioteknologi sederhana (ICC direct, b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) spesimen
AGID, Gel Electrophoresis )dll c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian
bioteknologi sederhana yang mencakup : jenis
uji, (jenis dan jumlah sampel, hasil uji, lama
uji, kesimpulan);
2) Kompleks Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Sampel/ 0,090
pengujian secara bioteknologi komplek b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) spesimen
(PCR, RT-PCR,Reverse genetik, Squensing, c. Laporan pelaksanaan hasil pengujian
ICC Indirect) dll bioteknologi komplek yang mencakup : jenis uji,
2) Khusus Muda Pembuatan catatan tahapan pembuatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Preparat 0,040
preparat histopatologi khusus (pewarnaan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
spesial, IHC) c. Laporan pelaksanaan pembuatan
preparathistopatologi secara khusus yang
mencakup,jenis preparat, jenis sampel, jumlah
sampel, metoda
n. Melakukan uji histopatologi
95
mencakup : Jenis uji, jenis sampel, jumlah
sampel, metoda, hasil uji
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
96
2) Khusus Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Preparat 0,020
tahapan pengujian secara histopatologik b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
khusus c. Laporan pelaksanaan tahapan hasil pengujian
laboratorium secara histopatologik khusus yang
mencakup : Jenis uji, jenis sampel, jumlah
sampel,metoda, hasil uji
o. Melakukan supervisi uji histopatologi Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
supervisi uji histopatologi b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan pelaksanaan tahapan hasil supervisi
uji histopatologi; yang mencakup : Jenis uji,
jenis sampel, jumlah sampel ,metoda, hasil uji
p. Melakukan supervisi pembuatan/memelihara/koleksi/pengawetan
1) Identifikasi spesimen/awetan Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Spesimen 0,003
identifikasi specimen /awetan dalam b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
rangka supervisi pembuatan/ c. Laporan pelaksanaan hasil supervisi
pemeliharaan koleksi/pengawetan; mencakup jenis spesimen, cara dan hasil
identifikasi serta koleksi yg dibuat.
2) Pembuatan/pemeliharaan koleksi :
a) Sederhana Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Spesimen 0,010
supervisi pembuatan/pemeliharaan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
koleksi/pengawetan; secara sederhana c. Laporan pelaksanaan hasil supervisi
(Parasit cacing dengan pengawet, Preparat mencakup jenis spesimen, cara
Ulas darah, Preparat histopatologi) pembuatan/pemeliharaan koleksi
b) Kompleks Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Spesimen 0,030
supervisi pembuatan/pemeliharaan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
koleksi komplek (seed biakan jaringan c. Laporan pelaksanaan hasil supervisi
bakteria, virus, jamur) pembuatan/pemeliharaan koleksi komplek
mencakup jenis koleksi, tahapan pembuatan
/pemeliharaan, jumlah dan jenis koleksi
3) Pemusnahan koleksi Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,030
supervisi pemusnahan koleksi; b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan pelaksanaan hasil supervisi
97
bulu ,tanduk, telur tetas) pensucihamaan yang mencakup: jenis , dosis
desinfektan dan cara pensucihamaan .
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
98
4) Sarana dan Prasarana Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Unit 0,020
penentuan dan/pelaksanaan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pensucihamaan sarana dan prasarana c. Membuat catatan hasil kegiatan
pensucihamaan yang mencakup: jenis , dosis
desinfektan dan cara pensucihamaan .
5) Alat angkut/Kontainer Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Unit 0,020
penentuan dan/pelaksanaan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pensucihamaan alat angkut/kontainer c. Membuat catatan hasil kegiatan penentuan
dan pelaksanaan pensucihamaan untuk alat
angkut/container; secara rinci yang mencakup:
jenis alat angkut/container , jenis , dosis
desinfektan dan cara pelaksanaan
5 . Vaksinasi/Imunisasi
a. Menentukan jenis dosis dan cara vaksinasi Imunisasi
Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Kegiatan 0,003
penentuan jenis dosis dan cara b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
vaksinasi/imunisasi c. Laporan hasil kegiatan penentuan jenis, dosis
dan cara vaksinasi
b. Menentukan dan / atau melaksanakan vaksinasi/Imunisasi dengan cara
1) Spray Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,003
pelaksanaan vaksinasi/imunisasi dengan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
cara spray dalam satuan hewan c. Laporan hasil kegiatan pelaksanaan vaksinasi
secara spray
2) Tetes Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,001
pelaksanaan vaksinasi/imunisasi dengan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
cara tetes setiap ekor hewan c. Laporan hasil kegiatan pelaksanaan vaksinasi
secara tetes
3) Suntikan (biasanya untuki sapi) Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,002
pelaksanaan vaksinasi/imunisasi dengan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
99
I yang merinci :cara , alat dan bahan yang
digunakan
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
b. Tingkat Kesulitan II Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,020
100
tindakan bedah (operasi) tingkat kesulitan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
II : tembolok, patah tulang, caesar, c. Laporan pelaksanaan operasi tingkat kesulitan II
sterilisasi dll pada unggas dan hewan yang merinci cara , alat dan bahan yang
kesayangan digunakan.
c. Tingkat Kesulitan III Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,060
tindakan bedah (operasi) tingkat kesulitan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
III (tembolok, patah tulang, caesar, c. Laporan pelaksanaan operasi tingkat kesulitan
sterilisasi dll pada unggas besar, hewan III yang merinci cara , alat dan bahan yang
besar dan satwa) digunakan.
9 . Melakukan penilaian kegiatan peningkatan reproduksi
a. Pengambilan
1) Sperma Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,005
penilaian setiap kali pengambilan sperma b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan penilaian pengambilan/pengumpulan
sperma dan Implementasi inseminasi buatan
secara rinci yang mencakup: jumlah hewan,
jenis hewan dan cara/metoda
2) Sel Telur Muda pengambilan sel telur a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,010
b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan penilaian pengambilan sel telur dalam
rangka peningkatan reproduksi secara rinci
yang mencakup: jumlah hewan, jenis hewan
dan tahapan cara pengambilan
3) Embrio Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,010
penilaian setiap kali pengambilan embrio b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan pelaksanaan penilaian kegiatan
pengambilan embrio dalam rangka peningkatan
reproduksi secara rinci yang mencakup: jumlah
101
dan cara/metoda yang dipakai
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
d. Melakukan superovulasi Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Paket 0,020
102
penilaian setiap paket kegiatan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
superovulasi c. Laporan penilaian pelaksanaan kegiatan
superovulasi dalam rangka peningkatan
reproduksi; secara rinci yang mencakup:jumlah
dan jenis hewan yang dilakukan treatment,
jenis obat yang dipakai dan cara/metoda yang
dipakai
e. Implementasi :
1) Inseminasi Buatan Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,002
penilaian implementasi Inseminasi b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
Buatan c. Laporan penilaian pelaksanaan inseminasi
buatan pada setiap ekor hewan secara rinci
yang mencakup: jumlah dan jenis hewan yang
dilakukan inseminasi, intensitas birahi,dan
cara/metoda pelaksanaannya
2) Embrio Transfer Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Ekor 0,003
penilaian implementasi Embrio Transfer b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan pelaksanaan penilaian implementasi
embrio transfer; secara rinci yang mencakup
:jumlah dan jenis hewan resipien, jenis
embrio yang ditransfer dan cara/metoda yang
dipakai
f. Pelaksanaan pengembangbiakan hewan laboratorium
1) Individual Pertama Pembuatan catatan hasil a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,005
pengembangbiakan hewan laboratorium b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
secara individual dalam satuan hewan c. Laporan pelaksanaan pengembangbiakan
hewan laboratorium secara individual secara
rinci yang mencakup: jumlah dan jenis hewan
yang dikembangbiakan,dan cara/metoda
pengembangbiakan
2) Kelompok Muda Pembuatan catatan hasil a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,020
pengembangbiakan hewan laboratorium b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
secara kelompok c. Laporan pelaksanaan pengembangbiakan
hewan laboratorium secara kelompok, secara
rinci yang mencakup: jumlah dan jenis hewan
103
melahirkan secara caesar/fetotomi
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
11. Pengamatan penyakit hewan
104
a. Menentukan dan menetapkan hewan Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,003
sakit menentukan dan menetapkan hewan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
sakit untuk satuan hewan (lihat c. Laporan hasil kegiatan penentuan dan
pembagian satuan hewan) penetapan hewan sakit berdasarkan : gejala
fisik, klinis dan jenis penyakitnya baik dalam
alat angkut selama dalam perjalanan maupun
hewan yang dibawa oleh pemiliknya.
b. Menentukan isolasi terhadap hewan sakit
1) Individual Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,005
penentuan isolasi terhadap hewan sakit b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil kegiatan penentuan isolasi
terhadap hewan sakit berdasarkan : alasan,
gejala fisik, klinis,jenis penyakit
2) Kelompok Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,020
menentukan isolasi terhadap hewan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
sakit secara kelompok . c. Laporan hasil kegiatan penentuan isolasi
terhadap hewan sakit berdasarkan : alasan,
gejala fisik, klinis,jenis penyakit
c. Menilai hasil catatan (rekam) medis Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,005
hewan sakit penilaian rekam medis hewan sakit b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil kegiatan penilaian rekam medis
hewan sakit berdasarkan : gejala fisik, klinis
dan jenis penyakitnya
d. Menganalisa dan memberikan Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Rekomendasi 0,030
rekomendasi hasil pengamatan analisa dan rekomendasi hasil b. b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
pengamatan penyakit hewan c. c. Rekomendasi hasil pengamatan penyakit
hewan.
12. Pengendalian Penyakit Hewan
a. Menetapkan pengasingan dalam Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,003
rangka pencegahan penyakit pengasingan dalam rangka pencegahan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
penyakit c. Laporan hasil kegiatan penetapan pengasingan
105
pengaturan temperatur dan waktu
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
5) pengafkiran produk Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,030
106
penilaian pengafkiran produk hewan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil pengafkiran produk yang merinci:
,alasan pengafkiran, berita acara, jumlah dan
jenis produk yg diafkir
e. Melakukan pengawasan pemotongan Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Satuan Hewan 0,010
ternak bersyarat pengawasan pemotongan ternak bersyarat b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Membuat catatan hasil kegiatan pengawasan
pemotongan ternak bersyarat; yang mencakup:
alasan pemotongan bersyarat, jenis dan jumlah
hewan
f. Menentukan/menetapkan eliminasi/eutanasi/ stamping out/depopulasi
1) Individual Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,005
penetapan eliminasi /eutanasi/stamping b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
out/depopulasi secara individual (Hewan c. Laporan kegiatan penetapan eliminasi
besar,Hewan kecil dan hewan /eutanasi/stamping out /depopulasi secara
kesayangan) individual yang mencakup alasan, jenis hewan,
jumlah hewan dan cara pelaksanaan .
2) Kelompok Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,020
penetapan eliminasi/eutanasi/stamping b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
out/depopulasi secara kelompok (unggas) c. Laporan kegiatan penetapan eliminasi
/eutanasi/stamping out /depopulasi secara
kelompok yang mencakup alasan, jenis hewan,
jumlah hewan dan cara pelaksanaan .
107
sampel
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
c. Pemantauan terhadap lalu lintas hewan dan produk asal hewan
108
1) Alat angkut Pertama Pembuatan catatan hasil pemantauan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,003
alat angkut terhadap hewan dan produk b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
asal hewan c. Laporan hasil pemantauan alat angkut hewan
dan produk asal hewan yang mencakup: jenis
alat angkut, fasilitas dan kelayakan dari alat
angkut
2) Tempat pemasukan/pengeluaran/ Pertama Pembuatan catatan hasil pemantauan di a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,003
transit/check point tempat pemasukan/pengeluaran/transit/ b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
checkpoint hewan dan produk asal hewan c. Laporan hasil pemantauan di tempat
pemasukan /pengeluaran/transit/checkpoint
hewan dan produk asal hewan yang mencakup:
:jenis, jumlah dan volume hewan/ produk yang
dipantau
3) Negara pengekspor Madya Pembuatan catatan kegiatan pemantauan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,060
terhadap lalu lintas hewan dan produk b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
asal hewan dari negara pengekspor; c. Laporan hasil pemantauan yang mencakup:
negara pengeksport, jenis hewan/produk, dan
dokumen persyaratan .
d. Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil pemantauan
1) Membuat analisa hasil Madya Pembuatan catatan kegiatan analisis a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
pemantauan hasil pemantauan/monitoring b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan analisa hasil pemantauan
/monitoring yang mencakup : jenis yang di
pantau/dimonitor, pelaksanaan.
2) Membuat rekomendasi hasil Utama Pembuatan catatan rekomendasi hasil a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Rekomen 0,180
pemantauan pemantauan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) dasi
c. Rekomendasi hasil pemantauan yang mencakup
: jenis yang di pantau, pelaksanaan
15 Surveilans
a. Menentukan metode sampling Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,010
(cara, jenis dan jumlah data/sampel) penentuan metode sampling (cara, jenis b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
dan jumlah data/sampel) untuk c. Laporan penentuan metoda sampling dalam
surveilans rangka surveilans yang mencakup: metoda dan
109
pengembangan metoda c. Laporan hasil uji coba pengembangan metoda.
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
c. Mengkaji hasil pengembangan metoda Utama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 1.800
110
pengkajian untuik setiap pengembangan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
metoda c. Laporan hasil kajian pengembangan metoda .
d. Memvalidasi hasil pengembangan metode Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan validasi a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,075
hasil pengembangan metode b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil validasi pengembangan metoda.
e. Membuat rekomendasi hasil Utama Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,180
pengembangan metode rekomendasi hasil pengembangan metode b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan rekomendasi hasil pengembangan
metoda.
2 . Melakukan analisa resiko kesehatan hewan
a. Mengumpulkan dan mengolah data/ Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,045
bahan/referensi pengkajian resiko pengumpulan dan pengolahan data/ b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
bahan/referensi pengkajian resiko c. Laporan hasil pengumpulan dan pengolahan
data/ bahan/ referensi untuk pengkajian resiko
yang mencakup: jenis dan asal data/bahan/
referensi .
b. Melakukan penilaian resiko Muda Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
penilaian analisa resiko b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil penilaian analisa resiko yang
mencakup: referensi, identifikasi, manajemen
resiko
c. Melakukan komunikasi resiko. Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,135
komunikasi resiko b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
c. Laporan hasil kegiatan komunikasi resiko.
d. Membuat rekomendasi manajemen Utama Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Rekomen 0,180
resiko rekomendasi manajemen resiko b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) dasi
c. Rekomendasi manajemen resiko yang
mencakup hasil analisa resiko, tindak lanjut
yang direkomendasikan
3. Menyusun pedoman dalam rangka peningkatan kesehatan hewan
a. Menyusun diskripsi Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,270
penyusunan deskripsi untuk setiap b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
111
peraturan perundangan c. Laporan konsep naskah akademik
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
c. Menyusun konsep peraturan perundangan Madya Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 1.350
112
penyusunan konsep peraturan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
perundangan c. Draft peraturan perundang-undangan
d. Melakukan penyempurnaan konsep Utama Pembuatan catatan hasil kegiatan setiap a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,900
peraturan perundangan penyempurnaan konsep peraturan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
perundangan c. Laporan hasil penyempurnaan konsep
peraturan perundangan
B. Melakukan kegiatan lain terkait pengendalian hama penyakit hewan dan pengamanan produk
1 . Melakukan kegiatan Penyidikan sebagai PPNS
a. Melakukan inventarisasi laporan Pertama a. Pembuatan Rekapitulasi inventarisasi a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,050
Muda laporan hasil kegiatan penyidikan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) 0,100
Madya b. Pembuatan laporan hasil kegiatan PPNS c. SK/ Kartu Anggota PPNS yang masih berlaku 0,150
Utama d. Rekapitulasi inventarisasi laporan hasil 0,200
kegiatan penyidikan yang mencakup: dokumen
berupa data dan informasi hasil pengumpulan
bahan keterangan terkait dengan pelaksanaan
penyidikan.
b. Melaporkan hasil inventarisasi Pertama a. Penyampaian hasil laporan kegiatan PPNS a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
laporan kepada atasan penyidik Muda kepada atasan penyidikan b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) 0,180
Madya b. Pembuatan laporan hasil Rekapitulasi c. SK/ Kartu Anggota PPNS yang masih berlaku 0,270
Utama inventarisasi kepada atasan penyidikan; d. Laporan hasil Rekapitulasi inventarisasi 0,360
kegiatan penyidikan yang mencakup : dokumen
rekapitulasi data dan informasi laporan kegiatan
penyidikan
c. Melakukan penanganan TKP Pertama a. Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
Muda penanganan TKP dalam rangka b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) 0,180
Madya pelaksanaan tugas PPNS c. SK/ Kartu Anggota PPNS yang masih berlaku
Utama b. Pelaksanaan dan pencatatan hasil d. Laporan hasil Tindakan di TKP yang mencakup 0,270
tindakan di TKP : membuat berita acara penanganan TKP,
memotret TKP,
d. Melakukan penyelidikan dan Pertama Pembuatan catatan hasil kegiatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,090
113
/dokumen pelaksanaan gelar perkara
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
j. Menyusun laporan hasil gelar perkara Pertama a. Pembuatan laporan pelaksanaan gelar a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,050
114
Muda perkara b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) 0,100
Madya b. Penyusunan laporan hasil kegiatan c. SK/ Kartu Anggota PPNS yang masih berlaku 0,150
Utama pelaksanaan gelar d. Laporan hasil Membuat catatan gelar perkara 0,200
yang mencakup : resume hasil laporan
pelaksanaan gelar perkara
k. Melaporkan BAP ke penuntut umum Pertama a. Pembuatan laporan penyerahan BAP ke a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,040
bersama sama POLRI Muda penuntut umum bersama-sama POLRI b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) 0,080
Madya b. Penyerahan berkas perkara ke Penuntut c. SK/ Kartu Anggota PPNS yang masih berlaku 0,120
Utama umum dan berkoordinasi dengan Korwas d. Laporan hasil penyerahan berkas perkara ke 0,160
PPNS POLRI Penuntut Umum yang mencakup : Surat
penyerahan berkas perkara ke penuntut umum
c.q Korwas POLRI, dokumen tanda terima
berkas perkara.
2 . Menjadi saksi ahli Pertama a. Pembuatan catatan hasil kegiatan sebagai a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Laporan 0,050
Muda saksi ahli b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) 0,100
Madya b. Pemberian keterangan sebagai saksi ahli c. SK/ Kartu Anggota PPNS yang masih berlaku 0,150
Utama dalam proses penyidikan. d. Laporan hasil menjadi ahli dalam proses 0,200
penyidikan yang mencakup : Surat panggilan
sebagai saksi ahli, surat tugas sebagai saksi
ahli, laporan sebagai saksi ahli
PENGEMBANGAN Memperoleh ijazah dibidang kesehatan hewan
PROFESI Pasca sarjana Semua jenjang Memperoleh ijazah dari Perguruan Tinggi Foto copy Ijazah yang dilegalisir pejabat
Magister (S2) di bidang kesehatan hewan dan belum berwenang Ijazah 25
digunakan dalam usulan penilaian
A. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan hewan dan pengamanan produk
1 . Karya tulis hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi dibidang kesehatan hewan yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan Semua jenjang a. Karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam a. Surat keterangan melakukan kegiatan Buku 12,5
dan diedarkan secara nasional bentuk buku oleh penerbit yang memiliki karya tulis ilmiah (Lampiran III – B)
ijin usaha penerbitan atau diterbitkan b. Buku asli /fotokopi yang disahkan oleh
E
115
belum ada yang menulisnya
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
4 . Makalah berupa tinjauan atau ulasan Ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:
116
a. a. Dalam bentuk buku Semua jenjang a. Buku tersebut membahas bidang a. Surat keterangan melakukan kegiatan Buku 7
peternakan dan kesehatan hewan dan penyusunan (Lampiran III – B)
belum ada yang menulisnya
b. Buku tersebut didokumentasikan di b. Buku asli /fotokopi yang disahkan oleh
perpustakaan pada kantor pusat/provinsi/ pimpinan kerja Medik Veteriner
kabupaten/kota/kecamatan
b. b. Dalam bentuk majalah Semua jenjang a. Majalah tersebut membahas bidang a. Surat keterangan melakukan kegiatan Majalah 3,5
peternakan dan kesehatan hewan dan penyusunan (Lampiran III – B)
belum ada yang menulisnya
b. Majalah tersebut didokumentasikan di b. Majalah asli /fotokopi yang disahkan oleh
perpustakaan pada kantor pusat/provinsi/ pimpinan kerja Medik Veteriner
kabupaten/kota/kecamatan
5 . Tulisan Ilmiah Populer dibidang Semua jenjang a. Berupa bahasan di bidang peternakan a. Fotokopi/guntingan media masa yang Naskah 2
peternakan dan kesehatan hewan yang dan kesehatan hewan dan belum pernah membuat tulisan tersebut dengan
disebarluaskan melalui media massa, yang ada yang menulisnya; atau mencantumkan nama dan tanggal
merupakan satu kesatuan b. Tulisan tersebut merupakan satu penerbitan dan disahkan oleh pimpinan
kesatuan atau apabila tulisan tersebut unit kerja medik veteriner
dimuat secara berseri atau bersambung b. Naskah yang disajikan disiarkan oleh media
hanya dinilai satu kali; atau masa (elektronik tv,radio) dengan surat
c. Tulisan ilmiah populer dimuat dalam media keterangan kepala studio yang bersangkutan
masa tentang waktu penyiaran atau penayangan
6 . Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, Semua jenjang a. Prasaran tersebut membahas bidang a. Surat keterangan bahwa yang bersangkutan Naskah 2,5
gagasan atau ulasan ilmiah dalam keswan dan pengamana produk; atau menyampaikan prasaran dalam pertemuan
pertemuan ilmiah nasional (tidak harus ilmiah dari penyelenggara (Lampiran III – C)
memberikan rekomendasi tetapi b. Pertemuan ilmiah tersebut b. Makalah yang disampaikan dalam
B
harus ada kesimpulan akhir menggunakan metode tersebut dan pertemuan ilmiah asli/fotokopi yang
menghasilkan rekomendasi disahkan oleh pimpinan unit kerja
B. Mengalihbahasakan/menyadur buku dan bahan-bahan lain dibidang peternakan dan kesehatan hewan
1. Alih bahasa/saduran dibidang peternakan dan kesehatan hewan yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang Semua jenjang a. Diterbitkan oleh penerbit yang memiliki a. Surat Keterangan melakukan alih bahasa Buku 7
b. Majalah tersebut membahas bidang peternakan b. Majalah cetakan hasil alih bahasa/saduran
dan kesehatan hewan dan belum ada yang asli/fotokopi hasil kerja yang bersangkutan
mengalihbahasakan/menyadurnya yang disahkan oleh pempinan unit kerja
2. Alih bahasa/saduran dibidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku Semua jenjang a. Buku tersebut didukumentasikan di a. Surat Keterangan melakukan alih bahasa Buku 3
perpustakaan yang dikelola oleh unit /saduran (Lampiran III – B)
kerja atau lembaga pemerintah lainnya
E
117
pimpinan kerja Medik Veteriner
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
2. Grafik Semua jenjang Pembuatan dan penyusunan catatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Grafik 0,090
118
hasil kegiatan bahan informasi dalam b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
bentuk grafik c. Peta asli/fotokopi yang disahkan oleh
pimpinan kerja Medik Veteriner
3. Foto/slide Semua jenjang Pembuatan dan penyusunan catatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A)Foto/slide 0,090
hasil kegiatan bahan informasi dalam b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
bentuk foto/slide c. Foto/slide asli/softcopy yang disahkan oleh
pimpinan kerja Medik Veteriner
4. Video/film Semua jenjang Pembuatan dan penyusunan catatan a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A)Video/film 0,750
hasil kegiatan bahan informasi dalam b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan)
bentuk video/film c. Video/film asli/softcopy
5. Brosur/leaflet/bahan tayangan Semua jenjang Pembuatan dan penyusunan catatan hasil a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran III – A) Brosur/ 0,090
kegiatan bahan informasi dalam bentuk b. Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) leaflet/
brosur/leaflet/bahan tayangan c. Brosur/leaflet/bahan tayangan asli/fotokopi bahan
/softcopy yang disahkan oleh pimpinan tayangan
kerja Medik Veteriner
PENUNJANG A. Peran serta dalam seminar/loka karya di bidang peternakan dan kesehatan hewan
KEGIATAN Mengikuti seminar/lokakarya dan berperan sebagai:
PENGENDALIAN HAMA a. Sebagai pemrasaran/penyaji Semua jenjang a. Materi yang dibahas adalah dalam bidang a. Sertifikat seminar/lokakarya yang dikeluarkan Kali 3
DAN PENYAKIT peternakan dan kesehatan hewan oleh penyelenggara
HEWAN SERTA b. Sebagai pembahas/moderator/ Semua jenjang b. Diselenggarakan secara resmi oleh b. Surat keterangan mengikuti seminar/ Kali 2
PENGAMANAN narasumber instansi atau lembaga atau organisasi lokakarya dari penyelenggara/panitia
PRODUK profesi bahwa medik veteriner yang bersangkutan
HEWAN c. Sebagai peserta Semua jenjang c. Sekurang-kurangnya tingkat kabupaten menghadiri dan berperan sesuai Kali 1
atau kota dengan peranannnya (Lampiran III – C)
B. Mengajar/melatih bidang peternakan dan kesehatan hewan
B
Mengajar/melatih bidang peternakan pada Semua jenjang 1. Kegiatan diselenggarakan oleh Surat keterangan atau piagam dari panitia Laporan 0,040
diklat kedinasan setiap 2 jam pelatihan kelembagaan diklat pemerintah atau swasta penyelenggaraan yang disertai jadwal dan
2. Memenuhi salah satu atau lebih jumlah jam mengajar atau melatih
persyaratan yaitu sebagai berikut: (Lampiran III – C)
a. Sesuai dengan bidang tugas Medik
Veteriner yang bersangkutan; atau
b. sebagai Anggota aktif Semua jenjang atau sebagai pengurus Tahun 0,750
c. Menjadi anggota atau pengurus aktif; atau
d. Organisasinya terdaftar pada instansi
119
pemerintah
UNSUR BUTIR KEGIATAN JENJANG TOLOK UKUR/LANGKAH BUKTI FISIK SATUAN ANGKA
JABATAN KERJA HASIL KREDIT
120
G. Memperoleh gelar keserjanaan lainnya
1. Mendapat gelar kehormatan akademis Semua jenjang Diberikan kepada Medik Veteriner oleh Foto copy ijazah/gelar kehormatan yang Gelar 15
Perguruan Tinggi Negeri atau swasta baik disahkan oleh pejabat yang berwenang
dalam negeri maupun luar negeri sebagai
penghormatan atas jasa-jasanya dalam
pengembangan bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi
2. Memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan tugas pokoknya
a. Doktor (S3) Semua jenjang Doktor/Pascasarjana adalah gelar yang Foto copy ijazah yang disahkan oleh : Ijazah/Gelar 15
b. Magister (S2) Semua jenjang diperoleh lagi disamping gelar yang telah a. Dekan/Direktur Program Pasca Sarjana apabilaIjazah/Gelar 10
diperolehnya atau kesarjanaan yang bukan lulusan Perguruan Tinggi Negeri
Dokter Hewan yang tidak sesuai dengan b. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
bidang tugasnya apabila lulusan Perguruan Tinggi Swasta
c. Tim Penilai Ijazah luar negeri pada Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk lulusan di
Perguruan Tinggi Luar Negeri
H. Melaksanakan kegiatan penunjang lainnya
Sebagai koordinator pejabat fungsional MedikSemua jenjang a. Sekurang-kurangny telah 1 (satu) tahun Foto copy atau salinan surat keputusan Tahun 0,500
Veteriner pada unit kerja b. Ditetapkannya oleh pejabat yang berwenang koordinator pejabat Fungsional Medik Veteriner
yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 121
c. Pejabat yang membidangi urusan kepegawaian (eselon
III) pada unit kerja yang membidangi kesehatan hewan
kepada pejabat eselon II yang membidangi kesehatan
hewan di Kabupaten/Kota, untuk angka kredit Medik
Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang
bekerja di lingkungan Kabupaten/Kota.
2. Persyaratan
Usul penilaian wajib diajukan paling kurang satu kali
setiap tahun, dalam bentuk formulirDUPAK. Persyaratan
pengajuan usul penilaian dan penetapan angka kredit dengan
melampirkan :
a. Surat pengantar dari pimpinan unit kerja.
b. Fotokopi ijazah yang disahkan dan/atau surat keputusan
pencantuman gelar/STTPP dan/atau Surat Tanda
Penghargaan (yang belum pernah digunakan dalam
usulan penilaian); dan
c. Fotokopi surat keputusan Jabatan dan keputusan Pangkat
Medik Veteriner terakhir;
d. Fotokopi PAK/HAPAK terakhir;
e. Surat Pernyataan melakukan kegiatan yang meliputi :
1) Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan; dan/atau
2) Persiapan; dan/atau
3) Pelaksanaan; dan/atau
4) Pengembangan Metode; dan/atau
5) Pengembangan Profesi; dan/atau
6) Penunjang Tugas Medik Veteriner.
3. Waktu Pengusulan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK)
a. Penilaian dilakukan sebanyak 4 (empat) periode dalam
satu tahun, yaitu :
122 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
a. Bulan Oktober tahun sebelumnya dan Januari untuk
kenaikan pangkat April;
b. Bulan April dan Juli untuk kenaikan pangkat
Oktober pada tahun yang sama.
b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh
Pejabat Penetap melalui Sekretariat Tim Penilai paling
lambat tanggal15 September atau 15 Desember untuk
kenaikan pangkat periode April tahun berikutnya dan
paling lambat 15 Maret atau 15 Juni untuk kenaikan
pangkat periode Oktober tahun yang sama.
c. DUPAK yang diterima setelah tanggal tersebut diatas
akan dinilai pada periode penilaian berikutnya.
d. DUPAK yang dapat dinilai, merupakan kegiatan selama
minimal 6 (enam) bulan dan maksimal 12 (dua belas)
bulan, contoh :
1) Penilaian bulan Januari tahun 2014, masa penilaian
DUPAK paling singkat mulai kegiatan 1 Juni 2013
sampai dengan 30 November 2013 (6 bulan).
2) Penilaian bulan Januari tahun 2014, masa penilaian
DUPAK paling lama mulai kegiatan 1 Desember
2012 sampai dengan 30 November 2013 (12 bulan).
3) Penilaian bulan Juli tahun 2014, masa penilaian
DUPAK paling lama mulai kegiatan 1 Juni 2013
sampai dengan 31 Mei 2014 (12 bulan).
4) Penilaian bulan Juli tahun 2014, masa penilaian
DUPAK paling lama mulai kegiatan 1 Juni 2013
sampai dengan 31 Maret 2014 (9 bulan).
4. Prosedur Pengusulan Penetapan Angka Kredit
a. Medik Veteriner menyampaikan DUPAK beserta
lampirannya kepada Pejabat Pengusul.
b. Pejabat Pengusul setelah menerima berkas DUPAK beserta
lampirannya, memeriksa kelengkapan persyaratannya.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 123
Apabila DUPAK dan lampirannya telah sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan, maka Pejabat Pengusul
membubuhkan tanda tangannya pada formulir DUPAK,
dan menyampaikan DUPAK beserta lampirannya kepada
Pejabat Penetap Angka Kredit, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Untuk semua jenjang jabatan Medik Veteriner
di lingkungan Kementerian Pertanian, Pejabat
Pengusul mengirimkan surat pengantar DUPAK
kepada Pejabat Penetap, tembusan kepada Sekretaris
Ditjen/Badan (tanpa lampiran).
2) Untuk jenjang jabatan Medik Veteriner Pertama
sampai dengan Medik Veteriner Utama di lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota,
Pejabat Pengusul mengirimkan surat pengantar
DUPAK kepada masing – masing Pejabat Penetap,
tembusan kepada pimpinan unit kerja kepegawaian
daerah provinsi/ kabupaten/kota (tanpa lampiran).
5. Ketentuan lain
a. DUPAK dengan masa penilaian kurang dari 6 bulan
belum dapat dilakukan penilaian dan akan dikembalikan
kepada yang bersangkutan.
b. DUPAK dengan masa penilaian lebih dari 12 bulan,
kelebihannya tidak dapat dilakukan penilaian
(dihanguskan).
6. Alur Pengusulan dan Penetapan Angka Kredit dapat dilihat
pada Lampiran II - A.
B. PENILAIAN ANGKA KREDIT
1. Tim Penilai
Penilaian terhadap prestasi kerja Medik Veteriner dilakukan
oleh Tim Penilai.
124 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Tim Penilai tersebut antara lain :
a. Tim Penilai Pusat melakukan penilaian Medik Veteriner
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
sampai dengan Medik Veteriner Utama di lingkungan
Kementerian Pertanian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;
b. Tim Penilai Kementerian melakukan penilaianMedik
Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner
Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di
lingkungan Kementerian Pertanian;
c. Tim Penilai Provinsi melakukan penilaianMedik
Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner
Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi;
d. Tim Penilai Kabupaten/Kota melakukan penilaianMedik
Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner
Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
2. Tugas Tim Penilai
Tugas Tim Penilai antara lain :
a. Membantu pejabat Penetap Angka Kredit dalam
melakukan penilaian angka kredit Medik Veteriner.
b. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit yang diberikan oleh pejabat
Penetap Angka Kredit.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Tim Penilai
melakukankegiatan sebagai berikut :
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 125
a. Mencermati kelengkapan dokumen/bukti yang
dipersyaratkan dari setiap DUPAK yang diajukan;
b. Melakukan penilaian dan pemberian angka kredit atas
setiap prestasi kerja Medik Veteriner yang tercantum
dalam DUPAK;
c. Membuat catatan hasil penilaian sebagai bahan perbaikan
Medik Veteriner dalam mengumpulkan angka kredit;
d. Menyampaikan hasil penilaian dan pemberian angka
kredit sebagaimana dimaksud dalam butir b kepada
pejabat Penetap Angka Kredit;
e. Melaksanakan bimbingan, sosialisasi, supervisi,
pemantauan dan evaluasi, serta tugas-tugas lain yang
berhubungan dengan penetapan angka kredit Medik
Veteriner.
Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penilai bertanggung jawab
kepada pejabat Penetap Angka Kredit sesuai tingkatannya.
3. Susunan Keanggotaan Tim Penilai
a. Tim Penilai Pusat
Susunan keanggotaan Tim Penilai Pusat, terdiri atas :
1) Seorang Ketua merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon II yang membidangi kesehatan
hewan/pengamanan produk hewandi Kementerian
Pertanian.
2) Seorang Wakil Ketua merangkap anggota yang
dijabat oleh pejabat eselon II yang membidangi
kepegawaian di Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian.
3) Seorang Sekretaris merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian
pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan/
karantinadiKementerian Pertanian.
126 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2
(dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik
Veteriner.
b. Tim Penilai Kementerian
Susunan keanggotaan Tim Penilai Kementerian, terdiri
atas :
1) Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon III yang membidangi kesehatan
hewan dilingkungan Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan, dan pejabat eselon III yang
membidangi karantina hewan dilingkungan Badan
Karantina Pertanian;
2) Seorang wakil ketua merangkap anggota yang
dijabat oleh paling kurang pejabat fungsional Medik
Veteriner Madya dilingkungan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Badan
Karantina Pertanian;
3) Seorang Sekretaris merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon IV yang membidangikepegawaian
pada Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan dan Sekretariat Badan Karantina
Pertanian;
4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2
(dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik
Veteriner.
c. Tim Penilai Provinsi
Susunan keanggotaan Tim Penilai Provinsi, terdiri atas :
1) Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh
pejabat eselon IIIpada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewan diPemerintah
Daerah Provinsi;
2) Seorang wakil ketua merangkap anggota yang
dijabat oleh pejabat eselon IVpada unit kerja yang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 127
membidangi peternakan dan kesehatan hewan
diPemerintah Daerah Provinsi;
3) Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon III yang membidangikepegawaian
pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di
Pemerintah Daerah Provinsi;
4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2
(dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik
Veteriner.
d. Tim Penilai Kabupaten/Kota
Susunan keanggotaan Tim Penilai Kabupaten/Kota
terdiri atas :
1) Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh
pejabat eselon III pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewan diPemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
2) Seorang wakil ketua merangkap anggota yang
dijabat oleh pejabat eselon IVpada unit kerja yang
membidangi peternakan dan kesehatan hewan di
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
3) Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon III yang membidangikepegawaian
pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2
(dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik
Veteriner.
4. Syarat dan Masa Jabatan Keanggotaan Tim Penilai
a. Syarat keanggotaan tim Penilai
Untuk diangkat sebagai anggota Tim Penilai, harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama
128 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
dengan jabatan/pangkat Medik Veteriner yang
dinilai;
2) Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai
prestasi kerja Medik Veteriner;
3) Aktif melakukan penilaian.
b. Masa jabatan keanggotaan Tim Penilai
1) Masa jabatan keanggotaan masing-masing Tim
Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk masa jabatan berikutnya;
2) Seseorang yang telah menjadi anggota Tim Penilai
dalam 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut,
dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang
waktu 1 (satu) kali masa jabatan;
5. Sekretariat Tim Penilai
a. Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan
tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang
ditetapkan oleh pejabat Penetap Angka Kredit.
b. Sekretariat Tim Penilai tersebut antara lain:
1) Sekretariat Tim Penilai Pusat dipimpin oleh
pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian
pada unit kerja peternakan dan kesehatan
hewandiKementerian Pertanian;
2) Sekretariat Tim Penilai Kementerian dipimpin oleh
pejabat eselon IV yang membidangi kepegawaian
dilingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan, dan pejabat eselon IV yang
membidangi kepegawaiandilingkungan Badan
Karantina Pertanian;
3) Sekretariat Tim Penilai Pemerintah Daerah Provinsi
dipimpin oleh pejabat eselon III yang membidangi
kepegawaian pada unit kerja peternakan dan
kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 129
4) Sekretariat Tim Penilai Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dipimpin oleh pejabat eselon III
yang membidangi kepegawaian pada unit kerja
peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
c. Sekretariat Tim Penilai pada masing-masing tingkatan
mempunyai tugas memberikan bantuan administrasi dan
fasilitas lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas Tim
Penilai. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat
Tim Penilai melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain :
1) Menyampaikan bahan dan informasi yang
diperlukan untuk penilaian angka kredit Medik
Veteriner;
2) Menerima, dan mencatat DUPAK Medik Veteriner
yang diterima, dan memeriksa dengan seksama
kelengkapan lampiran DUPAK-nya;
3) Menyampaikan DUPAK yang memenuhi syarat
untuk penilaian kepada Ketua Tim Penilai dan
menginformasikan kepada Pejabat Pengusul bagi
DUPAK yang belum memenuhi syarat;
4) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Tim
Penilai dalam rangka pelaksanaan penilaian;
5) Memfasilitasi penyelenggaraan rapat Tim Penilai;
6) Menyusun laporan hasil rapat Tim Penilai;
7) Memproses DUPAK Medik Veteriner yang
memenuhi syarat untuk ditetapkan angka kreditnya
sampai menjadi PAK sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan;
8) Menyampaikan hasil penilaian berupa PAK dan
HAPAK kepada pejabat pengusul;
9) Memberikan konfirmasi kepada Medik Veteriner
terkait hasil penilaian apabila diperlukan;
10) Menyampaikan PAK beserta usulan pengangkatan
ke dalam jabatan fungsional kepada pejabat yang
berwenang
130 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
11) Mendokumentasikan DUPAK dan salinan PAK/
HAPAK;
12) Menyusun database Pejabat Fungsional Medik
Veterinerdi lingkungan Kementerian/Provinsi/
Kabupaten/ Kota;
13) Menyiapkan dan mengusulkan kepada pejabat
pembina kepegawaian, daftar pejabat fungsional
yang selama 4,5 tahun belum dapat mengumpulkan
angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat
setingkat lebih tinggi, untuk diterbitkan surat
peringatan;
14) Menginformasikan kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal/ Badan, dan Pejabat Eselon II yang
membidangi peternakan dan kesehatan hewan di
Provinsi/Kabupaten/Kota, daftar pejabat fungsional
yang akan bebas sementara karena belum dapat
mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/
pangkat setingkat lebih tinggi, dan Medik Veteriner
Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang
IV/e yang setiap tahun belum dapat mengumpulkan
paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari
kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi,
untuk diusulkan proses pembebasan sementara,
sesuai peraturan yang berlaku;
15) Menginformasikan kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal/ Badan, dan Pejabat Eselon II yang
membidangi peternakan dan kesehatan hewan di
Provinsi/Kabupaten/Kota, daftar pejabat fungsional
yang akan diberhentikan karena belum dapat
mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, untuk
diusulkan proses surat pemberhentian sesuai
peraturan yang berlaku.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 131
6. ProsedurPenilaian
Penilaian angka kredit dilakukan sebagai berikut:
a. Berkas DUPAK beserta lampiran bukti/dokumen yang
diterima pejabat Penetap Angka Kredit, disampaikan
ke Sekretariat Tim Penilai untuk dicatat dan diperiksa
kelengkapannya, kemudian diserahkan kepada Ketua
Tim Penilai.
b. Ketua Tim Penilai menugaskan 2 (dua) orang anggota
Tim Penilai untuk melakukan penilaian terhadap setiap
berkas usulan DUPAK.
c. Anggota Tim Penilai yang ditugaskan untuk melakukan
penilaian sebagaimana dimaksud butir b melakukan
penilaian dan hasil penilaiannya dimasukkan dalam
DUPAK pada kolom “Angka Kredit” untuk disampaikan
kepada Ketua Tim Penilai.
d. Setelah semua DUPAK dinilai, Sekretariat Tim Penilai
memfasilitasi rapat pembahasan hasil penilaian.
e. Rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh paling kurang
3/4 (tiga per empat) dari seluruh anggota Tim Penilai.
f. Rapat dipimpin oleh Ketua Tim Penilai, dan apabila
berhalangan dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Penilai.
Apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan, rapat
dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai.
g. Apabila terdapat anggota Tim Penilai yang sedang dinilai
maka yang bersangkutan tidak diperkenankan hadir
dalam rapat penetapan hasil penilaian angka kredit.
h. Angka kredit yang diperoleh Medik Veteriner merupakan
nilai rata-rata dari 2 (dua) orang anggota Tim Penilai.
i. Apabila hasil penilaian belum disepakati oleh anggota
Tim Penilai yang hadir, maka Ketua Tim Penilai
menunjuk 1 (satu) orang anggota Tim Penilai yang
132 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
lain untuk melakukan penilaian ulang atas DUPAK
yang bersangkutan. Hasil penilaian terakhir adalah
hasil penilaian ulang ditambah rata-rata hasil penilaian
sebelumnya (sebagaimana huruf h).
j. Hasil penilaian yang telah disetujui oleh anggota Tim
Penilai dalam rapat tim, selanjutnya diproses sebagai
berikut:
1) Bagi Medik Veteriner yang belum mencapai angka
kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi, maka Ketua Tim memberitahukan
hasil penilaian kepada Pejabat Pengusul dengan
menggunakan formulir Hasil Penilaian Angka
Kredit (HAPAK) seperti contoh pada Lampiran VII;
2) Bagi Medik Veterineryang telah mencapai angka
kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi, maka Ketua Tim menuangkan
akumulasi angka kredit yang berasal dari beberapa
HAPAK ke dalam formulir Penetapan Angka Kredit
(PAK) dengan menggunakan formulir seperti
contoh pada Lampiran VIII.
k. Formulir PAK dibuat rangkap 4 (empat) bagi Medik
Veteriner Madya dan Medik Veteriner Utama, atau
rangkap 3 (tiga) bagi Medik Veteriner Pertama dan Medik
VeterinerMuda. Formulir PAK tersebut disampaikan oleh
Ketua Tim kepada Pejabat Penetap Angka Kredit untuk
ditandatangani.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 133
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e
di lingkungan Kementerian Pertanian, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota.
b. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan
dan pengamanan produk hewan pada Kementerian
Pertanian, bagi Medik Veteriner Pertama sampai dengan
Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a di lingkungan Kementerian Pertanian.
c. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan
Provinsi bagi Medik Veteriner Pertama sampai dengan
Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a di lingkungan Provinsi.
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan
Kabupaten/Kota bagi Medik Veteriner Pertama sampai
dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota.
2. Jadwal Waktu Penetapan Angka Kredit
Penetapan Angka Kredit Medik Veterinerdilakukan paling
kurang 4 (empat) kali dalam setahun, yaitu:
a. Paling lambat pada bulan Oktober tahun sebelumnya
dan bulan Januari untuk kenaikan pangkat periode April
tahun yang sama; dan
b. Paling lambat pada bulan April dan bulan Juli untuk
kenaikan pangkat periode Oktober tahun yang sama.
3. ProsedurPenetapan Angka Kredit
a. Hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Penilai
dituangkan dalam formulir PAK/HAPAK.
b. Apabila hasil penilaian angka kredit telah memenuhi
syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi, maka akan dituangkan dalam bentuk PAK yang
134 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
ditandatangani oleh Pejabat Penetap Angka Kredit,
seperti contoh pada Lampiran VIII.
c. Apabila hasil penilaian angka kredit belum memenuhi
syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi, maka akan dituangkan dalam bentuk HAPAK
yang ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai, seperti
contoh pada Lampiran VII.
d. PAK/HAPAK (1 eksemplar untuk arsip) dikirimkan oleh
Sekretariat Tim Penilai kepada Pejabat Pengusul, untuk
diteruskan kepada:
1) Medik Veteriner yang bersangkutan (asli).
2) Pimpinan Unit Kerja Medik Veteriner yang
bersangkutan (tembusan).
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 135
BAB IV
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
136 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
3. Prosedur Pelaksanaan Pengangkatan Pertama Kali sebagai
Medik Veteriner
a. Berkas usul pengangkatan pertama kali dalam jabatan
Medik Veteriner disampaikan oleh calon Medik Veteriner
kepada pimpinan unit kerja, untuk diperiksa/diteliti
kelengkapan dan kebenaran persyaratannya. Berkas usul
tersebut (setelah diberi surat pengantar oleh pimpinan
unit kerja) dikirimkan kepada:
1) Sekretaris Ditjen/Badan yang selanjutnya
mengusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi
kepegawaian untuk memproses pengangkatan
calon Medik Veteriner di lingkungan Kementerian
Pertanian.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewandi Pemerintah
Daerah Provinsi yang selanjutnya mengusulkan
kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk,melalui
pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian
untuk memproses pengangkatan calon Medik
Veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewandiPemerintah
Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya
mengusulkan kepada Bupati/Walikota atau
Pejabat yang ditunjuk,melalui pejabat eselon II
yang membidangi kepegawaian untuk memproses
pengangkatan calon Medik Veteriner dilingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.
b. Keputusan pengangkatan pertama kali sebagai Medik
Veteriner disampaikan kepada calon Medik Veteriner
yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerja sesuai
prosedur yang berlaku.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 137
4. Ketentuan lain tentang Pengangkatan Pertama Kali
a. Pengangkatan pertama kali dalam jabatan Fungsional
Medik Veteriner dilakukan untuk mengisi lowongan
formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil pada unit kerja
yang bersangkutan;
b. Angka kredit yang diberikan pada pengangkatan pertama
kali, paling kurang dihitung dari ijazah, dan diklat
prajabatan;
c. Hasil pekerjaan calon Medik Veteriner pada saat CPNS
dapat dinilai sebagai angka kredit selama bukti fisik
memenuhi syarat dan sesuai dengan butir kegiatan
jabatan fungsional Medik Veteriner termasuk surat
penugasan;
d. CPNS dengan formasi Jabatan Medik Veteriner setelah
ditetapkan sebagai PNS paling lama 1 (satu) tahun harus
diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner.
5. Alur Pengangkatan Pertama Kali dapat dilihat pada Lampiran
II - B.
B. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
1. Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang berwenang mengangkat Medik Veteriner dari
jabatan lain, yaitu:
a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk
menetapkan keputusan pengangkatan Medik Veteriner
Pusat.
b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjukuntuk menetapkan
keputusan pengangkatan Medik Veteriner Daerah
Provinsi.
c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjukuntuk
menetapkan keputusan pengangkatan Medik Veteriner
Daerah Kabupaten/Kota.
138 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2. Persyaratan
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan (calon Medik
Veteriner) menyiapkan berkas usul pengangkatan dari jabatan
lain yang terdiri atas:
a. Fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir;
b. Fotokopi surat keputusan pangkat terakhir;
c. Surat keterangan melaksanakan tugas di bidang
pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan
produk hewan, serta pengembangan kesehatan hewan
paling kurang 2 (dua) tahun oleh pimpinan unit kerja;
d. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
e. Fotokopi nilai prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir;
f. Fotokopi surat keterangan lulus uji kompetensi;
g. Daftar Riwayat Hidup;
h. Bukti fisik kegiatan di bidang pengendalian hama dan
penyakit hewan, pengamanan produk hewan, serta
pengembangan kesehatan hewan sesuai Peraturan
MENPAN dan RB tentang Jabatan Fungsional Medik
Veteriner dan Angka Kreditnya yang telah dinilai
dan ditetapkan dalam bentuk PAK sejak dari CPNS
sepanjang bukti fisik lengkap.
3. Prosedur Pelaksanaan Pengangkatan Medik Veteriner Dari
Jabatan Lain
a. Berkas usul pengangkatan dalam jabatan Medik
Veteriner tersebut disampaikan oleh calon Medik
Veteriner kepada pimpinan unit kerja, untuk diperiksa/
diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya.
Berkas usul tersebut (setelah diberi surat pengantar oleh
pimpinan unit kerja) dikirimkan kepada :
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 139
1) Sekretaris Ditjen/Badan yang selanjutnya
mengusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi
kepegawaian untuk memproses pengangkatan
calon Medik Veteriner dilingkungan Kementerian
Pertanian.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah
Daerah Provinsi yang selanjutnya mengusulkan
kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk,
melalui pejabat eselon II yang membidangi
kepegawaian provinsi untuk memproses
pengangkatan calon Medik Veteriner dilingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang
membidangi peternakan dan kesehatan hewan
di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang
selanjutnyamengusulkan kepada Bupati/Walikota
atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon
II yang membidangi kepegawaian kabupaten kota
untuk memproses keputusan pengangkatan calon
Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten/kota.
a. Keputusan pengangkatan dari jabatan lain sebagai Medik
Veteriner disampaikan kepada calon Medik Veteriner
yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya
sesuai prosedur yang berlaku.
1. Ketentuan Lain Tentang Pengangkatan dari Jabatan Lain
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
Fungsional Medik Veteriner dilakukan untuk mengisi
lowongan formasi jabatan fungsional Medik Veteriner
pada unit kerja yang bersangkutan;
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain
ke dalam Jabatan Fungsional Medik Veteriner, angka
kreditnya dihitung dari ijazah, diklat, kegiatan/tugas
140 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
pokok, pengembangan profesi, dan unsur penunjang
di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan,
pengamanan produk hewan, serta pengembangan
kesehatan hewan paling kurang 2 (dua) tahun.
c. Jenjang jabatan Medik Veteriner ditentukan berdasarkan
jumlah angka kredit yang ditetapkan dalam PAK.
d. Calon Medik Veteriner yang akan diangkat melalui
pengangkatan dari jabatan lain mulai bulan Januari
Tahun 2016, harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
2. Alur Pengangkatandari Jabatan Lain dapat dilihat pada
Lampiran II - C.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 141
BAB V
KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT
A. KENAIKAN JABATAN
1. Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan kenaikan
jabatan Medik Veteriner, yaitu:
a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk
menetapkan keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner
Pusat.
b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjukuntuk menetapkan
keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner Daerah
Provinsi.
c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjukuntuk
menetapkan keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner
Daerah Kabupaten/Kota.
2. Persyaratan
Kenaikan jabatan Medik Veteriner dapat dipertimbangkan
apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;
c. Mengikuti dan lulus uji kompetensi; dan
d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
3. Prosedur Kenaikan Jabatan Medik Veteriner
a. Medik Veteriner yang akan mengajukan usul kenaikan
jabatan, menyiapkan berkas kelengkapan yang terdiri
atas:
142 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
1) PAK (asli) terakhir;
2) Fotokopi surat keputusan jabatan terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
3) Fotokopi surat keputusan pangkat/golongan
terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang; dan
4) Fotokopi surat keterangan lulus uji kompetensi;
b. Berkas usul kenaikan jabatan disampaikan oleh
Medik Veteriner kepada pimpinan unit kerjanya,
untuk diperiksa/diteliti kelengkapan dan kebenaran
persyaratannya. Berkas usul tersebut dilengkapi surat
pengantar dari pimpinan unit kerja dan disampaikan
kepada:
1) Sekretaris Ditjen/Badan mengusulkan kepada
Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk
memproses kenaikan jabatan bagi Medik Veteriner
di lingkungan Kementerian Pertanian.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah
Daerah Provinsi mengusulkan kepada Gubernur
atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon
II yang membidangi kepegawaian Provinsi untuk
memproses kenaikan jabatan bagi Medik Veteriner
di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
membidangi peternakan dan kesehatan hewan di
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengusulkan
kepada Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk,
melalui pejabat eselon II yang membidangi
kepegawaian Kabupaten/Kota untuk memproses
kenaikan jabatan bagi Medik Veteriner di lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.
c. Keputusan kenaikan jabatan (asli) disampaikan kepada
Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan
unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 143
4. Ketentuan lain tentang Kenaikan Jabatan
a. Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap Medik Veteriner untuk memperoleh
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran II sampai dengan
III pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2012, dengan ketentuan :
1) Paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur utama (tidak termasuk
angka kredit yang berasal dari pendidikan); dan
2) Paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang.
b. Medik Veteriner yang memiliki angka kredit melebihi
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/
pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit
tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat
berikutnya.
c. Medik Veteriner yang akan naik jenjang jabatan setingkat
lebih tinggi, harus mengikuti dan lulus uji kompetensi,
berlaku mulai bulan Januari Tahun 2016.
5. Alur Kenaikan Jabatan dapat dilihat pada Lampiran II - D.
B. KENAIKAN PANGKAT
1. Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan kenaikan
pangkat Medik Veteriner, yaitu:
a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk
menetapkan keputusan kenaikan pangkat Medik
Veteriner Pusat.
b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjukuntuk menetapkan
keputusan kenaikan pangkat Medik Veteriner Daerah
Provinsi.
144 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjukuntuk
menetapkan keputusan kenaikan pangkat Medik
Veteriner Daerah Kabupaten/Kota.
2. Persyaratan
Kenaikan pangkat Medik Veteriner dapat dipertimbangkan
apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Paling kurang 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan
c. Memenuhi angka kredit yang berasal dari pengembangan
profesi dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Medik Veteriner Muda, pangkat Penata, golongan
ruang III/c yang akan naik pangkat menjadi Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang
disyaratkan paling sedikit 4 (empat) dari unsur
pengembangan profesi.
2) Medik Veteriner Muda, pangkat Penata Tingkat
I, golongan ruang III/d yang akan naik jenjang
jabatan/pangkat menjadi Medik Veteriner Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit
yang disyaratkan paling sedikit 6 (enam) dari unsur
pengembangan profesi.
3) Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang
disyaratkan paling sedikit 8 (delapan) dari unsur
pengembangan profesi.
4) Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat
I, golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat
menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang
IV/c angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 10
(sepuluh) dari unsur pengembangan profesi.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 145
5) Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Utama
Muda, golongan ruang IV/c yang akan naik jenjang
jabatan/pangkat menjadi Medik Veteriner Utama,
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang
IV/d angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 12
(dua belas) dari unsur pengembangan profesi.
6) Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/d yang akan naik
pangkat menjadi Pembina Utama, golongan ruang
IV/e angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit
14 (empat belas) dari unsur pengembangan profesi.
d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
3. Prosedur Kenaikan Pangkat
a. Medik Veteriner yang akan mengajukan usul kenaikan
pangkat, menyiapkan berkas kelengkapan yang terdiri
atas:
1) Fotokopi Kartu Pegawai yang dilegalisir oleh
pejabat yang berwenang;
2) PAK (asli) terakhir;
3) Fotokopi surat keputusan jabatan terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
4) Fotokopi surat keputusan pangkat/golongan
terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang;
5) Fotokopi nilai prestasi kerja 2 (dua) tahun terakhir
yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
146 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk
memproses kenaikan pangkat bagi Medik Veteriner
di lingkungan Kementerian Pertanian.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah
Daerah Provinsi mengusulkan kepada Gubernur
atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon
II yang membidangi kepegawaian Provinsi untuk
memproses kenaikan pangkat bagi Medik Veteriner
di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi
peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota mengusulkan kepada
Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, melalui
pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian
Kabupaten/Kota untuk memproses kenaikan
pangkat bagi Medik Veteriner di lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.
c. Kenaikan pangkat Medik Veteriner pada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, pangkat Penata Tingkat
I, golongan ruang III/d menjadi pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a sampai dengan pangkat Pembina
Utama golongan ruang IV/e diproses melalui Pemerintah
Daerah Provinsi.
d. Keputusan kenaikan pangkat (asli) disampaikan kepada
Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan
unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.
4. Ketentuan lain tentang Kenaikan Pangkat
a. Medik Veteriner yang telah mencapai angka kredit untuk
kenaikan pangkat pada tahun pertama dalam masa
pangkat yang didudukinya, maka pada tahun berikutnya
diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20% (dua
puluh persen) angka kredit dari jumlah angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi yang berasal dari tugas pokok.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 147
b. Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap Medik Veteriner untuk memperoleh
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran III sampai dengan
VII pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2012, dengan ketentuan :
1) Paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur utama (tidak termasuk
angka kredit yang berasal dari pendidikan); dan
2) Paling banyak 20% (dua puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur penunjang.
c. Medik Veteriner yang bertugas di daerah khusus, dapat
diberikan angka kredit sebesar 25% (dua puluh lima
persen) dari kebutuhan angka kredit untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi.
d. Angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf c
diberikan setiap tahun dari unsur utama yang berasal
dari kegiatan tugas pokok Medik Veteriner.
e. Penambahan angka kredit sebagaimana dimaksud pada
huruf c dan d paling banyak 4 (empat) kali selama yang
bersangkutan masih bertugas di daerah khusus.
5. Alur Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional dapat dilihat pada
Lampiran II – E.
148 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
BAB VI
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI
DAN PEMBERHENTIAN
A. PEMBEBASAN SEMENTARA
1. Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pembebasan
sementara Medik Veteriner, yaitu :
a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk
menetapkan keputusan pembebasan sementaraMedik
Veteriner Pusat.
b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjukuntuk menetapkan
keputusan pembebasan sementaraMedik Veteriner
Daerah Provinsi.
c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjukuntuk
menetapkan keputusan pembebasan sementaraMedik
Veteriner Daerah Kabupaten/Kota.
2. Hal-hal yang dapat Mengakibatkan Pembebasan Sementara
a. Pembebasan sementara akibat tidak dipenuhinya angka
kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun.
b. Pembebasan sementara karena setiap tahun sejak
diangkat dalam pangkat Pembina Utama, golongan ruang
IV/e, tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua
puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.
c. Disamping pembebasan sementara sebagaimana
dimaksud pada butir a dan b, Medik Veteriner dibebaskan
sementara karena:
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 149
1) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri
Sipil;
2) Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Medik
Veteriner;
3) Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
4) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
150 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
4. Prosedur Pembebasan Sementara
a. Sekretariat Tim Penilai menginventarisir Medik Veteriner
yang belum mengirimkan DUPAK/memenuhi syarat
kenaikan jabatan/pangkat.
b. Ketua Sekretariat Tim Penilai setelah meneliti dan
memeriksa kelengkapan dan kebenaran persyaratan yang
ditentukan, segera menginformasikan daftar pejabat
fungsional yang akan bebas sementara kepada:
1) Sekretaris Ditjen/Badan untuk diusulkan kepada
Kepala Biro yang membidangi kepegawaian dan
diproses penetapan surat pembebasan sementara
bagi Medik Veteriner dilingkungan Kementerian
Pertanian, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja
pejabat fungsional yang bersangkutan.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan
kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Provinsi
untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang
membidangi kepegawaian Provinsi dan diproses
penetapan surat pembebasan sementara bagi
Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja
pejabat fungsional yang bersangkutan.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan
dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Pejabat
eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/
Kota dan diproses penetapan surat pembebasan
sementara bagi Medik Veteriner dilingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dengan
tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional
yang bersangkutan.
c. Keputusan pembebasan sementara (asli) disampaikan
kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui
pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang
berlaku.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 151
5. Ketentuan lain tentang Pembebasan Sementara
a. Medik Veteriner yang dibebaskan sementara,
diberhentikan tunjangan jabatan fungsionalnya.
b. Sambil menunggu surat keputusan pembebasan
sementara dari pejabat yang berwenang, Pimpinan Unit
Kerja Medik Veteriner yang bersangkutan menerbitkan
surat keterangan pemberhentian tunjangan jabatan
fungsional/mengusulkan kepada Bendahara gaji untuk
tidak membayarkan tunjangan jabatan (supaya Medik
Veteriner tidak terkena tuntutan ganti rugi) terhitung
sejak :
1) diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri
Sipil;
2) ditugaskan secara penuh di luar jabatan Medik
Veteriner;
3) menjalani cuti di luar tanggungan negara;
4) awal tahun ke-6 seorang Medik Veteriner tidak
mampu memenuhi angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat satu tingkat lebih tinggi sesuai
ketentuan yang berlaku;
5) awal bulan ke-13 bagi Medik Veteriner, pangkat
Pembina Utama, golongan ruang IV/e tidak dapat
mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima)
angka kredit setiap tahun dari tugas pokok dan
pengembangan profesi;
6) bulan ke-7 bagi yang melaksanakan tugas belajar
lebih dari 6 (enam) bulan.
6. Alur pembebasan sementara dari Jabatan Medik Veteriner
dapat dilihat pada Lampiran II – F.
7. Contoh pembebasan sementara dapat dilihat pada Lampiran
IX.
152 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
B. PENGANGKATAN KEMBALI
1. Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pengangkatan
kembali Medik Veteriner, yaitu :
a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk
menetapkan keputusan pengangkatan kembali Medik
Veteriner Pusat.
b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjukuntuk menetapkan
keputusan pengangkatan kembali Medik Veteriner
Daerah Provinsi.
c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjukuntuk
menetapkan keputusan pengangkatan kembali Medik
Veteriner Daerah Kabupaten/Kota.
2. Persyaratan
a. Medik Veteriner yang bebas sementara karena belum
dapat memenuhi angka kredit sampai batas waktu
yang ditentukan, apabila telah memenuhi angka kredit
kumulatif yang ditentukan untuk naik jabatan/pangkat
setingkat lebih tinggi, mengajukan usul pengangkatan
kembali sebagai Medik Veteriner dengan melampirkan:
1) Fotokopi keputusan pembebasan sementara;
2) Fotokopi keputusan pengangkatan dalam jabatan/
pangkat terakhir;
3) Fotokopi PAK terakhir sebelum bebas sementara;
4) Fotokopi HAPAK terakhir sebelum bebas
sementara; dan
5) Fotokopi PAK yang diperoleh melalui penilaian
angka kredit selama masa bebas sementara.
154 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
bagi Medik Veteriner dilingkungan Kementerian
Pertanian, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja
pejabat fungsional yang bersangkutan.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan
kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Provinsi
untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang
membidangi kepegawaian Provinsi dan diproses
penetapan surat pengangkatan kembali bagi
Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja
pejabat fungsional yang bersangkutan.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan
dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Pejabat
eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/
Kota dan diproses penetapan surat pengangkatan
kembali bagi Medik Veteriner dilingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dengan
tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional
yang bersangkutan.
c. Keputusan pengangkatan kembali (asli) disampaikan
kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui
pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.
4. Medik Veteriner yang bebas sementara karena ditugaskan
secara penuh di luar jabatan Medik Veteriner dapat
melaksanakan kegiatan pengendalian hama dan penyakit
hewan, pengamanan produk hewan, serta pengembangan
kesehatan hewan sepanjang memperoleh penugasan dari
pimpinan unit kerjanya.
5. Alur pengangkatan kembali ke dalam Jabatan Medik Veteriner
dapat dilihat pada Lampiran II – G.
6. Contoh pengangkatan kembali dapat dilihat pada lampiranIX.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 155
C. PEMBERHENTIAN
1. Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan
pemberhentian Medik Veteriner, yaitu :
a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk
menetapkan keputusan pemberhentian Medik Veteriner
Pusat.
b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjukuntuk menetapkan
keputusan pemberhentian Medik Veteriner Daerah
Provinsi.
c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjukuntuk
menetapkan keputusan pemberhentian Medik Veteriner
Daerah Kabupaten/Kota.
2. Hal-Hal yang Menyebabkan Pemberhentian sebagai Medik
Veteriner
Pemberhentian dari jabatan Medik Veteriner dilakukan
apabila:
a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya, karena tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi;
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya, tidak dapat memenuhi paling
kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok
dan pengembangan profesi bagi Medik Veteriner Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e;
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali
hukuman disiplin penurunan pangkat.
156 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
d. Tidak memperoleh sertifikat diklat dasar fungsional di
bidang kesehatan hewan setelah 3 (tiga) tahun diangkat
sebagai Medik Veteriner melalui pengangkatan pertama
kali.
3. Prosedur Pemberhentian dari Jabatan Medik Veteriner
a. Sekretariat Tim Penilai menginventarisir Medik Veteriner
yang belum mengirimkan DUPAK/memenuhi syarat
kenaikan jabatan/pangkat;
b. Ketua Sekretariat Tim Penilai setelah meneliti,
memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas segera
menginformasikan daftar pejabat fungsional yang akan
diberhentikan kepada :
1) Sekretaris Ditjen/Badan untuk diusulkan kepada
Kepala Biro yang membidangi kepegawaian dan
diproses penetapan surat pemberhentian bagi Medik
Veteriner dilingkungan Kementerian Pertanian,
dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat
fungsional yang bersangkutan.
2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan
dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah
Provinsi untuk diusulkan kepada Pejabat eselon
II yang membidangi kepegawaian Provinsi dan
diproses penetapan surat pemberhentian bagi
Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja
pejabat fungsional yang bersangkutan.
3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan
dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Pejabat
eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/
Kota dan diproses penetapan surat pemberhentian
bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, dengan tembusan
Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang
bersangkutan.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 157
c. Usulan pemberhentian dilampiri dengan:
1) Fotokopi surat keputusan kepangkatan terakhir;
2) Fotokopi surat keputusan jabatan terakhir sebagai
Medik Veteriner;
3) Fotokopi PAK/HAPAK terakhir; dan
4) Fotokopi:
a) Keputusan hukuman disiplin tingkat berat dan
telah mempunyai ketetapan hukum yang tetap,
kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat;
atau
b) Surat keterangan dari Ketua Sekretariat
Tim Penilai bahwa Medik Veteriner yang
bersangkutan tidak dapat memperoleh angka
kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan;
d. Keputusan pemberhentian (asli) disampaikan kepada
Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan
unit kerja.
4. Ketentuan lain
a. Medik Veteriner yang diberhentikan dari jabatannya,
dapat dinaikkan pangkat secara reguler, apabila :
1) Pangkat yang bersangkutan masih dalam batas
jenjang pangkat berdasarkan pendidikannya;
2) Paling kurang 2 (dua) tahun setelah keputusan
pemberhentian; dan
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
158 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
BAB VII
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 159
LAMPIRAN II - A PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAl : 9 Oktober 2013
160
BAGAN 1
ALUR PENGUSULAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
KETUA
A B C TIM PENILAI
PEJABAT
MEDIK PENETAP
PEJABAT PENGUSUL
VETERINER ANGKA KREDIT SEKRETARIS
F E D TIM PENILAI
DILAKUKAN
KETERANGAN PENILAIAN
BAGAN 1
ALUR PENGANGKATAN PERTAMA KALI
UNIT/INSTANSI
TERKAIT
C3 C2 C1
MENTERI/GUBERNUR/
PEGAWAI SEKRETARIS DITJEN/ BUPATI/WALIKOTA
NEGERI SIPIL/ BADAN/PEJABAT ESELON II
CALON PIMPINAN YANG MEMBIDANGI
MEDIK A UNIT KERJA B C KEPALA BIRO YANG MEMBIDANGI
PETERNAKAN DAN
VETERRINER KESEHATAN HEWAN/ KEPEGAWAIAN/KEPALA BADAN
PENGAMANAN PRODUK KEPEGAWAIAN DAERAH
HEWAN DI PROV/KAB/KOTA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
KETERANGAN
161
= TEMBUSAN/PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PENGANGKATAN MEDIK VETERINER
LAMPIRAN II - C PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAl : 9 Oktober 2013
162
BAGAN 3
ALUR PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
PEJABAT PENETAP
ANGKA KREDIT
TIM PENILAI
B
C
MENTERI/GUBERNUR/
BUPATI/WALIKOTA
SEKRETARIS DITJEN
BADAN/PEJABAT ESELON II KEPALA BIRO YANG
PEGAWAI NEGERI YANG MEMBIDANGI MEMBIDANGI
SIPIL/CALON A PIMPINAN D PETERNAKAN DAN E KEPEGAWAIAN/KEPALA
MEDIK UNIT KERJA KESEHATAN HEWAN/ BADAN KEPEGAWAIAN
VETERINER PRODUK HEWAN DI DAERAH PROVINSI
PROV/KAB/KOTA KABUPATEN/KOTA
F3 F2 F1
KETERANGAN
BAGAN 4
ALUR KENAIKAN JABATAN
MENTERI/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
UNIT KERJA/
INSTANSI TERKAIT E KEPALA BIRO YANG MEMBIDANGI
KEPEGAWAIAN/KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI/
KABUPATEN/KOTA
C
E D1 D2
KETERANGAN
163
E = PENYAMPAIAN SK KENAIKAN JABTAN MEDIK VETERINER (ASLI YBS)
F = TEMBUSAN KE UNIT KERJA/INSTANSI TERKAIT
LAMPIRAN II - E PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAl : 9 Oktober 2013
164
BAGAN 5
ALUR KENAIKAN PANGKAT
MENTERI/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
UNIT KERJA/
INSTANSI TERKAIT E3 KEPALA BIRO YANG MEMBIDANGI
KEPEGAWAIAN/KEPALA BADAN E2
E1
KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI/
KABUPATEN/KOTA
PRESIDEN
C SETNEG
F
KETERANGAN
BAGAN 6
ALUR PEMBEBASAN SEMENTARA
MENTERI/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
B
C1
C3
KETERANGAN
165
C1 - C3 = PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PEMBEBASAN SEMENTARA
LAMPIRAN II - G PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
166
TANGGAl : 9 Oktober 2013
BAGAN 7
ALUR PENGANGKATAN KEMBALI SETELAH BEBAS SEMENTARA KARENA ANGKA KREDIT
MENTERI/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
B
C1
KETERANGAN
A = MENGINFORMASIKAN DAFTAR PEJABAT FUNGSIONAL YANG TELAH MEMPEROLEH PAK DAN AKAN DIANGKAT KEMBALI
BAGAN 8
ALUR PEMBERHENTIAN
MENTERI/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
B
C1 3C
167
C1 - C3 = PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN (YBS)
LAMPIRAN III – A
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
FORMULIR A
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN .....................................................................
1. Medik Veteriner :
2. Nama/NIP : .....................................................................
3. Pangkat/Golongan : .....................................................................
a. Jabatan : .....................................................................
b. Unit Kerja : .....................................................................
4. Dasar Pelaksanaan : .....................................................................
5. Nama Kegiatan : .....................................................................
6. Pelaksanaan Kegiatan : .....................................................................
a. Waktu Pelaksanaan : .....................................................................
b. Tempat/Lokasi : .....................................................................
7. Hasil Pekerjaan : .....................................................................
(...................................) (...................................)
Catatan :
Laporan hasil pekerjaan dilampirkan dengan identitas penyusunnya
168 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN III – B
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
FORMULIR B
SURAT KETERANGAN
Panitia penyelenggara
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
(...................................................)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 169
LAMPIRAN III – C
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
FORMULIR C
SURAT KETERANGAN
Panitia penyelenggara
(...................................................)
170 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN III – D
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
FORMULIR D
SURAT KETERANGAN
(...................................................)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 171
LAMPIRAN III – E
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
FORMULIR E
SURAT KETERANGAN
(.................................................)
172 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN III – F
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
FORMULIR F
SURAT KETERANGAN
(.........................................................)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 173
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
174
TANGGAL : 9 Oktober 2013
MEDIK VETERINER
I. PENDIDIKAN
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah bidang kesehatan
A.
hewan
1. Pasca sarjana:
A. Persiapan:
175
a. Tingkat lapangan √ Laporan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
176
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
a) Sederhana √ Kegiatan
b) Kompleks √ Kegiatan
a. Sederhana √ √ √ √ Laporan
b. Kompleks √ √ √ √ Laporan
B. Pelaksanaan
2. Pemeriksaan
177
a) Tingkat kesulitan I √ Ekor
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
178
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
5) Pemeriksaan organoleptik
1) Pemeriksaan kelayakan
a) lokasi √ Laporan
c) bahan,peralatan,ruangan √ Laporan
3. Pengujian
179
2) Pewarnaan (ada tidaknya kuman) √ Sampel
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
180
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
1) Sederhana √ Sampel/spes
1) Nativ :
a) Makroskopis √ Kegiatan
b) Mikroskopis
2) Kimia
a) Sederhana √ Kegiatan
b) Komplek √ Kegiatan
a) Pembiakan
181
(1) Sederhana √ Kegiatan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
182
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
b) Invitro √ Sampel/spes
c) Invivo √ Sampel/spes
4) Serologik :
a) Sederhana √ Kegiatan
b) Komplek √ Kegiatan
1) Sederhana √ Sampel/spes
2) Kompleks √ Sampel/spes
1) Sederhana √ Sampel/spes
2) Kompleks √ Sampel/spes
2) Khusus √ Preparat
1) Umum √ Preparat
2) Khusus √ Preparat
2) Pembuatan/pemeliharaan koleksi :
a) Sederhana √ Spes
b) Komplek √ Spes
4. Pensucihamaan
183
a. Menentukan jenis dosis dan cara pensucihamaan √ Kegiatan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
184
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
Menentukan dan/atau melaksanakan pensucihamaan
b.
secara :
1) Individual √ Satuan Hewan
2) Kelompok √ Laporan
5. Vaksinasi /Imunisasi
2) Tetes √ Ekor
6. Pengobatan
a. Pengambilan
1) Sperma √ Laporan
3) Embrio √ Laporan
185
3) Embrio √ Laporan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
186
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
c. Stimulasi/perangsangan birahi
e. Implementasi :
2) Kelompok √ Laporan
1) Manual √ Ekor
2) Pengobatan √ Ekor
2) Reposisi √ Ekor
3) Caesar/Fetotomi √ Ekor
1) Individual √ Laporan
2) Kelompok √ Laporan
187
2) pendinginan/pembekuan produk √ Laporan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
188
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
1) Individual √ Laporan
2) Kelompok √ Laporan
Melakukan penilaian pemusnahan hewan, produk dan
g.
benda lain secara :
1) manual √ Laporan
2) mekanik/incinerator √ Laporan
Menganalisa dan memberikan rekomendasi hasil
h. √ Laporan
pengendalian penyakit
Memberikan rekomendasi pembebasan/pelepasan hewan &
13. √ Laporan
produk hewan
14. Pemantauan/monitoring
Menentukan metode sampling (cara, jenis dan jumlah
a. √ Laporan
data/sampel)
15. Surveilans
Menentukan metode sampling (cara, jenis dan jumlah
a. √ Laporan
data/sampel)
b. Melaksanakan surveilans
189
2) Membuat rekomendasi hasil surveilans √ Laporan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
190
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
191
b. √ √ √ √ Laporan
penyidikan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
192
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
IV PENGEMBANGAN PROFESI
Pasca sarjana:
193
tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan :
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
194
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
2. Grafik √ √ √ √ Grafik
3. Foto/slide √ √ √ √ Foto/slide
4. Video/film √ √ √ √ Video/film
Brosur/ leaflet/
5. Brosur/leaflet/bahan tayangan √ √ √ √
bahan tayangan
PENUNJANG KEGIATAN PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT HEWAN
V
SERTA PENGAMANAN PRODUK HEWAN
Peran serta dalam seminar/loka karya di bidang peternakan dan
A.
kesehatan hewan
a. Pemrasaran/penyaji √ √ √ √ Kali
b. Pembahas/moderator/narasumber √ √ √ √ Kali
c. Peserta √ √ √ √ Kali
195
2. Institusi/Kelompok setiap 2 Jam √ √ √ √ Laporan
BUTIR KEGIATAN PERTAMA MUDA MADYA UTAMA SATUAN
196
III/b III/c - III/d IV/a - IV/c IV/d - IV/e HASIL
NO KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama : 2)
2. NIP : 3)
5. Jenis Kelamin : 6)
8. Unit Kerja : 9)
198 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah bidang kesehatan
hewan 10)
a. Pasca sarjana:
1) Doktor (S3)
b. Dokter Hewan
2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau sertifikat 11)
JUMLAH 13)
1. PERSIAPAN 14)
1) Tingkat lapangan
2) Tingkat laboratorium
a) Tingkat lapangan
b) Tingkat laboratorium
a) Tingkat lapangan
b) Tingkat laboratorium
(1) Sederhana
1) Sederhana
2) Kompleks
2. PELAKSANAAN
a. Pemeriksaan dokumen/persyaratan
dokumen
b. Pemeriksaan
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 199
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
e) Pemeriksaan organoleptik
a) Pemeriksaan kelayakan
(1) lokasi
a) Eksplorasi Rectal
diambil :
a) Tingkat kesulitan I
(pusvetma)
a) Sederhana
Melakukan penilaian pembuatan preparat untuk
7)
keperluan pengujian/identifikasi
a) Tingkat kesulitan I
8) Melakukan uji laboratorium dalam rangka identifikasi
200 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
a) Nativ :
(1) Makroskopis
(2) Mikroskopis
(a) Sederhana
b) Kimia
(1) Sederhana
c) Biologik :
(1) Pembiakan
(a) Sederhana
d) Serologik :
(1) Sederhana
a) Umum
a) Umum
koleksi/pengawetan :
a) Identifikasi spesimen/awetan
d. Pensucihamaan
e. Vaksinasi /Imunisasi
Menentukan jenis dosis dan cara vaksinasi/
1)
immunisasi
2) Menentukan dan/atau melaksanakan vaksinasi/
imunisasi dengan cara:
a) Spray
b) Tetes
f. Pengobatan
a) Individual
1) Tingkat Kesulitan I
1) Pengambilan
a) Sperma
a) Sperma
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 201
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
3) Stimulasi/perangsangan birahi
5) Implementasi :
a) Inseminasi buatan
a) Individual
b) Pengobatan
a) Normal
a) Individual
a) pelayuan produk
6) Menentukan/menetapkan eliminasi/eutanasi/
stamping out/depopulasi
a) Individual
Melakukan penilaian pemusnahan hewan, produk
7)
dan benda lain secara :
a) manual
m. Memberikan rekomendasi pembebasan/pelepasan hewan &
produk hewan
n. Pemantauan/monitoring
2) Melaksanakan pemantauan/monitoring
a) Pengumpulan data
b) Pengambilan sampel
Pemantauan terhadap lalu lintas hewan dan produk
3)
asal hewan
a) Alat angkut
Tempat pemasukan/pengeluaran/transit/check
b)
point
o. Surveilans
2) Melaksanakan surveilans
a) Pengumpulan data
b) Pengambilan sampel
202 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
C. PENGEMBANGAN METODE
pengkajian resiko
Menyusun pedoman dalam rangka peningkatan kesehatan
c.
hewan
2) Menyusun lembar data/brosur/leaflet/peta
penyidikan
6) Mencari tersangka
Meminta keterangan pada saksi, tersangka dan saksi
7)
ahli
8) Menyusun berita acara pemeriksaan
Pasca sarjana:
Magister (S2)
2. Melakukan kegiatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang
kesehatan hewan dan pengamanan produk
a. Karya tulis/ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/
evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang
dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
b. Karya ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di
bidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 203
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
b. Dalam majalah
e. Tulisan ilmiah populer di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang disebarluaskan melalui media massa yang
merupakan satu kesatuan
f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau
ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah nasional (tidak
harus memberikan rekomendasi tetapi harus ada
kesimpulan akhir)
3. Mengalih bahasakan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di
bidang peternakan dan kesehatan hewan
a. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah tingkat nasional
b. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang tidak dipublikasikan :
1) Dalam bentuk buku
2) Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi yang
berwenang
4. Membuat dan menyusun bahan informasi
Membuat dan menyusun bahan informasi dalam bentuk:
1) Peta
2) Grafik
3) Foto/slide
4) Video/film
5) Brosur/leaflet/bahan tayangan
JUMLAH UNSUR UTAMA B s/d D 16)
1. Pemrasaran/penyaji/narasumber
2. Pembahas/moderator
3. Peserta
B. Mengajar/melatih dalam bidang peternakan dan kesehatan
hewan
204 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
b. Tingkat Provinsi
2. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya
Satya
a. 30 (tigapuluh) tahun
b. 20 (duapuluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
2. Magister (S2)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 205
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah 19)
1 2 3 4 5 6 7 8
206 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 21)
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …….
3. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang
6. dan seterusnya
22) ………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
( Nama Penilai I )
NIP.
………………,………………………….
(Nama Penilai II )
NIP.
(Nama )
NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 207
LAMPIRAN V - B PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
1. Nama : 2)
2. NIP : 3)
5. Jenis Kelamin : 6)
8. Unit Kerja : 9)
208 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah bidang kesehatan
hewan 10)
a. Pasca sarjana:
1) Doktor (S3)
b. Dokter Hewan
2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau sertifikat 11)
JUMLAH 13)
1. PERSIAPAN 14)
1) Tingkat lapangan
2) Tingkat laboratorium
b) Tingkat laboratorium
(2) Kompleks
1) Sederhana
2) Kompleks
2. PELAKSANAAN
a. Pemeriksaan dokumen/persyaratan
b. Pemeriksaan
e) Pemeriksaan organoleptik
produk hewan untuk industri dan
(2)
farmakologi
obat hewan golongan biologik, farmasetik
(3)
dan premiks
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 209
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
a) Pemeriksaan kelayakan
laboratorium
c. Pengujian
b) Elektronik/USG
a) Lapangan
Melakukan penilaian terhadap spesimen/sampel yang
5)
diambil :
b) Tingkat kesulitan II
(pusvetma)
b) Komplek
Melakukan penilaian pembuatan preparat untuk
7)
keperluan pengujian/identifikasi
b) Tingkat kesulitan II
8) Melakukan uji laboratorium dalam rangka identifikasi
dan isolasi serta pengujian sampel secara :
a) Nativ :
(2) Mikroskopis
(b) Kompleks
b) Kimia
(2) Komplek
210 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
c) Biologik :
(1) Pembiakan
(b) Kompleks
(2) Invitro
d) Serologik :
(2) Komplek
a) Sederhana
a) Sederhana
b) Khusus
b) Khusus
Melakukan supervisi pembuat/ memelihara
16)
koleksi/pengawetan :
b) Pembuatan/pemeliharaan koleksi :
(1) Sederhana
d. Pensucihamaan
Menentukan dan/atau melaksanakan pensucihamaan
2)
secara :
b) Kelompok
d) Sarana prasarana
e) Alat angkut/kontainer
e. Vaksinasi /Imunisasi
2) Menentukan dan/atau melaksanakan vaksinasi/
imunisasi dengan cara:
c) Suntikan (biasanya untuk sapi)
f. Pengobatan
b) Kelompok
2) Tingkat Kesulitan II
1) Pengambilan
b) Sel telur
c) Embrio
b) Sel telur
c) Embrio
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 211
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
3) Stimulasi/perangsangan birahi
4) Melakukan superovulasi
5) Implementasi :
b) Embrio transfer
b) Kelompok
b) Reposisi
c) Caesar/Fetotomi
b) Kelompok
b) pendinginan/pembekuan produk
c) pemanasan/perebusan produk
d) sterilisasi/pasteurisasi produk
n. Pemantauan/monitoring
Menentukan metode sampling (cara, jenis dan jumlah
1)
data/sampel)
o. Surveilans
data/sampel)
C. PENGEMBANGAN METODE
212 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
d. Membuat bahan kebijakan kesehatan hewan
2) Menganalisis data
e. Menyiapkan bahan penyusunan peraturan perundangan di
bidang kesehatan hewan
Menyusun konsep naskah akademik peraturan
2)
perundangan
Melakukan kegiatan lain terkait pengendalian hama penyakit
2.
hewan dan pengamanan produk
a. Melakukan kegiatan Penyidikan sebagai PPNS
1) Melakukan inventarisasi laporan
Melaporkan hasil inventarisasi laporan kepada atasan
2)
penyidikan
3) Melakukan penanganan TKP
4) Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan
5) Mengumpulkan dan menyimpan barang bukti
6) Mencari tersangka
Meminta keterangan pada saksi, tersangka dan saksi
7)
ahli
8) Menyusun berita acara pemeriksaan
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 213
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
e. Tulisan ilmiah populer di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang disebarluaskan melalui media massa yang
merupakan satu kesatuan
f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau
ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah nasional (tidak
harus memberikan rekomendasi tetapi harus ada
kesimpulan akhir)
3. Mengalih bahasakan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di
bidang peternakan dan kesehatan hewan
a. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah tingkat nasional
b. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang tidak dipublikasikan :
1) Dalam bentuk buku
2) Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi yang
berwenang
4. Membuat dan menyusun bahan informasi
1) Peta
2) Grafik
3) Foto/slide
4) Video/film
5) Brosur/leaflet/bahan tayangan
1. Pemrasaran/penyaji/narasumber
2. Pembahas/moderator
3. Peserta
B. Mengajar/melatih dalam bidang peternakan dan kesehatan
hewan
Mengajar/melatih bidang analisis pasar hasil pertanian
setiap 2 jam pelatihan
C. Memberikan konsultasi/bimbingan dibidang peternakan dan
kesehatan hewan yang bersifat konsep
1. Perorangan setiap 2 Jam
b. Tingkat Provinsi
214 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya
Satya
a. 30 (tigapuluh) tahun
b. 20 (duapuluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
2. Magister (S2)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 215
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah 19)
1 2 3 4 5 6 7 8
216 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 21)
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …….
3. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang
6. dan seterusnya
22) ………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
( Nama Penilai I )
NIP.
………………,………………………….
(Nama Penilai II )
NIP.
(Nama )
NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 217
LAMPIRAN V - C PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
NO KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama : 2)
2. NIP : 3)
5. Jenis Kelamin : 6)
218 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah bidang kesehatan
hewan 10)
a. Pasca sarjana:
1) Doktor (S3)
b. Dokter Hewan
2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau sertifikat 11)
JUMLAH 13)
1. PERSIAPAN 14)
1) Tingkat lapangan
2) Tingkat laboratorium
e. Melakukan penilaian persiapan bahan, peralatan, media
dan sampel (merupakan output dari audit internal)
g. Mengkalibrasi peralatan (BERSERTIFIKAT):
1) Sederhana
2) Kompleks
2. PELAKSANAAN
a. Pemeriksaan dokumen/persyaratan
b. Pemeriksaan
e) Pemeriksaan organoleptik
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 219
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
Membuat analisis dan rekomendasi hasil
f)
pemeriksaan
2) Melakukan pemeriksaan prasarana dan sarana serta
a) Pemeriksaan kelayakan
(3) bahan,peralatan,ruangan
laboratorium
c. Pengujian
c) Kimiawi
b) Laboratorik
Melakukan penilaian pembuatan preparat untuk
7)
keperluan pengujian/identifikasi
c) Tingkat kesulitan III
8) Melakukan uji laboratorium dalam rangka identifikasi
dan isolasi serta pengujian sampel secara :
c) Biologik :
(3) Invivo
b) Kompleks
b) Kompleks
220 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
koleksi/pengawetan :
b) Pembuatan/pemeliharaan koleksi :
(2) Komplek
c) Pemusnahan koleksi
c) Embrio
e) pengafkiran produk
m. Memberikan rekomendasi pembebasan/pelepasan hewan &
produk hewan
n. Pemantauan/monitoring
Pemantauan terhadap lalu lintas hewan dan produk
3)
asal hewan
c) Negara pengekspor.
Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil
4)
pemantauan
a) Membuat analisa hasil pemantauan
o. Surveilans
Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil
3)
surveilans
a) Membuat analisa hasil surveilans
C. PENGEMBANGAN METODE
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 221
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
penyidikan
6) Mencari tersangka
Meminta keterangan pada saksi, tersangka dan saksi
7)
ahli
8) Menyusun berita acara pemeriksaan
Pasca sarjana:
Magister (S2)
2. Melakukan kegiatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang
kesehatan hewan dan pengamanan produk
a. Karya tulis/ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/
evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang
dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
b. Karya ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di
bidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
c. Karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang peternakan dan kesehatan hewan
yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan
yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di
perpustakaan :
222 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
b. Dalam majalah
e. Tulisan ilmiah populer di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang disebarluaskan melalui media massa yang
merupakan satu kesatuan
f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau
ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah nasional (tidak
harus memberikan rekomendasi tetapi harus ada
kesimpulan akhir)
3. Mengalih bahasakan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di
bidang peternakan dan kesehatan hewan
a. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah tingkat nasional
b. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang tidak dipublikasikan :
1) Dalam bentuk buku
2) Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi yang
berwenang
4. Membuat dan menyusun bahan informasi
1) Peta
2) Grafik
3) Foto/slide
4) Video/film
5) Brosur/leaflet/bahan tayangan
1. Pemrasaran/penyaji/narasumber
2. Pembahas/moderator
3. Peserta
B. Mengajar/melatih dalam bidang peternakan dan kesehatan
hewan
Mengajar/melatih bidang analisis pasar hasil pertanian
setiap 2 jam pelatihan
C. Memberikan konsultasi/bimbingan dibidang peternakan dan
kesehatan hewan yang bersifat konsep
1. Perorangan setiap 2 Jam
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 223
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Penghargaan/tanda jasa dari Pemerintah atas prestasi
kerjanya
a. Tingkat Nasional
b. Tingkat Provinsi
2. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya
Satya
a. 30 (tigapuluh) tahun
b. 20 (duapuluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
2. Magister (S2)
224 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah 19)
1 2 3 4 5 6 7 8
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 225
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 21)
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …….
3. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang
6. dan seterusnya
22) ………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
( Nama Penilai I )
NIP.
………………,………………………….
(Nama Penilai II )
NIP.
(Nama )
NIP.
226 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN V - D PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
1. Nama : 2)
2. NIP : 3)
5. Jenis Kelamin : 6)
9. Unit Kerja : 9)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 227
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah bidang kesehatan
hewan 10)
a. Pasca sarjana:
1) Doktor (S3)
b. Dokter Hewan
2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau sertifikat 11)
JUMLAH 13)
1. PERSIAPAN 14)
1) Sederhana
2) Kompleks
2. PELAKSANAAN
b. Pemeriksaan
laboratorium
228 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
c. Pengujian
17) Mengkaji bahan kebijaksanaan keamanan dan
pengamanan produk hewan
l. Pengendalian penyakit hewan
8) Menganalisa dan memberikan rekomendasi hasil
pengendalian penyakit
m. Memberikan rekomendasi pembebasan/pelepasan hewan &
produk hewan
n. Pemantauan/monitoring
Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil
4)
pemantauan
b) Membuat rekomendasi hasil pemantauan
o. Surveilans
Menganalisa dan membuat rekomendasi hasil
3)
surveilans
b) Membuat rekomendasi hasil surveilans
C. PENGEMBANGAN METODE
perundangan
Melakukan kegiatan lain terkait pengendalian hama penyakit
2.
hewan dan pengamanan produk
a. Melakukan kegiatan Penyidikan sebagai PPNS
penyidikan
6) Mencari tersangka
Meminta keterangan pada saksi, tersangka dan saksi
7)
ahli
8) Menyusun berita acara pemeriksaan
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 229
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
Melaporkan BAP ke penuntut umum bersama-sama
11)
POLRI
b. Menjadi saksi ahli
Pasca sarjana:
Magister (S2)
2. Melakukan kegiatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang
kesehatan hewan dan pengamanan produk
a. Karya tulis/ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/
evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang
dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
b. Karya ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di
bidang peternakan dan kesehatan hewan yang tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
c. Karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang peternakan dan kesehatan hewan
yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan
yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di
perpustakaan :
b. Dalam majalah
e. Tulisan ilmiah populer di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang disebarluaskan melalui media massa yang
merupakan satu kesatuan
f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau
ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah nasional (tidak
harus memberikan rekomendasi tetapi harus ada
kesimpulan akhir)
3. Mengalih bahasakan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di
bidang peternakan dan kesehatan hewan
a. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
2) Dalam bentuk majalah ilmiah tingkat nasional
b. Alih bahasa/saduran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan yang tidak dipublikasikan :
1) Dalam bentuk buku
2) Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi yang
berwenang
4. Membuat dan menyusun bahan informasi
1) Peta
230 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
2) Grafik
3) Foto/slide
4) Video/film
5) Brosur/leaflet/bahan tayangan
1. Pemrasaran/penyaji/narasumber
2. Pembahas/moderator
3. Peserta
B. Mengajar/melatih dalam bidang peternakan dan kesehatan
hewan
Mengajar/melatih bidang analisis pasar hasil pertanian
setiap 2 jam pelatihan
C. Memberikan konsultasi/bimbingan dibidang peternakan dan
kesehatan hewan yang bersifat konsep
1. Perorangan setiap 2 Jam
b. Tingkat Provinsi
2. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya
Satya
a. 30 (tigapuluh) tahun
b. 20 (duapuluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
2. Magister (S2)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 231
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah 19)
1 2 3 4 5 6 7 8
232 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 21)
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …….
3. Surat pernyataan melakukan kegiatan .……
4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang
6. dan seterusnya
22) ………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
( Nama Penilai I )
NIP.
………………,………………………….
(Nama Penilai II )
NIP.
(Nama )
NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 233
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN V – A SAMPAI DENGAN V – D
DATA USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
234 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
14. 14) Tulislah prestasi yang dicapai Medik Veteriner dalam kegiatan
persiapan sesuai dengan bukti fisik yang ada.
15. 15) Tulislah prestasi yang dicapai Medik Veteriner dalam kegiatan
pengembangan profesi sesuai dengan bukti fisik yang ada.
16. 16) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
(tanpa memperhitungkan jumlah angka kredit dari unsur
pendidikan).
17. 17) Tulislah butir kegiatan penunjang yang dilaksanakan atau
prestasi yang dicapai sesuai dengan bukti fisik yang ada.
18. 18) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur
penunjang kegiatan Medik Veteriner.
19. 19) Tulislah butir kegiatan yang dilaksanakan pada jenjang
jabatan diatas/dibawah sesuai dengan bukti fisik yang ada
20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
dan unsur penunjang kegiatan Medik Veteriner.
21. 21) Cantumkan nama berkas-berkas yang dilampirkan dalam
Data Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
22. 22) Tulislah nama kota, tanggal dan tahun pembuatan DUPAK,
nama lengkap dan NIP Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner.
23. 23) Diisi catatan pejabat pengusul, tempat, tanggal dan tahun
pengusulan serta nama dan NIP pejabat pengusul.
24. 24) Diisi catatan anggota Tim Penilai, tempat, tanggal dan tahun
penilaian serta nama dan NIP anggota Tim Penilai (Penilai I
dan II)
25. 25) Diisi catatan Ketua Tim Penilai, tempat, tanggal dan tahun
penilaian serta nama dan NIP Ketua Tim Penilai.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 235
LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
1 Nama 1)
2 NIP 2)
5 Jenis Kelamin 5)
8 Unit Kerja 8)
9 Alamat Kantor 9)
*) digunakan oleh Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai sebagai bahan dalam rapat pleno
236 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
ANGKA KREDIT MENURUT
NOMOR UNSUR, SUB UNSUR
PENILAIAN KETERANGAN
URUT BUTIR YANG DINILAI
USULAN P-I P - II
………….., ………………………..
16)
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 237
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VI
DATA USUL DAN PENILAIAN
NOMOR
NO. URAIAN
KODE
1 2 3
1. 1) Tulislah nama Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang
diusulkan Penetapan Angka Kredit sesuai dengan yang
tercantum dalam SK pengangkatan pertama sebagai CPNS.
2. 2) Tulislah Nomor Induk Pegawai.
3. 3) Tulislah Nomor Karpeg PNS yang bersangkutan.
4. 4) Tulislah tempat dan tanggal lahir PNS yang bersangkutan.
5. 5) Diisi dengan jenis kelamin.
6. 6) Tulislah pendidikan sekolah yang tercantum dalam SK
terakhir, atau Penetapan Angka Kredit terakhir yang
bersangkutan.
7. 7) Tulislah jabatan Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang
bersangkutan sesuai dengan SK terakhir/PAK terakhir yang
bersangkutan serta terhitung mulai berlakunya jabatan
Medik Veteriner yang bersangkutan.
8. 8) Tulislah nama lengkap unit kerja yang bersangkutan.
238 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
16. 16) Tulislah nama kota, tanggal, dan tahun dilaksanakan
penilaian oleh Penilai I dan Penilai II.
17. 17) Tulislah nama lengkap Penilai I.
18. 18) Tulislah nama lengkap Penilai II.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 239
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
I KETERANGAN PERORANGAN
1 N a m a 3)
2 NIP 4)
3 Nomor Seri KARPEG 5)
4 Jenis Kelamin 6)
5 Pendidikan yang Diperhitungkan Angka 7)
Kreditnya
6 Jabatan Fungsional /TMT 8)
7 Unit kerja 9)
II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH
1 UNSUR UTAMA
A 1) Pendidikan Formal 10)
2) Pendidikan dan pelatihan fungsional 11)
di bidang kesehatan hewan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau sertifikat
3) Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
12)
Tingkat III
B Persiapan 13)
C Pelaksanaan 14)
D Pengembangan Metode 15)
E Pengembangan Profesi 16)
- Karya Tulis Ilmiah
- Non Karya Tulis Ilmiah
Jumlah Unsur Utama 17)
240 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2 UNSUR PENUNJANG MEDIK VETERINER
Penunjang kegiatan Medik Veteriner 18)
Jumlah Unsur Penunjang 19)
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR
20)
PENUNJANG
III BELUM DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM
JABATAN…………. /
PANGKAT….........................................................................................
21)
TMT…………………....................................................................................
........................... 22)
Ditetapkan di : 23)
Pada tanggal :
Ketua Tim Penilai,
--------------------------------- 24)
NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 241
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VII
HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT
242 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
13. 13) Tulislah angka kredit dari unsur kegiatan persiapan yang
diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya
sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit
terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom
terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
14. 14) Tulislah angka kredit dari unsur kegiatan pelaksanaan yang
diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya
sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit
terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom
terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
15. 15) Tulislah angka kredit dari unsur kegiatan pengkajian kebijakan
dan pengembangan pelayanan yang diperoleh Medik Veteriner
dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat
keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan
dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit
untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
16. 16) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang
diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya
sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit
terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom
terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
17. 17) Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama.
Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80% dari jumlah
angka kredit kumulatif yaitu jumlah minimal yang harus
dikumpulkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.
18. 18) Tulislah angka kredit dari unsur penunjang yang diperoleh
Medik Veterinerdalam masa penilaian sebelumnya sesuai
dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan
perolehan dalam masa sekarang.
Kolom terakhir (jumlah) tidak diisi.
19. 19) Tulislah jumlah angka kredit dari unsur penunjang.
20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
dan unsur penunjang.
21. 21) Tulislah jabatan Medik Veterineryang sesuai dan atau
pangkat dan golongan yang sesuai dengan angka kredit
yang diperoleh dengan melihat komposisi unsur utama dan
unsur penunjang seperti pada tabel angka kredit kumulatif
minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat
Medik Veteriner(Lampiran II dan III Peraturan MENPAN dan
Reformasi Birokrasi Nomor52 Tahun 2012).
22. 22) Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat/
jabatan tersebut.
23. 23) Tulislah nama kota dan tanggal penetapan angka kredit
tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir
oleh Ketua Tim Penilai.
24. 24) Tulislah nama dan NIP Ketua Tim Penilai.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 243
LAMPIRAN VIII
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
I KETERANGAN PERORANGAN
1 N a m a 3)
2 NIP 4)
3 Nomor Seri KARPEG 5)
4 Jenis Kelamin 6)
Pendidikan yang Diperhitungkan Angka
5 7)
Kreditnya
6 Jabatan Fungsional /TMT 8)
7 Unit kerja 9)
II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH
1 UNSUR UTAMA
1) Pendidikan Formal 10)
2) Pendidikan dan pelatihan fungsional
di bidang kesehatan hewan dan 11)
A memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau sertifikat
3) Pendidikan dan pelatihan
12)
Prajabatan
B Persiapan 13)
C Pelaksanaan 14)
D Pengembangan Metode 15)
E Pengembangan Profesi 16)
- Karya Tulis Ilmiah
- Non Karya Tulis Ilmiah
Jumlah Unsur Utama 17)
244 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2 UNSUR PENUNJANG KEGIATAN
MEDIK VETERINER
Penunjang kegiatan Medik Veteriner 18)
Jumlah Unsur Penunjang 19)
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR
20)
PENUNJANG
III DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM
JABATAN…………………. /
PANGKAT………………...................................................................... 21)
TMT…………………............................................................................ 22)
Ditetapkan di : 23)
Pada tanggal :
Pejabat yang berwenang
Menetapkan angka kredit,
----------------------------------- 24)
NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 245
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VIII
PENETAPAN ANGKA KREDIT
246 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
14. 14) Tulislah angka kredit dari unsur pelaksanaan yang diperoleh
Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai
dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir
dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir
(angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
15. 15) Tulislah angka kredit dari unsur pengkajian kebijakan dan
pengembangan pelayanan yang diperoleh Medik Veteriner
dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat
keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan
dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit
untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
16. 16) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang
diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya
sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit
terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom
terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.
17. 17) Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama.
Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80% dari jumlah
angka kredit kumulatif yaitu jumlah minimal yang harus
dikumpulkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.
18. 18) Tulislah angka kredit dari unsur penunjang yang diperoleh
Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai
dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan
perolehan dalam masa sekarang.
Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat)
tidak diisi.
19. 19) Tulislah jumlah angka kredit dari unsur penunjang.
20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
dan unsur penunjang.
21. 21) Tulislah jabatan Medik Veteriner yang sesuai dan atau
pangkat dan golongan yang sesuai dengan angka kredit yang
diperoleh dengan melihat komposisi unsur utama dan unsur
penunjang seperti pada tabel angka kredit kumulatif minimal
untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Medik
Veteriner (Lampiran II dan III Peraturan MENPAN Nomor 52
Tahun 2012).
22. 22) Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat/
jabatan tersebut.
23. 23) Tulislah nama kota dan tanggal penetapan angka kredit
tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir
oleh Ketua Tim Penilai.
24. 24) Tulislah nama dan NIP Pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit.
25) 25) Tulislah nama dan alamat Kantor BKN/Kanreg BKN yang
bersangkutan.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 247
LAMPIRAN IX
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR :112/Permentan/OT.140/10/2013
TANGGAL : 9 Oktober 2013
248 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
akan mendapatkan kenaikan pangkat pertama sejak diangkat dalam
jabatan terakhir:
Sdr. Drh. Vindy Lee, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b terhitung mulai tanggal 1-04-2007, bekerja pada Dinas
Peternakan pada Pemerintah Daerah Kabupaten, terhitung mulai
tanggal 1-06-2008 yang bersangkutan diangkat dalam jabatan
fungsional Medik Veteriner Pertama dengan angka kredit sebesar
160, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat
dalam jabatan fungsional Medik Veteriner Pertama yaitu 1-06-2008
sampai dengan 31-05-2013 tidak dapat mengumpulkan angka kredit
kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi
Penata, golongan ruang III/c dengan angka kredit 200, maka Ketua
Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota akan menginformasikan
kepada Pejabat Eselon IIyang membidangi peternakan dan
kesehatan hewan di Kabupaten/Kota, selanjutnya diusulkan kepada
Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota untuk memproses pembebasan sementara
TMT 1-6-2013.
250 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi. Apabila paling lambat
tanggal 31-3-2011 yang bersangkutan telah memperoleh penetapan
angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, maka
Ketua Sekretariat Tim Penilai Provinsi akan menginformasikan
kepada Pejabat Eselon IIyang membidangi peternakan dan
kesehatan hewan Provinsi, selanjutnya diusulkan kepada Pejabat
Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah
Provinsi untuk memproses pengangkatan kembali TMT 1-4-2011.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 251
Merujuk contoh 3, apabila Sdr. Drh. Ning Tyas, terhitung mulai
tanggal 1-10-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional
Medik Veteriner Madya, maka paling lambat tanggal 30-9-2014
yang bersangkutan harus memperoleh penetapan angka kredit
untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Apabila paling
lambat tanggal 30-9-2014 yang bersangkutan telah memperoleh
penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kementerian akan
menginformasikan kepada Sekretaris Badan Karantina Pertanian,
selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi
kepegawaian untuk memproses pengangkatan kembali TMT 1-10-
2014.
252 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
9. Contoh Medik Veteriner yang diberhentikan dari jabatannya,
apabila:
Contoh 1:
Merujuk contoh 1, Sdr. Drh. Jimmy Hendrik,terhitung
mulai tanggal 1-4-2010 dibebaskan sementara dari jabatan
fungsional Medik Veteriner jenjang Muda. Apabila sampai
dengan tanggal 31-3-2011 yang bersangkutan belum
memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai
Provinsi akan mengusulkan kepada Pejabat Eselon IIyang
membidangi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi,
selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang
membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Provinsi
untuk memproses pemberhentian TMT 1-4-2011.
Contoh 2:
Merujuk contoh 2, Sdr. Drh. Vindy Lee, terhitung mulai tanggal
1-6-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik
Veteriner Pertama. Apabila sampai dengan tanggal 31-5-2014
yang bersangkutan belum memperoleh penetapan angka kredit
untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua
Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota akan mengusulkan
kepada Pejabat Eselon IIyang membidangi peternakan dan
kesehatan hewan di Kabupaten/Kota, selanjutnya diusulkan
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 253
kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian
pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk memproses
pemberhentian TMT 1-6-2014.
Contoh 3:
Merujuk contoh 3, Sdr. Drh. Ning Tyas, terhitung mulai tanggal
1-10-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional
Medik Veteriner Madya. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu)
sejak dibebaskan sementara dari jabatan Medik Veteriner
yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kementerian akan
mengusulkan kepada Sekretaris Badan Karantina Pertanian,
selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi
kepegawaian untuk memproses pemberhentian TMT 1-10-
2014.
Contoh 4:
Merujuk contoh 4, Sdr. Karim Akbar, S.Pt, M.Si, terhitung
mulai tanggal 1-4-2012 dibebaskan sementara karena tidak
dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima)
angka kredit dari tugas pokok Medik Veteriner Madya.
Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua
puluh lima) angka kredit dari tugas pokok Medik Veteriner,
254 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
maka Ketua Sekretariat Tim Penilai akan mengusulkan kepada
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang
membidangi kepegawaian untuk memproses pemberhentian
TMT 1-4-2013.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 255
256 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
MENTERI PERTANIAN
PERATURAN
MENTERI PERTANIAN
NOMOR 34/Permentan/OT.140/6/2011
TENTANG
MENTERI PERTANIAN,
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 257
Negara Nomor 3041) juncto Undang-Undang
Nomor 43 tahun 1999 (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3890);
258 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor KEP/31/MENPAN/
3/2004 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Mutu Pakan;
10.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/17/M.PAN/
4/2006 tentang Pengawas Mutu Hasil Pertanian;
MEMUTUSKAN :
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Juni 2011
MENTERI PERTANIAN
SUSWONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Juli 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
PATRIALIS AKBAR
260 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Lampiran Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 34/Permentan/OT.140/6/2011
Tanggal : 20 Juni 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Maksud
Pedoman penyusunan karya tulis ilmiah dimaksudkan sebagai
panduan bagi pejabat fungsional rumpun ilmu hayat lingkup
pertanian dalam penyusunan karya tulis ilmiah sesuai standar,
dan sebagai pedoman bagi tim penilai, dalam memberikan
penilaian yang obyektif.
2. Tujuan
Tujuan Pedoman penyusunan karya tulis ilmiah agar para
pejabat fungsional rumpun ilmu hayat lingkup pertanian
termotivasi untuk menyusun karya tulis ilmiah, sesuai standar
yang ditetapkan.
C. PENGERTIAN
262 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
3. Jabatan Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian
yang selanjutnya disingkat RIHP adalah jabatan fungsional
dalam rumpun ilmu hayat, dimana Kementerian Pertanian
ditetapkan sebagai instansi pembina.
BAB II
JENIS DAN BENTUK KARYA TULIS ILMIAH
264 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
1. Hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi;
2. Makalah hasil tinjauan/telaahan/ulasan.
266 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
(3) Jumlah minimal 10 halaman atau minimal
2500 kata, spasi 1.5, karakter huruf arial,
dengan ukuran huruf 12.
b) Majalah
(1) Didokumentasi pada perpustakaan instansi/
lembaga, yang dibuktikan dengan nomor
katalog buku perpustakaan dan surat
keterangan dari perpustakaan instansi.
(2) Melampirkan sertifikat/surat keterangan
dari instansi/lembaga penyelenggara sebagai
penyaji dalam pertemuan ilmiah.
(3) Jumlah minimal 5 halaman atau minimal
1500 kata, spasi 1.5, karakter huruf arial,
dengan ukuran huruf 12.
BAB III
KAIDAH, TATA CARA, SISTEMATIKA PENULISAN, DAN
FORMAT PENYAJIAN KARYA TULIS ILMIAH
A. Kaidah Penulisan
Dalam penyusunan KTI harus memperhatikan kaidah sebagai
berikut:
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 267
1. Asli, yaitu karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran
penulis sendiri bukan plagiasi, jiplakan atau disusun dengan
tidak jujur.
268 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2) Penggunaan peristilahan di bidang komputer mengikuti
penggunaan istilah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah dibangun oleh kesatuan gagasan yang dapat
diidentifikasi berdasarkan pemaknaan tautan antar gagasan yang
tertuang dalam setiap bagian karangan. Sistematika atau kerangka
karya tulis ilmiah umumnya terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu
bagian awal atau pembuka, bagian batang tubuh/isi tulisan, dan
bagian akhir.
3. Abstrak
Bagian abstrak menggungkapkan hasil penelitian atau kajian
secara singkat dan pernyataan apa yang telah disimpulkan
sehingga pembaca akan dapat memahami inti sari dari tulisan
hanya dengan membaca bagian ini. Abstrak merupakan ulasan
singkat/pernyataan apa yang telah dilakukan, dihasilkan, dan
disimpulkan, yang harus ditulis dalam bahasa indonesia atau
bahasa inggris, selain bahasa Indonesia ditulis huruf miring.
Abstrak disusun dalam 1 (satu) paragraf, panjangnya tidak
lebih dari 1 (satu) halaman, dan maksimal 150 kata, dengan
huruf arial ukuran 12 serta diketik dengan 1 (satu) spasi. Kata
”Abstrak” ditulis dalam huruf kapital dan diletakkan ditengah.
Abstrak dilengkapi dengan kata kunci yang terdiri atas 2 (dua)
sampai dengan 5 (lima) kata, ditulis miring.
Dalam menyusun abstrak, tempatkan diri Anda sebagai
pembaca. Mereka ingin mengetahui dengan cepat garis besar
pekerjaan Anda. Jika sesudah membaca bagian ini pembaca
ingin mengetahui perincian lain, mereka akan membaca
karya Anda selengkapnya. Penyajian abstrak selalu informatif
dan faktual. Untuk meningkatkan informasi yang diberikan,
tonjolkan temuan dan keterangan lain yang baru bagi ilmu
270 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
pengetahuan dan suguhkan angka-angka. Abstrak hanya
memuat teks, tidak ada pengacuan pada pustaka, gambar, dan
tabel.
4. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan penjelasan secara umum,
ringkas, dan padat meliputi latar belakang, tujuan dan manfaat,
dan hipotesis (jika ada). Bagian ini mengungkapkan informasi
dan deskripsi tentang permasalahan penelitian atau kajian yang
biasanya terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat, asumsi atau hipotesis dan kerangka pikir.
6. Metodologi
Metodologi adalah kerangka pendekatan studi, yang digunakan
sebagai analisis suatu teori, metode percobaan, atau kombinasi
keduanya. Metodologi yang digunakan diuraikan secara
terperinci (perubahan, model yang digunakan, rancangan
karya tulis ilmiah, teknik pengumpulan dan analisis data, serta
cara penafsiran). Aspek-aspek ini tidak seluruhnya ada pada
bagian metode, tetapi bergantung pada jenis dan pendekatan
penelitian atau kajian yang dilakukan.
272 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
membahas, dan menganalisis hasil tulisan yang mengacu pada
tujuan penulisan. Hasil yang diperoleh harus memperhatikan
dan menyesuaikan dengan masalah, serta disajikan secara
sistematis, dengan menampilkan tabel, gambar, grafik, atau
data dukung lainnya. Tabel dan gambar harus dilengkapi
nomor urut menggunakan angka, dan bila diperlukan disertai
keterangan tambahan, seperti acuan dan arti singkatan.
Pembahasan mengemukakan gagasan dan argumentasi secara
bebas, singkat dan logis. Pembahasan diberikan berdasarkan
hasil, teori, dan hipotesis, disampaikan secara jelas, padat, dan
rasional.
8. Simpulan
Simpulan merupakan hasil generalisasi atau keterkaitan
dengan masalah, yang memuat ringkasan hasil dan jawaban
atas tujuan, serta konsisten dengan masalah dan tujuan.
Pada bagian simpulan diungkapkan makna yang merupakan
deskripsi jawaban dari rumusan masalah.
9. Saran
Saran merupakan rekomendasi dari hasil penelitian atau kajian
dan harus berdasarkan simpulan, sehingga bukan merupakan
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 273
pikiran atau pendapat penulis. Saran merupakan tindak
lanjut dari penyelesaian suatu permasalahan yang disajikan
berdasarkan hasil penelitian atau kajian. Uraian saran dapat
mengemukakan kelemahan atau kekekurangan pelaksanaan
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi/telaahan, serta hal-hal
yang perlu disempurnakan pada tahap berikutnya.
274 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2. Bentuk Buku dan Non Buku yang tidak dipublikasikan
Untuk dapat dinilai sebagai karya tulis ilmiah buku dan non
buku yang tidak dipublikasikan harus memiliki kriteria sebagai
berikut:
a. Bagian awal memuat:
1) Halaman judul;
2) Abstrak;
3) Kata Pengantar;
4) Daftar isi;
5) Daftar tabel (jika ada);
6) Daftar gambar/grafik (jika ada).
7) Daftar Lampiran (jika ada).
b. Bagian batang tubuh memuat:
1) Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdisi atas latar belakang, tujuan,
manfaat, dan hipotesis (bila ada). Proporsi bagian
pendahuluan ini ± 15% dari isi karya tulis ilmiah
2) Bagian Isi
Bagian isi terdiri atas landasan teori / tinjauan pustaka,
metodologi, serta hasil dan pembahasan. Proporsi bagian
ini ± 70% dari isi karya tulis ilmiah.
3) Bagian Penutup
Bagian ini terdiri atas simpulan, saran dan daftar pustaka.
Proporsi bagian ini ± 15% dari isi karya tulis ilmiah.
BAB IV
PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, hal pokok yang perlu diingat adalah
adanya konsistensi dan pertautan yang erat antara permasalahan yang
disampaikan, tujuan dan simpulan.
BAB V
PENUTUP
MENTERI PERTANIAN,
SUSWONO
276 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Lampiran Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 34/Permentan/OT.140/6/2011
Tanggal : 20 Juni 2011
Atasan Langsung
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 277
278 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 279
c. bahwa untuk mewujudkan Medik Veteriner
yang kompeten dan profesional perlu
dilaksanakan uji kompetensi;
Mengingat : 1.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
280 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
3547) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5121);
9.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia;
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 281
11. Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
17/Permentan/ OT.140/ 3/2013 Nomor 11
Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Medik
Veteriner dan Angka Kreditnya (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 613};
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal2
282 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Desember 2014
MENTERI PERTANIAN
AMRAN SULAIMAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Desember 2014
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 283
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 132/Pennentan/ar .140/12/2014
TANGGAL : 4 Desember 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Maksud
Maksud ditetapkannya Peraturan Menteri ini sebagai dasar
pelaksanaan uji kompetensi untuk pejabat fungsional Medik
Veteriner.
284 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2. Tujuan
Tujuan ditetapkannya Peraturan Menteri ini untuk
mewujudkan Medik Veteriner yang kompeten dan profesional
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan.
C. RUANG LINGKUP
D. PENGERTIAN
286 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
14. Hasil Penilaian Angka Kredit yang selanjutnya yang
selanjutnya di singkat HAPAK adalah formulir yang berisi
keterangan perorangan Medik Veteriner dan satuan nilai dari
hasil penilaian butir kegiatan yang telah dicapai oleh Medik
Veteriner, namun belum memenuhi syarat untuk kenaikan
jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi.
BAB II
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, PERSYARATAN,
DAN TATACARA UJI KOMPETENSI MEDIK VETERINER
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 287
pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan
produk hewan, serta pengembangan kesehatan hewan
paling kurang 2 (dua) tahun;
c. prestasi kerja paling kurang bernilai baik 1 (satu) tahun
terakhir; dan
d. surat pengantar dari pimpinan unit kerja yang
merekomendasikan bahwa yang bersangkutan memenuhi
syarat untuk mengikuti uji kompetensi dengan
menggunakan Format 1.
2. Uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan harus
melampirkan:
a. surat keputusan pangkat/golongan ruang terakhir yang
dilegalisir oleh Pejabat yang Berwenang atau sesuai
pendelegasian kewewenangan dibidang kepegawaian;
b. Surat keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir oleh
Pejabat yang berwenang atau sesuai pendelegasian
kcwewenangan dibidang kepegawaian;
c. PAK terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang
memperoleh pendelegasian wewenang dibidang
kepegawaian;
d. HAPAK tahun terakhir yang dilegalisir oleh pejabat
yang memperoleh pendelegasian wewenang dibidang
kepegawaian yang memuat paling kurang 80% (delapan
puluh persen) angka kredit untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi;
e. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik 1 (satu)
tahun terakhir; dan
f. Surat pengantar dari pimpinan unit kerja yang
merekomendasikan bahwa yang bersangkutan memenuhi
syarat untuk mengikuti uji kompetensi dengan
menggunakan Format 1.
288 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
C. TATACARA UJI KOMPETENSI
BAB III
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
A. PEMBOBOTAN PENILAIAN
290 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
2) Pemecahan masalah 35%;
3) Wawancara 30%.
Keikutsertaan uji kompetensi untuk pengangkatan dari
jabatan lain sesuai dengan kesetaraan jabatan pada pangkat/
golongan ruang yang dimiliki atau paling kurang satu jenjang
jabatan dibawahnya.
Contoh:
Drh. Heriyanto, MM pangkat Pembina, golongan ruang IV Ia,
akan diangkat sebagai Medik Veteriner melalui pengangkatan
dari jabatan lain. Yang bersangkutan harus mengikuti uji
kompetensi untuk jenjang jabatan Medik Veteriner Madya
sesuai jabatan yang setara dengan pangkat/ golongan ruang
yang dimiliki atau satu jenjang jabatan dibawahnya (Medik
Veteriner Muda). Apabila yang bersangkutan tidak lulus uji
kompetensi maka diberikan kesempatan 1 (satu) kali untuk
mengulang uji kompetensi.
292 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi/Kabupaten/
Kota.
b. Susunan keanggotaan tim penguji sebagaiman dimaksud
pada huruf a, terdiri atas:
1) Seorang Ketua merangkap anggota yang dijabat oleh
Direktur Kesehatan Hewan.
2) Seorang Wakil Ketua merangkap anggota yang dijabat
oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner.
3) Seorang Sekretaris merangkap anggota yang dijabat
oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian
pada Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
4) Kepala Unit Pelaksana Teknis pada lokasi uji
kompetensi.
5) Pejabat Struktural Eselon III yang membidangi
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
6) Paling kurang 4 (empat) orang anggota pejabat
fungsional Medik Veteriner yang memiliki jenjang
jabatan lebih tinggi atau sama dengan Medik
Veteriner yang diuji.
c. Anggota Tim Penguji berjumlah ganjil. d. Sekretariat Tim
Penguji
1) Sekretariat Tim Penguji lingkup Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh
pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian
pada Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
2) Anggota Sekretariat Tim Penguji, terdiri atas pejabat
fungsional dan pelaksana dibidang kepegawaian
pada Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan,
dan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner.
2. Tim Penguji lingkup Badan Karantina Pertanian
a. Tim Penguji lingkup Badan Karantina Pertanian dibentuk
melalui Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian
untuk Medik Veteriner yang bertugas di lingkungan
Badan Karantina Pertanian.
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 293
b. Susunan keanggotaan Tim Penguji sebagaimana dimaksud
pada huruf a, terdiri atas:
1) Seorang Ketua merangkap anggota yang dijabat
oleh Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan
Hayati Hewani.
2) Seorang Wakil Ketua merangkap anggota yang
dijabat oleh Kepala Bidang Karantina Hewan Hidup.
3) Seorang Sekretaris merangkap anggota yang dijabat
oleh Pejabat Eselon III yang membidangi kepegawaian
pada Sekretariat Badan Karantina Pertanian.
4) Kepala Unit Pelaksana Teknis pada lokasi uji
kompetensi.
5) Pejabat Struktural Eselon III yang membidangi
karantina hewan di Pusat Karantina Hewan dan
Keamanan Hayati Hewani.
6) Paling kurang 4 (empat) orang anggota pejabat
fungsional Medik Veteriner yang memiliki jenjang
jabatan lebih tinggi atau sama dengan Medik Veteriner
yang diuji.
c. Anggota Tim Penguji berjumlah ganjil.
d. Sekretariat Tim Penguji
1) Sekretariat Tim Penguji lingkup Badail Karantina
Pertanian dipimpin oleh pejabat eselon III yang
membidangi kepegawaian pada Sekretariat Badan
Karantina Pertanian.
2) Anggota Sekretariat Tim Penguji, terdiri atas pejabat
fungsional dan pelaksana dibidang kepegawaian pada
Sekretariat Badan Karantina Pertanian dan Pusat
Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani.
294 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
BABIV
PENUTUP
MENTERI PERTANIAN
AMRAN SULAIMAN
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 295
SURAT REKOMENDASI
MENGIKUTI UJI KOMPETENSI MEDIK VETERINER
Merekomendasikan
Nama :
NIP :
Unit Kerja :
Jabatan/TMT :
Pangkat/ Gol.Ruang/TMT :
........, ..................................
Pimpinan Unit Kerja,
(........................................... )
NIP. ....................................
Keterangan :
* Sesuai kebutuhan
296 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN
HEWAN/ KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN
SURAT KETERANGAN
Diberikan Kepada:
Jakarta, .........................................
Direktur Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan/
Kepala Badan Karantina Pertanian*,
(........................................... )
NIP. ....................................
Keterangan:
* Sesuai kebutuhan
** Pilih salah satu
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 297
SURAT PEMBERITAHUAN
Nama :
NIP :
Unit Kerja :
Jabatan/TMT :
Pangkat/ Gol.Ruang/TMT :
Jakarta, ............................
Sekretaris Ditjen Peternakan
dan Kesehatan Hewan/
Sekretaris Badan Karantina
Pertanian•,
(..............................................)
NIP..........................................
Keterangan:
* Sesuai kebutuhan
** Pilih salah satu
298 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 299
Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik
Veteriner, Paramedik Veteriner, dan Pengawas Mutu
Pakan;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003
tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
300 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 164);
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit
Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, dan Pengawas Mutu
Pakan, diberikan tunjangan Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit
Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, dan Pengawas Mutu
Pakan setiap bulan.
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 7
Pasal 8
304 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Maret 2013
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 6 Maret 2013
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
Siswanto Roesyidi
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 305
LAMPIRAN I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Penyuluh Pertanian Utama Rp 1.500.000,00
Penyuluh Pertanian Madya Rp 1.260.000,00
Penyuluh Pertanian Muda Rp 960.000,00
Penyuluh Pertanian Pertama Rp 540.000,00
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
306 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Pengendali Organisme Rp 1.140.000,00
Pengganggu Tumbuhan Madya
Pengendali Organisme Rp 870.000,00
Pengganggu Tumbuhan Muda
Pengendali Organisme Rp 510.000,00
Pengganggu Tumbuhan Pertama
Pengendali Organisme Rp 660.000,00
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia
Pengganggu Tumbuhan Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Rp 450.000,00
Lanjutan
Pengendali Organisme Rp 360.000,00
Pengganggu Tumbuhan Pelaksana
Pengendali Organisme Rp 300.000,00
Pengganggu Tumbuhan Pelaksana
Pemula
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 307
LAMPIRAN III
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Pengawas Benih Tanaman Madya Rp 1.200.000,00
Pengawas Benih Tanaman Muda Rp 900.000,00
Pengawas Benih Tanaman Rp 540.000,00
Pertama
Pengawas Benih Tanaman Rp 720.000,00
Pengawas Benih Penyelia
Tanaman Pengawas Benih Tanaman Rp 450.000,00
Pelaksana Lanjutan
Pengawas Benih Tanaman Rp 360.000,00
Pelaksana
Pengawas Benih Tanaman Rp 300.000,00
Pelaksana Pemula
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
308 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN IV
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Pengawas Bibit Ternak Madya Rp 1.200.000,00
Pengawas Bibit Ternak Muda Rp 900.000,00
Pengawas Bibit Ternak Pertama Rp 540.000,00
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 309
LAMPIRAN V
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Medik Veteriner Utama Rp 1.560.000,00
Medik Veteriner Medik Veteriner Madya Rp 1.350.000,00
Medik Veteriner Muda Rp 1.080.000,00
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
310 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN VI
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Paramedik Veteriner Penyelia Rp 810.000,00
Paramedik Veteriner Pelaksana Rp 480.000,00
Lanjutan
Paramedik Veteriner Paramedik Veteriner Pelaksana Rp 360.000,00
Paramedik Veteriner Pelaksana Rp 300.000,00
Pemula
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya 311
LAMPIRAN VII
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 16 TAHUN 2013
TANGGAL : 1 MARET 2013
JABATAN BESARNYA
JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL TUNJANGAN
Pengawas Mutu Pakan Madya Rp 1.200.000,00
Pengawas Mutu Pakan Muda Rp 900.000,00
Pengawas Mutu Pakan Pertama Rp 540.000,00
Pengawas Mutu Pakan Penyelia Rp 720.000,00
Pengawas Mutu Pakan Pengawas Mutu Pakan Rp 450.000,00
Pelaksana Lanjutan
Pengawas Mutu Pakan Rp 360.000,00
Pelaksana
Pengawas Mutu Pakan Rp 300.000,00
Pelaksana Pemula
ttd.
ttd.
Siswanto Roesyidi
312 Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya